You are on page 1of 57

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(RPP)

Sekolah : SMA Negeri 1 Gorontalo Utara


Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia
Kelas/Semester : XII/Ganjil
Topik : Surat Lamaran Pekerjaan
Alokasi Waktu : 8 x 45 Menit

A. Tujuan pembelajaran
Dengan kegiatan diskusi dan pembelajaran kelompok dalam menulis surat lamaran
pekerjaan peserta didik dapat :
1. Menentukan isi surat lamaran pekerjaan
2. Menentukan sistematika surat lamaran pekerjaan
3. Menentukan penggunaan bahasa yang efektif dalam surat lamaran pekerjaan
4. Menemukan unsur kebahasaan unsur kebahasaan dalam surat lamaran pekerjaan
5. Memproduksi surat lamaran pekerjaan sesuai sistematika
6. Menyunting surat lamaran pekerjaan yang telah di buat
7. Memproduksi surat lamaran pekerjaan dengan memerhatiakan isi, sistematika dan
unsur kebahasaan
8. Mempresentasikan surat lamaran pekerjaan yang di buat
9. Menghasilkan surat lamaran pekerjaan yang sesuai dengan EyD.

B. KD, Indikator Pencapaian Kompetensi


Kompetensi Dasar Indikator Pencapaian Kompetensi
3.1 Mengidentifikasi isi dan sistematika 3.1.1 Menentukan isi surat lamaran
surat lamaran pekerjaan yang dibaca. pekerjaan
3.1.2 Menentukan sistematika surat
lamaran pekerjaan
3.2 Memformulasikan unsur kebahasaan 3.2.1 Menentukan penggunaan bahasa
surat lamaran pekerjaan. yang efektif dalam surat lamaran
pekerjaan
3.2.2 Menemukan unsur kebahasaan
dalam surat lamaran pekerjaan

4.1 Menyajikan simpulan sistematika dan 4.1.1 Memproduksi surat lamaran


unsur-unsur isi surat lamaran pekerjaan sesuai sistematika
pekerjaan dalam bentuk visual 4.1.2 Menyunting surat lamaran
pekerjaan yang telah di buat
4.2 Menyusun surat lamaran pekerjaan 4.2.1 Memproduksi surat lamaran
dengan memerhatikan isi, sistematika pekerjaan dengan memerhatikan isi,
dan kebahasaan sistematika, dan unsur kebahasaan.
4.2.2 Dapat mempresentasikan surat
lamaran pekerjaan yang dibuat
4.2.3 Menghasilkan surat lamaran
pekerjaan sesuai dengan EyD.

C. Materi Pembelajaran
Surat lamaran Pekerjaan:
 Identifikasi surat
 Isi surat
 Sistematika
 Bahasa
 Kalimat efektif
 Unsur kebahasaan
 Penulisan EYD, dan
 Daftar riwayat hidup

D. Model/Metode
Discovery learning

E. Media Pembelajaran

1. Media/Alat
Laptop, LCD, papan tulis, spidol

F. Sumber belajar
2. Bahan
Surat lamaran pekerjaan
3. Sumber Belajar
 Buku Ajar Mata Pelajaran bahasa Indonesia Kelas XII untuk SMA/MA (Hal 22-
23) Kurikulum berkarakter

G. Langkah-langkah Pembelajaran
Langkah Sintak Model Alokasi
Deskripsi Kegiatan
Pembelajaran Pembelajaran Waktu
Kegiatan 1. Stimulati  Berdoa memulai pembelajaran 10 ‘
Pendahuluan on dan guru mengkondisikan
(Stimulasi/pe peserta didik
mberian  Guru memberikan motivasi
rangsangan). dengan memberikan gambaran
tentang pentingnya menulis
surat.
 Sebagai apersepsi, peserta didik
diminta menjelaskan tentang
surat lamaran.
 Guru menyampaikan kompetensi
yang ingin dicapai yaitu mendata
sistematika dan isi surat lamaran
pekerjaan.
 Guru menjelaskan tentang
cakupan materi pembelajaran
yaitu surat lamaran pekerjaan.
 Guru menjelasakan mekanisme
pembelajaran yang akan
dilakukan.
 Menjelaskan tentang teknik-
teknik penilaian yang akan
digunakan dalam pembelajaran.
 Peserta didik dibagi menjadi
beberapa kelompok, setiap
kelompok terdiri atas 4 – 5 orang
Kegiatan Inti  Guru bersama peserta didik 70’
2. Problem menyiapkan sumber belajar
statement khususnya buku siswa kelas XII
(pernyataan/i Mapel Bahasa Indonesia
dentifikasi  Dengan menggunakan LCD
masalah) Projektor, guru menayangkan
contoh surat lamaran pekerjaan
(Pada Buku Teks : Buku ajar
bahasa indonesia untuk
SMA/MA 22,23).
 Guru menyajikan bahan kajian
berupa handout yang memuat isi
3. Data dan sistematika surat lamaran
Collection pekerjaan yang di baca.(Pada
(Pengumpulan Buku Teks : Buku ajar Bahasa
Data). Indonesia untuk SMA/MA hal
22,23)
 Peserta didik mengidentifikasi isi
dan sistematika, surat lamaran
Langkah Sintak Model Alokasi
Deskripsi Kegiatan
Pembelajaran Pembelajaran Waktu
pekerjaan .
 Peserta didik mendata ciri
kebahasaan surat lamaran
4. Data pekerjaan.
Processing  Peserta didik mencari dan
(Pengolahan mengumpulkan data/ informasi
Data). tentang hasil identifikasi masalah
dari sumber lain atau internet.
 Selain itu secara spesifik, peserta
didik disarankan menghimpun
informasi tentang surat lamaran
pekerjaan.
 Peserta didik menyusun surat
5. Verificati lamaran pekerjaan dengan
on memerhatikan isi, sistematika,
(Pembuktian). dan kebahasaan yang sesuai EyD.
 Peserta didik membandingkan
hasil diskusi antar kelompok
untuk memverifikasi
penyelesaian masalah. Peserta
didik diminta untuk
mempresentasikan, menanggapi,
dan merevisi sistematika dan
unsur-unsur isi surat lamaran
pekerjaan dari hasil diskusi
 Peserta didik
6. Generaliz menggeneralisasikan hasil
ation (Menarik kesimpulannya terkait dengan
kesimpulan) surat lamaran pekerjaan.
Kegiatan  Peserta didik diminta 10’
Penutup menyimpulkan sistematika dan
unsur-unsur isi surat lamaran
pekerjaan dalam bentuk visual..
 Guru melakukan umpan balik
untuk mengetahui sejauhmana
pembelajaran terjadi pada
peserta didik.
 Guru melakukan tes tulis singkat.
 Guru memberikan PR beberapa
soal mengenai surat lamaran
pekerjaan.
 Guru menyampaikan rencana
pembelajaran pada pertemuan
berikutnya.
 Berdoa mengakhiri
pembelajaran

H. Penilaian Hasil belajar


1. Teknik Penilaian
Teknik
No Aspek yang dinilai Waktu Penilaian
Penilaian
1. Pengetahuan Tes Lisan dan Proses Pembelajaran dan
a. Mengidentifikasi Tes Tertulis Penilaian Harian
isi ,sistematika, bahasa,
kalimat efektif, unsur
kebahasaan, penulisan
EyD dan daftar riwayat
hidup surat lamaran
pekerjaan yang dibaca.
b. Memformulasikan unsur
kebahasaan surat lamaran
Teknik
No Aspek yang dinilai Waktu Penilaian
Penilaian
pekerjaan
2. Keterampilan Unjuk Kerja Penyelesaian tugas (baik
Terampil menerapkan individu maupun
konsep/prinsip dan strategi kelompok) dan saat diskusi
pemecahan masalah yang
relevan yang yang meliputi:
a. Menyajikan simpulan
sistematika dan unsur-
unsur isi surat lamaran
pekerjaan dalam bentuk
visual.
b. Menyusun surat lamaran
pekerjaan dengan
memerhatikan isi,
sistematika dan
kebahasaan.

2. Instrumen Penilaian
Pengetahuan : Tes Uraian (Terlampir)
Keterampilan : Daftar Check-list (Terlampir)

3. Pembelajaran Remedial dan Pengayaan


Siswa yang hasil belajarnya belum mencapai KKM dilakukan pembelajaran remedial
baik secara klasikal maupun individual. Sedangkan siswa yang hasil belajarnya telah di
atas KKM memperoleh pembelajaran pengayaan.

INSTRUMEN ASPEK PENGETAHUAN


TES URAIAN
Indikator :
1. Disajikan contoh surat lamaran pekerjaan, peserta didik dapat mengidentifikasi isi dan
sistematika surat lamaran pekerjaan yang dibaca .
2. Disajikan contoh surat lamaran pekerjaan, peserta didik dapat memformulasikan
unsur kebahasaan surat lamaran.
3. Disajikan contoh surat lamaran pekerjaan, peserta didik dapat menyunting bahasa,
penulisan sesuai EyD dan penggunaan kalimat efektif..

Kerjakan soal berikut dengan benar!

CONTOH SURAT LAMARAN PEKERJAAN


Jakarta, 8 Januari 2016
Hal : Lamaran Pekerjaan

Kepada Yth.,
Manajer Sumber Daya Manusia
PT. Gilland Ganesha
Jl. Raya Kebon Durian No. 11
Jakarta Timur

Dengan hormat,
Sesuai dengan penawaran lowongan pekerjaan dari PT. Gilland Ganesha, seperti yang
termuat di harian Kompas tanggal 6 Januari 2016. Saya mengajukan diri untuk bergabung
ke dalam Tim Marketing di PT. Gilland Ganesha.
Data singkat saya, seperti berikut ini.

Nama                                          : Darone 88
Tempat, Tanggal Lahir               : Cirebon, 16 April 1990
Usia                                          : 21 tahun
Pendidikan Terakhir                   : STMIK AMIKOM (S1)
Alamat Asal                               : Kelurahan Gede Bage, Kota Cirebon
Domisili                                     : Jl.Perjuangan, No. 1 Sunyaragi Cirebon
Telepon                                     : 08522703xxxxx
Email                                        : darone_teater@gmail.com

Saya memiliki kondisi kesehatan yang sangat baik, dan dapat berbahasa Inggris dengan
baik secara lisan maupun tulisan. Latar belakang pendidikan saya sangat memuaskan
serta memiliki kemampuan manajemen dan marketing yang baik. Saya telah terbiasa
bekerja dengan menggunakan komputer. Terutama mengoperasikan aplikasi paket MS
Office, seperti Excel, Word, Acces, PowerPoint, OutLook, juga internet, maupun surat-
menyurat dalam Bahasa Inggris.
Saat ini saya bekerja sebagai staff Marketing di PT. Hilmy Finance. Saya senang untuk
belajar, dan dapat bekerja secara mandiri maupun dalam tim dengan baik.
Sebagai bahan pertimbangan, saya lampirkan :
1.      Daftar Riwayat Hidup.
2.      Foto copy ijazah S-1 dan transkrip nilai.
3.      Foto copy sertifikat kursus/pelatihan.
4.      Pas foto terbaru.

Saya berharap Bapak/Ibu bersedia meluangkan waktu untuk memberikan kesempatan


wawancara, sehingga saya dapat menjelaskan secara lebih terperinci tentang potensi diri
saya.
Demikian surat lamaran ini, dan terima kasih atas perhatian Bapak/Ibu.
Hormat saya,
Dorone

1. Tentukan isi dan sistematika surat lamaran pekerjaan diatas


2. Formulasikan dengan tepat unsur kebahasan surat lamaran pekerjaan diatas
3. Suntinglah unsur kebahasaan, penulisan sesuai EyD dan penggunaan kalimat efektif
4. Temukan ciri kebahasaan surat lamaran pekerjaan

Pedoman Penilaian
No. Rubrik
Aspek Penilaian Skor Skor Maksimal
Soal Penilaian
1 Ketelitian dalam Benar 25 25
menentukan isi dan
sistematika surat Salah 5
lamaran pekerjaan Tidak
0
Menjawab
2 Ketelitian dalam 25
Benar 25
memformulasikan
unsur kebahasaan
Salah 5
surat lamaran
pekerjaan Tidak
0
Menjawab
3 Ketelitian dalam 25
Benar 25
menyunting unsur
kebahasaan, penulisan
Salah 5
sesuai EyD dan
penggunaan kalimat Tidak
0
efektif Menjawab
4 Ketelitian dalam 25
menemukan ciri Benar 25
kebahasaan dalam
surat lamaran Salah 5
pekerjaan
Tidak 0
menjawab
INSTRUMEN ASPEK KETERAMPILAN
1. Terampil menyimpulkan sistematika dan unsur-unsur isi surat lamaran pekerjaan dalam
bentuk visual
2. Terampil menyusun surat lamaran pekerjaan dengan memerhatikan isi, sistematika dan
kebahasaan.

PedomanPenskoran
Aspek Skor Deskripsi
Memahami masalah 4 Menuliskan diketahui dan ditanyakan dengan tepat
3 Menuliskan diketahui dan ditanyakan kurang tepat
2 Menuliskan diketahui atau ditanyakan saja
1 Tidak menuliskan diketahui dan ditanyakan
Merencanakan 4 Membuat surat lamaran/rancangan penyelesaian masalah
penyelesaian dengan tepat
masalah 3 Membuat surat lamaran/rancangan penyelesaian masalah
kurang tepat
2 Membuat surat lamaran/rancangan penyelesaian masalah
tidak tepat
1 Tidak membuat surat lamaran/rancangan penyelesaian
masalah
Menjalankan 4 Langkah-langkah dan penyelesaian masalah benar
rencana 3 Langkah-langkah benar dan penyelesaiannya salah
penyelesaian 2 Langkah-langkah kurang tepat tetapi penyelesaiannya benar
1 Langkah-langkah kurang tepat dan penyelesaiannya salah
0 Tidak menyelesaikan masalah
Memeriksa kembali 3 Ada kesimpulan sesuai dengan masalah
kebenaran jawaban 2 Ada kesimpulan tetapi tidak sesuai dengan masalah
1 Tidak ada kesimpulan

Mengetahui, Kwandang, Juli 2016


Kepala Sekolah Guru Mata Pelajaran

MAHARITA USMAN, S.Pd,M.Si NURAIN S. HASANIA, S.Pd


NIP. 19720627 199801 2 002 NIP. 197009272010012001
Lampiaran Materi

Surat Lamaran Pekerjaan


Sebentar lagi kamu akan tamat SMA. Setelah lulus, mungkin di antara kamu ada yang
melanjutkan ke perguruan tinggi, ada pula yang langsung ingin bekerja. Apabila ingin bekerja,
seseorang harus melamar pekerjaan dahulu ke perusahaan, instansi pemerintah, atau ke
lembaga-lembaga pendidikan. 
Salah satu syarat yang harus dipenuhi adalah membuat surat lamaran pekerjaan. Surat
lamaran pekerjaan ialah permohonan untuk memperoleh suatu pekerjaan atau jabatan.
Banyak yang tidak mendapatkan pekerjaan, bukan karena tidak memiliki kemampuan, tetapi
karena tidak mampu menulis surat lamaran kerja dengan baik. Biasanya terdapat tiga hal yang
diperhatikan dalam menulis surat lamaran pekerjaan yakni identitas pelamar, kualifikasi
pelamar, dan data lengkap pelamar.
Unsur-unsur surat lamaran pekerjaan sebagai berikut.
1. Tanggal surat
2. Lampiran
3. Perihal surat, alamat surat
4. Salam pembuka
5. Isi surat
6. Salam penutup
Surat lamaran pekerjaan termasuk jenis surat dinas karena disampaikan seseorang ke pihak
lain yang berkaitan dengan perusahaan atau lembaga-lembaga pemerintahan. Untuk itu, kamu
harus mampu membuat surat lamaran pekerjaan.

1.Menulis bagian surat dengan benar


Tanggal surat merupakan tanggal pembuatan (penandatanganan) surat oleh pengirim.
Tanggal surat berfungsi sebagai referensi dan informasi yang menunjukan waktu. Penulisan
tanggal surat biasanya didahului oleh nama kota yang menunjukan tempat pembuatan surat.
Tanggal ditulis dengan angka. Nama bulan sebaiknya ditulis dengan huruf, bukan angka dan
tidak boleh disingkat. Tahun ditulis dengan angka secara lengkap. Antara tanggal, bulan, dan
tahun tidak perlu dibubuhkan tanda baca seperti titik, koma, dan tanda baca lain.

2. Menulis alamat dan salam Pembuka surat


Alamat surat dapat ditempatkan di sebelah kiri atas di bawahperihal dan sebelum salam
pembuka atau dapat ditulis di sebelah kanan atas di bawah tanggal surat.Penulisan alamat
surat yang dituju cukup diawali dengan Yth. Kata sapaan Bapak, Ibu, saudara dapat digunakan
dan ditulis dengan huruf awal kapital, tidak boleh disingkat. Nama orang yang menerima surat
ditulis dengan huruf kapital pada setiap awal unsur nama tersebut. Hendaknya diusahakan
penulisan nama penerima surat secara lengkap, tidak disingkat. Salam pembuka ditulis
dengan huruf awal kapital, yang lain ditulis dengan huruf kecil. Pada akhir salam pembuka
diberikan tanda baca koma (,).

3. Menulis isi surat


Isi surat pada umumnya mengandung bagian pembuka, bagian inti, dan bagian penutup.
Setiap bagian tersebut dikemukakan dalam paragraf. Banyak sedikitnya paragraf tergantung
pada banyak sedikitnya pokok pembicaraan yang hendak ditulis dalam surat. Kalimat surat
hendaknya singkat, lugas, dan jelas. Hindarkan penggunaan pilihan kata dan singkatan yang
tidak lazim.
Berikut ini adalah contoh surat lamaran kerja. Bacalah dengan cermat dan
perhatikan baik-baik susunan serta bagian-bagiannya!

Lampiran : 1 berkas Tangerang, 6 April 2016


Hal : Lamaran

Yth.
PO BOX 1345
Jakarta

Dengan hormat,

Setelah membaca iklan yang dimuat dalam harian Media Indonesia pada
5 Februari 2016 yang menyatakan bahwa Perusahaan Bapak/Ibu
membutuhkan tenaga Sekretaris Direktur, saya yang bertanda tangan di
bawah ini:
nama : Padma Indri Sangawi
tempat, tgl. lahir : Magelang, 26 Oktober 1991
alamat : Pondok Maharta C18/4 Pondok Aren, Tangerang
pendidikan : D3 ASMI Tarakanita Jakarta

Dengan ini saya bermaksud mengajukan permohonan untuk diterima


sebagai karyawan sesuai dengan lowongan tersebut.
Sebagai bahan pertimbangan bersama ini saya lampirkan:
1) daftar riwayat hidup
2) transkrip nilai
3) fotocopi ijazah kursus bahasa Mandarin
4) surat keterangan magang kerja
5) SKKB, dan
6) pasfoto.

Saya berharap Bapak/Ibu dapat mempertimbangkan dan berkenan


menerima saya. Atas perhatian Bapak/Ibu, saya ucapkan terima kasih.

Hormat saya,

Padma Indri Sangrawi


Latihan

Buatlah surat lamaran pekerjaan berdasarkan lowongan berikut ini!


Dbthkan Sgr : 1. Staff Accounting,

Min S1 Acc, 2. Staf Adm, min D3,Wnt, max 30


th,Bs Comp, Pglmn min 2thn di bid yng sama,
lsg interview PT. Perwirabhakti
Sentrasejahtera. Jl. Boulevard Gading Raya
Kokan Permata Gading Blok E No.35 Klp
Gading, Telp (021) 45860519-20
Penulisan surat lamaran kerja berkaitan dengan identitas surat, pembuka, isi, penutup, dan
pemerian.
Soal

Demikian lamaran kami, atas perhatiannya saya mengucapkan beribu-ribu terima kasih.
1. Perbaikan yang tepat untuk kalimat penutup surat lamaran tersebut adalah ….
A. Demikian lamaran saya, atas perhatiannya saya ucapkan terima kasih.
B. Demikianlah, atas perhatian Bapak, saya ucapkan banyak terima kasih.
C. Atas perhatian Bapak, saya mengucapkan terima kasih.
D. Atas perhatiannya, dengan ini saya mengucapkan terima kasih.
E. Atas perhatiannya, saya ucapkan terima kasih.

Pada acara pentas seni tutup tahun, OSIS SMA Nusa Bangsa mengundang setiap kelas untuk
berpartisipasi dalam kegiatan tersebut yang akan diselenggarakan pada hari Sabtu, 30 Juni 2012
pukul 19.00 sampai dengan pukul 23.00 WIB. Pentas seni akan diselenggarakan di gedung
pertunjukkan Sutejo.
2. Pemerian pelaksanaan yang tepat untuk surat undangan adalah ….
A. Hari : Sabtu
Tanggal : 30 Juni 2012
Waktu : Pukul 19.00 – 23. 00 WIB
Tempat : Gedung Sutejo
Acara : Pentas seni tutup tahun
B. HARI : Sabtu
Tanggal : 30 Juni 2012
Waktu : Pukul 19.00 – 23. 00 WIB
Tempat : gedung Sutejo
ACARA : Pentas seni Tutup Tahun
C. HARI : Minggu;
TANGGAL : 30 JUNI 2012;
WAKTU : PUKUL 19.00 – 23. 00 WIB;
TEMPAT : GEDUNG SUTEJO
Acara : pentas seni tutup tahun
D. hari : Sabtu
tanggal : 30 Juni 2012
waktu : pukul 19.00 – 23. 00 WIB
tempat : Gedung Sutejo
acara : pentas seni tutup tahun
E. hari : Sabtu
tanggal : 30 Juni 2012
waktu : pk. 19.00 – 23. 00 WIB
Tempat : Gedung Sutejo
Acara : pentas seni tutup tahun

Adapun identitas saya adalah sebagai berikut.


2.Penulisan identitas pelamar yang tepat untuk melanjutkan kalimat tersebut adalah…
a. Nama : Hanum Sulistyorini
Tempat dan tanggal lahir : Malang, 12 Januari 1992
Alamat : Jalan Magelang 12 Malang
Pendidikan : SMA
b. nama : Hanum Sulistyorini
tempat / tanggal lahir : Malang, 12 Januari 1992
alamat : Jalan Magelang 12, Malang
pendidikan : SMA
c. nama : Hanum Sulistyorini
tempat dan tanggal lahir : Malang, 12 Januari 1992
alamat : Jalan Magelang 12, Malang
pendidikan : SMA
d. Nama : Hanum Sulistyorini
Tempat dan tanggal lahir : Malang, 12 Januari 1992
Alamat : Jln. Magelang 12, Malang
Pendidikan : SMA
e. Nama : Hanum Sulistyorini
Tempat dan tanggal lahir : Malang, 12 Januari 1992
Alamat : Jln. Magelang 12 Malang
Pendidikan : SMA

Kepada Yth.
Direktur Utama PT Mentari Jaya
Jl. Pandawa Nmr. 20
Sumbawa
3. Perbaikan penulisan alamat di atas yang tepat adalah…..
A. Yth. E. Yth.
Direktur Utama PT Mentari Jaya Direktur Utama PT. Mentari Jaya
Jl. Pandawa No. 20 Jl. Pandawa No. 20
Sumbawa Sumbawa
B. Kepada
Direktur Utama PT. Mentari Jaya
Jln. Pandawa No. 20
Sumbawa
C. Yth.
Direktur Utama PT Mentari Jaya
Jalan Pandawa No. 20
Sumbawa
D. Yth.
Direktur Utama PT Mentari Jaya
Jalan Pandawa 20
Sumbawa

Cermati iklan lowongan kerja berikut!


Lowongan kerja
Dibutuhkan segera :
2 orang tenaga accounting pada perusahaan garmen
- Umur 25 tahun
- S-1 Akuntansi
- Berpengalaman min 1 tahun
Lamaran kirim ke
PO BOX TGR 1111
Tribun, 22 April 2008
4. Kalimat pembuka surat lamaran yang sesuai dengan iklan tersebut adalah……
a.Saya Accounting berpengalaman untuk itu saya mengajukan lamaran kerja di perusahaan
Bapak
b.Yang bertanda tangan di bawah ini, Reza, 28 tahun Sarjana Akuntansi berpengalaman
mengajukan lamaran pekerjaan di perusahaan Bapak
c.Saya membaca iklan Bapak dimuat di Tribun 22 April 2008, yang menyatakan bahwa
perusahaan Bapak membutuhkan tenaga accounting
d.Berdasarkan iklan di majalah Tribun, Selasa, 22 April 2008 saya mengajukan lamaran
sebagai tenaga accounting di perusahaan yang Bapak pimpin
e.Dengan ini saya mengajukan permohonan pekerjaan sebagai tenaga accounting karena
saya berpengalaman di bidang itu

Demikian surat lamaran saya,. Mohon maklum dan terima kasih.


5. Penutup surat lamaran tersebut dapat diperbaiki menjadi…
a. Demikian surat lamaran saya. Atas perhatian Bapak/Ibu, saya mengucapkan terima
kasih
b. Demikian lamaran saya. Atas perhatian saya sampaikan terima kasih yang sebesar –
besarnya
c. Demikian lamaran ini saya buat dengan kesungguhan untuk dapat diterima. Terima
kasih
d. Atas perhatian dan diterimanya lamaran ini saya ucapkan terima kasih
e. Demikian lamaran saya untuk mendapat perhatian dari Bapak/Ibu
LOWONGAN KERJA
Dibutuhkan segera tenaga supervisor, tamatan SMA jurusan IPA atau IPS. Lamaran ditujukan
ke PT Cahaya Buana paling lambat dua minggu setelah iklan ini terbit.
Tabloid Suara Rakyat, Edisi Istimewa, 1 Mei 2006

6.Kalimat pembuka surat lamaran yang tepat berdasarkan ilustrasi di atas adalah ....
a. Sehubungan dengan iklan yang dimuat pada Tabloid Suara Rakyat, Edisi Istimewa 1
Mei 2006 saya mengajukan surat lamaran pekerjaan ....
b. Melalui surat ini saya mengajukan surat lamaran pekerjaan untuk mengisi lowongan
supervisor di Tabloid Suara Rakyat, Edisi Istimewa ....
c. Saya tertarik akan iklan yang dimuat Tabloid Suara Rakyat yang membutuhkan tenaga
supervisor, karena saya merasa mampu mengisi posisi tersebut ....
d. Memenuhi iklan yang tercantum pada Tabloid Suara Rakyat, Edisi Istimewa, saya
bermaksud mengajukan lamaran untuk posisi tersebut karena saya memiliki
kemampuan ...
e. Berdasarkan iklan yang dimuat di Tabloid Suara Rakyat, Edisi Istimewa 1 Mei 2006
saya mengajukan lamaran pekerjaan ....

. Bacalah iklan berikut ini dengan saksama!


Perusahaan Farmasi Nasional yang sedang berkembang pesat membuka peluang karier bagi
Sdr/Sdri. Yang berdedikasi tinggi, berpenampilan menarik, mau bekerja keras.
Adapaun syarat-syarat yang harus dipenuhi sebagai berikut:
1. Pendidikan S1, D3, SMF, SMA IPA dengan nilai matematika minimal 6
2. Usia maksimal 27 tahun
3. Memiliki sepeda motor, SIM C
4. Bersedia ditempatkan di seluruh Indonesia
Segera kirimkan surat lamaran lengkap (CV, pasfoto berwarna terbaru ukuran 3x4(2lbr),
fotokopi STNK, Sim C, KTP, dan Ijazah) ke PO BOX 4080/JKT 10040.Kedaulatan Rakyat,
16 Oktober 2009

7. Kalimat pembuka surat lamaran pekerjaan yang tepat berdasarkan iklan tersebut adalah ....
a. Sehubungan dengan iklan yang dimuat pada harian Kedaulatan Rakyat, maka saya
mengajukan lamaran pekerjaan sebagai ....
b. Sesuai dengan pendidikan dan kualifikasi saya, maka dengan ini saya bermaksud mengisi
lowongan di harian Kedaulatan Rakyat.
c. Sehubungan dengan iklan yang dimuat di harian Kedaulatan Rakyat, 16 November 2009,
saya mengajukan lamaran pekerjaan sebagai ....
d. Melalui surat ini, saya mengajukan lamaran pekerjaan sesuai iklan di harian Kedaulatan
Rakyat sebagai ....
e. Memenuhi iklan di harian Kedaulatan Rakyat, 16 November 2009, saya melamar sesuai
dengan persyaratan yang ditentukan

Dengan hormat,
Berdasarkan iklan yang saya baca dalam harian Kompas, 11 Oktober 2006, perusahaan yang
Bapak pimpin membutuhkan tiga orang sarjana lulusan Bahasa dan Sastra Indonesia.
Sesuai dengan ijazah yang saya miliki, maka saya
...............................................................................
Mengajukan surat lamaran ini.
8. Penulisan identitas surat lamaran pekerjaan yang tepat untuk melengkapi bagian yang
rumpang tersebut adalah...
a. Nama : Enung Nurjanah
Tempat, tanggal lahir : Garut, 10 November 1973
Alamat : Jalan Wanaraja 24, Garut
Pendidikan :Sarjana Bahasa dan Sastra Indonesia
Agama : Islam
  b. Nama : ENUNG NURJANAH
Tempat, tanggal lahir : GARUT, 10 NOVEMBER 1973
Alamat : JLN WANARAJA 24, GARUT
Pendidikan : SARJANA BAHASA DAN SASTRA INDONESIA
Agama : ISLAM
 c. NAMA : ENUNG NURJANAH
TEMPAT, TANGGAL LAHIR : GARUT, 10 NOVEMBER 1973
ALAMAT : JALAN WANARAJA 24, GARUT
PENDIDIKAN : SARJANA BAHASA DAN SASTRA INDONESIA
AGAMA : ISLAM
  d. nama : Enung Nurjanah
tempat, tanggal lahir : Garut, 10 November 1973
alamat : Jalan Wanaraja 24, Garut
pendidikan : Sarjana Bahasa dan Sastra Indonesia
agama : Islam
  e. Nama : Enung Nurjanah
Tempat, tanggal lahir : Garut, 10 -11- 1973
Alamat : Jalan Wanaraja 24, Garut
Pendidikan : Sarjana Bahasa dan Sastra Indonesia
Agama : Islam
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)

Sekolah : SMA Negeri 1 Gorontalo Utara


Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia
Kelas/Semester : XII/Ganjil
Topik : Teks cerite (novel) sejarah
Alokasi Waktu : 6 x 45 Menit

A.Tujuan Pembelajaran
Dengan kegiatan diskusi dan pembelajaran kelompok dalam menulis Teks cerita (novel)
sejarah, siswa dapat :
1. Menentukan informasi yang mencakup orientasi pada teks cerita (novel) sejarah
2. Menentukan informasi yang mencakup rangkaian kejadian yang saling berkaitan
dalam teks cerita (novel) sejarah
3. Menentukan komplikasi dan resolusi dalam cerita sejarah lisan atau tulis
4. Menggolongkan unsur kebahasaan dalam teks cerita (novel) sejarah yang disajikan
5. Menafsirkan nilai-nilai dari teks cerita (novel) sejarah
6. Menghasilkan teks cerita (novel) sejarah dalam bentuk teks eksplanasi
7. Mempresentasikan, menanggapi, merevisi teks eksplanasi yang di susun
8. Menulis kembali teks cerita (novel) sejarah pribadi
9. Mempresentasikan, menanggapi, merevisi teks cerita (novel) sejarah pribadi yang di
tulis

B. Kompetensi Dasar (KD) dan Indikator


Kompetensi Dasar Indikator Pencapaian Kompetensi
3.3Mengidentifikasi informasi Yang 3.3.1 Menentukan informasi yang
mencakup orientasi, rangkaian kejadian mencakup orientasi pada teks
yang saling berkaitan, komplikasi dan cerita (novel) sejarah
resolusi, dalam cerita sejarah lisan atau 3.3.2 Menentukan informasi yang
tulis. mencakup rangkaian kejadian
yang saling berkaitan dalam teks
cerita (novel) sejarah
3.3.3 Menentukan komplikasi dan
resolusi dalam cerita sejarah lisan
atau tulis
3.4 Menganalisis kebahasaan cerita atau 3.4.1 Menggolongkan unsur kebahasaan
novel sejarah dalam teks cerita (novel) sejarah
yang disajikan.

4.3 Mengontruksi nilai-nilai


dari 4.3.1 Menafsirkan nilai-nilai dari teks
informasi cerita sejarah dalam cerita (novel) sejarah .
sebuah teks eksplanasi 4.3.2 Menghasilkan teks cerita (novel)
sejarah dalam bentuk teks eksplanasi
4.3.3 Mempresentasikan, menanggapi,
merevisi teks eksplanasi yang disusun
4.4 Menulis cerita sejarah pribadi 4.4.1 Menulis kembali teks cerita (novel)
dengan memerhatikan kebahasaan sejarah pribadi
4.4.2 Mempresentasikan, mengomentari,
dan merevisi teks cerita (novel) sejarah
yang di tulis.

C. Materi Pembelajaran
Teks cerita (novel) sejarah
 Struktur teks cerita sejarah
 Isi teks cerita sejarah
 Nilai-nilai cerita (novel) sejarah
 Kebahasaan cerita (novel) sejarah
 Unsur-unsur cerita
 Topik; dan
 Kerangka karangan
D. Model/Metode
E. Media Pembelajaran
Media/Alat
 Laptop, LCD, papan tulis
 Teks novel cerita sejarah
F. Sumber Belajar
 Buku siswa Bahasa Indonesia untuk SMA-MA/SMK kelas XII Kurikulum 2013
(hal 197, 206, 227,231).
 Internet

G. Langkah-langkah Pembelajaran
Langkah Sintak Model Alokasi
Deskripsi Kegiatan
Pembelajaran Pembelajaran Waktu
Kegiatan  Berdoa memulai pembelajaran 10 ‘
Pendahuluan 1.Stimulation dan guru mengkondisikan
(Stimulasi/pemb peserta didik
erian  Guru memberikan motivasi
rangsangan). dengan memberikan gambaran
tentang novel sejarah.
 Sebagai apersepsi, peserta didik
diminta menjelaskan tentang apa
yang mereka ketahui tentang
novel.
 Guru menyampaikan kompetensi
yang ingin dicapai yaitu
mengidentifikasi informasi, yang
mencakup orientasi, rangkaian
kejadian yang saling berkaitan,
komplikasi dan resolusi, dalam
cerita sejarah lisan atau tulis..
 Guru menjelaskan tentang
cakupan materi pembelajaran
yaitu teks cerita (novel) sejarah.
 Guru menjelasakan mekanisme
pembelajaran yang akan
dilakukan.
 Menjelaskan tentang teknik-
teknik penilaian yang akan
digunakan dalam pembelajaran.
 Peserta didik dibagi menjadi
beberapa kelompok, setiap
kelompok terdiri atas 4 – 5 orang
Kegiatan Inti  Guru bersama peserta didik 70’
2.Problem menyiapkan sumber belajar
statement khususnya buku siswa kelas XII
(pernyataan/i Mapel Bahasa Indonesia
dentifikasi  Dengan menggunakan LCD
masalah) Projektor, guru menayangkan
contoh novel sejarah (Yang di
ambil dari internet).
 Guru menyajikan bahan kajian
berupa novel .(Yang di ambil
dari internet)
3.Data  Peserta didik mengidentifikasi
Collection informasi yang mencakup
(Pengumpulan orientasi, rangkaian kejadian
Data). yang saling berkaitan, komplikasi
dan resolusi, dalam cerita sejarah
lisan atau tulis.
 Peserta didik menganalisis
kebahasaan cerita atau novel.
 Peserta didik mendata struktur
(orientasi,rangkaian kejadian
Langkah Sintak Model Alokasi
Deskripsi Kegiatan
Pembelajaran Pembelajaran Waktu
yang saling berkaitan,
komplikasi, resolusi) nilai-nilai,
hal-hal yang menarik dalam
cerita (novel) sejarah.
4.Data  Peserta didik mendata
Processing kebahasaan dan unsur-unsur
(Pengolahan cerita sejarah yang tersaji.
Data).  Peserta didik mencari dan
mengumpulkan data/ informasi
tentang hasil identifikasi masalah
dari sumber lain atau internet.
 Selain itu secara spesifik, peserta
didik disarankan menghimpun
5.Verification informasi tentang (novel) sejarah
(Pembuktian).  Peserta didik menyusun kembali
nilai-nilai dari cerita (novel)
sejarah ke dalam teks eksplanasi
 Peserta didik menyusun teks
cerita (novel) sejarah pribadi
 Peserta didik mempresentasikan,
menanggapi, merevisi teks
eksplanasi yang disususn
 Peserta didik mempresentasikan,
mengomentari, dan merevisi teks
cerita (novel) sejarah yang tulis
Kegiatan 6.Generalization  Peserta didik diminta 10’
Penutup (Menarik menyimpulkan materi teks cerita
kesimpulan) (novel) sejarah dalam bentuk
visual.
 Guru melakukan umpan balik
untuk mengetahui sejauhmana
pembelajaran terjadi pada
peserta didik.
 Guru melakukan tes tulis singkat.
 Guru memberikan PR menulis
cerita sejarah pribadi dengan
memerhatikan kebahasaan.
 Guru menyampaikan rencana
pembelajaran pada pertemuan
berikutnya.
 Berdoa mengakhiri
pembelajaran

H. Penilaian Hasil Belajar


1.Teknik Penilaian
Teknik
No Aspek yang dinilai Waktu Penilaian
Penilaian
1. Pengetahuan Tes Lisan dan Proses Pembelajaran dan
a. Mengidentifikasi teks cerita Tes Tertulis Penilaian Harian
(novel) sejarah, dari segi
struktur teks cerita sejarah,isi
teks cerita sejarah, nilai-nilai
cerita (novel) sejarah dan
kebahasaan teks cerita
sejarah.
b. Menganalisis teks cerita
(novel) sejarah dari segi
kebahasaan, unsur-u nsur
cerita, dan topik
2. Keterampilan Unjuk Kerja Penyelesaian tugas (baik
Teknik
No Aspek yang dinilai Waktu Penilaian
Penilaian
Terampil menerapkan individu maupun
konsep/prinsip dan strategi kelompok) dan saat diskusi
pemecahan masalah yang
relevan yang yang meliputi:
a. Mengontruksi nilai-
nilai dari informasi
cerita sejarah dalam
sebuah teks eksplanasi
b. Menulis cerita sejarah
pribadi dengan
memerhatikan
kebahasaan.

2. Instrumen Penilaian
Pengetahuan : Tes Uraian (Terlampir)
Keterampilan : Daftar Check-list (Terlampir)

3. Pembelajaran Remedial dan Pengayaan


Siswa yang hasil belajarnya belum mencapai KKM dilakukan pembelajaran remedial
baik secara klasikal maupun individual. Sedangkan siswa yang hasil belajarnya telah di
atas KKM memperoleh pembelajaran pengayaan.

INSTRUMEN ASPEK PENGETAHUAN


TES URAIAN

Indikator :
1. Disajikan penggalan teks cerita (novel) sejarah , peserta didik dapat menemukan
struktur teks (novel) cerita sejarah, isi teks (novel) cerita sejarah, nilai-nilai cerita (novel)
sejarah .
2. Disajikan teks cerita (novel) sejarah, peserta didik dapat menemukan unsur
kebahasaan teks cerita sejarah.
Kerjakan soal berikut dengan benar!

KULI KONTRAK
Mochtar Lubis

Lampu-lampu di beranda dan kamar depan telah dipadamkan. Ayah sedang menulis di kamar
kerjanya. Dan kami anak-anak berkumpul di kamar tidur ayah dan ibu, mendengarkan cerita ibu
sebelum kami disuruh tidur. Ibu bercerita tentang seorang pelesit, pemakan orang, yang dapat
menukar-nukar tubuhnya dari manusia menjadi macan dan kemudian jadi manusia kembali,
berganti-ganti.

Untuk mengenal pelesit itu orang harus melihat bandar bibirnya yang licin di bawah hidung, dan
kalau ia berjalan maka tumitnya yang ke depan. Sungguh amat menakutkan dan mengasyikkan
cerita ibu itu, dan kami duduk sekelilingnya berlindung dalam selimut; agak ketakutan, amat
menyenangkan benar.

Sedang kami begitulah tiba-tiba terdengar ribut di luar rumah dan kemudian terdengar opas
penjaga rumah kami berteriak-teriak memanggil ayah dari luar:

- Inyik! Inyik!

Kami semua terkejut. Ibu berhenti bercerita. Ayah terdengar bergegas membuka pintu kamar
kantornya dan terus ke beranda.
- Aduh, ada lagi kampung yang perang, barangkali, seru ibu. Dan kami pun mengikutinya ke
beranda.

Di masa itu ayah bekerja sebagai demang di Kerinci dan dalam tahun dua puluhan dan tiga
puluhan itu keadaan daerah itu seperti di masa abad pertengahan saja. Karena soal pembagian air
sawah, soal kerbau dan sebagainya, satu kampung lalu menyatakan perang kepada kampung
yang lain. Senjata yang populer dipakai dalam perang ini ialah batu sebesar telur ayam diayunkan
ke arah musuh dengan tali-tali istimewa untuk pengayunkannya. Baru semingguan yang lalu ayah
pergi ke Sungai Deras menghentikan perang semacam ini dan dia kena peluru batu kesasar yang
merenggutkan topi helmnya dari kepalanya. Untunglah tidak tepat, kenanya. Hanya pening juga
kepala ayah beberapa lama dibuatnya.

Baru setelah perkelahian dapat dihentikan oleh polisi dengan menembakkan senapan berkali-kali
ke udara dan kedua kepala kampung dari desa yang berperang itu dipertemukan, dan mereka
mendengar ayah nyaris kena lemparan batu mereka yang berperang, maka kepala-kepala
kampung itu meminta-minta maaf dan ampun, dan berkata bahwa mereka tidak bermaksud
memerangi ayah sama sekali. Akhirnya karena menyesalnya mereka dengan batu yang menyasar
itu, maka dengan mudah mereka menerima usul perdamaian ayah dan membagi air untuk sawah-
sawah mereka dengan berdamai.

Ketika opas penjaga rumah berteriak-teriak memanggili ayah, hari hampir jam sembilan malam.
Di bawah, beberapa orang polisi dengan komandannya berdiri, dan tidak terdengar olehku mula-
mula apa katanya pada ayah. Kami segera juga disuruh masuk, oleh ayah, kembali.

Ayah masuk sebentar dan dengan cepat berpakaian. Dia mengenakan sepatu kulitnya yang
panjang, mengenakan pistolnya di pinggangnya, topi helmnya, dan kemudian segera ke luar.

Tiada lama kemudian ibu masuk, dan berkata:


— Nah, kini anak-anak semua, tidurlah. Ayah mesti pergi. Ada kuli kontrak lari. Kelihatan ibu
merasa cemas di hatinya.

Esok pagi kami dengar dari Abdullah, opas penjaga rumah bahwa ada lima kuli kontrak yang
melarikan diri dari onderneming Kayu Aro, setelah menikam opzichter Belanda.

***
1.Tentukan struktur teks cerita (novel) sejarah di atas
 Pengenalan situasi cerita (exposition,orientation)
 Pengungkapan peristiwa (complication)
 Menuju pada adanya konflik (rising action)
 Puncak konflik (turning point)
 Penyelesaian (ending,coda)
2.Tentukan isi teks cerita (novel) sejarah di atas
3.Tentukan nilai-nilai yang terdapat dalam teks cerita (novel) sejarah.
4.Temukan unsur kebahasaan Teks cerita (novel) sejarah

Pedoman Penilaian
No. Rubrik
Aspek Penilaian Skor Skor Maksimal
Soal Penilaian
1 Ketelitian dalam Benar 50 50
menentukan struktur
teks cerita (novel) Salah 5
sejarah Tidak
0
Menjawab
2 Ketelitian dalam 20
Benar 20
menentukan isi teks
cerita (novel) sejarah
Salah 5
Tidak
0
Menjawab
3 Ketelitian dalam 15
Benar 15
menentukan nilai-nilai
yang terdapat dalam
Salah 2
teks cerita (novel)
sejarah Tidak
0
Menjawab
No. Rubrik
Aspek Penilaian Skor Skor Maksimal
Soal Penilaian
4 Ketelitian dalam
menemukan unsur Benar 15
15
kebahasaan teks cerita
(novel) sejarah Salah
2
0
Tidak
menjawab

INSTRUMEN ASPEK KETERAMPILAN


1. Terampil mengontruksi nilai-nilai dari informasi cerita sejarah dalam sebuah teks
eksplanasi.
2. Terampil menulis cerita sejarah pribadi dengan memerhatikan kebahasaan.

PedomanPenskoran

Aspek Skor Deskripsi


Memahami masalah 4 Menuliskan diketahui dan ditanyakan dengan tepat
3 Menuliskan diketahui dan ditanyakan kurang tepat
2 Menuliskan diketahui atau ditanyakan saja
1 Tidak menuliskan diketahui dan ditanyakan
Merencanakan 4 Membuat cerita sejarah pribadi dengan memerhatikan
penyelesaian kebahasaan dengan tepat
masalah 3 Membuat cerita sejarah pribadi dengan memerhatikan
kebahasaan kurang tepat
2 Membuat cerita sejarah pribadi dengan memerhatikan
kebahasaan tidak tepat
1 Tidak membuat cerita sejarah pribadi dalam penyelesaian
masalah
Menjalankan 4 Langkah-langkah dan penyelesaian masalah benar
rencana 3 Langkah-langkah benar dan penyelesaiannya salah
penyelesaian 2 Langkah-langkah kurang tepat tetapi penyelesaiannya benar
1 Langkah-langkah kurang tepat dan penyelesaiannya salah
0 Tidak menyelesaikan masalah
Memeriksa kembali 3 Ada kesimpulan sesuai dengan masalah
kebenaran jawaban 2 Ada kesimpulan tetapi tidak sesuai dengan masalah
1 Tidak ada kesimpulan

Mengetahui, Kwandang, Juli 2016


Kepala Sekolah Guru Mata Pelajaran

MAHARITA USMAN, S.Pd,M.Si NURAIN S. HASANIA, S.Pd


NIP. 19720627 199801 2 002 NIP. 197009272010012001

Lampiaran Materi
Pengertian Novel
Novel merupakan karya fiksi yang mengisahkan sisi utuh atas problematika kehidupan
seseorang atau beberapa orang tokoh. Novel sejarah adalah novel yang isinya mengandung
unsur-unsur sejarah, baik pelaku utamanya maupun kejadiannya menyangkut sejarah.
1.Struktur Novel.
Struktur novel lazim disebut dengan plot ataupun alur, yakni berupa jalinan cerita yang
terbentuk oleh hubungan sebab akibat.
Puncak konflik

Menuju pada konflik Penyelesaian

Pengungkapan cerita

Pengenalan cerita
Struktur Novel

a. Pengenalan situasi cerita (exposition, orientation)


Dalam bagian ini, pengarang memperkenalkan para tokoh, menata adegan, dan hubungan
antar tokoh.
Contoh :
Pesawat garuda jurusan Jakarta-Tokyo itu mendarat di bandara Narita, pukul 11.00 waktu
Tokyo. Akira menghirup napas dalam. Dirasakannya kesejukan udara tanah kelahiran
merasuk hingga ke tulang sum-sum. Ia tersenyum tipis sebelum akhirnya melangkah perlahan
menuruni tangga pesawat (Novel Akira, Muslim Watashi Wa, Helvy tiana rosa).

b. Pengungkapan peristiwa (complication)


Dalam bagian ini disajikan peristiwa awal yang menimbulkan berbagai masalah,
pertentangan, ataupun kesukaran-kesukaran bagi para tokohnya.
Contoh :

Malam ini malam yang kesekian bagi Udin datang membeli getuk di tempat itu. Sejak
mengetahui adanya penjual getuk yang baru dan ayu ini, mendadak Udin jadi sangat suka
akan getuk. Dan, selalu udin mengatakan kepada teman-teman di asrama bahwa getuk yang
paling enak hanyalah yang dijual oleh si getuk ayu itu (Novel Gaun Merah muda, Syamsul
arifin).

c. Menuju pada adanya konflik (rising action)


Terjadi peningkatan perhatian, kegembiraan, kehebohan, ataupun keterlibatan berbagi situasi
yang menyebabkan bertambahnya kesukaran tokoh.
Contoh :
Kalau perempuan itu bersedia menerimanya sebagai suami, segenap orang tuanya dan orang
tua perempuan itu menyetujui pula, rasa-rasanya dia mau segera meresmikan perkawinan itu.
Tapi, pikiran demikian segera bercerai-berai karena sampai sekarang dia belum mempunyai
pekerjaan tetap. Setiap orang bisa kawin. Tapi, hari-hari sudah itu akan merupakan pukulan
yang berat bagi seorang lelaki kalau belum mempunyai penghasilan yang tetap dan cukup
(Novel Gaun Merah Muda, Syamsul Arifin)

d. Puncak konflik (turning point)


Bagian ini disebut juga sebagai klimaks. Inilah bagian cerita yang paling besar dan
mendebarkan. Pada bagian ini pula, ditentukannya perubahan nasib beberapa tokohnya.
Misalnya, apakah dia kemudian berhasil menyelesaikan masalahnya atau gagal.

Contoh :
“Siapa gadis yang kau maksud itu? Demi kasihku, aku mau menolongmu. Tak perlu kau
malu, itu sudah kewajibanku.”
“Sekarang , ia sudah menjadi anggota keluarga kita juga.”
Ibu tampak sedikit kaget menerima ucapanku dan dengan pandangan yang kaku, ibu terus
menatapku. Ibu tidak berkata apa-apa, Cuma memandang lama-lama, seperti sedang mencari
sesuatu dilipatan ingatanya. Tapi ibu tetap diam dan memandangiku juga. Akhirnya, dengan
kekuatan batinku yang dipaksa aku berkata.
“Fatimah, ia istri paman . Bibiku sekarang!”
“Sam?” Ibu berteriak, kaget dan jelas kegelisahan di wajahnya. Ibu terdiam sampai lama
dan aku tidak berani memandang wajahnya. Kalau kemudian kulepaskan pandang ke
wajahnya, ada suatu kegelisahan di wajah ibu.
“Jangan ibu marahi aku. Barangkali ini memang salahku. Waktu Ibu melamar Fatimah
untuk menjadi istri paman, ibu tidak memberi tahu. Tapi, memang tidak perlu Ibu memberi
tahu aku. Dalam surat untukku, Fatimah mengatakan bahwa pinangan itu telah disetujui
orang tua fatimah dan dari keluarga paman. Ia minta pertimbanganku. Kukatakan, terserah
padamu.” (Novel Gaun Merah Muda, Syamsul Arifin)

e. Penyelesaian (ending, coda)


Sebagai akhir cerita, pada bagian ini berisi penjelasan tentang sikap ataupun nasib-nasib yang
dialami tokohnya setelah mengalami peristiwa puncak itu. Namun ada pula, novel yang
penyelesaian akhir ceritanya diserahkan kepada imaji pembaca. Jadi akhir ceritanya itu
dibiarkan menggantung, tanpa ada penyelesaian.
Contoh :
Ibu mengerti sekarang, mengapa kalau suatu ketika Ibu atau Ayah meninggal, aku tidak mau
tinggal di rumah Paman. Aku tidak mau mengganggu dan mengusik kebahagiaan yang telah
paman punyai. Dan kukatakan pada Ibu, ”Biarlah buat sementara aku hidup sendiri, berjalan
sendiri, sampai aku matang benar menghadapi soal-soal kehidupan. Biarlah aku berjalan
sendiri dengan harapan bahwa pada suatu ketika aku menjumpai seorang gadis setia,
sederhana, dan penuh mengerti yang kehadirannya di dunia memang hanya ditakdirkan
untukku saja.” (Novel Gaun Merah Muda, Syamsul Arifin)

Unsur –unsur intrinsik dalam novel


1. Tema
Tema disebut juga dasar cerita. Tema adalah pokok permasalahan yang mendominasi
atau menjiwai suatu novel. Langkah penting untuk mengetahui suatu tema novel adalah
dengan membaca dan mengespresikan unsur-unsur intrinsik novel secara menyeluruh,
serta menemukan persoalan atau konflik utamanya.
Tema suatu novel menyangkut segala persoalan dalam kehidupan manusia, baik itu
berupa masalah kemanusiaan, kekuasaan, kasih sayang, kecemburuan, dan sebagainya.
Untuk mengetahui tema suatu novel diperlukan apresiasi terhadap seluruh bagian
karangan itu.
2. Penokohan
Penokohan atau karakteristik disebut juga perwatakan adalah cara pengarang melukiskan
atau menggambarkan/ menemukan watak tokoh. Cara melukiskan watak tokoh dapat
dilakukan dengan dua cara sebagai berikut.
a. Penokohan analitik atau penokohan langsung, yaitu pengarang atau pelaku lain
menyatakan secara langsung watak-watak tokoh/pelaku
b. Penokohan dramatik atau penokohan tidak langsung: pengarang mengungkapkan watak
dengan cara melukiskan/menggambarkan hal-hal yang berhubungan dengan
tokoh/pelaku, misalnya :
1. Melalui dialog antar tokoh- tokoh,
2. Tempat atau lingkaran tokoh,
3. Pandangan dari tokoh lain,
4. Mengemukakan ciri fisik tokoh,
5. Penampilan tokoh (cara berbicara, cara berpakaian, cara berdandan, dan sebagainya)
6. Jalan pikiran tokoh, dan sebagainya.

3. Plot atau alur


Plot atau alur yaitu rentetan cerita yang didasari hubungan sebab akibat. Secara umum,
alur atau plot cerita disampaikan dalam rangkaian sebagai berikut.
a. Perkenalan
b. Pemaparan masalah
c. Masalah memuncak (klimaks)
d. Peleraian
e. Penyelesaian masalah.
2. Seting atau latar
Setting atau latar yaitu tempat dan waktu terjadinya cerita. Setting atau latar juga
menyangkut suasana yang mendominasi sebuah cerita.
3. Point of view atau Sudut Pandang
Sudut pandang adalah cara pengarang dalam membawakan cerita. Pengarang dalam hal ini
terdiri atas dua macam, yaitu :
1). Berperan langsung sebagai tokoh yang terlibat dalam cerita yang bersangkutan.
2). Hanya sebagai pihak ketiga yang berperan sebagai pengamat.
6. Amanat
Amanat adalah pesan yang ingin disampaikan pengarang. Pesan dapat berupa harapan,
nasihat, kritik, dan sebagainya.

Novel memiliki ciri-ciri kebahasaan seperti berikut.


a. Banyak menggunakan kalimat bermakna lampau.
Contoh :
1) Pertemuan itu dia lewati dengan penuh kenangan beberapa tahun lalu.
2) Gadis yang bernama ‘Zeets’ ini, memang benar, telah membawa revolusi besar dalam
waktu yang singkat
3) Dengan kemauannya, suka atau tidak kehidupannya telah mempunyai tujuan baru,
makna baru
b. Banyak menggunakan kata yang menyatakan urutan waktu (konjungsi kronologis)
Contoh : sejak saat itu, setelah itu, mula-mula, kemudian.
c. Banyak menggunakan kata kerja yang menggambarkan sesuatu yang terjadi.
Contoh :
Enteng saja Pujo menyuruh istrinya untuk membersihkan salah satu kamar rumahnya
yang berdinding papan, berlantai tanah dan kalau mandi harus keluar ke belakang di
dekat sumur. Tak ada teman saya sepermainan dulu yang seenteng ini terhadap saya
sekarang. Teman-teman yang lain akan ragu-ragu menawari saya untuk tidur di
rumahnya. Khawatir , akan bersediakah saya, ataukah saya akan tinggal di hotel. Beberapa
tahun belakang, di kota kami ini telah dibangun beberapa hotel bagus.

d. Banyak menggunakan kata kerja yang menunjukan kalimat tak langsung sebagai cara
menceritakan tuturan seorang tokoh oleh pengarang .
Contoh : mengatakan bahwa, menceritakan tentang, mengungkapkan, menanyakan,
menyatakan, menuturkan.
e. Banyak menggunakan kata kerja yang menyatakan sesuatu yang dipikirkan atau dirasakan
oleh tokoh.
Contoh : merasakan, menginginkan, mengharapkan, mendambakan, mengalami.
f. Menggunakan banyak dialog. Hal ini ditunjukan oleh tanda petik ganda (‘…”) dan kata kerja
yang menunjukan tuturan langsung.
Contoh :
a. Alam berkata, “Jangan diam saja , segera temui orang itu!”
b. “ Di mana keberadaan temanmu sekarang?” tanya ani pada temannya.
c. “Tidak. Sekali saya bilang tidak!” teriak Lani.
g. Menggunakan kata-kata sifat (descriptive language) untuk menggambarkan tokoh, tempat,
atau suasana.
Contoh :
Segala sesuatu tampak berada dalam kendali sekarang : bahkan kamarnya sekarang sangat
rapi dan bersih. Segalanya tampak tepat berada di tempatnya sekarang, teratur rapi dan
tertata dengan baik. Ia adalah juru masak terbaik yang pernah dilihatnya, ahli dalam
membuat ragam makanan Timur dan Barat ‘ yang sangat sedap’. Ayahnya telah menjadi
pecandu beratnya.

Nilai-nilai yang terkandung dalam novel.


1. Nilai moral, yaitu nilai yang berkaitan dengan akhlak/budi pekerti/susila atau baik buruk
tingkah laku.
2. Nilai sosial/kemasyarakatan, yaitu nilai yang berkaitan dengan norma yang berada di dalam
masyarakat.
3. Nilai religius/keagamaan, yaitu nilai yang berkaitan dengan tuntutan beragama.
4. Nilai pendidikan/edukasi, yaitu nilai yang berkaitan dengan pengubahan tingkah laku dari
baik ke buruk
    (pengajaran).
5. Nilai estetis/keindahan, yaitu nilai yang berkaitan dengan hal-hal yang
menarik/menyenangkan (rasa
    seni).
6. Nilai etika, yaitu nilai yang berkaitan dengan sopan santun dalam kehidupan.
7. Nilai politis, yaitu nilai yang berkaitan dengan pemerintahan.
8. Nilai budaya, yaitu nilai yang berkaitan dengan adat istiadat.
9. Nilai kemanusiaan, yaitu nilai yang berhubungan dengan sifat-sifat manusia. Nilai-nilai ini
ada yang bersifat  ideologis, politis, ekonomis, sosiologis, budaya, edukatif, humoris, dan
sebagainya.

Soal.
Cermati penggalan novel berikut dengan seksama!
Sepintas saja melihatnya aku sudah tahu kalau laki-laki itu pastilah seorang brother
muslim. Secara naluriah, aku kenal. Sejak kecil aku dikelilingi laki-laki semacam itu: guru
sekolahku, guru ngajiku, ayahku, khatib, atau juru sunatku. Ia menonton kami di Vechio,
Florence. Disampirkannya selembar uang sepuluh Euro, dengan kesan seakan uang itu bukan
miliknya, tapi hak musafir seperti kami. (Edensor: Andrea Hirata)

1. Sudut pandang yang digunakan penulis dalam penggalan novel Edensor adalah…
a. sudut pandang orang pertama
b. sudut pandang orang ketiga
c. sudut pandang orang ketiga serbatahu
d. sudut pandang diaan
e. sudut pandang campuran
`
Teks berikut untuk soal nomor 2 dan 3. Bacalah dengan saksama!
Esok harinya Pak Mantri keluar dari markas kecil itu menuju daerah tak bertuan. Di
pundaknya tergantung granat kuning pada epolet dan pistol colt jepang terselip di lipatan
sarung yang diikatkan di pinggangnya. Topi mendong dibenamkan di kepalanya, usianya,
mukanya penuh keriput, mata kecil dan cekung, merupakan tameng yang baik untuk
mengelabui serdadu Ghurka. Dengan kaki yang teguh Pak Mantri menyelinap di antara
rumpun-rumpun yang lebat. Ia bersiaga ketika menemukan jejak sepatu yang belum lama
melintas. Ketika tangannya yang kering dan keriput itu menarik pistol di pinggangnya,
tembakan tomygun telah menembus dadanya. Serdadu Ghurka itu terkejut melihat lawannya
seorang diri. Topi mendong yang terlepas dari kepalanya menyembulkan rambut kelabu di
balik destarnya, air muka yang hitam, kering, dan keriput oleh terik matahari, usia, dan derita.
Lelaki tua berdrill coklat yang tak kenal menyerah itu tak berdaya berlumuran darah. Lawan
yang tak seimbang. Mata biru itu berkaca-kaca, terharu , dan menyesal, setiap terkenang
peristiwa itu ketika dirinya tergabung dalam pasukan Sekutu.
(Daerah Tidak Bertuan: Toha Mohtar)
2. Karakter tokoh Pak Mantri dalam penggalan novel Daerah Tidak Bertuan digambarkan
sebagai berikut, kecuali ...
a. pantang menyerah
b. kurang perhitungan
c. cinta tanah air
d. rela berkorban
e. pemberani

3. Berikut amanat dalam penggalan novel Daerah Tidak Bertuan….


a. Berjuanglah merebut kemerdekaan negara dari kekuasaan bangsa penjajah.
b. Pertahankan kemerdekaan dan kedaulatan negara sampai tetes darah penghabisan.
c. Jangan jadikan usia tua sebagai tumbal negara yang sia-sia.
d. Berkolaborasilah dengan musuh agar selamat di medan perang.
e. Angkatlah bendera putih jika berada dalam situasi terdesak.

. Bacalah penggalan penggalan novel berikut!


Jakarta di tahun 1680. Enam puluh tahun sudah Jakarta diduduki Belanda. Bangsa
Belanda yang menetap di Jakarta semakin bertambah. Tidak jauh dari kasteel ada pasar
untuk keperluan sehari-hari, pasar hewan, dan ada pula pasar budak, tempat menjual-belikan
budak yang didatangkan dari beberapa tempat di Indonesia. Di dalam lingkungan kasteel
adalah berdiam seorang kompeni belanda berpangkat edeleer, Moor namanya. Dialah yang
membeli budak tampan dan menamainya Untung.

4. Unsur budaya yang terdapat dalam penggalan novel tersebut adalah…


a. perbudakan dan jual-beli budak
b. asimilasi budaya kolonial dengan Indonesia
c. perdagangan bursa efek
d. kolonialisme daerah pendudukan
e. kesenian dalam kasteel

. Bacalah penggalan hikayat berikut!


”Telah tua umurku, masih juga terpedaya oleh nafsu loba, hingga terjerumus ke dalam
bahaya. Benar kata orang-orang yang suci dari pada sifat loba, sejahtera hidupnya dan barang
siapa yang rakus dan tamak, ia akan tidak selamat, hidupnya dalam kesusahan dan kesukaran.
Sekarang, wajib atasku mempergunakan akal mancari jalan lepas dari bahaya.”
Hikayat Kalilah dan Dimmah
5.Pesan moral yang TIDAK ADA dalam penggalan hikayat di atas adalah ....
a. Orang yang serakah akan terjerumus dalam bahaya
b. Orang yang sudah tua umurnya, tidak boleh rakus.
c. Orang yang tidak memiliki sifat tamak akan sejahtera hidupnya
d. Nasihat orang lain hendaknya tidak perlu di dengarkan
e. Dalam keadaan bahaya kita wajib mempergunakan akal

Teks berikut untuk soal nomor 6 dan 7. Bacalah dengan saksama!


Matanya yang liar dan kemerah-merahan itu seolah-olah mata harimau yang mengintai
mangsanya. Laminah tiada berani menatap dan selalu menundukkan kepala kalau bekas kuli
kontrak itu melihatnya. Suara Sarmin yang kasar pun membuat berdiri bulu kuduk anak
perawan itu mendengarnya.Mansur mulai cemas melihat perubahan adiknya yang menjadi
layu. Dan setelah tampak pula olehnya bahwa kesehatan Laminah makin hari makin
berkurang oleh karena kekurangan tidur dan perasaan yang tiada tentu, dicari-carinyalah
jalan untuk melipur hati adiknya itu. Bukankah pikiran yang disimpan oleh sebab tiada berani
mengeluarkannya itu, laksana duri di dalam daging?
Tak Putus Dirundung Malang: Sutan Takdir Alisjahbana)
6. Konflik batin dalam kutipan novel di atas adalah ...
a. Kemarahan Sarmin kepada Laminah yang tidak pernah memperhatikannya.
b. Pertengkaran antara Laminah dengan Sarmin, seorang bekas kuli kontrak yang
selalu mengintainya seperti harimau.
c. Kekhawatiran Mansur terhadap keadaan adiknya yang selalu bersedih sehingga
kesehatannya semakin menurun.
d. Dendam Mansur terhadap Sarmin yang membahayakan keselamatan adiknya.
e. Pikiran yang disimpan laksana duri dalam daging, menyakitkan dan mengancam
keselamatan jiwa seseorang.
7. Penyebab timbulnya konflik dalam penggalan novel tersebut adalah ...
a. Mata Sarmin liar dan kemerah-merahan seperti mata harimau yang sedang
mengintai mangsa.
b. Laminah dicekam ketakutan karena selalu diamati Sarmin yang jalang dan bersuara
kasar.
c. Sarmin adalah bekas seorang kuli kontrak yang bersuara kasar dan menakutkan.
d. Laminah mencari-cari jalan untuk melipur lara dan mencurahkan kesedihannya.
e. Laminah tidak berani mengeluarkan perasaannya sehingga ia tidak bisa tidur.

. Bacalah penggalan novel berikut dengan saksama!


Ridwan mendorong kereta yang telah penuh dengan belanjaan Miranti. Ia mengikuti
terus di sisi Miranti yang berbelanja dengan gugup dan tidak tenang. Mata para pegawai
Ridwan mencuri-curi melihat mereka dengan penuh tanda tanya. Semua itu menambah gugup
dan kecut hati Miranti.
Setelah selesai Miranti berbelanja, Ridwam mendorong kereta itu ke tempat membungkus.
Dan barang-barang dengan segera dibungkus rapi. (Kabut Sutra Ungu: Ike Supomo)

8. Suasana batin tokoh Miranti pada penggalan novel di atas adalah .…


A. kemarahan dan gugup
B. tidak tenang dan marah
C. tidak nyaman dan bertanya-tanya
D. santai dan bersenang-senang
E. tidak tenang dan tergesa-gesa
. Bacalah penggalan novel berikut !
“Ayo, Ego, buka bajumu cepat!” seru anak-anak desa yang sedang asyik bermain air di
sungai. Ego Cuma tersenyum menanggapi ajakan anak-anak desa tersebut.
Alangkah enaknya mandi di air sungai yang airnya jernih. Apalagi udara sudah mulai
panas pula. Tanpa membuang waktu, segera Ego melepas baju dan celananya. Sekarang
ia sudah mengenakan pakaian renang. Sebelum terjun, Ego mencari tempat yang lebih tinggi.
Dia ingin memperlihatkan kepandaiannya terjun dan melompat dari tempat yang tinggi.
Maklum Ego adalah anak kota yang biasanya berlatih berenang di kolam renang yang disertai
dengan papan lompat yang tinggi. Setelah berdiri di tempat yang paling tinggi di sungai, Ego
pun mengambil ancang-ancang melompat. Dengan gaya bak seorang perenang hebat yang
penuh percaya diri, Ego pun melompat ke dalam sungai. Byuuuur. Air bercipratan ke mana-
mana. Setelah beberapa saat, Ego tidak juga muncul ke permukaan. Anak-anak desa berpikir,
Ego melompat langsung menyelam dan tahu-tahu akan muncul di seberang sungai yang lebar
itu. Mereka menduga Ego ingin membuat kejutan, tapi, tiba-tiba….. “Toloooong…toloooong”
terdengar teriakan dari arah hilir sungai. Jaraknya cukup jauh dari Ego terjun. Semua anak
desa itu menoleh ke sumber suara. Ternyata Ego, yang muncul timbul tenggelam, tetapi suara
minta tolongnya masih terdengar. Anak-anak segera berenang ke arah Ego. Mereka beramai-
ramai menarik tubuh Ego ke pinggir sungai. Lalu anak yang paling besar membantu Ego
mengeluarkan air yang tertelan. Setelah beberapa lama duduk, Ego dengan wajah malu
menatap wajah anak-anak desa yang menolongnya.
 
9. Amanat yang terdapat pada kutipan novel tersebut bila dilihat dari tokoh utama yaitu.…
A. Tunjukkan kemampuanmu bila tidak ingin malu di depan anak banyak.
B. Jangan hiraukan ajakan orang bila memang kamu tidak mampu.
C. Jangan melakukan sesuatu dengan kesombongan karena akan celaka.
D. Tolonglah orang lain yang kesusahan meskipun kamu benci.
E. Jangan malu menyatakan kekurangan diri pada orang lain.
10. Cara mengetahui bahwa Ego berwatak sombong pada kutipan novel tersebut melalui.…
A. cerita pengarang
B. perilaku tokoh
C. cerita tokoh lain
D. dialog antar tokoh
E. dialog tokoh

Cermati kutipan novel dibawah ini!


Ia bisa ngomong lincah pada setiap tulisannya. Tapi begitu sepi dari kegiatan pesta,
piknik beramai-ramai, atau sekedar berkelompok untuk bermain gitar. Begitu pendiam, meski
di kepalanya tersimpan berjuta kalimat yang mampu menghanyutkan setiap pengagumnya.
Dari peristiwa sederhana atau terkadang merupakan gejolak isi hatinya yang tak sempat
terutarakan. “Cara memandangmu seperti baru mengenalku,” kata Nana tiba-tiba “Kamu
cantik,” puji Sita. Senyumnya tulus Nana menggigit bibirnya.Matanya berkilat, tapi kembali
padam“Kamu lebih cantik, gumamnya D.an kamu lebih ceria, lebih berani bicara, lebih banyak
teman, lebih pintar membuat acara, guman hati Nana. Ia mengekor di belakang Sita
(Langit Makin Ungu, dalam Burung Kolibri Merah Dadu, Kurnia Effendi)

11. Karakter kedua tokoh di atas digambarkan oleh pengarang dengan ….


A. menyatakan secara langsung
B. menyatakan dengan dialog antara tokoh utama dan tokoh lain
C. melukiskan keadaan sekitar tokoh
D. secara langsung dan tidak langsung
E. melukiskan jalan pikiran tokoh.

Cermati penggalan novel berikut!


Kini hampir jam dua belas.kegelisahanku memuncak. Mustahil Keiko tak datang tanpa
suatu aral. Aku menyesal telah membiarkan dia pamit pulang ke Ginza. Sebagai anak seorang
geisha, agak meragukan juga memiliki tempat tinggal di sekitar Ginza, kecuali sebagai lokasi
pekerjaan. Dan bukankah dia lebih aman berada di kamar hotel? Aku ikut pelatihan hanya
sampai jam empat sore, selebihnya kami bisa menghabiskan waktu di bar atau tetap diam di
kamar.
(Berjalan di sekitar Ginza, Kurnia Effendi )
12. Sudut pandang yang digunakan pengarang dalam kutipan di atas
adalah ….
A. Orang pertama pelaku utama
B. Orang pertama sebagai pengarang
C. Orang ketiga serba tahu
D. Orang ketiga sebagai pengamat
E. Orang ketiga sebagai juru berita

Bacalah teks berikut dengan saksama!


Menjelang hari raya Galungan, kediamannya benar-benar selesai dan siap dihuni. Akan
segera dilangsungkan upacara pemelaspas sebelum rumah itu ditinggali. Pemalaspas adalah
upacara unuk mengembalikan jiwa bahan pada asalnya, agar bahan-bahan tadi menjiwai
perwujudan baru yang disebut bangunan: mengawali kehidupan baru wanita ini.
(Munduk dalam Sarabande karya Bre Redana )
13. Gambaran nilai budaya dalam kutipan di atas adalah ….
A. Pertanian
B. Teknologi
C. Kepercayaan
D. Adat-istiadat
E. Kesenian

Cermati penggalan novel berikut!


Seorang gadis yang namanya tak pernah kusebut-sebut dalam pergaulan dengan teman-
teman ialah Umi Kalsum, anak haji Basuki yang kaya itu. Tapi nama itu diam-diam
mengembang di hatiku, ketika itu. Seperti bunga kaca piring, muka dan kulitnya kemerah-
merahan dan kalau tertawa cekung pipinya. O, dia pernah jadi saingan kuat dengan Zainab
yang egoistis (bersifat mementingkan diri sendiri). Bedanya dengan Zainab, mata Umi teduh
seperti laut dan kalau memandang terasa sekali merampas dada. Rambutnya hitam
mengombak, sama hitam dengan rambut Fatimah, anak haji Ma’ruf itu. Mula-mula aku
memimpikan dia. Sampai pun pada suaranya yang merdu tiap kali membenamkan daku ke
satu fantasi yang indah dan ajaib, sebagaimana aku membayangkan wajah seorang putri nabi
yang cantik itu. (Umi Kalsum karya Jamil Suherman)

14. Karakter tokoh Umi Kalsum yang dilukiskan pada kutipan di atas adalah ….
A. Cantik, anak seorang haji yang kaya, baik hati,suaranya merd
B. Cantik, rambutnya indah, muka dan kulitnya merah,anak orang kaya
C. Cantik, anak seorang haji yang kaya, baik hati, matanya indah,rambutnya hitam
Mengombak
D. Cantik, suara yang merdu,matanya indah, rambut hitam, anak seorang haji kaya, baik
hati
E. Cantik, seorang hajah, masih muda, rambut hitam, mata indah, pandai bergaul

. Bacalah penggalan novel berikut untuk menjawab soal nomor 15 s.d. 17!
“ Bagaimana saya dapat pulang ? Jika mereka marah kepada saya ? “ kata Tamin dan
matanya yang dalam itu memandang lurus ke depan “ Apa yang engkau maksudkan Tamin ?
Kata Bangi terkejut. “ Tak seorang jua yang marah kepadamu.”
Bagaimana engkau mempunyai pikiran semacam itu ? Engkau tak tahu, ketika datang
musim memotong padi dan ayahmu telah sakit maka kami seluruh desa telah memotong dan
memotong padimu. Itu adalah kerja gotong -royong tanpa memungut padimu, segantang juga
sebagai upah.
(Pulang, Toha Mohtar )
15. Nilai sosial yang terkandung dalam penggalan novel di atas ....
a. Semangat kebersamaan masyarakat desa yang memudar.
b. Seorang yang tak diterima di lingkungannya setelah pergi sekian lama.
c. Kekhawatiran Tamin terhadap sikap masyarakat.
d. Sifat kegotong-royongan masyarakat desa yang sudah dipengaruhi situasi modern.
e. Sifat kegotong-royongan masyarakat desa yang tulus tanpa mengharapkan balasan.
16. Konflik yang terjadi dalam cuplikan novel di atas….
a. Tamin dan masyarakat desa.
b. Tamin dan Bangi
c. Bangi dan masyarakat desa
d. Tamin, Bangi dan masyarakat desa.
e. Tamin dan ayahnya.
17. Sudut pandang dalam cuplikan novel diatas………….
a. Orang pertama sebagai tokoh utama.
b. Orang pertama sebagai Tamin.
c. Orang ke dua sebagai tokoh utama
d. Orang ketiga sebagai Tamin.
e. Orang pertama bukan sebagai tokoh utama.

Bacalah penggalan novel berikut ini!


Tuti bukan orang yang mudah kagum, yang mudah heran melihat sesuatu.
eisyaratannya akan harga dirinya sangat besar. Ia tahu bahwa ia pandai dan cakap.
Banyak yang akan dikerjakan dan dicapainya. Segala sesuatu diukurnya dari
kecakapannya sendiri. Oleh sebab itu, ia jarang memuji.
18. Watak Tuti diungkapkan dengan cara ....
A. penjelasan langsung
B. pendapat tokoh lain
C. pendeskripsian fisik
D. sikap tokoh
E. perasaan tokoh

Bacalah penggalan novel berikut!


Saat itu aku dihadapkan pada suatu dilema. Apakah aku akan mendekatinya dan
terus terang mengatakan kepadanya siapa aku ini sebenarnya atau tetap begini saja
seterusnya. Semenjak aku menjadi mandor kebun, aku tidak pernah berhubungan lagi
dengan Mas Sudibyo.
19. Watak tokoh "aku" yang terlihat dalam penggalan novel adalah....
A. egoistis
B. ceroboh
C. lemah
D. penyabar
E. peragu

Bacalah paragraf berikut dengan saksama!


Mereka tak dapat berkata, sesuatu apa, hanya Pak Haji saja yang perlahan-lahan
membacakan ayat-ayat Qur'an untuk menenangkan hati Pak Balam dan juga hati
mereka semua.
Kemudian Pak Balam tiba-tiba memutar kepalanya dan memandang pada Wak Katok,
dan sinar matanya berubah jadi kencang, kuat, dan keras. Dia berkata dengan suara
gurau: "Karena engkaulah Wak Katok, aku harus menebus dosaku dulu seperti ini..."
Harimau! Harimau!
20. Nilai agama yang tersirat dalam kutipan novel tersebut adalah ....
A. memberikan wasiat sebelum meninggal dunia
B. membaca ayat suci untuk menenangkan hati
C. tidak boleh berkata kenceng dan keras-keras
D. melakukan ibadah ke tanah suci untuk mengakui dosa
E. menebus dosa dengan cara yang tidak baik

Teks berikut untuk soal nomor 21 sampai dengan 23.


Bacalah kutipan novel berikut dengan saksama!
"Jadi, kita akan kuburkan dia di Sirnagara?" katanya pelan-pelan, setengah
ditujukan kepada dirinya sendiri. Soleha tidak bisa menjawab. Ia mau berpikir
panjang. Ia mau mengatakannya, tapi ia segera ingat pada yang lain." Tapi, kita sudah
kawinkan dia. Dan sekarang dia sudah jadi istri Sumarto. Apa yang akan dikatakan
oleh Sumarto?" Pikirannya makin tidak enak kalau mengingat soal itu. Ia memang
sudah keberatan ketika suami Soleha dipanggil orang dari kampung sawah untuk
mengobati Pak Murad. Sebagai mantri kesehatan di sekitar itu memang tak ada
dokter. Suami Soleha sering diminta pertolongan. Namun, ia tahu betul Pak Murad
ayah Murni. Murni sekarang menjanda karena suaminya meninggal dunia. Suami
Soleha saling mencintai dengan Murni ketika masih bujang dan gadis. Mereka tak
dapat melaksanakan niat hatinya sebab Murni dipaksa kawin.

21. Konflik yang terdapat dalam kutipan tersebut adalah ...


A. Soleha perang batin sewaktu rnau bicara dengan Sumarto.
B. Pak Sumarto kebingungan sewaktu mau bicara dengan Soleha.
C. Soleha tidak rela menguburkan jenazah anaknya di Sirnagara.
D. Pak Sumarto perang batin sewaktu akan menguburkan jenazah istrinya.
E. Suami Soleha dan Soleha perang mulut mengenai penguburan jenazah anaknya.

22. Penyebab terjadinya konflik dalam kutipan tersebut adalah ...


A. Karena suaminya mantri kesehatan.
B. Karena suaminya diminta pertolongan.
C. Karena cemburu terhadap Murni.
D. Karena suami Soleha pernah mencintai Murni.
E. Karena suaminya mengobati Pak Murad ayah Murni.

23. Peristiwa yang terjadi akibat konflik dalam kutipan novel tersebut adalah ...
A. Suaminya mengobati Pak Murad yang sakit.
B. Suaminya sering diminta pertolongan karena tidak ada dokter.
C. Soleha tidak dapat menentukan tempat penguburan anaknya.
D. Suaminya akan bertemu dengan Murni anak Pak Murad.
E. Murni yang pernah dicintai suaminya sudah menjanda.

Cermati kutipan novel dibawah ini!


Sesungguhnya keempat anak muda itu telah sampai ke dekat sebuah rumah
jaga di Muara. Di belakang rumah jaga ini kelihatan beberapa kuda tambang, sedang
dimandikan oleh kusirnya di pinggir pantai, tempat Sungai Arau bermuara di laut.
Dekat tempat mandi kuda ini adalah sebuah pangkalan yang menganjur sampai ke
tepi sungai, tempat berlabuhnya kapal-kapal api kecil, yang berlayar ke terusan. Di
sebelah pangkalan ini, berlabuh beberapa perahu, yang baru datang dari laut
membawa ikan-ikan yang dapat dikail malam itu…..
(Siti Nurbaya, Marah Rusli)

24. Bagian cerita yang membuktikan bahwa peristiwa tersebut dilatari di pelabuhan
kecil adalah….
a. tempat Sungai Arau bermuara di laut dan tempat pemandian kuda
b. terlihat kapal-kapal api kecil dan beberapa perahu sedang berlabuh
c. sebuah pangkalan yang terlihat menganjur ke tepi sungai
d. pinggir pantai tempat penjaga, berupa sebuah rumah
e. kapal-kapal api sedang berlayar membawa ikan ke terusan

Bacalah dengan seksama penggalan novel berikut!


Tidak, kesalahan engkau karena engkau terlalu mementingkan diri sendiri. Kau
takut masuk neraka, karena itu kau taat sembahyang. Tapi kau melupakan kehidupan
kaummu sendiri, melupakan kehidupan anak dan istrimu sendiri, hingga mereka
kocar-kacir selamanya. Itulah kesalahanmu yang terbesar, terlalu egois.Padahal
engkau di dunia berkaum, bersaudara semua, tetapi engkau tidak memedulikan
mereka sedikit pun.
Robohnya Surau Kami, A.A Navis

25. Nilai moral yang terdapat pada penggalan novel tersebut adalah…..
a. Manusia harus menghindari diri dari siksaan neraka.
b. Semua manusia bersaudara jadi tidak boleh egois.
c. Beribadah harus menjadi tujuan utama manusia.
d. beribadah sebuah keharusan, tetapi kehidupan keluarga jangan dilupakan.
e. Anak dan istri ditinggalkan demi beribadah, itu adalah hal yang biasa.

Cermati kutipan novel berikut!


“Ya, Bapak sekarang rajin benar mempelajari agama,”Kata Maria. “Setiap petang
Senin dan petang Kamis datang ke mari haji guru agamanya. Kami disuruhnya juga
belajar agama. Kalau bagi saya apa salahnya kita menuruti kata orang tua,
menhyenangkan hatinya.”“Bagi engkau, segala apa salahnya,” ujar Tuti. “Bagi saya
mengerjakan sesuatu yang tiada berguna, terang salah. Apa yang saya kerjakan
hendaknya termakan oleh akal saya. Saya tidak mengerti apa gunanya agama yang
dipakai golongan terpelajar, golonngan priyayi bangsa kita sekarang. Lihat sendiri di
rumah Paman Parta ketika ia selamatan di Jatinegara baru ini. Di luar berkumpul
priyayi yang jempol-jempol dan perlente-perlente duduk di kursi menghadapi
hidangan yang rapid an nikmat.

Dari sudut rumah masuk ke belakang beberapa orang haji dari kampong untuk
membaca doa di atas tikar. Patut benar Paman Parta berkata, bahwa agama itu untuk
dipelajari kalau sudah pensiun, kalau tidak ada yang penting lain yang dapat
dikerjakan di dunia ini. Kalau mata sudah kabur, kalau tenaga sudah habis, kalau hati
sudah tertutup. Jika tidak demikian tidak serupa itu, ia menghinakan agama yang
pura-pura dipujinya itu.
Layar Terkembang, Sutan Takdir Alisyahbana

26. Konflik yang dapat disimpulkan dari kutipan tersebut adalah…...


a. Pengertian agama oleh golongan terpelajar dan golongan priyayi bangsa.
b. Menjalankan agama bagi ayah dianggap mengerjakan sesuatu yang tidak berguna.
c. Ketidaksepahaman Maria dan Tuti terhadap sikap penganut agama.
d. Kepatuhan Maria terhadap bapaknya yang dinilai Tuti hanya kepura-puraan.
e. Ketekunan bapak menjalankan agama, dinilai Tuti sesuatu yang tidak wajar.
Ibu sati senantiasa membersihkan diri. Setiap kotoran yang menempel dirumah ditepisnya jauh-jauh.
Ia manjakan indra-indranya dengan aroma wangi lilin temaran, sunyi alam. Panas tubuhnya
senantiasa ia dinginkan seperti hujan yang membasuh wajah bumi. Dan semua itu dilakukannya
dengan penuh bakti, layaknya sebuah panggilan, bukan beban. Pertanyaanku terjawab. Ia tidak
mungkin bosan.

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN


(RPP)

Sekolah : SMA Negeri 1 Gorontalo Utara


Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia
Kelas/Semester : XII/Ganjil
Topik : Teks Editorial
Alokasi Waktu : 6 x 45 Menit

A. Tujuan Pembelajaran
Dengan kegiatan diskusi dan pembelajaran kelompok dengan materi pokok Teks
Editorial ini, peserta didik terlibat langsung aktif dalam kegiatan pembelajaran dan
santun dalam menyampaikan pendapat, menjawab pertanyaan, memberi saran dan
kritik serta dapat :
1.Menunjukan informasi berupa pendapat dalam teks editorial
2. Menentukan informasi berupa alternatif dalam teks editorial
3. Mengemukakan solusi dan simpulan suatu isu dalam teks editorial
4. Menunjukkan struktur teks editorial
5. Menentukan unsur kebahasaan dalam teks editorial
6. Menggolongkan ragam informasi sebagai bahan teks editorial
7. Memperkirakan ragam informasi dalam teks editorial
8. Menyusun Teks Editorial yang sesuai topik, struktur, dan kebahasaan
Mempresentasikan, menanggapi, dan merevisi topik, kerangka, struktur, unsur
kebahasaan, dan teks editorial yang telah disusun.

B. Kompetensi Dasar (KD) dan Indikator


Kompetensi Dasar Indikator Pencapaian Kompetensi
3.5Mengidentifikasi informasi (pendapat, 3.5.1 Menunjukkan informasi berupa
alternatif, solusi dan simpulan terhadap pendapat dalam teks editorial
suatu isu) dalam teks editorial 3.5.2 Menentukan informasi berupa
alternatif dalam teks editorial
3.5.3 Mengemukakan solusi dan simpulan
suatu isu dalam teks editorial
3.6 Menganalisis struktur dan kebahasaan 3.6.1 Menunjukkan struktur teks editorial
teks editorial 3.6.2 Menentukan unsur kebahasaan teks
editorial

4.5 Menyeleksi ragam informasi sebagai 4.5.1 Mempresentasikan, menanggapi,


bahan teks editorial dan merevisi informasi berupa pendapat,
alternatif solusi, dan simpulan, informasi-
informasi penting dan ragam informasi
sebagai bahan teks editorial.
4.6 Merancang teks editorial dengan 4.6.1 Menyusun teks editorial yang
memerhatikan struktur dan sesuai topik, struktur, dan kebahasaan.
kebahasaan 4.6.2 Mempresentasikan, menanggapi,
dan merevisi topik, kerangka, struktur,
unsur kebahasaan, dan teks editorial
yang telah disusun.

C. Materi Pembelajaran
Teks editorial
 Isi teks editorial
 Pendapat
 Ragam informasi
 Simpulan
 Struktur
 Unsur kebahasaan
 Topik
 Kerangka karangan

D. Model/Metode

E. Media Pembelajaran
a. Media/Alat
 Laptop,
 LCD,
 papan tulis,
 spidol

F. Sumber Belajar
 Buku siswa Bahasa Indonesia untuk SMA kelas XII Kurikulum 2013 (hal 5, 6, 7).

G. Langkah-langkah Pembelajaran

Langkah Sintak Model Alokasi


Deskripsi Kegiatan
Pembelajaran Pembelajaran Waktu
Kegiatan  Berdoa memulai pembelajaran 10 ‘
Pendahuluan 1.Stimulation dan guru mengkondisikan
(Stimulasi/pemb peserta didik
erian  Guru memberikan motivasi
rangsangan). dengan memberikan gambaran
tentang Teks editorial.
 Sebagai apersepsi, peserta didik
diminta menjelaskan tentang apa
yang mereka ketahui tentang
teks editorial.
 Guru menyampaikan kompetensi
yang ingin dicapai yaitu
menemukan pendapat, alternatif,
solusi, dan simpulan, informasi-
informasi penting dan ragam
informasi sebagai bahan teks
editorial.
 Guru menjelaskan tentang
cakupan materi pembelajaran
yaitu teks editorial.
 Guru menjelasakan mekanisme
pembelajaran yang akan
dilakukan.
 Menjelaskan tentang teknik-
teknik penilaian yang akan
digunakan dalam pembelajaran.
 Peserta didik dibagi menjadi
beberapa kelompok, setiap
kelompok terdiri atas 4 – 5 orang
Kegiatan Inti 2.Problem  Guru bersama peserta didik 70’
statement menyiapkan sumber belajar
(pernyataan/i khususnya buku siswa kelas XII
dentifikasi Mapel Bahasa Indonesia
masalah)  Dengan menggunakan LCD
Projektor, guru menayangkan
contoh teks editorial (Yang di
Langkah Sintak Model Alokasi
Deskripsi Kegiatan
Pembelajaran Pembelajaran Waktu
ambil dari internet).
 Guru menyajikan bahan kajian
berupa teks editorial .(Yang di
ambil dari internet)
 Peserta didik menemukan
pendapat, alternatif, solusi, dan
simpulan informasi-informasi
penting ragam informasi sebagai
bahan teks editorial.
 Peserta didik menganalisis isi
teks editorial.
3.Data  Peserta didik mendata
Collection (pendapat, ragam informasi dan
(Pengumpulan simpulan) teks editorial.
Data).  Peserta didik mendata struktur
dan unsur kebahasaan dan topik
editorial yang tersaji.
 Peserta didik mencari dan
mengumpulkan data/ informasi
tentang hasil identifikasi masalah
dari sumber lain atau internet.
 Selain itu secara spesifik, peserta
didik disarankan menghimpun
informasi tentang teks editorial.
4.Data  Peserta didik menyusun teks
Processing editorial yang sesuai topik,
(Pengolahan struktur, dan kebahasaan.
Data).

5.Verification  Peserta didik mempresentasikan,


(Pembuktian). menanggapi, merevisi informasi
berupa pendapat, alternatif
solusi, dan simpulan, informasi-
informasi penting, dan ragam
informasi sebagai bahan teks
editorial.
 Peserta didik mempresentasikan,
menanggapi dan merevisi topik,
kerangka, struktur, unsur
kebahasaan, dan teks editorial
yang telah disusun.
Kegiatan  Peserta didik diminta 10’
Penutup 6.Generalization menyimpulkan materi teks
(Menarik editorial dalam bentuk visual.
kesimpulan)  Guru melakukan umpan balik
untuk mengetahui sejauhmana
pembelajaran terjadi pada
peserta didik.
 Guru melakukan tes tulis singkat.
 Guru memberikan PR menyusun
teks editorial yang sesuai topik,
struktur dengan memerhatikan
kebahasaan.
 Guru menyampaikan rencana
pembelajaran pada pertemuan
berikutnya.
 Berdoa mengakhiri
pembelajaran

H. Penilaian Hasil belajar


1.Teknik Penilaian
Teknik
No Aspek yang dinilai Waktu Penilaian
Penilaian
1. Pengetahuan Tes Lisan dan Proses Pembelajaran dan
a. Mengidentifikasi informasi Tes Tertulis Penilaian Harian
(pendapat, alternatif, solusi
dan simpulan terhadap suatu
isu) dalam teks editorial.
b. Menganalisis struktur dan
kebahasaan teks editorial
2. Keterampilan Unjuk Kerja Penyelesaian tugas (baik
Terampil menerapkan individu maupun
konsep/prinsip dan strategi kelompok) dan saat diskusi
pemecahan masalah yang
relevan yang yang meliputi:
a.Menyeleksi ragam informasi
sebagai bahan teks editorial.
b.Merancang teks editorial
dengan memerhatikan
struktur dan kebahasaan.

2.Instrumen Penilaian
Pengetahuan : Tes Uraian (Terlampir)
Keterampilan : Daftar Check-list (Terlampir)

3.Pembelajaran Remedial dan Pengayaan


Siswa yang hasil belajarnya belum mencapai KKM dilakukan pembelajaran remedial
baik secara klasikal maupun individual. Sedangkan siswa yang hasil belajarnya telah di
atas KKM memperoleh pembelajaran pengayaan.

I. Tes Instrumen Penilaian

INSTRUMEN ASPEK PENGETAHUAN


TES URAIAN

Indikator :
1. Disajikan Teks editorial, peserta didik dapat mengidentifikasi informasi (isi teks
editorial, pendapat, ragam informasi dan simpulan) .
2. Disajikan teks editorial, peserta didik dapat menemukan (struktur, unsur kebahasaan)
dalam teks.

Kerjakan soal berikut dengan benar!

Menjual Sembari Menjaga Nirwana

1. Indonesia adalah surga sekaligus kisah nyata, bukan isapan jempol belaka atau romantisme dari
masa lalu. Ada begitu banyak tempat indah yang tersembunyi dan masih perawan. Sayangnya,
tempat-tempat itu belum digarap serius sebagai tujuan wisata. Jangankan membuat program wisata
yang kreatif, membangun prasarananya saja kerap tidak dilakukan pemerintah.

2. Dalam beberapa tahun terakhir, bahkan keindahan sejumlah tempat terancam oleh eksploitasi
alam yang salah dan serakah. Padahal, dengan pariwisata, daerah bisa mendapatkan penghasilan
sekaligus memelihara alam selingkungannya.

3. Di kepulauan Togean, Sulawesi Tengah, ironi itu terpampang nyata.Kepulauan itu memiliki
pantai-pantai molek, laut yang bening dan tenang, serta ikan berwarna-warni yang menyelinap di
antara terumbu karang indah. Menjelang senja, matahari menjadi bola merah yang ditelan laut
jingga. Namun, di sana juga berlangsung perusakan alam yang kerap didukung para politikus.
Mereka datang hanya pada saat kampanye untuk memancing suara, bahkan mempersilakan para
nelayan mengebom terumbu karang. Keinginan pemerintah pusat menjadikannya sebagai taman
nasional ditentang justru oleh pemerintah daerah.
4. Di Mentawai, Sumatera Barat, lain lagi yang terjadi. Kepulauan ini memiliki ombak terbaik untuk
berselancar. Di dunia ini hanya ada tiga tempat yang memiliki barrel—ombak berbentuk
terowongan—yang dapat ditemui sepanjang waktu: Hawaii, Haiti, dan Mentawai. Namun,
pemerintah daerah seolah-olah tidak berdaya di sana. Resor tumbuh menjamur, tetapi kontribusi
mereka kepada ekonomi daerah amat minimal. Mungkin ini merupakan bentuk “protes” mereka
kepada pemerintah daerah yang tidak serius membangun prasarana wisata di sana.

5. Dengan ribuan “surga yang tersembunyi” itu, pemerintah seharusnya bisa menaikkan jumlah
wisatawan asing yang datang ke negeri ini. Tahun lalu, menurut catatan Badan Pusat Statistik,
hanya ada 8 juta wisatawan asing yang datang berkunjung ke Indonesia. Jangankan dibandingkan
dengan Prancis yang mampu mendatangkan 83 juta turis tahun lalu, jumlah wisatawan asing ke
Indonesia masih jauh dari Malaysia, yang menurut United Nations World Tourism Organization
kedatangan 25 juta pelancong pada 2012. Ini menempatkan Malaysia pada peringkat ke-10 negara
dengan jumlah wisatawan asing terbanyak.

6. Problem utama dari tidak berkembangnya pariwisata di Indonesia adalah ceteknya kesadaran
akan potensi yang kita miliki. Pemerintah pusat ataupun daerah masih lebih senang mendapatkan
uang dengan cara mengeksploitasi sumber daya alam. Mereka lebih suka membabat hutan untuk
mengambil kayunya, menggali buminya untuk mengeduk mineral di dalamnya, atau menggantikan
pepohonan hutan dengan kelapa sawit. Pariwisata dianggap tidak terlalu menguntungkan—terutama
untuk pejabat yang korup. Tidak ada resor atau pengelola wisata yang bisa membayar setoran ke
pejabat korup sebesar yang disetor pejabat hutan atau pemilik tambang.

7. Kesadaran menjaga alam dan mengembangkan potensi wisata justru datang dari operator wisata.
Di Togean, seorang pemilik resor harus membayar nelayan secara berkala agar mereka tidak
memburu ikan dengan bom. Ia berupaya menyadarkan masyarakat tentang arti penting keindahan
alam di halaman rumah mereka. Di Hulu Bahau, Kalimantan Utara, seorang ketua adat besar
5berhasil menyadarkan masyarakat untuk menjaga hutan. Bersama lembaga seperti WWF,
masyarakat di sana mengembangkan wisata sungai dan rimba.

8. Selain membangun infrastruktur—seperti akses ke tempat itu—dan sarana semisal transportasi


dan penginapan, pemerintah harus lebih serius memikirkan program-program untuk membungkus
potensi ini agar lebih menarik. Singapura, misalnya, pulau kecil yang penuh beton itu mampu
membuat banyak atraksi wisata—meski sebagian besar artifisial dan terlihat lebih indah di iklan—
yang mampu menarik 15 juta wisatawan asing. Hampir dua kali lipat dari yang ke Indonesia.

9. Selama ini pemerintah hanya menjual Bali dan Bali, atau—kalau mau dikatakan agak
berpandangan luas sedikit—bergesernya pun paling-paling hanya ke Yogyakarta dan Danau Toba.
Padahal tempat-tempat itu tidak perlu “dijual” lagi dan sebaiknya dibiarkan jalan sendiri. Berapa
banyak peminat wisata yang tahu, misalnya, bahwa Teluk Meranti, Kabupaten Pelalawan, Provinsi
Riau, di pertemuan antara Selat Malaka, Laut Cina Selatan, dan arus surut Sungai Kampar, terdapat
“bono”, tidal bore yang dirindukan para selancar sungai, dan diakui sebagai yang terbaik di dunia.

10. Indonesia memang surga sekaligus kisah nyata. Di tangan para pemangku kepentingan terletak
tanggung jawab merayakannya.
(Sumber: Tempo, 18—24 November 2013)

1.Tentukan informasi teks editorial di atas


 Isi teks editorial
 Ide pokok tiap paragraf
 Pendapat penulis
 Ragam informasi
 simpulan
2.Tentukan struktur teks editorial
3.Tentukan topik teks editorial
4.Temukan unsur kebahasaan Teks editorial

Pedoman Penilaian
No. Rubrik
Aspek Penilaian Skor Skor Maksimal
Soal Penilaian
1 Ketelitian dalam Benar 50 50
menentukan informasi
teks editorial Salah 5
No. Rubrik
Aspek Penilaian Skor Skor Maksimal
Soal Penilaian
Tidak
0
Menjawab
2 Ketelitian dalam 20
Benar 20
menentukan struktur
teks editorial
Salah 5
Tidak
0
Menjawab
3 Ketelitian dalam 15
Benar 15
menentukan topik
teks editorial
Salah 2
Tidak
0
Menjawab
4 Ketelitian dalam
menemukan unsur Benar 15
15
kebahasaan teks
editorial Salah
2
0
Tidak
menjawab

INSTRUMEN ASPEK KETERAMPILAN


1. Terampil menyeleksi ragam informasi sebagai bahan teks editorial
2. Terampil merancang teks editorial dengan memerhatikan struktur dan kebahasaan teks
editorial.

PedomanPenskoran

Aspek Skor Deskripsi


Memahami masalah 4 Menuliskan diketahui dan ditanyakan dengan tepat
3 Menuliskan diketahui dan ditanyakan kurang tepat
2 Menuliskan diketahui atau ditanyakan saja
1 Tidak menuliskan diketahui dan ditanyakan
Merencanakan 4 Membuat rancangan teks editorial dengan memerhatikan
penyelesaian kebahasaan dengan tepat
masalah 3 Membuat rancangan teks editorial dengan memerhatikan
kebahasaan kurang tepat
2 Membuat rancangan teks editorial dengan memerhatikan
kebahasaan tidak tepat
1 Tidak membuat rancangan teks editorial dalam penyelesaian
masalah
Menjalankan 4 Langkah-langkah dan penyelesaian masalah benar
rencana 3 Langkah-langkah benar dan penyelesaiannya salah
penyelesaian 2 Langkah-langkah kurang tepat tetapi penyelesaiannya benar
1 Langkah-langkah kurang tepat dan penyelesaiannya salah
0 Tidak menyelesaikan masalah
Memeriksa kembali 3 Ada kesimpulan sesuai dengan masalah
kebenaran jawaban 2 Ada kesimpulan tetapi tidak sesuai dengan masalah
1 Tidak ada kesimpulan
Mengetahui, Kwandang, Juli 2016
Kepala Sekolah Guru Mata Pelajaran

MAHARITA USMAN, S.Pd,M.Si NURAIN S. HASANIA, S.Pd


NIP. 19720627 199801 2 002 NIP. 197009272010012001

Lampiran Materi

Pengertian dan Fungsi Teks Editorial / Tajuk Rencana


 Pengertian Editorial / Tajuk Rencana
Editorial / tajuk rencana adalah suatu opini yang berisi pendapat dari pihak media yang
bersangkutan mengenai suatu peristiwa atau persoalan yang fenomenal, aktual atau
kontroversial.
Secara sederhana, tajuk rencana bisa diartikan sebagai artikel pokok di dalam surat kabar.
Karena tajuk rencana berisi mengenai pandangan redaksi terhadap suatu kejadian atau
peristiwa yang menjadi perhatian masyarakat/aktual.
 
Fungsi Editorial / Tajuk Rencana
Tajuk rencana memiliki fungsi sebagai bentuk solidaritas kepada masyakarat berupa
penjelasan mengenai suatu peristiwa atau kejadian yang aktual, berdasarkan bukti yang
akurat. Isi tajuk rencana terkadang juga menjelaskan analisis suatu kondisi, tujuannya untuk
memberitahukan kepada masyarakat kemungkinan-kemungkinan yang akan terjadi.
 
Berikut adalah ciri-ciri editorial/tajuk rencana yang membedakannya dengan teks yang lain:
- Berisi opini dari redaksi mengenai suatu peristiwa yang sedang ramai dibicarakan.
- Berisi ulasan mengenai masalah biasanya berskala nasional maupun internasional.
- Bersifat subjektif.
- Gaya bahasa formal/baku.
- Bertujuan memberikan pandangan kepada masyarakat mengenai suatu kejadian
yang sedang ramai dibicarakan.
 
Struktur Teks Editorial / Tajuk Rencana
 
Sementara itu, struktur penulisan tajuk rencana terdiri dari 3 bagian, yaitu:
- Title/judul
- News Peg/berita atau objek yang akan diulas/dibahas.
- Explanation/penjelasan atau uraian sikap Koran yang bersangkutan.
 
Sifat Editorial / Tajuk Rencana
- Karakter atau sifat dari tajuk rencana adalah:
- Sifatnya kursial dan penulisannya dilakukan secara berkala. Bergantung jenis
medianya apakah terbit hairan, mingguan, per dua minggu atau bulanan.
- Berisi mengenai sikap atas situasi yang berkembang di masyarakat.Konsisten dan
memiliki karakter terkait sikap dari media massa yang menulis editorial atau tajuk
rencara.
- Berkaitan erat dengan kebijakan media yang bersangkutan.
 
Editorial/tajuk rencana dalam media massa merupakan hal yang penting karena tajuk
rencana menjadi salah satu ukuran karakter dan kepribadian suatu media massa. Oleh sebab
itu, penulisan tajuk rencana harus memiliki kualitas yang ciri-cirinya: hati-hati, normatif,
cenderung konservatif, menghindari pendekatan kritis yang tajam, dan mempertimbangkan
aspek politis yang lebih besar dari aspek sosiologis.

Struktur dan Kaidah Kebahasaan Teks Opini/Editorial

Sebuah teks opini biasanya mengupas tuntas suatu masalah aktual tertentu dengan
tujuan memberi tahu, memengaruhi, meyakinkan, atau bisa juga sekadar menghibur
pembacanya.
Dalam sebuah teks opini/editorial biasanya digunakan bahasa yang dapat
mengekspresikan sikap eksposisi. Agar dapat meyakinkan pembaca, diperlukan ekspresi
kepastian, yang bisa dipertegas dengan kata keterangan atau adverbia frekuentatif, seperti
selalu, biasanya, sebagian besar waktu, sering, kadang-kadang, jarang, dan lainnya. Tugas
kalian adalah mencari adverbia frekuentatif tersebut dalam teks yang ada.
Konjungsi yang banyak dijumpai pada teks opini adalah konjungsi yang digunakan
untuk menata argumentasi, seperti pertama, kedua, berikutnya, dan sebagainya; atau
konjungsi yang digunakan untuk memperkuat argumentasi, seperti bahkan, juga, selain itu,
lagi pula, sebagai contoh, misalnya, padahal, justru dan lain-lain; atau konjungsi yang
menyatakan hubungan sebab akibat, seperti sejak, sebelumnya, dan sebagainya; konjungsi
yang menyatakan harapan, seperti agar, supaya,dan sebagainya
Soal

Bacalah kutipan tajuk rencana berikut untuk menjawab soal nomor 1 dan 2!

Kendali dan pengawasan laut di perairan Indonesia masih sangat lemah karena minimnya anggaran operasional
kapal pengawas laut. Yang lebih menyedihkan, anggaran operasional untuk pengawasan
laut, dari tahun ke tahun, terus menurun. Jika sebelumnya masih bisa 200 hari dari 365 hari operasional setahun,
sekarang hanya 120 hari saja. Menteri Kelautan dan Perikanan mengungkapkan di Malang, Jawa
Timur, Minggu (8/6) bahwa untuk sekitar 5,58 juta kilometer persegi wilayah laut Indonesia, hanya terdapat 27 kapal
untuk operasional pengawasan. Bahkan, yang lebih memprihatinkan, untuk mengawasi tujuh kapal. Pemerintah
seharusnya dapat mengucurkan anggaran yang lebih realistis untuk pengawasan laut perairan Indonesia.

1. Opini penulis dalam kutipan tajuk tersebut adalah ….


A. Minimnya anggaran operasional kapal menjadi masalah dalam pengawasan laut.
B. Pengawasan laut di perairan Indonesia sangat memprihatinkan karena kinerja menteri yang buruk.
C. Anggaran operasional untuk pengawasan laut terus-menerus setiap tahun.
D. Pemerintah seharusnya dapat mengucurkan anggaran yang lebih realistis.
E. Pengawasan laut di perairan Indonesia sangat lemah karena pengawas tidak menjalankan tugas dengan baik.

2. Pihak yang dituju oleh penulis dalam kutipan tajuk rencana tersebut adalah ….
A. Departemen Kelautan dan Perikanan
B. Menteri Kelautan dan Perikanan
C. Petugas pengawasan laut perairan Indonesia
D. Pecinta lingkungan
E. Pemerintah Indonesia

Cermati paragraf berikut untuk menjawab


soal nomor 3 dan 4!

Bayi harus memperoleh gizi dan nutrisi yang baik sejak dalam kandungan. Kebutuhan gizi dan nutrisi bayi
semakin disempurnakan hingga usia lima tahun. Pertumbuhan organ tubuh, terutama otak sangat didukung oleh
penyerapan gizi dan nutrisi. Bayi yang tidak memperoleh gizi dan nutrisi yang baik pada usia itu akan menghambat
pertumbuhannya. Anak yang gemuk bukan merupakan penanda tercukupinya kebutuhan gizi dan nutrisi. Sebaliknya,
anak yang kurus tidak berarti kekurangan gizi dan nutrisi. Yang harus diperhatikan adalah memastikan kebutuhan gizi
dan nutrisi sesuai dengan tinggi tubuh dan berat badan anak.

3.Mengapa gizi dan nutrisi yang baik mulai dipenuhi sejak bayi dalam kandungan?
A. Mendukung pertumbuhan organ tubuh dan otak bayi.
B. Pemberian gizi yang baik adalah pada usia 1 – 5 tahun.
C. Agar bayi tubuhnya menjadi gemuk dan sangat sehat.
D. Menghindari bayi jangan sampai lemah dan tidak kurus.
E. Membiasakan bayi memakan makanan yang mengandung gizi.

4.Tujuan penulis yang sesuai denga isi paragraf tersebut adalah ….


A. mengimbau untuk memperhatikan pertumbuhan otak bayi sampai usia lima tahun.
B. Menjelaskan pertumbuhan organ tubuh dan otak bayi didukung oleh gizi dan nutrisi.
C. Mendeskripsikan berbagai factor yang mempengaruhi tinggi dan berat badan bayi.
D. Menjelaskan bahwa kegemukan pada anak dipengaruhi oleh genetika.
E. Memaparkan kembali tentang pemberian kebutuhan energi dan nutrisi dewasa.

Cermati tajuk rencana berikut untuk menjawab soal nomor 5 dan 6!

Penggunaan jasa penerbangan tentu berharap semua maskapai mencapai standar keselamatan excellent.
Berbeda dengan bus kota yang boleh mogok ditengah jalan, bagi transportasi udara, kerusakan mesin dan kekavauan
system pascalepas adalah dosa terbesar. Maskapai penerbangan tidak boleh terjebak dalam tariff. Liberalisasi dalam
pasar bebas tidak berarti kebebasan dalam mematikan pesaing dalam menerapkan tariff serendah-rendahnya. Karena
kalau itu yang terjadi, standar keselamatan dikorbankan, maskapai penerbangan sejatinya tengah mematikan pengguna
jasa dalam arti harafiah.

5.Opini penulis yang terungkap dalam kutipan tajuk rencana tersebut adalah ….
A. Maskapai penerbangan harus memiliki standar keselamatan dan tidak boleh terjebak dalam perang tariff.
B. Transportasi udara yang mengalami kerusakan mesin merupakan bencana dan dosa besar.
C. Maskapai penerbangan tidak boleh melakukan liberalisasi dalam pasar bebas.
D. JIka standar keselamatan dikorbankan sejatinya telah menerapkan tariff serendah- rendahnya.
E. Selama ini maskapai penerbangan terusmenerus menyeramkan bagi pengguna jasa.

6. Keberpihakkan penulis dalam kutipan tajuk rencana adalah kepada ….


A. maskapai penerbangan
B. pengusaha penerbangan
C. pengguna jasa penerbangan
D. pemerintah
E. pengelola penerbangan

Bacalah teks berikut dengan cermat untuk menjawab soal nomor 7 dan 8!

Walau sejak tahun 2005 setiap 1 Oktober diperingati sebagai Hari Kesaktian Pancasila, bobot kesaktian
Pancasila makin hilang. Kesaktian Pancasila yang dulu diagungkan, bagi generasi sekarang dianggap sebagai rekayasa
Orde Baru. Upaya menghidupkan kembali kesaktian Pancasila jadi utama. Belakangan bahkan ingin dikembangkan
paradigma sebagai salah satu pilar kehidupan berbangsa selain UUD 1945, NKRI, dan Bhinneka Tunggal Ika.
Menempatkan sebagai salah satu pilar secara tidak langsung endegradasi bobot Pancasila. Kesaktian Pancasila terletak
sebagai posisi ideologis dasar negara. Ketika Pancasila tidak lagi dianggap sebagai batu sendi dan common platfrom
bernegara Indonesia, apabila tidak lagi menjadi wacana publik maka kesaktiannya pun berangsur punah. Pancasila tidak
lagi hanya berada di ujung tanduk dan masuk kotak, tetapi juga terbuang percuma. Olah pikiran di atas perlu diapresiasi
sebagai upaya evitalisasi nilainilai Pancasila. Sebagai ideologi, Pancasila terbuka dikembangkan sesuai dengan
kebutuhan aktual, terutama dalam praktik bernegara dan bermasyarakat di Indonesia.

7. Opini redaksi yang terdapat dalam tajuk rencana tersebut adalah ....
A. Kesaktian Pancasila tidak lagi dianggap sebagai batu sendi dan common platfrom bernegara Indonesia,
kesaktiannya pun berangsur punah.
B. Saat ini, persoalan tak lagi pada makna kelima sila serta pengertian dan penjabarannya, tetapi pada
implementasinya.
C. Upaya menghidupkan kembali kesaktian Pancasila menjadi utopia dan rekayasa Orde Baru serta rezim
Reformasi.
D. Walaupun sejak tahun 2005 setiap 1 Oktober diperingati sebagai Hari Kesaktian Pancasila, bobot kesaktian
Pancasila makin hilang.
E. Pemahaman tentang Pancasila perlu diapresiasi sebagai upaya revitalisasi nilai-nilai Pancasila.

8. Opini redaksi dalam tajuk rencana tersebut ditujukan kepada ....


A. orde baru D. pejabat pemerintah
B. para pelajar E. generasi penerus
C. masyarakat umum

Bacalah paragraf berikut dengan saksama untuk menjawab soal nomor 9 s.d 11!

(1) Diskursus soal daftar pemilih tetap (DPT) berkembang dan berubah dalam ekstrem yang berbeda. (2)
Sebelum hari pemilihan 11 Juli sejumlah tim sukses mempersoalkan DPT yang kelebihan pemilih karena adanya dugaan
pemilih ganda, pemilih yang sudah meninggal, dan pemilih yang sebenarnya tak berhak memilih, tetapi masuk dalam
DPT. (3) Dua hari menjelang pilkada, KPU Jakarta bahkan mencoret lebih dari 20.000 pemilih dari jumlah pemilih
mencapai 6,9 juta. (4) Pada hari pemilihan dan setelah pemilihan, diskursus yang berkembang justru berbeda. (5)
Pemilih protes karena nama mereka tidak tercantum dalam DPT.

9.Arti kata ekstrem pada paragraf tersebut adalah….

A. paling ujung D. paling teguh


B. paling tinggi E. paling besar
C. paling keras

10. Kalimat fakta terdapat pada nomor ....


A. (1) dan (2) D. (3) dan (5)
B. (1) dan (4) E. (4) dan (5)
C. (2) dan (4)

11. Tujuan penulis dalam kutipan tersebut adalah ....


A. Menjelaskan cara kerja KPU dalam menentukan daftar pemilih tetap.
B. Memberitahukan jumlah pemilih tetap yang belum terdaftar.
C. Mengingatkan KPU untuk mencoret daftar pemilih tetap yang tidak berhak memilih.
D. Mengajarkan masyarakat untuk mencermati daftar pemilih tetap.
E. Menginformasikan kepada pembaca bahwa data tentang pemilih tetap belum akurat.

Bacalah penggalan tajuk berikut dengan saksama untuk menjawab soal nomor 12 dan 13!

Disebut “jalur khusus” karena ia mempersyaratkan kemampuan finansial dalam jumlah tertentu selain proses
seleksi akademis itu sendiri. Jalur ini berada di luar mekanisme pintu seleksi reguler melalui Seleksi Nasional
Mahasiswa Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN). Gejala komersialisasi di tubuh PTN diimperatifkan oleh
kecenderungan semakin besarnya kuota penerimaan calon mahasiswa baru dari “jalur khusus” (Setiap PTN mempunyai
nomenklatur masing-masing untuk jalur seleksi mandiri) ini dibandingkan kuota untuk SNMPTN.

Dengan memberlakukan Biaya Opersasional PTN, lembaga pendidikan tinggi (Khusus PTN) diharapkan
mengembalikan hakikatnya. Lembaga pendidikan sudah semestinya tidak membeda-bedakan apa pun, apalagi
kemampuan materi. Lembaga pendidikan justru sudah seharusnya berada di barisan terdepan menentang segenap
kebijakan dan perlakuan diskriminatif. Dalam hal ini negaralah yang mesti menjamin akses semua warga negara
terhadap pendidikan, lewat pembiayaan pendidikan berbasis
anggaran negara.

12. Opini penulis pada tajuk rencana tersebut adalah ....


A. Jalur mandiri di PTN merupakan jalur seleksi untuk calon mahasiswa sendiri.
B. Jalur khusus di PTN merupakan jalur seleksi akademik yang diselenggarakan di PTN.
C. Jumlah mahasiswa jalur mandiri di PTN sebanding dengan kuota SNMPTN.
D. Jalur pendidikan tinggi semestinya harus dibeda-bedakan.
E. Jalur pendidikan seharusnya terdepan dalam menentang kebijakan dan perlakuan diskriminatif.

13 . Penulisan dalam kutipan tersebut berpihak kepada ....


A. pemerintah D. lembaga pendidikan
B. perguruan tinggi E. warga negara
C. calon mahasiswa

Tajuk berikut untuk menjawab soal nomor 14 dan 15.


Cermatilah dengan saksama!

Pendidikan yang dulu diperjuangkan matimatian oleh para pejuang kemerdekaan agar seluruh rakyat
mendapatkan hak yang sama, ternyata masih milik segolongan orang tertentu. Setiap tahun ajaran baru selalu muncul
keganjilan berulang-ulang yakni kebingungan orangtua mencari sekolah untuk anaknya. Ternyata keganjilan itu muncul
karena masalah lama belum tuntas. Standarisasi sekolah masih belum jelas sehingga menimbulkan kasta-kasta dalam
pendidikan. Sistem kasta tersebut membuat para orangtua
berlomba-lomba untuk mendapatkan sekolah berkasta tinggi. Bahkan, mereka rela mengeluarkan biaya besar agar
anaknya bisa masuk di sekolah favorit. Sementara, banyak siswa yang tidak bisa masuk ke sekolah favorit bukan karena
kurang pandai melainkan mereka tidak mampu membayar biaya sekolah yang tinggi. Inilah ironi pendidikan di
Indonesia.

14. Opini penulis dalam tajuk tersebut adalah ....


A. Seluruh rakyat mendapatkan hak pendidikan yang sama.
B. Pemerataan pendidikan telah diperjuangkan mati-matian.
C. Pendidikan masih menjadi milik segolongan orang tertentu.
D. Standar isas i pendidikan akan menimbulkan keganjilan.
E. Sekolah berkasta tinggi memerlukan biaya yang tinggi.

15. Permasalahan opini dalam kutipan tersebut ditujukan kepada ....


A. Pemerintah D. Orangtua
B. Pendidik E. Rakyat
C. Pelajar

Bacalah kutipan tajuk rencana berikut dengan saksama!


Transportasi tidak pernah lepas dari aktivitas manusia dalam menjalankan hidup. Transportasi tidak hanya
menjadi hal yang lumrah ada di setiap komunitas manusia karena semakin lama, kualitas dan pengaruhnya terhadap
kehidupan mulai menjadi perhatian
Kini transportasi merupakan salah satu indikator kemajuan sebuah komunitas, kawasan, atau wilayah. Bahkan,
menjadi salah satu indikator penilaian suatu daerah berhasil atau tidak menjalankan otonomi daerah. Beberapa wilayah
yang sebelumnya tidak pernah tersentuh oleh jalan beraspal, setelah otonomi daerah, jalan-jalan kampung pun diaspal.
Masalah transportasi ini tidak saja menjadi beban pemerintah untuk memperbaiki dan mengadakan secara fisik,
tetapi juga pengaturannya sangat berpengaruh karena transportasi merupakan penentu kemajuan kehidupan manusia.

16.Simpulan pendapat penulis yang sesuai dengan isi tajuk rencana adalah ....
A. Pemerintah seharusnya memerhatikan kerusakan jalan
B. Transportasi yang baik dapat meningkatkan kesejahteraan rakyat
C. Dengan adanya otonomi daerah, jalan di kampung-kampung sudah diperbaiki
D. Transportasi merupakan penentu kemajuan kehidupan manusia
E. Lancarnya transportasi dapat meningkatkan komunikasi

Bacalah tajuk berikut ini dengan cermat!

Partai politik yang menang dalam pemilu legislatif, terutama yang memperoleh suara yang signifi kan, kini
mulai gencar mengadakan lobi-lobi politik. Mereka berusaha untuk memperoleh bagian kekuasaan yang cukup besar di
dalam pemerintahan mendatang. Paling tidak mendapatkan beberapa kursi kementerian. Lobi-lobi demikianm emang
tidak salah. Bukankah tujuan mendirikan partai dan berkoalisi adalah untuk memperoleh kekuasaan? Yang kita
harapkan dalam koalisi adalah partai-partai politik tetap memerhatikan kepentingan rakyat. Koalisi harus dibangun di
atas dasar kesamaan program kerja. Koalisi juga seyogianya tidak hanya sebatas calon presiden dan calon wakil
presiden, tetapi juga pos-pos kementerian. Hal itu harus disampaikan kepada rakyat, termasuk susunan kabinet
bayangan. Susunan kabinet bayangan sangat penting diketahui oleh rakyat karena boleh jadi program pemerintah sangat
baik, namun bila menterinya kurang mampu, hasilnya juga pasti tidak maksimal. Bila susunan kabinet bayangan
disampaikan kepada rakyat, mereka akan menilai mana koalisi yang bisa memajukan bangsa dan menyejahterakan
rakyat.

17. Opini penulis tajuk tersebut adalah ....


A. Koalisi yang dibangun partai-partai politik harus didasarkan atas kepentingan rakyat.
B. Koalisi partai pemenang pemilu akan menghasilkan susunan kabinet bayangan baru.
C. Partai-partai politik peserta pemilu akan memperoleh beberapa kursi di kementerian.
D. Susunan kabinet bayangan berasal dari koalisi-koalisi partai pemenang pemilu tahun ini.
E. Rakyat hendaknya memilih calon presiden dan calon wakil presiden yang layak dan berwibawa.

Cermati paragraf berikut!

Pemerintah dapat saja melakukan “deklarasi”, telah membebaskan anak dari biaya
sekolah, seperti SPP dan uang buku. Akan tetapi, uang pendaftaran belum masuk ke dalam
komponen yang dibebaskan. Jika kita serius bermaksud mencerdaskan kehidupan bangsa,
sudah seharusnya pemerintah melakukan intervensi. Maksudnya, siapa pun yang mendaftar
masuk SD dan SMP harus mampu. Caranya, semua kebutuhan sekolah, termasuk komponen yang
dijadikan penghitungan dalam pendaftaran sekolah, harus ditanggung pemerintah. Kalau tidak,
pemerintah berkewajiban membantu orang tua yang tidak mampu untuk mendaftarkan anaknya sekolah.

18. Simpulan pendapat penulis pada cuplikan tajuk rencana tersebut adalah ...
A. Pemerintah melakukan “deklarasi” membebaskan anak biaya sekolah.
B. Sudah seharusnya pemerintah melakukan intervensi.
C. Siapa pun yang mendaftar masuk ke SD dan SMP harus mampu.
D. Semua kebutuhan sekolah harus ditanggung pemerintah.
E. Pemerintah berkewajiban membantu orang tua yang tidak mampu.

Bacalah penggalan tajuk rencana berikut!

(1) Badan kependudukan PBB atau United Population Fund (UNPF, dulu UNFPA), Rabu 27
Juni 2007, menerbitkan laporan tentang kependudukan dunia. (2) Laporan tersebut menyebutkan lebih
dari setengah penduduk dunia atau 3,3 miliar akan tinggal di kawasan perkotaan pada tahun 2008. (3)
Jumlah ini diperkirakan akan meningkat menjadi lima miliar pada tahun 2030. (4) Penghuni baru
perkotaan ini adalah keluarga berpenghasilan rendah. (5) Kalau saja tidak dilakukan langkah responsif,
banyak kota yang tidak akan mampu menampung pertumbuhan cepat tersebut. (6) Penyebabnya bukan
migrasi, tetapi ertumbuhan alami dengan jumlah kalahiran lebih banyak dari jumlah kematian.

19. Kalimat yang merupakan opini penulis tersebut pada nomor ...
A. (1) dan (2) D. (4) dan (5)
B. (2) dan (3) E. (5) dan (6)
C. (3) dan (4)

Teks berikut untuk nomor 20 dan 21.


Bacalah teks berikut dengan saksama!
Beberapa waktu yang lalu banjir besar melanda Jakarta. Ribuan rumah tenggelam. Kerugian
mencapai 39,5 milyar rupiah dan menelan korban 10 orang meninggal. Seorang penduduk di luar
Jakarta menyurati redaksi sebuah surat kabar. Surat tersebut berisi pernyataan terhadap kondisi
Jakarta. Menurutnya, Jakarta ternyata tidak seperti kota Metropolitan yang selama ini terlihat megah
dalam sinetron. Orang Jakarta mengatakan bahwa banjir yang melanda Jakarta kiriman dari Bogor,
orang Bogor membantahnya. Mereka menyatakan bahwa yang membuat kerusakan adalah orang
Jakarta sendiri dengan menggusur petani dan membuat vila dan hotel.

20. Masalah yang diungkapkan dalam tajuk rencana tersebut adalah ...
A. Banjir meianda Jakarta sehingga menimbulkan banyak kerugian.
B. Jakarta selama ini terlihat megah dalam sinetron.
C. Banjir yang melanda Jakarta adalah kiriman dari Bogor.
D. Masyarakat Jakartalah yang membuat kerusakan.
E. Orang Jakarta menggusur petani membuat vila dan hotel di Puncak.

21. Opini pada tajuk rencana tersebut terdapat pada kalimat ...
A. Sepuluh orang meninggal dalam banjir tersebut.
B. Seorang penduduk luar Jakarta menyurati redaksi sebuah surat kabar.
C. Orang Jakarta mengatakan bahwa banjir kali ini merupakan kiriman dari Bogor.
D. Kerugian mencapai 39,5 milyar dan sepuluh orang meninggal.
E. Beberapa waktu yang lalu banjir besar melanda Jakarta.

Teks berikut untuk soal nomor 22 sampai dengan 23, Bacalah dengan cermat tajuk rencana
berikut!

(1) Kedua lembaga tinggi negara itu sedang berebut kewenangan dan juga eksistensi. DPR
maupun DPD mempunyai hak untuk mendengarkan pidato kenegaraan dan penyampaian nota
keuangan yang disampaikan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono pada tanggal 15 Agustus
mendatang.
(2) Suka tidak suka, sesuai dengan aturan perundangan inisiatif, penataan hubungan
antarlembaga negara yang baru harus dilakukan DPR. Merekalah yang berhak untuk membuat
undang-undang yang mengatur semua itu agar bisa berjalan dengan baik.
(3) Memang muncul pertanyaan, apakah DPR memiliki tokoh-tokoh yang memiliki sikap
kenegarawanan?
Mereka mau berbesar hati untuk kemungkinan kehilangan wewenangnya, demi terciptanya sebuah
Indonesia yang baru, dengan format dan lembaganya yang baru?
(4) Tentunya kita harus mendesakkan hal itu. Sekali lagi, karena kita tidak mungkin
berlama-lama berada da|am ketegangan dan ketidakpastian.
(5) Masukan dari para ahli hukum tata negara mempunyai jarak dan tidak partisan sangat
dibutuhkan. Sekali lagi, karena persoalan ini adalah persoalan kita bersama sebagai bangsa. Hanya
kita sendirilah yang bisa menyelesaikan. Namun, syaratnya ada kemauan dari kita semua untuk
melakukan itu.

22. Masalah yang disoroti tajuk rencana tersebut adalah …


A. Pembagian tugas DPR dan DPD secara tegas.
B. DPR dan DPD saling berebut kewenangan.
C. Cara menciptakan sebuah negara yang baru.
D. Kondisi berada dalam ketegangan dan ketidakpastian
E. Persoalan-persoalan yang terjadi dalam pemerintahan.

23. Simpulan yang sesuai dengan isi tajuk adalah ....


A. Persengketaan DPR dan DPD tentang kewenangan merupakan persoalan kita bersama
dan tidak boleh dibiarkan berlama-lama.
B. DPR dan DPD memiliki kewenangan yang sama dan seharusnya tidak boleh
dipersengketakan bersengketa.
C. Sikap kewarganegaraan anggota DPR sangat diperlukan untuk menciptakan sebuah
Indonesia baru dengan format dan lembaganya yang baru.
D. DPR adalah lembaga legislatif yang berhak membuat undang-undang agar semua berjalan
dengan baik.
E. Munculnya pertanyaan tentang sikap kenegaraan yang dimiliki anggota DPR dan
kewenangannya.

24. Opini dalam teks tersebut adalah nomor....


A. (1), (2), dan (3) D. (2), (4), dan (5)
B. (1), (3), dan (4) E. (3), (4), dan (5)
C. (2), (3), dan (4)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN


(RPP)

Sekolah : SMA Negeri 1 Gorontalo Utara


Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia
Kelas/Semester : XII/Ganjil
Topik : Buku Pengayaan (kumpulan cerpen)
Alokasi Waktu : 4 x 45 Menit

A. A. Tujuan pembelajaran
Dengan kegiatan diskusi dan pembelajaran kelompok dengan materi pokok menilai
isi dua buku fiksi pengayaan peserta didik terlibat langsung, aktif dalam kegiatan
pembelajaran dan santun dalam menyampaikan pendapat, menjawab pertanyaan,
memberi saran dan kritik serta :
1.Menentukan isi dua buku fiksi kumpulan cerpen yang di baca
2. Menentukan isi satu buku pengayaan nonfiksi yang di baca
3. Membedakan dua isi buku fiksi kumpulan cerpen dan satu buku nonfiksi yang di
baca
4. Mempresentasikan laporan hasil diskusi tentang isi buku kumpulan cerpen dan
buku nonfiksi yang telah di tulis di depan kelas
5. Menanggapi laporan hasil diskusi yang di presentasikan

B. Kompetensi Dasar (KD) dan Indikator


Kompetensi Dasar Indikator Pencapaian Kompetensi

3.7 Menilai isi dua buku fiksi (kumpulan 3.7.1 Menentukan isi dua buku kumpulan
cerita pendek atau kumpulan puisi) dan cerpen yang di baca
satu buku pengayaan (nonfiksi) yang 3.7.2 Menentukan isi satu buku
dibaca. pengayaan nonfiksi yang di baca.
3.7.3 Membedakan dua isi buku fiksi
kumpulan cerpen dan satu buku nonfiksi
yang di baca.

4.7 Menyusun laporan hasil diskusi buku 4.7.1 Mempresentasikan laporan hasil
tentang satu topik. diskusi buku tentang satu topik yang
ditulisnya di depan kelas
4.7.2 Menanggapi laporan hasil diskusi
yang dipresentasikan.
C. Materi Pembelajaran
Buku pengayaan
 Nilai-nilai dalam cerpen (agama, sosial, budaya, moral)
 Kaitan nilai dalam cerpen dengan kehidupan
 Amanat dalam cerpen
 Laporan hasil membaca buku

D. Model/Metode

E. Media Pembelajaran
 Laptop,
 LCD,
 Papan tulis
 Spidol
F. Sumber Belajar
 Buku Ajar Mata Pelajaran bahasa Indonesia Kelas XII untuk SMA Kurikulum 3013

G. Langkah-langkah Pembelajaran
Langkah Sintak Model Alokasi
Deskripsi Kegiatan
Pembelajaran Pembelajaran Waktu
Kegiatan  Berdoa memulai pembelajaran 10 ‘
Pendahuluan 1.Stimulation dan guru mengkondisikan
(Stimulasi/p peserta didik
emberian  Guru memberikan motivasi
rangsangan). dengan memberikan gambaran
tentang pentingnya menilai isi
dua buku fiksi .
 Sebagai apersepsi, peserta didik
diminta menjelaskan tentang isi
buku fiksi.
 Guru menyampaikan kompetensi
yang ingin dicapai yaitu menilai
isi dua buku fiksi.
 Guru menjelaskan tentang
cakupan materi pembelajaran
yaitu menilai isi dua buku fiksi.
 Guru menjelasakan mekanisme
pembelajaran yang akan
dilakukan.
 Menjelaskan tentang teknik-
teknik penilaian yang akan
digunakan dalam pembelajaran.
 Peserta didik dibagi menjadi
beberapa kelompok, setiap
kelompok terdiri atas 4 – 5 orang
Kegiatan Inti 2.Problem  Guru bersama peserta didik 70’
statement menyiapkan sumber belajar
(pernyataan/ khususnya buku siswa kelas XII
identifikasi Mapel Bahasa Indonesia
masalah)  Dengan menggunakan LCD
Projektor, guru menayangkan
contoh buku fiksi, cerpen (Pada
Buku Teks : Buku ajar bahasa
indonesia untuk SMA/MA ).
 Guru menyajikan bahan kajian
berupa handout yang memuat isi
dua buku fiksi.(Pada Buku Teks :
Buku ajar Bahasa Indonesia
3.Data untuk SMA/MA )
Langkah Sintak Model Alokasi
Deskripsi Kegiatan
Pembelajaran Pembelajaran Waktu
Collection  Peserta didik mengidentifikasi
(Pengumpula nilai agama dalam cerpen .
n Data).  Peserta didik mengidentifikasi
nilai sosial dalam cerpen
 Peserta didik mengidentifikasi
nilai budaya dalam cerpen
 Peserta didik mengidentifikasi
nilai moral dalam cerpen
 Peserta didik mengidentifikasi
kaitan nilai dalam cerpen dengan
kehidupan
 Peserta didik mengidentifikasi
amanat dalam cerpen.
4.Data  Peserta didik mencari dan
Processing mengumpulkan data/ informasi
(Pengolahan tentang hasil identifikasi masalah
Data). dari sumber lain atau internet.
 Selain itu secara spesifik, peserta
didik disarankan menghimpun
informasi tentang nilai-nilai
dalam cerpen.
 Peserta didik menyusun laporan
buku fiksi yang dibaca.
5.Verification  Peserta didik membandingkan
(Pembuktian hasil diskusi antar kelompok
). untuk memverifikasi
penyelesaian masalah.
 Peserta didik diminta untuk
mempresentasikan, laporan yang
ditulisnya di depan kelas
 Peserta didik menanggapi
laporan yang dipresentasikan.
Kegiatan  Peserta didik diminta 10’
Penutup menyimpulkan nilai-nilai dalam
6.Generalizat cerpen.
ion (Menarik  Guru melakukan umpan balik
kesimpulan) untuk mengetahui sejauhmana
pembelajaran terjadi pada
peserta didik.
 Guru melakukan tes tulis singkat.
 Guru memberikan PR beberapa
soal mengenai nilai-nilai dalam
cerpen dengan kehidupan.
 Guru menyampaikan rencana
pembelajaran pada pertemuan
berikutnya.
 Berdoa mengakhiri
pembelajaran

H. Penilaian Hasil belajar


1.Teknik Penilaian
Teknik
No Aspek yang dinilai Waktu Penilaian
Penilaian
1. Pengetahuan Tes Lisan dan Proses Pembelajaran dan
a. Menilai isi dua buku fiksi Tes Tertulis Penilaian Harian
kumpulan cerita pendek
atau kumpulan pusi dari
segi agama, sosial,
budaya, moral.
b. Memformulasikan kaitan
nilai dalam cerpen dengan
Teknik
No Aspek yang dinilai Waktu Penilaian
Penilaian
kehidupan dan amanat
dalam cerpen
2. Keterampilan Unjuk Kerja Penyelesaian tugas (baik
Terampil menerapkan individu maupun
konsep/prinsip dan strategi kelompok) dan saat diskusi
pemecahan masalah yang
relevan yang yang meliputi:
b. Menyajikan simpulan
laporan hasil membaca
buku.
c. Menyusun laporan hasil
diskusi buku tentang satu
topik.

2.Instrumen Penilaian
Pengetahuan : Tes Uraian (Terlampir)
Keterampilan : Daftar Check-list (Terlampir)

3.Pembelajaran Remedial dan Pengayaan


Siswa yang hasil belajarnya belum mencapai KKM dilakukan pembelajaran remedial
baik secara klasikal maupun individual. Sedangkan siswa yang hasil belajarnya telah di
atas KKM memperoleh pembelajaran pengayaan.

I. Tes Instrumen Penilaian

INSTRUMEN ASPEK PENGETAHUAN


TES URAIAN

Indikator :
1.Disajikan contoh dua buku fiksi cerpen dan puisi, peserta didik dapat menemukan
nilai-nilai agama,sosial, budaya dan moral.
2.Disajikan contoh penggalan cerpen, peserta didik dapat menemukan kaitan nilai dalam
cerpen dengan kehidupan.
3.Disajikan penggalan cerpen, pesereta didik dapat menemukan amanat dalam cerpen

RUMAH YANG TERANG


Listrik sudah empat tahun masuk kampungku dan sudah banyak yang dilakukannya. Kampung seperti
mendampat injeksi tenaga baru yang membuatnya menggeliat penuh gairah. Listrik memberi kampungku
cahaya, musik, es, sampai api dan angin. Di kampungku, listrik juga membunuh bulan di langit. Bulan tidak
lagi menarik hati anak-anak. Bulan tidak lagi mampu membuat bayang-bayang pepohonan. Tapi kampung
tidak merasa kehilangan bulan. Juga tidak merasa kehilangan tiga laki-laki yang tersengat listrik hingga
mati. Sebuah tiang lampu tertancap di depan rumahku. Seperti semasa teman-temannya sesama tiang
listrik yang membawa perubahan pada rumah yang terdekat, demikian halnya beton langsing yang
menyangga kabel-kabel di depan rumahku itu. Bedanya, yang dibawa ke rumahku adalah celoteh celoteh
sengit dua tetangga di belakang rumahku. Sampai sekian lama, rumahku tetap gelap. Ayahku tidak mau
pasang listrik. Inilah yang membuat tetangga di belakang rumah jengkel terus terusan. Keduanya sangat
berhasrat menjadi pelanggan listrik. Tapi hasrat mereka tak mungkin terlaksana sebelum ada dakstang di
bubungan rumahku. Rumah dua tetangga di belakang itu terlalu jauh dari tiang. Kampungku yang punya
kegemaran berceloteh seperti mendapat jalan buat berkata seenaknya terhadap ayah. Tentu saja dua
tetangga itulah sumbernya. “Haji Bakir itu seharusnya berganti nama menjadi Haji Bakhil.
Dia kaya tetapi tak mau pasang listrik. Tentu saja dia kawatir akan keluar banyak duit.”
Kadang celoteh yang sampai di telingaku sedemikian tajam sehingga aku tak kuat lagi menerimanya.
Mereka mengatakan ayahku memelihara tuyul. “Tentu saja Haji Bakir tak mau pasang listrik karena tuyul
tidak suka cahaya terang.” Yang terakhir kedua tetangga itu merencanakan tindakan yang lebih jauh.
Entah belajar dari mana mereka menuduh ayahku telah melanggar asas kepentingan umum. Mereka
menyamakan ayahku dengan orang yang tidak mau menyediakan jalan bagi seseorang yang bertempat
tinggal di tanah yang terkurung. Konon mereka akan mengadukan ayahku kepada lurah. Aku sendiri bukan
tidak punya masalah dengan sikap ayah. Pertama, akulah yang lebih banyak menjadi bulan-bulanan
celoteh yang kian meluas di kampungku. Ini sungguh tidak nyaman. Kedua, gajiku sebagai propagandis
pemakaian alat kontrasepsi memungkinkan aku punya radio, pemutar pita rekaman, juga TV (karena aku
masih bujangan). Maka alangkah konyolnya sementar listrik ditawarkan sampai ke depan rumah, aku masih
harus repot dengan setiap kali membeli baterei dan nyetrum aki.
Ketika belun tahu latar belakang sikap ayah, aku sering membujuk. Lho, kenapa aku dan ayah tidak ikut
beramai-ramai bersama orang sekampung membunuh bulan? Pernah kukatakan, apabila ayah enggan
mengeluarkan uang maka pasal memasang listrik akulah yang menanggung biayanya. Karena kata-kataku
ini ayah tersinggung. Tasbih di tangan ayah yang selalu berdecik tiba-tiba berhenti. “Jadi kamu seperti
orang-orang yang mengatakan aku bakhil dan pelihara tuyul?” Aku menyesal. Tapi tak mengapa karena
kemudian ayah mengatakan alasan yang sebenarnya mengapa beliau tidak mau pasang listrik. Dan alas an
itu tak mungkin kukatakan kepada siapa pun, khawatir hanya mengundang celoteh yang lebih
menyakitkan. Aku tak rela ayah mendapat cercaan lebih banyak. Betapa juga ayah adalah orang tuaku,
yang membiayai sekolahku sehingga aku kini adalah seorang propagandis pemakaian alat kontrasepsi. Lalu
mengapa orang kurang menghayati status yang kini kumiliki. Menjadi propagandis tersebut tidak hanya
membawa keuntungan materi berupa gaji dan insentif melainkan ada lagi yang lain. Jadi, aku mengalah
pada keteguhan sikap ayah. Rela setiap kali beli baterai dan nyetrum aki, dan rela menerima celoteh
orang sekampung yang tiada hentinya. Ketika ayah sakit, beliau tidak mau dirawat di rumah sakit. Keadaan
beliau makin hari makin serius. Tapi beliau bersiteguh tak mau diopname. Aku berusaha menyingkirkan
perkara yang kukira menyebabkan ayah tak mau masuk rumah sakit. “Apakah ayah khawatir di rumah sakit
nanti ayah akan dirawat dalam ruang yang diterangi lampu listrik? Bila demikian halnya maka akan
kuusahakan agar mereka menyalakan lilin saja khusus bagi ayah. Tanggapan ayah ada rasa tersinggung
yang terpancar dari mata beliau yang sudah biru memucat. Ya, Tuhan, lagi-lagi aku menyesal. Dan jiwaku
mendadak buntu ketika mendengar ucapan ayah yang keluar tersendatsendat. “Sudahlah, Nak. Kamu lihat
sendiri aku hampir mati. Sepeninggalku nanti kamu bisa secepatnya memasang listrik di rumah ini.
Tidak pernah sekalipun aku mendengar kata-kata ayah yang mengandung ironi demikian tajam. Sesalku tak
habis-habisnya. Dan malu. Kewahlianku melakukan pendekatan verbal yang biasa aku lakukan selama
menjadi propagandis alat kontrasepsi ternyata hanya punya arti negatif di hadapan ayah. Lebih malu lagi
karena ucapan ayah tadi adalah kata-kata terakhir yang ditujukan kepadaku. Seratus hari sudah kematian
ayah orang-orang bertahlil di rumahku sudah duduk di bawah lampu neon dua puluh watt. Mereka
memandangi lampu dan tersenyum. Dua tetangga belakang yang tentu saja sudah pasang listrik
mendekatiku. “Nah, lebih enak dengan listrik, ya Mas?” Aku diam karena sebal melihat gaya mereka yang
pasti menghubung hubungkan pemasangan listrik di rumahku yang baru bisa terlaksana sesudahkema tian
ayah. Oh, mereka tidak tahu bahwa aku sendiri menjadi linglung. Listrik memang sudah kupasang tapi aku
justru takut menghidupkan radio, TV, dan pemutar pita rekaman. Sore hari aku tak pernah berbuat apa
pun sampai ibu yang menghidupkan lampu. Aku enggan menjamah sakelar karena setiap kali aku
melakukan hal itu tiba-tiba bayangan ayah muncul dan kudengar keletak-keletik suara tasbihnya. Linglung.
Maka tiba-tiba mulutku nyerocos. Kepada tamu yang bertahlil aku mengatakan alasan yang sebenarnya
mengapa ayahku tidak suka listrik, suatu hal yang seharusnya tetap kusimpan. “Ayahku memang tidak suka
listrik. Beliau punya keyakinan hidup dengan listrik akan mengundang keborosan cahaya. Apabila cahaya
dihabiskan semasa hidupnya maka ayahku khawatir tidak ada lagi cahaya bagi beliau di dalam kubur”. Aku
siap menerima celoteh dan olok-olok yang mungkin akan dilontarkan para tamu. Karena aku sendiri pernah
menertawakan pikiran ayah yang antik itu. Aneh, para tamu malah menunduk. Aku juga menunduk, sambil
berdoa tanpa sedikitpun kadar olok-olok. Kiranya ayahnya mendapat cukup cahaya di alam sana.
Pedoman Penilaian
No. Rubrik
Aspek Penilaian Skor Skor Maksimal
Soal Penilaian
1 Ketelitian dalam Benar 25 25
menentukan nilai
agama, sosial dalam Salah 5
cerpen Tidak
0
Menjawab
2 Ketelitian dalam 25
Benar 25
menentukan nilai
moral dan budaya
Salah 5
dalam cerpen
Tidak
0
Menjawab
3 Ketelitian dalam 25
Benar 25
menemukan kaitan
nilai dalam cerpen
Salah 5
dalam kehidupan
Tidak
0
Menjawab
4 Ketelitian dalam Benar 25
25
menemukan amanat
dalam cerpen Salah
5
Tidak
0
menjawab

INSTRUMEN ASPEK KETERAMPILAN


1. Terampil menyimpulkan laporan hasil membaca buku dalam bentuk visual
2. Terampil menyusun laporan hasil diskusi buku tentang satu topik.

PedomanPenskoran
Aspek Skor Deskripsi
Memahami masalah 4 Menuliskan diketahui dan ditanyakan dengan tepat
3 Menuliskan diketahui dan ditanyakan kurang tepat
2 Menuliskan diketahui atau ditanyakan saja
1 Tidak menuliskan diketahui dan ditanyakan
Merencanakan 4 Membuat laporan hasil membaca buku fiksi/rancangan
penyelesaian penyelesaian masalah dengan tepat
masalah 3 Membuat laporan hasil membaca buku fiksi /rancangan
penyelesaian masalah kurang tepat
2 Membuat laporan hasil membaca buku fiksi /rancangan
penyelesaian masalah tidak tepat
1 Tidak membuat laporan hasil membaca buku fiksi /rancangan
penyelesaian masalah
Menjalankan 4 Langkah-langkah dan penyelesaian masalah benar
rencana 3 Langkah-langkah benar dan penyelesaiannya salah
penyelesaian 2 Langkah-langkah kurang tepat tetapi penyelesaiannya benar
1 Langkah-langkah kurang tepat dan penyelesaiannya salah
0 Tidak menyelesaikan masalah
Memeriksa kembali 3 Ada kesimpulan sesuai dengan masalah
kebenaran jawaban 2 Ada kesimpulan tetapi tidak sesuai dengan masalah
1 Tidak ada kesimpulan
Mengetahui, Kwandang, Juli 2016
Kepala Sekolah Guru Mata Pelajaran

MAHARITA USMAN, S.Pd,M.Si NURAIN S. HASANIA, S.Pd


NIP. 19720627 199801 2 002 NIP. 197009272010012001

Lampiran materi

. Unsur Ekstrinsik Cerpen

. Nilai-nilai yang terkadung dalam Cerpen


Penulisnya cerpen tidaklah asal-asalan membuat cerita. Penulis menuangkan idenya berdasarkan
sebuah nilai yang ingin disampaikan kepada pembacanya, misalnya nilai moral dan nilai
keagamaan. Selain kedua nilai itu, masih banyak nilai lain di masyarakat.
1. Nilai moral (nilai etik)
adalah nilai untuk manusia sebagai pribadi yang utuh, misalnya kejujuran; nilai yang berhubungan
dengan akhlak; nilai yang berkaitan dengan benar dan salah yang dianut oleh golongan atau
masyarakat.
2. Nilai keagamaan
adalah konsep mengenai penghargaan tinggi yang diberikan oleh warga masyarakat pada beberapa
masalah pokok dalam kehidupan keagamaan yang bersifat suci sehingga menjadikan pedoman bagi
tingkah laku warga masyarakat bersangkutan. pandangan pengarang itu diakui sebagai nilai-nilai
kebenaran olehnya dan ingin disampaikan kepada pembaca melalui karya sastra.
Nilai moral dan nilai keagamaan tidak dapat dipisahkan satu dengan yang lainnya. Pandangan hidup
yang berhubungan dengan moral itu bersumber dari nilai keagamaan. Seseorang bisa dikatakan
orang bermoral, karena orang itu beragama. Moral lebih dekat hubungannya antara manusia dengan
manusia, sedangkan agama hubungannya antara manusia dengan Tuhan.

Latihan Soal

Bacalah kutipan cerpen berikut untuk


menjawab soal nomor 1 s.d.3!
1) “Belinya di mana?” selidik Sonia.
2) “Di depan situ, depan sekolah!” jawab Luna.
3) “Terus cara menyimpannya bagaimana?” tanya Sonia lagi.
4) “Terserah, kau boleh bawa ke kelas.Bisa juga kau titipkan di warung itu.”Luna menjelaskan kepada Sonia dengan
semangat. Sonia hanya manggut-manggut
5) “Kemungkinan dibawa ke kelas sulit, karena lukisan terlalu besar. Tapi nanti akan kucoba.” Jawab Sonia singkat
sambil menuju ke bangkunya.
Jalan Pintas, Indri Yanti Kusuma

1. Penggambaran watak Sonia yang penurut, diungkapkan melalui ….


A. secara langsung
B. dialog antartokoh
C. tingkah laku tokoh
D. tanggapan tokoh lain
E. keadaan sekitar pelaku
2. Pernyataan yang membuktikan latar tempat terdapat dalam kalimat nomor ….
A. (1) D. (4)
B. (2) E. (5)
C. (3)
3. Konflik dalam kutipan cerpen tersebut adalah ….
A. Sonia tidak mampu membeli lukisan di depan sekolah.
B. Lukisan yang dibeli terlalu besar dan mahal.
C. Sonia kesulitan menyimpan lukisan yang dibelinya.
D. Sonia ingin membeli lukisan yang dijual di depan sekolah.
E. Lukisan yang dijual di depan sekolah

Bacalah kutipan cerpen berikut untuk menjawab soal nomor 17 s.d. 19!
(1) Seingatku, setiap pagi, Ibulah yang memakaikan pakaianku yang berwarna merah dan putih itu. (2) Dia
pula yang menyisir rambutku, mengenakan topiku yang juga merah dan akhirnya memelukku erat sebagai bekal hariku
bersekolah. (3) Hari masih terang tanah ketika sepeda Bapak teranggukangguk menyusuri jalanan desa dan diriku masih
terkantuk-kantuk di boncengan menuju sekolah.

4. Pernyataan yang menggambarkan tokoh orang tua berwatak penyayang terdapat pada kalimat ….
A. (1), (2), (3), dan (6)
B. (1), (2), (3), dan (7)
C. (2), (3), (6), dan (8)
D. (2), (5), (6), dan (8)
E. (3), (5), (7), dan (8)
5. Nilai moral yang terdapat dalam kutipan cerpen tersebut adalah ….
A. Kasih sayang orang tua
B. Hari pertama masuk sekolah
C. Mendukung anak untuk sekolah
D. Berangkat sekolah naik sepeda
E. Sayang terhadap orang tua
6. Amanat yang terdapat dalam kutipan tersebut adalah ….
A. Setiap warga negara Indonesia wajib belajar 9 tahun.
B. Hari pertama sekolah paling membahagiakan siswa-siswa.
C. Orang tua wajib mengusahakan pedidikan bagi anak-anaknya.
D. Carilah ilmu sampai ke sekolah yang paling jauh.
E. Pendidikan dapat memperbaiki tingkat kehidupan seseorang

. Bacalah kutipan cerpen berikut!

Teks 1 Teks 2
Ada banyak Banun di perkampungan lereng bukit yang sejak Ada banyak Banun di perkampungan lereng bukit yang sejak
dulu tanahnya subur hingga tersohor sebagai daerah penghasil dulu tanahnya subur hingga tersohor sebagai daerah
padi kualitas nomor satu itu. Pertama, Banun dukuh patah- penghasil padi kualitas nomor satu itu. Pertama,Banun dukuh
tulang yang dangau usahanya kerap didatangi laki-laki pekerja patah-tulang yang dangau usahanya kerap didatangi laki-laki
keras bila pinggang atau pangkal lengannya terkilir akibat pekerja keras bila pinggang atau pangkal lengannya terkilir
telampau bergairah mengayun cangkul. Disebut-sebut, akibat telampau bergairah mengayun cangkul. Disebut-sebut,
kemampuan turun-temurun Banun ini tak hanya mampu kemampuan turun-temurun Banun ini tak hanya mampu
mengobati patah tulang. mengobati patah tulang.

Banun, Damhuru Muhammad Banun, Damhuru Muhammad

7. Persamaan unsur intrinsik kedua teks tersebut adalah ….


A. Menceritakan seseorang yang menjadi bahan pembicaraan di lingkungannya.
B. Banyak tokoh sebagai orang seperti Banun dan juru masak.
C. Pekerjaan dua tokoh cerita sangat berat.
D. Hasil pekerjaan dua tokoh cerita sangat mengagumkan
E. Latar kedua cerita berada di keluarga berada

Cermatilah kutipan berikut!


Tiap-tiap pemuda yang bersekolah di Betawi datang bertamasya di Danau Singkarak atau ke Sawahlunto dan
singgah ke Solok, belum pernah mereka melampaui sebuah rumah kecil yang amat bersih rupanya. Rumah itu dibeli
oleh ibu Hanafi dan di sanalah ia tinggal bersama Rapiah karena perlu menyekolahkan Syafei. Rapiah tidak suka
bercerai lagi dengan mertuanya yang sudah dipandangnya sebagai ibu kandungnya, sedangkan ibu Hanafi pun berkata
hendak menurutkan orang kedua itu ke mana perginya. Rapiah tetap menolak hendak dipersuamikan. Ia berkata tak
sampai hati akan memberi ayah tiri kepada Syafei. Ibu Hanafi memerlukan benar menyembelih ayam, tiap-tiap
kedatangan anak-anak sekolah dari Betawi. Pemuda-pemuda itu senang sekali datang berkunjung ke rumah orang yang
peramah dan bijaksana itu.
(Salah Asuhan, Abdul Muis)
8. Hal dalam kutipan yang terkait dengan kehidupan bermasyarakat sekarang adalah ….
A. Jika bertamasya ke Danau Singkarak atau Sawahlunto singgah ke rumah sanak saudara di sana.
B. Hendaklah kita mengunjungi keluarga kita yang ada di daerah.
C. Suatu keluarga menyiapkan hidangan yang baik untuk menjamu tamu.
D. Ibu mertua dan anak menantu perempuan selalu bersama dalam melakukan sesuatu.
E. Tidak menikah lagi sesudah suami meninggal demi masa depan anak yang di cintai
Bacalah dengan cermat kutipan cerpen berikut untuk soal nomor 9 dan 10!
Siang malam ia membahas pelajaran hingga tidak memperdulikan perut yang sudah keroncongan. Menyadari
ada ketidakwajaran pada anaknya, ibunda Salman merasa khawatir sebab setiap kali makan tidak bersama-sama lagi.
Maka beliau mendatangi kamar sang buah hati sebelum makan. “Man, … Man, makan yuk, ibu sudah siapakan rendang
kesukaanmu,” kata ibu sambil berjalan mendekatinya. Ketika sampai ruang pribadi Salman, ia melihat di sudut ranjang
tidur sudah bertumpuk puluhan buku pelajaran. Mencermati keadaan Man demikian, wanita yang sudah berkepala
empat itu menegur Salman yang sedang serius membahas soal-soal. “Nak, … Nak, mengaoa kamar kamu berantakan
sekali, padahal kemarin ruangan ini rapid an harum?” Tanya sang ibu.
“Maaf Ibu, saya begini guna mempertahankan ranking satu,” kata Salman sambil menatap orang tuanya. “Oh,
seperti itu yang kamu lakukan. Tetapi, walaupun begitu, janganlah kamu lupa makan, nanti sakit. “Ya, sebentar lagi
Ibu,” sambil membaca buku. “Janji, ditunggu di bawah ya,” Ibu mengingatkan si anak sembari melangkahkan kakinya
ke ruang makan. “Iya, Ibuku sayang,” sahutnya. Malam pun semakin larut, tetapi Salman belum menyelesaikan
pekerjaan hingga ia kelelahan dan tidur di meja belajar.

9. Keterkaitan peristiwa dalam kutipan cerpen tersebut dengan kehidupan sehari-hari adalah seorang ibu yang ….
A. sibuk memperhatikan kegiatan anak
B. tidak memedulikan anak
C. mengkhawatirkan kesehatan anak
D. tidak peduli pendidikan anak
E. tidak memedulikan makan si anak
10. Mengapa ibu berusaha membujuk agar Salman makan?
A. Ibu melihat ada ketidakwajaran pada anaknya.
B. Ibu peduli dengan cara anaknya dalam belajar.
C. Ibu cemas karena anaknya tidak pernah makan.
D. Kemarahan ibu kepada anaknya karena terus menerus belajar.
E. Ibu mengingatkan anaknya agar meluangkan waktunya untuk makan.

Paragraf berikut untuk menjawab soal nomor 11 dan 12.


Bacalah dengan cermat!

“Kau mau bawa dagangan apa ke Jakarta?” “Dagangan!” Kadis mengucapkan itu dengan tertawa lalu
menambahkan, “Cuman mau silaturahmi, Kum. Cari pahala.” “Markum mulai menegentarai ayingbayang
dari maksud kedatangan KAdis, dan ketika tamu it uterus saja mengeluh tentang kesulitan hidupnya sampai hamper
lohor, Markum sudah tidak tahan lagi. Ia mengeluarkan uang tiga ribu rupiah dari saku kemejanya, lalu meletakkan di
atas meja.

11. Nilai negatif yang ada pada tokoh Kadis adalah ….


A. Pergi ke Jakarta bukan untuk berdagang, tetapi untuk silaturahmi mencari pahala.
B. Terus mengeluh kepada Markum tentang kesulitan hidup sampai lohor tiba
C. Bersilaturahmi sambil mencari uang dengan menawarkan dagangan.
D. Setelah diberi uang lalu pergi sambil berterima kasih dan berdoa.
E. Selalu meminta uang kepada sahabat karena hidup selalu dalam kekurangan.

12. Simpulan isi cerita dalam kutipan tersebut adalah ….


A. Markum mulai menyadari maksud kedatangan Kadis sehinga ia cepat-cepat memberinya uang agar segera
pergi dati rumahnya.
B. Markum berniat membantu Kadis berdagang sambil bersilaturahmi mencari pahala ke rumah teman-teman
dan sanak saudara.
C. Kadis dengan fasih melafalkan ayat dan hadis lalu mendoakan sahabatnya keselamatan dan rezeki sesudah
diberi uang.
D. Kadis salah menafsirkan maksud silaturahmi dengan selalu meminta uang dengan imbalan doa.
E. Kadis dengan berkedok silaturahmi mengunjungi teman-temannya lalu mengeluhkan kesulitan hidupnya
agar mendapat uang

Bacalah kutipan cerpen berikut dengan saksama untuk menjawab pertanyaan nomor 13 dan 14!
Teror di pagi buta itu berwujud tas jinjing sebuah barang yang pernah ditemuinyadi gerai khusus di Canton
Road, Tsim Sha Tsui, Hongkong. Tas itu dibandrol dengan harga ribuan dolar. Bukan harga itu yang membuatnya jatuh
hati. Itu cukup mahal untuk ukuran kantongnya. Tapi karena ia begitu khas, dengan pola tartan, dan warna dasar yang
hampir selalu bernuansa khaki paduan yang dianggapnya paling mewakili sosoknya.
Saat itu, ia ingat, musim dingin baru saja lewat. Ia tengah didera bimbang, mematut-matut tas koleksi terbaru
musim semi itu, ketika mendengar suara rendah. “Kamu sudah bekerja keras, sayang. Dan jika suka, kamu berhak
memilikinya.” Suara lunak tapi tegas. Ketika ia menoleh, ia menemukan sepasang mata penuh dukungan. Mata yang
menenteramkan. Diam-diam, hatinya bersorak. Mereka memang pernah menyepakati satu hal: boleh membeli barang
yang diinginkan untuk merayakan keberhasilan. Tak terkecuali barang mewah.
(Tas jinjing, Ong Hari Wahyu)
13. Keterkaitan watak tokoh ia pada penggalan cerpen tersebut dengan kehidupan sehari-hari adalah ....
A. Seseorang yang suka mengoleksi benda antik.
B. Hidup seseorang yang suka berfoyafoya.
C. Wanita umumnya mengutamakan penampilan.
D. Suka dipuji-puji dan disanjung-sanjung.
E. Menjaga gengsi dengan kemewahan.

14. Konflik yang terdapat dalam kutipan tersebut adalah ....


A. Keinginan melawan rasa kantuk di pagi buta.
B. Keinginan yang menggebu-gebu untuk memiliki tas mahal.
C. Kebimbangan istri di musim dingin untuk di luar rumah.
D. Keinginan memiliki tas yang unik untuk dipamerkan.
E. Keraguan antara menuruti kata hati atau kata suami

Cermati kutipan berikut!


Kamu jangan ngacau! Kamu tidak bisa hidup tanpa nasihat yang Bapak berikan 30 tahun yang lalu! Waktu itu
kamu malas.Kamu tidak mau sekolah, kamu hanya mau main-main, kamu bahkan bandel. Kamu yang datang ke sekolah
naik ojek. Kamu tidak sadar meskipun sepatunya butut dan mukanya layu kurang gizi, tapi itulah orang-orang yang akan
menyelamatkan hidupkamu. Itulah gudang ilmu yang harus kamu tempel sampai kamu siap. Sebelum kamu siap, kamu
harus menghormati mereka, sebab dengan menghormati mereka, baru ilmu itu bisa melekat.
(Guru, Putu Wijaya)
15. Nilai moral dalam kutipan cerpen tersebut yang berkaitan dengan kehidupan sehar-ihari adalah ....
A. mendengar nasihat orangtua
B. menghormati para guru
C. menolong bapak/ibu guru
D. menerima ilmu dari guru
E. meningkatkan kualitas hidup

Cermati kutipan berikut!


.....Semalaman keluarga Memey menangispilu sambil menunggu berita apakah ayah mereka sudah ditemukan. Ibu
bahkan tidak sanggup berdiri, setelah siuman dari pingsan, sekujur tubuhnya lemas tak berdaya. Malam itu juga Memey
memasang hio sebanyak 108 batang dan menjejerkannya bagai kipas. Tak
lupa sebelumnya ia membaca keng Louw loi hun po yang-Tat siang siu tian teng cu sin lai he hang hang tek su hok
siang sebanyak 7 kali. Baru keesokan harinya keluarga Memey menerima kepulangan ayah yang tidak lagi bernyawa.
Tubuhnya sudah membengkak. Air mata di pipi Memey telah kering, ia bahkan tak sanggup lagi menangis.

16. Kalimat kritik yang sesuai dengan kutipan cerpen tersebut adalah ....
A. Sebenarnya cerpen tersebut menarik untuk dinikmati. Sayangnya cerpen ini tidak menyertakan terjemahan
atas bahasa asing yang digunakan sehingga menyulitkan pembaca untuk memahami maksudnya.
B. Cerpen ini menceritakan kehidupan warga keturunan Tionghoa yang sangat menyedihkan sehingga mampu
menguras air mata pembaca.
C. Tokoh Memey dalam cerpen ini diceritakan sebagai sosok yang taat beribadah, terbukti ketika mendapat
kesulitan ia langsung memasang hio sebagai rangkaian ritual yang dilakukan
.D. Warga keturunan Cina seringkali dianggap sebagai golongan yang hidup serba kecukupan, bahkan mewah.
Namun, cerpen ini mengangkat kejadian sesungguhnya, bahwa ada juga warga keturunan yang hidupnya
memprihatinkan.
E. Rangkaian kisah menyedihkan kehidupan Memey disajikan secara sederhana dengan alur seperti air
mengalir sehingga mudah diikuti dan dipahami maksud jalinan ceritanya.
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)

Sekolah : SMA Negeri 1 Gorontalo Utara


Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia
Kelas/Semester : XII/Ganjil
Topik : Novel
Alokasi Waktu : 6 x 45 Menit

A. Tujuan Pembelajaran
Dengan kegiatan diskusi dan pembelajaran kelompok dalam menafsir pandangan
pengarang terhadap kehidupan dan menganalisis isi dan kebahasaan novel siswa
dapat :
1.Menemukan unsur intrinsik novel
2.Menemukan unsur ekstrinsik novel
3.Menemukan ungkapan dalam novel
4.Menemukan majas dalam novel yang di baca
5.Menemukan peribahasa dalam novel yang di baca
6. Mempresentasikan, mengomentari, dan merevisi unsur-unsur intrinsik dan
kebahasaan novel, dan hasil penyusunan novel.
A.
B.
C.

B. Kompetensi Dasar (KD) dan Indikator


Kompetensi Dasar Indikator Pencapaian Kompetensi

3.8 Menafsir pandangan pengarang 3.8.1 Menentukan pandangan pengarang


terhadap kehidupan dalam novel yang terhadap kehidupan nyata dalam novel
dibaca yang di baca.

3.9 Menganalisis isi dan kebahasaan novel 3.9.1 Menemukan isi (unsur intrinsik dan
ekstrinsik) novel yang dibaca.
3.9.2 Menemukan unsur kebahasaan
(ungkapan, majas, peribahasa) dalam
novel yang di baca.

4.8Menyajikan hasil interpretasi terhadap 4.8.1 Mempresentasikan dan menanggapi


pandangan pengarang pandangan pengarang.

4.9Merancang novel atau novelet dengan 4.9.1 Menyusun novel berdasarkan


memerhatikan isi dan kebahasaan rancangan.
4.9.2 Mempresentasikan, mengomentari,
dan merevisi unsur-unsur intrinsik dan
kebahasaan novel, dan hasil penyusunan
novel

C. Materi Pembelajaran
 Pandangan pengarang
 Unsur intrinsik dan ekstrinsik
 Unsur kebahasaan
 Ungkapan
 Majas
 Peribahasa

D. Model/Metode

E. Media Pembelajaran
 Laptop,
 LCD,
 Papan tulis
 Spidol
F. Sumber Belajar
 Buku Ajar Mata Pelajaran bahasa Indonesia Kelas XII untuk SMA Kurikulum 3013

G. Langkah-langkah Pembelajaran
Langkah Sintak Model Alokasi
Deskripsi Kegiatan
Pembelajaran Pembelajaran Waktu
Kegiatan  Berdoa memulai pembelajaran 10 ‘
Pendahuluan 1.Stimulation dan guru mengkondisikan
(Stimulasi/p peserta didik
emberian  Guru memberikan motivasi
rangsangan). dengan memberikan gambaran
tentang pentingnya menilai isi
dua buku fiksi .
 Sebagai apersepsi, peserta didik
diminta menjelaskan tentang isi
buku fiksi.
 Guru menyampaikan kompetensi
yang ingin dicapai yaitu menilai
isi dua buku fiksi.
 Guru menjelaskan tentang
cakupan materi pembelajaran
yaitu menilai isi dua buku fiksi.
 Guru menjelasakan mekanisme
pembelajaran yang akan
dilakukan.
 Menjelaskan tentang teknik-
teknik penilaian yang akan
digunakan dalam pembelajaran.
 Peserta didik dibagi menjadi
beberapa kelompok, setiap
kelompok terdiri atas 4 – 5 orang
Kegiatan Inti 2.Problem  Guru bersama peserta didik 70’
statement menyiapkan sumber belajar
(pernyataan/ khususnya buku siswa kelas XII
identifikasi Mapel Bahasa Indonesia
masalah)  Dengan menggunakan LCD
Projektor, guru menayangkan
contoh buku fiksi, cerpen (Pada
Buku Teks : Buku ajar bahasa
indonesia untuk SMA/MA ).
 Guru menyajikan bahan kajian
berupa handout yang memuat isi
dua buku fiksi.(Pada Buku Teks :
Buku ajar Bahasa Indonesia
3.Data untuk SMA/MA )
Collection  Peserta didik mengidentifikasi
(Pengumpula nilai agama dalam cerpen .
n Data).  Peserta didik mengidentifikasi
nilai sosial dalam cerpen
Langkah Sintak Model Alokasi
Deskripsi Kegiatan
Pembelajaran Pembelajaran Waktu
 Peserta didik mengidentifikasi
nilai budaya dalam cerpen
 Peserta didik mengidentifikasi
nilai moral dalam cerpen
 Peserta didik mengidentifikasi
kaitan nilai dalam cerpen dengan
kehidupan
 Peserta didik mengidentifikasi
amanat dalam cerpen.
4.Data  Peserta didik mencari dan
Processing mengumpulkan data/ informasi
(Pengolahan tentang hasil identifikasi masalah
Data). dari sumber lain atau internet.
 Selain itu secara spesifik, peserta
didik disarankan menghimpun
informasi tentang nilai-nilai
dalam novel.
 Peserta didik menyusun laporan
buku fiksi yang dibaca.
5.Verification  Peserta didik membandingkan
(Pembuktian hasil diskusi antar kelompok
). untuk memverifikasi
penyelesaian masalah.
 Peserta didik diminta untuk
mempresentasikan, laporan yang
ditulisnya di depan kelas
 Peserta didik menanggapi
laporan yang dipresentasikan.
Kegiatan  Peserta didik diminta 10’
Penutup menyimpulkan nilai-nilai dalam
6.Generalizat novel.
ion (Menarik  Guru melakukan umpan balik
kesimpulan) untuk mengetahui sejauhmana
pembelajaran terjadi pada
peserta didik.
 Guru melakukan tes tulis singkat.
 Guru memberikan PR beberapa
soal mengenai nilai-nilai dalam
novel dengan kehidupan.
 Guru menyampaikan rencana
pembelajaran pada pertemuan
berikutnya.
 Berdoa mengakhiri
pembelajaran

H. Penilaian Hasil belajar


1.Teknik Penilaian
Teknik
No Aspek yang dinilai Waktu Penilaian
Penilaian
1. Pengetahuan Tes Lisan dan Proses Pembelajaran dan
c. Menilai isi dua buku fiksi Tes Tertulis Penilaian Harian
kumpulan cerita pendek
atau kumpulan pusi dari
segi agama, sosial,
budaya, moral.
d. Memformulasikan kaitan
nilai dalam cerpen dengan
kehidupan dan amanat
dalam cerpen
2. Keterampilan Unjuk Kerja Penyelesaian tugas (baik
Terampil menerapkan individu maupun
Teknik
No Aspek yang dinilai Waktu Penilaian
Penilaian
konsep/prinsip dan strategi kelompok) dan saat diskusi
pemecahan masalah yang
relevan yang yang meliputi:
d. Menyajikan simpulan
laporan hasil membaca
buku.
e. Menyusun laporan hasil
diskusi buku tentang satu
topik.

2.Instrumen Penilaian
Pengetahuan : Tes Uraian (Terlampir)
Keterampilan : Daftar Check-list (Terlampir)

3.Pembelajaran Remedial dan Pengayaan


Siswa yang hasil belajarnya belum mencapai KKM dilakukan pembelajaran remedial
baik secara klasikal maupun individual. Sedangkan siswa yang hasil belajarnya telah di
atas KKM memperoleh pembelajaran pengayaan.

I.Tes Instrumen Penilaian

INSTRUMEN ASPEK PENGETAHUAN


TES URAIAN

Indikator :
1.Disajikan penggalan novel, peserta didik dapat menemukan isi novel yang di baca
2.Disajikan penggalan novel, peserta didik dapat menemukan unsur intrinsik dalam novel
yang di baca
3.Disajikan penggalan novel, peserta didik dapat menemukan unsur ekstrinsik dalam novel
yang di baca

RUMAH YANG TERANG


Listrik sudah empat tahun masuk kampungku dan sudah banyak yang dilakukannya. Kampung seperti
mendampat injeksi tenaga baru yang membuatnya menggeliat penuh gairah. Listrik memberi kampungku
cahaya, musik, es, sampai api dan angin. Di kampungku, listrik juga membunuh bulan di langit. Bulan tidak
lagi menarik hati anak-anak. Bulan tidak lagi mampu membuat bayang-bayang pepohonan. Tapi kampung
tidak merasa kehilangan bulan. Juga tidak merasa kehilangan tiga laki-laki yang tersengat listrik hingga
mati. Sebuah tiang lampu tertancap di depan rumahku. Seperti semasa teman-temannya sesama tiang
listrik yang membawa perubahan pada rumah yang terdekat, demikian halnya beton langsing yang
menyangga kabel-kabel di depan rumahku itu. Bedanya, yang dibawa ke rumahku adalah celoteh celoteh
sengit dua tetangga di belakang rumahku. Sampai sekian lama, rumahku tetap gelap. Ayahku tidak mau
pasang listrik. Inilah yang membuat tetangga di belakang rumah jengkel terus terusan. Keduanya sangat
berhasrat menjadi pelanggan listrik. Tapi hasrat mereka tak mungkin terlaksana sebelum ada dakstang di
bubungan rumahku. Rumah dua tetangga di belakang itu terlalu jauh dari tiang. Kampungku yang punya
kegemaran berceloteh seperti mendapat jalan buat berkata seenaknya terhadap ayah. Tentu saja dua
tetangga itulah sumbernya. “Haji Bakir itu seharusnya berganti nama menjadi Haji Bakhil.
Dia kaya tetapi tak mau pasang listrik. Tentu saja dia kawatir akan keluar banyak duit.”
Kadang celoteh yang sampai di telingaku sedemikian tajam sehingga aku tak kuat lagi menerimanya.
Mereka mengatakan ayahku memelihara tuyul. “Tentu saja Haji Bakir tak mau pasang listrik karena tuyul
tidak suka cahaya terang.” Yang terakhir kedua tetangga itu merencanakan tindakan yang lebih jauh.
Entah belajar dari mana mereka menuduh ayahku telah melanggar asas kepentingan umum. Mereka
menyamakan ayahku dengan orang yang tidak mau menyediakan jalan bagi seseorang yang bertempat
tinggal di tanah yang terkurung. Konon mereka akan mengadukan ayahku kepada lurah. Aku sendiri bukan
tidak punya masalah dengan sikap ayah. Pertama, akulah yang lebih banyak menjadi bulan-bulanan
celoteh yang kian meluas di kampungku. Ini sungguh tidak nyaman. Kedua, gajiku sebagai propagandis
pemakaian alat kontrasepsi memungkinkan aku punya radio, pemutar pita rekaman, juga TV (karena aku
masih bujangan). Maka alangkah konyolnya sementar listrik ditawarkan sampai ke depan rumah, aku masih
harus repot dengan setiap kali membeli baterei dan nyetrum aki.
Ketika belun tahu latar belakang sikap ayah, aku sering membujuk. Lho, kenapa aku dan ayah tidak ikut
beramai-ramai bersama orang sekampung membunuh bulan? Pernah kukatakan, apabila ayah enggan
mengeluarkan uang maka pasal memasang listrik akulah yang menanggung biayanya. Karena kata-kataku
ini ayah tersinggung. Tasbih di tangan ayah yang selalu berdecik tiba-tiba berhenti. “Jadi kamu seperti
orang-orang yang mengatakan aku bakhil dan pelihara tuyul?” Aku menyesal. Tapi tak mengapa karena
kemudian ayah mengatakan alasan yang sebenarnya mengapa beliau tidak mau pasang listrik. Dan alas an
itu tak mungkin kukatakan kepada siapa pun, khawatir hanya mengundang celoteh yang lebih
menyakitkan. Aku tak rela ayah mendapat cercaan lebih banyak. Betapa juga ayah adalah orang tuaku,
yang membiayai sekolahku sehingga aku kini adalah seorang propagandis pemakaian alat kontrasepsi. Lalu
mengapa orang kurang menghayati status yang kini kumiliki. Menjadi propagandis tersebut tidak hanya
membawa keuntungan materi berupa gaji dan insentif melainkan ada lagi yang lain. Jadi, aku mengalah
pada keteguhan sikap ayah. Rela setiap kali beli baterai dan nyetrum aki, dan rela menerima celoteh
orang sekampung yang tiada hentinya. Ketika ayah sakit, beliau tidak mau dirawat di rumah sakit. Keadaan
beliau makin hari makin serius. Tapi beliau bersiteguh tak mau diopname. Aku berusaha menyingkirkan
perkara yang kukira menyebabkan ayah tak mau masuk rumah sakit. “Apakah ayah khawatir di rumah sakit
nanti ayah akan dirawat dalam ruang yang diterangi lampu listrik? Bila demikian halnya maka akan
kuusahakan agar mereka menyalakan lilin saja khusus bagi ayah. Tanggapan ayah ada rasa tersinggung
yang terpancar dari mata beliau yang sudah biru memucat. Ya, Tuhan, lagi-lagi aku menyesal. Dan jiwaku
mendadak buntu ketika mendengar ucapan ayah yang keluar tersendatsendat. “Sudahlah, Nak. Kamu lihat
sendiri aku hampir mati. Sepeninggalku nanti kamu bisa secepatnya memasang listrik di rumah ini.
Tidak pernah sekalipun aku mendengar kata-kata ayah yang mengandung ironi demikian tajam. Sesalku tak
habis-habisnya. Dan malu. Kewahlianku melakukan pendekatan verbal yang biasa aku lakukan selama
menjadi propagandis alat kontrasepsi ternyata hanya punya arti negatif di hadapan ayah. Lebih malu lagi
karena ucapan ayah tadi adalah kata-kata terakhir yang ditujukan kepadaku. Seratus hari sudah kematian
ayah orang-orang bertahlil di rumahku sudah duduk di bawah lampu neon dua puluh watt. Mereka
memandangi lampu dan tersenyum. Dua tetangga belakang yang tentu saja sudah pasang listrik
mendekatiku. “Nah, lebih enak dengan listrik, ya Mas?” Aku diam karena sebal melihat gaya mereka yang
pasti menghubung hubungkan pemasangan listrik di rumahku yang baru bisa terlaksana sesudahkema tian
ayah. Oh, mereka tidak tahu bahwa aku sendiri menjadi linglung. Listrik memang sudah kupasang tapi aku
justru takut menghidupkan radio, TV, dan pemutar pita rekaman. Sore hari aku tak pernah berbuat apa
pun sampai ibu yang menghidupkan lampu. Aku enggan menjamah sakelar karena setiap kali aku
melakukan hal itu tiba-tiba bayangan ayah muncul dan kudengar keletak-keletik suara tasbihnya. Linglung.
Maka tiba-tiba mulutku nyerocos. Kepada tamu yang bertahlil aku mengatakan alasan yang sebenarnya
mengapa ayahku tidak suka listrik, suatu hal yang seharusnya tetap kusimpan. “Ayahku memang tidak suka
listrik. Beliau punya keyakinan hidup dengan listrik akan mengundang keborosan cahaya. Apabila cahaya
dihabiskan semasa hidupnya maka ayahku khawatir tidak ada lagi cahaya bagi beliau di dalam kubur”. Aku
siap menerima celoteh dan olok-olok yang mungkin akan dilontarkan para tamu. Karena aku sendiri pernah
menertawakan pikiran ayah yang antik itu. Aneh, para tamu malah menunduk. Aku juga menunduk, sambil
berdoa tanpa sedikitpun kadar olok-olok. Kiranya ayahnya mendapat cukup cahaya di alam sana.

Pedoman Penilaian
No. Rubrik
Aspek Penilaian Skor Skor Maksimal
Soal Penilaian
1 Ketelitian dalam Benar 25 25
menentukan nilai
agama, sosial dalam Salah 5
No. Rubrik
Aspek Penilaian Skor Skor Maksimal
Soal Penilaian
novel Tidak
0
Menjawab
2 Ketelitian dalam 25
Benar 25
menentukan nilai
moral dan budaya
Salah 5
dalam novel
Tidak
0
Menjawab
3 Ketelitian dalam 25
Benar 25
menemukan kaitan
nilai dalam novel
Salah 5
dengan kehidupan
Tidak
0
Menjawab
4 Ketelitian dalam Benar 25
25
menemukan amanat
dalam novel Salah
5
Tidak
0
menjawab

INSTRUMEN ASPEK KETERAMPILAN


1. Terampil menyimpulkan laporan hasil membaca buku dalam bentuk visual
2. Terampil menyusun laporan hasil diskusi buku tentang satu topik.

PedomanPenskoran
Aspek Skor Deskripsi
Memahami masalah 4 Menuliskan diketahui dan ditanyakan dengan tepat
3 Menuliskan diketahui dan ditanyakan kurang tepat
2 Menuliskan diketahui atau ditanyakan saja
1 Tidak menuliskan diketahui dan ditanyakan
Merencanakan 4 Membuat laporan hasil membaca buku fiksi/rancangan
penyelesaian penyelesaian masalah dengan tepat
masalah 3 Membuat laporan hasil membaca buku fiksi /rancangan
penyelesaian masalah kurang tepat
2 Membuat laporan hasil membaca buku fiksi /rancangan
penyelesaian masalah tidak tepat
1 Tidak membuat laporan hasil membaca buku fiksi /rancangan
penyelesaian masalah
Menjalankan 4 Langkah-langkah dan penyelesaian masalah benar
rencana 3 Langkah-langkah benar dan penyelesaiannya salah
penyelesaian 2 Langkah-langkah kurang tepat tetapi penyelesaiannya benar
1 Langkah-langkah kurang tepat dan penyelesaiannya salah
0 Tidak menyelesaikan masalah
Memeriksa kembali 3 Ada kesimpulan sesuai dengan masalah
kebenaran jawaban 2 Ada kesimpulan tetapi tidak sesuai dengan masalah
1 Tidak ada kesimpulan

Mengetahui, Kwandang, Juli 2016


Kepala Sekolah Guru Mata Pelajaran
MAHARITA USMAN, S.Pd,M.Si NURAIN S. HASANIA, S.Pd
NIP. 19720627 199801 2 002 NIP. 197009272010012001

You might also like