You are on page 1of 4

Yth.

Bapak Kepala Pusat Penerangan

Dengan hormat melaporkan aksi unjuk rasa perihal dugaan pelanggaran Forum Kepala Desa (FKD)
Kabupaten Ogan Komelir Ulu terhadap Inmendagri Nomor 66 Tahun 2021 tentang Pencegahan dan
Penanggulangan Covid-19 pada saat Natal Tahun 2021 dan Tahun Baru 2022 sebagai berikut:

1.Waktu, Tempat dan Pengunjuk Rasa

Pada hari Kamis, 13 Januari 2021 Pukul 10.30 WIB, pengunjuk rasa yang berjumlah 13 Orang di
pimpin oleh Bapak Aus Kelana dari Koalisi Pers LSM Bersatu melakukan aksi unjuk rasa di depan
Kantor Pusat Kemendagri Jalan Medan Merdeka Utara No. 7 Jakarta Pusat

2.Tuntutan:

Kemendagri agar bersikap tegas dan memberikan sanksi terhadap Kepala Desa Kabupaten Ogan
Komelir Ulu yang tergabung dalam Forum Kepala Desa terkait dugaan pelanggaran Inmendagri
Nomor 66 Tahun 2021 tentang tentang Pencegahan dan Penanggulangan Covid-19 pada saat Natal
Tahun 2021 dan Tahun Baru 2022 serta melaporkan Forum Komunikasi Desa yang membuat
kegaduhan di kalangan media, pers dan LSM karena menyebutkanya sebagai preman yang
merampok dana desa yang bersumber dari pajak bumi rakyat .

3.Penerimaan

Perwakilan pengunjuk rasa yang berjumlah 4 orang diterima oleh Bapak Hasan (Pranata Humas Ahli
Muda pada Bidang FPPI Pusat Penerangan), Bapak Evan Fardianto (Analis Kebijakan Ahli Madya pada
Subdirektorat dan Informasi Bencana Ditjen Adwil), dan Bapak Dicky Ary Vanjery (Pranata Humas
Ahli Muda pada Subbagian Pengamanan Personil dan Pengamanan Biro Umum) di Gedung B Lantai 1
Kantor Pusat Kemendagri.

4. Tanggapan dari Kemendagri

Menyampaikan terima kasih atas aspirasi yang disampaikan oleh pengunjuk rasa yang berjalan
dengan tertib. Terkait informasi yang disampaikan oleh pengunjuk rasa akan dilaporkan terlebih
dahulu kepada pimpinan untuk kemudian akan diklarifikasi dan ditindaklanjuti sebagai pertimbangan
pengambilan kebijakan atas permasalahan tersebut. Mengenai penindakan pelanggaran PPKM oleh
Forum Kepala Desa, untuk proses hukum perwakilan LSM disarankan untuk bisa menyampaikan
pengaduan kepada Satgas penanganan Covid 19.

Demikian dilaporkan untuk menjadi periksa dan mohon arahan lebih lanjut.
Yth. Bapak Sekjen

Dengan hormat dilaporkan aksi unjuk rasa, perihal Plh. Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Timur
sebagai berikut:

1.Waktu, Tempat dan Pengunjuk Rasa

Pada hari Rabu, 1 Desember 2021 Pukul 11.30 WIB, pengunjuk rasa yang berjumlah 10 Orang di
pimpin oleh Bapak Ahmad dari Jaringan Kawal Jawa Timur. Aksi unjuk rasa di depan Kantor Pusat
Kemendagri Jalan Medan Merdeka Utara No. 7 Jakarta Pusat

2.Tuntutan:

Kemendagri agar segera menginstruksikan Gubernur Jawa Timur untuk menunjuk Sekda definitif dan
menghentikan Heru Tjahjono dari jabatan Plh. Sekda Jawa Timur karena Heru Tjahjono sudah
memasuki masa pensiun pada tanggal 6 Maret 2021.

3.Penerimaan

Perwakilan pengunjuk rasa yang berjumlah 5 orang diterima oleh Bapak Rega (Kabid FPPI Puspen)
dan Bapak Ranto Bernard (Analis Kebijakan Ahli Muda Direktorat Kelembagaan dan Kepegawaian
Perangkat Daerah Otda di Gedung B Lantai 1 Puspen Kemendagri.

4. Tanggapan dari Kemendagri

Menyampaikan terima kasih atas aspirasi yang disampaikan oleh pengunjuk rasa yang berjalan
dengan tertib, terkait informasi yang disampaikan oleh pengunjuk rasa akan dilaporkan terlebih
dahulu kepada pimpinan untuk kemudian akan diklarifikasi ke Provinsi Jawa Timur.

Demikian dilaporkan untuk menjadi periksa dan mohon arahan lebih lanjut.

Puspen Kemendagri
Yth. Bapak Kepala Pusat Penerangan

Dengan hormat melaporkan aksi unjuk rasa perihal mutasi pejabat oleh Bupati Kepulauan Sula dari
Dewan Pimpinan Daerah Gerakan Pemuda Marhaenis sebagai berikut:

1. Pengunjuk rasa yang berjumlah 20 Orang di pimpin oleh Sartono Hale dari DPD Gerakan
Pemuda Marhaenis melakukan aksi unjuk rasa di Pintu Monas Barat Daya (B2) Jalan Merdeka Barat
Gambir pada hari Rabu, 24 November 2021 Pukul 11.40 WIB;

2. Tuntutan:

Gerakan Pemuda Marhaenis menuntut Kementerian Dalam Negeri untuk menyelesaikan


permasalahan terkait dengan tindakan Bupati Kepulauan Sula Provinsi Maluku Utara yang
memberhentikan dan mengangkat secara serentak pejabat pimpinan tinggi pratama dan pejabat
administrator;

3. Media dan Alat Peraga:

a. Spanduk/ Poster bertuliskan:

- Aksi Serentak DPD GPM Maluku Utara dan DPD GPM DKI Jakarta

- mendesak menteri Dalam Negeri Bapak Tito karnavian melalui Dirjen Otda segera memberikan
sanksi tegas berupa pemberhentian sementara Kepada Bupati Kabupaten Kepulauan Sula adiningsih
atas kebijakan mutasi ASN sebelum 6 bulan menjabat dan tidak mengantongi surat persetujuan
tertulis dari Mendagri.

b. Alat Peraga berupa:

- Mobil Sound Nopol B 9034 VI

- Bendera Merah Putih

- Bendera Elemen DPD GPM Maluku Utara dan DPD GPM DKI Jakarta
4. Penerimaan Unjuk Rasa

Perwakilan pengunjuk rasa diterima di Gedung B Lantai 1 Kantor Pusat Kemendagri oleh Kepala
Bidang Fasilitasi Pengaduan dan Pengelolaan Informasi Pusat Penerangan, PPUPD dari Inspektorat
Khusus dan Kasubdit wilayah V Direktorat Fasilitasi Kelembagaan dan Kepegawaian Perangkat
Daerah Ditjen. Otonomi Daerah;

5. Informasi yang disampaikan kepada perwakilan pengunjuk rasa:

a. Aspirasi dan rekomendasi melalui surat sudah diterima oleh Ditjen. Otonomi Daerah;

b. Kemendagri melalui Ditjen. Dukcapil telah mengirimkan surat teguran kepada Bupati
Kepulauan Sula terhadap pemberhentian dan pengangkatan Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama
Kepala Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Kepulauan Sula pada tanggal 11 Juni
2021;
c. Kemendagri pada tanggal 27 September 2021 telah mengirimkan surat kepada Gubernur
Maluku Utara perihal klarifikasi terhadap penggantian pejabat di lingkungan Pemerintah Daerah
Kabupaten Kepulauan Sula;
d. KASN telah menindaklanjuti tuntutan dimaksud dengan mengirimkan surat kepada Bupati
Kepulauan Sula hal rekomendasi atas pengaduan dugaan pelanggaran dalam pemberhentian dari
jabatan PNS di lingkungan Pemerintah Daerah Kabupaten Kepulauan Sula pada tanggal 11 November
2021, KASN memberikan waktu 14 (empat belas) hari kepada Bupati Kepulauan Sula untuk
menindaklanjuti rekomendasi tersebut;

6. Tindak Lanjut yang diharapkan

Berdasarkan hasil diskusi, tindaklanjut yang diharapkan oleh DPD Gerakan Pemuda Marhaenis
adalah Kemendagri segera mengambil tindakan apabila dalam kurun waktu 14 (empat belas) hari
Bupati Kepulauan Sula tidak melaksanakan rekomendasi dari KASN;

Demikian dilaporkan untuk menjadi periksa dan mohon arahan lebih lanjut.

You might also like