You are on page 1of 6

F1 – Penyuluhan tentang Penggunaan Masker untuk mencegah penularan Covid - 19

Latar Belakang

Informasi yang ada saat ini mengindikasikan bahwa dua cara utama transmisi virus Covid – 19 adalah
percikan saluran pernafasan (droplet) dan kontak. Percikan saluran pernafasan dihasilkan saat seseorang
batuk atau bersin. Setiap orang yang berada dalam kontak erat ( dalam radius 1 m) dengan orang yang
menunjukkan gejala – gejala gangguan pernafasan (batuk, bersin) berisiko terpapar percikan saluran
pernafasan yang kemungkinan dapat menyebabkan infeksi ( infeksius ). Percikan juga dapat jatuh ke
permukaan benda dimana virus tetap aktif, oleh karena itu, lingkungan sekitar terdekat dari orang yang
terinfeksi dapat menjadi sumber penularan.

Penggunaan masker medis adalah salah satu Langkah pencegahan yang dapat membatasi penyebaran
penyakit saluran pernafasan terutama yang disebabkan oleh virus, termasuk Covid – 19. Namun,
penggunaan masker saja tidak cukup memberikan tingkat perlindungan yang memadai, dan harus
dilakukan juga Langkah – Langkah lain. Terlepas dari apakah masker digunakan atau tidak, kepatuhan
maksimal dalam menjaga kebersihan tangan dan Langkah – Langkah PPI lainnya sangat penting untuk
mencegah penularan Covid – 19 dari orang ke orang.

Permasalahan

What : penyuluhan tentang penggunaan masker untuk mencegah penularan covid - 19

Who : masyarakat yang datang ke posyandu

When : pada tahun 2022

Where : kecamatan lubuk linggau utara

Why : berdasarkan pengamatan yang kami lakukan masih banyak masyarakat yang menggunakan
masker dengan cara yang salah ataupun tidak menggunakan masker sama sekali, hal ini menyebabkan
risiko penyebaran virus Covid – 19 antar masyarakat makin meningkat

Perencanaan dan pemilihan intervensi

a. Melakukan ceramah dengan menggunakan leaflet atau flip chart kepada masyarakat yang
datang ke posyandu
b. Memberikan contoh cara penggunaan masker yang baik dan benar
c. Mengajari cara etika batuk ketika berada di kerumunan
d. Melakukan pembagian masker kepada masyarakat yang datang ke posyandu tidak
menggunakan masker

Pelaksanaan

Kegiatan dilaksanakan pada

Hari / tanggal : Sabtu / 15 Januari 2022


Pukul : 09.00 – 11.30 WIB

Tempat : Posyandu Asoka 7 Pasar Satelit

Pelaksana : Dokter dan perawat

Peserta : Masyarakat yang datang berkunjung ke Posyandu

Hasil :

Acara penyuluhan diikuti oleh 68 peserta yang terdiri dari ibu dan ayah ataupun lansia yang datang
membawa anaknya atau cucunya untuk melaksanakan imunisasi ataupun penimbangan berat badan
ataupun pemeriksaan kehamilan. Semua peserta mengerti dan aktif memberikan pertanyaan mengenai
materi penyuluhan yang diberikan.

Monitoring dan Evaluasi

a. Kegiatan penyuluhan berjalan dengan baik


b. Untuk alat peraga seperti leaflet ataupun flip chart belum tersedia sehingga penyuluh hanya
memberikan ceramah dan menggunakan masker sebagai alat peraga
c. Masker untuk dibagikan ke peserta belum tersedia sehingga diharapkan pada kegiatan
selanjutnya dapat diadakan
F1 – Edukasi tentang penyakit Scabies dan cara pencegahannya

Latar Belakang

Scabies akhir – akhir ini merupakan penyakit yang paling banyak ditemukan dari pasien yang datang ke
puskesmas baik di poli anak maupun poli umum. Scabies atu dikenal sebagai kudis, merupakan penyakit
kulit yang sangat gatal, disebabkan oleh infestasi dan sensitisasi terhadap parasite Sarcoptes scabiei var
hominis dan produknya seperti telur, feses, saliva, atau produk sekretorik lainnya. Penyakit ini bersifat
menular dan umumnya menyerang sekelompok orang misalnya pada perkampungan padat penduduk
atau penghuni asrama.

Perdapat 4 gejala klinis utama scabies yang dikenal sebagai tanda cardinal, yaitu :

1. Pruritus nokturna, munculnya rasa gatal pada malam hari akibat aktivitas tungau yang lebih tinggi
pada suhu lembab dan panas
2. Penyakit ini menyerang manusia secara berkelompok, misalnya dalam sebuah keluarga,
perkampungan padat penduduk, maupun orang yang tinggal dalam satu asrama
3. Adanya terowongan (kunikulus) pada daerah predileksi yang berwarna putih atau keabu-abuan.
Daerah predileksi yang dimaksud yaitu sela – sela jari tangan, pergelangan tangan bagian volar, siku
bagian luar, lipat ketiak bagian depan, aerola mammae (pada Wanita), umbilicus, bokong, genitalia
eksterna dan perut bagian bawah pada pria.
4. Ditemukannya tungau hidup minimal 1
Diagnosis scabies ditegakkan bila ditemukan 2 dari 4 tanda cardinal tersebut.

Permasalahan

What : Pemberian edukasi tentang penyakit Scabies dan Cara pencegahannya

Who : masyarakat yang datang ke Poli umum puskesmas megang

When : pada tahun 2022

Where : kecamatan lubuk linggau utara

Why : berdasarkan rata – rata pasien yang datang ke puskesmas megang pada bulan januari yang datang
dengan diagnosis scabies berjumlah sekitar kurang lebih 5 orang perminggunya dalam kurun waktu
tersebut, beberapa pasien mengeluhkan juga tentang adanya anggota keluarga yang memiliki keluhan
yang sama tetapi enggan untuk datang berobat.

Perencanaan dan pemilihan intervensi

e. Membuat flipchart untuk edukasi pasien yang berkunjung ke poli


f. Melakukan edukasi singkat kepada pasien tentang apa itu scabies, penyebab, dan cara
penularannya
g. Memberikan edukasi kepada pasien tentang apa yang harus dilakukan ketika mendapati ada
anggota keluarga dengan gejala yang dicurigai kearah scabies
h. Memberi edukasi kepada pasien bagaimana cara agar mencegah penularannya ke keluarga yang
belum terkena dan
i. Menyarankan kepada pasien agar jika keluarga ada yang mengeluhkan gejala yang sama segera
dibawa ke puskesmas untuk diobati agar penularan dapat dicegah baik itu keluarga maupun
masyarakat sekitar

Pelaksanaan

Kegiatan dilaksanakan pada

Hari / tanggal : Senin - Sabtu / 21 Maret - 26 Maret 2022

Pukul : 08.00 – 12.30 WIB

Tempat : poli anak puskesmas megang

Pelaksana : Dokter dan perawat

Peserta : Masyarakat yang datang berkunjung ke poli anak

Hasil :

Target yang diberikan edukasi singkat bukan hanya pasien dengan scabies tetapi pasien dengan
diagnosis penyakit lain ataupun orang tua yang mengantar pasien yang berdasarkan hasil anamnesis dari
segi sosial dan ekonomi berpotensi untuk tertular scabies. Dari edukasi tersebut target edukasi mengerti
dan ada beberapa yang memberikan pertanyaan, lalu ada juga beberapa yang melaporkan bahwa
kemungkinan ada diantara lingkungan atau keluarga mereka yang memiliki gejala yang sama seperti
scabies.

Monitoring dan Evaluasi

d. Kegiatan edukasi berjalan dengan baik


e. Untuk peserta yang memberikan informasi tentang adanya masyarakat di lingkungan tempat
tinggal ataupun keluarganya dengan gejala seperti scabies dihimbau agar membawa ataupun
menyarankan orang tersebut agar datang ke puskesmas untuk diperiksa. Hal ini dilakukan
apabila memang benar dapat dilakukan pengobatan secara dini dan tracing sehingga penularan
scabies dapat ditekan
f. Flip chart belum tersedia sehingga untuk kegiatan selanjutnya dapat dipertimbangkan sehingga
edukasi menjadi lebih baik dan efektif
F1 – Penyuluhan Protokol Kesehatan New Normal

Latar Belakang

Penyebaran COVID 19 di Indonesia saat ini sudah semakin meluas, dengan jumlah kasus terpapar COVID
– 19 semakin bertambah dari hari ke hari. Kita harus berhati – hati dalam menghadapi menyebaran virus
ini, karena setiap hari Indonesia belum mampu menghentikan penyebarannya karena belum ditemukan
obat atau vaksinnya. Hal ini membuat masyarakat dianjurkan untuk tidak keluar rumah dan menjaga
jarak yang menyebabkan kondisi ekonomi masyarakat menjadi terganggu karena dibatasinya aktivitas
diluar rumah untuk mencegah penyebaran virus ini.

Untuk itu, saat ini pemerintah memberlakukan peraturan baru, yaitu new normal. New normal adalah
perubahan perilaku untuk tetap melakukan aktivitas normal dengan ditambah menerapkan protokol
kesehatan guna mencegah terjadinya penularan virus COVID – 19 saat diberlakukannya karantina
wilayah atau Pembatasan Sosial Berskala Besar ( PSBB ). Dengan diberlakukannya new normal
masyarakat mulai melakukan aktivitas di luar rumah tetapi tetap mematuhi protokol kesehatan yang
telah diatur oleh pemerintah, yaitu memakai masker bila keluar rumah, sering mencuci tangan dengan
sabun, dan tetap menjaga jarak serta menghindari kerumunan orang untuk mencegah penularan virus
corona.

Tetapi masih banyak masyarakat yang lalai dan tidak tahu akan protokol ini, sehingga perlunya diberikan
edukasi sehingga masyarakat mengerti dan pencegahan COVID – 19 dapat berjalan dengan baik.

Permasalahan

What : Penyuluhan Protokol Kesehatan New Normal

Who : masyarakat yang datang ke Posyandu

When : pada tahun 2021

Where : kecamatan lubuk linggau utara

Why : masyarakat masih belum mengerti dengan kata – kata new normal sehingga masyarakat sudah
banyak membuka masker dan tidak menjaga jarak satu sama lain.

Perencanaan dan pemilihan intervensi

a. Membuat slide dan leaflet tentang protokol New normal


b. Melakukan ceramah dengan menggunakan leaflet atau slide kepada masyarakat yang datang ke
posyandu
c. Memberikan contoh cara penggunaan masker yang benar dan mencuci tangan yang benar
d. Mengajari cara etika batuk ketika berada di kerumunan
e. Melakukan pembagian masker kepada masyarakat yang datang ke posyandu tidak
menggunakan masker
Pelaksanaan

Kegiatan dilaksanakan pada

Hari / tanggal : Sabtu / 4 desember 2021

Pukul : 09.00 – 11.30 WIB

Tempat : Posyandu Asoka 16

Pelaksana : Dokter dan perawat

Peserta : Masyarakat yang datang berkunjung ke Posyandu

Hasil :

Acara penyuluhan diikuti oleh 43 peserta yang terdiri dari ibu dan ayah ataupun lansia yang datang
membawa anaknya atau cucunya untuk melaksanakan imunisasi ataupun penimbangan berat badan
ataupun pemeriksaan kehamilan. Semua peserta mengerti dan aktif memberikan pertanyaan mengenai
materi penyuluhan yang diberikan.

Monitoring dan Evaluasi

a. Kegiatan penyuluhan berjalan dengan baik


b. Untuk alat peraga seperti leaflet belum tersedia sehingga penyuluh hanya memberikan ceramah
dan menggunakan masker sebagai alat peraga
c. Masker untuk dibagikan ke peserta belum tersedia sehingga diharapkan pada kegiatan
selanjutnya dapat diadakan

You might also like