Professional Documents
Culture Documents
Fungsi Budaya Organisasi
Fungsi Budaya Organisasi
DOSEN PENGAMPU:
Iryuha Tantawi, S. Ag, M. Si
DISUSUN OLEH:
Agung Wiranata (0104193179)
Aftio Sadeva (0104192033)
Bobby Adamsyah (0104192090)
Elda Pitaloka (0104193176)
Citra Aisyah (0104192088)
Kelas / Semester : D / VI (Enam)
i
KATA PENGANTAR
Penulis
ii
DAFTAR ISI
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
B. RUMUSAN MASALAH
1. Bagaimana definisi dari budaya organisasi tersebut?
2. Bagaimana fungsi dari budaya dalam sebuah organisasi tersebut?
3. Bagaimana disfungsi budaya dalam sebuah organisasi?
C. TUJUAN PEMBELAJARAN
1. Untuk mengetahui definisi dari budaya organisasi tersebut.
2. Untuk mengetahui fungsi dari budaya dalam sebuah organisasi.
3. Untuk mengetahui disfungsi budaya dalam sebuah organisasi.
1
BAB II
PEMBAHASAN
Ada begitu banyak definisi mengenai Budaya organisasi, salah satunya adalah
seperti yang dikemukakan oleh Michael Amstrong dalam bukunya yang berjudul
1
Komang Wardana, et al., Perilaku Keorganisasian, (Yogyakarta: Graha Ilmu, 2009),
Hlm. 165.
2
Sulistyorini, Manajemen Pendidikan Islam, (Yogyakarta: Teras, 2009), Hlm. 247.
2
Handbook of Human Resource Management Practice bahwa Budaya organisasi
adalah nilai, norma, keyakinan, sikap dan asumsi yang merupakan bentuk
bagaimana orang-orang dalam organisasi berperilaku dan melakukan sesuatu hal
yang bisa dilakukan. Selain itu, adapula ahli yang mendeskripsikan bahwa budaya
organasasi merupakan sebuah pola asumsi dasar yang diciptakan, ditemukan atau
dikembangkan oleh suatu kelompok tertentu sebagai landasan dalam berperilaku
berorganisasi, dimana akan diturunkan kepada anggota baru sebagai cara
bagaimana melihat, berpikir, dan merasa dalam organisasi.
3
A Utaminingsih, Perilaku Organisasi: Kajian Tematik & Empirik Terhadap Budaya
Organisasi, Gaya Kepemimpinan, Kepercayaan, dan Komitmen, (Malang: UB Press, 2014), Hlm.
21.
3
beradaptasi dengan rekan kerjanya dan lingkungan kerjanya, dan berperilaku
reaktif terhadap kebijakan yang ditetapkan oleh pimpinannya.4
4
4. Sumber penggerak dan pola prilaku.
5. Kemampuan meningkatkan nilai tambah
6. Pengganti formalisasi
7. Mekanisme adaptasi terhadap perubahaan seperti adanya rumah susun.
8. Orientasinya seperti konteks tinggi (kata-kata menjadi jaminan), konteks
rendah (tertulis menjadi penting) dan konteks rendah (karena diikuti
tertulis dengan sub-konteks tinggi (perintah lisan).
1. Budaya mempunyai suatu peran pembeda. Hal itu berarti bahwa budaya
kerja menciptakan pembedaan yang jelas antara satu organisasi dengan
yang lain.
2. Budaya organisasi membawa suatu rasa identitas bagi anggota-anggota
organisasi.
3. Budaya organisasi mempermudah timbul pertumbuhan komitmen pada
sesuatu yang lebih luas dari pada kepentingan diri individual
4. Budaya organisasi itu meningkatkan kemantapan sistem sosial.
5
Gibson et al., mengungkapkan budaya organisasi ini perlu dibedakan menjadi
budaya yang kuat dan lemah. Budaya yang kuat ditunjukkan dengan nilainilai
organisasi yang tercermin pada perilaku karyawan. Semakin besar nilai-nilai yang
dapat diterima karyawan, semakin kuat budaya organisasi, sehingga semakin
tampak pengaruhnya pada perilaku karyawan. Budaya yang kuat terbentuk karena
nilai-nilai dan gaya kepemimpinan yang kuat. Selain itu, budaya yang kuat
ditentukan oleh pemerataan (shared) dan identitas (intensity). Pemerataan
menunjukkan sejauhmana setiap anggota organisasi mempunyai nilai-nilai yang
sama. Identitas menunjukkan tingkat komitmen anggota organisasi pada nilai-nilai
yang berlaku pada organisasi.7
7
Sutanto, Aftono, 2002, ”Peran Budaya Organisasional Untuk Meningkatkan Kepuasan
Kerja dan Kinerja Karyawan”. Jurnal Ekonomi dan Bisnis FE Universitas Ahmad Dahlan
Yogyakarta, Vol. 6., No.2, Desember.
6
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Dari berbagai penjelasan diatas dapat sama-sama kita pahami bahwa budaya
adalah bagaimana organisasi belajar berhubungan dengan lingkungan. Budaya
merupakan bauran kompleks dari asumsi, tingkah laku, cerita, mitos, metafora,
dan ide-ide lain yang digabungkan menjadi satu untuk menentukan apa
sebenarnya arti bekerja dalam suatu organisasi. Budaya secara sederhana juga
dapat diartikan suatu kebiasaan, sehingga pengertian budaya organisasi
menyangkut kebiasan-kebiasaan yang berlaku pada sebuah organisasi. Kebiasaan
negatif yang seringkali merugikan organisasi misalnya: kebiasaan santai-santai,
kurangnya kedisiplinan atau menunda tugas pekerjaan. Kondisi semacam ini perlu
diubah ke arah perubahan positif. Sistem makna bersama ini bila diamati dengan
lebih seksama, merupakan seperangkat karakteristik utama yang dihargai oleh
organisasi.
B. SARAN
Tentunya terhadap apa yang sudah kami tulis, kami sangat menyadari jika
dalam penyusunan makalah di atas masih banyak terdapat kesalahan, serta jauh
dari kata sempurna. Adapun nantinya kami sebagai penulis dan penyusun makalah
tersebut akan segera melakukan perbaikan susunan makalah itu dengan
menggunakan pedoman dari beberapa sumber dan kritik yang bisa membangun
baik dari Para Dosen pengampu dan juga para pembaca sekalian. Terima kasih.
7
DAFTAR PUSTAKA
iv