You are on page 1of 11

MAKALAH

PENTINGNYA BUDAYA ORGANISASI

Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah


Budaya Organisasi

DOSEN PENGAMPU:
Iryuha Tantawi, S. Ag, M. Si

DISUSUN OLEH:
Agung Wiranata (0104193179)
Aftio Sadeva (0104192033)
Bobby Adamsyah (0104192090)
Elda Pitaloka (0104193176)
Citra Aisyah (0104192088)
Kelas / Semester : D / VI (Enam)

PRODI MANAJEMEN DAKWAH


FAKULTAS DAKWAH DAN KOMUNIKASI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUMATERA UTARA
MEDAN
2022

i
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT Yang Mahakuasa karena telah


memberikan kesempatan pada kami untuk menyelesaikan makalah ini. Atas
rahmat dan hidayah-Nya lah kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul
PENTINGNYA BUDAYA ORGANISASI tepat pada waktunya. Makalah ini
disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Budaya Organisasi . Selain itu, kami
sebagai penulis juga berharap agar makalah ini dapat menambah wawasan bagi
pembaca tentang Budaya Organisasi.

Kami mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya kepada Bapak Iryuha


Tantawi, S. Ag, MA selaku dosen pengampu mata kuliah Budaya Organisasi.
Semoga tugas yang telah diberikan ini dapat menambah pengetahuan dan
wawasan terkait bidang yang ditekuni oleh kami. Kami juga mengucapkan terima
kasih pada semua pihak yang telah membantu proses penyusunan makalah ini.
Kami menyadari makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu,
kritik dan saran yang membangun akan kami terima demi kesempurnaan makalah
ini.

Medan, 14 Maret 2022

Penulis

ii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ............................................................................... i


KATA PENGANTAR ............................................................................. ii
DAFTAR ISI ............................................................................................ iii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang .............................................................................. 1
B. Rumusan Masalah ......................................................................... 1
C. Tujuan Pembelajaran ..................................................................... 1
BAB II PEMBAHASAN
A. Definisi Budaya Organisasi ........................................................... 2
B. Fungsi Budaya Dalam Organisasi ................................................. 3
C. Disfungsi Budaya Organisasi ........................................................ 5
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan .................................................................................... 7
B. Saran .............................................................................................. 7
DAFTAR PUSTAKA .............................................................................. iv

iii
BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Budaya organisasi kini sedang menjadi pembicaraan di mana-mana, baik di


kalangan para pakar maupun di kalangan para praktisi bisnis dan para eksekutif,
karena budaya organisasi tersebut banyak yang berhasil membuat suatu organisasi
menjadi lebih stabil, lebih maju, lebih antisipatif terhadap perubahan lingkungan.
Suatu budaya organisasi yang kuat dan telah berakar akan dapat memberikan
kontribusi yang cukup signifikan bagi anggota organisasi dalam hal pemahaman
yang jelas dan lugas tentang suatu persoalan yang diselesaikan. Budaya memiliki
pengaruh yang berarti pada sikap dan perilaku anggota-anggota organisasi.
Banyak bukti yang menggambarkan bahwa suksesnya suatu organisasi disebabkan
karena budayanya yang begitu kuat yang membuat organisasi itu lebih percaya
diri dan akhirnya menjadi lebih efektif. Dalam era globalisasi yang sangat sarat
dengan perubahan, perubahan mana sering begitu cepat dan sangat sulit diprediksi
namun sangat besar dampaknya bagi masa depan organisasi, kehadiran budaya
organisasi yang fleksibel menjadi semakin relevan.

B. RUMUSAN MASALAH
1. Bagaimana definisi dari budaya organisasi tersebut?
2. Bagaimana fungsi dari budaya dalam sebuah organisasi tersebut?
3. Bagaimana disfungsi budaya dalam sebuah organisasi?
C. TUJUAN PEMBELAJARAN
1. Untuk mengetahui definisi dari budaya organisasi tersebut.
2. Untuk mengetahui fungsi dari budaya dalam sebuah organisasi.
3. Untuk mengetahui disfungsi budaya dalam sebuah organisasi.

1
BAB II

PEMBAHASAN

A. DEFINISI BUDAYA ORGANISASI

Budaya organisasi merupakan kumpulan nilai-nilai yang membantu anggota


organisasi memahami tindakan yang dapat diterima dan yang tidak dapat diterima
dalam organisasi. Budaya organisasi memiliki peran yang sangat strategis untuk
mendorong dan meningkatkan efektifitas kinerja organisasi, sebagai instrumen
untuk menentukan arah organisasi, mengarahkan apa yang boleh dilakukan dan
yang tidak boleh dilakukan, cara mengalokasikan sumber daya organisasional, dan
sebagai alat untuk menghadapi masalah dan peluang dari lingkungan internal dan
eksternal. Hal yang paling mendasar dari budaya organisasi adalah sebagai sistem
kontrol sosial bagi anggota organisasi untuk mengendalikan perilaku yang
diharapkan agar sesuai dengan tujuan organisasi (Schein, 2004). Budaya
organisasi juga dapat dipakai sebagai konsep dalam menyusun strategi perubahan
atau pengembangan organisasi yang dipimpinnya.1

Budaya organisasi terutama dalam suatu lembaga rasanya memegang peranan


penting. Sebab akan menjadikan lembaga tersebut lentur, fleksibel dan elastis,
sebagaimana budaya yang tidak akan pernah mengalami kejumudan dan akan
menjadi sangat sempurna jika dipadu dengan agama yang bersumber pada wahyu
Ilahi. Tidak sedikit yang mengatakan bahwa agama termasuk dalam lingkup
kebudayaan. Itupun jika umat beragama mampu mengaplikasikan ajaran-ajaran
agama dalam kehidupan budayanya.2

Ada begitu banyak definisi mengenai Budaya organisasi, salah satunya adalah
seperti yang dikemukakan oleh Michael Amstrong dalam bukunya yang berjudul

1
Komang Wardana, et al., Perilaku Keorganisasian, (Yogyakarta: Graha Ilmu, 2009),
Hlm. 165.
2
Sulistyorini, Manajemen Pendidikan Islam, (Yogyakarta: Teras, 2009), Hlm. 247.

2
Handbook of Human Resource Management Practice bahwa Budaya organisasi
adalah nilai, norma, keyakinan, sikap dan asumsi yang merupakan bentuk
bagaimana orang-orang dalam organisasi berperilaku dan melakukan sesuatu hal
yang bisa dilakukan. Selain itu, adapula ahli yang mendeskripsikan bahwa budaya
organasasi merupakan sebuah pola asumsi dasar yang diciptakan, ditemukan atau
dikembangkan oleh suatu kelompok tertentu sebagai landasan dalam berperilaku
berorganisasi, dimana akan diturunkan kepada anggota baru sebagai cara
bagaimana melihat, berpikir, dan merasa dalam organisasi.

Seorang ahli lain pula mendeskripsikan budaya organisasi sebagai sebuah


sistem aturan informal yang menjelaskan bagaimana seseorang berperilaku dalam
sebagian besar waktunya di dalam sebuah organisasi. Dari beberapa definisi
tersebut, penyusun mencoba menarik kesimpulan bahwa budaya organisasi
merupakan suatu habbit atau kebiasaan atau tata cara yang biasanya dilakukan
oleh hampir seluruh anggota organisasi/perusahaan dimana tata cara tersebut tidak
tertulis namun telah melekat erat pada setiap anggotanya dan merupakan ciri khas
organisasi tersebut.

B. FUNGSI BUDAYA DALAM ORGANISASI

Utaminingsih (2014) memaparkan bahwa budaya organisasi dalam suatu


organisasi dapat dikatakan berfungsi sebagai penggerak dan pengubah, karena
budaya itu sendiri terbentuk dari proses belajar – mengajar sehingga budaya itu
bersifat dinamis dan tidak kaku.3 Menurut Busro (2018) budaya organisasi
memiliki fungsi sebagai alat untuk mengatur karyawan dalam perusahaan untuk
memahami bagaimana seharusnya mereka bersikap terhadap profesinya,

3
A Utaminingsih, Perilaku Organisasi: Kajian Tematik & Empirik Terhadap Budaya
Organisasi, Gaya Kepemimpinan, Kepercayaan, dan Komitmen, (Malang: UB Press, 2014), Hlm.
21.

3
beradaptasi dengan rekan kerjanya dan lingkungan kerjanya, dan berperilaku
reaktif terhadap kebijakan yang ditetapkan oleh pimpinannya.4

Didalam suatu organisasi peran budaya dalam mempengaruhi karyawan


tampaknya semakin penting karena dilihat Dari pengertian-pengertian budaya
organisasi di atas, dalam kehidupan organisasi. Dalam kaitan ini menyatakan
bahwa “Budaya organisasi berfungsi sebagai sarana untuk mempersatukan
kegiatan para anggota organisasi, yang terdiri dari sekumpulan individu dengan
latar belakang kebudayaan yang khas.5

Pascale menegaskan bahwa budaya organisasi pada dasarnya berfungsi untuk


mengajarkan kepada para anggotanya, bagaimana mereka harus berkomunikasi
dan berhubungan dalam menyelesaikan masalah. Ada 4 fungsi budaya organisasi,
yaitu:

1. Menentukan peran yang membedakan organisasi yang satu dengan


lainnya;
2. Menimbulkan dan merangsang perasaan ikut memiliki identitas bagi para
karyawan;
3. Mengutamakan tercapainya tujuan bersama di bandingkan sekedar
kesenangan individu;
4. Menjaga stabilitas (kemampuan) social organisasi.

Fungsi budaya organisasi menurut Chatab sebagai berikut:6

1. Identitas, yang merupakan cirri atau karakter organisasi.


2. Socialcohesion atau pengikat/pemersatu seperti bahasa sunda yang bergaul
dengan orang sunda, sama hobi olah-raganya.
3. Sources, misalnya insfirasi
4
M Busro, Teori-Teori Manajemen Sumber Daya Manusia, (Jakarta; PrenadaMedia
Group, 2018), Hlm. 54.
5
Deddy Muyadi dan Jalaluddin Rahmat, Komunikasi Antar Budaya, (Bandung; PT
Remaja Rosdakarya, 2010), Hlm. 97.
6
Ibid, Hlm. 118.

4
4. Sumber penggerak dan pola prilaku.
5. Kemampuan meningkatkan nilai tambah
6. Pengganti formalisasi
7. Mekanisme adaptasi terhadap perubahaan seperti adanya rumah susun.
8. Orientasinya seperti konteks tinggi (kata-kata menjadi jaminan), konteks
rendah (tertulis menjadi penting) dan konteks rendah (karena diikuti
tertulis dengan sub-konteks tinggi (perintah lisan).

Robbins menyebutkan bebarapa fungsi budaya organisasi:

1. Budaya mempunyai suatu peran pembeda. Hal itu berarti bahwa budaya
kerja menciptakan pembedaan yang jelas antara satu organisasi dengan
yang lain.
2. Budaya organisasi membawa suatu rasa identitas bagi anggota-anggota
organisasi.
3. Budaya organisasi mempermudah timbul pertumbuhan komitmen pada
sesuatu yang lebih luas dari pada kepentingan diri individual
4. Budaya organisasi itu meningkatkan kemantapan sistem sosial.

C. DISFUNGSI BUDAYA DALAM ORGANISASI

Budaya organisasi yang kuat diperlukan untuk meningkatkan kepuasan kerja


dan kinerja karyawan, yang pada akhirnya akan berpengaruh pula pada kinerja
organisasi secara keseluruhan. Oleh karena itu, setiap organisasi perlu membentuk
budaya organisasi yang kuat. Untuk membentuk budaya organisasi yang kuat,
organisasi perlu menyebarluaskan nilai-nilai utamanya kepada seluruh karyawan.
Nilai-nilai itu akan melekat pada setiap anggota organisasi, sehingga budaya
organisasi ini akan berdampak pada perilaku dan sikap setiap anggota organisasi.
Menurut Suyono (2004: 54) beberapa faktor yang mempengaruhi tumbuhnya
budaya organisasi yaitu: kepemimpinan, motivasi, dan komunikasi.

5
Gibson et al., mengungkapkan budaya organisasi ini perlu dibedakan menjadi
budaya yang kuat dan lemah. Budaya yang kuat ditunjukkan dengan nilainilai
organisasi yang tercermin pada perilaku karyawan. Semakin besar nilai-nilai yang
dapat diterima karyawan, semakin kuat budaya organisasi, sehingga semakin
tampak pengaruhnya pada perilaku karyawan. Budaya yang kuat terbentuk karena
nilai-nilai dan gaya kepemimpinan yang kuat. Selain itu, budaya yang kuat
ditentukan oleh pemerataan (shared) dan identitas (intensity). Pemerataan
menunjukkan sejauhmana setiap anggota organisasi mempunyai nilai-nilai yang
sama. Identitas menunjukkan tingkat komitmen anggota organisasi pada nilai-nilai
yang berlaku pada organisasi.7

7
Sutanto, Aftono, 2002, ”Peran Budaya Organisasional Untuk Meningkatkan Kepuasan
Kerja dan Kinerja Karyawan”. Jurnal Ekonomi dan Bisnis FE Universitas Ahmad Dahlan
Yogyakarta, Vol. 6., No.2, Desember.

6
BAB III

PENUTUP

A. KESIMPULAN

Dari berbagai penjelasan diatas dapat sama-sama kita pahami bahwa budaya
adalah bagaimana organisasi belajar berhubungan dengan lingkungan. Budaya
merupakan bauran kompleks dari asumsi, tingkah laku, cerita, mitos, metafora,
dan ide-ide lain yang digabungkan menjadi satu untuk menentukan apa
sebenarnya arti bekerja dalam suatu organisasi. Budaya secara sederhana juga
dapat diartikan suatu kebiasaan, sehingga pengertian budaya organisasi
menyangkut kebiasan-kebiasaan yang berlaku pada sebuah organisasi. Kebiasaan
negatif yang seringkali merugikan organisasi misalnya: kebiasaan santai-santai,
kurangnya kedisiplinan atau menunda tugas pekerjaan. Kondisi semacam ini perlu
diubah ke arah perubahan positif. Sistem makna bersama ini bila diamati dengan
lebih seksama, merupakan seperangkat karakteristik utama yang dihargai oleh
organisasi.

B. SARAN

Tentunya terhadap apa yang sudah kami tulis, kami sangat menyadari jika
dalam penyusunan makalah di atas masih banyak terdapat kesalahan, serta jauh
dari kata sempurna. Adapun nantinya kami sebagai penulis dan penyusun makalah
tersebut akan segera melakukan perbaikan susunan makalah itu dengan
menggunakan pedoman dari beberapa sumber dan kritik yang bisa membangun
baik dari Para Dosen pengampu dan juga para pembaca sekalian. Terima kasih.

7
DAFTAR PUSTAKA

Busro, M. 2018. Teori-Teori Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: Prenada


Media Group.

Mulyadi, Deddy dan Jalaluddin Rahmat. 2010. Komunikasi Antar Budaya.


Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Sutanto, Aftono, 2002, ”Peran Budaya Organisasional Untuk Meningkatkan


Kepuasan Kerja dan Kinerja Karyawan”. Jurnal Ekonomi dan Bisnis FE
Universitas Ahmad Dahlan Yogyakarta, Vol. 6., No.2, Desember.

Sulistyorini. 2009. Manajemen Pendidikan Islam. Yogyakarta: Teras.

Utaminingsih, A. 2014. Perilaku Organisasi: Kajian Tematik & Empirik


Terhadap Budaya Organisasi, Gaya Kepemimpinan, Kepercayaan, dan
Komitmen. Malang: UB Press.

Wardana, Komang. 2009. Perilaku Keorganisasian. Yogyakarta: Graha Ilmu.

iv

You might also like