Professional Documents
Culture Documents
Manajemen Organisasi Kelompok 8
Manajemen Organisasi Kelompok 8
Budaya organisasi
Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas kelompok
Mata Kuliah:
Manajemen Organisasi
Dosen Pembimbing:
Frizka Hariana,SE,ME
DISUSUN OLEH:
1. Agung Wiranata (0104193179)
2. Fadhlan Alwi Ritonga (0104193166)
3. Muhammad Aldyra (0104193164)
4. Muhammad Nur Shiddiq (0104193163)
MANAJEMEN DAKWAH
FAKULTAS DAKWAH DAN KOMUNIKASI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUMATERA UTARA
TA 2021/2022
KATA PENGANTAR
Pemakalah
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR....................................................................................................................2
DAFTAR ISI................................................................................................................................3
BAB I.........................................................................................................................................4
PENDAHULUAN........................................................................................................................4
1.1 LATAR BELAKANG...........................................................................................................4
1.2 RUMUSAN MASALAH.....................................................................................................4
1.3 TUJUAN..........................................................................................................................4
1.4 MANFAAT.......................................................................................................................5
BAB II........................................................................................................................................5
PEMBAHASAN..........................................................................................................................5
1. Pengertian Budaya Organisasi....................................................................................5
2. Pembentukan budaya organisasi...............................................................................6
3. FUNGSI BUDAYA ORGANISASI....................................................................................9
4. DAMPAK BUDAYA ORGANISASI................................................................................10
BAB III.....................................................................................................................................11
PENUTUP................................................................................................................................11
BAB I
PENDAHULUAN
1.1LATAR BELAKANG
Setiap organisasi mempunyai budayanya masing masing yang menjadi
ciri khas suatu organisasi. Budaya sebuah organisasi memegang peranan yang
cukup penting dalam organisasi tersebut karena budaya yang baik akan dapat
memberikan kenyamanan yang kemudian menunjang kinerja anggotanya
Dalam hal ini banyak perusahaan yang mengubah budayanya agar dapat
menunjang kemajuan perusahaan tersebut. Hal ini akan semakin membuktikan
bahwa budaya suatu organisasi dapat sedemikian mempengaruhi sebuah
organisasi
Namun, Dalam hal menciptakan serta menyembuhkan sebuah budaya
organisasi tidak hanya bertitik tumpu pada kenyamanan anggota saja ada
banyak faktor-faktor lainnya yang harus diperhatikan diperlukan pemikiran yang
matang untuk dapat menciptakan menumbuhkan dan mengembangkan budaya
yang akan dapat berdampak baik pada perusahaan.
1.2RUMUSAN MASALAH
1. Pengertian budaya organisasi
2. Pembentukan budaya organisasi
3. Fungsi budaya organisasi
4. Dampak budaya organisasi
1.3TUJUAN
Tujuan dibuatnya makalah ini untuk mempelajari secara mendasar
mengenai budaya organisasi sebagai referensi dalam berbudaya
lingkungan kerja mengetahui karakteristik budaya dalam dunia kerja dan
menambah wawasan mengenai budaya yang ada di suatu perusahaan.
1.4MANFAAT
Untuk memberikan informasi dan masukan mengenai budaya
organisasi dan membantu para freshgraduate maupun yang sudah senior
dan berbudaya dengan baik dengan lingkungan pekerjaan.
BAB II
PEMBAHASAN
Budaya adalah suatu pola asumsi dasar yang diciptakan, ditemukan atau
dikembangkan oleh kelompok tertentu sebagai pembelajaran untuk mengatasi
masalah adaptasi eksternal dan integrasi internal yang resmi dan terlaksana
dengan baik dan oleh karena itu diajarkan diwariskan kepada anggota-anggota
baru sebagai cara yang tepat memahami, memikirkan, dan merasakan terkait
dengan masalah-masalah tersebut.
Menurut J. Benhard
Organisasi adalah kerjasama dua orang atau lebih, suatu sistem dari
aktivitas-aktivitas atau kekuatan-kekuatan perorangan yang dikoordinasikan
secara sadar.
Jadi budaya organisasi adalah pokok penyelesaian masalah-masalah
eksternal dan internal yang pelaksanaannya dilakukan secara konsisten oleh suatu
kelompok yang kemudian mewariskan kepada anggota-anggota baru sebagai cara
yang tepat untuk memahami, memikirkan, dan merasakan terhadap masalah-
masalah terkait seperti diatas.2
2
Talizuhu ndraha,Budaya Organisasi,(Jakarta: PT Rineka Cipta,1997)hal 81.
3.Secara perorangan, masing-masing anggota organisasi boleh menjadi
seorang pencipta budaya baru (culture creator) dengan mengembangkan berbagai
cara untuk menyelesaikan persoalan-persoalan individual seperti persoalan
identitas diri, control, dan pemenuhan kebutuhan serta bagaimana agar bisa
diterima oleh lingkungan organisasi yang diajarkan kepada generasi penerus.3
Berikut ini adalah proses pembentukan budaya organisasi menurut para
ahli :
1. Robbins
Robbins menyatakan bahwa proses penciptaan budaya organisasi terjadi
dalam tiga cara. Pertama, para pendiri hanya mempekerjakan dan
mempertahankan karyawan yang memiliki pola pikir sama dan sependapat dengan
cara-cara yang mereka tempuh. Kedua, mereka mengindoktrinasikan dan
mensosialisasikan para karyawan ini dengan cara berpikir dan cara berperasaan
mereka. Bila organisasi berhasil, maka visi pendiri menjadi terlihat sebagai
penentu utama keberhasilan. Pada titik ini, keseluruhan kepribadian pendiri
menjadi tertanam ke dalam budaya organisasi .
2. Brown
Brown menyatakan bahwa para pemimpin menyampaikan budaya melalui
apa yang mereka katakan dan apa yang mereka lakukan. Schein dalam Yukl
mengemukakan peranan pemimpin dalam budaya organisasi, dimana para
pemimpin mempunyai potensi yang paling besar dalam menanamkan budaya dan
memperkuat aspek-aspek budaya dengan mekanisme sebagai berikut
a.Perhatian (attention)
Pemimpin di dalam menjalankan kepemimpinannya akan
mengkomunikasikan prioritas-prioritas, nilai-nilai, perhatian mereka dengan cara
menanyakan, memberi pendapat, memuji, dan menyampaikan kritik.4
Sebagai contoh, restoran cepat saji McDonald dikenal kebersihannya
karena secara berulang-ulang pendiri perusahaan menceritakan bagaimana dia
mengejar-ngejar lalat untuk menjaga agar para pelanggan yang sedang menikmati
hidangannya tidak terganggu oleh lalat tersebut. Cerita ini diterjemahkan para
3
Siswanto dan Agus Sucipto, “Teori dan perilaku Organisasi”, ... h. 148-149
4
Sopiah, :Perilaku Organisasional”, ....h. 137
pegawai bahwa perusahaan sangat peduli pada kebersihan dan peduli kepada
pelanggannya.
b.Reaksi terhadap Krisis
Reaksi pemimpin dalam menghadapi krisis, merupakan potensi bagi para
pegawai untuk mempelajari nilai-nilai dan asumsi-asumsi. Misalnya perusahaan
yang sedang mengalami kesulitan keuangan cukup serius tetapi menghindari
pemberhentian pegawai (PHK) dan membuat kebijakan untuk membuat para
pegawai bekerja dengan waktu lebih pendek dan dengan demikian menerima
pemotongan gaji. Pemimpin tersebut mengkomunikasikan dengan kuat bahwa ia
mempertahankan pekerjaan para pegawai, dan berdasarkan prilakunya tersebut
para pegawai meyakini bahwa pemimpinnya menjunjung tinggi nilai
kebersamaan.
c.Pemodelan Peran
Pemimpin mengkomunikasikan nilai-nilai dan harapan-harapan mereka
melalui tindakan mereka sendiri. Hal tersebut khususnya tindakan-tindakan yang
memperlihatkan kesetiaan istimewa, pengorbanan diri, dan pelayanan yang
melebihi apa yang ditugaskan. Seorang pemimpin yang membuat sebuah
kebijakan atau prosedur tetapi tidak memberikan perhatian yang besar terhadap
hal tersebut maka dalam hal ini pemimpin mengkomunikasikan pesan bahwa hal
itu tidaklah penting atau tidak diperlukan. Seorang pemimpin yang bekerja keras
dan selalu tepat waktu, misalnya, akan mengkomunikasikan bahwa bekerja keras
dan tepat waktu merupakan hal yang penting dan dihargai dalam organisasi.
Sebaliknya pemimpin yang selalu meminta anak buahnya untuk disiplin tetapi dia
sendiri tidak disiplin maka sekeras apapun dia menyerukan kedisiplinan,
karyawan tetap akan menganggap bahwa kedisiplinan bukanlah hal yang penting
dalam organisasi
e.Kriteria Menyeleksi dan Memberhentikan Karyawan
Para pemimpin dapat mempengaruhi budaya dengan merekrut orang yang
memiliki nilai-nilai, ketrampilan-ketrampilan, atau ciri-ciri tertentu dan
mempromosikan mereka ke posisi-posisi kekuasaan. Para pelamar yang tidak
cocok dapat diskrining dengan prosedur-prosedur formal dan informal, dan ada
juga prosedur-prosedur untuk meningkatkan seleksi diri sendiri, seperti memberi
kepada pelamar informasi yang realistis tentang kriteria dan persyaratan bagi
keberhasilan dalam organisasi. Kriteria serta prosedur-prosedur yang digunakan
untuk mengeluarkan atau memberhentikan para anggota dari sebuah organisasi
mengkomunikasikan juga nilai-nilai serta perhatian dari pemimpinnya5
5
Stephen P. Robbins dan Timothy A. Juge, “Perilaku Organisasi”,.....h. 256-257.
Kesinambungan organisasi sangat tergantung pada budaya yang dimiliki,
budaya organisasi dapat dapat memberikan dampak sebagai daya saing andalan
organisasi dalam menjawab tantangan dan perubahan. Budaya organisasi pun
dapat berfungsi sebagai rantai pengikat dalam proses menyamakan persepsi atau
arah pandang anggota terhadap suatu permasalahan, sehingga akan menjadi satu
kekuatan dalam pencapaian tujuan organisasi.
PENUTUP
Kesimpulan
Saran
Sebaiknya makalah ini bisa digunakan sebagai salah satu sumber
pembelajaran dan semoga makalah ini bisa bermanfaat bagi semuanya,
khususnya bagi penyusun dan pembaca
DAFTAR PUSTAKA