Professional Documents
Culture Documents
II-1
LAPORAN PENDAHULUAN
PENYUSUNAN DOKUMEN PERENCANAAN TEKNIS PEMBANGUNAN DESA DAN PERDESAAN
II-2
LAPORAN PENDAHULUAN
PENYUSUNAN DOKUMEN PERENCANAAN TEKNIS PEMBANGUNAN DESA DAN PERDESAAN
II-3
LAPORAN PENDAHULUAN
PENYUSUNAN DOKUMEN PERENCANAAN TEKNIS PEMBANGUNAN DESA DAN PERDESAAN
lambat pada bulan Maret. Penyusunan dan penyampaian indikasi kebutuhan dana desa
berpedoman pada Peraturan Menteri Keuangan mengenai tata cara perencanaan,
penelaahan, dan penetapan alokasi anggaran BA BUN, dan pengesahan DIPA BUN. Indikasi
kebutuhan dana desa nantinya akan digunakan sebagai dasar penganggaran dana desa dan
penyusunan arah kebijakan serta alokasi dana desa dalam nota keuangan dan rancangan
APBN.
B. Pengalokasian
Berdasarkan penganggaran dana desa yang sudah disusun, Direktorat Jenderal
Perimbangan Keuangan melakukan penghitungan rincian dana desa setiap daerah Kabupaten/
Kota. Rincian dana desa setiap daerah Kabupaten/ Kota dialokasikan secara merata dan
berkeadilan berdasarkan:
1. Alokasi Dasar
Pagu Alokasi Dasar dihitung sebesar 65% (enam puluh lima persen) dari anggaran dana
desa dibagi secara merata kepada setiap Desa berdasarkan klaster jumlah penduduk.
2. Alokasi Afirmasi
Pagu Alokasi Afirmasi dihitung sebesar 1% (satu persen) dari anggaran dana desa dibagi
secara proporsional kepada Desa Tertinggal dan Desa Sangat Tertinggal yang memiliki
jumlah penduduk miskin tinggi.
3. Alokasi Kinerja
Pagu Alokasi Kinerja dihitung sebesar 3% (tiga persen) dari anggaran dana desa dibagi
kepada Desa dengan kinerja terbaik. Desa dengan kinerja terbaik merupakan Desa yang
dipilih sebanyak 10% (sepuluh persen) dari jumlah Desa Nasional yang memiliki hasil
penilaian kinerja terbaik. Penilaian kinerja terbaik didasarkan pada indikator penailaian yakni
kriteria umum untuk Desa yang tidak menerima Alokasi Afirmasi dan beberapa variable
sebagai berikut:
a. Pengelolaan keuangan Desa dengan bobot 20% (dua puluh persen);
b. Pengelolaan Dana Desa dengan bobot 20% (dua puluh persen);
c. Capaian keluaran Dana Desa dengan bobot 25% (dua puluh lima persen); dan
d. Capaian hasil pembangunan Desa dengan bobot 35% (tiga puluh lima persen).
4. Alokasi Formula
Pagu Alokasi Formula dihitung sebesar 31% (tiga puluh satu persen) dari anggaran dana
desa dibagi berdasarkan indikator:
a. Jumlah penduduk dengan bobot 10% (sepuluh persen);
II-4
LAPORAN PENDAHULUAN
PENYUSUNAN DOKUMEN PERENCANAAN TEKNIS PEMBANGUNAN DESA DAN PERDESAAN
C. Penyaluran
Dana Desa disalurkan dari RKUN ke RKD melalui RKUD. Pemotongan dana desa setiap
daerah Kabupaten/ Kota dan penyaluran dana hasil pemotongan dana desa ke RKD
dilaksanakan berdasarkan surat kuasa pemindahbukuan Dana Desa dari Bupati/ Wali Kota.
Penyaluran dana desa dilakukan dalam 3 (tiga) tahap:
Tahap I sebesar 40% (empat puluh persen) dari pagu dana desa setiap Desa, dengan
rincian 40% (empat puluh persen) dari pagu dana desa setiap Desa dikurangi kebutuhan dana
desa untuk BLT Desa bulan kesatu sampai dengan bulan kelima paling cepat bulan Januari
dan kebutuhan dana desa untuk BLT Desa bulan kesatu sampai dengan bulan kelima paling
cepat bulan Januari untuk bulan kesatu dan paling cepat masing-masing bulan berkenaan
untuk bulan kedua sampai dengan bulan kelima.
Tahap II sebesar 40% (empat puluh persen) dari pagu dana desa setiap Desa, dengan
rincian 40% (empat puluh persen) dari pagu Dana Desa setiap Desa dikurangi kebutuhan
Dana Desa untuk BLT Desa bulan keenam sampai dengan bulan kesepuluh paling cepat bulan
Maret dan kebutuhan dana desa untuk BLT Desa bulan keenam sampai dengan bulan
kesepuluh paling cepat bulan Juni untuk bulan keenam dan paling cepat masing-masing bulan
berkenaan untuk bulan ketujuh sampai dengan bulan kesepuluh.
Tahap III sebesar 20% (dua puluh persen) dari pagu dana desa setiap Desa, dengan rincian
20% (dua puluh persen) dari pagu dana desa setiap Desa dikurangi kebutuhan dana desa
untuk BLT Desa bulan kesebelas sampai dengan bulan kedua belas paling cepat bulan Juni.
Kkebutuhan Dana Desa untuk BLT Desa bulan kesebelas sampai dengan bulan kedua belas
paling cepat bulan November untuk bulan kesebelas dan paling cepat akhir bulan November
bulan kedua belas.
II-5
LAPORAN PENDAHULUAN
PENYUSUNAN DOKUMEN PERENCANAAN TEKNIS PEMBANGUNAN DESA DAN PERDESAAN
pelaporan dana desa, Pemerintah Daerah melakukan pencatatan pendapatan dan belanja atas
dana desa. Pencatatan pendapatan dana desa didasarkan pada daftar rincian SP2D
penyaluran dana desa dari aplikasi Online Monitoring Sistem Perbendaharaan dan Anggaran
Negara (OM SPAN).
Pencatatan belanja dana desa dengan SP2D pengesahan yang diterbitkah oleh Pemerintah
Daerah berdasarkan daftar rincian SP2D adalah dari hasil pemotongan dana desa
berdasarkan aplikasi Online Monitoring Sistem Perbendaharaan dan Anggaran Negara (OM
SPAN).
E. Penggunaan
Dana desa diprioritaskan penggunaannya untuk pemulihan ekonomi dan pengembangan
sektor prioritas di Desa. Pemulihan ekonomi berupa jaring pengaman sosial, padat karya tunai,
pemberdayaan usaha mikro kecil dan menengah, sektor usaha pertanian, dan pengembangan
potensi Desa melalui Badan Usaha Milik Desa (BUMD). Pengembangan sektor prioritas berupa
pengembangan desa digital, desa wisata, usaha budi daya pertanian, peternakan, perikanan,
ketahanan pangan dan hewani, dan perbaikan fasilitas kesehatan. Jaring pengaman sosial
berupa BLT Desa menjadi prioritas utama dalam penggunaan dana desa. Prioritas
penggunaan dana desa termasuk kegiatan dalam rangka menanggulangi dampak pandemi
Corona Virus Disease 2019 (COVID-19). Penggunaan dana desa berpedoman pada Peraturan
Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi mengenai prioritas
penggunaan Dana Desa.
G. Sanksi
II-6
LAPORAN PENDAHULUAN
PENYUSUNAN DOKUMEN PERENCANAAN TEKNIS PEMBANGUNAN DESA DAN PERDESAAN
II-7
LAPORAN PENDAHULUAN
PENYUSUNAN DOKUMEN PERENCANAAN TEKNIS PEMBANGUNAN DESA DAN PERDESAAN
II-8
LAPORAN PENDAHULUAN
PENYUSUNAN DOKUMEN PERENCANAAN TEKNIS PEMBANGUNAN DESA DAN PERDESAAN
Pengelolaan Keuangan Desa diterima. Selanjutnya Pimpinan APIP Kementerian dan pimpinan
APIP daerah sesuai kewenangan masing-masing melakukan penelaahan atas tindak lanjut
laporan hasil pengawasan.
Masyarakat desa juga dapat melakukan pengawasan melalui pemantauan terhadap
pengelolaan keuangan desa dan merupakan bentuk patisipasi masyarakat. Dalam
melaksanakan pengawasan, masyarakat Desa berhak meminta dan mendapatkan informasi
dari Pemerintah Desa. Informasi tersebut meliputi informasi APB Desa, pelaksana kegiatan
anggaran dan tim yang melaksanakan kegiatan, realisasi APB Desa, realisasi kegiatan,
kegiatan yang belum selesai dan/atau tidak terlaksana serta sisa anggaran. Pemantauan oleh
masyarakat dilakukan melalui partisipasi dalam musyawarah Desa untuk menanggapi laporan
terkait Pengelolaan Keuangan Desa, penyampaian aspirasi terkait Pengelolaan Keuangan
Desa serta penyampaian pengaduan masyarakat terkait dengan Pengelolaan Keuangan Desa.
II-9
LAPORAN PENDAHULUAN
PENYUSUNAN DOKUMEN PERENCANAAN TEKNIS PEMBANGUNAN DESA DAN PERDESAAN
Upaya pencapaian SDGs Desa dalam situasi dan kondisi Pandemi COVID-19 tidak mudah,
karena itu penggunaan Dana Desa 2022 diprioritaskan untuk membiayai kegiatan yang
mendukung pencapaian SDGs Desa yang berkaitan dengan kegiatan pemulihan ekonomi
nasional, program prioritas nasional, dan mitigasi dan penanganan bencana alam dan non
alam. Berikut ini beberapa prioritas penggunaan dana desa berdasarkan apa yang diatur
dalam Peraturan Menteri Desa, PDT dan Transmigrasi No. 7 Tahun 2021 Tentang Prioritas
Penggunaan Dana Desa Tahun 2022, antara lain:
II-10
LAPORAN PENDAHULUAN
PENYUSUNAN DOKUMEN PERENCANAAN TEKNIS PEMBANGUNAN DESA DAN PERDESAAN
II-11
LAPORAN PENDAHULUAN
PENYUSUNAN DOKUMEN PERENCANAAN TEKNIS PEMBANGUNAN DESA DAN PERDESAAN
bersama yang sesuai dengan kewenangan Desa dan diputuskan dalam Musyawarah
Desa.
3) Pembangunan dan pengembangan usaha ekonomi produktif :
a. bidang pertanian, perkebunan, peternakan dan/atau perikanan yang difokuskan pada
pembentukan dan pengembangan produk unggulan Desa dan/atau perdesaan;
b. bidang jasa serta usaha industri kecil dan/atau industri rumahan yang difokuskan
kepada pembentukan dan pengembangan produk unggulan Desa dan/atau
perdesaan;
c. bidang sarana/prasarana pemasaran produk unggulan Desa dan/atau perdesaan;
d. pemanfaatan potensi wilayah hutan dan optimalisasi perhutanan sosial;
e. pemanfaatan teknologi tepat guna yang ramah lingkungan dan berkelanjutan; dan
f. kegiatan lainnya untuk mewujudkan pengembangan usaha ekonomi produktif ramah
lingkungan yang sesuai dengan kewenangan Desa dan diputuskan dalam
Musyawarah Desa.
C. Mitigasi dan penanganan bencana alam dan nonalam sesuai dengan kewenangan Desa
Prioritas Penggunaan Dana Desa dapat digunakan untuk mitigasi dan penanganan
bencana alam dan nonalam meliputi:
1) Mitigasi dan penanganan bencana alam
Pengadaan, pembangunan, pengembangan dan pemeliharaan sarana prasarana
sarana prasarana penanggulangan bencana alam dan/atau kejadian luar biasa lainnya
sesuai dengan kewenangan Desa yang antara lain :
a. pembuatan peta potensi rawan bencana di Desa;
II-12
LAPORAN PENDAHULUAN
PENYUSUNAN DOKUMEN PERENCANAAN TEKNIS PEMBANGUNAN DESA DAN PERDESAAN
II-13
LAPORAN PENDAHULUAN
PENYUSUNAN DOKUMEN PERENCANAAN TEKNIS PEMBANGUNAN DESA DAN PERDESAAN
II-14
LAPORAN PENDAHULUAN
PENYUSUNAN DOKUMEN PERENCANAAN TEKNIS PEMBANGUNAN DESA DAN PERDESAAN
B. Swakelola
1. Program dan/atau kegiatan yang dibiayai dengan Dana Desa harus dilaksanakan
secara swakelola oleh Desa sesuai ketentuan Peraturan Menteri Desa Pembangunan
II-15
LAPORAN PENDAHULUAN
PENYUSUNAN DOKUMEN PERENCANAAN TEKNIS PEMBANGUNAN DESA DAN PERDESAAN
Daerah Tertinggal dan Transmigrasi Nomor 21 Tahun 2020 tentang Pedoman Umum
Pembangunan Desa dan Pemberdayaan Masyarakat Desa.;
2. Desa dalam melaksanakan swakelola penggunaan dana desa dapat melakukan
pengadaan barang dan jasa sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan
tentang pengadaan barang dan jasa di desa;
3. Kegiatan pengembangan kapasitas masyarakat Desa yang didanai Dana Desa
dilaksanakan secara swakelola oleh Desa atau badan kerjasama antar-Desa,
dilaksanakan di Desa dan dilarang dikerjakan oleh penyedia barang/jasa.
II-16
LAPORAN PENDAHULUAN
PENYUSUNAN DOKUMEN PERENCANAAN TEKNIS PEMBANGUNAN DESA DAN PERDESAAN
nasional, program prioritas nasional, dan adaptasi kebiasaan baru Desa yang
mendukung SDGs Desa. Hal-hal yang diperhatikan dalam penentuan Prioritas
Penggunaan Dana Desa adalah sebagai berikut:
1. Berdasarkan permasalahan dan potensi penyelesaian masalah yang ada di Desa
dipilih program/kegiatan yang paling dibutuhkan masyarakat Desa dan yang paling
besar kemanfaatannya untuk masyarakat Desa, sehingga Dana Desa dilarang untuk
dibagi rata;
2. Program dan/atau kegiatan yang direncanakan harus lebih banyak melibatkan
masyarakat Desa khususnya Padat Karya Tunai Desa (PKTD);
3. Program dan/atau kegiatan yang direncanakan harus dilaksanakan secara swakelola
dengan menggunakan sumberdaya yang ada di Desa;
4. Program dan/atau kegiatan yang direncanakan harus dipastikan adanya
keberlanjutan manfaat bagi generasi mendatang; dan
5. Program dan/atau kegiatan yang direncanakan harus dikelola secara partisipatif,
transparan dan akuntabel.
Penetapan Prioritas Penggunaan Dana Desa harus merujuk kepada data masalah dan
potensi Desa sebagaimana hasil pemutakhiran data berbasis SDGs Desa yang sudah
dimasukkan ke dalam Sistem Informasi Desa (SID). Dalam hal SID belum bisa
dimanfaatkan secara optimal karena dalam proses transisi, maka dapat menggunakan
data IDM yang dimiliki oleh Desa.
II-17
LAPORAN PENDAHULUAN
PENYUSUNAN DOKUMEN PERENCANAAN TEKNIS PEMBANGUNAN DESA DAN PERDESAAN
II-18
LAPORAN PENDAHULUAN
PENYUSUNAN DOKUMEN PERENCANAAN TEKNIS PEMBANGUNAN DESA DAN PERDESAAN
Gambar 2. 1 Skema Tinjauan Kebijakan terkait Teknis Pemanfaatan dan Pengendalian Dana Desa
II-19