You are on page 1of 16

ANALISIS LOCUS OF CONTROL, MOTIVASI DAN DISIPLIN

KERJA TERHADAP KINERJA PEGAWAI


(STUDI PADA KLINIK RAWAT INAP Dr. M. SUHERMAN)

Oleh:
Diana Yuvita Sari Putri H.S
Progam Studi Manajemen Fakultas Ekonomi
Universitas Muhammadiyah Jember
Email : yuvitadiana26@gmail.com

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh variabel locus of


control, motivasi dan disiplin kerja terhadap kinerja karyawan pada Klinik Rawat
inap Dr. Suherman. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah metode
sensus, yaitu penentuan sampel apabila semua anggota populasi digunakan sebagai
sampel dengan jumlah 51 responden. Data yang digunakan dalam penelitian ini
adalah data primer dan data sekunder. Sumber data primer yang digunakan diperoleh
dari penyebaran kuesioner penelitian sedangkan sumber data sekunder yang
digunakan diperoleh dari jurnal ilmiah dan literatur. Metode analisis data yang
digunakan adalah analisis regresi linier berganda. Hasil penelitian menunjukkan
bahwa locus of control, motivasi dan disiplin kerja berpengaruh terhadap kinerja
karyawan pada klinik rawat inap Dr. M. Suherman.
Kata kunci: Disiplin Kerja, Kinerja, Locus of Control, Motivasi.

ABSTRACT
This study aims to analyze the effect of locus of control variables, motivation
and work discipline on employee performance at the Inpatient Clinic Dr. Suherman.
The sampling technique used is the census method, which is the determination of
samples if all members of the population are used as samples with a total of 51
respondents. The data used in this study are primary data and secondary data. The
primary data sources used were obtained from the distribution of research
questionnaires while the secondary data sources used were obtained from scientific
journals and literature. The data analysis method used is multiple linear regression
analysis. The results showed that locus of control, motivation and work discipline
influenced the performance of employees at the inpatient clinic Dr. M. Suherman.

Keywords: Work Disciplines, Employee Performance, Locus of Control,


Motivation.

1
2

2. Pendahuluan Selama 5 tahun pelayanan


Salah satu jenis pelayanan kesehatan mengalami penurunan
publik yang sangat penting bagi yaitu dari tahun 2013 mengalami
masyarakat dan sangat dibutuhkan penurunan sekitar 0,003
oleh masyarakat adalah pelayanan sedangkan pada tahun 2014
kesehatan. Wujud dari pelayanan mengalami penurunan bengitu
kesehatan yang diberikan kepada pesat sekitar 0,004 dan pada tahun
masyarakat dan diselenggarakan 2015 hanya mengalami penurunan
oleh pemerintah salah satunya sekitar 0,001 dan dapat
adalah Rumah Sakit. Demikian disimpulkan bahwa pelayanan
pula pemerintah Kabupaten jember kesehatan mengalami penurunan
seharusnya memiliki 80 ditinjau hari kurangnya disiplin
puskesmas. Namun pemerintah kerjanya dapat dilihat dari daftar
daerah mempunyai strategi berupa kunjungan pasien di Klinik Dr.M
dibangunnya fasilitas pelayanan Suherman.
kesehatan lain seperti Puskesmas
Pembantu (Pustu) untuk Tabel 1. Kunjungan Pasien Klinik
membantu puskesmas dalam Dr. M. Suherman tahun 2018
melayani kesehatan masyarakat di No Bulan Jumlah Pengunjung
wilayah kerja puskesmas. Pada 1. Januari 1.023
periode yang sama, jumlah 2. Februari 868
Puskesmas Pembantu (Pustu) di 3. Maret 1.022
Kabupaten Jember sebanyak 135 4. April 902
buah, sehingga rata-rata rasio 5. Mei 773
6. Juni 728
Pustu terhadap puskesmas adalah
7. Juli 758
2,76:1, artinya setiap puskesmas
8. Agustus 957
rata-rata didukung oleh 2 atau 3 9. September 1.108
unit Pustu dalam memberikan 10. Oktober 1.054
pelayanan kesehatan kepada 11. November 686
masyarakat. Sedangkan rata-rata 12. Desember 657
rasio Pustu per 100.000 penduduk Sumber: Klinik Dr M Suherman
tahun 2016 sebesar 5,61 berarti (2019)
tiap-tiap 100.000 penduduk
mendapatkan pelayanan 5 sampai Berdasarkan tabel 1. dapat
6 unit Pustu. diketahui bahwa dalam satuhan
kunjungan pasien secara umum
JURNAL FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS Diana Yuvita Sari P.H.S
MUHAMMADIYAH JEMBER
3

mengalami penurunan dikarnakan Suherman harus memperhatikan


disiplin kerja pengawai kurang faktor-faktor tersebut, terutama
yang mengakibatkan pasien tidak dalam penelitian ini adalah faktor
ditangani dengan baik. disiplin kerja, motivasi dan kinerja
Agar tercapai tujuan organisasi karyawan.
diperlukan disiplin kerja yang baik Dalam rangka menjalankan
dari para personil organisasi yang tata tertib dan kelancaran tugas-
bersangkutan. Menurut Hasibuan tugas karyawan diperlukan suatu
(1997), disiplin yang baik peraturan dan kedisiplinan. Hal ini
mencerminkan besarnya rasa sesuai dengan yang diungkapkan
tanggung jawab seseorang oleh Hasibuan (2009) “Disiplin
terhadap tugastugas yang harus ditegakkan dalam suatu
diberikan kepadanya. Dengan organisasi perusahaan, karena
segala peraturan yang disusun oleh tampa dukungan kedisiplinan
organisasi melalui pihak karyawan yang baikmaka sulit
manajemen, akan mendorong bagi perusahaan untuk
semangat karyawan untuk bekerja mewujudkan tujuannya, jadi
dan mewujudkan apa yang disiplin adalah kunci keberhasilan
menjadi tujuan dalam organisasi suatu perusahaan dalam mencapai
tersebut. tujuan”. Disiplin kerja adalah
Dalam mencapai tujuan ketaatan seseorang karyawan
organisasi, Selain disiplin banyak terhadap peraturan kerja yang
faktor yang dapat mempengaruhi telah ditetapkan oleh perusahaan
kinerja di Klin Rawat Inap Dr M. dimana mereka bekerja. Dengan
Suhermanharus dilakukan oleh disiplin kerja berarti seseorang
pribadi yang dinamis, kreatif serta dituntut untuk melaksanakan
terbuka, namun tetap kritis dan setiap tata tertib dan peraturan
tanggap terhadap ide-ide baru dan yang telah ada dalam suatu
perubahan, diantaranya adalah perusahaan. Hal ini diperlukan
lingkungan kerja, insentif, disiplin, karena akan berpengaruh terhadap
semangat kerja, tingkat tugas yang diberikan pada
pendidikan, ketrampilan, etika, seseorang tersebut.
motivasi, teknologi, kesempatan Pembinaan disiplin kerja pada
kerja dan kesempatan berprestasi, dasarnya adalah masalah bagi
untuk mencapai kinerja yang setiap orang dan merupakan
tinggiKlin Rawat Inap Dr M. bagian dari manajemen yang
JURNAL FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS Diana Yuvita Sari P.H.S
MUHAMMADIYAH JEMBER
4

sangat penting dari anggota Motivasi merupakan konsep


organisasi. Menurut Simamora yang menguraikan tentang
(2005) “Disiplin adalah prosedur kekuatankekuasaan yang ada
yang mengoreksi atau menghukum dalam diri seseorang yang
bawahan karena melanggar memulai dan mengarahkan
peraturan atau prosedur. Disiplin perilakunya pada tujuan tertentu
merupakan bentuk pengendalian (Gibson, dalam et all 1992).
diri karyawan dan pelaksanaan Motivasi tidak akan ada jika
yang teratur dan menunjukkan seseorang tidak merasakan adanya
tingkat kesanggupan tim kerja dorongan atau kebutuhan yang
dalam suatu organisasi”. berasal dari dalam dirinya.
Berdasarkan pendapat tersebut Manusia sebagai sumber daya
dapat diartikan bahwa kedisiplinan merupakan otak dalam suatu
kerja merupakan tindakan organisasi. Manusialah yang
pengelolaan yang memelihara dan mengarahkan, membuat berbagai
mengoreksi tingkah laku seorang kebijakan serta keputusan
karyawan agar senantiasa sesuai mengenai hal apa yang akan
dengan aturan yang telah dilakukan untuk mencapai tujuan
ditetapkan oleh organisasi. organisasi. Oleh karenanya suatu
Organisasi merupakan kesatuan organisasi harus memiliki sumber
sosial yang dikoordinasikan secara daya manusia yang berkompeten,
sadar dengan sebuah batasan yang ahli dan berpengetahuan luas.
reaktif dapat diidentifikasikan, Jika kinerja karyawan baik,
bekerja secara terus menerus untuk maka sebuah organisasi harus
mencapai tujuan (Robbins, 2006). dapat memberikan fasilitas sebagai
Setiap tindakan yang ada dalam penunjang dalam menyelesaikan
suatu organisasi merupakan pekerjaan. Sarana dan prasarana
cerminan dari pemikiran manusia. itu antara lain adalah lingkungan
Oleh karena itu diperlukan adanya kerja yang baik, baik itu
tindakan dari manusia untuk lingkungan internal organisasi
mencapai suatu hasil atau tujuan maupun lingkungan eksternal
tertentu. Untukmencapai hasil organisasi. Lingkungan kerja yang
tersebut diperlukan motivasi, baik (sarana dan prasarana yang
khususnya pada masing-masing baik) atau buruk (tidak tersedianya
individu karyawan. sarana dan prasarana penunjang)
dalam suatu organisasi secara
JURNAL FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS Diana Yuvita Sari P.H.S
MUHAMMADIYAH JEMBER
5

langsung ataupun tidak langsung dan faktor-faktor dari dalam diri


akan dapat mempengaruhi kinerja mereka sendiri.
karyawan, misalnya lingkungan Pada dasarnya setiap individu
kerja yang jauh dari tempat tinggal memiliki keyakinan atau persepsi
karyawan dapat menyebabkan atas segala sesuatu yang bisa
kinerja karyawan menjadi mempengaruhi dirinya. Keyakinan
berkurang karena lelah dalam inilah yang disebut dengan Locus
menempuh perjalanan, lingkungan Of Control. Menurut Rotter (1966)
kerja yang kotor, lingkungan kerja dalam Ayudiati (2010) Locus Of
yang tidak aman, lingkungan kerja Control merupakan “generalized
yang tidak nyaman, suara bising. belief that a person can or cannot
Hal ini semua dapat control his own destiny” yaitu
mempengaruhi kinerja karyawan. keyakinan bahwa seseorang dapat
Sikap seorang karyawan atau tidak dapat mengendalikan
terhadap pekerjaan yang takdirnya sendiri. Reiss dan Mitra
ditekuninya, secara potensial (1998) dalam Ayudiati (2010)
dipengaruhi oleh bagaimana membagi locus of control menjadi
persepsi karyawan tersebut dua kategori individual, yaitu
terhadap pekerjaannya. Locus of internal dan eksternal. Individu
control merupakan sudut pandang dengan internal locus of control
seseorang terhadap suatu peristiwa memiliki cara pandang bahwa
apakah diakibatkan karena faktor segala hasil yang didapat baik atau
internal dan faktor eksternal buruk karena faktor-faktor dari
(Losiana, 2012). Menurut Robbins dalam diri mereka sendiri seperti
(2008,132) Locus of control kemampuan, keterampilan, dan
merupakan tingkat dimana usaha. Individu dengan external
individu menyakini bahwa mereka locus of control memiliki cara
adalah penentu nasib mereka pandang dimana segala hasil yang
sendiri. Menurut Reis dan Mitra didapat baik atau buruk berada
(1998) yang dikembangkan oleh diluar kontrol diri mereka yang
Nugrahaningsih (2005) membagi disebabkan oleh faktor luar seperti
locus of control menjadi dua yaitu keberuntungan, kesempatan, dan
Internal locus of control adalah takdir.
cara pandang bahwa segala hasil Penelitian dilakukan pada
yang didapat, baik atau buruk Klinik Rawat Inap Dr M.
adalah karena tindakan, kapasitas Suherman. Adanya ketidak
JURNAL FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS Diana Yuvita Sari P.H.S
MUHAMMADIYAH JEMBER
6

disiplinan dalam kerja karyawan


Locus of
yang membuat para pasien
Control (X1)
merasakan ketidaknyaman. Seperti
dalam penaganan pengambilan
Motivasi (X2) Kinerja (Y)
obat yang membutuhkan waktu
yang cukup lama membuat para
pasien harus sabar menggun. Ada Disiplin Kerja
juga permasalhan lain yaitu kurang (X3)

ramahnya customer service dalam


menangani pendaftaran pasien Gambar 1: Kerangka Konsep
rawat inap. Penelitian
Oleh karena itu penelitian ini Sumber: Dikembangkan oleh Peneliti
cukup penting dilakukan untuk
mengetahui pengaruh locus of Populasi dalam penelitian ini
control, motivasi dan disiplin yang adalah karyawan pada klinik rawat
terhadap kinerja karyawan pada inap Dr. M. Suherman. Teknik
klinik rawat inap Dr M. Suherman pengambilan sampel yang digunakan
dalam penelitian ini adalah teknik
sampling jenuh, yaitu teknik
3. Metode Penelitian
penentuan sampel apabila semua
Ada tiga hipotesis yang diajukan anggota populasi digunakan sebagai
dalam penelitian ini, yaitu: sampel sehingga sampel dalam
H1: Locus of control (X1) penelitian ini adalah seluruh pegawai
berpengaruh secara positif dan Klinik Rawat Inap Dr M. Suherman
signifikan terhadap kinerja yang berjumlah 51 pegawai. Alat
karyawan klinik rawat inap Dr. M. analisis data yang digunakan untuk
Suherman menguji hipotesis penelitian ini
H2: Motivasi (X2) berpengaruh adalah sebagai berikut:
secara positif dan signifikan a. Analisis Regresi Linier
terhadap kinerja karyawan klinik Berganda
rawat inap Dr. M. Suherman Analisis regresi linier berganda
H3 : Disiplin kerja (X3) bertujuan untuk menganalisis
berpengaruh secara positif dan adanya hubungan atau tidak
signifikan terhadap kinerja mengenai variabel independen
karyawan klinik rawat inap Dr. M. terhadap variabel dependen.
Suherman b. Uji t

JURNAL FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS Diana Yuvita Sari P.H.S


MUHAMMADIYAH JEMBER
7

Uji statistik t pada dasarnya Dari analisis sebelumnya telah


menunjukkan seberapa jauh terbukti bahwa model persamaan
pengaruh satu variabel yang diajukan dalam penelitian ini
independen secara individual telah memenuhi persyaratan
dalam menerapkan variasi asumsi klasik sehingga model
variabel dependen. Dalam persamaan dalam penelitian ini
penelitian ini uji t dilakukan sudah dianggap baik. Analisis
untuk menguji apakah variabel regresi digunakan untuk menguji
locus of control (X1), motivasi hipotesis tentang pengaruh secara
(X2) dan disiplin kerja (X3) parsial variabel bebas terhadap
berpengaruh terhadap variabel variabel terikat. Berdasarkan
kinerja karyawan (Y) secara estimasi regresi linier berganda
parsial. dengan program SPSS versi 20,0
c. Uji F diperoleh hasil sebagai berikut.
Uji F bertujuan untuk
mengetahui pengaruh variabel Tabel 2. Hasil Analisis Regresi
indenpenden secara simultan Linier Berganda
terhadap variabel dependen. Variabel Koef. Regresi
Dalam penelitian ini uji t Konstanta -2,689
dilakukan untuk menguji Locus of control (X1) 0,197
apakah variabel locus of Motivasi (X2) 0,154
control (X1), motivasi (X2) dan Disiplin Kerja (X3) 0,397
disiplin kerja (X3) berpengaruh Sumber: Data diolah
terhadap variabel kinerja
karyawan (Y) secara simultan. Berdasarkan tabel 2 maka
4. Hasil dan Pembahasan persamaan regresi yang terbentuk
a. Hasil adalah
Y = -2,689+0,197X1+0,154X2+ 0,397X3
1) Analisis Regresi Linier +e
Berganda Keterangan:
Model persamaan regresi yang Y = Kinerja
baik adalah yang memenuhi X1 = Locus of control
persyaratan asumsi klasik, antara X2 = Motivasi
lain semua data berdistribusi X3 = Disiplin Kerja
normal, model harus bebas dari e = Faktor pengganggu
gejala multikolinearitas dan
terbebas dari heterokedastisitas.
JURNAL FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS Diana Yuvita Sari P.H.S
MUHAMMADIYAH JEMBER
8

Dari persamaan tersebut dapat Uji statistik t menunjukan


diartikan bahwa: besarnya pengaruh masing-masing
a) Konstanta sebesar -2,689 variabel bebas locus of control
yang berarti bahwa jika nilai (X1), motivasi (X2) dan disiplin
variabel locus of control kerja (X3) secara parsial terhadap
(X1), motivasi (X2) dan variabel terikat yaitu kinerja (Y).
disiplin kerja (X3) bernilai Dasar pengambilan keputusan
nol maka variabel kinerja yaitu apabila nilai signifikansi
mengalami penurunan kurang 0,05 maka H0 ditolak dan
sebesar -2,689 Ha diterima artinya terdapat
b) b1 = 0,197 artinya pengaruh yang signifikan
meningkatnya locus of
control per satuan akan Tabel 3. Hasil Uji t
meningkatkan kinerja Variabel Sig Keterangan
karyawan sebesar 0,197 Locus of control (X1) 0,001 Signifikan
satuan, dengan asumsi Motivasi (X2) 0,013 Signifikan
motivasi dan disiplin kerja Disiplin Kerja (X3) 0,000 Signifikan
konstan. Sumber: Data diolah
c) b2 = 0,154 artinya
meningkatnya motivasi per Dari tabel 3, diketahui
satuan akan meningkatkan perbandingan antara taraf
kinerja karyawan sebesar signifikansi dengan signifikansi
0,154 satuan, dengan asumsi tabel adalah sebagai berikut:
locus of control dan disiplin a) Hasil uji locus of control
kerja konstan. menunjukan tingkat
d) b3 = 0,397 artinya signifikansi (α) sebesar
meningkatnya disiplin kerja 0,001 < 0,05. Hal ini berarti
per satuan akan locus of control
meningkatkan kinerja berpengaruh signifikan
karyawan sebesar 0,397 terhadap kinerja karyawam
satuan, dengan asumsi locus (H1 diterima). Hal ini juga
of control dan motivasi menunjukan bahwa locus of
konstan. control berpengaruh positif
e) e = Faktor pengganggu terhadap kinerja yang
dalam model regresi berarti semakin baik locus
2) Uji t of control akan
JURNAL FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS Diana Yuvita Sari P.H.S
MUHAMMADIYAH JEMBER
9

meningkatkan kinerja Pengujian terhadap variabel


karyawan klinik rawat inap penelitian secara simultan
Dr. M. Suherman. dilakukan dengan uji F. Uji
b) Hasil uji motivasi statistik F pada dasarnya
menunjukan tingkat menunjukan bahwa apakah semua
signifikansi (α) sebesar variabel bebas yang dimasukan
0,013 < 0,05. Hal ini berarti kedalam model mempunyai
motivasi berpengaruh pengaruh secara bersama-sama
signifikan terhadap kinerja terhadap variabel terikat. Dasar
karyawam (H2 diterima). pengambilan keputusan yaitu jika
Hal ini juga menunjukan nilai signifikansi pada F hitung
bahwa motivasi lebih kecil dari tingkat kesalahan
berpengaruh positif atau alpha yang ditentukan maka
terhadap kinerja yang H0 ditolak dan Ha diterima artinya
berarti semakin baik variabel bebas secara simultan
motivasi akan berpengaruh terhadap variabel
meningkatkan kinerja terikat. Berdasarkan hasil
karyawan klinik rawat inap pengujian statistik F dapat
Dr. M. Suherman. dikatahui bahwa hasil uji statistik
c) Hasil uji disiplin kerja F memperoleh nilai signifikansi
menunjukan tingkat 0,000 yang lebih kecil dari nilai
signifikansi (α) sebesar signifikansi yang ditentukan
0,000 < 0,05. Hal ini berarti sehingga dapat diartikan bahwa
disiplin kerja berpengaruh variabel locus of control (X1),
signifikan terhadap kinerja motivasi (X2) dan disiplin kerja
karyawam (H3 diterima). (X3) berpengaruh secara simultan
Hal ini juga menunjukan terhadap variabel terikat yaitu
bahwa disiplin kerja kinerja (Y) karyawan klinik rawat
berpengaruh positif inap Dr M. Suherman.
terhadap kinerja yang 4) Uji Koefisien Determinasi
berarti semakin baik disiplin Nilai koefisien determinasi
kerja akan meningkatkan menjelaskan pengaruh variabel
kinerja karyawan klinik bebas terhadap variabel terikatnya.
rawat inap Dr. M. Semakin besar nilai R Square
Suherman. maka dapat dikatakan bahwa
3) Uji F semakin besar pengaruh variabel
JURNAL FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS Diana Yuvita Sari P.H.S
MUHAMMADIYAH JEMBER
10

bebas terhadap variabel terikatnya. mengacu pada persepsi terhadap


Hasil penelitian menunjukan nilai kejadian baik positif maupun
R (angka koefisien korelasi) negatif sebagai konsekuensi dari
sebesar 0,970 menunjukan bahwa tindakan atau perbuatan diri
keeratan hubungan langsung sendiri dan berada dibawah
antara locus of control (X1), pengendalian dirinya. External
motivasi (X2) dan disiplin kerja control mengacu pada keyakinan
(X3) terhadap kinerja (Y) adalah bahwa suatu kejadian tidak
sebesar 97%. Sedangkan nilai R2 memiliki hubungan langsung
(R Square) menunjukan bahwa dengan tindakan yang dilakukan
besaran pengaruh langsung antara oleh diri sendiri dan berada diluar
locus of control (X1), motivasi kontrol dirinya (Lefcourt, 1982).
(X2) dan disiplin kerja (X3) Setiap orang memiliki locus of
terhadap kinerja (Y) adalah control internal dan eksternal,
sebesar 94,2% sehingga sisanya perbedaannya hanya terletak pada
sebesar 5,8% dijelaskan oleh perbandingannya. Orang yang
variabel diluar model penelitian. memiliki locus of control internal
b. Pembahasan akan memiliki locus of control
a. Pengaruh locus of control eksternal dan sebaliknya orang
terhadap kinerja yang locus of control internal
Locus of control didefinisikan digambarkan memiliki kontrol
sebagai persepsi seseorang tentang yang tinggi terhadap kesuksesan
sumber nasibnya (Robbins, 2003). dan kegagalan yang terjadi dalam
Beberapa individu meyakini kehidupannya, kurang merasa
bahwa mereka dapat tertekan, cenderung mencari cara
mengendalikan apa yang terjadi untuk mengatasi kegagalan, tidak
pada diri mereka, sedang yang lain mudah menyerah untuk terus
meyakini bahwa apa yang terjadi berusaha maju dan berhasil dalam
pada mereka dikendalikan oleh tugas sehingga kecil kemungkinan
kekuatan luar seperti kemujuran mengalami frustasi. Sementara
dan peluang (Irwandi, 2002). orang dengan Locus of Control
Individu yang memiliki Locus of Eksternal cenderung menyaahkan
control eksternal sebaliknya lebih lingkungan atas kegagalan-
mudah merasa terancam dan tidak kegagalan mereka, percaya dengan
berdaya, maka strategi yang dipilih nasib dan cenderung mudah
cenderung reaktif. Internal control terpengaruh oleh sters karena
JURNAL FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS Diana Yuvita Sari P.H.S
MUHAMMADIYAH JEMBER
11

cenderung merasa tidak berdaya sesuatu yang menggerakkan orang


dan mudah menyerah saat untuk mencapai rasa memiliki
menghadapi tekanan tujuan bersama dengan
(Phares.1976). Hasil deskripsi memastikan bahwa sejauh
terhadap variabel locus of control dan mungkin keinginan kebutuhan
kinerja mengisyaratkan bahwa serta keinginan kebutuhan
karyawan klinik rawat inap Dr M anggotanya berada dalam keadaan
Suheraman memiliki locus of control yang harmonis atau seimbang.
yang sudah baik atau bersifat positif
Motivasi merupakan konsep yang
sehingga kinerja para karyawan pula
menguraikan tentang
menjadi lebih baik.
kekuatankekuasaan yang ada
Berdasarkan hasil yang telah dalam diri seseorang yang
didapat maka dapat disimpulkan memulai dan mengarahkan
bahwa penelitian ini mendukung hasil perilakunya pada tujuan tertentu
penelitian Lusiana (2014), penelitian (Gibson, dalam et al 1992).
ini tentang locus of control yang Motivasi tidak akan ada jika
menyatakan bahwa locus of control
seseorang tidak merasakan adanya
berpengaruh siknifikan terhadap
dorongan atau kebutuhan yang
kinerja. Sampel yang digunakan
dalam penelitian ini adalah 34 orang berasal dari dalam dirinya.
sales. Skala yang digunakan untuk Manusia sebagai sumber daya
mengukur locus of control adalah merupakan otak dalam suatu
Skala I-E yang dibuat oleh Rotter organisasi. Manusialah yang
(1966) dan skala yang digunakan mengarahkan, membuat berbagai
untuk mengukur kinerja adalah Skala kebijakan serta keputusan
Salesperson Performance yang dibuat mengenai hal apa yang akan
oleh Piercy et al, (2004). dilakukan untuk mencapai tujuan
b. Pengaruh motivasi terhadap organisasi. Oleh karenanya suatu
kinerja organisasi harus memiliki sumber
Menurut Amstrong daya manusia yang berkompeten,
(2008:236) dalam penelitian ahli dan berpengetahuan luas.
Hasil deskripsi terhadap variabel
Ekaningsih (2012) menyatakan
motivasi dan kinerja mengisyaratkan
bahwa motivasi sebagai sesuatu
bahwa karyawan klinik rawat inap Dr
yang membuat orang bertindak M Suheraman memiliki motivasi
atau berperilaku dalam cara-cara yang cukup baik sehingga kinerja
tertentu. Motivasi merupakan

JURNAL FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS Diana Yuvita Sari P.H.S


MUHAMMADIYAH JEMBER
12

para karyawan pula menjadi lebih mengoreksi tingkah laku seorang


baik. karyawan agar senantiasa sesuai
dengan aturan yang telah
Berdasarkan hasil yang telah
didapat maka dapat disimpulkan ditetapkan oleh
bahwa penelitian ini mendukung hasil organisasi.Organisasi merupakan
penelitian Dhian Arnilla Julianingrum kesatuan sosial yang
(2013) penelitian tentang motivasi dikoordinasikan secara sadar
yang diproleh dari hasil penelitian ini dengan sebuah batasan yang
adalah motivasi berpengaruh reaktif dapat diidentifikasikan,
siknifikan terhadap kinerja karyawan. bekerja secara terus menerus
Dan motivasi kerja, kepuasan kerja untuk mencapai tujuan (Robbins,
dan Disiplin kerja secara bersama- 2006). Setiap tindakan yang ada
sama berpengaruh terhadap kinerja
dalam suatu organisasi merupakan
karyawan Rumah Sakit Dr. Moewardi
cerminan dari pemikiran manusia.
Surakarta.
Oleh karena itu diperlukan adanya
c. Pengaruh disiplin kerja tindakan dari manusia untuk
terhadap kinerja mencapai suatu hasil atau tujuan
Pembinaan disiplin kerja tertentu. Untukmencapai hasil
pada dasarnya adalah masalah tersebut diperlukan motivasi,
bagi setiap orang dan merupakan khususnya pada masing-masing
bagian dari manajemen yang individu karyawan. Hasil deskripsi
sangat penting dari anggota terhadap variabel disiplin kerja dan
organisasi. Menurut Simamora kinerja mengisyaratkan bahwa
(2005) disiplin adalah prosedur karyawan klinik rawat inap Dr M
yang mengoreksi atau menghukum Suheraman memiliki disiplin kerja
yang cukup baik sehingga kinerja
bawahan karena melanggar
para karyawan pula menjadi lebih
peraturan atau prosedur. Disiplin
baik.
merupakan bentuk pengendalian
diri karyawan dan pelaksanaan Berdasarkan hasil yang telah
yang teratur dan menunjukkan didapat maka dapat disimpulkan
tingkat kesanggupan tim kerja bahwa penelitian ini mendukung hasil
dalam suatu organisasi”. penelitian Dori Mittra Candana
Berdasarkan pendapat tersebut (2018) Hasil dari penelitian
menunjukkan bahwa variabel Disiplin
dapat diartikan bahwa kedisiplinan
Kerja, Lingkungan Kerja, dan Insentif
kerja merupakan tindakan
secara parsial dan simultan
pengelolaan yang memelihara dan berpengaruh secara signifikan
JURNAL FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS Diana Yuvita Sari P.H.S
MUHAMMADIYAH JEMBER
13

terhadap Kinerja Karyawan. Bagi pihak manajemen klinik


penelitian ini adalah Karyawan PT. rawat inap Dr M Suherman
Incasi Raya Muaro Sakai Kecamatan sebaiknya lebih
Pancung Soal Kabupaten Pesisir memperhatikan disiplin kerja
Selatan yang berjumlah 122 orang.
karyawan karena memiliki
5. Kesimpulan dan Saran pengaruh tertinggi berdasarkan
a. Kesimpulan hasil penelitian ini. Dengan
Dari pengujian secara statistik karyawan yang selalu disiplin
yang telah dilakukan, maka dapat maka tidak ada pekerjaan yang
ditarik kesimpulan sebagai berikut: terbengkalai sehingga
1) Locus of control berpengaruh karyawan mampu memiliki
positif signifikan terhadap kualitas kerja yang baik.
kinerja, artinya semakin baik 2) Bagi Peneliti Selanjutnya
locus of control maka kinerja Bagi peneliti selanjutnya
karyawan pada klinik rawat
sebaiknya menggunakan
inap Dr. M. Suherman juga
variabel lain yang mungkin
akan meningkat.
2) Motivasi berpengaruh positif dapat mempengaruhi kinerja
signifikan terhadap kinerja, karyawan. Selain itu peneliti
artinya semakin baik motivasi selanjutnya sebaiknya mencari
maka kinerja karyawan pada perusahaan yang memiliki
klinik rawat inap Dr. M. fenomena negatif guna
Suherman juga akan memperluas pembahasan.
meningkat. DAFTAR PUSTAKA
3) Disiplin kerja berpengaruh
positif signifikan terhadap Aritonang, Keke T. 2005.
kinerja, artinya semakin baik Kompensasi Kerja,
disiplin kerja maka kinerja Disiplin Kerja Guru dan
karyawan pada klinik rawat Kinerja Guru SMP Kristen
inap Dr. M. Suherman juga BPK PENABUR Jakarta.
akan meningkat. Jurnal Pendidikan Penabur
b. Saran - No.04 / Th.IV/ Juli 2005.
Berdasarkan penelitian yang Ayudiati, Soraya E. 2010. Analisi
telah dilakukan oleh peneliti, maka Pengaruh Locus Of
saran yang dapat diberikan antara Control Terhadap Kinerja
lain. Dengan Etika Kerja Islam
1) Bagi Perusahaan Sebagai Variabel
Moderating. Skripsi
JURNAL FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS Diana Yuvita Sari P.H.S
MUHAMMADIYAH JEMBER
14

Fakultas Ekonomi.
Universitas Diponegoro : Harlie, M. 2010. Pengaruh Disiplin
Semarang. Kerja, Motivasi Dan
Pengembangan Karier
Andriani,lusiana.2012. Pemahaman Terhadap Kinerja PNS
Praktis Komunikasi Antar PadaPemerintah
Budaya.Medan.USU Pres. Kabupaten Tabalong Di
Djarwanto, Subagyo Pangestu.1994. Tanjung Kalimantan
Statistik Induktif Edisi Selatan. Jurnal
Keempat. Yogyakarta: ManajemenDan Akuntansi
BPFE. Oktober 2010, Volume II
Nomor 2.
Ghozali, Imam. 2001. Aplikasi
Analisis Multi Variate Karimi, Roohangiz dan Alipour,
Dengan Program SPSS. Farhad. 2011. Reduce Job
Semarang: Badan Penerbit Strees in Organization,
Universitas Diponegoro. Role of Locus Of Control.
Gujarati, Damodar. 1995. International Journal of
Ekonometrika Dasar. Bussines and Social
Jakarta: Erlangga. Science, 2(18): 232-
236.Kartika, Indri, 2007 ,
Locus Of Control Sebagai
Falikhatum, 2002, Pengaruh Budaya
Organisasi, Locus Of Anteseden Hubungan
Control Dan Kinerja
PenerapaSistem Informasi
Kuswati, Rini. 2013. Analisis
Terhadap Kinerja Aparat
pengaruh locus of control
Unit-Unit Pelayanan
Publik, Universitas Gajah pada kinerja
Mada Yogyakarta karyawan.seminar
Hasibun, Melayu S.P.2009. nasional. Surakarta
Lusiana.2014. Hubungan Antara
Manajemen Dasar,
Pengertian, Dan Internal Locus Of Control
Masalah.Jakarta: Pt Bumi Dengan Kinerja Pada
Aksara. Sales Distribusi,
Universitas Kristen Satya
Handoko t, Tani , 2010. Manajemen Wacana Salatiga.
Personalia dan Sumber
Daya Manusia: BPFE Murdiyani, 2010. Pengaruh Beban
Yogyakarta Kerja, Kepuasaan Kerja

JURNAL FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS Diana Yuvita Sari P.H.S


MUHAMMADIYAH JEMBER
15

dan Komitmen Organisasi Penelitian, Bandung :


Terhadap Kinerja Dosen Alfabet
Tetap. Surabaya
Reza, Regina A. 2010. Pengaruh
Mahesa, Deewar. 2010. Analisis Gaya Kepemimpinan
Pengaruh Motivasi Dan Motivasi Dan Disiplin
Kepuasan Kerja Terhadap Kerja Terhadap Kinerja
Kinerja Karyawan Dengan Karyawan PT. Sinar
Lama Kerja Sebagai Santosa Perkasa
Variabel Moderating. Banjarnegara. Skripsi
Skripsi Fakultas Ekonomi Fakultas Ekonomi
Universitas Diponegoro. UNDIP. Semarang: tidak
Semarang: tidak diterbitkan.
diterbitkan.
Nawawi, Hadari, 2007. Manajemen Rivai, Veithzal. 2004. Manajemen
Sumber Daya Manusaia Sumber Daya Manusia
Gajah Mada University Untuk Perusahaan.
Press : Yogyakarta Jakarta: PT. Rajagrafindo
Persada.
Nugrahaningsih.2005. Analaisis Robbins, Stephen. P. 2006. Perilaku
Perbedaan Perilaku Etis Organisasi. Edisi Bahasa
Auditor Di KAP Dalam Indonesia. Pt Indeks.
Etika Profesi (Studi
Terhadap Peran Faktor- Simamora,Bilson.2005.Analisis
Faktor Individual : Locus Multivariat Pemasaran.
Of Control,Lama Jakarta : Gramedia
Pengalam Kerja, Gender Pustaka Umum
Dan Equity Sensitivity). Sekaran, Uma. 2006. Metodologi
Simposium Nasional penelitian untuk bisnis.
Akutansi VIII Solo. Edisi pertama, Jakarta:
Salemba Empat
Ridwan, 2013. Peranan Etika Islam
Terhadap Hubungan Setiyawan, Budi dan Waridin. 2006.
Locus of Control Dengan Pengaruh Disiplin Kerja
Kinerja Karyawan . Karyawan Dan Budaya
Sulawesi Tengah Organisasi Terhadap
Kinerja Di Divisi
Riduwan. 2007. Skala Pengukuran Radiologi RSUP Dokter
Variabel-Variabel
JURNAL FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS Diana Yuvita Sari P.H.S
MUHAMMADIYAH JEMBER
16

Kariadi Semarang. JRBI.


Vol 2. No 2. Hal: 181-198.

Sugiyono. 2008. Metode Penelitian


Bisnis. Bandung:
AlfaBeta.

Suyadi Prawirosentono. 1999.


Kebijakan Kinerja
Karyawan. Yogyakarta:
BPFE.

Syanputri, Firstri. 2009. Analisis


Pengaruh Kepuasan Kerja
Terhadap Kinerja Tenaga
Kependidikan. Skripsi
Departemen Manajemen
Fakultas Ekonomi dan
Manajemen IPB. Bogor:
tidak diterbitkan.

Tu’u, Tulus. 2004. Peran Disiplin


pada Perilaku dan Prestasi
Siswa. Jakarta:
PT.Gramedia Widia
Sarana Indonesia.

Umar, Husein. 2001. Sumber Daya


Manusia Dalam
Organisasi. Jakarta: PT
Gramedia pustaka Utama.

JURNAL FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS Diana Yuvita Sari P.H.S


MUHAMMADIYAH JEMBER

You might also like