You are on page 1of 14

LAPORAN RESMI PRAKTIKUM

PRAKTIKUM 2

ARUS AIR

DISUSUN OLEH :

Jiddiyah Nur Izzati

19312241046

PENDIDIKAN IPA C 2019

JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN


ALAM UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

2020
A. JUDUL
Arus Air

B. TUJUAN
Setelah melakukan kegiatan ini diharapkan mahasiswa dapat :
1. Mendemonstrasikan bagaimana [erbedaan suhu dan kadar garam pada air dapat
menyebabkan arus.

C. DASAR TEORI
Arus merupakan gerakan horizontal atau vertikal dari massa air menuju kestabilan yag
terjadi secara terus menerus (Gross,1990). Arus air laut merupakan salah saru contoh
pergerakan massa air secara vertikal dan horizontal, sehingga menuju keseimbangan
pergerakan air yang sangat luas terjadi di seluruh kautan dunia. Arus juga merupakan
gerakan mengalir suatu massa air yang dikarenakan perbesaan densitas atau pergerakan
gelombang panjang (Rambe,1985:50).
Arus pada sirkulasi di permukaan laut didominasi oleh arus yang ditimbulkan oleh
angin sedangkan sirkulasi di dalam laut didominasi oleh arus termohalin. Arus termohalin
timbul sebagai akibat adanya perbedaan densitas karena berubahnya suhu dan salinitas
massa air laut. Perlu diingat bahwa arus termohalin dapat pula terjadi di permukaan laut
demikian juga dengan arus yang ditimbulkan oleh angin dapat terjadi hingga dasar laut.
Sirkulasi yang digerakan oleh angin terbatas pada gerakan horisontal dari lapisan atas air
laut. Berbeda dengan sirkulasi yang digerakan angin secara horisontal, sirkulasi termohalin
mempunyai komponen gerakan vertikal dan merupakan agen dari pencampuran massa air
di lapisan dalam (Furqon,2006:10).
Arus laut dapat juga terjadi akibat adanya perbedaan tekanan antara tempat yang satu
dengan tempat yang lain. Perbedaan tekanan ini terjadi sebagai hasil adanya variasi
densitas air laut dan slope permukaan laut. Densitas air laut bervariasi dengan suhu dan
salinitas. Air tawar yang hangat adalah ringan, sementara air laut yang dingin adalah berat
(Furqon,2006:13).
Menurut Lukas and Lindstrom (1991), densitas dalam pengertian singkatnya adalah
kerapatan. Kerapatan disini adalah massa jenis. Massa jenis adalah pengukuran massa
setiap satuan volume benda. Semakin tinggi massa jenis suatu benda, maka semakin besar
pula massa setiap volumenya. Densitas merupakan salah satu parameter terpenting dalam
mempelajari dinamika laut. Densitas sendiri berkaitan erat dengan suhu, salinitas dan juga
tekanan. Karena suhu, salinitas dan tekanan tersebut yang mempengaruhi densitas di laut.
Arus laut dapat juga terjadi akibat adanya perbedaan tekanan antara tempat yang satu
dengan tempat yang lain. Perbedaan tekanan ini terjadi sebagai hasil adanya variasi
densitas air laut dan slope permukaan laut. Densitas air laut bervariasi dengan suhu dan
salinitas. Air tawar yang hangat adalah ringan, sementara air laut yang dingin adalah berat.
Pada kedalaman yang besar (di bawah 2000 m), densitas air laut hampir uniform (konstan)
jadi variasi densitas umumnya terbatas pada lapisan dekat dengan permukaan. Perairan
yang densitasnya rendah (hangat) mempunyai permukaan laut yang lebih tinggi daripada
perairan yang densitasnya tinggi (dingin) akibatnya terdapat slope (kemiringan)
permukaan laut antara daerah densitas rendah dan tinggi (Furqon,2006:12).
Ada beberapa faktor yang menyebabkan terjadina sirkulasi dan arus laut antara lain
angin, pasang surut air laut, perbedaan kadar garam (salinitas), perbedaan suhu dan
kepekaan air laut (Rambe,1985:51).
1. Angin
Angin mendorong arus yang ada di permukaan air laut atau dekat permukaan
laut atau dekat permukaan laut. Pada skala yang lebih global, dilautan terbuka,
angin mendorong arus yang mengedarkan air selama ribuan mil diseluruh cekungan
samudra (Simon,2003:84).
2. Pasang surut air laut
Pasang surut adalah perubahan ketinggian air laut karena pengaruh gravitasi
bulan dan matahari pada perputana bumi. Pasang laut menyebabkan perubahan
kedalaman perairan dan mengakibatkan arus pusaran yang dikenal arus pasang
(Praktikto,1997).
3. Perbedaan kadar garam
Salinitas adalah presentase untuk klorida yang terkandung didalam 1 kilogram
air laut. Salinitas air ditengan laut umumnya tinnggi (35 permil) (Effendi,2003).
Menurut Barus (2004), salinitas merupakan nilai yag menunjukkan jumlah garam-
garam terlarut dalam satuan volum air biasanya dinyatakan dalam satuan per mil.
Berdasarkan nilai salinitas, air diklasifikasikan sebgaai berikut : air tawar (<0,5 per
mil), air payau (0,5-30 per mil), laut (30-40 per mil), dan hiperhalin (>40 per mil).
4. Perbedaan suhu
Suhu adalah besaran fisika yang menyatakan banyaknya bahan yang terkandung
dalam suatu benda. Secara alamiah sumber utama bahang dalam air laut adalah
matahari (Effendi,2003).

Secara umum arus dapat diklasifikasikan menjadi beberapa jenis, yaitu :


1. Arus Termohalin
Arus termohalin timbul sebagai akibat adanya perbedaan densitas karena
berubahnya suhu dan salinitas massa air laut. Sirkulasi termohalin mempunyai agen
dari pecampuran massa air dilapisan dalam (Furqon,2006:10).
Sirkulais termohalin adalah proses yang didorong oleh perbedaan kepadatan
dalam air karena variasi suhu (termo) dan salinitas (hali) diberbagai bagian lautan.
Arus yang didorong oleh sirkulasi termohalin terjadi di permukaan laut dalam dan
dangkal dan bergerak jauh lebih lambat daripada arus pasang surut atau permukaan
(Simon,2003).
Seperti dijelaskan sebelumnya, disamping arus laut yang bergerak di permukaan
terdapat juga arus yang bergerak di lapisan dalam. Sirkulasi ini dikenal dengan
nama sirkulasi "termohalin". Arus di lapisan dalam ini bergerak lebih lambat
daripada arus permukaan (Furqon,2006:12).
2. Arus Ekman
Arus ekman adalah arus yang disebabkan oleh gesekan angin. Umumnya
permukaan air yang langsung bersentuhan dengan angin akan menimbulkan arus
dilapisan permukaan dengan kecepatan arus setengah dari kecepatan angi itu sendiri
(Gross,1990).
3. Arus Pasang Surut
Arus pasang surut disebabkan karena adanya gaya pembangkit pasang surut.
Arus pasang surut merupakan pergerakan air laut secara horizontal yang
dihubungkan dengan naik turunnya permuaan laut secara periodik (Gross,1990).
4. Arus Inersia
Gesekan air atau arus gaya gesekan kecil(diasumsikan nol) dari gaya yang masih
bekerja tinggal gaya coriolis, yang menyerupai kurva (curved mabran) yang disebut
arus inersia (Brown,1989).
5. Arus Geostofik
Arus geostofik merupakan arus yang terjadi akibat adanya keseimbangan
geostrofik. Konsisi keseimbangan geostrofik ini terjadi jika gaya gradien tekanan
horizontal yang bekerja pada massa air yang bergerak dan di seimbangka oleh gaya
coriolis (Brown, 1989)
Arus laut adalah gerakan massa air dari suatu tempat (posisi) ke tempat yang lalin. Arus
laut terjadi dimana saja di laut. Pada hakekatnya, energi yang menggerakkan massa air laut
tersebut berasal dari matahari. Adanya perbedaan pemananasan matahari terhadpa
permukaan bumi menimbulkan pula perbedaan energi yang diterima permukaan bummi
(Furqon,2006:10).
Jenis-jenis arus berdasakan ke dalamannya yaitu :
1. Arus permukaan, terjadi pada beberapa ratus meter dari permukaan, bergerak
dengan arah horizontal dan dipengaruhi oleh pola sebaran angin (Furqon,2006:11).
2. Arus dalam, terjadi jauh didasar kolam perairan, arah pergerakannya tidak
dipengaruhi oleh pola sebaran angin dan membawa masssa air dari daerah kutub ke
daerah ekuator (Furqon,2006:11).

D. ALAT DAN BAHAN


Alat dan bahan yang praktikan gunakan diantaranya :
1. Gelas plastik
2. Kotak plastik
3. Kotak karton
4. Sendok teh
5. Penggaris
6. Garam dapur
7. Pewarna makanan
8. Air
E. PROSEDUR KERJA
 Kegiatan 1

Mengisi kotak plastik dengan air dingin sedalam 5 cm

Membuat 3 variasi larutan air garam dengan air dingin (1 sdt, 2 sdt, 3 sdt untuk setiap 100 mL
air) pada gelas plastik

Menambahkan pewarna makanan secukupnya pada larutan garam dingin ini.

Menuangkan larutan garam secara perlahan kedalam kotak

Mengamati apa yang terjadi


 Kegiatan 2

Mengosongkan dan membilas kotak hingga bersih

Mengisi kotak dengan variasi 3 air (dingin, biasa, hangat)

Menambahkan pewarna makanan pada gelas plastik berisi air dingin

Menuangkan air dingin berwarna secara perlahan kedalam kotak plastik

Mengamati apa yang terjadi


 Kegiatan 3

Mengosongkan dan membilas kotak hingga bersih

Menenmpatkan kotak karton pada salah satu bagian ktoak plastik untuk memiringkan kotak
plastik

Mengisi kotak plastik dengan air hangat sedalam 3cm pada bagian yang ditinggikan

Menambahkan pewarna makanan pada gelas plasik yang berisi air dingin

Menuangkan air dingin berwarna secara perlahan dalam air pada kotak plastik dari bagian
yang lebih tinggi
F. DATA HASIL
No Perlakuan Hasil Pengamatan Keterangan
1 Larutan garam + Arah penyebaran : → ↑ Garam : 1 sdt
Pewarna pada air dingin Kecepatan arus : (+) Kecepatan (+) : lambat
Arah penyebaran : → ↑ Garam : 2 sdt
Kecepatan arus : (++) Kecepatan (++) : sedang
Arah penyebaran : → ↑ Garam : 3 sdt
Kecepatan arus : (+++) Kecepatan (+++) : cepat
2 Pewarna pada air Arah penyebaran : ↑→ Air dingin
hangat Kecepatan arus : (+) Kecepatan (+++) : cepat
Arah penyebaran : ↑→ Air segar/biasa
Kecepatan arus : (++) Kecepatan (+) : sedang
Arah penyebaran : ↑→ Air hangat
Kecepatan arus : (+++) Kecepatan (+) : lambat
3 Air hangat + pewarna Arah penyebaran : ↓→↑ Air hangat
yang dimiringkan Kecepatan arus : (++) Kecepatan (++) : sedang

G. PEMBAHASAN
Percobaan yang berjudul “Arus Air” ini memiliki tujuan untuk mendemonstrasikan
bagaimana perbedaan suhu dan kadar garam pada air dapat menyebabkan arus. Alat dan
bahan yang praktikan gunakan diantaranya yaitu gelas plastik, kotak plastik, kotak karton
untuk pengganjal, sendok teh, penggaris, garam dapur, pewarna makanan dan air.
Praktikum ini dibagi menjadi 3 kegiatan yaitu, kegiatan pertama mengidentifikasi arus air
yang dipengaruhi oleh konsentrasi garam, kegiatan kedua mengenai suhu air, dan kegiatan
ketiga dengan memiringkan kotak.

Garam 1 sdt Garam 2 sdt Garam 3 sdt


Percobaan 1
Pada percobaan pertama, praktikan mengidentifikasi arus air yang dipengaruhi oleh
tingkat salinitas atau konsentrasi garam dalam air. Terdapat tiga variasi konsentrasi garam,
yaitu, air dengan 1 sdt garam, 2 sdt garam, dan 3 sdt garam. Pergerakan air pewarna pada
perlakuan ini yaitu menyebar pada bagian bawah lalu keatas. Berdasarkan data yang
praktikan dapatkan, semakin tinggi konsentrasi garam, semakin cepat air pewarna
menyebar. Hal ini menunjukkan bahwa, konsentrasi garam yang diberikan berpengaruh
terhadap kecepatan arus air.
Sesuai dengan pernyataan Rambe (1985:51) yang menyatakan bahwa, salah satu faktor
yang menyebabkan terjadinya sirkulasi dan arus laut adalah perbedaan kadar garam
(salinitas). Bagian bawah pada percobaan ini memiliki warna yang lebih pekat, warna yang
lebih pekat ini menunjukka kandungan garam yang berada di dasar air. Hal ini karena
kandungan garam membuat tingkat kerapatan yang lebih tinggi, sehingga membuat gram
berada di lapisan bawah air.

Air dingin Air biasa Air hangat

Pada kegiatan kedua, praktikan melakukan percobaan dengan variasi suhu air. Variasi
untuk air sendiri ada tiga yaitu, air dingin, air biasa, dan air hangat. Pergerakan air pewarna
dengan variasi suhu ini yaitu keatas lalu menyebar. Berdasarkan data yang praktikan
dapatkan semakin rendah suhu, maka air pewarna akan semakin cepat menyebar.
Perbedaan data hasil yang diadapatkan ini menunjukkan kebenaran teori Rambe (1985:51)
yang menyatakan bahwa salah satu faktor yang menyebabkan terjadinya sirkulasi dan arus
laut salah satunya adalah perbedaan suhu.
Perbedaan suhu ini berkaitan erat dengan tingkat densitas air. Dimana menurut Lukas
and Lindstrom (1991), densitas dalam pengertian singkatnya adalah kerapatan yang
berkaitan erat dengan suhu, salinitas dan juga tekanan. Karena suhu, salinitas dan tekanan
tersebut yang mempengaruhi densitas di laut. Sesuai dengan teori Furqon (2006:12), yang
menyatakan bahwa semakin rendah suhu air, tingakt densitasnya semakin tinggi. Hal ini
lah yang menyebabkan pada suhu rendah air berwarna semakin cepat menyebar.
Dimiringkan (atas) Dimiringkan (samping)

Pada kegiatan ketiga, praktikan memposisikan kotak agar miring. Berdasarkan hasil
yang didapatkan, air pewarna menyebar tidak terlalu cepat, melainkan dengan kecepatan
sedang. Selain itu, kecepatan arus yang bergerak dipermukaan rendah dan dalam juga
berbeda. Kecepatan arus air pada permukaan yang lebih rendah lebih cepat daripada
permukaan yang dalam. Pergerakan arah arus yaitu kebawah, menyebar, keatas.
Hal ini sesuai dengan teori arus termohalin dimana arus tersebut terjadi akibat
perbedaan densitas karena perubahan suhu dan salinitas (Furqon, 2006:10), dimana air
yang dimasukkan memiliki suhu yang berbeda dengan air dalam kotak. Kecepatan arus
juga sesuai dengan pernyataan Simon (2003) bahwa arus pada permukaan dalam bergerak
lebih lambat daripada arus pada ppermukaan yang lebih rendah. Pernyataan yang sama
juga dinyatakan oleh Furqon(2006:12), bahwa Arus di lapisan dalam ini bergerak lebih
lambat daripada arus permukaan.

H. KESIMPULAN
Berdasarkan percobaan yang telah praktikan lakukan, dapat disimpulkan bahwa, semakin
tinggi tingkat salinitas atau kadar garam dalam air, maka arus juga akan semakin cepat,
begitu pula sebalik nya. Selanjutnya, semakin rendah suhu, tingkat densitas air semakin
tinggi sehingga arus juga semakin cepat, begitu pula sebaliknya. Perbedaan kedalaman
juga mempengaruhi kecepatan arus dimana permukaan yang lebih dalam akan lebih
lambat diandingkan arus di permukaan.

I. JAWABAN PERTANYAAN
1. Yang memiliki tingkat kerapatan lebih besar adalah air garam. Hal ini dikarenakan
densitas/kerapatan berbanding lurus dengan tingkat salinitas (konsenttrasi garam),
sehingga semakin tinggi konsentrasi garam, semakin tinggi pula kerapatannya
(densitasnnya).
2. Yang kerapatannya lebih besar adalah air dingin, hal ini sesuai dengan berbagai teori
yang menyatan bahwa semakin dingin suhu air, maka tingkat densitasnya akan
semakin tinggi. Seperti pernyataan Furqon (2006:12), yang menyatakan bahwa
semakin rendah suhu air, tingakt densitasnya semakin tinggi yang akan membuat arus
lebih cepat.
3. Apabila air memiliki kerapatan yang berbeda, maka air akan begerak dari keraatan
tinggi menuju kerapatan rendah. Penerapannya pada arus laut dalam yaitu berkaitan
dengan arus termohalin dimana sirkulasi termohalin mempunyai komponen gerakan
vertikal dan merupakan agen dari pencampuran massa air di lapisan dalam
(Furqon,2006:10).

DAFTAR PUSTAKA

Brown, J. 1989. Ocean Circulation. Oxford :Perqamon Press.

Effendi, H. 2003. Telaah Kualitas Air. Yogyakarta:Kanisius.

Furqon Aziz. 2006. Gerak Air Di Laut. Jakarta. ISSN 0216-1877. Oseana, Volume XXXI,
Nomor 4, Tahun 2006 : 9 – 21.

Gross, M.G. 1990 Oceanography : A View Of The Earth. London : Pretince Hall.

Lukas R., and E. Lindstrom, 1991. The Mixed Layer of the Western Rquatorial Pacific Ocean.
J. Gephys. Res.,96:3343-3356.

Rambe N.1985. Rahasia Lautan. Jakarta : Widjaya.

Simon, Adam. 2003. Geosscience. Great Britanian : Merryland University.


DOKUMENTASI

air garam 1 sdt

air garam 2 sdt

air garam 3 sdt

air dingin
air biasa

air hangat

posisi miring

posisi miring (samping)

You might also like