Professional Documents
Culture Documents
Makalah Ah.
Makalah Ah.
Disusun Oleh:
AH. GHOFUR
NIM. 21123000594
i
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, karena dengan
rahmat dan hidayah-Nya lah penulis dapat menulis makalah dengan judul
“PENERANGAN JALAN UMUM” makalah ini yaitu untuk memenuhi salah
satu tugas mata kuliah Bahasa Indonesia. Pada kesempatan ini pula, saya ucapkan
terimakasih yang sebesar-besarnya kepada
1. Yth. Ibu Yushinta Eka Farida, S.Pd., M.Pd. selaku dosen pengampu mata
kuliah Bahasa Indonesia yang senantiasa memberi arahan dalam
penyususnan makalah ini.
2. Pihak-pihak yang membantu dalam pembuatan makalah ini.
Dalam penyusunan makalah ini penulis menyadari masih banyak terdapat
kekurangan. Untuk itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun
demi kesempurnaan dan perbaikan dalam penyusunan makalah yang akan datang.
Akhir kata penulis berharap semoga laporan ini dapat memberikan manfaat
bagi pembaca dan semoga Allah SWT memberikan taufik dan hidayah-Nya
kepada kita semua.
Penulis
ii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL...............................................................................................i
KATA PENGANTAR............................................................................................ii
DAFTAR ISI.........................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................1
1.1. Latar Belakang......................................................................................1
1.2. Rumusan Masalah.................................................................................2
1.3. Tujuan Penelitian..................................................................................3
BAB II PEMBAHASAN........................................................................................4
2.1. Pengertian Penerangan Jalan Umum.....................................................4
2.2. Jenis Alat Untuk Penerangan Jalan Umum...........................................5
2.3. Dampak Kurangnya Penerangan Cahaya..............................................8
2.4. Menanggulangi Minimnya Pencahayaan..............................................9
BAB III PENUTUP..............................................................................................10
3.1. Kesimpulan.........................................................................................10
3.2. Saran....................................................................................................10
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................11
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1
2025, maka sumberdaya energi terbarukan yang dapat memberi dukungan
secara signifikan adalah panas bumi, biomasa (melalui sampah, limbah,
gasifikasi dan BBN) serta surya melalui pembangkit listrik tenaga surya
(Boedoyo, 2012).
Panel surya sebagai komponen penerangan jalan umum tenaga surya
yang berfungsi menerima sinar matahari akan mengubah cahaya tersebut
menjadi energi listrik dengan proses photovoltaic. Solar cell akan
mengkonversi radiasi matahari menjadi energi listrik secara langsung.
Biaya investasi awal program penerangan jalan umum tenaga surya
(PJUTS) yang tinggi menjadi pertimbangan serius. Dimana tanggung jawab
infrastruktur ini sebagai pelayanan sosial terhadap masyarakat berada
ditangan Pemda. Hal ini akan mengakibatkan adanya defisit pada anggaran
pendapatan dan belanja daerah (APBD). Untuk itu maka diperlukan adanya
bantuan pihak luar, baik itu pihak swasta maupun pemerintah dalam
penyediaan infrastruktur ini. Penyelesaian biaya yang telah dipinjam akan
terselaikan dengan adanya pajak penerangan jalan oleh masyarakat yang
telah tercantum pada Peraturan Daerah Kabupaten Jepara.
2
1.3. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan dari penelitian ini adalah :
a. Untuk mengetahui pengertian dari Penerangan Jalan Umum.
b. Untuk mengetahui jenis alat yang digunakan untuk Penerangan Jalan
Umum.
c. Untuk mengetahui dampak kurangnya Penerangan Jalan Umum.
d. Untuk menegetahui cara mengatasi kurangnya Penerangan Jalan
Umum.
3
BAB II
PEMBAHASAN
4
2.2. Jenis Alat Untuk Penerangan Jalan Umum
Jenis lampu penerangan jalan ditinjau dari karakteristik dan
penggunaannya secara umum antara lain :
a. Lampu HPL-N
HPL-N merupakan nama produk dari produk lampu merkuri
flourencent di Eropa, dinegara Australia dan Inggris disebut nama MBF,
jika di Amerika sering dinamai X dan DX jika di Jepang HF. Lampu
HPL-N ini adalah lampu merkuri flourencent bertekanan tinggi yang
merupakan keluarga lampu tabung. Cara kerja lampu merkuri ini sama
dengan lampu tabung merkuri flourencent yang cahanyanya berasal dari
percikan electron (electron discharge) yang terjadi dalam tabung.
Lampu Merkuri ada 2 jenis tabung, tabung dalam atau yang biasa
disebut Arc Tube dan tabung luar ato disebut bohlam. Didalam tabung
diisi merkuri untuk menjadikan radiasi ultraviolet serta gas argon untuk
starting. Selanjutnya bohlam bekerja sebagai tabung dan
mempertahankan kestabilan temperature diatara tabung. Lampu tersebut
membutuhkan ballast dalam pengaturan listrik, biasanya ballast lampu
merkuri berbentuk reactor auto trafo, masih hasru dilihat
karakteristiknya. Lampu merkuri beroprasi pada daya yang rendah
prinsipnya jenis cahaya yang dihasilkan lampu merkuri merupakan
dominan radiasi ultraviolet diubah menjadi sinar yang terlihat dalam
bohlam dengan serbuk phosphor, berlaku juga dengan lampu
flourencent.
Lampu HPL-N yang sering disebut lampu bertekanan tinggi
fluorencent mempunyai jangka pemakaian rata-rata 12.000-20.000 jam.
Sedang fluks sinar yang dihasilkan amtara 1800 lumen sampai 54.200
lumen. Lampu HPL-N ini sering digunakan untuk penerangan jalan
umum karena color rendering nya yang bagus.
b. Lampu SON-T
Lampu Jalan Sodium bertekanan tinggi atau lampu SON-T yang
cara kerja sama dengan lampu jalan sodium tekanan rendah atau SOX-E
5
yaitu pelepasan electron dalam tabung. Lampu tabung bertekanan tinggi
SON dan sodium bertekanan rendah SOX merupakan jenis lampu
tabung yang di charge lamp. Lampu ini mempunyai tekanan gas dalam
tabung sekitar 250 mm Hg yang membuat suhu kerja tabung ini tinggi.
Sama denngan HPL-N lampu SON-T memerlukan balast reaktor
autotrafo yang bekerja pada daya yang rendah. Pemasangannya
memakai ignitor sebagai pemicu tegangan dari 220 V menjadi 0.5 kva.
Prinsipnya je is cahaya yang diproduksi terdiri dari 2 tabung yaitu
tabung gas atau arc dan tabung luar atau bohlam. Tabung gas merupakan
bahan tahan terhadap uap sodium bertemperatur tinggi, contohnya
stellox. Dalam tabung terisi sodium dan merkuri. Merkuri bekerja untuk
meningkatkan tekanan gas serta tegangan kerja lampu. Gas mulia neon
juga diisi dengan tabung untuk starting. Bohlam bagian luar pada gelas
yang terpisah dari udara luar. Bohlam ini bekerja mencegah tabung gas
dari kerusakan bahan kimia dan mempertahankan kestabilan temperature
tabung gas.
c. Lampu LVD
Adalah lampu induksi efesiensi tinggi yang dipakai sebagai
pengganti lampu penerangan jalan umum (PJU) dan lampu sorot. Lampu
LDV dengan watt kecil mampu menghasilkan setara dengan lampu
Metal Halide (MHL) ataupun lampu sodium dengan daya lebih besar.
Selebihnya adalah masa pakai atau umur pemakaian mencapai 100.000
jam. Pada umumnya lampu PJU dipakai induksi LVD 80 watt dengan
efesiensi yang tinggi setara dengan lampu merkuri 250 W yang terang
dan kuat usia pemakaiannya. Sistem lampu LVD atau induksi terdiri dari
3 bagian penting yaitu :
Balast dengan frekuensi tingg.
Kumparan Induksi
Lampunya sendiri.
Ballast menghasilkan arus listrik frekuensi tinggi dan memberikan
ke kumparan induksi. Arus yang melalui kumparan membuat fluktuatif
6
medan elektromagnet pada lampu yang menarik meng-ionisasi atom-
atom gas, mengeluarkan radiasi ultraviolet ini bersentuhan dengan fosfor
sehingga menghasilkan cahaya. Karena lampu induksi ini tidak
membutuhkan flamen atau elektroda untuk menyala, maka daya pakai
jauh lebih lama daripada lampu pijar konvensional. Lampu neon atau
lampu dengan media gas tanpa membuat lampu menjadi
hitam.Pengoperasian yang jauh efisien dengan depresiasi lumen yang
jauh berkurang walau lampu ini sering dinyalakan, bahkan hingga
60.000 jam lampu imduksi.
d. Lampu Neon TL
Lampu fluorescent serinh disebut lampu TL. Jenis ini banyak
dipakai karena daya pakai relative kecil dibandingkan lampu bohlam,
selain itu lampu TL lebih dingin suhunya pada pemakaian yang sama.
Lampu TL sudah banyak dipakai luas dimasyarakat untuk
perumahan atau industri, keuntungan lampu TL ini seperti menghasilkan
keluaran cahaya per watt lebih tinggi dari lampu biasa. Contohnya pada
penelitian mengukur lampu 32 watt lampu TL menghasilkan 1700
lumen pada jarak 1 meter sedangkan 75 watt lampu bohlam biasa
menghasilkan 1200 lumen dengan kata lain perbandingan efisiensi
lampu TL dan lampu bohlam 53:16. Efisiensi ini diartikan sebagai hasil
kekuatan cahaya dibagi dengan daya listrik yang digunakan meskipin
lampu TL banyak keuntungan untuk menghemat daya tetapi juga
mempunyai kerugian:
Biaya yang besar untuk pembelian set lampu TL.
Ruang yang lebih lebar 1 ser lampu TL.
Selanjutnya ada kelemahan lampu TL standart yang disebutkan
diatas maka dengan elektronik ballast ruang pemakaian lebiih efiesien
sehingga sama dengan ruang yang diapakai lampu bohlam, selain itu
dengan elektronik ballast bisa mengatasi adanya vlokker yang
disebabkan karena turunnya frequensi tegangan supply.
7
e. Lampu LED
Penerangan Jalan Umum lampu LED merupakan solusi ekonomis
untuk penerangan jalan atau kawasan karena menggunakan lampu LED
Yang memiliki kualitas penerangan setara dengan lampu konvensional
yang masih banyak digunakan, namum mengkonsumsi energi listrik
jauh lebih kecil
f. Panel Surya
adalah alat yang terdir dari sel surya yang mengubah cahaya
menjadi listrik. Mereka disebut surya atas Matahari atau “sol” karena
Matahari merupakan sumber cahaya terkuat yang dapat dimanfaatkan.
Panel surya sering kali disebut sel photovoltaic, photovoltaic dapat
diartikan sebagai ‘cahaya listrik’. Sel surya atau sel PV begantung pada
efek photovoltaic untuk menyerap energi Matahari dan menyebabkan
arus mengalir antara dua lapisan bermuatan yang berlawanan.
8
c. Jarak Pandang Pengemudi Terbatas
Kurangnya pencahayaaan sangat berefek pada jarak pandang
pengemudi, hal ini dapat berakibat fatal bahkan menyebabkan
kecelakaan pada pengendara yang melewati jalan tersebut.
9
BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
Penerangan Jalan Umum itu sangat penting, dikarenakan penerangan
adalah faktor utama dalam bertransportasi juga untuk meminimalisir
terjadinya kecelakaan, tingkat kriminalisasi, serta sebagai penunjuk jarak
pandang untuk melalui jalan tersebut. Maka pemberian Penerangan Jalan
Umum berupa lampu LED sangat efisien dalam penerangan jalan, dengan
lampu LED yang tekanan watt nya tidak begitu tinggi dan juga biaya
penerapan dan pemeliharaannya tidak begitu mahal, dan pemberian rambu
lalulintas itu juga sangat penting karena sangat menunjang untuk
mengurangi angka korban kecelakaan.
3.2. Saran
Dari penelitian ini, kami berharap supaya pemerintah desa bisa
membuka mata untuk melihat kekurangan dalam fasilitas desa seperti salah
satunya kasus ini. Agar bisa mengurangi tingkat kecelakaan maupun
kriminalitas dan kejahatan lainnya dalam sepanjang jalan yang masih
kurang adanya Penerangan Jalan Umum.
10
DAFTAR PUSTAKA
Boedoyo, Mohamad Sidik. "Potensi dan peranan plts sebagai energi alternatif
masa depan di indonesia." Jurnal Sains dan Teknologi Indonesia 14.2 (2013).
Effendi, Asnal, and Niko Razonta. "Penataan dan meterisasi lampu penerangan
jalan umum (lpju) desa apar kecamatan pariaman utara." Jurnal Teknik Elektro 4.1
(2015).
Hikmawan, S. R., & Suprayitno, E. A. (2018). Rancang Bangun Lampu
Penerangan Jalan Umum (Pju) Menggunakan Solar Panel Berbasis Android (Aplikasi Di
Jalan Parkiran Kampus 2 Umsida). ELINVO (Electronics, Informatics, and Vocational
Education), 3(1), 9-17.
Jatmiko, Jatmiko Jatmiko, Hasyim Asyâ, and Mahir Purnama. "Pemanfaatan sel
surya dan lampu LED untuk perumahan." Semantik 1.1 (2011).
https://www.google.com/search?
q=studi+kasus+penerangan+jalan&oq=studi+kasus+penerangan+jalan&aqs=chro
me..69i57.8298j0j7&sourceid=chrome&ie=UTF-8 (6 Januari, 2022)
https://www.researchgate.net/publication/
335628240_Penerangan_Jalan_Umum_Tenaga_Surya_Studi_Kasus_di_Kota_Pan
gkalpinang/link/5d71039c4585151ee49ea427/download (6 Januari, 2022)
11