You are on page 1of 11

MAKALAH

PEMARARELAN GENERATOR PADA PEMBANGKIT TENAGA LISTRIK

DISUSUN OLEH :

KELOMPOK 7
NAMA ANGGOTA : PUTRIYANI (200204500001)
: IRWANDA (2002004501001)
: M. ILHAM AQSAL (200204502014)

: SITI NUR SALIHAH (200204502009)

DOSEN PENGAMPU : FIRDAUS, S.Pd., M.T.

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTRO (S1)


UNIVERSITAS NEGRI MAKASSAR 2022/2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya sehingga
kami dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul [pemararelan generator pada
pembangkit tenaga listrik] ini tepat pada waktunya. Adapun tujuan dari penulisan dari
makalah ini adalah untuk memenuhi tugas dari Bapak [FIRDAUS, S.Pd., M.T.]. Selain itu,
makalah ini juga bertujuan untuk menambah wawasan tentang [pemararelan generator
pada pembangkit tenaga listrik] bagi para pembaca dan juga bagi kami.

Kami mengucapkan terima kasih kepada Bapak FIRDAUS, S.Pd., M.T. selaku dosen pada
mata kuliah Pembangkit tenaga listrik yang telah memberikan tugas ini sehingga dapat
menambah pengetahuan dan wawasan dengan bidang studi yang kami tekuni.

Kami menyadari makalah yang kami tulis ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu,
kritik dan saran yang membangun akan kami nantikan demi kesempurnaan makalah ini.

Makassar, Rabu, 9 Februari 202

Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.................................................................................................................................2
DAFTAR ISI.............................................................................................................................................3
BAB I......................................................................................................................................................4
PENDAHULUAN.....................................................................................................................................4
1.1 Latar belakang masalah...............................................................................................................4
1.2 Rumusan masalah........................................................................................................................5
1.3 Tujuan pembahasan....................................................................................................................5
BAB II.....................................................................................................................................................6
PEMBAHASAN.......................................................................................................................................6
2.1 Pemararelan Generator...............................................................................................................6
2.2 Pembangkit tenaga listrik..........................................................................................................10
BAB III..................................................................................................................................................11
PENUTUP.............................................................................................................................................11
3.1 Kesimpulan................................................................................................................................11
3.2 Saran..........................................................................................................................................11
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................................................12
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang masalah


Listrik merupakan kebutuhan manusia yang sangat penting dalam
kehidupan. Banyak peralatan yang ada disekeliling kita yang menggunakan
bantuan listrik. Listrik merupakan energi sekunder yang paling praktis
penggunaanya oleh manusia.
Perkembangan teknologi saat ini memungkinkan semua bidang kehidupan manusia dapat
semakin ringan dikerjakan dengan bantuan suatu peralatan. Demikian halnya dalam bidang
kelistrikan. Dengan menggunakan suatu alat khusus, sistem kerja sebuah pembangkit dapat
dengan mudah dikontrol oleh seorang operator. Sistem kerja yang dimaksud mencakup
sistem pengaturan, sistem proteksi dan pembagian beban. Dalam sistem kerja suatu
pembangkit umumnya, sistem pengaturan, sistem proteksi dan pembagian beban bekerja
secara terpisah. Sehingga dibutuhkan banyak tenaga manusia dalam pengoperasiannya.
Kebutuhan akan energi listrik pada saat ini sangat besar, bahkan sudah menjadi kebutuhan
pokok bagi industri, masyarakat, maupun perkantoran. Salah satu kebutuhan energi yang
besar saat ini adalah berbeda di wilayah sumatera, tepatnya di sumatera bagian utara.
Perkembangan teknologi saat ini yang membuat kebutuhan energi listrik melonjak
sehingga harus dilakukan pemikiran untuk mencukupi kebutuhan yang makin lama kian
bertambah, sehingga harus dilakukan interkoneksi antara pembangkit– pembangkit di
wilayah sumatera supaya mencukupi kebutuhan beban yang akan dilayani. Pada jaringan
tenaga listrik, pusat pembangkit tenaga listrik membangkitkan daya listrik, kemudian daya
listrik tersebut dikirim melalui jaringan transmisi dan didistribusikan ke berbagai macam
beban listrik. Beban-beban listrik tersebut mengkonsumsi daya listrik selama daya listrik
dibangkitkan oleh pembangkit.
Untuk mencukupi permintaan konsumen terhadap energi listrik yang dilayani tentu perlu
penambahan daya pada jaringan dalam menjalankan tugasnya untuk menyediakan listrik bagi
masyarakat, PLN mempunyai divisi Pusat Pengaturan dan Pengendalian Beban (P3B). Tugas
utama dari P3B ini adalah menyesuaikan permintaan listrik dari luar dengan kapasitas
pembangkit yang baru harus dioperasikan. Jika terjadi peningkatan kebutuhan listrik, maka
P3B akan menghubungi perusahan pembangkit listrik untuk menaikkan daya unit pembangkit
yang sudah on line atau bahkan meminta unit pembangkit yang stand by untuk dioperasikan.
Dalam operasi sistem tenaga listrik, selain upaya untuk meminimalisir kegagalan sistem,
faktor penting lainnya adalah menjaga suplai daya tetap terlayani. Sistem tenaga listrik
mempunyai variasi beban yang sangat dinamis dimana setiap detik akan berubah-ubah,
dengan adanya perubahan ini pasokan daya listrik tetap dan harus disuplai dengan besaran
daya yang sesuai. Bila pada saat tertentu terjadi lonjakan atau penurunan beban yang tidak
terduga, maka perubahan ini sudah dapat dikategorikan ke dalam gangguan pada sistem
tenaga listrik yakni kondisi tidak seimbang antara pasokan listrik dan permintaan energi
listrik akibat adanya gangguan baik pada pembangkit ataupun pada sistem transmisi sehingga
mengakibatkan kerja dari pembangkit yang lain menjadi lebih berat.

1.2 Rumusan masalah


1. Apa yang dimaksud dengan generator?
2. Apa yang dimaksud dengan pemararelan generator?
3. Apa tujuan dari pemararelan genarator?
4. Apa yang dimaksud dengan pembangkit tenaga listrik?
5. Sebutkan jenis-jenis pembangkit tenaga listrik!

1.3 Tujuan pembahasan


1. Mengetahui pengertian generator
2. Mengetahui pemararelan generator
3. Mengetahui tujuan dari pemararelan
4. Mengetahui pengertian pembangkit tenaga listrik
5. Mengetahui jenis-jenis pembangkit tenaga listrik
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pemararelan Generator


1. Pengertian Generator

Generator yaitu sebuah alat yang berfungsi untuk mengubah energi gerak (mekanik)
menjadi energi listrik. Generator bekerja sesuai dengan prinsip elektromagnet. Generator
mendorong muatan listrik untuk bergerak melalui sirkuit listrik eksternal, generator tidak
menciptakan arus listrik yang sudah ada di dalam kabel lilitan. Sumber energi mekanik
bisa berupa turbin mesin uap, mesin pembakaran dalam, turbin pada air terjun, dan
energi surya.

2. Pengertian dan tujuan pemararelan generator

Pemaralelan generator dapat diartikan menggabungkan dua buah generator atau lebih
kemudian dioperasikan secara bersamaan.

Adapun manfaat dari pemararelkan generator yaitu;

Pertama, memproleh daya yang lebih besar;

Kedua, efisien biaya operasional dan waktu;

Ketiga, memudahkan penentuan kapasitas generator;

Keempat, menjamin kontinuitas/kelangsungan ketersediaan daya listrik;

Kelima, meminimalisir kerugian waktu akibat perbaikan dan perawatan generator karena
tidak perlu menonaktifkan semua generator.

3. proses kerja sinkronisasi generator

Proses kerja paralel generator atau sinkronisasi dapat dilakukan secara manual
ataupun otomatis. Akan tetapi akibat perkembangan tekologi yang pesat kebanyakan
proses sinkroniasi dilakukan menggunakan sebuah alat yang disebut Synchroscope.
Pada perusahaan pembangkit listrik Synchroscope digunakan untuk melakukan proses
sinkronisasi dilengkapi dengan voltmeter dan frekuensimeter untuk memonitor kesamaan
tegangan dan frekuensi.

Synchroscope adalah alat yang digunakan untuk melakukan proses sinkronisasi


tegangan dari generator-generator yang saling berhubungan secara paralel. Ketepatan
sudut fasa dapat dilihat dari Synchroscope. Ketika jarum penunjuk berputar berlawanan
arah jarum jam, berarti frekuensi generator terlalu rendah. Jika jarum berputar searah
jarum jam, berarti frekuensi generator terlalu tinggi.

Pada saat jarum diam dan berada pada posisi vertikal, maka artinya tegangan dan
frekuensi berada pada nilai yang sama. Pada saat inilah paralel generator dinyalakan
dengan memasukkan saklar (ON).

4. Sinkronisasi/penghubungan

Jika kita hendak memparalelkan dua generator atau lebih tentunya kita harus
memperhatikan beberapa persyaratan paralel generator tersebut.

Adapun persyaratan yang harus dipenuhi adalah :

1.Tegangan kedua generator harus mempunyai amplitudo yang sama.

2.Tegangan kedua generator harus mempunyai frekwensi yang sama, dan


3.Tegangan antar generator harus sefasa.

Dengan persyaratan diatas berlaku apabila,

a. Lebih dari dua generator yang akan kerja paralel.

b. Dua atau lebih sistem yang akan dihubungkan sejajar.

c. Generator atau pusat tenaga listrik yang akan dihubungkan pada sebuah jaringan.

5. Kendala yang mungkin dihadapi

Permasalahan yang pasti timbul untuk memparalelkan generator dengan kapasitas


yang berbeda adalah terjadinya overload pada generator yang kapasitasnya lebih rendah.
Untuk mengatasi permasalahan ini terlebih dahulu kita mengetahui karakteristik dari
setiap generator. Karakteristik yang dimaksud adalah karakteristik daya terhadap putaran
atau frekwensi. Selain itu karakteristik dari masing – masing generator harus mempunyai
droop yang sama. Dengan karakteristik yang demikian kita dapat melakukan pengaturan
daya generator sehingga dapat mencapai prosentase yang sama pada masing – masing
unit generator yang diparalel.

6. Kerja Paralel Generator


Jika beban pada stasiun pembangkit menjadi sedemikian besar sehingga nilai (rating)
generator yang sedang bekerja dilampaui, maka perlu penambahan generator lain secara
paralel untuk meaikkan penyediaan daya dari stasiun pembangkit tersebut. Kita bisa
mengatur sendiri faktor daya yang akan dioperasikan, namun pada umumnya yang lebih
sering digunakan pada faktor daya 0,9.
7. Metode Pemparalelan Generator
Metode sederhana yang digunakan untuk memparalelkan dua generator atau lebih
adalah dengan menggunakan sinkronoskop lampu. Yang harus diperhatikan dalam
metode-metode ini adalah lampu-lampu indikator harus mampu menahan dua kali
tegangan antar fasa. Metode Hubungan Lampu Gelap Jenis sinkronoskop lampu gelap
pada prinsifnya menggunakan antara ketiga fasa yaitu, U dengan U, V dengan V, dan W
dengan W.
2.2 Pembangkit tenaga listrik
Pembangkit tenaga listrik adalah sekumpulan peralatan dan mesin yang digunakan
untuk membangkitkan energi listrik melalui proses transformasi energi dari berbagai
sumber energi. Sebagian besar jenis pembangkit listrik menghasilkan tegangan
listrik arus bolak-balik 3-fasa. Selain itu, sebagian besar pembangkitan listrik
menggunakan generator sinkron yang didukung oleh penggerak mula yang memperoleh
energi dari bahan bakar atau sumber daya alam. Komponen utama di dalam pembangkit
listrik meliputi instalasi energi primer, instalasi penggerak mula,
instalasi pendingin dan instalasi listrik.
Jenis pembangkit listrik umumnya dinamakan sesuai dengan tenaga penggerak mula
yang digunakan, antara lain :
1) Pembangkit listrik tenaga air (PLTA) adalah pembangkit yang mengandalkan energi
potensial dan kinetik dari air untuk menghasilkan energi listrik.
2) Pembangkit Listrik Tenaga Diesel (PLTD) ialah Pembangkit listrik yang
menggunakan mesin diesel sebagai penggerak mula (prime mover). Prime
mover merupakan peralatan yang mempunyai fungsi menghasilkan energi mekanis yang
diperlukan untuk memutar rotor generator.
3) Pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) adalah industri yang dimanfaatkan untuk
pembangkitan dan penyaluran tenaga listrik dalam skala massal dengan uap sebagai
penggerak utamanya. 
4) Pembangkit listrik tenaga gas (PLTG) adalah pembangkit listrik yang menghasilkan
energi listrik menggunakan turbin gas yang digerakkan oleh fluida berbentuk gas.
5) Pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) adalah merupakan sumber energi terbarukan.
Disebut sumber energi terbarukan, karena PLTS menggunakan energi matahari yang
tidak terbatas, tidak akan habis, dan diperbarui terus-menerus secara alami oleh alam.
6) Pembangkit listrik tenaga bayu (PLTB) merupakan jenis pembangkit listrik yang
menghasilkan energi listrik dengan tranformasi energi dari tenaga angin.
Hembusan angin dimanfaatkan untuk melakukan transformasi energi dengan cara
memutar kincir angin yang terhubung dengan turbin angin.
7) Pembangkit listrik tenaga nuklir (PLTN) merupakan pembangkit listrik yang
mengubah energi nuklir melalui transformasi energi untuk menghasilkan energi listrik. 
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan

1. Generator yaitu sebuah alat yang berfungsi untuk mengubah energi gerak (mekanik)
menjadi energi listrik. Generator bekerja sesuai dengan prinsip elektromagnet.
Generator mendorong muatan listrik untuk bergerak melalui sirkuit listrik eksternal,
generator tidak menciptakan arus listrik yang sudah ada di dalam kabel lilitan.
Sumber energi mekanik bisa berupa turbin mesin uap, mesin pembakaran dalam,
turbin pada air terjun, dan energi surya.
2. Pemaralelan generator dapat diartikan menggabungkan dua buah generator atau
lebih kemudian dioperasikan secara bersamaan.
3. Pembangkit tenaga listrik adalah sekumpulan peralatan dan mesin yang digunakan
untuk membangkitkan energi listrik melalui proses transformasi energi dari berbagai
sumber energi. Sebagian besar jenis pembangkit listrik menghasilkan tegangan
listrik arus bolak-balik 3-fasa. Selain itu, sebagian besar pembangkitan listrik
menggunakan generator sinkron yang didukung oleh penggerak mula yang
memperoleh energi dari bahan bakar atau sumber daya alam. Komponen utama di
dalam pembangkit listrik meliputi instalasi energi primer, instalasi penggerak mula,
instalasi pendingin dan instalasi listrik. Jenis pembangkit listrik umumnya
dinamakan sesuai dengan tenaga penggerak mula yang digunakan, antara
lain air (PLTA), diesel (PLTD), uap (PLTU), gas (PLTG), matahari (PLTS), angin
(PLT B), dan nuklir (PLTN).

3.2 Saran

Demikianlah makalah ini saya buat, semoga dapat menjadi tambahan ilmu pengetahuan
tentang Elektronika Daya. Saya sarankan agar pembaca mencari referensi lain untuk
menambah wawasan anda. Saya mohon maaf apabilah makalah ini terdapat banyak kesalahan
baik dalam segi tulisan, tanda baca, maupun kesalahan lainya.
DAFTAR PUSTAKA

Darma kusumandaru (28 juni 2015) Generator


https://kusumandarutp.blogspot.com/2015/06/generator-pembangkit-listrik.html (di akses pada
tanggal 9 februari 2022).

Yuniasti (2020) Analisis sistem pembebanan pada generator di pt. pln (persero) pembangkit listrik
tenaga diesel titi kuning. https://jurnal.uisu.ac.id/index.php/semnastek/article/view/2991 (di akses
pada tanggal 9 februari 2022).

Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas (28 Desember 2021) Pembangkit tenaga
listrik https://id.wikipedia.org/wiki/Pembangkit_listrik#Pembangkit_listrik_tenaga_nuklir (di
akses pada tanggal 9 februari 2022).

Husnur rosyidah aulia (26 januari 2021) Pembangkit tenaga listrik

https://wira.co.id/pembangkit-listrik-tenaga-uap/ (di akses pada tanggal 9 februari 2022).

You might also like