Professional Documents
Culture Documents
Lapsus Kad Dinda
Lapsus Kad Dinda
Ketoasidosis Diabetik
DISUSUN OLEH:
dr. Rafri Dinda Berbudi Mulia
PENDAMPING:
dr. M. Nur Zulkarnaen
LAPORAN KASUS
OBJEKTIF PRESENTASI
Deskripsi:
Pasien datang diantar keluarganya dengan keluhan lemas dan sulit diajak bicara sejak
satu minggu SMRS.
Tujuan:
Mengetahui segala aspek mengenai penyakit pasien dan penanganannya.
Bahan bahasan:
Kasus, Tinjauan pustaka.
Cara Membahas:
Presentasi dan diskusi
Data Pasien:
Nama : Ny. S
Usia : 60 tahun
No. RM : 233.xxx
Agama : Islam
HASIL PEMBELAJARAN:
SUBJEKTIF/ANAMNESIS:
Pasien adalah seorang ibu rumah tangga dengan aktivitas terbatas di rumah. Pasien
menjadi jarang melakukan aktivitas dan lebih sering bersitirahat di kasur semenjak
menderita penyakit DM.
OBJEKTIF/PEMERIKSAAN FISIK
Pemeriksaan fisik dilakukan pada tanggal 18 Desember 2021 pukul 10.15 WIB.
Status Generalisata
Kesan Umum Tampak lemas
Kesadaran Apatis (GCS : E4V4M5)
IGD
Tekanan Darah : 170/120 mmhg
Vital Signs /
Nadi : 136x/menit
Tanda-Tanda
Respirasi : 24x/menit
Vital
Suhu :40.20C
SpO2: 93% on Room Air
Kepala dan Leher
Inspeksi Conjungtiva anemis (-/-), Sklera Ikterik (-/-), deviasi
trakea (-), JVP
Palpasi Pembesaran Limfonodi (-)
Thorax
Pulmo
Inspeksi Simetris, dalam keadaan statis dan dinamis.
Palpasi Stem fremitus kanan dan kiri sama, nyeri tekan (-/-),
masa (-/-) jejas (-/-).
Perkusi Sonor
Auskultasi Suara vesikular dasar (SDV) : +/+
Suara ronkhi -/- ; Wheezing -/-
Cor
Inspeksi Iktus kordis tidak tampak.
Iktus kordis teraba di sela iga ke V, linea
Palpasi midclavicularis sinistra, tidak kuat angkat, tidak
melebar.
Perkusi Redup, tidak ada pelebaran batas jantung.
Suara S1 dan S2 terdengar regular, gallop (-),
Auskultasi
murmur (-)
Abdomen
Inspeksi
Terdapat bullae ukuran 10 x 5 cm disertai dasar
hiperemi di regio flank dextra hingga regio inguinal
dextra
Auskultasi Bising usus (+) normal
Palpasi Supel, nyeri tekan (-), nyeri tekan pada bullae
nikolsky sign (-)
Perkusi Timpani
Ekstremitas
Inspeksi Ekstremitas atas (+/+)
Ekstremitas bawah (+/+)
Palpasi akral hangat, CRT <2 detik
Genitalia
VU tenang
a. Laboratorium
Hasil Pemeriksaan Laboratorium (18 Desember 2021)
Pemeriksaan Hasil Nilai Rujukan Satuan
Hematologi
Leukosit 11.23 4.8 – 10.3 ribu/ul
Eritrosit 4.34 4.20 – 5.40 juta/ul
Hemoglobin 12.4 12 – 16 gr/dL
Hematokrit 36 37 – 47 vol%
MCV 83.4 79 – 99 Fl
MCH 28.6 27 – 31 Pg
MCHC 33.2 33 – 37 gr/dL
Trombosit 299 150 – 450 ribu/ul
Hitung Jenis
Eosinophil 0.0 2–4 %
Basophil 0.0 0–1 %
Limfosit 6.0 25 – 40 %
Monosit 5.1 2–8 %
Neutrofil Segmen 88.9 50 – 70 %
NLR 14.82 < 3.13
Golongan Darah
Golongan Darah O
Rhesus Positif
Hemostasis
PT 11.2 9.3-11.4 detik
APTT 30.70 24.5-32.8 detik
Kimia Klinik
Karbohidrat
mg/dl
GDS 16.00 276 75-150
GDS 19.00 mg/dl
181 75-150
HbA1c
8.8 4.5-6.3 %
Elektrolit Hasil Nilai Normal Satuan
Serologi
Sars COV-2
Non reaktif Non Reaktif
Rapid Antigen
USG :
DIAGNOSIS
- Ketoasidosis Diabetikum
- Celulitis Regio Flank Dextra
- Acute Kidney Injury
TATALAKSANA
IGD
Tatalaksana 18-12-2021
- Loading Nacl 500 cc, GDS tetap high
- Loading Nacl menjadi 1000 cc, GDS tetap high
- IV Novorapid 10 UI
- IV PCT 1 gram
- Konsul Spesialis Penyakit Dalam, advice dr. Faishol, Sp.PD :
• Loading RL 1000 cc lanjut 20 tpm
• O2 NRM 12 lpm
• IV Ondansentron 4 mg/12 jam
• IV Omeprazole 1 am/24 jam
• IV Meropenem 1 gr/12 jam
• IV Paracetamol 1 gr/8 jam
• PO Aminoral 3 x 1 caps
• Bolus novorapid 10 UI intravena, lanjut SP Novorapid 50 UI dalam 50 cc
nacl dengan kecepatan sesuai GDS,
• GDS <18 stop
• 180 - 200 jalan 0,5 cc/jam
• 201- 250 jalan 1 cc/jam
• 251 - 300 jalan 3 cc/jam
• 310 -350 jalan 4 cc/jam
• 351 - 400 jalan 5cc/jam
• >400 jalan 6 cc/jam
• Cek GDS per 3 jam
• Cek DR, Ur/Cr, HbA1c
• Cek BGA di IGD --> lapor
• Pasang DC NGT
• Kompres Rivanol untuk luka
• IV Metronidazole 500mg/ 8 jam
• Rawat ICU
PROGNOSIS
GDS : 322
A Ketoasidosis Diabetik
Cellulitis regio Flank Dextra
Acute Kidney Injury
P IVFD NaCL 2500cc/ hari
O2 NC 4 lpm
IV Ondansentron 4 mg/12 jam
IV Omeprazole 1 am/24 jam
IV Meropenem 1 gr/12 jam
IV Metronidazole 500 mg/ 8 jam
IV Syringe Pump Novorapid jalan 4 cc/ jam
Cek GDS/ 3 jam
Kompres Rivanol untuk luka
Hari/Tanggal Senin, 20 Desember 2021 ( 04.00 )
S Lemas
GDS : 200
A Ketoasidosis Diabetik
Cellulitis regio Flank Dextra
Acute Kidney Injury
P IVFD NaCl 2500cc/ hari
O2 NC 4 lpm
IV Ondansentron 4 mg/12 jam
IV Omeprazole 1 am/24 jam
IV Meropenem 1 gr/12 jam
IV Metronidazole 500 mg/ 8 jam
SC Novorapid 3 x 10 UI
Cek GDS/ 6 jam
Kompres Rivanol untuk luka
Hari/Tanggal Selasa, 21 Desember 2021 (06.00)
S Lemas
GDS : 336
A Ketoasidosis Diabetik
Cellulitis regio Flank Dextra
Acute Kidney Injury
P IVFD NaCl 2500cc/ hari
O2 NC 4 lpm
IV Ondansentron 4 mg/12 jam
IV Omeprazole 1 am/24 jam
IV Meropenem 1 gr/12 jam
IV Metronidazole 500 mg/ 8 jam
SC Novorapid 3 x 10 UI
SC Lantus 0-0-10 UI
Cek GDS/ 6 jam
Kompres Rivanol untuk luka
Pindah ruangan
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. KETOASIDOSIS DIABETIK
1. Definisi
Ketoasidosis Diabetik (KAD) adalah komplikasi akut diabetes
melitus yang ditandai dengan adanya peningkatan kadar glukosa darah
yang tinggi (300-600 mg/dl), disertai tanda dan gejala asidosis dan plasma
keton (+) kuat. Osmolaritas plasma meningkat (300-320 mOs/ml) dan terjadi
peningkatan anion gap.
2. Etiologi
3. Epidemiologi
Kekerapan KAD berkisar 4-8 kasus pada setiap 1000 pengidap
diabetes dan masih menjadi problem yang merepotkan di rumah sakit
terutama rumah sakit dengan fasilitas minimal. Angka kematian berkisar
0,5-7% tergentung dari kualitas pusat pelayanan yang mengelola KAD
tersebut. Di negara Barat yang banyak pengidap diabetes tipe 1, kematian
banyak diakibatkan oleh edema serebri, sedangkan di negara yang sebagian
besar pengidap adalah diabetes tipe 2, penyakit penyerta dan pencetus KAD
sering menjadi penyebab kematian.
4. Patogenesis
Kombinasi dari defisiensi insulin absolut atau relatif dan
peningkatan kadar hormon kontra regulator (glukagon, katekolamin,
kortisol, hormon pertumbuhan, dan somatostatin) akan mengakibatkan
akselerasi kondisi katabolik dan inflamasi berat dengan akibat
peningkatan produksi glukosa oleh hati dan ginjal (via glikogenolisis dan
glukoneogenesis) dan gangguan utilisasi glukosa di perifer yang berakibat
hiperglikemia dan hiperosmolaritas. Defisiensi insulin dan peningkatan
hormon kontra regulator terutama epinefrin juga mengaktivasi hormon
lipase sensitif pada jaringan lemak yang mengakibatkan peningkatan
lipolisis. Peningkatan lipolisis dan ketogenesis akan memicu ketonemia
dan asidosis metabolik. Populasi benda keton utama terdiri dari 3-beta
hidroksibutirat, asetoasetat, dan aseton. Sekitar 75-85% benda keton
terutama adalah 3-beta hidroksibutirat, sementara aseton sendri
sebenarnya tidak terlalu penting. Walaupun sudah dibentuk banyak benda
keton untuk sumber energi, sel-sel tubuh tetap masih lapar dan terus
membentuk glukosa.
5. Diagnosis
Penegakkan diagnosis KAD selalu dimulai dengan anamnesis
yang detail, pemeriksaan fisik yang teliti, dan dibantu dengan pemeriksaan
penunjang yang diperlukan. Dari anamnesis bisa ditemukan riwayat
seorang pengidap diabetes atau bukan dengan keluhan poliuria, polidipsi,
rasa lelah, kram otot, rnual muntah, dan nyeri perut. Pada keadaan yang
berat dapat ditemukan keadaan penurunan kesadaran sarnpai koma.
6. Diagnosis Banding
a. Insulin
b. Kalium
c. Bikarbonat
d. Fosfat
DIAGNOSIS
Anamnsesis
Pemeriksaan Fisik
Pemeriksaan Penunjang
Trias Biokimia KAD
Hiperglikemia (kadar glukosa darah >200 mg/dL (>11 mmol/L)
Asidosis yaitu pH<7.35 dan/ atau HCO3 <15 meQ/dL
Ketonemia atau ketonuria
Tatalaksana
Terapi Cairan
Koreksi elektrolit dan asam basa
Terapi Insulin
BAB IV
DAFTAR PUSTAKA
1. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Edisi Keenam Jilid I. Interna Publishing. Jakarta :
2014.
2. Panduan Praktik Klinis Ikatan Dokter Anak Indonesia : Ketoasidosis Diabetik dan
Edema Serebri pada Diabetes Melitus Tipe-1. IDAI : 2017
3. Perkumpulan Endokrinologi Indonesia, Petunjuk Praktis: Terapi Insulin Pada Pasien
Diabetes Melitus, PB. PERKENI. Jakarta. 2011. 82
4. Perkumpulan Endokrinologi Indonesia, Konsensus Pengendalian dan Pencegahan
Diabetes Mellitus Tipe 2 di Indonesia, PB. PERKENI. Jakarta. 201
5. The Management of Diabetic Ketoacidosis in Adults. Joint British Diabetes Societies
for Inpatient Care. 2021
6. Kitabchi, A. Hyperglycemic Crises in Adult Patient with Diabetes. Diabetic
Care, Volume 32 no 7. July 2009