02 Silviani 167

You might also like

You are on page 1of 4

Nama : Rena Silviani

NIM : 02
No Absen : 1907521167
Tanda Tangan :

1. Hubungan konsep-konsep pemasaran dan segmentasi pasar dengan perilaku konsumen.


Konsep pemasaran menyatakan bahwa pemasaran esensi terdiri dari pemuasan
kebutuhan konsumen, penciptaan nilai dan pertahanan pelanggan. Prinsip dari konsep
pemasaran adalah penyataan bahwa pemasar harus memuaskan kebutuhan konsumen secara
efektif dengan hanya membuat produk yang kemungkinan besar akan dibeli konsumen.
Perusahaan yang berorientasi pemasaran adalah perusahaan yang tidak mencoba membujuk
konsumen untuk membeli apa yang telah diproduksi perusahaan; sebaliknya, mereka hanya
membuat produk yang memuaskan kebutuhan konsumen dan bertujuan untuk mengubah
pembeli pertama kali menjadi pelanggan setia jangka panjang. Konsep pemasaran
berkembang dari beberapa orientasi bisnis, sebelumnya berfokus pada produksi, produk itu
sendiri, dan penjualan. Konsep Produksi, konsumen sebagian besar tertarik pada
ketersediaan produk dengan harga murah, tujuan pemasaran implisitnya adalah murah,
produksi efisien dan distribusi intensif. Konsep Produk, berasumsi bahwa konsumen akan
membeli produk yang ditawarkan kepada mereka dengan kualitas tertinggi, performa
terbaik, dan fitur terbanyak. Konsep Penjualan, bahwa fokus utama pemasar adalah menjual
produk yang telah mereka putuskan untuk diproduksi. Strategi pemasaran dan perilaku
konsumen saling terikat satu sama lain, karena strategi pemasaran biasanya diarahkan untuk
meningkatkan frekuensi perilaku konsumen, seperti meningkatkan kunjungan pada toko
tertentu ataupun pembelian terhadap suatu produk tertentu.
Segmentasi Pasar adalah membagi pasar menjadi subset konsumen dengan kebutuhan
atau karakteristik yang sama. Ini mengidentifikasi kelompok dengan kebutuhan bersama
yang jelas berbeda dari konsumen lain yang disebut segmen pasar. Pertama adalah
penargetan, yaitu pemilihan segmen yang dilihat perusahaan sebagai calon pelanggan dan
melakukan pengejaran terhadap pelanggan dengan penawaran yang berbeda. Selanjutnya
positioning yang terjadi ketika a perusahaan menciptakan citra dan identitas yang berbeda
untuk produk, layanan, dan mereknya di benak konsumen.

2. Dampak perkembangan teknologi dengan perilaku konsumen


Di zaman sekarang, Teknologi sering meningkatkan hubungan dan retensi pelanggan
dengan melibatkan konsumen dengan merek. Peluang untuk nilai tambah yang didukung
teknologi hampir tidak terbatas. Technology, sebagian besar dalam bentuk media sosial,
adalah cara yang paling inovatif dan alat serbaguna untuk pelanggan menarik dengan
perusahaan emosional dan jauh melampaui tindakan jual. Media sosial mencakup sarana
interaksi di antara orang-orang di mana mereka membuat, berbagi, dan bertukar informasi
dan ide dalam komunitas dan jaringan virtual.
Media sosial menggunakan teknologi mobile dan berbasis Web untuk menciptakan
platform yang sangat interaktif di mana individu dan komunitas berbagi, membuat bersama,
mendiskusikan, dan memodifikasi konten yang dibuat pengguna. Karena orang-orang
semakin sedikit menghabiskan waktu untuk melihat iklan majalah dan iklan TV, pemasar
datang dengan mengadopsi tampilan dan nuansa gambar yang menurut konsumen paling
menarik yaitu gambar yang mereka potret sendiri. dan beberapa merek fashion membuat
iklan digital yang menampilkan gambar yang diposting oleh konsumen. Banyak situs web
yang menggunakan model yang bukan model profesional, bahkan diantara nya adalah
wanita biasa.

3. Hubungan antara perilaku konsumen dan Model Pengambilan Keputusan Konsumen


Model keputusan konsumen dapat dibedakan menjadi tiga, yakni berdasarkan perspektif
pengambilan keputusan, perspektif eksperiensial, dan perspektif pengaruh perilaku.
Perspektif yang pertama adalah perspektif pengambilan keputusan. Konsumen sebagai
individu yang memiliki masalah kemudian mencoba memecahkan masalah tersebut, salah
satunya dengan melakukan pembelian barang atau jasa. Perspektif yang kedua adalah
perspektif eksperiensial atau pengalaman. Perspektif ini melihat individu memutuskan
sesuatu bukan karena rasional. Dalam perspektif eksperensial individu melakukan beberapa
hal, seperti membandingkan biaya atau membandingkan manfaat untuk keuntungan
pribadinya berdasarkan emosional. Ketiga perspektif pengaruh behavioral (perilaku) di
mana pembelian produk dipengaruhi bukan oleh rasionalitas atau karena suatu hubungan
emosi melainkan adanya pengaruh orang lain, seperti orang tua, atau pengaruh budaya, atau
bahkan pengaruh lingkungan.

4. Disiplin ilmu yg terlibat dalam studi perilaku konsumen


a. Disiplin ilmu Psikologi studi. Mengenai pikiran manusia dan faktor mental yang
mempengaruhi prilaku seperti kebutuhan, ciri-ciri, kepribadian, persepsi, pengalaman
belajar, dan sikap
b. Disiplin ilmu sosisologi. Yaitu suatu studi mengenai perkembangan, struktur, fungsi, dan
masalah masyarakat manusia (kelompok sosial yang paling menonjol adalah keluarga,
teman sebaya, dan kelas sosial)
c. Disiplin ilmu Antopologi berfokus pada perbandingan manusia budaya dan
perkembangan masyarakat misalnya seperti nilai nilai budaya dan sub kultur.
d. Disiplin ilmu Komunikasi adalah proses dari menyampaikan atau bertukar informasi
secara pribadi atau melalui adalanya saluran media dan menggunakan strategi persuasive.

5. Hubungan teori motivasi dengan perilaku konsumen dalam konteks manajemen pemasaran.

Motivasi adalah apa yang merangsang semua perilaku manusia. Kebutuhan atau motif
yang berada di akar proses motivasi dari berbagai jenis. kebutuhan fisiologis atau kebutuhan
primer meliputi kebutuhan udara, air, makanan, pakaian, tempat tinggal dan jenis kelamin,
sementara kebutuhan psikologisatau sekunder meliputi kebutuhan kasih sayang, status
keamanan, dll. Kebutuhan bisa positif, negatif, utilitarian atau hedonis, sadar atau tidak
sadar, sehingga tujuan yang dirumuskan. Seseorang memiliki banyak tujuan dan tujuan-
tujuan ini tidak pernah berakhir dan kegagalanuntuk memuaskan mereka kadang-kadang
menyebabkan frustrasi. Seseorang dapat menangani hal ini dengan menargetkan pengganti
atau tujuan-tujuan yang terkait atau dengan membangunmekanisme pertahanan seperti
agresi, regresi rasionalisasi, dan penarikan. Hal ini sangat penting bagi pemasar untuk
mengetahui motif yang mempengaruhi konsumen ketika mereka memulai dan mengarahkan
semua perilaku manusia.
Teori motivasi juga membantu pemasar dalam memahami bagaimana konsumsi
konsumendipengaruhi oleh kebutuhan mereka. Dengan motivasi yang seperti pengaruh
besar pada pola konsumsi pelanggan, ada kebutuhan yang kuat untuk mempelajarinya
sebagai bagian dari riset pemasaran. Pemasar yang mengerti berbagai kebutuhan yang
memotivasi konsumen dalam membeli sebuah produk atau layanan danmampu untuk
produk desain dan menampilkan nya sesuai akan berhasil.

6. Bagaimana manajer perusahaan dalam mengantisipasi motivasi konsumen yang bersifat


dinamis? Berikan contoh.
Untuk mengantisipasi motivasi konsumen yang bersifat dinamis, manajer perusahaan
dapat melakukan langkah seperti penyesuaian produk yang sesuai dengan tren atau
perkembangan zaman. Hal ini bertujuan untuk tetap mengikuti motivasi konsumen serta
menjaga stabilitas pasar produk. Sebagai contoh, suatu merk minuman mengeluarkan varian
rasa baru yang tengah ramai dibicarakan oleh masyarakat luas seperti choco cheese. Selain
itu, strategi pemasaran produk harus berkembang dan fleksibel. Pemasaran zaman sekarang
bukan hanya terpaku pada penempatan plamfet di tepi jalan, pembuatan spanduk, dll, akan
tetapi pemasaran produk dapat dilakukan secara digital. Sebagai contoh, pemasaran produk
dapat dilakukan melalui ads diberbagai platform seperti google, facebook, dan ig, serta
melakukan endorsement kepada tokoh yang relevan. Tujuan penyesuaian media pemasaran
produk ini adalah untuk tetap menjaga konsumen supaya tetap melihat produk kita,
meskipun motivasi konsumen yang dinamis. Langkah terakhir yang dapat dilakukan adalah
dengan pemberian insentif sebagai bentuk rekomendasi. Dinamisnya motivasi konsumen
adakalanya bersifat cepat dan sementara. Untuk menarik konsumen tetap memilih produk
yang kita miliki, insentif dapat diberikan. Hal ini untuk membuat persepsi bahwa meskipun
banyak munculnya jenis varian produk serta pesaing yang muncul, produk kita tetap akan
dipilih. Sebagai contoh, pemberian hadiah atau potongan harga kepada konsumen dari
pembelian produk yang kita miliki

7. Pentingnya mempelajari kepribadian konsumen


Mempelajari kepribadian konsumen sangat dibutuhkan dalam perilaku konsumen, hal ini
karena penilaian dan persepsi konsumen mempengaruhi proses keputusan konsumen dalam
membeli atau mengkonsumsi produk atau jasa. Proses keputusan pembelian terdiri dari
pengenalan masalah, pencarian informasi, evaluasi alternatif, pembelian, kepuasan
konsumen. Kepribadian konsumen akan mempunyai keputusan pembelian dikarenakan
orang mempunyai ciri psikologi dan sifat manusia yang berbeda-beda sesuai dengan
kepribadian masing-masing individu terutama didukung oleh kemampuan seseorang untuk
mendapatkan suatu barang atau jasa. Karakteristik konsumen yang masih labil dan ingin
selalu eksis di dalam lingkungannya, mudah mempengaruhi dan dipengaruhi oleh teman-
temannya, mudah termakan iklan, merupakan salah satu faktor yang dapat mempengaruhi
kepribadian konsumen dalam membeli.
8. Teori kepribadian menurut, Freud, Gordon Allport, Sigmund Freud, dan Brrowne.
a. Freud menyatakan bahwa kepribadian merupakan suatu struktur yang terdiri dari tiga
sistem, yakni id, ego, dan super ego.Id adalah bagian kepribadian manusia yang
mengendalikan dorongan-dorongan biologis seperti dorongan sex dan sifat
agresif. Super Ego adalah hati nurani yang bertindak atas prinsip moral.
Super ego merupakan internalisasi dari norma-norma sosial dan kultural masyarakatnya,
Ego merupakan kepribadian yang menjembatani antar keinginan Id dan aturan yang
ditentukan oleh super ego.
b. Gordon Allport menyatakan bahwa kepribadian merupakan suatu organisasi yang
dinamis dari sistem psikofisik individu yang menentukan tingkah laku dan pemikiran
individu secara khas.
c. Menurut Browner kepribadian adalah corak tingkah laku sosial, corak ketakutan,
dorongan dan keinginan, gerak-gerik, opini dan sikap seseorang. Perilaku ada yang
bersifat tampak dan ada pula yang tidak tampak.
d. George Kelly menyatakan bahwa kepribadian adalah cara unik dari individu dalam
mengartikan pengalaman-pengalaman hidupnya.

9. Apa itu consumer persive? Mengapa marketer perlu mengetahui consumer persive.?
Consumer perceive adalah proses konsumen yang secara keseluruhan memilih,
mengorganisasi, dan menilai manfaat produk yang didasarkan dari apa yang mereka terima
dan apa yang mereka berikan. Bagaimana konsumen mempersepsikan harga tinggi, rendah,
atau adil sangat mempengaruhi niat pembelian dan kepuasan pasca-pembelian. Para
marketer perlu mengetahui consumer perceive supaya mereka mampu melakukan
pemasaran produk secara lebih tepat sasaran, dengan meninjau tingkat kebutuhan serta
persepsi konsumen terhadap produk-produk yang dibutuhkan. Selain itu dengan mengetahui
consumer perceive, marketer mampu melakukan perencanaan pemasaran untuk mengurangi
risiko adanya gagal pasar produk.

10. Pentingnya mempelajari sikap konsumen


Manfaat bagi pemasar atau produsen adalah untuk dapat membujuk konsumen membeli
produk yang dipasarkan oleh pemasar, pemasar dapat memasarkan produknya dengan
baik, pemasar dapat merancang strategi pemasaran dengan baik. Manfaat bagi pemerintah
adalah untuk mengetahui apa yang diinginkan konsumen, dapat menemukan kebijakan apa
yang harus diambil, dan dapat mengubah perilaku masyarakat terhadap suatu produk.
Manfaat bagi akademisi adalah untuk membuat suatu strategi pemasaran berdasarkan
sikap konsumen, keinginan, perilaku konsumen terhadap suatu barang. Faktor-faktor yang
mempengaruhi sikap konsumen diantaranya:
1. Faktor pribadi, meliputi umur individu, pekerjaan, situasi ekonomi, gaya hidup dan
kepribadian serta konsep diri
2. Faktor kebudayaan, meliputi budaya, subbudaya, dan kelas sosial
3. Faktor sosial, meliputi kelompok, keluarga, peran dan status
4. Faktor psikologis, meliputi motivasi, persepsi, pengetahuan, dan keyakinan serta sikap

You might also like