You are on page 1of 7

STRATEGI PRODUK

1. Definisi Produk

Produk/barang adalah segala sesuatu yang ditawarkan kepada pasar untuk

dicari, dibeli, digunakan, atau dikosumsi yang akan dapat memenuhi kebutuhan

dan keinginan manusia. Produk atau barang juga dapat diartikan sebagai

sekumpulan atribut yang nyata, didalamnya sudah tercakup warna, harga,

kemasan, prestise pabrik, prestise pengecer dan pelayanan dari pabrik serta

pengecer mungkin diterima oleh pembeli sebagai sesuatu yang mungkin bisa

memuaskan keinginannnya (Stanton, 1997).

Produk dapat digolongkan kedalam tiga tindakan yaitu: barang inti (core

product), barang nyata (tangible product), dan barang tambahan (augmented

product).

a. Barang inti (core product) adalah sesuatu yang sebenarnya dicari, dibeli,

digunakan atau dikonsumsi manusia. Sesuatu tersebut mampu memecahkan

persoalan kebutuhan manusia, sehingga mampu memuaskan kebutuhan dan

keinginannya. Barang inti adalah bukan penampilan atau segi fisik barang,

tetapi adalah manfaat barang. Contoh: pemuas akan harapan untuk menjadi

cantik (kosmetik), pemenuhan kebutuhan akan api (korek api).

b. Barang nyata (tangible product), yaitu fisik barang yang secara nyata dapat

dirasakan maupun dilihat. Sifat barang nyata adalah mempunyai tingkatan

kualitas spesifik, gaya, merk, dan pembungkusan contoh: kosmetika, korek

api.
c. Barang tambahan (augmented product), yaitu pelayanan atau manfaat

tambahan atas barang nyata yang ditawarkan. Seringkali penjualan barang

tertentu sangat sukses dengan menyertakan adanya barang tambahan ini.

contoh: pelayanan konsultasi kecantikan, garansi terhadap kerusakan barang.

2. Penggolongan Barang/Produk

 Barang atau produk dapat digolongkan atas dasar kenyataannya dan

keawetan:

1. Barang nyata (tangible goods) dan kurang awet (nondurable goods)

adalah barang-barang yang nyata yang secara normal dapat dikonsumsi

dalam satu kali atau beberapa kali penggunaan.

2. Barang yang nyata (tangible goods) dan awet (durable goods) adalah

barang-barang yang nyata secara normal dapat bertahan dan dikonsumsi

beberapa kali penggunaan.

3. Barang yang tidak nyata (intangible goods) atau jasa (services) adalah

barang-barang yang tidak nyata merupakan kegiatan, manfaat atau

kepuasan yang ditawarkan untuk penjualan.

 Barang dapat digolongkan atas dasar tujuan pemakaiannya yaitu: barang

konsumen (consumer goods) dan barang produsen (industrial goods).

1. Barang/Produk konsumen (consumer goods) adalah produk-produk yang

dikonsumsi untuk kepentingan pribadi konsumen (akhir). Bukan untuk

diolah atau dijual kembali.


Gambar 1 Produk Konsumen

Produk konsumen

Convenience Shopping Specialty Unsought


Products Products Products Products

Pada Gambar 1 ditampilkan bahwa berdasarkan prilaku konsumen dalam

memperoleh barang dan menggunakannya, produk konsumen dapat dibedakan

menjadi:

1. Barang-barang Umum (Convenience goods) adalah barang atau produk yang

umumnya dibeli konsumen tanpa banyak memerlukan usaha atau

pertimbangann untuk memperolehnya karena produk tersebut sudah sangat

dikenal dan sering digunakan. Barang-barang umum dapat dibedakan

menjadi:

- Staples Products yaitu: barang-barang yang rutin dibeli konsumen.

- Impluse Products yaitu: barang-barang yang dibeli konsumen tanpa

perencanaan.

- Emergency Products yaitu: barang-barang yang dibeli konsumen karena

keperluan penting.
2. Barang-barang toko (Shopping goods), adalah barang yang dibeli konsumen

dengan memerlukan usaha dan membandingkan dahulu mengenai kualitas,

merk, harga, dan sebagainya sebelum menentukan pilihannya. Barang-barang

toko dibedakan menjadi:

- Barang homogen (Homogenous goods) adalah barang toko yang memiliki

kesamaan kualitas tetapi harga dapat dibandingkan.

- Barang heterogen (Heterogenous goods) adalah barang toko yang

memerlukan usaha pembeli untuk membandingkan satu dengan yang lain.

Konsumen lebih berkepentingan membandingkan kualitas dan style produk

daripada faktor harganya.

3. Barang special (Specialty goods), adalah produk konsumen yang benar-benar

diperlukan konsumen, sehingga bersedia secara khusus (special) untuk

memperolehnya. Karena sangat berarti, konsumen bahkan tidak perlu

membandingkan dengan produk lain. Produk ini sangat khusus oleh karenanya

tidak mempunyai produk pengganti atau substitusinya.

4. Barang yang tidak dicari (Unsought goods), adalah produk konsumen yang

belum atau tidak diperlukan untuk dibeli pada saat itu atau tidak dapat

dipergunakan dilingkungannya. Konsumen sebenarnya mampu membeli tetapi

karena waktu dan lingkungkungannya tidak memungkinkan maka suatu produk

tidak akan dibeli. Bisa saja terjadi konsumen belum atau tidak mengetahui nilai

yang sebenarnya dari produk sehingga tidak berusaha untuk membeli.


2. Barang Produsen ( Industrial Goods)

Barang produsen (industrial’s good) adalah barang yang dikonsumsi oleh

industriawan untuk kepentingan lain, yaitu untuk diubah, di produksi menjadi

produk lain kemudian dijual kembali oleh produsen tanpa dilakukan

transformasi fisik (proses produksi). Pembeli atau pelanggan produk-produk

industrial adalah produsen dan pedagang. Oleh karena itu tujuan pembelian

produk industrial berbeda dengan pembelian produk konsumen. Produk

industrial dibedakan bukan karena usaha produsen memperolehnya atau

pandangan terhadap produknya tetapi dibedakan berdasarkan peranan atau

kontribusi produk terhadap produk akhirnya. Dengan kata lain, produk

industrial dibedakan berdasarkan bagaimana produsen memperlakukan dan

menggunakannya. Atas dasar kontribusinya terhadap produk akhir, produk

industrial dibedakan menjadi:

1. Bahan mentah (Raw materials), adalah produk dasar alam (natural) atau

produk pertanian, peternakan, dan perikanan yang belum diproses

sebelumnya

2. Hasil pabrik (Component materials), adalah komponen produk pabrik

(material fabricated) misalnya susu pasturisasi, susu bubuk, tepung darah,

dan tepung ikan yang siap diproduksi lagi menjadi produk lain misalnya

yoghurt, keju, pakan ikan, dan yang lainnya yang siap dikonsumsi ataupun

diolah kembali menjadi barang tertier lainnya.


3. Barang modal (Capital item), adalah kekayaan utama yang sebagian dari

investasinya diperhitungkan untuk menghasilkan produk akhir. Produk-

produk ini meliputi:

- Instalasi adalah barang modal (bangunan, tanah, dan mesin-mesin

utama) yang diperlukan untuk jangka panjang.

- Peralatan pelengkap (Accessory equipment) adalah barang modal yang

diperlukan dalam jangka pendek.

3. Merk

Merk adalah nama, tanda, symbol, rancangan atau kombinasinya

untuk memberi identitas terhadap barang/jasa dari satu atau beberap penjual

sehingga dapat membedakan dengan pesaingnya. merk dapat berwujud:

brand name, brand mark, trade mark, copyright. Merk bermanfaat bagi

pembeli, penjual dan masyarakat.

Bagi pembeli: 1) merk merupakan citra kualitas. 2) merk meningkatkan

efisiensi dalam pembelanjaan, 3) merk mampu membedakan barang lama

dan barang baru serta barang pesaing.

Bagi penjual: 1) merk membantu dalam proses pemesanan, 2) merk memberi

perlindungan hokum, 3) merk merupakan dayatarik, 4) merk memberi citra

perusahaan, 5) merk membantu proses segmentasi pasar.


Bagi masyarakat: 1) merk menjamin kualitas yang konsisten, 2) merk

membantu tingkat pembaharuan dalam masyarakat, 3) merk membantu

efisiensi dan informasi.

You might also like