You are on page 1of 27

BINTANG DAN MATAHARI

DI AJUKAN SEBAGAI TUGAS MATA KULIAH


ASTRONOMI

OLEH :

MUHAJIRIN MAKKAWARU (105391100318)

KELAS : FIS6A
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR
2021
KATA PENGANTAR

Segala puji atas segala nikmat yang telah diberikan tuhan kepada kita semua termasuk
terselesaikannya makalah aSTRONOMI. Makalah ini mengambil judul Bintang dan
Matahari, sebagai amanat yang diberikan kepada kami didalam memenuhi tugas Astronomi.

Sebuah penghargaan bagi kami atas diberikannya tugas ini, karena dengan begitu kita
dapat mengkaji kembali tentang matahari, yang pasti akan bermanfaat menambah ilmu dan
pengetahuan kita semua

Dalam kesempatan ini perkenankan kami mengucapkan terimahkasih yang tak terhingga
kepada dosen Astronomi. Yang telah membimbing kami. Begitu pun kami menyadari
bahwa makalah ini jauh dari sempurna, untuk sumbang saran maupun masukan sangat kami
harapkan.

Atas segala kekurangan tersebut, kami mohon dibukakan pintu maaf seluas-luasnya.
Demikian dari kami, semoga segala tujuan baik dengan hadirnya makalah ini dapat tercapai.
Amin.

Makasar, 3 Juli 2021

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ……………………………………………………………….. i


DAFTAR ISI ………………………………………………………………………… ii

BAB I PENDAHULUAN …………………………………………………………… 1


1.1 Latar Belakang …………………………………………………………………… 1
1.2 Rumusan Masalah ………………………………………………………………... 1
1.3 Tujuan ……………………………………………………………………………. 2

BAB II PEMBAHASAN …………………………………………………………….. 3


2.1 Pengertian matahari ……………………………………………………………… 3
2.2 Terbentuknya Matahari …………………………………………………………… 3
2.3 Dimensi Matahari ………………………………………………………………... 4
2.4 Kepadatan Matahari ……………………………………………………………… 4
2.5 Gravitasi Matahari ………………………………………………………………... 5
2.6 Suhu Matahari …………………………………………………………………….. 5
2.7 Susunan Tubuh Matahari ………………………………………………………… 5
2.7.1 Inti atau Bagian Dalam Matahari (Core) .……………………………. 6
2.7.2 Permukaan (atau kulit) Matahari disebut (Fotosfer) …………………. 7
2.7.3 Atmosfer Matahari ……………………………………………………... 7
2.7.4. Permukaan Matahari …………………………………………………... 8
2.8 Ciri Khas Matahari ……………………………………………………………….. 9
2.8.1 Prominensa (lidah matahari) …………………………………………… 9
2.8.2 Bintik Matahari ………………………………………………………… 10
2.8.3 Angin Matahari ………………………………………………………… 10
2.8.4 Badai Matahari ………………………………………………………… 11
2.9 Spektrum Matahari ……………………………………………………………... 12
2.10 Noda Matahari ………………………………………………………………….. 13
2.11 Gerak Matahari …………………………………………………………………. 15
2.11.1 Gerakan Semu Matahari ……………………………………………… 16
2.12 Unsur-unsur Kimia Matahari …………………………………………………… 18
2.13 Manfaat dan Peran Matahari ……………………………………………………. 19

ii
BAB III PENUTUP ………………………………………………………………….. 21
3.1 Kesimpulan ………………………………………………………………………. 21
3.2 Saran ……………………………………………………………………………... 21

DAFTAR PUSTAKA ……………………………………………………………….. 22

iii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Seandainya kita berada di dalam ruang angkasa beribu-ribu kilometer jauhnya dari planet
kita anda akan melihat bumi itu seperti bola kecil sekali yang bergerak sepanjang lintasan
luas di sekeliling sebuah bintang yang mungkin anda kenal sebagai Matahari. Anda juga akan
melihat bahwa pada berbagai jarak pada matahari, delapan planet berjalan kea rah yang sama
sepanjang lintasan sirkuler di sekeliling matahari.
Pada dasarnya matahari merupakan salah satu bintang yang berada di tata surya dan
menjadi pusatnya. Matahari termasuk bintang karena dapat menghasilkan energi cahaya
sendiri. Cahaya matahari dibandingkan bintang yang lain terasa lebih cemerlang. Hal itulah
yang menyebabkan pada waktu siang hari kita tidak dapat melihat bintang selain matahari.
Matahari menjadi pusat dan induk tata surya kita. Benda langit ini adalah sebuah bintang
sejati. Matahari merupakan sebuah bintang yang sebenarnya hanyabiasa-biasa saja. Matahari
berukuran sedang, banyak bintang yang lain yang lebih besar, lebih berat, lebih panas, dan
cahaya lebih cerah lagi. Matahari tampak jauh lebih besar karena letaknya jauh lebih dekat
kita dari pada bintang-bintang lainnya. Jauhnya kira-kira 149.600.000 km. bintang yang
terdekat lainnya adalah bintang Alpha Centuri, Jauhnya lebih dari 40.000.000.000.000 km.

1.2 Rumusan Masalah


Rumusan masalah dari makalah ini yaitu :
1. Apa pengertian matahari ?
2. Bagaimana terbentuknya Matahari ?
3. Bagaimana peredaran Matahari ?
4. Bagaimana dimensi Matahari ?
5. Bagaimana kepadatan Matahari ?
6. Bagaimana gravitasi Matahari ?
7. Bagaimana suhu Matahari ?
8. Bagaimana susunan tubuh matahari ?
9. Apa saja ciri khas matahari ?
10. Bagaimana spektrum matahari ?
11. Apa saja noda-noda matahari ?
12. Bagaimana gerak Matahari ?

1
13. Apa saja unsur-unsur kimia Matahari ?
14. Apa manfaat dan peran matahari ?

1.3 Tujuan
Tujuan dari makalah ini yaitu ?
1. Mengetahui pengertian matahari
2. Mengetahui terbentuknya Matahari
3. Mengetahui Peredaran Matahari
4. Mengetahui dimensi Matahari
5. Mengetahui kepadatan Matahari
6. Mengetahui gravitasi Matahari
7. Mengetahui suhu Matahari
8. Mengetahui susunan tubuh matahari
9. Mengetahui apa saja ciri khas matahari
10. Mengetahui spektrum matahari
11. Mengetahui apa- apa saja noda-noda matahari
12. Mengetahui gerak Matahari
13. Mengetahui unsur-unsur kimia Matahari
14. Mengetahui manfaat dan peran matahari

2
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian matahari


Matahari adalah bola raksasa yang terbentuk dari gas hidrogen dan helium. Matahari
termasuk bintang berwarna putih yang berperan sebagai pusat tata surya. Seluruh komponen
tata surya termasuk 8 planet dan satelit masing-masing, planet-planet kerdil, asteroid, komet,
dan debu angkasa berputar mengelilingi Matahari. Di samping sebagai pusat peredaran,
Matahari juga merupakan sumber energi untuk kehidupan yang berkelanjutan. Panas
Matahari menghangatkan bumi dan membentuk iklim, sedangkan cahayanya menerangi
Bumi serta dipakai oleh tumbuhan untuk proses fotosintesis. Tanpa Matahari, tidak akan ada
kehidupan di Bumi karena banyak reaksi kimia yang tidak dapat berlangsung.
Matahari menjadi pusat dan induk tata surya kita. Benda langit ini adalah sebuah bintang
sejati. Matahari merupakan sebuah bintang yang sebenarnya hanyabiasa-biasa saja. Matahari
berukuran sedang, banyak bintang yang lain yang lebih besar, lebih berat, lebih panas, dan
cahaya lebih cerah lagi. Matahari tampak jauh lebih besar karena letaknya jauh lebih dekat
kita dari pada bintang-bintang lainnya. Jauhnya kira-kira 149.600.000 km. bintang yang
terdekat lainnya adalah bintang Alpha Centuri, Jauhnya lebih dari 40.000.000.000.000 km.
Nicolaus Copernicus adalah orang pertama yang mengemukakan teori bahwa Matahari
adalah pusat peredaran tata surya pada abad 16. Teori ini kemudian dibuktikan oleh Galileo
Galilei dan pengamat angkasa lainnya. Teori yang kemudian dikenal dengan nama
heliosentrisme ini mematahkan teori geosentrisme (bumi sebagai pusat tata surya) yang
dikemukakan oleh Ptolemeus dan telah bertahan sejak abad ke dua sebelum masehi. Konsep
fusi nuklir yang dikemukakan oleh Subrahmanyan Chandrasekhar dan Hans Bethe pada
tahun 1930 akhirnya dapat menjelaskan apa itu Matahari secara tepat.

2.2 Terbentuknya Matahari


Seperti semua bintang, Matahari terbentuk dari awan gas dan debu yang mengerut.
Partikel gas di tepi luar awan itu, atau nebula, mulai jatuh ke pusat, dan gravitasi partikel-
partikel ini bersama-sama menarik atom lebih banyak lagi. Selama 10 juta tahun, awan gas
itu bertambah mampat dan panas. Kemudian suatu perubahan penting terjadi pada intinya.
Karena tarikan gravitasi, tekanan yang makin besar memaksa inti-inti atom berpadu dalam
proses fusi nuklir, dan mengeluarkan energi sangat besar. Begitu api intinya menyala,
Matahari telah menjadi bintang.

3
Beberapa proses:
1. Awan Gas yang Mengerut
Kira-kira lima miliar tahun silam, debu dan gas (nebula) bercahaya mulai
menggumpal dan mengerut. Seperti adonan piza yang dilempar dan berputar di udara,
nebula ini memipih seperti cakram
2. Tarikan Gravitasi
Selagi nebula terus berputar, gravitasi menarik materi ke pusat. Atom gas yang
tertarik jatuh ke tengah menuju inti semakin banyak, sehingga kemampatan dan suhu
terus meningkat. Akibatnya, inti dalam yang panas mulai memijar.
3. Hampir Menjadi Bintang
Dengan mengerut lebih jauh lagi, inti yang cerah itu mengecil sampai kira-kira 50 kali
ukuran Matahari sekarang. Atom-atom terus jatuh ke dalam inti, dan di situ gravitasi
yang sangat kuat memampatkannya menjadi sangat padat.
4. Sebuah Bintang Lahir
Setelah mengecil terus selama 10 juta tahun, Matahari muda menjadi mantap pada
ukuran sedikit di atas ukurannya sekarang. Suhu intinya telah mencapai 10 juta°
Kelvin dan reaksi inti pun mulai.
5. Matahari sekarang

Pada umurnya sekarang 4,6 miliar tahun, Matahari telah membakar kira-kira setengah
hidrogen dalam intinya. Pembakaran ini akan terus berlangsung lima miliar tahun lagi.

2.3 Dimensi Matahari


Matahari merupakan bintang yang paling dekat dengan Bumi, yaitu berjarak rata-rata
149.600.000 kilometer (92,96 juta mil). Jarak Matahari ke Bumi ini dikenal sebagai satuan
astronomi dan biasa dibulatkan (untuk penyederhanaan hitungan) menjadi 150 juta km.
Matahari merupakan bola gas mahabesar yang menyala dan panasnya luar biasa.
Diameter matahari kira-kira 1.400.000 km lebih dari 100 kali diameter bumi. Massa matahari
sama dengan 333.420 kali massa bumi. Karena berat jumlah gasnya mahabesar , tekanan
pada pusat matahari lebih dari satu juta metric ton setiap cm2..

2.4 Kepadatan Matahari

4
Meskipun massa matahari itu besar, kepadatan rata-rata berat suatu volume standar zatnya
hanya 1,4 kali berat satu volume air yang sama. Sebaliknya, bumi 5,5 kali lebih padat dari
pada air.
Keadaan matahari yang rendah ini dapat diterangkan dengan mudah. Pusat matahari,
Karena tekanan yang maha besar, lebih dari 100 kali kepadatan air. Namun, sebagian besar
matahari diluar pusatnya tersusun oleh gas yang sering kali lebih tipis dari pada atmosfer
bumi. Bila berbagai kepadatan ini diambil rata-rata secara bersama, maka kepadatan umum
matahari sangatlah rendah

2.5 Gravitasi Matahari


Gaya gravitasi di Matahari sebanding dengan 28 kali gravitasi di Bumi. Secara teori hal
tersebut berarti bila seseorang memiliki berat 100 kg di Bumi maka bila berjalan di
permukaan Matahari beratnya akan terasa seperti 2.800 kg. Gravitasi Matahari
memungkinkannya menarik semua komponen-komponen penyusunnya membentuk suatu
bentuk bola sempurna. Gravitasi Matahari jugalah yang menahan planet-planet yang
mengelilinginya tetap berada pada orbit masing-masing. Pengaruh dari gravitasi Matahari
masih dapat terasa hingga jarak 2 tahun cahaya.

2.6 Suhu Matahari


Matahari seperti tungku yang maha besar yang pusatnya di kobarkan oleh energi nuklir
atau atom. Di pusatnya, suhunya mungkin mencapai 14.000.000 ˚C atau lebih. Namun, suhu
pada permukaan matahari menjadi jauh lebih dingin yaitu 5.000 ˚C – 6.000 ˚C. suhu ini
masih cukup panas untuk dapat menguapkan hampir semua zat yang ada di bumi, baik cair
maupun gas.

2.7 Susunan Tubuh Matahari


Struktur umum matahari dapat di bagi dua, yaitu :
1. Atmosfer pada bagian luar
2. Interiornya
Struktur dalam atau yang disabut interior merupakan bagian yang tidak terlihat langsung
yang terdiri atas inti, lapisan radiatif dan konveksi. Penamaan kedua lapisan terluar sesuai
dengan cara energy dihantarkna keluar bumi yaitu secara radiatif dan konvektif. Sementara
itu atmosfer matahari terbagi menjadi tiga daerah utama yaitu :
1. Fotosfer
5
2. Kromosfer
3. Korona
Lapisan atmosfer merupakan daerah yang dapat terlihat langsung oleh mata. Meskipun
demikan, mata manusia berkerja dalam riak panjang gelombang yang terbatas, yaitu daerah
kasat mata (white-light) sehingga diperlukan berbagai alat bantu dan penapis untuk melihat
aktivitas atau kenampakan matahari diluar keterbatasan tersebut untuk menguraingi
intensitasnya.

Untuk dapat melihat matahari sekaligus aktivitasnya dalam setiap lapisan atmosfer, dapat
dipakai berbagai macam jenis filter. Salah satunya ialah dengan filter yang bekerja dalam riak
panjang panjang gelombang tampak yang mengurangi intensitas atau kuat cahayanya
1/100.000 kali. Kepekatan tersebut aman untuk melihat matahari dengan mata telanjang
secara langsung. Lapisan yang terlihat ini yaitu lapisan fotosfer.
Struktur matahari dibagi dalam berikut :

2.7.1 Inti atau Bagian Dalam Matahari (Core)


Inti merupakan bagian yang terbesar pada bola gas ini. Inti adalah area terdalam dari
Matahari yang memiliki suhu sekitar 20 juta derajat Fahrenheit. Berdasarkan
perbandingan radius/diameter, bagian inti berukuran seperempat jarak dari pusat ke
permukaan dan 1/64 total volume Matahari. Kepadatannya adalah sekitar 150 g/cm3.
Suhu dan tekanan yang sedemikian tingginya memungkinkan adanya pemecahan
atom-atom menjadi elektron, proton, dan neutron. Neutron yang tidak bermuatan akan
meninggalkan inti menuju bagian Matahari yang lebih luar.

6
Sementara itu, energi panas di dalam inti menyebabkan pergerakan elektron dan
proton sangat cepat dan bertabrakan satu dengan yang lain menyebabkan reaksi fusi
nuklir (sering juga disebut termonuklir). Inti Matahari adalah tempat berlangsungnya
reaksi fusi nuklir helium menjadi hidrogen. Energi hasil reaksi termonuklir di inti
berupa sinar gamma dan neutrino memberi tenaga sangat besar sekaligus
menghasilkan seluruh energi panas dan cahaya yang diterima di Bumi. Energi tersebut
dibawa keluar dari Matahari melalui radiasi.
 Zona radiatif adalah lapisan yang menyelubungi bagian inti. Lapisan ini mempunyai
suhu dari dalam ke luar adalah sekitar tujuh juta sampai dua juta derajat celsius.
 Zona konvektif adalah lapisan yang suhunya sudah menurun. Suhu lapisan ini sekitar
dua juta derajat celcius. Setelah keluar dari zona radiatif, atom-atom bagian inti ini
akan bergerak menuju lapisan yang lebih luar dengan suhu yang lebih rendah. 

2.7.2 Permukaan (atau kulit) Matahari disebut (Fotosfer)


Dari sinilah datangnya sinar cahaya yang dapat kita saksikan setiap saat sehingga
matahari tampak bercahaya terang memutih seperti piringan perak. Di bagian pinggir
bulatan itu cahaya fotosfer tidak begitu silau. Hal ini menjelaskan bahwa fotosfer
terdiri atas gas-gas , bukan benda padat atau pun cair.
Fotosfer atau permukaan Matahari meliputi wilayah setebal 500 kilometer dengan
tempratur 6.000 derajat Kelvin. Sebagian besar radiasi Matahari yang dilepaskan
keluar berasal dari fotosfer. Energi tersebut diobservasi sebagai sinar Matahari di
Bumi, 8 menit setelah meninggalkan Matahari.
Pada kenyataannya, permukaan dari fotosfer bukanlah bidang yang rata, tetapi
berbintik-bintik (berbutir-butir) besar kecil yang disebut granulasi fotosfer.
Penyelidikan yang lebih teliti dengan tropong menyatakan bahwa fotosfer tidakklah
rata, tetapi menunjukan bagian-bagian yang lebih tinggi yang seakan-akan merupakan
obor fotosfer (faculae)

2.7.3 Atmosfer Matahari


a. Lapisan Pembalikan
Lapisan ini merupakan lapisan gas pijar yang dingin. Terdiri atas berbagai macam
jenis logam. Sewaktu terjadi gerhana matahari maka spektrum selubung gas ini
jelas kelihatan.
b. Kromosfer
7
Kromosfer adalah lapisan di atas fotosfer, merupakan lapisan gas yang sangat
panas dan renggang yang menyelubungi matahari. Warna dari kromosfer
biasanya tidak terlihat karena tertutup cahaya yang begitu terang yang dihasilkan
fotosfer. Namun saat terjadi gerhana Matahari total, di mana bulan menutupi
fotosfer, bagian kromosfer akan terlihat sebagai bingkai berwarna merah di
sekeliling Matahari. Warna merah tersebut disebabkan oleh tingginya kandungan
helium di sana. Penyelidikan tentang spektrum kromosfer memberikan keterangan
adanya zat cair, helium, dan kalsium didalamnya.
c. Korona
Korona merupakan lapisan terluar dari Matahari. Lapisan ini berwarna putih,
namun hanya dapat dilihat saat terjadi gerhana karena cahaya yang dipancarkan
tidak sekuat bagian Matahari yang lebih dalam. Saat gerhana total terjadi, korona
terlihat membentuk mahkota cahaya berwarna putih di sekeliling Matahari.
Lapisan korona memiliki tempratur yang lebih tinggi dari bagian dalam Matahari
dengan 1.000.000 derajat Fahrenheit.

2.7.4 Permukaan Matahari


Mungkin tampak aneh jika kita membicarakan permukaan sebuah bola gas seperti
matahari. Akan tetapi, memang ada suatu lapisan permukaan yang mempunyai
batas tertentu merupakan bagian matahari yang dapat kita lihat. Lapisan ini yaitu
fotosfer.
Fotosfer merupakan daerah yang mempunyai kedalaman 320 km, kedalaman yang
kurang dari 1/2000 jari-jari matahari. Dahulu fotosfer dianggap sebagai sebuah
bola cahaya yang seragam dan sempurna. Akan tetapi, para pengamat pada zaman
dahulu bahkan melihat berbagai noda di fotosfer. Pada awal tahun 1600-an
Galileo galilie yaitu ilmuwan asal itali merupakan orang pertama yang melakukan
penelaahan tentang matahari dan noda-nodanya dengan bantuan teleskop. Yang
disebut noda-noda matahari ini ialah tambahan –tamabahan tak teratur dan gelap.
Noda-noda itu dianggap sangat penting, tetapi dalam beberapa hal masih
merupakan cirri-ciri yang masih penuh misteri.

Disamping noda-noda matahari, permukaan matahari juga memperlihatkan dua


ciri utama yaitu :
1. Daerah-daerah yang tak teratur yang disebut fakula
8
2. Sebuah jaringan sel halus yang disebut granulasi fotosfer

Fakula merupakan daerah yang panas dan menyala terbentuk dari tanda tanda
kecil yang terang sekali sampai dengan corengan-corengan yang besar sekali.
Fakula ini mirip dengan plage dalam kromosfer.
Fakula mempunyai susunan butir-butir kasar. Banyak ahli astronomi menganggap
bahwa fakula merupakan massa gas yang maha besar yang lebih panas dari pada
bagian lainnya permukaan matahari yang bersifat gas.
Granulasi fotosfer tampak seperti butiran-butiran yang padat dan cerah. Butir-
butiran itu dipisahkan satu dengan yang lainnya oleh batas-batas yang gelap.
Diameter sebuah butiran khusus atau sel berukuran sekitar 1.600 km yang
sebenarnya hanya merupakan daerah kecil jika dibandingkan dengan daerah
permukaan matahari yang sangat luas lainya.
Para ahli astronomi beranggapan bahwa granulasi fotosfer merupakan gas fotosfer
yang terkena panas bergerak secara hebat dan berkesinambungan. Telah dibuat
film tentang sel-sel itu yang tampak seperti cair yang sedang mendidih dan
menghembuskan gas dari kedalaman matahari.

2.8 Ciri Khas Matahari


2.8.1 Prominensa (lidah matahari)
Adalah bagian Matahari menyerupai lidah api yang sangat besar dan terang yang mencuat
keluar dari bagian permukaan serta seringkali berbentuk loop (putaran). Prominensa hanya
dapat dilihat dari bumi dengan menggunakan bantuan teleskop dan filter. Prominensa terbesar
yang pernah ditangkap oleh SOHO (Solar and Heliospheric Observatory) diestimasi
berukuran panjang 350 ribu km.

9
2.8.2 Bintik Matahari
Adalah granula-granula cembung kecil yang ditemukan di bagian fotosfer Matahari
dengan jumlah yang tak terhitung. Bintik Matahari tercipta saat garis medan magnet Matahari
menembus bagian fotosfer.  Ukuran bintik Matahari dapat lebih besar daripada Bumi. Bintik
Matahari memiliki daerah yang gelap bernama umbra, yang dikelilingi oleh daerah yang
lebih terang disebut penumbra.

10
bintik matahari adalah spot-spot kecil berwarna hitam di permukaan matahari
2.8.3 Angin Matahari
Angin Matahari terbentuk aliran konstan dari partikel-partikel yang dikeluarkan oleh
bagian atas atomosfer Matahari, yang bergerak ke seluruh tata surya. Partikel-partikel
tersebut memiliki energi yang tinggi, namun proses pergerakannya keluar medan gravitasi
Matahari pada kecepatan yang begitu tinggi belum dimengerti secara sempurna. Kecepatan
angin surya terbagi dua, yaitu angin cepat yang mencapai 400 km/s dan angin cepat yang
mencapai lebih dari 500 km/s. Kecepatan ini juga bertambah secara eksponensial seiring
jaraknya dari Matahari. Angin Matahari yang umum terjadi memiliki kecepatan 750 km/s dan
berasal dari lubang korona di atmosfer Matahari.

2.8.4 Badai Matahari


Badai matahari ini berkaitan langsung dengan peristiwa solar flare dan CME. Kedua hal
itulah yang menyebabkan terjadinya badai matahari. Solar flare adalah ledakan di Matahari
akibat terbukanya salah satu kumparan medan magnet permukaan Matahari. Ledakan ini

11
melepaskan partikel berenergi tinggi dan radiasi elektromagnetik pada panjang gelombang
sinar-x dan sinar gamma. Partikel berenergi tinggi yang dilepaskan oleh peristiwa solar flare,
jika mengarah ke Bumi, akan mencapai Bumi dalam waktu 1-2 hari. Sedangkan radiasi
elektromagnetik energi tingginya, akan mencapai Bumi dalam waktu hanya sekitar 8 menit.
CME adalah pelepasan material dari korona yang teramati sebagai letupan yang
menyembur dari permukaan Matahari. Dalam semburan material korona ini, sekitar 2×1011 –
4×1013 kilogram material dilontarkan dengan energi sebesar 1022 – 6×1024 joule. Material
ini dilontarkan dengan kecepatan mulai dari 20 km/s sampai 2000 km/s, dengan rata-rata
kecepatan 350 km/s. Untuk mencapai Bumi, dibutuhkan waktu 1-3 hari.
Matahari kita memiliki siklus keaktifan dengan periode sekitar 11 tahun. Siklus keaktifan
ini berkaitan dengan pembalikan kutub magnetik di permukaan Matahari. Keaktifan Matahari
ini bisa dilihat dari jumlah bintik matahari yang teramati. Saat keaktifan Matahari mencapai
maksimum, kita akan mengamati bintik matahari dalam jumlah paling banyak di permukaan
Matahari. Dan pada saat keaktifan Matahari mencapai maksimum inilah, angin matahari lebih
‘kencang’ dari biasanya dan partikel-partikel yang dipancarkan juga lebih energetik. Dan
peristiwa solar flare dan CME dalam skala besar juga lebih dimungkinkan untuk terjadi.
Dengan kata lain, saat keaktifan Matahari mencapai maksimum, Bumi akan lebih banyak
dipapar dengan partikel-partikel bermuatan tinggi (lebih tinggi dari biasanya) dan radiasi
elektromagnetik energi tinggi.
Partikel-partikel bermuatan yang dipancarkan dari peristiwa solar flare dan CME, saat
mencapai Bumi, akan berinteraksi dengan medan magnetik Bumi. Interaksi ini akan
menyebabkan gangguan pada medan magnetik Bumi buat sementara.
Badai Matahari seringkali terjadi bersamaan dengan luapan massa korona. Badai
Matahari memberikan risiko radiasi yang sangat besar terhadap satelit, pesawat ulang alik,
astronot, dan terutama sistem telekomunikasi Bumi. Badai Matahari yang pertama kali
tercatat dalam pustaka astronomi adalah pada tanggal 1 September 1859. Dua peneliti,
Richard C. Carrington dan Richard Hodgson yang sedang mengobservasi bintik Matahari
melalui teleskop di tempat terpisah, mengamati badai Matahari yang terlihat sebagai cahaya
putih besar di sekeliling Matahari. Kejadian ini disebut Carrington Event dan menyebabkan
lumpuhnya jaringan telegraf transatlantik antara Amerika dan Eropa.

12
2.9 Spektrum Matahari
Tiap-tiap bagian permukaan bumi itu secara tetap memancarkan energi sebesar 3,91023
kilowatt. Kira-kira seperdua billion darinya dalam bentuk sinar matahari dapat mencapai
bumi. Sinar matahari itu adalah campuran dari warna-warna. Jika sinar itu melalui sebuah
prisma gelas, beberapa sinar ini terbias lebih dari bagian-bagian yang lain. Sinar yang
meninggalkan prisma ini terurai ke dalam beberapa berkas warna yang disebut spektrum.
Warna-warna itu berturut-turut bergeser dari warna merah melalui warna jingga, kuning,
hijau, biru dan nila sampai ke warna violet.
Spektrum ini di belah-belah oleh garis-garis yang tajam-kelam. Peristiwa ini menandakan
bahwa beberapa sinar yang mempunyai gelombang-gelombang tetentu telah di absorpsi
waktu melalui lapisan gas yang “dingin” yang berada di atas permukaan matahari. Garis itu
disebut garis-garis fraunhofar, sesuai nama orang yang telah menemukannya.

2.10 Noda Matahari


Bintik matahari banyak terlihat dalam kelompok-kelompok yang mempunyai morfologi
sangat bervariasi dengan beerbagai tingkat ukuan dan evolusinya. Satu kelompok dapat
terdiri atas puluhan bintik dengan berbagai ukuran, umumnya memanjang dengan sedikit
kemiringan pada arah timur dan barat. Kala hidupnya beragam dari beberapa hari-untuk
kelompok kecil atau anggota berukuran kecil –sampai beberapa bulan untuk kelompok besar
atau salah satu anggotanya berukuran besar. Kelompok bintik matahari umumnya terbagi
dalam dua bagian disebelah barat dan timur. Bagian disebelah barat disebut pemimpin
[‘leader’] dan bagian timur disebut pengikut [‘follower’]. Dibintik satu matahari merentang
dengan garis tengah 2.000 km sampai 40.000 km, sedangkan panjang kelompok bintik
matahari mencapai lebih dari 150.000 km.

13
Tempratur bintik matahari 4.000 derajat Kelvin atau lebih rendah dari sekelilingnya yang
berada pada kisaran 6000 derajat Kelvin. Perbedaan suhu tersebut menyebabkan bintik
matahari bewarna gelap. Bintik matahari mudah terlihat pada lapisan fotosfer, lapisan
terendah dari pada atmosfer matahari.
Pada suhu sebesar 4.000 derajat Kelvin noda-noda matahari tampak gelap, lebih dingin,
dan demikian, kurang cerah di bandingkan dengan bagaian lain fotosfer. Suatu noda matahari
khusus mempunyai dua bagian yang nyata, yaitu daerah pusat yang gelap yang disebut umbra
(bayang-bayang) dan daerah lingkungan yang lebih terang yang disebut penumbra (hampir
bayang-bayang). Seperti fotosfer pada umumnya, umbra memperlihatkan suatu susunan
berbutir-butir yang member kesan adanya suatu peredaran gas panas. Pada posisi tertentu di
tepi matahari, noda-noda itu tampak seperti suatu depresi atau lekuk didalam fotosfer.
Lembar suatu noda tunggal yang panjangnya mungkin puluhan ribu kilometer dan pada
umumnya merupakan cirri-ciri sementara bertahan dimana saja dari beberapa hari sampai
beberapa bulan. Noda-noda matahari sering kali berkembang berpasangan yang kemudian
secara lambat cenderung meregang. Selama suatu periode waktu, berates-ratus noda mungkin
membentuk kelompok-kelompok besar pada lain waktu lagi, mungkin sama sekali tidak
ditemukan noda matahri.

Teori yang lebih baru beranggapan bahwa noda-noda matahari merupakan daerah dingin
yang dihasilkan oleh reaksi antara gas matahari yang bermuatan listrik dan medan magnet
matahari. Jadi, sebuah medan magnet local menerobos permukaan fotosfer dan
meninggalkan sebuah noda pada titik tersebut. Gangguan ini juga mempengaruhi atmosfer

14
matahari yang terletak diseberang noda itu. Noda matahari sebenarnya mempunyai medan
magnet yang kuat. Magnetism noda matahari mungkin di hubungkan dengan aliran kutub
suatu listrik yang lewat melalui gas matahari.
Noda-noda matahari bukan satu-satunya tampilan yang dipengaruhi oleh daur matahari.
Bila terdapat satu noda matahari maksimum, yakni bila mana timbul banyak noda, seluruh
matahri menjadi lebih aktif. Protuberans menjadi lebih besar dan lebih banyak. Nyala
matahari sangat besar, dengan suhu berjuta-juta derajat meledak-ledak.
Korona mengalami berbagai perubahan dalam bentuk dan kecermelangan selama tingkat-
tingkat daur matahari yang berbeda-beda. satelit buatan manusia juga telah memotret suatu
ciri aneh yang diketahui sebagai topi kutub matahari di dalam korona. Topi korona yang
terpusat di atas kutub utara dan kutub selatan matahari merupakan massa gas yang secara
relatif dingin. Pada panas sekitar 1.000.000 derajat celcius, panas kopi itu kira-kira hanya
seperdua panas bagian lain korona. Selama suatu noda matahari maksimum, topi kutub
menjadi sangat kecil atau absen. Selama suatu noda matahari minimum, yakni apabila hanya
terjadi sedikit noda, topi-topi itu menjadi lebih besar.
Selama noda matahari maksimum, panas bagian-bagian korona lainnya menjadi dua kali,
yaitu 4.000.000.000 derajat celcius dari panas biasanya, terutama tempat terjadinya nyala
matahari.
Jadi bintik matahari merupakan salah satu bentuk aktivitas magnetic. Sebagai magnet,
bintik matahari mempunya kutub tunggal (monopol). Oleh sebab itu, bintik matahri selalu
berkecenderungan untuk kelompok dengan anggotanya yang mempunyai kutub (polaritas)
berbeda atau sebagai dwikutub (bipolar). Bintik matahari pemimpin berlawanan Polaris
magnetiknya dengan bintik pengikutnya. Bintik matahari berukuran kecil yang berada di
sekitar bintik matahari berukuran besar umumnya mempunyai polaritas yang sama. Jika
bintik tersebut berbeda polaritasnya, disebut bintik matahari parasit.

2.12 Gerak Matahari


Setiap hari matahari terbit di ufuk timur, lalu bergerak makin lama makin tinggi, pada
tengah hari ia mencapai kedudukan tertinggi pada hari itu dan matahari dikatakan sedang
berkulminasi. Setelah tengah hari ia meneruskan perjalanannya bergerak semakin lama
semakin rendah dan senja hari terbenam di ufuk barat.
Perjalanan matahari menurut arah timur-barat, bukanlah gerak hakiki melainkan
disebabkan oleh rotasi bumi, dalam waktu 24 jam menurut arah barat-timur. Salah satu
bidang yang tegak lurus pada poros bumi adalah khatulistiwa bumi dan jika ditarik khayal
15
hingga mencapai bola langit, akan memotong bola langit pada suatu lingkaran yang
dinamakan ekuator langit.
Tempuhan harian matahari dan semua benda langit termasuk bulan, planet dan bintang-
bintang yang tetap senantiasa berbentuk lingkaran yang sejajar dengan ekuator langit.
Lingkaran tempuhan harian matahari di bagi dua oleh horizon, yaitu bagian atas horizon =
siang, bagian bawah horizon = malam.
Seperti bumi, matahari berputar pada sumbunya. Matahari juga berputar atau berotasi dari
barat ke timur. Akan tetapi, matahari tidak berputar pada kecepatan yang sama dimana-mana.
Beberapa bagian berputar lebih cepat dari pada bagian-bagian. Para ahli astronomi
mempunyai beberapa cara untuk menghitung kecepatan rotasi matahari.
Rotasi menjadi lebih lambat sewaktu menjauhi ekuator. Di kutub utara dan kutub selatan
periode menjadi 34 hari. Perbedaan hampir sepuluh hari dalam periode di antara ekuator dan
kutub-kutub matahari ini terjadi karena kenyataan bahwa matahari itu tidak padat.
Matahari mempunyai dua gerakan sekali “jalan” yaitu sebagai berikut :
a. Berputar mengelilingi sumbunya, lamanya 26,9 hari (di bumi) sekali putaran.
Ternyata bila, sekelompok noda-noda matahari pada suatu ketika tampak
berada di sebelah pinggir kanan bulatan matahari., kira-kira dua minggu
kemudian kelihatan lagi noda-noda matahari di sebelah kiri.
b. Selain itu matahari juga bergerak pula di antara rasi-rasi bintang dengan
kecepatan 20 km/detik. Gerakan ini menuju ke suatu langit yang disebut apex
Perputaran matahari dengan sumbunya ini ternyata arahnya sama dengan arah perputaran
bumi dan bulan mengelilingi sumbunya masing-masing, searah pula dengan arah peredaran
bumi mengelilingi bumi dan perputaran bulan mengelilingi bumi.

2.11.1 Gerakan Semu Matahari


Adanya pergantiam musim sepanjang tahun disebabkan oleh gerak semu matahari.
Gerak semu ini adalah peredaran matahari jika dilihat dari bumi sepanjang tahun.
Pada tanggal 21 Juni, matahari akan terbit di koordinat 23,5 derajat, atau sejauh
23,5 derajat arah utara dari khatulistiwa. Sebaliknya di bulan Desember tanggal
22, matahari terbit di -23,5 derajat, atau sejauh 23,5 derajat arah selatan
khatulistiwa.

16
Karena kemiringan itu, wilayah yang diterangi matahari sepanjang tahun berbeda-
beda. Selama setengah tahun, matahari lebih banyak menerangi wilayah utara
ketimbang wilayah selatan, dan setengah tahun berikutnya hal sebaliknya yang
terjadi. Jika fenomena ini diamati sepanjang tahun dari bumi, maka terlihat
seolah-olah matahari itu bergerak dari utara ke selatan selama setengah tahun, dan
kemudian balik lagi bergerak dari selatan ke utara pada setengah tahun berikutnya.
Dalam bola langit, lintasan gerak semu matahari itu disebut ekliptika.

Deklinasi Matahari
Lintasan semu matahari itu menggambarkan adanya perubahan deklinasi matahari
secara periodik. Deklinasi adalah jarak sudut antara sebuah benda langit dengan
“khatulistiwa langit”. Khatulistiwa langit ini sendiri merupakan proyeksi

17
khatulistiwa bumi terhadap bola langit – kalau diambil asumsi bahwa langit
berbentuk bola. Jadi, deklinasi itu analog dengan lintang di bumi.
Deklinasi matahari selalu bertambah dan berkurang setiap hari secara periodik.
Pertambahan/pengurangannya per hari adalah kira-kira sebesar 0.9856 derajat.
Dengan begitu, waktu yang dibutuhkan untuk deklinasi matahari berubah dari
+23,5 derajat ke -23,5 derajat adalah 182,6211 hari.
Equinoxes dan Solstices
Equinox maksudnya adalah saat malam dan siang sama panjang di seluruh
permukaan bumi. Bagi orang di khatulistiwa, tiap saat malam dan siang itu sama
saja panjangnya. Namun tidak demikian dengan orang lain yang ada di kawasan
utara atau kawasan selatan. Pada musim dingin, orang Eropa merasakan malam
yang lebih panjang ketimbang siang, dan pada saat yang bersamaan, orang di
Australia merasakan siang yang lebih lama. Nah, pada saat equinox ini orang utara
atau selatan itu merasakan panjang siang dan malam yang sama.
Solstice maksudnya “matahari tetap” kalau diterjemahkan dari bahasa Yunani.
Disebut begitu karena matahari pada tanggal-tanggal solstice tampak tidak banyak
bergerak ke utara ataupun ke selatan. Seperti sudah dijelaskan sebelumnya,
sepanjang tahun matahari bergerak dari deklinasi +23,5 derajat ke -23,5 derajat
lalu kembali lagi ke +23,5 derajat. Tanggal-tanggal solstice merupakan “titik
balik” nya.
Equinox dan solstice terjadi dua kali dalam setahun, yakni tanggal 21 Maret dan
23 September (equinox) serta 21 Juni dan 22 Desember (solstice).
Bagi manusia yang tinggal di kawasan dengan 4 musim, saat equinox dan solstice
ini juga menjadi penanda pergantian musim. Sebagai contoh, di kawasan utara,
tanggal 21 Maret (Vernal Equinox) adalah penanda masuknya musim semi, 21
Juni (spring solstice) masuk musim panas, 23 September (autumnal equinox)
masuk musim gugur dan 22 Desember (winter solstice) masuk musim dingin.

18
“Matahari Tak Pernah Tenggelam”
Di kawasan kutub utara dan selatan, ada waktu-waktu dimana siang itu berlangsung
sepanjang hari, atau malam berlangsung sepanjang hari. Maksudnya, ada beberapa
waktu dimana matahari tak pernah tenggelam (siang terus) walaupun jam tangan dan
kalender sudah menunjukkan pergantian hari. Di waktu lain, matahari malah tak
pernah terbit (malam terus).
Hal ini juga merupakan efek dari gerak semu matahari tadi. Ketika matahari beredar
di belahan utara (deklinasi positif), orang eskimo di kutub utara akan melihat matahari
terus sepanjang hari, dan pinguin di kutub selatan malah tak pernah melihat matahari.
Hal sebaliknya terjadi kalau matahari beredar di belahan selatan (deklinasi negatif).

2.12 Unsur-unsur Kimia Matahari


para ahli astronomi telah memahami bahwa sebagian besar unsur-unsur kimia yang
terdapat di bumi juga ada di dalam matahari. Hydrogen merupakan unsur matahari yang
paling umum, yaitu lebih dari 80% dari massa matahari.
Helium merupakan unsur kedua, sejumlah 19%. Satu persen massa matahari selebihnya
sebagian besar besar terdiri dari unsur-unsur penting berikut dengan urutan jumlah yang
menurun :
a. Oksigen
b. Magnesium
c. Nitrogen
d. Silicon
e. Karbon
f. Belerang
g. Besi
h. Natrium
19
i. Kalsium
j. Nikel
k. Dan beberapa unsur-unsur mikro lainnya
Matahari merupakan campuran dari atom-atom gas, inti-inti atom, dan partikel-partikel
atom yang lebih kecil lagi. Partikel-partikel atom ini ialah electron, proton bermuatan positif,
neutron tidak bermuatan, positron bermuatan positif, dan neutrino tidak bermuatan. Seluruh
massa materi matahari bergas panas ini disebut plasma. Suhu yang tinggi itu hampir tidak
memungkikan terjadinya campuran kimiawi didalam matahari

2.13 Manfaat dan Peran Matahari


Matahari adalah sumber energi bagi kehidupan. Matahari memiliki banyak manfaat yang
sangat penting bagi kehidupan seperti:
1. Panas Matahari memberikan suhu yang pas untuk kelangsungan hidup organisme di
Bumi. Bumi juga menerima energi Matahari dalam jumlah yang pas untuk membuat
air tetap berbentuk cair, yang mana merupakan salah satu penyokong kehidupanSelain
itu panas Matahari memungkinkan adanya angin, siklus hujan, cuaca, dan iklim.
2. Cahaya Matahari dimanfaatkan secara langsung oleh tumbuhan berklorofil untuk
melangsungkan fotosintesis, sehingga tumbuhan dapat tumbuh serta menghasilkan
oksigen dan berperan sebagai sumber pangan bagi hewan dan manusia. Mahluk hidup
yang sudah mati akan menjadi fosil yang menghasilkan minyak Bumi dan batu bara
sebagai sumber energi. Hal ini merupakan peran dari energi Matahari secara tidak
langsung
3. Panel surya dipasang di atap rumah untuk menangkap sinar Matahari dan
mengubahnya menjadi energi listrik.
4. Pembangkit listrik tenaga Matahari adalah mode baru pembangkit listrik dengan
sumber energi terbarukan. Pembangkit listrik ini terdiri dari kaca-kaca besar atau
panel yang akan menangkap cahaya Matahari dan mengkonsentrasikannya ke satu
titik. Panas yang ditangkap kemudian digunakan untuk menghasilkan uap panas
bertekanan, yang akan dipakai untuk menjalankan turbin sehingga energi listrik dapat
dihasilkan. Prinsip panel surya adalah penggunaan sel surya atau sel photovoltaic
yang terbuat dari silikon untuk menangkap sinar Matahari. Sel surya sudah banyak
dipakai untuk kalkulator tenaga surya. Panel surya sudah banyak dipasang di atap
bangunan dan rumah di daerah perkotaan untuk mendapatkan listrik dengan gratis.

20
5. Pergerakan rotasi Bumi menyebabkan ada bagian yang menerima sinar Matahari dan
ada yang tidak. Hal inilah yang menciptakan adanya hari siang dan malam di Bumi.
Sedangkan pergerak Bumi mengelilingi Matahari menyebabkan terjadinya musim.
6. Matahari menjadi penyatu planet-planet dan benda angkasa lain di sistem tata surya
yang bergerak atau berotasi mengelilinya. Keseluruhan sistem dapat berputar di luar
angkasa karena ditahan oleh gaya gravitasi Matahari yang sangat besar.

21
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Matahari adalah bola raksasa yang terbentuk dari gas hidrogen dan helium. Matahari
termasuk bintang berwarna putih yang berperan sebagai pusat tata surya. Seluruh komponen
tata surya termasuk 8 planet dan satelit masing-masing, planet-planet kerdil, asteroid, komet,
dan debu angkasa berputar mengelilingi Matahari. Di samping sebagai pusat peredaran,
Matahari juga merupakan sumber energi untuk kehidupan yang berkelanjutan. Panas
Matahari menghangatkan bumi dan membentuk iklim, sedangkan cahayanya menerangi
Bumi serta dipakai oleh tumbuhan untuk proses fotosintesis. Tanpa Matahari, tidak akan ada
kehidupan di Bumi karena banyak reaksi kimia yang tidak dapat berlangsung.
Matahari merupakan bintang yang paling dekat dengan Bumi, yaitu berjarak rata-rata
149.600.000 kilometer (92,96 juta mil). Jarak Matahari ke Bumi ini dikenal sebagai satuan
astronomi dan biasa dibulatkan (untuk penyederhanaan hitungan) menjadi 150 juta km.
Matahari merupakan bola gas mahabesar yang menyala dan panasnya luar biasa.
Diameter matahari kira-kira 1.400.000 km lebih dari 100 kali diameter bumi. Massa matahari
sama dengan 333.420 kali massa bumi. Karena berat jumlah gasnya mahabesar , tekanan
pada pusat matahari lebih dari satu juta metric ton setiap cm2..
Beberapa proses terbentuknya matahari :
1. Awan Gas yang Mengerut
2. Tarikan Gravitasi
3. Hampir Menjadi Bintang
4. Sebuah Bintang Lahir
5. Matahari sekarang

3.2 Saran
Dengan adanya makalah ini, diharapkan para mahasiswa, khususnya bagi penulis sendiri
agar lebih muda memahami secara mendalam tentang hal-hal yang berkaitan dengan materi
yang dikaji dalam mata kuliah KOSMOGRAFI.

22
DAFTAR PUSTAKA

Endarto, Danang. 2014. KOSMOGRAFI. Yogyakarta. Penerbit : Ombak


Jamil. 2009. Ilmu Falak. Jakarta. Penerbit : Amzah
Jasin, Maskoeri. 1998. Ilmu Alamiah Dasar Cetakan Ketujuh. Jakarta. Penerbit : PT. Raja
Grafindo Persaja
Shodiq, Mochammad. 2014. Ilmu Kealaman Dasar. Jakarta. Penerbit : Kencana
Tjasyono, Bayong. 2013. Ilmu Kebumian dan Antariksa. Bandung. Penerbit : Rosda
Yani, Ahmad. 2014. Pengantar Kosmografi. Yogyakarta. Penerbit : Ombak
https://id.wikipedia.org
nationalgeographic.co.id

23

You might also like