You are on page 1of 12

MAKALAH

Pra Rujukan Pendarahan dan Syok


“Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Kegawatdaruratan Umum”

Dosen Pembimbing :
Hj. Erni Setiawati, S.ST, M.Pd

Disusun Oleh :
Vira Yana
NIM.P07124119097

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLITEKNIK KESEHATAN BANJARMASIN
PROGRAM STUDI KEBIDANAN
PROGRAM DIPLOMA TIGA
2021

1
KATA PENGANTAR
Puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat rahmat dan
hidayah-Nya penulis dapat menyelesaikan makalah berjudul “Pra Rujukan
Pendarahan dan Syok” ini dengan tepat waktu. Adapun tujuan penulisan makalah ini
adalah untuk memenuhi tugas “Kegawatdaruratan Umum”. 
Penulisan makalah ini tidak akan berjalan lancar bila tidak ada bantuan dan
dorongan semangat dari berbagai pihak. Oleh karena itu, penulis ingin berterimakasih
kepada pihak tersebut, terlebih kepada Hj. Erni Setiawati, S.ST, M.Pd selaku dosen
mata kuliah “Kegawatdarurat Umum”.
Penulis menerima dengan tangan terbuka apabila pembaca ingin memberikan
kritik dan saran yang membangun untuk penyempurnaan makalah ini. Semoga makalah
ini dapat bermanfaat bagi masyarakat umum dan juga mahasiswa. Serta dapat
menambah wawasan bagi bidan untuk lebih mengetahui dan memahami mengenai

Banjarbaru, 24 Agustus 2021

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR....................................................................................................................2
DAFTAR ISI...................................................................................................................................3
BAB I PENDAHULUAN...............................................................................................................4
A. Latar Belakang.....................................................................................................................4
B. Rumusan Masalah................................................................................................................4
C. Tujuan..................................................................................................................................4
BAB II PEMBAHASAN................................................................................................................5
A. Penatalaksanaan perdarahan................................................................................................5
B. Penatalaksanaan syok...........................................................................................................6
BAB III PENUTUP......................................................................................................................10
A. Kesimpulan........................................................................................................................10
B. Saran...................................................................................................................................11
DAFTAR PUSTAKA...................................................................................................................12

3
BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang

Kegawatdaruratan adalah kejadian yang tidak diduga atau terjadi secara tiba-tiba,
seringkali merupakan kejadian yang berrbahaya (Dorlan,  2011)

Kegawatdaruratan dapat didefinisikan sebagai situasi serius dan kadang kala


berbahaya yang terjadi secara tiba-tiba dan tidak terduga dan membutuhkan tindakan
segera guna menyelamatkan jiwa/ nyawa (Campbell S, Lee C, 2000). P3K merupakan
sebuah pengetahuan dan keterampilan karena jika kita hanya mengetahui teorinya saja
tanpa melakukan latihan atau praktek, maka mental kita tidak terlatih ketika kita benar-
benar menghadapi kejadian sebenarnya. Sebaliknya jika kita langsung praktek tanpa
membaca teori kemungkinan besar kita akan melakukan pertolongan yang salah pada
korban. Sebagai seorang pecinta alam, materi ini penting untuk dipelajari, karena kondisi
alam seringkali tidak dapat diduga dan sangat mungkin terjadi kecelakaan yang tidak kita
harapkan. Sedangkan tenaga medis, sarana dan prasarana kesehatan sulit untuk
dijangkau. Maka satu-satunya pilihan adalah mencoba melakukan pertolongan sementara
pada korban kerumah sakit atau dokter terdekat.

B. Rumusan Masalah

1. Bagaimana penatalaksanaan pra rujukan perdarahan?


2. Bagaimana penatalaksanaan pra rujukan syok?

C. Tujuan
1. Untuk mengetahui penatalaksanaan pra rujukan perdarahan.
2. Untuk mengetahui penatalaksanaan pra rujukan syok.

4
BAB II

PEMBAHASAN
A. Penatalaksanaan perdarahan
Perdarahan adalah suatu keadaan dimana darah keluat dari pembuluh darah. Terdapat dua
jenis perdarahan yaitu perdarahan dalam dan perdarahan luar.

1. Penanganan perdarahan luar:


Jenis-jenis perdarahan luar:
a. Pwedarahan pembuluh darah nadi/arteri: darah akan tampak merah cerah dan darah yang
keluar akan menyemprot oleh karena terpompa oleh jantung.
b. Perdarahan pembuluh darah balik/vena: darah akan tampak merah gelap dan mengalir.
c. Perdarahan kapiler: darah akan tampak gelap, menetes dan merembes.
Perawatan pra RS untuk perdarahan luar:

a. Lakukan penekanan langsung


b. Tinggikan anggota gerak yang cedera
c. Gunakan penekanan pada titik riskan
d. Imobilisasi anggota gerak.
Turniket hanya pada kasus emergensi, ketika cara lain tidak dapat lagi menghentikan.
Gunakan turniket se-distal (bawah) mungkin. Penggunaan turniket dapat mengakibatkan
kerusakan pada saraf dan pembuluh darah. Juga dapat mengakibatkan kehilangan anggota
gerak.

Prinsip pada penutupan luka:

a. Jangan menyentuh luka secara langsung, termasuk menyentuh luka dengan tangan yang
kotor atau benda-benda yang tidak steril.
b. Bahan yang digunakan untuk membalut luka harus steril. Jika tidak ada dapat gunakan
kain yang bersih.
c. Jangan ada ujung balutan yang bebas melayang.
d. Ikatan balutan jangan terlalu longgar atau kencang.
e. Plester ujung balutan atau ikat dengan simpul.
f. Sedapat mungkin ujung jari tidak ikut terbalut agar dapat diperiksa peredaran darahnya.
2. Penanganan perdarahan dalam
Gejala dan tanda perdarahan dalam
a. Batuk darah
b. Muntah darah
c. Jejas memar di kulit
d. Perut yang keras disertai dengan rasa sakit yang luar biasa

5
e. Keluar darah dari alat kelamin
Penanganan pra rumah sakit untuk pedrahan dalam:

a. Pertahankan tetap terbukanya jalan napas.


b. Jaga korban tetap hangat berikan selimut, tetapi jangan berlebihan.
c. Awasi tanda-tanda syok (penurunan kesadaran, bibir pucat, keringat dingin ditangan,
tekanan darah turun <90/60 mmHg)
d. Evakuasi korban secepat mungkin.
Jenis-jenis balutan

a. Mitela
Berbentuk segitiga yang digunakan untuk menahan anggota badan yang terbuka.
Menahan kassa steril, membentuk turniket dan membalut dahi atau tulang tengkorak.
b. Kravat, adalah mitela yang dilipat-lipat dan dapat digunakan untuk membebat.
c. Perban gulung biasa ataupun elastis sering digunakan.

B. Penatalaksanaan syok
1. Tanda dan gejala syok
Syok adalah gangguan perfusi, kegagalan tubuh untuk mensuplai sel-sel tubuh dengan darah,
dan secara langsung memberikan darah ke segala sel dalam tubuh. Jaringan yang tidak
mendapatkan darah antara lain otak, jantung, ginjal, dan sebagainya.
Gejala yang terjadi dapat sangat ringan sehingga sulit dikenali, ataupun dapat sangat berat
sehingga mudah dikenali.
1) Nadi
Gangguan perfusi ini dapat terjadi pada semua organ, dan tubuh manusia bereaksi
terhadap keadaan ini dengan memompoa lebih cepat sehingga terjadi denyutan jantung
yang lebih cepat, dan tentu saja nedi menjadi lebih cepat. Keadaan ini dikenal sebagai
takikardi. Seperti sudah diterangkan, maka nadi dapat diraba di pergelangan tangan
(arteri radialis) ataupun arteri karotis di leher. Apabila ragu-ragu akan denyutan di
pergelangan tangan, lebih baik langsung meraba di arteri karotis. Kalau darah yang
dipompakan berkurang, maka oembuluh darah akan bereaksi dengan mengecilkan
pembuluh darahnya (vasokontriksi). Akibatnya maka denyut znadi lebih sulit diraba,
menjadi “lebih kecil”. Jadi akibat syok tadi adalah takikardia dan kecil. Pada syok yang
sangat berat, maka nadi mungkin tidak akan dapat diraba lagi.
2) Otak
Apabila otak kekurangan darah, maka terjadi gangguan fungsi otak. Bila kekurangan itu
hanya sedikit, maka penderita akan menjadi gelisah dan ketakutan. Pada syok yang berat
ataupun sangat berat, penderita akan kehilangan kesadaran, dapat sampai pingsan
sebelum meninggal. Biasanya pada keadaan syok, penderita akan merasa haus, dan
meminta minum (jangan diberikan).
3) Paru-paru

6
Bila ada syok, maka akan terjadi keadaan dimana sel-sel mengalami hipoksia,
kekurangan oksigen, tubuh akan bereaksi dengan membuat pernafasan menjadi lebih
cepat, supaya kekurangan oksigen dapat teratasi , pernafasan juga menjadi lebih dangkal.
4) Kulit
Akibat syok pada kulit, tubuh mengubah distribusi darahnya. Organ tubuh yang tidak
begitu penting tidak mendapat darah lagi supaya organ tubuh yang lebih penting tetap
mendapatkan suplay darah. Akibatnya adalah bahwa kulit menjadi dingin. Semakin berat
syoknya semakin dingin kulitnya. Perabaan akan dinginnya kulit ini dilakukan terutama
pada daerah tangan atau kaki. Pada keadaan dimana jantung tiba-tiba berhenti mendadak,
seperti misalnya serangan jantung akut yang luas, maka tubuh tidak sempat bereaksi,
sehingga mungkin kita mendapatkan penderita yang sudah mati, tetapi masih hangat.
Kulit juga menjadi “ berkeringat dingin”.
Apabila kita mendapatkan penderita yang kulit tangan atau kakinya dingin dan pada
perabaan nadi kecil dan cepat maka sebaiknya penderita di anggap berada dalam keadaan
syok.
Dengan demikian pada syok akan ada :
Gejala : Gelisah , ketakutan, mual, muntah, haus.
Tanda: Keringat dingin, nadi cepat dan kecil, anggota tubuh dingin, keringat dingin,
pernafasan cepat dan dangkal, kesadaran menurun.
2. Jenis-jenis syok
Syok yang terpenting adalah :
a. Syok karena kehilangan darah, misalnya pada luka, atau karena persalinan (syok
hipovolemik). Kehilangan darah dapat terjadi pada keadaan cedera , pada wanita yang
dalam persainan , ataupun sebab lainnya. Keadaan cedera (trauma), maka harus dianggap
bahwa syok yang terjadi adalah akibat kehilangan darah, walaupun pada trauma dapat
terjadi syok jenis lainnya misalnya syok karena jantungnya terganggu .
Perdarahan merepakan perdarahan luar, perdarahan dalam, perdarahan yang terlihat
harus dihentikan, dan cara menghentikannya adalah dengan :
1) Istirahatkan anggota tubuh yang berdarah
2) Naikkan (elevasi) anggota tubuh yang mengalami perdarahan
3) Tekan Perdarahan secara langsung memakai kassa (yang sebaiknya steril)
4) Tekan pembuluh darah nadi proximal luka
5) Turniket hanya dilakukan bila anggota tubuh sudah hancur.
b. Syok karena kehilangan air (dari darah) misalnya pada mencret-mencret yang berat atau
luka bakar (syok hipovolemik).
Syok jenis ini dapat terjadi akibat mencret-mencret yang berat, kepanasan yang tinggi
dan lama, atau pun karena bakar. Pada keadaan ini, maka walaupun tidak ada kehilangan
darah, akan tetapi cairan darah akan keluar sehingga volume darah berkurang. Lakukan
penanganan syok secara umum.
c. Syok karena jantung gagal untuk berdenyut dengan sempurna.

7
Pada keadaan ini jantung sudah tidak mampu memompa, sehingga darah tidak mencapai
jaringan agak sulit untuk menegakkan diagnosis syok jenis ini , dan akan diuraikan lebih
lanjut pada bagian mengenai jantung. Lakukan pen syanganan syok secara umum.
d. Syok karena alergi, disebut sebagai syok anafilaktik
Sering disebabkan :
1) Makanan (makanan laut paling sering)
2) Gigitan binatang (tawon, lebah)
3) Zat yang terhirup (rambut binatang, dsb)
4) Zat kimia yang kontak dengan kulit
5) Obat ( sering penisilin dan sulfa)

Gajala dan tanda syok anafilaktik:

1) Gajala dan tanda syok secara umum


2) Pembengkakan mata
3) Pembengkakan kulit
4) Pembengkakan dalam saluran nafas ( suara menjadi stridor, sesak)
3. Langkah perawat pra RS dari syok
Diagnosis dan terapi harus dilakukan dengan cepat. Untuk kebanyakan penderita trauma
dilakukan terapi terhadap syok, sampe terbukti sebaiknya. Setiap jenis syok tertentu
membutuhkan pertolongan yang khusus. Seperti keadaan kehilangan darah membutuhkan
tindakan untuk mengehentikan perdarahannya , serta penggantian darah yang sudah hilang.
Namun ada hal-hal umum yang dapat dilakukan yang akan mengurangi akibat syok itu
yaitu :
a. Selalu perhatikan A (Airway ) dan B (Brithing) terlebih dahulu
Syok dapat mengganggu airway maupun birthing. Sebagai contoh adalah bahwa keadaan
pada syok yang berat maka kesadaran akan menurun sehingga pangkal lidah jatuh
kebelakang dan kemudian menyebabkan mengorok. Ini harus diatasi terlebih dahulu.
Syok yang sangat berat akan menyebabkan pernafasan menjadi lambat (penderita
“megap-megap”) sehingga membutuhkan bantuan pernafasan. Tentu saja keadaan syok
dapat terjadi bersamaan dengan adanya kelainan airway maupun brithing seperti keadaan
cidera yang berat. Oksigen harus selalu di berikan pada penderita dengan syok.
b. Usahakan pernafasan yang lebih baik
Ini dapat dilakukan dengan melonggarkan pakaian penderita, membuka beberapa
kancing baju dan celana tentu saja dalam mebuka pakaian ini harus tetap dijaga
kesopanan, apabila pernafasan yang lebih baik maka diharapkan bahwa oksigenasi akan
menjadi lebih baik pula
c. Usahakan agar otak ( dan jantung ) mendapatkan lebih banyak darah ini dapat dilakukan
dengan membaringkan penderita dan meninggikan kaki penderita.dalam posisi ini maka
darah yang mengalir ke kaki dan bagian tubuh bawah akan berkurang, sehingga otak dan
jantung mendapatkan darah lebih banyak. Dengan demikian secara ringkas, penangan
penderita syok secara umum adalah :
8
1) Hangatkan penderita
2) Barikan oksigen
3) Usahakan otak mendapatkan oksigen dengan menaikkan kaki 20-30 cm. ini hanya
boleh dilakukan jika tidak ada cedera pada dada, perut atau tungkai.

9
BAB III

PENUTUP
A. Kesimpulan
Perdarahan adalah suatu keadaan dimana darah keluat dari pembuluh darah. Terdapat dua
jenis perdarahan yaitu perdarahan dalam dan perdarahan luar.

Jenis-jenis perdarahan luar:

1. Pedarahan pembuluh darah nadi/arteri


2. Perdarahan pembuluh darah balik/vena
3. Perdarahan kapiler

Perawatan pra RS untuk perdarahan luar:

e. Lakukan penekanan langsung


f. Tinggikan anggota gerak yang cedera
g. Gunakan penekanan pada titik riskan
h. Imobilisasi anggota gerak.

Gejala dan tanda perdarahan dalam


1. Batuk darah
2. Muntah darah
3. Jejas memar di kulit
4. Perut yang keras disertai dengan rasa sakit yang luar biasa
5. Keluar darah dari alat kelamin
Penanganan pra rumah sakit untuk pedrahan dalam:

1. Pertahankan tetap terbukanya jalan napas.


2. Jaga korban tetap hangat berikan selimut, tetapi jangan berlebihan.
3. Awasi tanda-tanda syok (penurunan kesadaran, bibir pucat, keringat dingin ditangan,
tekanan darah turun <90/60 mmHg)
4. Evakuasi korban secepat mungkin.

Tanda dan gejala syok


Syok adalah gangguan perfusi, kegagalan tubuh untuk mensuplai sel-sel tubuh dengan
darah, dan secara langsung memberikan darah ke segala sel dalam tubuh. Jaringan yang
tidak mendapatkan darah antara lain otak, jantung, ginjal, dan sebagainya.

10
B. Saran
Saat kita menemukan penderita, sebagai penolong kita harus memastikan apa yang
sebenarnya kita hadapi, apakah ada bahaya susulan atau hal yang dapat membahayakan seorang
penolong. Ingatlah selalu bahwa seorang atau lebih sudah menjadi korban, jangan ditambah lagi
dengan penolong yang menjadi korban. Keselamatan penolong adalah nomor satu.

11
DAFTAR PUSTAKA
Depkes RI. 2006. Modul 3: Penanggulangan Kegawatdaruratan Sehari-hari dan Bencana.
Jakarta: Depkes RI

12

You might also like