You are on page 1of 5

Abstrak

Di era sekarang ini, kemajuan teknologi tak terbendung. Dunia sedang mengalami
sebuah kemajuan yang lebih modern. Dengan kemajuan tersebut, ilmu pengetahuan
dan teknologi semakin maju dan berkembang lebih modern lagi. Dalam Islam, sains
dan teknologi adalah suatu keharusan dan harus sesuai dengan pandangan Islam.
Akan terjadi kekacauan secara fisik dan non fisik. Apabila pengetahuan dan teknologi
tanpa pandangan Islam.

Pendahuluan

Kata Pengantar

Puja dan puji syukur atas kehadirat Allah SWT yang selalu senantiasa memberika
kesehatan kepada kita dalam menjalankan aktivitas sehari hari sehingga arikel ini
dapat terselesaikan. Harapan saya artikel ini dapat memberikan pengetahuan tentang
kemunduran peradaban islam dalam i;mu teknologi dan sains. Saya menyadari betul
penyampaian artikel ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh sebab itu saya sebagai
penulis megharapkan kritik dan saran teman teman yang membaca artikel ini agar
saya dapat mengembangkan tulisan saya lebih baik lagi.

Latar Belakang

Suatu peradaban bangsa dan agama selelu mengalami suatu perubahan dalam
perkembangannya. Islam adalah agama yang dibawa oleh Nabi Muhammad SAW.
Dalam perkembangannya, Islam mengalami banyak kemajuan dari masa ke masa
sejak masa kepemimpinan Nabi. Salah satunya dalam bidang pendidikan. Setiap
pembangunan yang dialami oleh suatu bangsa atau negara pasti ada negara lain yang
menginginkan negaranya lebih baik, berkembang, dan lebih maju dari negara
tersebut. Dalam kemajuan peradaban Islam, bangsa Eropa terdorong untuk
melampaui kemajuan tersebut. Islam adalah agama yang memadukan iman dan ilmu
amal. Dengan demikian, pendidikan Islam diharapkan mampu tumbuh
mengembangkan suatu pemahaman yang benar tentang seluruh keberadaan manusia
di seluruh muka bumi ini. pendidikan di akhirat yang menjamin terpeliharanya nilai-
nilai budaya Islam di masa depan. Peran Islam dalam pengembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi pada dasarnya ada dua. Pertama, menjadikan akidah Islam
sebagai paradigma keilmuan. Paradigma inilah yang harus dimiliki umat Islam.
Kedua, bagi Syariah Islam (yang lahir dari Aqidah Islam) sebagai standar
penggunaan ilmu pengetahuan dan teknologi di kehidupan sehari-hari. Umat Islam
terjerumus ke dalam sikap taklid yang kemudian diturunkan dari satu generasi ke
generasi berikutnya. Setiap generasi menambah ijtihad ulama yang sebelumnya
bukan hasil ijtihad, sehingga umat Islam dari masa ke masa semakin menjauh dari
ajaran Islam yang murni. era taqlid yang dianggap sebagai era kemunduran umat
Islam di berbagai bidang, terutama saat jatuhnya kerajaan Bagdad Tangan Mongol di
mana itu adalah tempat berkumpulnya para ilmuwan Islam. Mengapa Islam tertinggal
dalam perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi padahal di masa lalu kita telah
mengenal ulama-ulama muslim seperti: Ibnu Sina, Al Khawarizmi, Ibnu Al Nafis,
Jabir bin Hayyan, Ibnu Khaldun, tidak hanya di Timur Tengah tetapi juga di seluruh
dunia. dunia seperti Timur Tengah, tetapi juga di seluruh dunia seperti Al Farabi, Ibn
Sian, Al Kandi, Al Jahwari, dan sebagainya. Sejak abad ke-18 M, peradaban Eropa
mengalami kebangkitan sedangkan peradaban Islam mengalami penurunan drastis.
Kebangkitan ini juga mendukung perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi
modern. Eropa tidak hanya menguasai bidang Sains dan Sastra, tetapi juga politik
(pemerintahan). Eropa juga satu per satu menguasai daerah-daerah yang sebelumnya
dikuasai Islam oleh ekspedisi kolonial. Maka, dalam tulisan ini, kami mencoba
membahas ilmu pengetahuan dalam Islam dan kaitannya dengan kemunduran
perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi Islam dan solusi untuk menghidupkan
kembali perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.

Pembahasan

Peradaban Islam turut mewarnai sejarah perkembangan peradaban dunia. Setelah


mempengaruhi arus kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi, peradaban Islam
perlahan surut dominasinya hingga digantikan oleh Renaisans Barat. Pasang surut
Islam sebagai sebuah peradaban dapat dilihat dari pelaksanaan keimanan (aqidah dan
akhlak), politik (siyasah), ekonomi (iqtishadiyah), kehidupan sosial (al-hayah al-
ijtimaiyyah), dan hubungan antar bangsa dan budaya. Kemajuan ilmu pengetahuan
dan teknologi dunia, yang sekarang dipimpin oleh peradaban barat abad yang lalu,
mencengangkan banyak orang di berbagai belahan dunia. kesejahteraan dan
kemakmuran materi dihasilkan oleh perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi
modern membuat orang mengagumi dan menirunya gaya hidup peradaban barat tanpa
dibarengi dengan sikap kritis terhadap segala dampak negatif yang ditimbulkannya
sebagai akibat. Pada dasarnya kita hidup di dunia ini tidak lain untuk beribadah
kepada Allah SWT. Ada banyak cara untuk beribadah kepada Allah SWT seperti
sholat, puasa, dan menuntut ilmu. Menuntut ilmu ini hukumnya wajib. Untuk
memperjelas, akan dijelaskan beberapa arti dasar. Sains adalah pengetahuan tentang
gejala alam yang diperoleh melalui proses yang disebut metode ilmiah. Peran Islam
dalam pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi adalah bahwa Syariah Islam
memiliki standar pemanfaatan ilmu pengetahuan dan teknologi. Ketentuan halal-
haram (hukum syariah) Islam harus dijadikan sebagai tolak ukur dalam pemanfaatan
ilmu pengetahuan dan teknologi, apapun bentuknya. Ilmu pengetahuan dan teknologi
yang dapat digunakan adalah yang telah diizinkan oleh syariat Islam. Sedangkan Ilmu
pengetahuan dan teknologi yang tidak boleh digunakan adalah yang diharamkan oleh
syariat Islam. dalam dekade ini telah dirasakan oleh hampir seluruh umat manusia di
belahan bumi ini. Tidak dapat dipungkiri bahwa Barat telah menguasai banyak sektor
kehidupan, seperti ekonomi, industri, teknologi, dan ilmu pengetahuan bahkan
politik. Amerika, misalnya, telah menguasai berbagai sektor kebutuhan manusia,
mulai dari industri makanan, kosmetik, farmasi, hiburan, transportasi, komunikasi,
media massa hingga industri senjata dan pertahanan. Sejalan dengan kemajuannya,
Barat juga telah melahirkan manusia yang penuh vitalitas, disiplin tinggi, menghargai
waktu, rasional dan menjunjung tinggi hak asasi manusia. Kemajuan Barat yang
mencengangkan banyak bangsa saat ini sebenarnya baru dimulai sejak abad ke-16
yang lambat laun terus berkembang dan mampu mengalahkan bangsa yang
berkontribusi terhadap kemajuannya yaitu kaum muslimin. Tidak semua orang
menyadari bahwa Islam sebenarnya berperan penting dalam menumbuhkan tradisi
ilmiah dan peradaban Barat. Ini karena kenyataannya negara-negara Islam di mana-
mana berada dalam keterpurukan, miskin, dan tertinggal. Sejak meninggalkan
semangat ijtihad, umat Islam mengalami kemunduran dalam bidang ilmu
pengetahuan dan teknologi hingga saat ini. Dalam pandangan Muhammad Al-
Ghazali, kemunduran umat Islam di era kontemporer ini ada kaitannya dengan
kecenderungan mereka untuk meninggalkan Alquran, atau sebagaimana tradisi
selama ini, umat Islam hanya menggunakan Alquran sebagai bacaan ritual. Awal
mula gerakan ilmiah kaum muslimin adalah dari Madinah, ketika Al-Qur'an mulai
memberitakan berbagai hal tentang Tuhan, alam dan manusia. Oleh karena itu, dapat
dipastikan bahwa sumber ilmu pertama bagi umat Islam adalah Al-Quran dan Hadits
Nabi Muhammad. Di masjid Madinah inilah orang-orang Hijas pertama kali
mengenal istilah guru dan murid, duduk dalam lingkaran pelajaran, menghafal, dan
mencatat apa yang mereka dengar dari guru. Dengan demikian, pengajaran ilmu-ilmu
keislaman terus berlanjut ke daerah lain seperti Irak. Awalnya berkembang hanya di
dua tempat, yaitu Basrah dan Kufah, namun setelah Baghdad ditetapkan sebagai ibu
kota, banyak bangsa yang belajar di sana. Hanya setelah empat kota ini diperluas ke
Rey, Khorasan, (Iran) dan negara-negara lain. Pada masa ini juga muncul ulama-
ulama Islam, misalnya di bidang agama, seperti Abu Hanifah, Malik, Syafi'i, dan
Hanbali di bidang hukum Islam. Ash 'ari, Al-Maturidi, Wasil bin Ata', Abu Huzail
Al-Nazam di bidang teologi. Zunnun Al-Misri, Abu Yazid Al-Bustami dan Al-Halaj
dalam Sufisme. Al-Kindi, Al-Farabi, Ibn Sina, Ibn Maskawih dalam bidang Filsafat.
Ibnu Hisyam Ibnu Hayyan, Al-Khawarizmi, Al-Mas'udi, Al-Razi dalam bidang Sains.
Perkembangan ilmu pengetahuan di kalangan umat Islam saat itu tidak terlepas dari
teologi yang dianutnya, yaitu teologi sunatullah. Sunatullah berarti hukum alam, yang
di Barat disebut hukum alam. Teologi Sunatullah menempatkan posisi akal pada
tempatnya. Kebebasan manusia dalam berpikir yang hanya terikat oleh ajaran dasar
Al-Qur'an dan hadits nabi. Keyakinan terhadap teologi seperti ini membuat umat
Islam akrab dengan ilmu-ilmu alam dan suka mencoba mencari sesuatu yang baru.
Sains dan teknologi itu netral. Ilmu bisa digunakan untuk kebaikan atau keburukan.
Misalnya, pengetahuan tentang atom dapat digunakan untuk membuat bom nuklir dan
juga dapat digunakan untuk menyembuhkan kanker. Genetika dapat digunakan untuk
mengembangkan pertanian di negara-negara dunia ketiga yang sedang berkembang.
Tak jarang juga dengan penguasaan genetika ada yang merasa sudah mampu bersaing
dengan Tuhan. Di situlah letak dasar agama, seperti Islam. Ketika umat Islam yakin
bahwa agama Islam diturunkan oleh Allah untuk menciptakan rahmat lil `alamin,
maka tidak ada ciptaan yang dapat menghancurkan ciptaan. Ketika Muslim percaya
bahwa penyebab pertama adalah Tuhan, mereka tidak pernah merasa bahwa mereka
dapat bersaing dengan Tuhan.

You might also like