You are on page 1of 10

PROPOSAL

POSYANDU REMAJA DI DESA TANETE


PUSKESMAS SIMBANG KECAMATAN SIMBANG
Alamat : Home Base Lama, Dsn Bantimurung, Desa Jenetaesa, Kec.Simbang. Email :puskesmas.simbang@gmail.com

KATA PENGANTAR
Bismillahirrahmanirrahim
Puji dan syukur kepada Allah SWT yang telah memberikan Rahmatnya
kepada kita semua. Shalawat dan salam kepada junjungan Nabi Muhammad SAW,
berkat rahmat Allah serta dukungan dari berbagai pihak, maka proposal kegiatan
posyandu remaja ini dapat disusun dengan baik.
Proposal posyandu remaja ini disusun berdasarkan permaslahan kesehatan
pada remaja yang tentunya memerulkan pemegangan yang komprehensif. Selain itu,
hasil observasi dan peninjauan wilayah Desa Tanete menjadi pertimbangan tersendiri
dalam penyusunan proposal ini.
Kegiatan posyandu remaja yang diusulkan dalam proposal ini merupakan
bentuk kegiatan yang nantinya diharapakan mampu dikembangkan serta memberikan
manfaat di Kecamatan Simbang. Kegiatan posyandu remaja ini juga diharapkan bisa
menjadi wadah untuk menyalurkan bakat atau pun prestasi remaja percontohan bagi
masyarakat setempat terutama bagi kalangan remaja yang pada akhirnya diharapakan
dapat mengurangi permasalahan kesehatan pada remaja.
Pada akhirnya niat baik ini hanya akan terlaksana kareana adanya curahan
Rahmat dari Allah SWT dan juga dukungan dari berbagai pihak. Atas perhatian dan
disetujuinnya kegiatan posyandu remaja ini, kami ucapkan terrima kasih. Semoga kita
semua selalu bisa memberikan manfaat bagi lingkungan sekitar atas kehendak-Nya.
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Kesehatan merupakan hak asasi ( UUD 1945, pasal 28 H ayat 1 dan UU
no.36 tahun 2009 tentang kesehatan ) dan sekaligus sebagai investasi sehingga
perlu diupayakan, diperjuangkan dan ditingkatkan oleh setiap individu dan oleh
seluruh kompenen bangsa, agar masyarakat dapat mewujudkan derajat kesehatan
masyarakat yang optimal. Undang-undang kesehatan nomor 36 Tahun 2009 pasal
17 dan 18 menyatakan bawha pemerintah bertanggung jawab atas ketersediaan
akses terhadap informasi, edukasi dan fasilitas palayanan kesehatan untuk
meningkatkan dan memelihara derajat kesehatan yang setinggi-tingginya.
Pemerintah juga bertanggung jawab atas ketersediaan akses terhadap informasi,
edukasi dan fasilitas pelayanan kesehatan untuk meningkatkan dan memelihara
derajat kesehatan yang setinggi-tingginya. Pemerintah juga bertanggung jawab
untuk memberdayakan dalam segala bentuk kesehatan. Hal ini perlu dilakukan
karena kesehatan bukanlah tanggung jawab pemerintah saja, namun merupakan
tanggung jawab bersama pemerintah dan masyarakat termasuk swasta.
Masa remaja merupakan masa srotm dan stress karena remaja
mengalami banyak tantangan baik dari diri mereka sendiri (biopsychososial factor)
ataupun lingkungan (emironmental factors). Apabila remaja tidak memiliki
kemampuan untuk menghadapi berbagai tantangan tersebut, mereka dapat berakhir
pada berbagai masalah kesehatan yang begitu kompleks sebagai akibat dari
perilaku berisiko yang mereka lakukan.
Serangkaian perubahan yang dialami oleh remaja itu akan menyertai
perkembangannya. Ketika seorang remaja mengalami masa puber, remaja
membutuhkan lebih banyak stimulus yang mempengaruhinya. Seperti perubahan
dalam segi fisik, yaitu dikatakan bahwa remaja disibukan tubuh mereka dan
mengembangkan citra individual mengenai gambaran tubuh mereka seperti
perubahan suara, pertumbuhan tinggi badan, pertumbuhan buah dada, menstruasi
dan mimpi basah.
Dari adanya perubahan fisik yang dialami oleh remaja itu akan
menimbulkan serangkaian perubahan psikologis yang akan menyertai
perkembangan fisik seorang remaja. Tingginya emosi dan mayoritas remaja
mengalami ketidak stabilan akibat upaya penyesuaian diri pada pola perilaku baru
dan harapan social yang baru. Hal-hal yang baru ini ada yang mudah diteriman dan
dipenuhi, ada pula yang dengan susah payah atau malah menimbulkan hambatan
dan kesulitan. Seringkali malah menjadi banyak hal negative yang sangat
meresahkan misalnya terjadinya pergaulan bebas dikalangan remaja. Dampak
pergaulan bebas ini mengantarkan pada kegiatan menyimpang seperti
berkembangnya penyakit menular seksual (PMS).
Hampir setiap hari kasus kenalkan remaja selalu kita temukan di media
massa, salah satu wujud kenalkan remaja adalah tawuran yang dilakukan oleh para
pelajar, penggunaan narkoba dan seks bebas. Berdasarkan penelitian yang
dilakukan BNN dan UI pada tahun 2012 ada 3,8 juta sampai 4,2 juta pengguna
narkoba. 50-60 persennya adalah remaja. Data dari komnas anak pada 2011 ada
330 kasus tawuran yang menyebabkan 82 anak meninggal dunia. Lembaga
pengawas kepolisian (IPW) mencatat aksi brutal yang dilakukan geng motor di
kawasan Jakarta telah menewaskan sekitar 60 orang setiap tahunnya. Base line
survey yang dilakukan BKKBN LDFE UI pada 2010 di Indonesia terjadi 2,4 juta
kasus absorsi pertahun dan sekitar 20 persen dilakukan oleh remaja.
Dilihat dari begitu banyaknya remaja yang belum menemukan tempat
bernaung yang baik maka dirasakan perlu untuk membangun sebuah tempat yang
bisa menjadi wadah atau media yang membahas secara menyeluruh tentang
perubahan yang terjadi pada remaja dan bagaiamana cara menyikapinya sehingga
remaja mambentuk benteng pertahanan pribadi dan bisa menyikapi pengaruh-
pengaruh yang merugikan.
Pos pelayanan terpadu atau posyandu merupakan bagiana dari
pembangunan kesehatan yang diprogramkan oleh pemerintah dimana sasarannya
adalah pembanguanan kesehatan untuk mencapai keluarga kecil, bahagia dan
sejahtera yang dikelola dan diselenggarakan untuk dan oleh masyarakat dengan
dukungan teknis dari petrugas kesehatan. Posyandu remaja sendiri bukanlah hal
yang baru. Diberbagai daerah terutama di Pulau Jawa telah banyak didirikan
posyandu remaja agar bisa memilih dan belajar lebih baik tentang perubahan psikis
yang dialaminya. Sehingga proposal ini dibuat agar di desa Tanete, kecamatan
Simbang Kabupaten Maros bisa didirikan posyandu remaja.
B. RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan masalah diatas maka masalah yang dikemukakan sebagai berikut
1. Bagaimana remaja dapat mengoptimalkan pergaulan kearah yang positif
2. Bagaimana remaja dapat mengoptimalkan kemampuan atau minat
pengembangan diri kearah positif dan lebih baik
3. Bagaimana remaja bisa mandiri dan bisa menciptakan karya-karya atau inovasi
yang bisa menjadi sumber motivasi bagi remaja lainnya
C. TUJUAN
Tujuan didirikan Posyandu Remaja di desa Tanete, kecamatan Simbang
1. Memberikan pengetahuan dan pelatihan agar terbentuknya relawan atau kader
posyandu remaja yang bisa memberikan pelayanan kesehatan seperti
pemeriksaan tensi, berat badan, pemeriksaan kadar HB, pemeriksaan dan
konsultasi kesehatan reproduksi remaja, konsultasi psikologi dan makanan
bergizi
2. Meningkatkan hubungan harmonis antara remaja antar kampong/RT/RW dan
antar desa
3. Menciptakan wadah generasi muda masing-masing desa sebagai wadah
pembinaan dan memahami pentingnya gaya hidup sehat
4. Menciptakan generasi muda yang siap bersaing di era globalisasi
5. Menjadi wadah positif untuk menyalurkan bakat dan minta remaja dalam
pengembangan diri
BAB II
PENYELENGGARAAN POSYANDU REMAJA
A. LANGKAH-LANGKAH PADA PELAKSANAAN POSYANDU REMAJA
Posyandu remaja diselenggarakan dan digerakkan oleh kader posyandu
remaja dengan bimbingan teknis dari puskesmas dan sektor terkait. Kader
posyandu remaja minimal berjumlah 5 orang untuk memenuhi 1 langkah kegiatan
yang diselenggarakan, kader remaja berusia 10-18 tahun dan belum pernah
menikah.
Langkah-langkah kegiatan yang diselenggarakan oleh kader posyandu
sebagai berikut
1. Pendaftaran
Berupa pengisian daftar hadir dan pengisian formulir daftar diri dan pengisian
form.
2. Pengukuran
Berupa penimbangan berat badan, pengukuran tinggi badan, pengukuran
tekanan darah, pengukuran lingkar lengan dan lingkar perut serta pengecekan
anemia untuk remaja putri secara klinis. Kegiatan ini di lakukan oleh kader
posyandu remaja yang di dampingi oleh tenaga kesehatan
3. Pencatatan
Melakukan pencatatan hasil pengukuran ke dalam buku register dan buku
pemantauan kesehatan remaja
4. Pelayanan kesehatan
Berupa konseling sesuai dengan permasalahan yang di alami remaja, pemberian
tablet tambah darah, pemberian kapsul iodium, dll. Serta melakukan rujukan ke
fasilitas kesehatan jika diperlukan, kegiatan ini dilakukan oleh kader dan
didampingi oleh petugas kesehatan
5. KIE (komunikasi, informasi dan edukasi)
Berupa kegiatan sosialisasi kesehatan dan pengembanagan keterampilan.
Dilakukan oleh kader posyandu yang didamping petugas kesehatan serta
instansi dinas terkait sesuai dengan kebutuhan pengembangan talenta yang
dimiliki remaja seperti misalnya dalam bidang seni, agama, olahraga, pertanian
dan pendidikan
B. WAKTU PENYELENGGARAAN
Waktu penyelenggaraan dilakukan disetiap satu kali dalam sebulan. Hari dan waktu
pelaksanaan kegiatan sesuai dengan hasil kesepakatan.
C. TEMPAT PENYELENGGARAAN
Tempat penyelenggaraan posyandu remaja sebaiknya berada pada tempat yang di
jangkau oleh remaja
D. SASARAN DAN PRASARANA
1. SARANA
Sarana yang diperlukan adalah gedung sebagai tempat pelaksanaan kegiatan
seperti balai desa ataupun tempat yang layak
2. PRASARANA
Prasarana yang diperlukan antara lain :
a. Meja dan kursi
b. ATK
c. Timbangan berat badan
d. Microtois
e. Alat ukur LILA / Pita LILA
f. Alat ukur lingkar perut / meteran
g. Alat ukur tekanan darah
h. Buku register posyandu remaja
i. Buku rapor kesehatan / buku pemantauan kesehatan remaja
j. Media KIE
k. Set PKPR / Promosi kesehatan
E. ANGGARAN
Anggaran yang dikeluarkan untuk penyelenggaraan ini di dapat dari
1. Bantuan Kepala Desa
2. Bantuan Kepala UPT Puskesmas
3. Kas dari kader posyandu remaja
Kas ini bisa di dapat dari kegiatan penyaluran minat dan bakat remaja seperti
a. Penanaman bibit buah/sayur/ikan yang bisa didapat dari bantuan dan kerja
sama dengan dinas pertanian dan perternakan
b. Pengumpulan barang bekas yang masih bisa di daur ulang dengan bekrja
sama terhadap bank sampah yang ada di desa Tanete
c. Perlombaan dalam bidang seni dan olahraga dengan bekerja sama antar
dinas pendidikan dan dinas pemuda dan olahraga (dispora)
F. PENCATATAN DAN PELAPORAN
1. Pencatatan
Pencatatan dilakukan oleh kader posyandu segera setelah kegiatan
dilaksanakan. Pencatatan dapat dilakukan dengan menggunakan format buku
yang sesuai dengan program kesehatan
2. Pelaporan
Pelaporan kegiatan posyandu remaja dilaporkan ke desa dan pengelola program
kesehatan usia sekolah dan remaja puskesmas (terintegrasi dengan catatan
pelaporan kesehatan remaja)
G. KELOMPOK KERJA (POKJA) POSYANDU REMAJA
Unusur-unsur yang duduk dalam pengorganisasian pokja posyandu tidak terbatas
pada komponen instansi pemerintahan saja, tetapi juga dapat melibatkan unsur-
unsur lain seperti : lembaga profesi, perguruan tinggi, LSM, swasta/dunia usaha,
ormas dan sebagainya. Susunan pokja berupa :
Pembina : Kepala desa / lurah
Anggota :
1) Unsur Pemerintah
Kelurahan, puskesmas, dinas pendidikan, dinas pendidikan, dinas pemuda dan
olahraga, dinas perikanan dan peternakan, dinas sosial, PLKB, kanwil agama,
polsek, koramil, P2TP2A, KUA dan unsur pemerintah lainnya
2) Unsur Masyarakat
Karang taruna, PKK, ormas, LSM, perguruan tinggi, organisasi profesi, dunia
usaha
BAB III
KEGIATAN PEMBINAAN POSYANDU REMAJA
A. BENTUK PEMBNAAN DAN PENGAWASAN
Pentuk pembinaan dan pengawasan dilakukan melalui :
1. Mentri dalam negeri
Mendagri melakukan pembinaan dan pengawasan di tingkat provinsi terhadap
pelaksanaan layanan kesehatan dasar dan layanan sosial dasar lainnya di
posyandu
2. Gubernur
Melakukan pembinaan dan pengawasan di tingkat kabupaten / kota terhadap
pelaksanaan layanan kesehatan dasar dan layanan sisial dasar lainnya di
posyandu
3. Bupati /Waliota
Melakukan pembinaan dan pengawasan di tingkat Desa / Kelurahan kota
terhadap pelaksanaan layanan kesehatan dasar dan layanan sosial dasar
lainnya di posyandu
4. Camat
Melakukan pembinaan dan pengawasan di tingkat Desa / Kelurahan kota
terhadap pelaksanaan layanan kesehatan dasar dan layanan sosial dasar
lainnya di posyandu
5. Kepala Daerah / Lurah
Melakukan pembinaan dan pengawasan terhadap pelaksanaan layanan
kesehatan dasar dan layanan sosial dasar lainnya di posyandu remaja

Pembinaan dan pengawasan sebagaimana tersebut di atas dapat dilakukan melalui:


1. Sosialisasi
2. Rapat koordinasi
3. Konsultasi
4. Workshop
5. Lomba
6. Penghargaan
7. Orientasi dan penghargaan

B. MONITORING DAN EVALUASI


1. Monitoring / pengawasan
a. Tujua Monitoring
1) Untuk mengetahui sejauh mana manfaat dari program posyandu remaja
yang telah dilaksanakan
2) Untuk mengetahui kendala dan hambatan yang mungkin terjadi pada
pelaksanaan program dan kegiatannya
b. Sasaran Monitoring
1) Kader posyandu remaja
2) Pokja posyandu remaja
c. Hasil yang diharapkan
1) Indikator input
a) Jumlah kader dalam posyandu
b) Kader yang telah mendapatkan pelatihan kader kesehatan remaja
2) Indikator proses
a) Tersedianya tempat untuk melakukan kegiatan posyandu remaja
b) Tersedianya perlengkapan menunjang kegiatan posyandu remaja
c) Terlaksananya kegiatan konseling di posyandu remaja
d) Terlaksananya kegiatan KIE di posyandu remaja
e) Tersedianya buku rapor kesehatan / buku pemantauan kesehatan
remaja
f) Adanya dokumentasi kegiatan dalam bentuk buku register atau buku
pencatatan
g) Tersedianya bukun pedoman posyandu remaja
3) Indikator Output
a) Seluruh kader telah mengikuti pelatihan kader kesehatan remaja
b) Terpenuhinya perlengkapan yang diperlukan dalam kegiatan posyandu
remaja
c) Minimal dalam 1 tahun 50% materi KIE yang telah direncanakan untuk
diberikan telah tersampaikan
d) Tersedianya pelaporan dan pencatatan kegiatan posyandu remaja
2. Evaluasi
a. Tujuan Evaluasi
1) Memberikan umpan balik sebagai dasar penyempurnaan program
pembinaan dan pengembangan
2) Mengukur keberhasilan seluruh program yang dilaksanakan pada akhir
kegiatan
b. Sasaran Evaluasi
1) Remaja umur 10-18 tahun dan belum dan belum menikah sebagai
sasaran kegiatan posyandu remaja
2) Pengelola program pada setiap jenjang
c. Ruang lingkup evaluasi
Seluruh kegiatan posyandu remaja, proses maupun hasil pelaksanaannya
d. Unsur-unsur yang di evaluasi
Meliputi capaian program, mekanisme pelaksanaan kegiatan, dan tingkat
keberhasilan atau ketidak berhasilan kegiatan posyandu remaja
e. Teknik evaluasi
Penilaian dapat dilaksanakan melalui diskusi kelompok terarah
BAB IV
PENUTUP
Demikianlah proposal ini dibuat dan mendapatkan dukungan dari semua
pihak baik dari unsur masyarakat dalam rangka meningkatkan palayanan kesehatan
bagi remaja di Puskesmas Simbang, Kecamatan Simbang, Kabupaten Maros
Semoga di proposal ini dapat dijadikan acuan dalam mengambil keputusan
dan kebijakan untuk mendukung upaya-upaya pembangunan kesehatan di wilayah
kecamatan Simbang, kabupaten Maros. Atas bantuan dan kerja samanya di ucapkan
terima kasih.

Dikeluarkan di : Puskesmas Simbang


Pada Tanggal : September 2021

Kepala UPTD Puskesmas Simbang


Kecamatan Simbang

RUSTAN, S.Kep, Ners


NIP : 19780101 200604 1 013
Pangkat : Penata Tk.I / III.d
PROPOSAL
PENYELENGGARAAN POSYANDU REMAJA
DI DESA TANETE KEC. SIMBANG
KAB. MAROS

UPTD
PUSKES
MAS
SIMBAN
G

You might also like