Professional Documents
Culture Documents
Makalah Keperawatan Dasar
Makalah Keperawatan Dasar
Disusun oleh:
203110126
1A
DosenPembimbing :
Ns.Idrawati Bahar,S.Kep.M.Kep
Puji syukur atas rahmat dan hidayah yang Allah SWT anugerahkan kepada kita
sehingga penulis dapat menyusun tugas dengan judul “Konsep Pemenuhan Kebutuhan
Keseimbangan Suhu Tubuh Dan Tindakan Keperawatan”. Tugas ini disusun dengan tujuan
untuk menyelesaikan tugas mata kuliah Keperawatan Dasar.
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...................................................................................................2
DAFTAR ISI...................................................................................................................3
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang…………………………………………………………………...4
B. Rumusan Masalah………………………………………………………………..5
C. Tujuan ……….…………………………………………………………...……...5
BAB II PEMBAHASAN
A. Kesimpulan………………………………………………………………….….19
DAFTAR PUSTAKA...................................................................................................20
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pengukuran suhu merupakan tatacara pemeriksaan suhu tubuh. Suhu tubuh merupakan
indikator untuk menilai keseimbangan antara pembentukan dan pengeluaran panas. Rentang
suhu tubuh dapat diukur dengan menggunakan termometer air raksa melalui oral, rektal,
maupun axila dan menggunakan termometer digital.
Kompres hangat adalah memberikan rasa hangat pada daerah tertentu dengan
menggunakan cairan atau alat yang menimbulkan hangat pada bagian tubuh yang
memerlukan. Tindakan ini selain untuk melancarkan sirkulasi darah juga untuk
menghilangkan rasa sakit, merangsang peristaltic usus, pengeluaran getah radang menjadi
lancer, serta memberikan ketenangan dan kesenangan pada klien. Pemberian kompres
dilakukan pada radang persendian, kekejangan otot, perut kembung, dan kedinginan.
Berat badan merupakan ukuran antropometri yang terpenting dan paling sering
digunakan.Berat badan menggambarkan jumlah protein, lemak, air, dan mineral pada tulang.
Berat badan seseorang sangat dipengaruhi oleh beberapa faktor antara lain : umur, jenis
kelamin, aktifitas fisik, dan keturunan (Supariasa, 2001). Berat badan merupakan salah satu
ukuran antropometri yang memberikan gambaran masa tubuh (otot dan lemak). Karena tubuh
sangat sensitif terhadap perubahan keadaan yang mendadak, misalnya karena terserang
penyakit infeksi, menurunnya nafsu makan dan menurunnya jumlah makanan yang
dikonsumsi. Maka BB merupakan ukuran antropometri yang sangat labil (Reksodikusumo,
dkk, 1989).
Tinggi badan merupakan parameter yang penting bagi keadaan gizi yang telah lalu dan
keadaan sekarang jika umur tidak diketahui dengan tepat. Disamping itu tinggi badan
merupakan ukuran kedua yang penting,karena menghubungkan berat badan terhadap tinggi
badan, faktor umur bisa dikesampingkan. Tinggi badan merupakan antropometri yang
menggambarkan keadaan pertumbuhan skeletal.
B. Rumusan Masalah
1. Mengukur suhu tubuh: oral, aksilla dan rektal?
2. Memberikan kompres hangat dan dingin?
3. Memberi minum peroral?
4. Mengukur BB, LLA LP dan IMT?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui Mengukur suhu tubuh: oral, aksilla dan rektal
2. Untuk mengetahui Memberikan kompres hangat dan dingin
3. Untuk mengetahui Memberi minum peroral
4. Untuk mengetahui Mengukur BB, LLA LP dan IMT
BAB II
PEMBAHASAN
Suhu tubuh adalah derajat panas yang dihasilkan oleh tubuh manusia sebagai
keseimbangan pembakaran dalam tubuh dengan pengeluaran panas melalui keringat,
pernapasan, sisa pembuangan (ekskresi).
7. Persiapan Lingkungan
Evaluasi
Observasi suhu tubuh pasien dan tanyakan kenyamanan pasien setelah tindakan.
B. SOP MEMBERIKAN KOMPRES HANGAT DAN DINGIN
1. Pengertian Hangat
Kompres hangat adalah memberikan rasa hangat pada daerah tertentu dengan
menggunakan cairan atau alat yang menimbulkan hangat pada bagian tubuh yang
memerlukan. Tindakan ini selain untuk melancarkan sirkulasi darah juga untuk
menghilangkan rasa sakit, merangsang peristaltic usus, pengeluaran getah radang menjadi
lancer, serta memberikan ketenangan dan kesenangan pada klien. Pemberian kompres
dilakukan pada radang persendian, kekejangan otot, perut kembung, dan kedinginan.
MANFAAT:
Manfaat Kompres Hangat adalah dapat memberikan rasa nyaman dan menurunkan suhu
tubuh dalam menangani kasus klien yang mengalami pireksia.
TUJUAN :
PROSEDUR KERJA
PRINSIP PEMBERIAN KOMPRES HANGAT
Pemberian kompres hangat pada daerah tubuh akan memberikan sinyal ke hipothalamus
melalui sumsum tulang belakang. Ketika reseptor yang peka terhadap panas dihipotalamus
dirangsang, sistem effektor mengeluarkan sinyal yang memulai berkeringat dan vasodilatasi
perifer. Perubahan ukuran pembuluh darah diatur oleh pusat vasomotor pada medulla
oblongata dari tangkai otak, dibawah pengaruh hipotalamik bagian anterior sehingga terjadi
vasodilatasi. Terjadinya vasodilatasi ini menyebabkan pembuangan/kehilangan energi/panas
melalui kulit meningkat ( berkeringat ), diharapkan akan terjadi penurunan suhu tubuh
sehingga mencapai keadaan normal kembali.
Kompres Dingin adalah suatu metode dalam penggunaan suhu rendah setempat yang
dapat menimbulkan beberapa efek fisiologis. Aplikasi kompres dingin adalah mengurangi
aliran darah ke suatu bagian dan mengurangi perdarahan serta edema.
MANFAAT:
TUJUAN:
PROSEDUR KERJA:
PRINSIP PEMBERIAN KOMPRES DINGIN
Gunakan kantong berisi es batu (cold pack) atau air es, bisa juga berupa handuk yang
dicelupkan ke dalam air dingin.Kompres dingin dilakukan didekat lokasi nyeri, disisi tubuh
yang berlawanan tetapi berhubungan dengan lokasi nyeri, atau dilokasi yang terletak antara
otak dan lokasi nyeri. Pemberian kompres dingin dapat dilakukan dalam waktu, <5 menit, 5-
10 menit dan 20-30 menit atau setiap 2 jam sekali tergantung pada tingkat nyeri dan
bengkak .Dampak fisiologisnya adalah vasokonstriksi (pembuluh darah penguncup),
penurunan metabolik, membantu mengontrol perdarahan dan pembengkakan karena trauma,
mengurangi nyeri dan menurunkan aktivitas ujung saraf pada otot.
1. Pengertian
Memenuhi kebutuhan nutrisi pasien dengan memberikan bantuan sesuai dengan kebutuhan
tubuh pasien untuk proses kehidupan .
A. Persiapan
1. Persiapan Pasien
a. Memperkenalkan diri (kontrak)
b. Meminta pengunjung atau keluarga meninggalkan ruangan.
c. Menjelaskan tujuan
d. Menjelaskan langkah atau prosedur yang akan dilakukan
e. Pasien disiapkan dipinggir tempat tidur
2. Persiapan Lingkungan
a. Menutup pintu atau jendela atau memasang sampiran
3. Persiapan Alat
a. Baki alas penyajian
b. Serbet makan
c. Piring berisi nasi atau bubur
d. Mangkok berisi sayur atau kuah
e. Piring kecil berisi lauk
f. Sendok makan
g. Sendok garpu
h. Gelas berisi air minum
i. Sedotan atau pipet
j. Mangkok untuk cuci tangan
k. Buah-buahan
B. Tahap Pelaksanaan
C. Tahap Evaluasi
D. SOP MENGUKUR BB, LLA LP DAN IMT
1. Berat Badan
Berat badan merupakan ukuran antropometri yang terpenting dan paling sering
digunakan.Berat badan menggambarkan jumlah protein, lemak, air, dan mineral pada
tulang. Berat badanseseorang sangat dipengaruhi oleh beberapa faktor antara lain : umur,
jenis kelamin, aktifitasfisik, dan keturunan (Supariasa, 2001). Berat badan merupakan salah
satu ukuranantropometri yang memberikan gambaran masa tubuh (otot dan lemak). Karena
tubuh sangat sensitif terhadap perubahan keadaan yang mendadak, misalnya karena
terserang penyakit infeksi, menurunnya nafsu makan dan menurunnya jumlah makanan
yang dikonsumsi. Maka BB merupakan ukuran antropometri yang sangat labil
(Reksodikusumo, dkk, 1989). Dalam keadaan normal dimana keadaan kesehatan baik dan
keseimbangan antara intake dan keutuhan gizi terjamin, berat badan mengikuti
perkembangan umur. Sebaiknya dalam keadaan abnormal terdapat dua kemungkinan
perkembangan BB, yaitu dapat berkembang lebih cepat atau lebih lambat dari keadaan
normal.
Lingkar Lengan Atas (LLA), dilakukan pada pertengahan antara pangkal lengan atas dan
ujung siku dalam ukuran cm (centi meter) (Zeman dan ney,1988)
2) Mempersihlakan pasien untuk untuk menggulung lengan kiri atau lengan baju kanan
bagi pasien yang kidal
3) Menentukan posisi pangkal bahu dan ujung siku dengan cara siku dilipat dengan
telapak tangan dilipat kearah perut
4) Tentukan titik tengah lengan antara pangkal bahu dan ujung siku
5) Kemudian lingkaran pita LLA antara pangkal bahu dan ujung siku,melingkarkan pita
LLA pada lengan,pitanya jangan terlalu ketat atau terlalu longgar
6) Membaca hasil pengukuran pada skala pita LLA yang ditunjukkan oleh garis merah
a.Pengertian
b.Tujuan
4) Petugas menarik alat ukur lingkar perut dan melingkarkan ke perut pasien dimulai
dari bagian kiri sejajar mendatar kekanan melingkar pinggang melewati perut dan
sampai bagian kiri
Link video
https://youtu.be/DhxdZbY2U1o
https://youtu.be/s_yLZdfrM5I
https://youtu.be/8w-3_w3oyv0
https://youtu.be/DaUt04QlHB8
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Pengukuran suhu merupakan tatacara pemeriksaan suhu tubuh. Suhu tubuh merupakan
indikator untuk menilai keseimbangan antara pembentukan dan pengeluaran panas. Rentang
suhu tubuh dapat diukur dengan menggunakan termometer air raksa melalui oral, rektal,
maupun axila dan menggunakan termometer digital.
Kompres hangat adalah memberikan rasa hangat pada daerah tertentu dengan
menggunakan cairan atau alat yang menimbulkan hangat pada bagian tubuh yang
memerlukan. Tindakan ini selain untuk melancarkan sirkulasi darah juga untuk
menghilangkan rasa sakit, merangsang peristaltic usus, pengeluaran getah radang menjadi
lancer, serta memberikan ketenangan dan kesenangan pada klien. Pemberian kompres
dilakukan pada radang persendian, kekejangan otot, perut kembung, dan kedinginan.
Berat badan merupakan ukuran antropometri yang terpenting dan paling sering
digunakan.Berat badan menggambarkan jumlah protein, lemak, air, dan mineral pada tulang.
Berat badan seseorang sangat dipengaruhi oleh beberapa faktor antara lain : umur, jenis
kelamin, aktifitas fisik, dan keturunan (Supariasa, 2001). Berat badan merupakan salah satu
ukuran antropometri yang memberikan gambaran masa tubuh (otot dan lemak). Karena tubuh
sangat sensitif terhadap perubahan keadaan yang mendadak, misalnya karena terserang
penyakit infeksi, menurunnya nafsu makan dan menurunnya jumlah makanan yang
dikonsumsi. Maka BB merupakan ukuran antropometri yang sangat labil (Reksodikusumo,
dkk, 1989).
Tinggi badan merupakan parameter yang penting bagi keadaan gizi yang telah lalu dan
keadaan sekarang jika umur tidak diketahui dengan tepat. Disamping itu tinggi badan
merupakan ukuran kedua yang penting,karena menghubungkan berat badan terhadap tinggi
badan, faktor umur bisa dikesampingkan. Tinggi badan merupakan antropometri yang
menggambarkan keadaan pertumbuhan skeletal.
DAFTAR PUSTAKA
https://muhammadwahyuputra69.blogspot.com/2017/09/sop-membantu-memberikan-
makanan-dan.html
http://metode-metode-kebidanan.blogspot.com/2015/04/makalah-kompres-
panashangat-pada-tubuh.html
https://www.blogperawat.net/2019/01/sop-mengukur-suhu-tubuh.html
http://anni31.mahasiswa.unimus.ac.id/2015/10/19/kompres-hangat-dan-dingin/