You are on page 1of 8

AKUNTANSI KEUANGAN II

Disusun Oleh

Nirwana Jamal (20AK007)


Andi Muhammad Zakir Khaeran S (20AK008)

SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI NUSANTARA MAKASSAR


MAKASSAR
TAHUN AJARAN 2021/2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur saya ucapkan kehadirat Allah SWT atas segala rahmat-Nya sehingga makalah ini
dapat tersusun sampai dengan selesai. Tidak lupa saya mengucapkan terima kasih terhadap
bantuan dari pihak yang telah berkontribusi dengan memberikan sumbangan baik pikiran
maupun materinya.

Penulis sangat berharap semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan pengalaman
bagi pembaca. Bahkan saya berharap lebih jauh lagi agar makalah ini bisa pembaca praktekkan
dalam kehidupan sehari-hari.

Bagi saya sebagai penyusun merasa bahwa masih banyak kekurangan dalam penyusunan
makalah ini karena keterbatasan pengetahuan dan pengalaman saya. Untuk itu saya sangat
mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini.

Jakarta, 8 September 2021

Penyusun
2.UTANG JANGKA PANJANG
Apa itu Obligasi?

Obligasi adalah surat utang yang diterbitkan oleh pihak yang berutang kepada pihak yang
berpiutang. Singkat kata obligasi adalah surat utang yang bisa dibeli dan pembeli akan mendapat
keuntungan berupa bunga nantinya. Dalam obligasi berisi tanggal jatuh tempo pembayaran utang
dan bunganya. Bunga dalam obligasi disebut kupon. Kupon wajib diberikan oleh penerbit
obligasi terhadap pemegang obligasi.

Di Indonesia, tempo atau jangka waktu obligasi lamanya 1 hingga 10 tahun. Jadi, obligasi
termasuk dalam surat utang jangka menengah panjang. Obligasi terdaftar dalam Bursa Efek,
seperti Saham, Sukuk, Efek Beragun Aset, dan Investasi Real Estat. Selain negara, obligasi juga
bisa diterbitkan oleh perusahaan.

KLASIFIKASI OBLIGASI

Berdasarkan sisi penerbit, ada 3 jenis obligasi yang perlu diketahui.

1. Obligasi Korporasi. Obligasi korporasi merupakan surat utang yang diterbitkan oleh
perusahaan milik negara (BUMN) atau perusahaan swasta.
2. Obligasi Pemerintah. Obligasi pemerintah merupakan surat utang yang diterbitkan oleh
pemerintah. Di Indonesia obligasi jenis ini diterbitkan setiap 1 tahun sekali dengan nama
Obligasi Negara Ritel (ORI). Pertama diterbitkan Agustus 2006.
3. Obligasi Daerah. Obligasi daerah merupakan surat utang yang diterbitkan oleh
pemerintah daerah. Tujuannya untuk membantu pemerintah daerah dalam melakukan
pembangunan.
Berdasarkan nominalnya, obligasi terbagi menjadi dua jenis yang berbeda, yakni:

 Obligasi Konvensional. Merupakan obligasi atau surat utang dengan nominal yang sangat
besar yakni kurang lebih 1 milyar rupiah per slotnya. 

 Obligasi Ritel. Obligasi ritel adalah surat utang yang mempunyai nominal yang kecil,
contohnya 1 juta rupiah.

Berdasarkan pembayaran bunganya, terdapat 4 jenis obligasi yang penting untuk diketahui.

 Obligasi Kupon. Merupakan surat utang yang secara berkala memberikan bunga kepada
pihak investornya. Kupon ini berisikan suatu nominal tertentu sesuai dengan kesepakatan
kedua belah pihak sebelumnya.

 Zero Coupon Bond. Adalah surat utang tanpa bunga dan tidak harus dibayarkan secara
berkala. Pihak investor akan mendapatkan keuntungan dari selisih harga jual diskonto
dan harga awal surat utang saat diperjualbelikan. Obligasi jenis ini memiliki jangka
waktu tempo mulai dari 1 - 10 tahun.

 Obligasi Fixed Coupon atau Kupon Tetap. Jenis obligasi ini memiliki penawaran obligasi
dengan tingkat suku bunga yang bernilai tetap hingga waktu jatuh tempo surat utang
tersebut tiba.

 Obligasi Floating Coupon atau Kupon Mengambang. Kupon yang ditawarkan oleh jenis
obligasi ini bisa berubah nilainya tergantung dengan indeks pasar uang. Pada obligasi ini,
terdapat kupon batas minimal di dalamnya yang berarti kupon yang pertama ditetapkan
akan menjadi besaran kupon minimal yang berlaku sampai waktu jatuh tempo.
Dan berdasarkan imbal hasilnya, obligasi terbagi ke dalam beberapa jenis di bawah ini.

 Obligasi Konvensional. Merupakan surat utang yang diterbitkan oleh suatu pihak untuk
mendapatkan pinjaman yang nantinya digunakan sebagai tambahan modal, yakni dengan
memberikan imbal hasil/bunga kepada pihak investor dalam jangka waktu tertentu.

 Obligasi Syariah. Surat utang jenis ini diterbitkan dengan tujuan memberikan imbal hasil
berupa uang sewa yang perhitungannya diukur sesuai dengan prinsip syariah Islam dan
tanpa mengandung unsur riba. Pada obligasi syariah, imbal hasil akan dibayarkan secara
berkala dalam kurun waktu atau periode yang telah ditentukan.

https://kamus.tokopedia.com/o/obligasi/

HARGA PASAR OBLIGASI

Harga dan Yield

Seperti yang telah dijelaskan di atas, harga obligasi dan yield berbanding terbalik. Perubahan
harga berpengaruh terhadap besaran yield to maturity atau potensi keuntungan tahunan yang
diperoleh dari kupon dan selisih harga apabila memegang obligasi hingga jatuh tempo.

Berikut ini ilustrasi di antara tiga obligasi yang memiliki tiga harga yang berbeda:
Harga par adalah harga obligasi yang sama dengan nilai par atau nilai nominal (=100%), harga
premium adalah harga obligasi di atas harga par (>100%) dan harga diskon adalah harga obligasi
di bawah nilai par (<100%). 

Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa apabila investor membeli obligasi L di harga diskon
memiliki yield to maturity yang lebih tinggi dibandingkan dengan kupon. Sebaliknya, apabila
membeli Z di harga premium maka nilai yield to maturity akan lebih rendah daripada kupon.

Contoh Kasus

Lima tahun lalu, Pak Didi membeli obligasi ABCD dengan kupon 10% dengan harga 100
dengan nilai Rp100.000.000. Pak Didi membeli obligasi itu dengan harapan dapat mendapatkan
keuntungan setelah pajak sekitar Rp8,5 juta per tahun atau sekitar Rp4,25 juta per 6 bulan.

Hasil investasi obligasi dari Pak Didi setiap tahunnya digunakan untuk membeli berbagai aneka
tanaman serta perlengkapan berkebun di rumah sesuai dengan hobinya. Dalam 5 tahun, Pak Didi
menerima keuntungan sekitar Rp42,5 juta (5 tahun dikali Rp8,5 juta per tahun).

Setelah 5 tahun, Pak Didi membutuhkan uang untuk merenovasi rumah. Pak Didi kemudian
berpikir untuk menjual obligasinya. Pada saat itu, harga obligasi sebesar 98. Apabila Pak Didi
menjual obligasi tersebut di harga 98 apakah dia mengalami kerugian dari investasi tersebut?
Jawabannya tidak. Dalam 5 tahun, dia telah mendapatkan keuntungan dari kupon yang dibayar

setiap tahun atau 2 kali setiap 6 bulan. Pergerakan harga tidak mempengaruhi nilai kupon yang

diterima oleh investor.

Pada saat menjual obligasi di harga 98, dia akan mengalami capital loss sebesar Rp2 juta yang
berasal dari perhitungan= Rp100.000.000 x (98-100) %. Namun, kerugian itu dikompensasi dari
keuntungan yang telah diperoleh setiap tahun dari kupon.

Salah satu a good rule of thumb dalam berinvestasi obligasi adalah investor yang memiliki
horizon waktu investasi lebih panjang dibandingkan dengan durasi akan merasakan manfaat dari
peningkatan suku bunga.

You might also like