You are on page 1of 11

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Area Traffic Control System (ATCS) merupakan sistem pengendali lalu

lintas . Tanpa adanya ATCS bisa dibayangkan bagaimana bahayanya arus lalu

lintas di Indonesia, entah itu tabrakan antar kendaraan maupun yang lainnya.

Bukan hanya itu, Air Traffic Control di Indonesia dimata dunia juga cukup

menjadi sorotan, buktinya Indonesia menjadi juara Global Awards mengalahkan

Thales ADS-B dan Adacel lnc.

1.2 Rumusan Masalah

1.2.1 Apa Pengertian ATCS

1.2.2 Apa Tujuan dan Manfaat ATCS

1.2.3 Bagaimana Sistem ATCS

1.2.4 Bagaimana Cara Kerja ATCS

1.3 Tujuan Penulisan

Makalah ini disusun dengan tujuan menambah wawasan sekaligus

diharapkan memperdalam ilmu mahasiswa/I dalam dunia kendaraan lalu lintas,

khususnya mengenai Area Traffic Control System


BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian ATCS

ATCS atau Area Traffic Control System adalah : 

1. Sistem pengendalian lalu lintas berbasis teknologi informasi pada suatu

kawasan yang bertujuan untuk mengoptimalkan kinerja jaringan jalan melalui

optimasi dan koordinasi pengatur lampu lalu lintas disetiap persimpangan.

2. Sistem pengendalian lampu lalin (APILL) secara terpusat dimana seluruh

unsur APILL dihubungkan dengan saluran komunikasi antara controller di

lapangan dengan komputer di pusat pengatur atau Central Control System

Room

Sistem ATCS ini dapat mengurangi dan meniadakan permasalah

kemacetan pada lalu lintas yang ada di jalan raya. Karena dengan menggunakan

pengendalian ATCS dengan camera CCTV dinamis melalui port parallel ini.

Dapat mengatur 4 jalur persimpangan berdasarkan inputan data yang diperoleh

dengan camera CCTV dinamis dan kemudian data tersebut akan diolah oleh

system ATCS ini yang kemudian hasil dari pengolahan data ini akan disalurkan

melalui port parallel yang pada akhirnya di dapatkan keluaran yang akan

mengatur penyalan traffic light pada setiap jalur sesuai dengan kondisi

kepadatan lalu lintas pada setiap jalurnya.


2.2 Tujuan dan Manfaat ATCS (Area Traffic Control System)

 Fungsi ATCS :

1. Mengatur waktu sinyal di persimpangan secara responsif dan

terkoordinasi.

2. Dalam keadaan tertentu, memberikan waktu hijau pada kendaraan yang

memiliki prioritas (Pemadam Kendaraan, Ambulance, VVIP, Konvoi, dan

lain-lain).

3. Menyampaikan informasi kondisi lalu lintas dan alternatif lintasan.

4. Menyediakan rekaman data lalu lintas, kejadian kecelakaan, dan kejadian

lainnya di persimpangan.

 Manfaat ATCS :

1. Terciptanya optimasi kinerja jaringan jalan.

2. Mewujudkan sistem lalu lintas dan angkutan jalan yang aman, selamat dan

berwawan lingkungan.

3. Mengurangi jumlah dan beban petugas pengatur lalu lintas di

persimpangan.

2.3 Sistem ATCS (Area Traffic Control System)

ATCS merupakan Sistem pengendalian lalu lintas berbasis teknologi

informasi pada suatu kawasan yang bertujuan untuk mengoptimalkan kinerja

jaringan jalan melalui optimasi dan koordinasi pengatur lampu lalu lintas disetip 

persimpangan. ATCS mempunyai sistem utama dalam operasinya yaitu :


1. Server, work satation, yang berfungsi sebagai pusat operasional untuk

memonitor dan mengontrol kondisi lalu lintas dari seluruh persimpangan

dalam satu area

2. Wall map, yang berfungsi menyediakan informasi status dan kondisi dari

local controller

3. Local Controller (Pengontrol persimpangan)

4. Video Surveilance (CCTV)

5. Vehicle Detector

ITS (Intelligent Traffic System) menggabungkan ATCS dengan sistem

informasi lainnya sehingga data yang didapat dari ATCS dapat diolah untuk

kepentingan lebih luas seperti informasi pada VMS (Variable Message Sign),

informasi insiden dan kemacetan untuk pengguna jalan dan penyediaan streaming

CCTV

2.4 Cara Kerja ATCS

Cara kerja ATCS berdasarkan distribusi kepadatan, system ini mengontrol

lampu lalin otomatis dengan menggunakan kamera berbasis mikro kontroller.

Kamera digunakan sebagai pengamat kepadatan kendaraan pada suatu

persimpangan. Hasil pengamatan diolah oleh PC sehingga diperolah presentase

kepadatan pada tiap-tiap jalur. Mikro kontroller bekerja menggunakan lampu

lalin secara default kontrol yaitu searah dengan arah jarum jam . Jika

PC terkoneksi dengan mikro kontroler maka mikro kontroller mengirimkan

informasi jalur mana yang lampu hijaunya akan menyala, kemudian PC


mengolah gambar persimpangan dan menentukan besarnya presentase kepadatan

serta lama penyalaan lampu hijau untuk jalur yang telah ditentukan. Apabila tidak

ada koneksi antara PC dan Mikro kontroler maka penyalaan lampu hijau adalah 6

detik. Presentase kepadatan pada tiap tiap jalur juga dipengaruhi dari

persimpangan sebelumnya yang terhubung pada tiap tiap jalur secara simulasi.

Sistem ini dapat bekerja memakan lama penyalaan lampu hijau dengan

presentase keberhasilan sebesar 100%. Pada umumnya arah perpindahan lampu

lalin dapat diatur sesuai dengan arah jarum jam (Clock wise) atau berlawanan

arah jarum jam (Counter Clock Wise). Lampu lalin bekerja secara bergantian

pada tiap jalur sesuai dengan waktu yang sudah ditentukan dengan urutan

menyala lampu hijau, kuning dan merah


ACTS(Area Traffic Control System)

pengendalian lalu lintas dengan menyelaraskan waktu lampu merah pada jaringan jalan


raya dari sebuah kota. Pengaturan lalu lintas melalui sistem ini memerlukan parameter
jumlah kendaraan dan waktu tempuh kendaraan.
Suatu penataan ulang pada satu persimpangan akan mengubah pola arus yang keluar
dari setiap kaki persimpangan, yang implikasinya tetap akan mempengaruhi ritme arus
lalu lintas pada ruas jalan lain. pada titik tertentu, arus ini justru akan menyebabkan
tundaan pada persimpangan lain yang masih memiliki hubungan dengan persimpangan
yang baru saja kita tata ulang siklus lampunya. sederhananya, kita telah berhasil
melancarkan arus di satu titik persimpangan, akan tetapi arus yang keluar dari titik
tersebut justru membuat kemacetan di titik persimpangan yang lain. Penataan ritme lalu
lintas akan lebih baik apabila menerapkan teknologi Area Traffic Control System (ATCS)
pada semua persimpangan lalu lintas yang ada di kota tersebut. ATCS adalah sebuah
sistem pengaturan lalu lintas bersinyal terkoordinasi yang diatur mencakup satu wilayah
secara terpusat. dengan ATCS maka dapat dilakukan upaya manajemen rekayasa lalu
lintas yang mengkoordinasikan semua titik-titik persimpangan bersinyal melalui pusat
kontrol ATCS, sehingga diperoleh suatu kondisi pergerakan lalu lintas secara efisien.
teknologi atcs sendiri telah banyak diterapkan di berbagai kota-kota besar di negara-
negara maju. Dengan ATCS, penataan siklus lampu lalu lintas dilakukan berdasar input
data lalu lintas yang diperoleh secara real time melalui kamera cctv pemantau lalu lintas
pada titik-titik persimpangan. penentuan waktu siklus lampu persimpangan dapat diubah
berkali-kali dalam satu hari sesuai kebutuhan lalu lintas paling efisien yang mencakup
keseluruhan wilayah tersebut.
Untuk itu maka pengoperasian atcs diatur dengan sebuah sistem kontrol terpadu yang
melibatkan beberapa komponen berupa:
1. pengatur arus persimpangan berupa lampu lalu lintas
2. penginput data lalu lintas berupa kamera cctv pemantau
3. pengirim data berupa jaringan kabel data atau pemancar gelombang
4. software sistem ATCS
5. ruang kontrol (central control room) atcs plus operatornya
ATCS terdiri dari beberapa sistem utama yaitu :

 Server, Workstation, yang berfungsi sebagai pusat operasional untuk memonitor dan
mengontrol kondisi lalu lintas dari seluruh persimpangan dalam satu area.
 Wall map, yang berfungsi menyediakan informasi status dan kondisi dari Local Controller.
 Local Controller (pengontrol persimpangan).
 Video Surveilance (CCTV).
 Vehicle Detector.

Fungsi ATCS (Area Traffic Control System)

1. Mengatur waktu sinyal di persimpangan secara responsif dan terkoordinasi.


2. Dalam keadaan tertentu, memberikan waktu hijau pada kendaraan yang memiliki prioritas
(Pemadam Kendaraan, Ambulance, VVIP, Konvoi, Dll).
3. Menyampaikan informasi kondisi lalu lintas dan alternatif lintasan.
4. Menyediakan rekaman data lalu lintas, kejadian kecelakaan, dan kejadian lainnya di
persimpangan.
Manfaat ATCS (Area Traffic Control System)

1. Terciptanya optimasi kinerja jaringan jalan.


2. Mewujudkan sistem lalu lintas dan angkutan jalan yang aman, selamat dan berwawan
lingkungan.
3. Mengurangi jumlah dan beban petugas pengatur lalu lintas di persimpangan.

C Room ATCS

 Penyimpanan video lalu lintas di persimpangan jalan


 Memberikan informasi status perangkat taffic controller
 Aplikasi traffic server berbasis OS Ubuntu pada PC
 Server room dan Workstation

vISI dan MISI


VISI

 Transportasi, dalam arti suatu sistem yang terdiri dari sarana dan prasarana yang didukung
oleh tata laksana dan Sumber Daya Manusia membentuk jaringan prasarana dan jaringan
pelayanan
 Pelayanan transportasi yang handal, diindikasikan oleh penyelenggaraan transportasi yang
aman, selamat, nyaman, tepat waktu, terpelihara, mencukupi kebutuhan, menjangkau seluruh
wilayah kota serta mampu mendukung pembangunan kota
 Kota Perdagangan, mengandung arti kota yang mendasarkan bentuk aktifitas pengembangan
ekonomi yang menitikberatkan pada aspek perniagaan sesuai dengan karakteristik masyarakat
kota yang didalamnya melekat penyelenggaraan fungsi jasa yang menjadi tulang punggung
pembangunan
 Kota jasa, sebutan kota jasa sebenarnya tidak lepas dari status kota perdagangan karena
perdagangan akan selalu terkait dengan persoalan perniagaan atau proses transaksi dan
distribusi barang dan jasa
MISI

 Mewujudkan perencanaan dan perumusan kebijakan tehnis di bidang perhubungan


 Mewujudkan peningkatan penyelenggaraan pengelolaan terminal
 Mewujudkan pelayanan transportasi massal perkotaan dan perparkiran yang nyaman dan
tertib
 Mewujudkan pengembangan sarana dan prasarana transportasi
 Mewujudkan peningkatan pelayanan uji kendaraan bermotor

Area Control Traffic System atau yang dikenal dengan ATCS adalah suatu sistem
pengendalian lalu lintas secara terkoordinasi di suatu kawasan, wilayah, 12 area, daerah.
ATCS dapat dibedakan menjadi 3, yaitu: 1) ATCS yang tidak responsif Menggunakan Alat
Pemberi Isyarat Lalu Lintas (APILL) yang dioperasikan secara fixed setting berdasarkan data
survey tanpa ada sinkronisasi terhadap laju trafik aktual pada simpang; 2) ATCS yang semi
responsif Menggunakan detector kendaraan pada APILL dan melakukan sinkronisasi
berdarkan trafik aktual pada simpang yang bersangkutan saja, tetapi tidak ada pengelolaan
lalu lintas secara menyeluruh dan terkoordinasi di seluruh wilayah (region); 3) ATCS yang
fully responsif Memiliki pusat pengendalian APILL berhubungan dengan komputer dan
dilengkapi dengan alat pencatat pergerakkan arus lalu lintas berupa detektor sehngga
program pengaturan nyala lampu besarnya dapat berubah-ubah.

mengoptimalkan kinerja jaringan jalan melalui optimasi dan koordinasi pengaturan lampu
lalu lintas di setiap persimpangan. Dengan ATCS diharapkan permasalahan terkait kejadian
kecelakaan, pelanggaran, atau kemacetan bisa dihindari atau ditindaklanjuti secara objektif.
Karena sifat sistem ini monitoring, maka perlu adanya tindak lanjut secara lebih optimal
baik berupa kebijakan atau teknologi pendukung.

Pada ATCS terdapat tujuan sebagai berikut. 1. Sistem kendali lalu lintas kendaraan yang
terkoordinasi dan terpusat dengan satu sistem yang terpadu 2. Penentuan siklus lampu lalu
lintas secara real time 3. Menyediakan data berupa video kondisi lalu lintas di
persimpangan melalui CCTV secara real time 4. Alat kontrol kebijakan dalam manajemen
rekayasa lalu lintas 5. Terintegrasi dengan seluruh transportasi lainnya 6. Memberikan
himbauan dan penegakan kebijakan lalu lintas secara langsung melalui control centre [SMT]

Analisis Masalah Berdasarkan hasil observasi dengan petugas ATCS, berikut adalah masalah-
masalah yang ada pada ATCS. - ATCS hanya digunakan untuk fungsi monitoring saja, belum
dimanfaatkan untuk keperluan yang lebih bernilai. - ATCS masih bergantung dana APBN dan
APBD - Ketika ada inovasi pengembangan sistem terkadang harus terbentur dengan
kepentingan dinas lain - Indikator pengukuran keberhasilan sistem belum jelas -
Manajemen risiko infrastruktur masih belum optimal, seperti belum adanya Genset yang
efektif untuk menangani risiko mati lampu dan belum adanya Backup Data Center untuk
menangani risiko kehilangan data.

Analisis Peluang Berikut adalah peluang yang dimiliki oleh ATCS. - Sudah adanya fungsi
monitoring pada ATCS sekarang ini, data-data yang didapat dapat dimanfaatkan untuk
pengembangan di waktu yang akan datang. - Masalah terkait lalu lintas merupakan masalah
yang ditunggu-tunggu solusinya. Apabila ATCS berhasil mengatasi masalah ini, maka itu
akan meningkatkan berbagai macam produktivitas di kota Bandung ini, seperti pekerjaan
para karyawan dan pendidikan para pelajar. - Seluruh masyarakat menggunakan lalu lintas
setiap harinya untuk menunjang berbagai macam aktivitas mereka. Peluang ini apabila
dimanfaatkan oleh ATCS dengan baik, maka masyarakat akan senang terhadap pelayanan
pemerintah, tingkat kepercayaan masyarakat pada pemerintah pun meningkat karena
kinerja yang baik yang sangat membantu masyarakat menjalankan banyak dari kegiatan
mereka sehari-hari. 3.7.

Perilaku tidak tertib di jalan masih cukup banyak sehingga memerlukan himbauan dari
ruang kontrol ATCS. Kelemahan
Berdasarkan hasil observasi awal, penulis menemukan beberapa indikasi masalah dalam
pelaksanaan evaluasi program ATCS (Area Traffic Control System) di Kota Bandung,
diantaranya: (1) Dalam pelaksanaan Area Traffic Control System belum ada prosedur
tertulis yang dapat dijadikan sebagai landasan kerja dalam program ATCS tersebut.
Sehingga mengakibatkan tidak adanya kejelasan dan tolak ukur terhadap keberhasilan
kerja, berdampak pada pencapaian target kerja yang hanya disesuaikan berdasarkan
anggaran yang disediakan. Perbaikan terhadap sistem yang ada pada setiap persimpangan
yang terkoordinasi pun seringkali hanya dilakukan pada persimpangan yang sibuk; (2) Tidak
semua persimpangan jalan yang ada di Kota Bandung memiliki perangkat ATCS. Dari 213
titik persimpangan yang telah dipasang sarana lalu lintas yang terkoordinasi ini hanya
terdapat 146 persimpangan yang mempunyai CCTV dan pengeras suara yang terkoordinasi
dengan baik. Kemudian sejumlah 54 persimpangan yang dipasang CCTV dan Pengeras Suara
yang terkoordinasi oleh ATCS tersebut semuanya tidak berfungsi sama sekali. Sedangkan
untuk traffic light, hanya tercatat 142 traffic light yang terkoordinasi dengan baik. Hal
iniberdampak pada tujuan dalam menciptakan optimasi kinerja jaringan jalan pun masih
belum memadai; (3) Tidak ada ketegasan terhadap sanksi langsung yang diperoleh melalui
ATCS (Area Traffic Control System) tersebut. Para pelanggar kendaraan bermotor di Kota
Bandung, khususnya pada setiap persimpangan tersebut hanya mendapatkan teguran dari
petugas yang mengoperasikan perangkat di dalam control room ATCS tersebut. Sehingga
meskipun telah ada program ini, tidak membuat sekaligus menimbulkan efek jera terhadap
para pelanggar lalu lintas di Kota Bandung;

membantu dalam manajemen penanganan lalu lintas menjadi lebih baik dan lancar, volume
pergerakan lalu lintas di Kota Bandung menjadi lebih terkendali, meningkatkan tingkat
kesadaran masyarakat Kota Bandung dalam berkendara menjadi lebih disiplin, serta
mengurangi berbagai pelanggaran lalu lintas yang khususnya pada setiap persimpangan
jalan di Kota Bandung.
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Sistem pengendalian lalu lintas berbasis teknologi informasi pada suatu

kawasan yang bertujuan untuk mengoptimalkan kinerja jaringan jalan melalui

optimasi dan koordinasi pengatur lampu lalu lintas disetiap persimpangan,  atau

dapat mengatur 4 jalur persimpangan berdasarkan inputan data yang diperoleh

dengan camera CCTV dinamis dan kemudian data tersebut akan diolah oleh

system ATCS ini yang kemudian hasil dari pengolahan data ini akan disalurkan

melalui port parallel yang pada akhirnya di dapatkan keluaran yang akan

mengatur penyalan traffic light pada setiap jalur sesuai dengan kondisi

kepadatan lalu lintas pada setiap jalurnya.

3.2 Saran

Demikian makalah yang saya buat, apabila terdapat kesalahan dalam

penyampaian materi serta penulisan materi, mengharap kritik dan saran para

pembaca untuk bahan evaluasi saya dalam memperbaiki makalah selanjutnya.


DAFTAR PUSTAKA

http://atcskotamedan.blogspot.com/2014/01/fungsi-dan-manfaat-atcs-area-

traffic.html#ixzz5QpgEUHlh diakses pada tanggal 11 September 2018

https://asmarantaka.wordpress.com/2010/04/05/cara-kerja-atcs-automatic-traffic-

light-control-system/ diakses pada tanggal 11 September 2018

You might also like