You are on page 1of 25

1

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dengan
rahmat dan karunia-Nya lah kami dapat menyelesaikan tugas makalah untuk mata
kuliah Analisis Instrumentasi yang telah diberikan kepada kami.
Kami sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah
wawasan serta pengetahuan kita mengenai Spektrofotometri Massa. Kami juga
menyadari sepenuhnya bahwa di dalam tugas ini terdapat kekurangan-kekurangan
dan jauh dari apa yang kami harapkan. Untuk itu, kami berharap adanya kritik, saran
dan usulan demi perbaikan di masa yang akan datang, mengingat tidak ada sesuatu
yang sempurna tanpa sarana yang membangun.
Semoga makalah sederhana ini dapat dipahami bagi siapapun yang
membacanya. Sekiranya makalah yang telah disusun ini dapat berguna bagi kami
maupun orang yang membacanya.
Sebelumnya kami mohon maaf apabila terdapat kesalahan kata-kata yang
kurang berkenan dan kami memohon kritik dan saran yang membangun demi
perbaikan di masa depan

Palu, 4 Oktober 2021

Penyusun
3

DAFTAR ISI ………………………………………………………………………...

KATA PENGANTAR ………………………………………………………………

BAB I PENDAHULUAN ……………………………………………. …………....

1.1. Latar belakang


………………………………………………………….
1.2. Rumusan masalah
………………………………………………………
1.3. Tujuan
…………………………………………………………………..

BAB II PEMBAHASAN ……………………………………………………………

2.1. pengertian Spektrofotometri massa……...…………………….....……

2.2. Prinsip dasar spektrofotometri massa………….……………………..

2.3. Prinsip kerja spektrofotometri massa....................................................

2.4. Kata-kata istilah dalam spektro massa……..............................………

2.5. Aplikasi spektrofotometri massa ...........................................................

2.6. Syarat-syarat penggunaan sampel………….................………………

2.7. Kelebihan dan kekurangan....................................................................

2.8. Tabel harga fragmen nilai M (molekuler)...............................................

2.9. Contoh soal spektrometri massa……………….

BAB III PENUTUP ………………………………………………………………….


4

3.1. Kesimpulan ………………………………………………………………

3.2. Saran …………………………………………………………………….

Daftar Pustaka ………………………………………………………………………

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Penggunaan spektometri massa dimulai pada tahun 1960. Alat ini sangat
sensitif dan hanya memerlukan sampel dalam ukuran makro gram. Penggunaan
spektometer massa berkembang dengan pesat karena banyak senyawa organik
dapat di ionisasi pada keadaan uap dan dicatat berat molekulnya dengan
mengukur perbandingan massa terhadap muatan. Selain itu ion molekul dapat
diputus- putus atau di fragmentasi lebih kecil yang dapat berguna untuk
penentuan molekul.
Kebanyakan metode spektometri yang telah dibahas timbul dari
penyerapan energi oleh molekul organik, tetapi spektrometri massa memiliki
prinsip yang berbeda. Dalam sebuah spektometer, suatu sampel yang dalam
keadaan gas dengan elektron berenergi cukup untuk mengalahkan potensial
ionisasi pertama senyawa tersebut ( potensial ionisasi kebanyakan senyawa
organik antara 185-300kkal/mol). Tabrakan antara sebuah molekul organik dan
salah satu ion berenergi tinggi menyebabkan lepasnya sebuah elektron dari
molekul itu dan terbentuknya suatu ion organik. Ion organik yang dihasilkan oleh
5

penembakan elektron berenergi tinggi tersebut tidak stabil dan pecah menjadi
fragmen kecil, baik berbentuk radikal bebas maupun ion-ion. Dalam sebuah
spektrometer yang khas, fragmen yang bermuatan positif ini akan dideteksi.
Spektrum massa adalah alur kelimpahan (abudance) jumlah relative fragmen
bermuatan positif berlainan versus massa per muatan (m/z atau m/e) dari
fragmen-fragmen tersebut. Muatan ion dari kebanyakan partikel yang dideteksi
dalam suatu spektrometer massa adalah +1 maka nilai m/z sama dengan massa
molekulnya (M). Bagaimana suatu molekul atau ion pecah menjadi
fragmen-fragmennya bergantung pada kerangka karbon dan gugus fungsional
yang ada. Oleh karena itu, struktur dan massa fragmen memberikan petunjuk
mengenai struktur molekul induknya. Dan mungkin seringkali untuk menentukan
bobot molekul suatu senyawa dari spektrum massanya.

1.2 Rumusan Masalah.

1.) Apa itu spektrofotometri massa?


2.) Bagaimana prinsip dasar spektrofotometri massa?
3.) Bagaimana cara kerja dari spektrofotometri massa?
4.) Bagaimana alat spektrofotometri massa dan fungsinya?
5.) Apa saja kelebihan dan kekurangan spektrofotometri massa?

1.3 Tujuan
1.) Untuk mengetahui pengertian dari spektrofotometri massa.
2.) Untuk mengetahui prinsip dasar dari spektrofotometri massa.
3.) Untuk mengetahui prinsip kerja dari spektrofotometri massa.
4.) Mengetahui alat dan fungsi komponen spektrofotometri massa
5.) Untuk mengetahui kelebihan dan kekurangan spektrofotometri massa.
6

BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian

2.1.1 Definisi spektrofotometri

Spektroskopi adalah ilmu yang mempelajari materi dan atributnya


berdasarkan cahaya, suara atau partikel yang dipancarkan, diserap atau di
pantulkan oleh materi tersebut. Spektroskopi Juga dapat didefinisikan sebagai
ilmu yang mempelajari interaksi antara cahaya dan materi. Dalam catatan sejarah,
spektroskopi mengacu kepada cabang dimana cahaya tampak digunakan dalam
teori-teori struktur materi serta analisa kualitatif dan kuantitatif. Dalam masa
modern, definisi spektroskopi berkembang seiring teknik-teknik baru yang
dikembangkan untuk memanfaatkan tidak hanya cahaya tampak, tetapi juga
bentuk lain dari radiasi elektro magnetik dan elektromagnetik seperti
gelembang mikro, gelombang radio, elektron, foton, gelombang suara, sinar x
dan lain sebagainya.

Spektroskopi pada umumnya digunakan dalam kimia fisik dan kimia analisis
untuk mengidentifikasi suatu substansi melalui spektrum yang dipancarkan
atau yang diserap. Alat untuk merekam spectrum tersebut disebut spektrometer.
Spektrometer juga digunakan secara intensif dalam atronomi dan penginderaan
jarak jauh.

2.2.2 Definisi Spektrofotometri Massa

Spektrofotometri massa (MS) merupakan instrumen analisa yang dapat


menyeleksi molekul-molekul gas bermuatan berdasarkan massa atau beratnya.
Teknik ini mampu menyediakan informasi kualitatif dan kuantitatif tentang atom dan
komposisi molekuler dari senyawa organik. Penemuan spektrofotometri massa
7

dimulai dari Wilhelm Wien yang menemukan bahwa medan magnet listrik dan
Medan magnet yang kuat membelokkan sinar canal, pada tahun 1899. Wilhelm
Wien membuat peralatan Medan magnet dan Medan listrik parallel yang dapat
memisahkan sinar positif berdasarkan perbandingan muatan per massa (Q/M). Wien
menemukan bahwa rasio muatan per massa bergantung pada sifat gas dalam tabung
tidak bermuatan. Baru kemudian teknik spektrofotometri massa dikembangkan
secara modern oleh Franci William Aston dan Arthur Jeffrey Dempster tahun
1918-1919 dengan prinsip kerja "Pembelokan partikel bermuatan dalam Medan
magnet".

Spektrofotometri massa merupakan teknik yang paling umum digunakan untuk


mengukur dan menetapkan massa suatu molekul ( biasanya molekul organik, dan
akhir-akhir ini biomolekul ). selain itu juga dapat digunakan untuk membantu
mengkarakterisasi atau mengidentifikasi suatu molekul yang belum diketahui.
Spektrofotometri massa juga dapat digunakan untuk menjelaskan informasi umum
tentang struktur suatu molekul, khususnya spektrometer massa resolusi tinggi ( high
resolution masa spektrometer). Hasil analisis dengan metode spektrofotometri
massa dikenal dengan spektrum massa disingkat dengan MS ( mass spektrum ), dan
bila di jamak di sebut Spektra massa.

Berikut beberapa kegunaan yang melibatkan Spektrofotometri massa antara


lain:

1. Mengetahui komposisi unsur dari bahan yang dianalisa sehingga diketahui


berat dan rumus molekulnya
2. Untuk mengetahui unsur senyawa baik senyawa organik maupun anorganik
3. Untuk analisis kualitatif maupun kuantitatif suatu kompleks
4. Untuk penentuan struktur senyawa dari komponen permukaan padatan
dengan mengamati fragmen-fragmennya.
5. Untuk menentukan perbandingan dan komposisi isotop atom dalam suatu
sampel atau molekul
6. Menghitung jumlah senyawa dalam sampel dan mempelajari kimia ion fasa
gas ( kimia ion dan neutron dalam vakum).

2.2 Prinsip Dasar Spektrofotometri Massa

Spektrofotometri massa berprinsip pada pembelokan partikel bermuatan


dalam Medan magnet. Dalam Spektrofotometri massa, molekul sampel dalam fase
8

uap dibombardir dengan elektron berenergi tinggi ( 70 eV ) akan menyebabkan


lepasnya satu elektron dari kulit valensi dari molekul tersebut. Lalu molekul yang
kehilangan satu elektron akan menjadi suatu kation radikal dengan persamaan
berikut:

(M) + e– →(M+) + 2e–

Kation radikal tersebut mengandung semua atom atom dari molekul asalnya, minus
1 elektron, disebut ion molekul atau moleculer ion, dan dinyatakan dengan M+
misalnya :

Sebagai hasil dari tabrakan dengan elektron berenergi tinggi, ion molekul akan
mempunyai energi yang tinggi dan dapat pecah menjadi figemen yang lebih kecil
(kation, radikal atau molekul netral). M+→m1++ m2 atau m+→ m1++ m2. Ion molekul,
ion fragmen dan ion radikal fragmen dipisahkan menggunakan Medan magnet sesuai
dengan perbandingan massa/muatan (m/z), dan menghasilkan arus listrik (arus ion)
pada kolektor/detektor yang sebanding dengan kelimpahan relatifnya. Fragmen
dengan m/z yang besar akan turun terlebih dahulu diikuti fragmen dengan m/z yang
lebih kecil. Partikel netral (yang bermuatan) yang dihasilkan dengan fragmentasi
tidak terdeteksi secara langsung dalam spektrometer massa.

ABC+ Fregmentasi AB++ C Fregmentasi A+B+ (M+) dan radik C.

2.3 Prinsip Kerja Spektrofotometri massa

Prinsip kerja pada spektrofotometri adalah pembelokan partikel bermuatan


dalam medan magnet.
9

Sampel dalam bentuk gas mula-mula ditembaki dengan berkas elektron


berenergi tinggi. Perlakuan ini menyebabkan atom atau molekul sampel berionisasi
(melepas elektron sehingga menjadi ion positif). Ion-ion positif ini kemudian
dipercepat oleh suatu beda potensial dan diarahkan ke dalam suatu medan magnet
melalui suatu celah sempit. Di dalam medan magnet, ion-ion tersebut akan
mengalami pembelokan yang bergantung kepada:

● Kuat medan listrik yang mempercepat aliran ion.


✔ Makin besar potensial listrik yang digunakan, makin besar kecepatan
ion dan makin kecil pembelokan.
● Kuat medan magnet
✔ Makin kuat magnet, makin besar pembelokan.
● Massa partikel (ion).
✔ Makin besar massa partikel, makin kecil pembelokan.
● Muatan partikel.
✔ Makin besar muatan, makin besar pembelokan.

Atau dapat juga di rangkum dalam beberapa tahap yaitu:


10

1. Tahap pertama: Ionisasi

Atom di-ionisasi dengan ‘mengambil’ satu atau lebih elektron dari atom
tersebut supaya terbentuk ion positif. Ini juga berlaku untuk unsur-unsur
yang biasanya membentuk ion-ion negatif (sebagai contoh, klor) atau
unsur-unsur yang tidak pernah membentuk ion (sebagai contoh, argon).
Spektrometer massa ini selalu bekerja hanya dengan ion positif.

2. Tahap kedua: Percepatan


11

Ion-ion tersebut dipercepat supaya semuanya mempunyai energi kinetik


yang sama. Ion –ion positif yang di tolak dari ruang ionisasi yang sangat
positif itu akan melewati 3 celah, dimana celah terakhir itu OV. Semua ion-ion
tersebut dipercepat sampai menjadi sinar yang sangat terfokus

3. Tahap ketiga: Pembelokan

Ion-ion tersebut dibelokkan dengan menggunakan medan magnet,


pembelokan yang terjadi tergantung pada massa ion tersebut. Semakin
ringan massanya, akan semakin dibelokan. Besarnya pembelokannya juga
tergantung pada besar muatan positif ion tersebut. Dengan kata lain,
semakin banyak elektron yang ‘diambil’ pada tahap 1, semakin besar
muatan ion tersebut, pembelokan yang terjadi akan semakin besar.

4. Tahap keempat: Pendeteksian Sinar-sinar ion yang melintas dalam mesin


tersebut dideteksi secara elektrik.
12

Dapat disimpulkan :

2.4. Kata-kata istilah dalam spektro massa

2.4.1 Spektrum Massa

Spektrum Massa ialah alur kelimpahan(jumlah relatif fragmen bermuatan


positif yang berlainan),versus nisbah massa/muatan(m/e) dari fragmen-fragmen itu.)
13

2.4.2 Ion Organik

Ion Organik adalah hasil tabrakan antara sebuah molekul organik dan salah satu
elektron beenergi tinggi menyebabkan lepasnya sebuah elektron dari molekul

2.4.3 Massa Ion Molekul

Massa Ion Molekul adalah Bobot molekul senyawanya.

2.4.4 Peak Dasar

Peak Dasar(Base Peak) adalah Peak tertinggi dalam suatu spektrum.


14

Berikut Contoh Speaktrum Massa

2.5. Aplikasi spektrofotometri massa

2.5.1 Aplikasi spektrofotometri massa dalam perkembangannya

Spektrofotometri masa pertama di rancang untuk menentukan komponen


dalam campuran hidrokarbon kompleks dalam minyak (tahun 1940). Lalu
berkembang penggunaannya untuk identifikasi berbagai komponen senyawa organik
yang dihasilkan oleh industri kimia. Kemudian pada pertengahan 1950, dirancang
untuk penentuan unsur secara kualitatif dan kuantitatif berdasarkan massa to
change ratio ion-ion dasar yang dihasilkan oleh Electric spark. Hal ini dimanfaatkan
baik oleh industri elektronika maupun nuklir. Keduanya berdasar pada material yang
sensitif untuk trace kontaminan.

Spektrofotometri massa juga diaplikasikan untuk menganalisis asam amino


dan peptida yang pertama kali dilaporkan tahun 1958. Carl-Ove Andersson
15

mengobservasikan ion-ion fragmen untuk dalam methyl Ester. Baru kemudian pada
awal 1960, spektrometri massa juga digunakan untuk identifikasi dan analisis
struktur molekul yang kompleks. Biasanya adalah pola fragmen ion masing-masing
dengan massa berbeda, yang terbentuk saat molekul besar terionisasi.
Perkembangan terakhir, spektrometri massa digunakan secara luas sebagai detector
untuk kromatografi gas maupun cair.

2.5.2 Aplikasi umum spektrofotometri massa

Contoh aplikasi yang spektrofotometri massa paling sederhana jenis masa


analyzer seperti identifikasi komposisi sampel NaCl. Sampel natrium klorida dalam
komponen sumber ion, diuapkan (membentuk gas) dan diionkan (dirubah ke dalam
partikel yang bermuatan listrik) ion natrium (Na) dan klorida (Cl). atom natrium
adalah mono isotop, dengan massa sekitar 23 amu titik atom klorida dan ion terdiri
dari dua isotop dengan kelimpahan 75% 35 amu dan 25% 27amu. Bagian analyzer
terdiri dari medan magnet dan medan listrikyang menggunakan sumber ion-ion yang
berpindah melalui Medan,kecepatan partikel bermuatan dapat ditingkatkan atau
diturunkan ketika melalui medan listrik dan arah tersebut dapat diubah oleh medan
magnet. Tingkat pembelokan pada ion-ion yang bergerak bergantung pada rasio
massa atom muatan ion ion tersebut. Ion-ion yang lebih besar massa atau
muatannya lebih sulit dibelokkan oleh sumber magnet dari pada ion yang massanya
atau muatannya kecil, sesuai dengan hukum kedua Newton f = m. a. Arus yang
melewati analyzer masuk ke defector detektor merekam kelimpahan relative
masing-masing ion Titi informasi ini digunakan untuk menghitung kelimpahan relatif
masing-masing tipe ion. Sehingga dapat digunakan untuk menentukan komponen
sampel (natrium dan klorin) dan komposisi isotop (perbandingan 35 C1 dan 37 C1).
16

2.6. Syarat-syarat Penggunaan Sampel

Syarat-syarat penggunaan sampel mass spectrometry yaitu teknik ionisasi


adalah kunci menentukan apakah tipe sampel yang didapatkan dapat dianalisis oleh
spektroskopi massa. ionisasi elektron dan ionisasi kimia digunakan untuk gas dan
uap. Dalam sumber ionisasi kimia analit di ionisasikan oleh reaksi ion-molekul
selama tumbuhan dan 2 teknik yang ini sering digunakan pada sampel cairan atau
padatan biologis meliputi ionisasi electrospray (dikembangkan oleh John fenn) dan
Matrix-assisted laser desorption/ionization (MAIDI dikembangkan oleh K. Tanaka).

Sampel harus secara termal mudah menguap dan stabil sampel garam dapur
(natrium klorida) dalam komponen sumber ion, diuapkan (membentuk gas) dan
diionkan (dirubah ke dalam partikel yang bermuatan listrik) ion natrium (Na) dan
klorida (Cl).

2.7 Kelebihan dan Kekurangan dari spektrofotometri

Keuntungan utama yang dimiliki Spektroskopi Massa adalah penggunaan tandem


Spektroskopi Massa-Spektroskopi Massa. Detektor dapat diprogram untuk memilih
ion tertentu pada fragmen. Proses ini pada dasarnya adalah teknik seleksi, namun
sebenarnya lebih kompleks. Kuantitas yang diukur adalah jumlah molekulfragmen
dipilih oleh operator. Selama tidak ada gangguan atau penindasan ion, pemisahan LC
bisa sangat cepat. Dengan menggunakan Spektroskopi Massa waktu analisis bisa
17

hanya 1 menit atau kurang, dibandingkan dengan lebih dari 10 menit dengan deteksi
UV.

Kelebihan lainnya yaitu :

● Dapat diaplikasikan untuk hampir semua senyawa volatile


● Dapat menghasilkan spektrum massa
● Fragmentasi menyediakan informasi struktur
● Perpustakaan spektrum massa dapat dicari "sidik jari" massa EI spectral
● Cepat dan mudah

Adapun spektrometri massa kini tidak digunakan dalam pengendalian mutu rutin
tapi ditempatkan dalam suatu lingkungan penelitian dan pengembangan yang
digunakan untuk mengatasi masalah-masalah spesifik yang berasal dari proses rutin
atau dalam pnegembangan proses intrumentasi ini mahal dan membutuhkan
dukungan personel yang sangat terlatih dan pemeliharaan yang teratur.

Kekurangan lainnya yaitu:

● Sampel harus secara termal mudah menguap dan stabil


● Molekul Ion mungkin lemah atau tidak ada untuk banyak senyawa.
● Hanya dapat menganalisis senyawa dengan berat molekul rendah
(<1000Amu)
● Informasi strukturalnya terbatas
● Untuk peptida massa fingerprint: protein harus murni, dan masalah
denganadanya kontaminasi.

2.8. Tabel harga fragmen nilai M (moleculer)

2.8.1. tabel nilai ion molekuler

Beberapa kerugian umum dan wajar dari ion molekuler di antaranya sebagai berikut:
18
19
20

2.8.2 Kelimpahan Isotop

Massa dan kelimpahan beberapa isotop di alam adalah penting dalam spektrometri
massa
21

2.9. Contoh soal spektrometri massa

1.) Dua molekul sikloalkana stabil A dan B memiliki ion molekul yang sama yakni
m/z 98. Jika spektrum massa sikloalkana A dan B masing-masing
menunjukkan puncak dasar m/z 69 dan 83, tentukan struktur kedua molekul
tersebut!
2.) Jelaskan proses fragmentasi senyawa 2– heksanol berdasarkan data spektrum
massa berikut!

Jawaban
22

1)
23

2.)

BAB III
24

PENUTUP

3.1 kesimpulan

Spektrofotometri massa (MS) merupakan instrumen analisa yang dapat


menyeleksi molekul-molekul gas bermuatan berdasarkan massa atau beratnya.
Kegunaan spektrofotometri massa yaitu Mengetahui komposisi unsur dari bahan
yang dianalisa sehingga diketahui berat dan rumus molekulnya, Untuk mengetahui
unsur senyawa baik senyawa organik maupun anorganik, Untuk analisis kualitatif
maupun kuantitatif suatu kompleks, Untuk penentuan struktur senyawa dari
komponen permukaan padatan dengan mengamati fragmen-fragmennya. Untuk
menentukan perbandingan dan komposisi isotop atom dalam suatu sampel atau
molekul dan Menghitung jumlah senyawa wa dalam sampel dan mempelajari kimia
ion fasa gas ( kimia ion dan neutron dalam vakum). Spektrofotometri massa
berprinsip pada pembelokan partikel bermuatan dalam Medan magnet.
Komponen-komponen dari spektrofotometri adalah teknologi sumber ion, teknologi
penganalisis massa dan detektor.

3.2 saran

Dalam penyusunan makalah ini kami mengharapkan masukkan dan kritikan dari
para pembaca agar selanjutnya kami dapat menyusun makalah yang lebih baiklagi,
karena kami sadar bahwa penyusunan makalah ini masih banyak kata atau penulisan
yang salah serta isi yang masih jauh dari kata sempurna atau lengkap.
25

DAFTAR PUSTAKA

Ismaini,Merriezka.2019
https://www.academia.edu/45022997/Tugas_Makalah_Spektrometer_Massa . Di
akses pada tanggal 24/09/2021.pukul 22.10.
https://id.scribd.com/presentation/442074522/1259-Tugas-pptx. Di akses pada
tanggal 24/09/2021 pukul 20.15
Saifudin, A. 2014. Senyawa Alam Metabolit Sekunder. Yogyakarta: Deepublish.

You might also like