You are on page 1of 17

MAKALAH

WAWANCARA

Disusun oleh :

- Putri Komala Sari


- Nabila Cahyani N.S
- Dini mayas wari
- Tita febriyanti
- Tri Mardiani
- Risma Dewi Saputri

KOMPETENSI KEAHLIAN AKUNTANSI DAN KEUANGAN LEMBAGA

SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN (SMK) PELITA

GEDONGTATAAN KABUPATEN PESAWARAN LAMPUNG

TAHUN PELAJARAN

2021/2022
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr.Wb.
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, karena rahmat dan
karunia-Nya serta kemudahan yang diberikan sehingga kami dapat menyelesaikan
penyusunan makalah hasil wawancara ini dengan maksimal. Shalawat serta salam
semoga selalu terlimpahkan kepada junjungan kita, Nabi Besar Muhammad saw,
hamba dan Rasul Allah, juga kepada para kerabat dan para sahabat beliau.
Makalah ini disusun berdasarkan hasil wawancara dengan ketua RW
sebagai syarat untuk memenuhi nilai tugas pelajaran. Adapun tujuan lain
dibuatnya makalah ini yaitu untuk menciptakan karakter siswa yang berani
bertanya, bersikap dan berpenampilan dengan baik, serta bekerjasama dalam
kelompok.
Dalam menyusun makalah ini, kami ucapkan terima kasih kepada rekan-
rekan yang telah membantu dalam pelaksanaan dan penyusunan tugas ini.
Kami menyadari bahwa makalah ini masih banyak kekurangan. Oleh
karena itu, kami mengharapkan masukan dan saran yang bersifat membangun
dalam perbaikkan makalah ini.

Wassalamu’alaikum Wr.Wb.

Gedong tataan, ……………… 2022


Penyusun
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG

Wawancara merupakan salah satu metode yang cukup handal dan sering
digunakan dalam rangka menggali data dan informasi yang dibutuhkan untuk
tujuan pemeriksaan psikologis. Secara umum, wawancara memiliki karakteristik
yang hampir sama dengan interaksi sosial yang akrab, percakapan, diskusi
ataupun presentasi, namun memiliki perbedaan yang cukup signifikan. Menurut
Budiyono (2003: 52) mengatakan bahwa metode wawancara (interview) adalah
cara pengumpulan yang dilakukan antara peneliti dengan subyek penelitian atau
responden atau sumber data. Dalam jurnal oleh Koichu dan Harel (2007)
mengatakan “ A clinical task-based interview can be seen as a situation where the
interview-interview interaction on task is regulated by a system of explicit and
implicit norms, value, and rules”.
Stewart dan Cash (2012) memberikan batasan yang spesifik tentang
wawancara ini, yaitu, "Wawancara adalah proses komunikasi interaksi antara dua
pihak yang setidaknya satu diantara mereka memiliki tujuan serius yang telah
ditetapkan dan melibatkan proses Tanya jawab tentang sesuatu". Dalam jurnal
lain, Hurst (2007: 274) mengungkapkan bahwa: “Interview were chosen as the
main data gathering strategy for the original project because it was felt that
potentially ‘data rich’ environment this afforded would provide the best context
for assesistry and probing for presence of three models of thinking (mathematical
knowledge, contextual knowledge, and strategic knowledge) both before and
following the intervention phase of project”.
Dari pengertian wawancara yang dikemukakan para ahli atau pakar di atas
dapat dijelaskan bahwa wawancara adalah situasi dimana terjadi interaksi antara
pewawancara dan yang diwawancarai dengan pedoman wawancara berdasarkan
pada hasil tugas / tes yang telah diberikan kepada yang diwawancarai. Wawancara
ini digunakan untuk memperoleh data primer yang terbaik sesuai dengan maksud
dan tujuan penelitian.
1.2 RUMUSAN MASALAH

Dalam makalah ini akan membahas beberapa permasalahan mengenai


seluk beluk yang berkaitan dengan wawancara,yaitu definisi wawancara dan hasil
wawancara.

1. Apa pengertian wawancara?


2. Apa saja yang harus dipersiapkan untuk wawancara kerja ?
3. Bagaimana cara melakukan wawancara yang baik?
4. Apa saja tahap-tahap dan tujuan wawancara?
5. Apa saja jenis-jenis wawancara dan tujuannya?
6. Salah satu contoh hasil laporan wawancara di salah satu desa / wilayah

1.3 TUJUAN

1. Mengetahui apa itu wawancara


2. Mengetahui apa saja yang harus dipersiapkan untuk menghadapi
wawancara
3. Mengetahui bagaimana melakukan wawancara yang baik
4. Mengetahui tahap-tahap wawancara dan tujuannya
5. Mengetahui jenis-jenis wawancara dan tujuannya
6. Hasil kerja laporan wawancara di salah satu desa / wilayah
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 PENGERTIAN WAWANCARA

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, wawancara adalah tanya jawab


dengan seseorang yang diperlukan untuk dimintai keterangan atau pendapatnya
mengenai suatu hal. Menurut Bungin (2007), wawancara merupakan salah satu
metode pengumpulan data penelitian dimana dalam pelaksanaannya terjadi proses
percakapan untuk mengonstruksi mengenai orang, kejadian, kegiatan, organisasi,
motivasi, perasaan dan sebagainya yang dilakukan dengan dua pihak yakni
pewawancara (interviewer) dengan orang yang diwawancarai (interview).

Wawancara digunakan sebagai teknik pengumpulan data apabila peneliti


ingin melakukan studi pendahuluan untuk menemukan permasalahan yang harus
diteliti, tetapi apabila peneliti ingin mengetahui hal-hal dari responden yang lebih
mendalam (Ruhyat dalam Sugiyono, 2013). Wawancara adalah salah satu tahap
yang harus dilalui oleh pelamar ketika memutuskan untuk bekerja di suatu
perusahaan. Dari beberapa pendapat tersebut, dapat disimpulkan bahwa
wawancara merupakan metode pengumpulan data dalam melakukan suatu
penelitian yang dalam pelaksanaannya terjadi proses percakapan antara
pewawancara atau interviewer (yang mengajukan pertanyaan) dengan orang yang
diwawancarai/interviewee dengan tujuan untuk memperoleh data dan informasi
secara mendalam dari responden.

2.2 PERSIAPAN WAWANCARA KERJA

Interview pekerjaan atau wawancara kerja adalah salah satu bagian


terpenting dari sebuah poses perekrutan kerja. Pada tahapan ini, kepribadian Anda
akan dinilai. Untuk itu ada baiknya jika Anda melakukan
beberapa persiapan sebelum menghadiri sebuah tes wawancara. Dalam ulasan
kali ini akan dibahasa mengenai Hal hal yang perlu dipersiapkan
sebelum wawancara kerja
2.2.1 BER I KU T AD A LA H   HA L-HA L YA N G PER LU
D I PERS I A PKA N MEN JELA N G TES WA WA N CA R A
Mengingat tes wawancara adalah sebuah proses pengenalan pribadi
serta kemampuan Anda, maka ada baiknya Anda mempersiapkan
penampilan Anda. Jangan sampai penampilan Anda tidak mencerminkan
hal yang negatif untuk perusahaan yang akan Anda masuki.
Yang harus dilakukan :
A. Kenali perusahaan
Yang akan Anda masuki dan pahami betul deskripsi
pekerjaan dari posisi yang ditawarkan.  Pengetahuan seputar kedua
hal tersebut akan menjadi nilai tambah dan menunjukkan
keseriusan Anda dalam mengajukan lamaran kerja.
B. Melatih diri.
Hal ini cukup penting untuk dilakukan karena berlatih pun
akan meningkatkan kepercayaan diri Anda. Dan dengan berlatih,
Anda dapat memprediksi pertanyaan-pertanyaan yang mungkin
muncul dalam tes wawancara kerja nantinya. Berangkat dari
prediksi tersebut, Anda pun dapat mempersiapkan jawaban-
jawaban dengan lebih baik sebelum Anda melakukan
tes wawancara kerja.
C. Kesiapan yang matang
Tentunya akan menunjukkan kompetensi Anda di mata
perusahaan yang akan Anda masuki. Jadi, jangan lupa untuk selalu
mempersiapkan diri dan pastikan Anda menampilkan diri Anda
yang terbaik  dalam tes wawancara. Hal hal yang perlu
dipersiapkan sebelum wawancara kerja ( job interview ) demikian
artikel mengenai Hal hal yang perlu dipersiapkan sebelum
wawancara kerja
D. Berdoa
Berdoalah menurut keyakinan dan kepercayaan masing-masing.
E. Datang Lebih Awal
Datang lebih awal dari yang ditentukan (in time) missal 30 menit
sebelum wawancara dimulai.
F. Bersikap Tenang
G. Percaya Diri
H. Siapkan Dokumen
Siapkan sertifikat, diploma, surat-surat penghargaan yang dimiliki.
I. Matikan Alat Komunikasi
J. Mengetuk Pintu Sebelum Masuk
Yang harus dihindari :
A. Datang Terlambat
B. Penampilan yang berlebihan
C. Membawa barang yang tidak seharusnya (tidak diperlukan)
Seperi membawa tas belanja atau sejenisnya dalam ruang
wawancara kerja.
D. Mengajak teman atau keluarga
E. Kecemasan
Kecemasan ini berpengaruh terhadap kualitas interaksi
antar pribadi. Kecemasan itu akan terus timbul, kita hanya dapat
berusaha untuk menekan rasa cemas, interaksi komunikasi
antarpribadi saat tes wawancara belum efektif karena sebagian
besar calon karyawan memberi informasi yang dibuat-buat
mengenai dirinya agar pewawancara menganggap mereka sosok
yang positif dan bersemangat.

2.3 CARA-CARA MELAKUKAN WAWANCARA YANG BAIK


Pewawancara harus dapat membuat suasana menjadi menarik
minat narasumbernya. Perhatikan cara berpakaian, gaya bicara, dan sikap
agar menimbulkan kesan yang simpatik. Hindari ketegangan, jangan
sampai narasumber merasa dirinya sedang dihakimi atau diuji. Kalau
suasana menjadi terasa tegang, narasumber mempunyai hak untuk
membatalkan pertemuan dan meminta pewawancara untuk tidak
menuliskan hasilnya. Pewawancara harus mampu mengendalikan situasi
dan pembicaraan agar terarah. Usahakan pula kita dapat mengontrol cara
berbicara kita agar terlihat sopan dan fokus pada topik pembicaraan.
Tips melakukan interview dengan baik dapat membantu anda
untuk melakukannya dengan mudah.  Siapkan mental terbaik Anda saat
akan mengikuti test wawancara kerja. Mental akan tercermin dari gaya
berbicara Anda, penampilan, cara duduk dan sebagainya.nJangan berpikir
bahawa pekerjaan di depan Anda adalah pekerjaan terakhir yang akan
menentukan nasib kehidupan Anda, pikirkan bahwa di luar sana masih
banyak perusahaan yang antri membutuhkan Anda. Dengan cara ini, Anda
bisa tampil lebih tenang, tidak terburu-buru dan santai tidak gugup.
Apabila persiapan mental Anda sudah gagal, maka akan tampak secara
jelas pada pengaruh fisik Anda.

2.3.1 Sikap yang Harus Dimiliki Oleh Pewawancara


Cara yang pertama adalah memperhatikan sikap yang harus
dimiliki oleh pewawancara. Pastikan sikap – sikap ini ada di
dalam diri seorang pewawancara agar si narasumber tidak merasa
terganggu dan bersikpa kooperatif dengan kegiatan wawancara. 

Sikap – sikap tersebut diantaranya adalah :

1. Ramah

Seorang pewawancara harus ramah terhadap calon


narasumbernya. Dengan sikap ramah ini, tentunya
narasumber akan senang sehingga mereka mau memberikan
waktunya untuk diwawancarai.

2. Adil

Yang dimaksud dengan adil adalah pewawancara


tidak memihak kepada kelompok tertentu dan pewawancara
harus memperlakukan semua respondennya dengan sama,
sehingga para narasumbernya tida mearasa ditekan,
dihakimi atau bahkan dikucilkan.
3. Netral 

Sikap ini adalah sikap yang harus dimiliki oleh


pewawancara ketika kegiatan tanya jawab sedang
berlangsung. Mereka tidak boleh mengomentari pendapat
yang dikeluarkan oleh narasumber, seperti meyetujui atau
bahkan menolak pendapat narasumber.

4. Menghindari Ketegangan

Ketika wawancara sedang berlangsung, ciptakanlah


kondisi yang kondusif agar terhindar dari ketegangan,
sehingga narasumber tidak merasa terhakimi. Jika terjadi
hal seperti itu, narasumber berhak membatalkan wawancara
atau meminta untuk tidak menuliskan hasil wawancara
tersebut.

2.3.2 Persiapan Sebelum Wawancara


Cara yang kedua adalah dengan melakukan persiapan sebelum
wawancara. Hal ini dilakukaan agar kegiatan ini menjadi terarah, sehingga
wawancara yang akan dilaksanakan menjadi efektif. Persiapaan yang harus
dilakuakan diantaranya adalah :

a. Menghubungi atau mengkonfirmasi calon


narasumber apakah mereka siap atau bersedia untuk
diwawancari baik secara langsung maupun tidak
langsung.
b. Mempersiapkan tema, atau informasi yang ingin
digali dari narasumber dengan cara menyusun daftar
pertanyaan yang akan ditanyakan. Usahakan
membuat pertanyaan yang bagus dengan
memperhatikan kelengkapan unsur  unsur dalam
teks berita yaitu 5W + 1H, diantaranya adalah apa,
siapa, mengapa, dimana, kapan, dan bagaimana. Hal
ini dilakukan agar wawancara yang akan dilakukan
menjadi terarah dan tidak terlalu memakan waktu.
c. Mempersiapakan alat – alat yang diperlukan ketika
wawancara sedang berlangsung, seperti buku
catatan, pulpen, atau alat perekam. Alat – alat
tersebut sangat penting untuk dipersiapkan agar
informasi yang diberikan oleh narasumber bisa
didapatkan.
d. Memperhatikan cara berpakaian. Pewawancara
sebaiknya terlihat rapih agar tidak menimbulkan
kesan yang buruk terhadap naraumbernya. Selain
itu, perhatikan juga gaya berbicara dan sikap ketika
wawancara akan dimulai.
e. Menciptakan kesan yang baik. Datanglah tepat
waktu apa bila telah membuat perjanjian dengan
narasumber sebelumnya, atau mintalah dengan
ramah sehingga narasumber menghargai Anda dan
bersedia untuk diwawancarai.

2.3.3 Ketika Wawancara Berlangsung


Cara selanjutnya adalah dengan memperhatikan tehnik
umum ketika melakukan suatu wawancara. Berikut ini adalah
pedoman umum ketika melangsungkan wawancara.

a. Perkenalkanlah terlebih dahulu identitas diri


Anda dan darimana Anda berasal. Hal ini untuk
mengindari kecurigaan yang mungkin timbul di
dalam diri narasumber, sehingga mereka bisa
dengan tenang menjawab pertanyaan – pertanyaan
yang akan diajukan.
b. Lakukan pendekatan secara tidak langsung dan
menciptakan suasana yang kondusif dengan
narasumber. Ini bisa dilakukan dengan bertanya
identitas narasumber dan bisa juga menanyai
narasumber tentang hobi atau kesenangan mereka.
Jika pembicaraan sudah mulai hangat, barulah
menghubungkannya dengan topik yang akan Anda
bicarakan.
c. Mulailah dengan pertanyaan –pertanyaan ringan
terlebih dahulu dan barulah menuju pertanyaan –
pertanyaan yang sulit dan membutuhkan penjelasan
yang lebih panjang.
d. Dengarkan narasumber ketika menjawab
pertanyaan dengan sekasama dan tulislah jawaban –
jawaban tersebut dengan menuliskan point –
pointnya saja. Jika menggunakan alat perekam,
pastikan alat perekam telah berjalan dengan baik.
e. Jangan pernah sekali – kali memotong
pembicaraan narasumber ketika sedang berbicara.
Jika mereka telah selesai menjawab, barulah
pewawancara menanyakan hal lainnya. 
f. Ada baiknya kita merespon narasumber dengan
respon – respon sederhana seperti mengangguk agar
narasumber merasa diperhatikan. 
g. Jangan pernah meminta narasumber untuk
mengulangi jawaban yang telah diutarakan.
h. Hindarilah pertanyaan – pertanyaan yang bisa
menyinggung, menyudutkan, atau menghakimi
narasumber.
i. Setelah wawancara selesai, usahakan tetap
menciptakan suasana yang hangat dengan cara
menyampaikan terimakasih dan mendoakan
narasumber.
j. Setelah itu, tulislah hasil wawancara itu ke
dalam sebuah teks berita dengan penyusunan yang
baik dan benar.
Demikianlah cara – cara yang harus diperhatikan sebelum
memulai sebuah wawancara, sehingga kegiatan ini bisa berjalan
dengan baik dan efektif. 

2.4 TAHAP-TAHAP WAWANCARA


Wawancara biasanya dilakukan dalam beberapa tahap. Hal tersebut
dilakukan agar perusahaan tidak salah pilih dalam memilih karyawan
nantinya dan benar-benar menemukan karyawan yang berkualitas dan
tepat guna. Berikut beberapa tahap wawancara :
A. Wawancara Pendahuluan
Wawancara pendahuluan merupakan tahapan awaal
yang dilakukan oleh perusahaan atau lembaga lain yang biasa
disebut outsource. Outsource pada umumnya merupakan
lembaga yang menangani proses penyeleksian karyawan
yang sering bekerja sama dengan perusahaan, terutama
perusahaan besar.

Tujuan dari wawancara pendahuluan ini adalah :

a. Untuk menyortir sejumlah besar calon secara


efisien.
b. Untuk menyingkirkan pelamar yang tidak
memenuhi persyaratan dari proses penerimaan
karyawan.

B. Wawancara Panel
Wawancara panel merupakan tahapan wawancara,
untuk menilai pelamar secara lebih mendetail.
Pewawancara akan menilai jawaban, tindakan, dan sikap
dari pelamar. Calon pelamar diberikan pertanyaan atau
kasus mengenai suatu kejadian, kemudian, dituntut untuk
berdiskusi dan melakukan pemecahan masalah.
Dari tahap ini, akan terlihat sikap dan sifat pelamar
dalam menangani masalah, berdiskusi dengan orang lain,
kekuatan analisis dan mempertahankan pendapat.
Kemudian akan dinilai, apakah pelamar merupakan orang
yang dikehendaki perusahaan atau tidak.

C. Wawancara Akhir
Wawancara akhir merupakan tahapan terakhir dari
proses wawancara. Apabila wawancara awal dan
wawancara panel bisa dilakukan oleh pihak outsource,
maka untuk wawancara akhir ini biasanya akan dilakukan
oleh pihak perusahaan langsung. Pewawancara biasanya
dari bagian Human Resource and Development (HRD),
bahkan beberapa direktur dan komsaris pun biasanya turun
tangan dalam melakukan wawancara ini.

Tujuan dari wawancara akhir adalah :

a. Memaparkan manfaat yang akan diperoleh jika


pelamar bergabung dalam sebuah perusahaan.
b. Mengetahui lebih detail berkaitan dengan
kepribadian pelamar.
c. Bernegosiasi tentang gaji dan tunjangan yang akan
diterima apabila menjadi karyawan perusahaan
tersebut.

2.5 JENIS-JENIS WAWANCARA


Wawancara pekrjaan terbagi menjadi tiga jenis antara lain sebagai berikut :
a. Wawancara Terstruktur
Wawancara terstruktur merupakan jenis wawancara yang
dilakukan oleh perusahaan yang biasanya pewawancara sudah
menyiapkan pertanyaan yang akan diajukan. Pertanyaan tersebut
biasanya diajukan sama kepada para calon pelamar dengan urutan
tertentu. Biasanya digunakan untuk penyaringan pelamar dan
mengevaluasi berbagaai sifat dari para pelamar
b. Wawancara Terbuaka atau Tidak Terstruktur
Wawancara terbuka metupakan jenis wawancara yang
mendorong dialog bebas antara pewawancara dengan pelamar.
Pertanyaan yang diajukan pada umumnya sepontan, bersifat
umum, dan terbuka. Hal tersebut dilakukan untuk mengungkap dan
mengidentifikasi keterampilan, kepribadian, dan factor sukses yang
penting bagi pelamar.
c. Wawancara Stres
Wawancara stress merupakan jenis wawancara yang
dilakukan untuk melihat sejauh mana pelamar menangani
pekerjaan yang rumit dan berada di bawah tekanan dan berpotensi
menimbulkan stress. Biasanya pelamar dihadapkan pada sederetan
situasi yang membuat stres, kemudian akan terlihat sikap, tindakan,
dan kualitas pelamar ketika menghadapi tekanan dan masalah
dalam pekerjaan.

Ketiga jenis wawancara tersebut biasanya dilakukan untuk


perindividu pelamar, namun beberapa organisasi melakukan wawancara
kelompok untuk melihat interaksi diantara pelamar serta keterampilan
komunikasi
LAPORAN HASIL WAWANCARA

Hari/tanggal pelaksanaan : Jum'at, 01 April 2022


Waktu pelaksanaan : 11:36 WIB
Tempat pelaksanaan : Kantor sukaraja,
Lampung,pesawaran.
Narasumber : - Putri Komala Sari
- Nabila Cahyani N.S
- Dini mayas wari
- Tita febriyanti
- Tri Mardiani
- Risma Dewi Saputri
Hasil Wawancara :
- Kaur,yang telah menjabat selama 1,5 tahun.
- Tugas kepala urusan adalah membantu sekertaris desa dalam urusan
pelayanan administrasi pendukung pelaksanaan tugas tugas pemerintahan.
- Desa Sukaraja merupakan salah satu desa yang berkembang, dengan
jumlah penduduk mencapai 9.000 jiwa dan 2.600 jumlah kartu keluarga.
Menurut kaur desa Sukaraja, desa ini terbentuk karena adanya perpecahan
wilayah desa bagelen. Luas wilayah desa Sukaraja mencapai 525 hektar,
serta memiliki 28 RT dengan masing-masing RT dibawah naungan 8
kepala dusun. Desa Sukaraja juga merupakan desa paling tinggi jumlah
penduduknya di Kec.Gedong Tataan. Desa ini berbatasan langsung dengan
4 desa yakni desa Bagelen,Bogorjo,Kebagusan dan Gedong tataan.
- Organisasi yang ada di desa Sukaraja antara lain Karang taruna, kuda
kepang, pencak silat dan volli. Bahkan di desa Sukaraja sendiri sudah ada
lapangan untuk bermain bola voli. Menurut wawancara yang kelompok
saya lakukan.
- Desa Sukaraja memiliki rencana untuk memajukan desa tersebut yakni:
 Menggalakan ketahanan pangan dan setiap desa memfasilitasi
kebutuhan pangan setiap masyarakatnya.
BAB III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN

Suatu organisasi perusahaan yang mengundang anda untuk melakukan


wawancara kerja , untuk mencari pelamar yang memiliki kualifikasi sesuai
yang dibutuhkan.

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, wawancara adalah tanya


jawab dengan seseorang yang diperlukan untuk dimintai keterangan atau
pendapatnya mengenai suatu hal. Menurut Bungin (2007), wawancara
merupakan salah satu metode pengumpulan data penelitian dimana dalam
pelaksanaannya terjadi proses percakapan untuk mengonstruksi mengenai
orang, kejadian, kegiatan, organisasi, motivasi, perasaan dan sebagainya yang
dilakukan dengan dua pihak yakni pewawancara (interviewer) dengan orang
yang diwawancarai (interview).

Kesiapan yang matang tentunya akan menunjukkan kompetensi Anda


di mata perusahaan yang akan Anda masuki. Jadi, jangan lupa untuk selalu
mempersiapkan diri dan pastikan Anda menampilkan diri Anda yang terbaik 
dalam tes wawancara. Hal hal yang perlu dipersiapkan sebelum wawancara
kerja ( job interview ) demikian artikel mengenai Hal hal yang perlu
dipersiapkan sebelum wawancara kerja.

Pewawancara harus dapat membuat suasana menjadi menarik minat


narasumbernya. Perhatikan cara berpakaian, gaya bicara, dan sikap agar
menimbulkan kesan yang simpatik. Hindari ketegangan, jangan sampai
narasumber merasa dirinya sedang dihakimi atau diuji.

3.2 KRITIK DAN SARAN


Demikian makalah yang dapat kami sampaikan semoga bermanfaat
dan memenuhi terhadap tugas yang diberikan. Apabila ada kekeliruan dalam
penyusunan makalah ini kami mohon maaf yang sebesar-besarnya. Kritik dan
saran yang membangun sangat diharapkan demi kesempurnaan makalah
berikutnya.
DAFTAR PUSTAKA

http://www.kelasindonesia.com/2015/05/teknik-cara-wawancara-yang-
baik-secara-lengkap.html

http://jurnal.usu.ac.id/index.php/flow/article/view/404

Kusumastuti, Yatri Indah. 2009. KOMUNIKASI BISNIS (Membangun


Hubungan Baik dan Kredibilitas). Bogor : IPB Press.

Purwanto,Djoko. 2011. KOMUNIKASI BISNIS (edisi keempat). Jakarta:


ERLANGGA

http://www.penalaran-unm.org/artikel/penelitian/373-jenis-jenis-
wawancara.html

hasil laporan wawancara dilakukan langsung dengan bertemu audien


secara langsung

https://www.academia.edu/18898280/Makalah_Wawancara

You might also like