Professional Documents
Culture Documents
MMKLH
MMKLH
OLEH
KELOMPOK 7
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang hingga saat ini masih memberikan
kita nikmat iman dan kesehatan, sehingga saya diberi kesempatan yang luar biasa
ini yaitu kesempatan untuk menyelesaikan tugas penulisan makalah tentang
“ANTIBIOTIK YANG MENGHAMBAT SINTESIS ASAM NUKLEAT
(DNA DAN RNA)”.
Di akhir saya berharap makalah sederhana kami ini dapat dimengerti oleh
setiap pihak yang membaca. Kami pun memohon maaf yang sebesar-besarnya
apabila dalam makalah kami terdapat perkataan yang tidak berkenan di hati.
Penulis
i
ii
BAB I
PENDAHULUAN
ilmuan inggris Alexander fleming menemukan enzim lisozim pada air mata
manusia. Enzim tersebut dapat melisis sel bakteri. Enzim pada air mata manusia
ini merupakan contoh agen antimikroba yang pertama kali ditemukan pada
manusia. Seperti pyocyanase, lisozim juga terbukti dapat membunuh sel bakteri.
Penemuan fleming yang kedua terjadi secara tidak sengaja pada tahun 1928, saat
ia menemukan bahwa koloni Staphylococcus yang ia tumbuhkan dengan metode
streak (gores silang) pada mei agar dicawan petri mengalami lisis di sekitar
pertumbuhan koloni kapang kontaminan. Ia menemukan bahwa koloni kapang
tersebut merupakan Penicillum sp.
1
1.2 Rumusan Masalah
1. Definisi antibiotik ?
2. Apa saja penggolongan antibiotik ?
3. Bagaimana mekanisme antibiotik ?
4. Apa saja penggolongan dari antibiotik yang menghambat sintesis asam nukleat?
2
BAB II
PEMBAHASAN
Antibiotik adalah zat – zat kimia yang dihasilkan oleh fungsi dan bakteri,
yang memiliki khasiat mematikan atau menghambat pertumbuhan kuman,
sedangkan toksisitasnya bagi manusia ralatif kecil .
3
spectrum) dan antibiotik berspektrum luas (broad spectrum). Antibiotik
berspektrum sempit hanya mampu menghambat segolongan jenis bakteri saja,
contohnya hanya mampu menghambat atau membunuh bakteri gram negative saja
atau gram positif saja. Sedangkan antibiotik berspektrum luas dapat menghambat
atau membunuh bakteri dari golongan gram positif maupun gram negatif.
Berdasarkan mekanisme aksinya, antibiotik dibedakan menjadi lima, yaitu
antibiotik dengan mekanisme penghambatan sintesis dinding sel, perusakan
membran plasma, penghambatan sintesis protein, penghambatan sintesis asam
nukleat, dan penghambatan sintesis metabolit esensial.
4
2.4 Penggolongan antibiotik yang menghambat sintesis asam nukleat.
I . Golongan kuinolon
Kuinolon, merupakan bakterisida karena menghambat lepasnya untai DNA
yang terbuka pada proses superkoil dengan menghambat DNA girase (enzim yang
menekan DNA bakteri menjadi superkoil). Untuk memasukkan DNA untai ganda
yang panjang kedalam sel bakteri, DNA diatur dalam loop (DNA terrelaksasi)
yang kemudian diperpendek oleh proses superkoil. Sel eukariotik tidak
mengandung DNA girase. Sifat penting dariKuinolon adalah penetrasinya yang
baik ke dalam jaringan dan sel (bandingkan dengan Penisilin), efektivitasnya bila
diberikan secara oral, dan toksisitasnya relatif rendah.
Pada saat perkembang biakkan kuman ada yang namanya replikasi dan
transkripsi dimana terjadi pemisahan double helix dari DNA kuman menjadi 2
utas DNA. Pemisahan ini akan selalu menyebabkan puntiran berlebihan pada
double helix DNA sebelum titik pisah. Hambatan mekanik ini dapat diatasi kuman
dengan bantuan enzim DNA girase. Peranan antibiotika golongan Kuinolon
menghambat kerja enzim DNA girase pada kuman dan bersifat bakterisidal,
sehingga kuman mati.
5
memperlihatkan efek iniwalaupun tidak begitu dramatis.
Penggunaan Klinik
>Infeksi saluran kemih Seperti Prostatitis, Uretritis, Servisitis danPielonfritis.
>Infeksi saluran cerna Seperti demam Tifoid dan Paratifoid
>Infeksi saluran nafas bawah Seperti Bronkitis, Pneumonia,Sinusitis Penyakit
yang ditularkan melalui hubungankelamin GonoreYang termasuk golongan ini
antara lain adalah Spirofloksasin, Ofloksasin,Moksifloksasin, Levofloksasin,
Pefloksasin, Norfloksasin, Sparfloksasin,Lornefloksasin, Flerofloksasin dan
Gatifloksasin.
1) Asam Nalidiksat
Asam Nalidiksat adalah kuinolon pertama yang ditemukan
memilikiaktivitas antibakteri, tapi Asam Nalidiksat tidak mencapai kadar
antibakteri sistemik dan sampai saat ini hanya digunakan pada infeksisaluran
kemih.
2) Norfloksasin
Norfloksasin tidak mempunyai aktivitas sistemik, terkonsentrasi dalamurin
dan merupakan obat lini kedua pada infeksi saluran kemih
3) Siprofloksasin
Siprofloksasin merupakan agen antibakteri spektrum luas. Diabsorbsi baik
secara oral dan dapat secara intravena. Dieliminasi oleh ginjal dan(sebagian besar)
dalam bentuk yang tidak berubah. Siprofloksasin mempunyai substituent 6-fluoro
yang sangatmemperkuat potensi antibakteri melawan bakteri gram positif
danterutama bakteri gram negatif (E. coli, P.aeruginosa,
Salmonella,Campylobacter).
4) Ofloksasin
Ofloksasin merupakan derivat flouroquinolon yang memilikiefektivitas dan
6
spektrum yang luas sebagai antibiotik, namunofloksasin juga dapat berperan
sebagai fotosensitiser sehinggamenyebabkan fotohemolisis.
5) Moksifloksasin
Antibiotika Kuinolon ini tersedia dalam bentuk tablet
denganMoksifloksasin kandungan 400 mg. Juga tersedia dalam bentuk
infusdengan kandungan Moksifloksasin 400 mg/250 ml.
6) Levofloksasin
Antibiotika Kuinolon ini tersedia dalam bentuk tablet dengankandungan
Levofloksasin 250 mg dan 500 mg. Juga tersedia dalam bentuk infus dengan
kandungan Levofloksasin 500 mg/100 ml.
7) Pefloksasin
Antibiotika Kuinolon ini tersedia dalam bentuk tablet dengankandungan
Pefloksasin 400 mg. Juga tersedia dalam bentuk infusdengan kandungan
Pefloksasin 400 mg/125 ml dan ampul dengankandungan Pefloksasin 400 mg/5
ml.
8) Norfloksasin
Antibiotika Kuinolon ini tersedia dalam bentuk tablet dengankandungan
400 mg.
9) Sparfloksasin
Antibiotika Kuinolon ini tersedia dalam bentuk tablet dengankandungan
200 mg.
10) Lornefloksasin
Antibiotika Kuinolon ini tersedia dalam bentuk tablet dengankandungan
400 mg.
7
11) Flerofloksasin
Antibiotika Kuinolon ini tersedia dalam bentuk tablet dengankandungan 400
mg. Juga tersedia dalam bentuk infus dengankandungan 400 mg/100 ml.
12) Gatifloksasin
Antibiotika Kuinolon ini tersedia dalam bentuk tablet dengan kandungan
400 mg. Juga tersedia dalam bentuk vial untuk injeksidengan kandungan 400
mg/40 ml.
Infeksi jaringan lunak dan tulang, seperti Osteomielitis. Untuk infeksi pasca
bedah oleh kuman enterokokus Ps. aeroginosa atau stafilokokus yangresisten
terhadap Beta Laktam atau Aminoglikosid. Rifampisin bekerja denganmembunuh
bakteri yang menyebabkan infeksi.
8
Cara kerja obat ini yaitu dengan menonaktifkan enzim bakteri yangdisebut
RNA polimerase. Bakteri menggunakan RNA polimerase untuk membuat protein
dan untuk menyalin informasi genetik (DNA) mereka sendiri. Tanpa enzim ini
bakteri tidak dapat berkembang biak dan bakteri akan mati. KerjaObat Bersifat
bakterisid, dapat membunuh kuman semi-dormant yang tidak dapatdibunuh oleh
isoniazid. Mekanisme kerja, Berdasarkan perintangan spesifik darisuatu enzim
bakteri Ribose Nukleotida Acid (RNA)-polimerase sehingga sintesisRNA
terganggu.
Efek Samping Pada Saluran cerna ; rasa panas pada perut, sakit
epigastrik,mual, muntah, anoreksia, kembung, kejang perut, diare, SSP: letih rasa
kantuk,sakit kepala, ataksia, bingung, pening, tak mampu berfikir, baal umum,
nyeri padaanggota, otot kendor, gangguan penglihatan, ketulian frekuensi
rendahsementara. Hipersensitifitas: demam, pruritis, urtikaria, erupsi kulit,
9
sariawanmulut dan lidah, eosinofilia, hemolisis, hemoglobinuria, hematuria,
insufiensiginjal, gagal ginjal akut( reversibel). Hematologi: trombositopenia,
leukopeniatransien, anemia, termasuk anemia hemolisis. Intoksikasi lain:
Hemoptisis, proteinurea rantai rendah, gangguan menstruasi, sindrom hematoreal.
10
BAB III
PENUTUP
3.1.Kesimpulan
3.2 Saran
Kami sangat mengharapkan kritik dan saran dari pembaca agar kami dapat
menyempurnakan makalah ini.
11
DAFTAR PUSTAKA
12