Professional Documents
Culture Documents
Abstrak
Kekurangan Energi Kronik (KEK) pada ibu hamil merupakan masalah yang masih terjadi sampai
saat ini. Kekurangan energi kronik pada ibu hamil dapat berdampak bagi kesehatan ibu selama
kehamilan, persalinan dan kondisi kesehatan anak yang akan dilahirkan. Tujuan dari penelitian ini
adalah untuk mengetahui Hubungan Tingkat Pengetahuan Tentang Gizi Terhadap Kejadian
Kekurangan Energi Kronik (KEK) Pada Ibu Hamil di Puskesmas Kecamatan Matraman Jakarta
Timur. Penelitian ini menggunakan desain deskriptif korelasi dengan pendekatan Cross sectional.
Analisa data menggunakan metode uji Chi Square. Penelitian ini dilakukan dengan sample
berjumlah 104 orang. Hasil penelitian menunjukkan adanya Hubungan Tingkat Pengetahuan
Tentang Gizi Terhadap Kejadian Kekurangan Energi Kronik (KEK) Pada Ibu Hamil di Puskesmas
Kecamatan Matraman Jakarta Timur.dengan p-value 0,000 < 0,05. Perawat sebagian bagian dari
tenega kesehatan berperan penting dalam upaya peningkatan pengetahuan nutrisi bu hamil agar
nutrisi ibu hamil dapat tercukupi secara optimal untuk mencegah terjadinya KEK.
Kata kunci: Ibu hamil, Pengetahuan tentang gizi, Kejadian Kekurangan Energi Kronik (KEK)
Abstract
Chronic Energy Deficiency (CED) in pregnant women is a problem that still occurs today. Lack of
chronic energy in pregnant women can improve maternal health during pregnancy, childbirth and
child health to be considered. The purpose of this study was to study the relationship of the level of
knowledge about nutrition to the incidence of chronic energy deficiency in pregnant women at the
health center in Matraman District, East Jakarta. This study uses a descriptive correlation design
with Cross sectional survey method. Data analysis using the Chi Square method. This research was
conducted with respondents taken 104 people. The results showed a correlation between the level
of knowledge about nutrition on the incidence of chronic energy deficiency in pregnant women at
the Matraman sub-district health center in East Jakarta. P-value was 0,000 <0,05.Nurse as part of
health care providers play an importamnt role in improving nutirtional knowledge of pregant
mother in order to give pregnat mother an optimal nutritional needs to prevent CED.
Hubungan Tingkat Pengetahuan tentang Gizi terhadap Kejadian Kekurangan Energi Kronik (KEK) pada 8
Volume 3, Nomor 3, Desember 2021 p-ISSN 2656-5285
Binawan Student Journal (BSJ) e-ISSN 2715-1824
Hubungan Tingkat Pengetahuan tentang Gizi terhadap Kejadian Kekurangan Energi Kronik (KEK) pada 9
Volume 3, Nomor 3, Desember 2021 p-ISSN 2656-5285
Binawan Student Journal (BSJ) e-ISSN 2715-1824
sectional, dilakukan di wilayah kerja yaitu sebagian besar tidak bekerja atau
Puskesmas Kecamatan Matraman Jakarta sebagai Ibu Rumah Tangga sebanyak 87
Timur. Populasi dalam penelitian ini adalah responden (83,7%).\
semua ibu hamil dengan trimester II dan III
di Puskesmas Kecamatan Matraman Jakarta Tabel 2. Distribusi Berdasarkan Tingkat
Timur sebanyak 122 ibu hamil, sedangkan Pengetahuani dan Kejadian KEK
besar sampel diperoleh dari rumus Slovin
yaitu berjumlah 104 responden. Teknik Variabel Kategori n %
sampling yang digunakan ialah non Baik 40 38,5
probability sampling melalui teknik Tingkat
Cukup 39 37,5
Pengetahuan
purposive sampling. Data yang dikumpulkan Kurang 25 24,0
adalah data primer. Tidak KEK 60 57,7
Kejadian KEK
Dalam penelitian ini, instrumen yang di KEK 44 42,3
gunakan ialah kuesioner yang penulis
kembangkan dari teori yang ada dengan Berdasarkan tabel.2 diatas didapatkan
melakukan uji validitas. Hasil analisa ibu hamil dengan tingkat pengetahuan baik
instrument menunjukan bahwa cronnach sebanyak 40 responden (38,5%), tingkat
alpha sebesar 0,761 denga r tabel 0,631 pengetahuan cukup sebanyak 39 responden
sehingga kuesioner tersebut dikatakan telah (37,5%), tingkat pengetahuan kurang
reliable, serta pada penelitian ini sebanyak 25 responden (24,0%). Sedangkan
menggunakan instrument pengukuran LiLA. untuk kejadian KEK pada ibu hamil yang
Analisa yang digunakan adalah analisa tidak mengalami KEK sebanyak 60
univariat dengan distribusi frekuensi dan responden (57,7%) dan yang mengalami
analisa bivariat dengan menggunakan uji KEK sebanyak 44 responden (42,3%).
statistik Chi Square.
Tabel 3. Hubungan Tingkat Pengetahuan Tentang
HASIL Gizi terhadap kejadian KEK Pada Ibu
Tabel 1. Distribusi Berdasarkan Hamil di Puskesmas Kecamatan
Karakteristik Responden Matraman Jakarta Timur
Hubungan Tingkat Pengetahuan tentang Gizi terhadap Kejadian Kekurangan Energi Kronik (KEK) pada 10
Volume 3, Nomor 3, Desember 2021 p-ISSN 2656-5285
Binawan Student Journal (BSJ) e-ISSN 2715-1824
(17,5%), ibu hamil yang mempunyai tidak mengkonsumsi asupan energi dan
pengetahuan cukup mengalami KEK nutrisi yang cukup maka dapat meningkatkan
sebanyak 18 responden (46,2%) dan yang terjadinya resiko KEK dan jika ibu hamil
mempunyai pengetahuan kurang mengalami pada semua usia kehamilan sudah
KEK sebanyak 19 responden (76,0%). mengkonsumsi jumlah energi yang cukup
Berdasarkan hasil uji statistik dengan maka resiko terjadinya KEK akan rendah
Chi Square didapatkan hasil p = 0,000 (Masturah, 2013).
(p<0,05) yang berarti bahwa ada hubungan Berdasarkan tingkat pendidikan pada
yang signifikan antara tingkat pengetahuan penelitian ini menunjukkan bahwa mayoritas
tentang gizi dengan Kejadian KEK pada ibu ibu hamil yang memeriksakan kehamilan di
hamil di Puskesmas Kecamatan Matraman Puskesmas Kecamatan Matraman sebagian
Jakarta Timur. besar berpendidikan SMA yaitu sebanyak 66
responden (63,5%). Semakin tinggi
PEMBAHASAN pendidikan seseorang, maka akan semakin
Kekurangan Energi Kronik (KEK) berkualitas pengetahuannya dan semakin
merupakan suatu keadaan di mana status gizi matang intelektualnya serta cenderung lebih
seseorang buruk yang disebabkan karena memperhatikan kesehatan dirinya dan
kurangnya konsumsi pangan sumber energi keluarganya. Pendidikan formal dari ibu
yang mengandung zat gizi makronutrien sering kali mempunyai asosiasi yang positif
yakni yang diperlukan banyak oleh tubuh dan dengan pengembangan pola-pola konsumsi
mikronutrien yang diperlukan sedikit oleh makanan dalam keluarga. Hal senada juga
tubuh (Arisman, 2010). diungkapkan oleh Hawari (2016), bahwa
Berdasarkan usia terlihat bahwa tingkat pendidikan seseorang atau individu
mayoritas ditemukannya ibu hamil pada akan berpengaruh terhadap proses dan
rentang usia 25-35 tahun sebanyak 89 kemampuan berfikir sehingga mampu
responden (85,6%). Semakin muda (<20 menangkap informasi baru. Tetapi
tahun) atau semakin tua (>35 tahun) seorang pendidikan seseorang bukanlah jaminan satu-
ibu yang sedang hamil akan berpengaruh satunya indikator dalam pengetahuan maka
terhadap kebutuhan gizi yang diperlukan. semakin mudah mereka menerima informasi,
Umur yang muda perlu tambahan gizi yang dan akan makin banyak pengetahuan yang
banyak karena selain digunakan untuk dimilikinya.
pertumbuhan dan perkembangan dirinya Menurut Ausa (2013), ibu dengan
sendiri juga harus berbagi dengan janin yang pendidikan tinggi juga dapat mengalami gizi
sedang dikandung. Sedangkan untuk umur kurang jika ibu tersebut kurang mampu
yang tua perlu energi yang besar juga karena menyusun makanan yang memenuhi
fungsi organ yang makin melemah maka persyaratan gizi dengan baik dan meskipun
memerlukan tambahan energi yang cukup ibu hamil dengan pendidikan rendah rajin
guna mendukung kehamilan yang sedang mendengar informasi mengenai gizi maka
berlangsung (Proverawati & Asfuah, 2009). akan memiliki pengetahuan gizi yang lebih
Hal tersebut didukung oleh penelitian baik. Hal ini sejalan dengan penelitian
Efrinita (2010) didapatkan ibu hamil yang Kartikasari (2013) yang menyatakan
berusia <20 tahun sebanyak 18% dan ibu pendidikan baik belum tentu memiliki gizi
hamil yang berusia >35 tahun sebanyak 8,3% baik, karena pendidikan tidak diperoleh dari
di wilayah penelitian. Hal ini menunjukan pendidikan formal tetapi dapat diperoleh juga
masih banyak ibu hamil dengan usia dari pendidikan informal seperti
beresiko, selain itu ibu hamil usia < 20 tahun perkumpulan ibu-ibu, posyandu yang
pada umumnya belum mampu memenuhi membahas masalah gizi dan keaktifan
kebutuhan gizinya sendiri yang mengikuti penyuluhan yang berhubungan
dikhawatirkan pasokan gizi untuk janin tidak dengan perbaikan gizi, serta media lain
tercukupi atau kurang. seperti majalah, televisi dan radio sehingga
Ibu hamil pada trimester II dan III menambah pengetahuan ibu.
memerlukan asupan energi yang lebih Berdasarkan pekerjaan pada penelitian
dikarenakan janin yang terus berkembang ini menunjukkan bahwa mayoritas ibu hamil
dalam kaandungan memerlukan asupan tidak bekerja atau sebagai IRT sebanyak 87
nutrisi yang lebih juga, apabila jika ibu hamil responden (83,7%). Hal ini diketahui dari
Hubungan Tingkat Pengetahuan tentang Gizi terhadap Kejadian Kekurangan Energi Kronik (KEK) pada 11
Volume 3, Nomor 3, Desember 2021 p-ISSN 2656-5285
Binawan Student Journal (BSJ) e-ISSN 2715-1824
hasil terbanyak bahwa ibu yang tidak bekerja Pengetahuan responden sebagian kecil
atau IRT justru banyak yang mengalami dengan kategori kurang juga dapat dikaitkan
KEK, karena ibu yang tidak bekerja justru dengan karakteristik pendidikan yang rendah.
tidak memiliki waktu untuk memenuhi energi Berdasarkan hasil penenelitian 7 responden
yang diperlukan, disamping itu ibu yang (6,7%) berpendidikan dasar SD dan 13
tidak bekerja tidak memiliki akses info yang responden (12,5%) berpendidikan SMP.
banyak karena sedikitnya waktu dan beban Selain karena pendidikan yang rendah,
kerja yang dikerjakan sehari-hari sangat responden yang memiliki pengetahuan
banyak seperti harus mengerjakan pekerjaan kurang sebagian besar tidak bekerja. Dilihat
rumah sendiri, seperti mengurus rumah, sebanyak 87 ibu hamil (83,7%) tidak bekerja
mengurus anak dan suami, sehingga beban atau sebagai ibu rumah tangga. Pengetahuan
kerja yang dilakukan oleh ibu hamil sangat tentang gizi bagi ibu hamil sangat diperlukan
mempengaruhi kebutuhan gizi yang agar dapat mengatasi masalah-masalah yang
dikonsumsi (Arisman, 2010). timbul akibat konsumsi gizi apalagi
Penelitian ini sejalan dengan penelitian khususnya ibu sebagai orang yang
yang dilakukan oleh Ernawati (2018) yang bertanggung jawab terhadap konsumsi
berjudul hubungan usia dan status pekerjaan makanan bagi keluarga.
ibu dengan kejadian kurang energi kronis Berdasarkan penelitian ini responden
pada ibu hamil, yang menunjukkan bahwa yang mengalami KEK sebanyak 44 ibu
sebagian besar ibu hamil tidak bekerja hamil. Hal ini menunjukkan berarti masih
(beraktivitas sebagai ibu rumah tangga) yaitu banyaknya ibu hamil yang mengalami
sebanyak 76 orang (57,6%) dan sebanyak 27 KEK di Puskesmas Kecamatan
orang ibu hamil (20,5%) bekerja. Hasil
Matraman Jakarta Timur. Ibu hamil yang
penelitian ini juga sejalan dengan penelitian
Musni, dkk (2017) di UPT Puskesas mengalami kekurangan gizi akan
Ajangale Kabupaten Bone Provinsi Sulawesi menderita kekurangan energi kronik
Selatan yang menunjukkan semua kejadian (KEK), sehingga akan berakibat buruk
KEK pada ibu hamil terjadi pada ibu hami terhadap keadaan fisik. Selain itu, ibu
yang tidak bekerja. hamil yang mengalami kekurangan gizi
Ibu yang bekerja dapat meningkatkan beresiko melahirkan bayi dengan berat
status sosial ekonomi keluarga. Ibu bekerja badan rendah sebesar 2-3 kali lebih besar
mempunyai penghasilan sendiri sehingga dibandingkan ibu hamil yang tidak
untuk memenuhi kebutuhan gizinya tidak mengalami kekurangan gizi dan
bergantung pada suaminya. Kondisi ini kemungkinan meninggal bayi sebesar 1,5
sesuai dengan pendapat Arisman (2010) yang
kali lipat (Andriyani, 2015).
menyebutkan bahwa pekerjaan berpengaruh
Dari hasil analisa uji Chi Square
terhadap status ekonomi. Kebutuhan
menunjukkan bahwa nilai p value= 0,000
kesehatan seperti terpenuhinya sarana
<0,05 hal ini dapat disimpulkan bahwa
kesehatan dan kebutuhan gizi dapat terpenuhi
terdapat hubungan antara tingkat
jika keluarga memiliki kemampuan secara
pengetahuan tentang gizi terhadap kejadian
ekonomi.
KEK pada ibu hamil di Puskesmas
Berdasarkan tingkat pengetahuan pada
Kecamatan Matraman Jakarta Timur.
penelitian ini menunjukkan sebagian besar
Hasil penelitian ini sejalan dengan
pengetahuan ibu hamil dalam kategori baik,
penelitian yang dilakukan oleh Djami, dkk
hal ini dapat dikaitkan dengan karakteristik
(2015) yang berjudul hubungan pengetahuan
pendidikan responden dimana sebagian besar
dan karakteristik ibu hamil dengan
ibu hamil memiliki pendidikan SMA
kekurangan energi kronik di wilayah kerja
sebanyak 63,5 %. Menurut Sukmawati
Puskesmas Mauk Tanggerang, berdasarkan
(2012) salah satu faktor yang mempengaruhi
hasil uji statistik menggunakan uji chi square
pengetahuan adalah pendidikan formal,
diperoleh hasil dengan nilai p value= 0,000
sehingga pengetahuan sangat erat kaitannya
>0,05, maka disimpulkan bahwa ada
dengan pendidikan dimana diharapkan
hubungan yang signifikan antara
adanya seseorang dengan pendidikan tinggi,
pengetahuan pengetahuan dan karakteristik
maka orang tersebut akan semakin luas pula
ibu hamil dengan kekurangan energi kronik,
pengetahuannya.
Hubungan Tingkat Pengetahuan tentang Gizi terhadap Kejadian Kekurangan Energi Kronik (KEK) pada 12
Volume 3, Nomor 3, Desember 2021 p-ISSN 2656-5285
Binawan Student Journal (BSJ) e-ISSN 2715-1824
Hubungan Tingkat Pengetahuan tentang Gizi terhadap Kejadian Kekurangan Energi Kronik (KEK) pada 13
Volume 3, Nomor 3, Desember 2021 p-ISSN 2656-5285
Binawan Student Journal (BSJ) e-ISSN 2715-1824
Hubungan Tingkat Pengetahuan tentang Gizi terhadap Kejadian Kekurangan Energi Kronik (KEK) pada 14
Volume 3, Nomor 3, Desember 2021 p-ISSN 2656-5285
Binawan Student Journal (BSJ) e-ISSN 2715-1824
Hubungan Tingkat Pengetahuan tentang Gizi terhadap Kejadian Kekurangan Energi Kronik (KEK) pada 15