You are on page 1of 8

Volume 3, Nomor 3, Desember 2021 p-ISSN 2656-5285

Binawan Student Journal (BSJ) e-ISSN 2715-1824

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN TENTANG GIZI


TERHADAP KEJADIAN KEKURANGAN ENERGI KRONIK (KEK)
PADA IBU HAMIL
Rika Fitri Diningsih1, Puji Astuti Wiratmo2, Erika Lubis3
1
Program Studi Keperawatan, Universitas Binawan
2
Program Studi Keperawatan, Universitas Binawan
3
Program Studi Keperawatan, Universitas Binawan
Korespondensi : 1rikafitri.diningsih67@gmail.com , 2puji@binawan.ac.id , 3erika@binawan.ac.id

Abstrak
Kekurangan Energi Kronik (KEK) pada ibu hamil merupakan masalah yang masih terjadi sampai
saat ini. Kekurangan energi kronik pada ibu hamil dapat berdampak bagi kesehatan ibu selama
kehamilan, persalinan dan kondisi kesehatan anak yang akan dilahirkan. Tujuan dari penelitian ini
adalah untuk mengetahui Hubungan Tingkat Pengetahuan Tentang Gizi Terhadap Kejadian
Kekurangan Energi Kronik (KEK) Pada Ibu Hamil di Puskesmas Kecamatan Matraman Jakarta
Timur. Penelitian ini menggunakan desain deskriptif korelasi dengan pendekatan Cross sectional.
Analisa data menggunakan metode uji Chi Square. Penelitian ini dilakukan dengan sample
berjumlah 104 orang. Hasil penelitian menunjukkan adanya Hubungan Tingkat Pengetahuan
Tentang Gizi Terhadap Kejadian Kekurangan Energi Kronik (KEK) Pada Ibu Hamil di Puskesmas
Kecamatan Matraman Jakarta Timur.dengan p-value 0,000 < 0,05. Perawat sebagian bagian dari
tenega kesehatan berperan penting dalam upaya peningkatan pengetahuan nutrisi bu hamil agar
nutrisi ibu hamil dapat tercukupi secara optimal untuk mencegah terjadinya KEK.

Kata kunci: Ibu hamil, Pengetahuan tentang gizi, Kejadian Kekurangan Energi Kronik (KEK)

RELATIONSHIP BETWEEN LEVEL OF KNOWLEDGE ABOUT


NUTRITION TO THE INCIDENCE CHRONIC ENERGY DEFICIENCY
(DEC) EVENTS IN PREGNANT WOMEN

Abstract
Chronic Energy Deficiency (CED) in pregnant women is a problem that still occurs today. Lack of
chronic energy in pregnant women can improve maternal health during pregnancy, childbirth and
child health to be considered. The purpose of this study was to study the relationship of the level of
knowledge about nutrition to the incidence of chronic energy deficiency in pregnant women at the
health center in Matraman District, East Jakarta. This study uses a descriptive correlation design
with Cross sectional survey method. Data analysis using the Chi Square method. This research was
conducted with respondents taken 104 people. The results showed a correlation between the level
of knowledge about nutrition on the incidence of chronic energy deficiency in pregnant women at
the Matraman sub-district health center in East Jakarta. P-value was 0,000 <0,05.Nurse as part of
health care providers play an importamnt role in improving nutirtional knowledge of pregant
mother in order to give pregnat mother an optimal nutritional needs to prevent CED.

Keywords: Pregnant Women, Knowledge about nutrition, Incidence Chronic Energy


Deficiency (DEC).

Hubungan Tingkat Pengetahuan tentang Gizi terhadap Kejadian Kekurangan Energi Kronik (KEK) pada 8
Volume 3, Nomor 3, Desember 2021 p-ISSN 2656-5285
Binawan Student Journal (BSJ) e-ISSN 2715-1824

PENDAHULUAN didapatkan, bahwa ibu hamil yang memiliki


Indonesia merupakan negara yang tinggi badan 165 cm atau lebih, memiliki
kaya akan Sumber Daya Alam namun risiko mengalami KEK 12,8 %. Ibu hamil
banyak terjadi kasus Kekurangan Energi dengan tinggi badan kurang dari 140 cm,
Kronik (KEK). Hal tersebut disebabkan berisiko mengalami KEK sebesar 37,4 %
oleh ketidakseimbangan asupan zat gizi (Sandjaja, 2009).
Salah satu faktor yang menyebabkan ibu
sehingga dapat mengakibatkan
hamil mengalami KEK adalah kurangnya
ketidaksempurnan pertumbuhan tubuh pengetahuan ibu hamil dalam menentukan
baik fisik maupun mental (Chinue, 2009). nutrisi yang baik selama kehamilan. Asupan
Salah satu masalah gizi yang dihadapi nutrisi pada ibu hamil sebaiknya harus
di Indonesia adalah masalah gizi pada masa mengandung energi, protein, vitamin,
kehamilan. Gizi pada masa kehamilan adalah mineral, asam folat, zat besi, kalsium dimana
salah satu faktor penting yang mempengaruhi hal itu sangat dibutuhkan dalam proses
perkembangan embrio dan janin serta status perkembangan janin. Status gizi selama
kesehatan ibu hamil (Cetin, 2009). kehamilan sangat berpengaruh terhadap
Derajat kesehatan suatu negara proses kelahiran bayinya nanti. Ibu dengan
ditentukan oleh beberapa indikator, salah satu kurang gizi dapat meningkatkan terjadinya
indikator tersebut adalah Angka Kematian resiko keguguran, kematian perinatal
Ibu (AKI). Menurut data Survey Demografi (kematian janin usia gestasi 22 minggu
Kesehatan Indonesia (SDKI) pada tahun sampai usia 1 minggu pascalahir) dan
2015 menyebutkan bahwa AKI di neonatal (bayi usia 0-28 hari). Beberapa
Indonesia masih tinggi yaitu 305 per penelitian yang dilakukan di Negara
100.000 kelahiran hidup. Angka ini sudah berkembang bahwa separuh dari penyebab
mengalami penurunan jika dibandingkan terjadinya Berat Bayi Lahir Rendah (BBLR)
dengan tahun 2012 yaitu AKI sebesar 359 adalah status gizi ibu, termasuk tinggi badan
per 100.000 kelahiran hidup. ibu, berat badan ibu sebelum kehamilan dan
Kekurangan energi kronik (KEK) penambahan berat badan selama
merupakan salah satu masalah yang terjadi kehamilannya (Sulistyoningsih, 2011).
pada masa kehamilan dimana tidak Kalori yang dibutuhkan untuk ibu hamil
seimbangnya antara asupan dengan tergantung aktivitas yang dilakukan dan
kebutuhan gizi. Kekurangan energi kronik peningkatan Bassal Metabolic Rate (BMR).
(KEK) diketahui melalui pengukuran lingkar Untuk ibu hamil ditambahkan
lengan atas (LiLA) ibu hamil yang kurang 300kalori/hari dari kebutuhan biasanya.
dari 23,5 cm atau di bagian pita merah LiLA. Energi yang diberikan tinggi berfungsi
Akibat yang paling khas dari kejadian KEK untuk menyediakan energi yang cukup
adalah berat bayi laihr rendah (BBLR) agar protein tidak dipecah menjadi energi
dibawah 2500 gram (Anwar, 2014). (Adriani & Wirjatmadi, 2012).
Hasil survey pemantauan status gizi Studi pendahuluan yang dilakukan oleh
(PSG) tahun 2016, persentase ibu hamil peneliti di Puskesmas Kecamatan Matraman
kurang energi kronik pada tahun 2016 Jakarta Timur dengan melakukan wawancara
(16,2%) masih dibawah target yang pada petugas kesehatan di poli KIA yaitu
ditentukan (target: 22,7%), Kurangnya didapatkan dari 10 ibu hamil pada trimester
asupan makanan menjadi faktor utama yang II dan III terdapat 5 ibu hamil yang
berisiko terjadinya kekurangan energi kronik mengalami kekurangan energi kronik.
pada ibu hamil. Hasil Pemantauan Konsumsi Gambaran lain yang menunjukkan
Gizi (PKG) yang dilakukan bersamaan banyaknya ibu hamil yang mengalami KEK
dengan pengumpulan data PSG tahun 2016 di Puskesmas Kecamatan Matraman Jakarta
menunjukkan, baru sebanyak 26,3% ibu Timur yaitu terlihat dari buku Register
hamil yang memenuhi kecukupan energi dan Kohort Ibu banyak ukuran LiLA ibu hamil
29,3% ibu hamil yang memenuhi kecukupan trimester II dan III yang kurang dari 23,5 cm.
protein dalam konsumsinya sehari-hari.
Menurut penelitian Sandjaja bahwa BAHAN dan METODE
persentase ibu hamil yang KEK di Indonesia Desain dalam penelitian ini bersifat
berdasarkan indikator tinggi badan deskriptif korelasi dengan pendekatan cross-

Hubungan Tingkat Pengetahuan tentang Gizi terhadap Kejadian Kekurangan Energi Kronik (KEK) pada 9
Volume 3, Nomor 3, Desember 2021 p-ISSN 2656-5285
Binawan Student Journal (BSJ) e-ISSN 2715-1824

sectional, dilakukan di wilayah kerja yaitu sebagian besar tidak bekerja atau
Puskesmas Kecamatan Matraman Jakarta sebagai Ibu Rumah Tangga sebanyak 87
Timur. Populasi dalam penelitian ini adalah responden (83,7%).\
semua ibu hamil dengan trimester II dan III
di Puskesmas Kecamatan Matraman Jakarta Tabel 2. Distribusi Berdasarkan Tingkat
Timur sebanyak 122 ibu hamil, sedangkan Pengetahuani dan Kejadian KEK
besar sampel diperoleh dari rumus Slovin
yaitu berjumlah 104 responden. Teknik Variabel Kategori n %
sampling yang digunakan ialah non Baik 40 38,5
probability sampling melalui teknik Tingkat
Cukup 39 37,5
Pengetahuan
purposive sampling. Data yang dikumpulkan Kurang 25 24,0
adalah data primer. Tidak KEK 60 57,7
Kejadian KEK
Dalam penelitian ini, instrumen yang di KEK 44 42,3
gunakan ialah kuesioner yang penulis
kembangkan dari teori yang ada dengan Berdasarkan tabel.2 diatas didapatkan
melakukan uji validitas. Hasil analisa ibu hamil dengan tingkat pengetahuan baik
instrument menunjukan bahwa cronnach sebanyak 40 responden (38,5%), tingkat
alpha sebesar 0,761 denga r tabel 0,631 pengetahuan cukup sebanyak 39 responden
sehingga kuesioner tersebut dikatakan telah (37,5%), tingkat pengetahuan kurang
reliable, serta pada penelitian ini sebanyak 25 responden (24,0%). Sedangkan
menggunakan instrument pengukuran LiLA. untuk kejadian KEK pada ibu hamil yang
Analisa yang digunakan adalah analisa tidak mengalami KEK sebanyak 60
univariat dengan distribusi frekuensi dan responden (57,7%) dan yang mengalami
analisa bivariat dengan menggunakan uji KEK sebanyak 44 responden (42,3%).
statistik Chi Square.
Tabel 3. Hubungan Tingkat Pengetahuan Tentang
HASIL Gizi terhadap kejadian KEK Pada Ibu
Tabel 1. Distribusi Berdasarkan Hamil di Puskesmas Kecamatan
Karakteristik Responden Matraman Jakarta Timur

Variabel Kategori n % Kejadian KEK


Penget P
< 20 tahun 3 2,9 ahuan Total
Tidak value
Usia 20-35 tahun 89 85,6 KEK
Ibu KEK
> 35 tahun 12 11,5 Hamil
Trimester II 36 34,6 N % N % N %
Usia Kehamilan
Trimester III 68 65,4
SD 7 6,7 Baik 33 82,5 7 17,5 40 100
SMP 13 12,5
Pendidikan Cukup 21 53,8 18 46,2 39 100 0,000
SMA 66 63,5
PT 18 17,3
Kurang 6 24,0 19 76,0 25 100
Pegawai Swasta 11 10,6
Pekerjaan Wiraswasta 6 5,8
Total 60 57,7 44 39,4 104 100
IRT 87 83,7
Berdasarkan tabel.3 diatas dapat dilihat
Berdasarkan tabel.1 diatas mayoritas
bahwa responden ibu hamil yang mempunyai
usia ibu hamil terdapat pada rentang usia 20-
pengetahuan baik tidak mengalami KEK
35 tahun sebanyak 89 responden (85,6%).
sebanyak 33 responden (82,5%), ibu hamil
Mayoritas usia kehamilan berdasarkan
yang mempunyai pengetahuan cukup tidak
trimester terdapat pada trimester III sebanyak
mengalami KEK sebanyak 21 responden
68 responden (65,4%) sedangkan mayoritas
(53,8%) dan yang mempunyai pengetahuan
jenjang pendidikan yang dimiliki ibu hamil
kurang tidak mengalami KEK sebanyak 6
terdapat pada tingkat pendidikan SMA
responden (24,0%). Sedangkan ibu hamil
sebanyak 66 responden (63,5%) dan
yang mempunyai pengetahuan baik
mayoritas pekerjaan yang dimiliki ibu hamil
mengalami KEK sebanyak 7 responden

Hubungan Tingkat Pengetahuan tentang Gizi terhadap Kejadian Kekurangan Energi Kronik (KEK) pada 10
Volume 3, Nomor 3, Desember 2021 p-ISSN 2656-5285
Binawan Student Journal (BSJ) e-ISSN 2715-1824

(17,5%), ibu hamil yang mempunyai tidak mengkonsumsi asupan energi dan
pengetahuan cukup mengalami KEK nutrisi yang cukup maka dapat meningkatkan
sebanyak 18 responden (46,2%) dan yang terjadinya resiko KEK dan jika ibu hamil
mempunyai pengetahuan kurang mengalami pada semua usia kehamilan sudah
KEK sebanyak 19 responden (76,0%). mengkonsumsi jumlah energi yang cukup
Berdasarkan hasil uji statistik dengan maka resiko terjadinya KEK akan rendah
Chi Square didapatkan hasil p = 0,000 (Masturah, 2013).
(p<0,05) yang berarti bahwa ada hubungan Berdasarkan tingkat pendidikan pada
yang signifikan antara tingkat pengetahuan penelitian ini menunjukkan bahwa mayoritas
tentang gizi dengan Kejadian KEK pada ibu ibu hamil yang memeriksakan kehamilan di
hamil di Puskesmas Kecamatan Matraman Puskesmas Kecamatan Matraman sebagian
Jakarta Timur. besar berpendidikan SMA yaitu sebanyak 66
responden (63,5%). Semakin tinggi
PEMBAHASAN pendidikan seseorang, maka akan semakin
Kekurangan Energi Kronik (KEK) berkualitas pengetahuannya dan semakin
merupakan suatu keadaan di mana status gizi matang intelektualnya serta cenderung lebih
seseorang buruk yang disebabkan karena memperhatikan kesehatan dirinya dan
kurangnya konsumsi pangan sumber energi keluarganya. Pendidikan formal dari ibu
yang mengandung zat gizi makronutrien sering kali mempunyai asosiasi yang positif
yakni yang diperlukan banyak oleh tubuh dan dengan pengembangan pola-pola konsumsi
mikronutrien yang diperlukan sedikit oleh makanan dalam keluarga. Hal senada juga
tubuh (Arisman, 2010). diungkapkan oleh Hawari (2016), bahwa
Berdasarkan usia terlihat bahwa tingkat pendidikan seseorang atau individu
mayoritas ditemukannya ibu hamil pada akan berpengaruh terhadap proses dan
rentang usia 25-35 tahun sebanyak 89 kemampuan berfikir sehingga mampu
responden (85,6%). Semakin muda (<20 menangkap informasi baru. Tetapi
tahun) atau semakin tua (>35 tahun) seorang pendidikan seseorang bukanlah jaminan satu-
ibu yang sedang hamil akan berpengaruh satunya indikator dalam pengetahuan maka
terhadap kebutuhan gizi yang diperlukan. semakin mudah mereka menerima informasi,
Umur yang muda perlu tambahan gizi yang dan akan makin banyak pengetahuan yang
banyak karena selain digunakan untuk dimilikinya.
pertumbuhan dan perkembangan dirinya Menurut Ausa (2013), ibu dengan
sendiri juga harus berbagi dengan janin yang pendidikan tinggi juga dapat mengalami gizi
sedang dikandung. Sedangkan untuk umur kurang jika ibu tersebut kurang mampu
yang tua perlu energi yang besar juga karena menyusun makanan yang memenuhi
fungsi organ yang makin melemah maka persyaratan gizi dengan baik dan meskipun
memerlukan tambahan energi yang cukup ibu hamil dengan pendidikan rendah rajin
guna mendukung kehamilan yang sedang mendengar informasi mengenai gizi maka
berlangsung (Proverawati & Asfuah, 2009). akan memiliki pengetahuan gizi yang lebih
Hal tersebut didukung oleh penelitian baik. Hal ini sejalan dengan penelitian
Efrinita (2010) didapatkan ibu hamil yang Kartikasari (2013) yang menyatakan
berusia <20 tahun sebanyak 18% dan ibu pendidikan baik belum tentu memiliki gizi
hamil yang berusia >35 tahun sebanyak 8,3% baik, karena pendidikan tidak diperoleh dari
di wilayah penelitian. Hal ini menunjukan pendidikan formal tetapi dapat diperoleh juga
masih banyak ibu hamil dengan usia dari pendidikan informal seperti
beresiko, selain itu ibu hamil usia < 20 tahun perkumpulan ibu-ibu, posyandu yang
pada umumnya belum mampu memenuhi membahas masalah gizi dan keaktifan
kebutuhan gizinya sendiri yang mengikuti penyuluhan yang berhubungan
dikhawatirkan pasokan gizi untuk janin tidak dengan perbaikan gizi, serta media lain
tercukupi atau kurang. seperti majalah, televisi dan radio sehingga
Ibu hamil pada trimester II dan III menambah pengetahuan ibu.
memerlukan asupan energi yang lebih Berdasarkan pekerjaan pada penelitian
dikarenakan janin yang terus berkembang ini menunjukkan bahwa mayoritas ibu hamil
dalam kaandungan memerlukan asupan tidak bekerja atau sebagai IRT sebanyak 87
nutrisi yang lebih juga, apabila jika ibu hamil responden (83,7%). Hal ini diketahui dari

Hubungan Tingkat Pengetahuan tentang Gizi terhadap Kejadian Kekurangan Energi Kronik (KEK) pada 11
Volume 3, Nomor 3, Desember 2021 p-ISSN 2656-5285
Binawan Student Journal (BSJ) e-ISSN 2715-1824

hasil terbanyak bahwa ibu yang tidak bekerja Pengetahuan responden sebagian kecil
atau IRT justru banyak yang mengalami dengan kategori kurang juga dapat dikaitkan
KEK, karena ibu yang tidak bekerja justru dengan karakteristik pendidikan yang rendah.
tidak memiliki waktu untuk memenuhi energi Berdasarkan hasil penenelitian 7 responden
yang diperlukan, disamping itu ibu yang (6,7%) berpendidikan dasar SD dan 13
tidak bekerja tidak memiliki akses info yang responden (12,5%) berpendidikan SMP.
banyak karena sedikitnya waktu dan beban Selain karena pendidikan yang rendah,
kerja yang dikerjakan sehari-hari sangat responden yang memiliki pengetahuan
banyak seperti harus mengerjakan pekerjaan kurang sebagian besar tidak bekerja. Dilihat
rumah sendiri, seperti mengurus rumah, sebanyak 87 ibu hamil (83,7%) tidak bekerja
mengurus anak dan suami, sehingga beban atau sebagai ibu rumah tangga. Pengetahuan
kerja yang dilakukan oleh ibu hamil sangat tentang gizi bagi ibu hamil sangat diperlukan
mempengaruhi kebutuhan gizi yang agar dapat mengatasi masalah-masalah yang
dikonsumsi (Arisman, 2010). timbul akibat konsumsi gizi apalagi
Penelitian ini sejalan dengan penelitian khususnya ibu sebagai orang yang
yang dilakukan oleh Ernawati (2018) yang bertanggung jawab terhadap konsumsi
berjudul hubungan usia dan status pekerjaan makanan bagi keluarga.
ibu dengan kejadian kurang energi kronis Berdasarkan penelitian ini responden
pada ibu hamil, yang menunjukkan bahwa yang mengalami KEK sebanyak 44 ibu
sebagian besar ibu hamil tidak bekerja hamil. Hal ini menunjukkan berarti masih
(beraktivitas sebagai ibu rumah tangga) yaitu banyaknya ibu hamil yang mengalami
sebanyak 76 orang (57,6%) dan sebanyak 27 KEK di Puskesmas Kecamatan
orang ibu hamil (20,5%) bekerja. Hasil
Matraman Jakarta Timur. Ibu hamil yang
penelitian ini juga sejalan dengan penelitian
Musni, dkk (2017) di UPT Puskesas mengalami kekurangan gizi akan
Ajangale Kabupaten Bone Provinsi Sulawesi menderita kekurangan energi kronik
Selatan yang menunjukkan semua kejadian (KEK), sehingga akan berakibat buruk
KEK pada ibu hamil terjadi pada ibu hami terhadap keadaan fisik. Selain itu, ibu
yang tidak bekerja. hamil yang mengalami kekurangan gizi
Ibu yang bekerja dapat meningkatkan beresiko melahirkan bayi dengan berat
status sosial ekonomi keluarga. Ibu bekerja badan rendah sebesar 2-3 kali lebih besar
mempunyai penghasilan sendiri sehingga dibandingkan ibu hamil yang tidak
untuk memenuhi kebutuhan gizinya tidak mengalami kekurangan gizi dan
bergantung pada suaminya. Kondisi ini kemungkinan meninggal bayi sebesar 1,5
sesuai dengan pendapat Arisman (2010) yang
kali lipat (Andriyani, 2015).
menyebutkan bahwa pekerjaan berpengaruh
Dari hasil analisa uji Chi Square
terhadap status ekonomi. Kebutuhan
menunjukkan bahwa nilai p value= 0,000
kesehatan seperti terpenuhinya sarana
<0,05 hal ini dapat disimpulkan bahwa
kesehatan dan kebutuhan gizi dapat terpenuhi
terdapat hubungan antara tingkat
jika keluarga memiliki kemampuan secara
pengetahuan tentang gizi terhadap kejadian
ekonomi.
KEK pada ibu hamil di Puskesmas
Berdasarkan tingkat pengetahuan pada
Kecamatan Matraman Jakarta Timur.
penelitian ini menunjukkan sebagian besar
Hasil penelitian ini sejalan dengan
pengetahuan ibu hamil dalam kategori baik,
penelitian yang dilakukan oleh Djami, dkk
hal ini dapat dikaitkan dengan karakteristik
(2015) yang berjudul hubungan pengetahuan
pendidikan responden dimana sebagian besar
dan karakteristik ibu hamil dengan
ibu hamil memiliki pendidikan SMA
kekurangan energi kronik di wilayah kerja
sebanyak 63,5 %. Menurut Sukmawati
Puskesmas Mauk Tanggerang, berdasarkan
(2012) salah satu faktor yang mempengaruhi
hasil uji statistik menggunakan uji chi square
pengetahuan adalah pendidikan formal,
diperoleh hasil dengan nilai p value= 0,000
sehingga pengetahuan sangat erat kaitannya
>0,05, maka disimpulkan bahwa ada
dengan pendidikan dimana diharapkan
hubungan yang signifikan antara
adanya seseorang dengan pendidikan tinggi,
pengetahuan pengetahuan dan karakteristik
maka orang tersebut akan semakin luas pula
ibu hamil dengan kekurangan energi kronik,
pengetahuannya.

Hubungan Tingkat Pengetahuan tentang Gizi terhadap Kejadian Kekurangan Energi Kronik (KEK) pada 12
Volume 3, Nomor 3, Desember 2021 p-ISSN 2656-5285
Binawan Student Journal (BSJ) e-ISSN 2715-1824

dimana responden dengan pengetahuan yang bergizi khususnya selama kehamilan


kurang lebih banyak yang menderita KEK untuk mencegah terjadinya KEK.
disbanding responden dengan dengan Pengetahuan yang dimiliki oleh seorang
pengetahuan baik (90,9% vs 84%) sehingga ibu akan mempengaruhi dalam pengambilan
semakin baik tingkat pengetahuan ibu hamil keputusan dan juga akan berpengaruh pada
semakin baik juga status gizinya dan dapat perilakunya. Ibu dengan pengetahuan gizi
mencegah dirinya mengalami KEK selama yang baik kemungkinan akan memberikan
hamil. hal ini sejalan juga dengan teori yang gizi yang memenuhi kebutuhan dirinya dan
disampaikan Makhfudli (2009) yang juga bayinya. Hal ini terlebih lagi kalau
menyatakan bahwa pengetahuan merupakan seorang ibu tersebut memasuki masa ngidam,
faktor yang sangat penting dalam dimana perut tidak mau diisi, mual dan rasa
pembentukan perilaku setiap individu, yang tidak karuan. Walaupun dalam kondisi
termasuk perilaku kesehatan individu yang demikian jika seseorang memiliki
tersebut. Perilaku yang didasari oleh pengetahuan yang baik maka ia akan
pengetahuan akan bertahan lama berupaya untuk memenuhi kebutuhan gizinya
dibandingkan dengan perilaku yang tidak dan juga bayinya (Atika & Siti, 2009).
didasari oleh pengetahuan. Hasil penelitian ini selaras dengan
Hasil penelitian ini juga sesuai dengan penelitian Erna (2009) yang menyatakan
penelitian Widyawati (2012) hubungan bahwa terdapat hubungan yang bermakna
antara pengetahuan tentang gizi dan antara pengetahuan ibu hamil tentang
konsumsi protein dengan kejadian KEK Kekurangan Energi Kronik dengan kejadian
menunjukan bahwa ada hubungan yang Kekurangan Energi Kronis pada ibu hamil.
bermakana antara pengetahuan tentang gizi Jika digambarkan pengetahuan ibu tentang
dengan kejadian KEK dengan p value = KEK dengan kejadian KEK merupakan
0,0000 < 0,05. Dalam penelitiannya hubungan yang positif yaitu semakin baik
mengatakan pengetahuan yang baik pada gizi pengetahuan ibu hamil maka tidak akan
seseorang membuat orang tersebut akan menderita KEK. Hasil penelitian ini
semakin memperhitungkan jumlah dan jenis didukung dengan penelitian Budiani (2010)
makanan yang dipilihnya untuk dikonsumsi. yang menyatakan bahwa nilai p=0,003 yang
Orang yang berpengetahuan gizinya rendah berarti p<0,05 sehingga hubungan antara
akan berperilaku memilih makanan yang tingkat pengetahuan ibu hamil tentang gizi
menarik panca indra dan tidak mengadakan dengan status gizi ibu hamil trimester III
pilihan berdasarkan nilai gizi makanan adalah signifikan sehingga dapat dikatakan
tersebut. Sebaliknya mereka yang memiliki bahwa apabila pengetahuan tentang gizi baik
pengetahuan tinggi cenderung lebih banyak maka status gizi ibu baik juga.
menggunakan pertimbangan rasional dan Hasil penelitian yang peneliti lakukan
pengetahuan tentang nilai gizi makanan ini tidak sesuai dengan penelitian yang
tersebut. dilakukan oleh Nikmah (2015) yang berjudul
Menurut Notoadmodjo (2011) hubungan hubungan pengetahuan tentang gizi dengan
antara pengetahuan, sikap, niat dan prilaku kejadian KEK pada ibu hamil di wilayah
akan mempengaruhi keikutsertaan seseorang kerja Puskesmas Bringin Kabupaten
dalam suatu aktifitas tertentu. Adanya Semarang berdasarkan hasil uji Chi Square
pengetahuan terhadap manfaat sesuatu hal, yang diperoleh nilai p value 0,799, oleh
akan menyebabkan orang mempunyai sikp karena p value 0,799 >0,05, maka
yang positif terhadap hal tersebut. disimpulkan bahwa tidak ada hubungan yang
Pengetahuan berisikan segi positif dan signifikan antara pengetahuan tentang gizi
negatif. Bila sesuatu kegiatan dianggap lebih dengan kejadian KEK pada ibu hamil. Hal
banyak segi positifnya, maka kemungkinan ini mungkin disebabkan karena ada faktor
seeseorang akan mengikuti kegiatan tersebut. lain yang mempengaruhi KEK yaitu
Dalam hal ini ibu hamil yang rajin kondisi ibu pada saat hamil kurang baik.
melakukan pemeriksaan kehamilan akan Faktor-faktor yang mempengaruhi terjadinya
menerapkan hal-hal yang positif yang KEK yaitu jumlah asupan makanan, umur,
disarankan petugas kesehatan seperti beban kerja/aktivitas, penyakit atau infeksi
memperhatikan mengkonsumsi makanan dan pendapatan keluarga.

Hubungan Tingkat Pengetahuan tentang Gizi terhadap Kejadian Kekurangan Energi Kronik (KEK) pada 13
Volume 3, Nomor 3, Desember 2021 p-ISSN 2656-5285
Binawan Student Journal (BSJ) e-ISSN 2715-1824

KESIMPULAN DAN SARAN Gizi Dalam Siklus Kehidupan.


Kesimpulan Jakarta: Kencana.
Berdasarkan hasil penelitian ditemukan Andriyani, Z. (2015). Ganbaran Status Gizi
bahwa proporsi terbanyak mengenai Ibu Hamil Berdasarkan Ukuran
pengetahuan tentang gizi pada ibu hamil Lingkar Lengan Atas (LiLA) di
yang menjadi responden di Puskesmas Kelurahan Sukamaju Kota Depok.
Kecamatan Matraman Jakarta Timur yaitu Skripsi Fakultas Ilmu Kedokteran
dalam katagori pengetahuan baik yakni dan Kesehatan, Program Studi Ilmu
sebesar (30,8%), sedangkan untuk kategori Keperawatan, UIN Syarif
pengetahuan cukup sebanyak (40,4%), Hidayatullah Jakarta.
kategori pengetahuan rendah sebanyak Anwar & Khomsan. (2009). Makanan Tepat
(28,8%). Sedangkan sebagian besar status Badan Sehat. Jakarta: Hikmah.
gizi pada ibu hamil yang menjadi responden Arisman. (2010). Gizi Dalam
di Puskesmas Kecamatan Matraman Jakarta DaurKehidupan. Jakarta: Penerbit
Timur adalah ibu hamil yang tidak Buku Kedokteran EGC.
mengalami KEK sebesar (57,7%) dan Atikah Proverawati, Siti Asfuah. (2009).
responden yang mengalami KEK sebesar Buku Ajar Gizi untuk Kebidanan.
(42,3%). Hasil dari penelitian ini Yogyakarta: Nuha Medika.
memperlihatkan adanya hubungan tingkat Ausa, dkk. (2013). Hubungan Status Gizi
pengetahuan tentang gizi terhadap Ibu Selama Hamil dengan Berat
kejadian KEK pada ibu hamil di Badan Bayi Lahir Rendah di BPM
Puskesmas Kecamatan Matraman Jakarta Wilayah Kerja Puskesmas Tiroan
Timur dengan p-value 0,000 (p < 0,05). Kecamatan Banyakan Kediri.
Saran (Online)https://www.researchgate.
Peneliti berharap informasi dari net/publication/322465499.
penelitian ini dapat digunakan sebagai (diakses pada tanggal 23 Juli 2019).
sumber referensi yang bermanfaat dalam Budiani. (2010). Hubungan Pengetahuan Ibu
pengembangan ilmu pengetahuan serta untuk Hamil Tentang Gizi dengan Status
penelitian selanjutnya. Penelitian ini masih Gizi Ibu Hamil di Puskesmas
terdapat kekurangan sehingga penelitian Colomadu IV. Surakarta: Universitas
selanjutnya dapat mengeksplorasi serta perlu Negeri Sebelas Maret Surakarta.
adanya penelitian lanjutan terutama yang Karya Tulis Ilmiah.
berkaitan dengan faktor-faktor yang dapat Cetin, I., Berti, C., & Calabrese, S. (2009).
mempengaruhi terjadinya KEK pada ibu Role of Micronutrient in the
hamil, selain itu perlu juga melakukan Pereinceptional Period. Human
penelitian yang mendalam mengenai Reproduction Update, 16(1),80-
penanganan resiko status gizi kurang pada 95.(Online)
ibu hamil. https://doi.org/10.1093/humupd/dmp
UCAPAN TERIMAKASIH 025 (diakses pada tanggal 20 Maret
Penulis mengucapkan terima kasih 2019).
kepada para pihak yang telah memberi Chinue. (2009). Perhitungan kebutuhan gizi.
dukungan dan kontribusi terhadap penelitian Malang: Media Group.
ini. Khususnya kepada orang tua yang selalu Djami, M., dkk. (2015). Hubungan
memberikan motivasi dan kekuatan, serta Pengetahuan Dan Karakteristik Ibu
tidak lupa kepada Allah SWT yang Hamil Dengan Kekurangan Energi
memberikan kekuatan selama penelitian, Kronis Di Wilayah Kerja Puskesmas
kepada dosen pembimbing yang telah Mauk, Tangerang. (Online).
mengarahkan selama penelitian ini sehingga https://www.researchgate.net/publica
saya dapat menyelesaikannya, dan kepada tion/320465488 (diakses tanggal 3
sahabat-sahabat yang telah menyemangati Juli 2019).
satu sama lain. Efrinita, A, A. (2010). Hubungan Antara
DAFTAR PUSTAKA Asupan Protein Dengan Kekurangan
Adriani dan Wirjatmadi. (2012). Peranan Energi Kronik (Kek) Pada Ibu
Hamildi Kecamatan Jebres

Hubungan Tingkat Pengetahuan tentang Gizi terhadap Kejadian Kekurangan Energi Kronik (KEK) pada 14
Volume 3, Nomor 3, Desember 2021 p-ISSN 2656-5285
Binawan Student Journal (BSJ) e-ISSN 2715-1824

Surakarta. Surakarta: Universitas Notoatmodjo, S. (2011). Kesehatan


Sebelas Maret. (Online). Masyarakat. Jakarta: Rineka Cipta.
Erna, Puspita. (2009). Hubungan antara Proverawati, Asfuah S., (2009). Buku Ajar
Pengetahuan ibu hamil Tentang Gizi Untuk Kebidanan. Yogyakarta:
kekerangan energy kronik dengan Nuha Medika.
kejadian kekurangan energi Kronik PSG. (2016). Hasil Pemantauan Status Gizi
pada ibu hamil di puskesmas kajoran dan Penjelasannya. Jakarta:
II magelang; Program DIV Kemenkes RI.
Kebidanan, STIKES Muhammadiyah Sandjaja. (2009). Resiko Kurang Energi
Magelang. (Online) javascript:void Kronis (KEK) Pada Ibu Hamil di
(diakses tanggal 27 Mei 2019). Indonesia. Pusat Penelitian dan
Ernawati, A. (2018). Hubungan Usia dan Pengembangan Gizi dan Makanan:
Status Pekerjaan ibu dengan Depkes RI.
Kejadian Kurang Energi Kronis Sulistyaningsih, 2011. Metodologi Penelitian
Pada Ibu Hamil. 14(1): 27-37. Kebidanan:Kuantitatif-Kualitatif.
(Online).https://www.neliti.com/publ Yogyakarta: Graha Ilmu.
ications/271726 (diakses pada Survey Demografi dan Kesehatan Indonesia
tanggal 5 Juli 2019). (SDKI). (2015). Angka Kematian
Kartikasari, dkk. (2013). Hubungan Ibu. (Online) www.bkkbn.co.id
Pendidikan, Paritas dan Pekerjaan (diakses pada tanggal 20 Mret 2019).
ibu dengan Status Gizi Ibu Hamil Widyawati. (2012). Hubungan Antara
Trimester III di Puskesmas Pengetahuan Tentang Gizi Dan
Bangetayu Kecamatan Genuk Kota Konsumsi Protein Dengan Kejadian
Semarang. Jurnal Kebidanan, no, 1: KEK di Desa Karang Rejo. Jawa
hal 1-12. Tengah.
(Online)https://www.researchgate.net
/publication/3224854873 (diakses
pada tanggal 23 Juli 2019).
Makhfudli. (2009). Keperawatan Kesehatan
Komunitas: Teori dan Praktek
Dalam Keperawatan. Jakarta:
Salemba medika.
Masturah. (2013). Faktor-faktor Yang
Mempengaruhi Status Gizi Ibu Hamil
Pada Masa Kehamilan Yang
Berkunjung Ke Puskesmas
Meutulang. (Online)
www.repository.usu.id (diakses
tanggal 23 Juli 2019).
Musni, dkk. (2017). Faktor-faktor Yang
Berhubungan Dengan Kekurangan
Energi Kronik (KEK) Pada Ibu
Hamil di UPTD uskesmas Ajangale.
Jurnal Ilmiah Kesehatan Diagnosis,
11(1). 57-62.
Nikmah, Umi Nahdrotun. (2015). Hubungan
Pengetahuan tentang Gizi dengan
Kejadian Kurang Energi Kronis
(KEK) Pada Ibu Hamil Di Wilayah
Puskesmas Bringin Kabupaten
Semarang. Semarang: Sekolah
Tinggi Ilmu Kesehatan Ngudi
Waluyo Ungaran. (Online)
https://digilib.uns.ac.idd (diakses
tanggal 27 Mei 2019).

Hubungan Tingkat Pengetahuan tentang Gizi terhadap Kejadian Kekurangan Energi Kronik (KEK) pada 15

You might also like