Professional Documents
Culture Documents
Efloresensi Kulit
Lesi Primer Tampakan lesi saat awal penyakit, disebabkan langsung oleh proses
patologis tersebut
Makula Kelainan kulit berbatas tegas berupa
perubahan warna semata / bintik <
0,5cm. Contoh : freckles
Patch > 0,5cm. Contoh : vitiligo
Lesi Tampakan lesu sesuai progesi lesi primer, atau berubah akibat
sekunder pengaruh eksternal
Erosi Kehilangan jaringan tidak meleihi
stratum basale, terlihat serum
Eksoriasi Kehilangan jaringan, sampai stratum
papilare, terlihat darah yang keluar selain
serum
Ulkus Kehilangan jaringan melebihi stratum
papilare, memiliki dasar, dinding dan
tepi
Fisura Diskontinuitas kulit, terbelah tanpa
kehilangan jaringan
Skuama Lapisan stratum korneum yang terlepas
dari kulit, dapat bersifat halus dan kasar.
Contoh : psoriasis
Krusta Cairan badan yang mengering di atas
permukaan kulit, dapat bercampur
dengan jaringan nekrotik maupun benda
asing
Kista Ruangan berdinding terbentuk secara
patologis, berkapsul, berisi cairan, sel,
maupun sisa sel
Abses Pus dijaringan, berbatas tegas, dengan
dinding, disertai tanda inflamasi akut
Likenifikasi Penebalan kulit dan relief yang semakin
jelas
Susunan Lesi
- Linear : Tersusun menyerupai garis
- Anular: Menyerupai cincin (lingkaran)
- Arsiner : Menyerupai busur
- Polisiklik : Bentuk asiner yang saling bergabung
- Konfluens : Saru lesi induk, dikelilingi lesi satelit yang lebih kecil
Ukuran
- Milier : Seukuran jarum pentul
- Lentikuler : Seukuran biji jagung
- Gutata : Setara tetesan air
- Numular : Seukuran uang logam
- Plakat : Seukuran telapak tangan dewasa
Distribusi
- Regional : Lesi terbatas, hanya di satu tempat
- Soliter : Hanya satu lesi
- Diskret : Tersebar satu per satu, umumnya luas
- Universalis : Hampir seluruh tubuh (90-100%)
- Generalisata : Tersebar pada sebagian besar badan
- Serpiginosa : Proses yang menjalar ke satu jurusan, diikuti oleh
penyembuhan bagian yang ditinggalkan.
A. Impetigo
Merupakan infeksi bakteri superficial (terbatas pada epidermis), umumnya
akibat Streptococcus (impetigo krustosa) atau Staphylococcus) impetigo bulosa).
B. Ektima
Ulkus superficial dengan krusta diatasnya disebabkan oleh staphylococcus
atau streptococcus. Manifestasi klinis diawali dengan vesikel atau
vesikopustul yang meluas dan dalam beberapa hari ditutup oleh krusta tebal.
Bila krusta diangkat dijumpai ulkus superficial berbentuk lekukan dangkal dan
tepi meninggi (punched out lession).
Pemeriksaan penunjang
- Pengecetan gram : kokus gram positif berkelompok
- Kultur bakteri : Staphylococcus aureus dan group a Streptococcus
Terapi
- kompres basah terbuka untuk mengangkat krusta
- ektima non komplikata -> antibiotik topikal : mupirocin topikal atau fucidic
acid 2x1, bacitracin 3x1
- ektima berat/ refrakter -> antibiotik sistemik : cephalexin 4x250mg atau
2x500mg, doksisiklin 1x200mg atau 2x100mg, amoxicillin 3x500mg,
cotrimoxazole 2x1tab
Terapi
Non farmakologis : istirahat, elevasi tungkai, drainase (bila terdapat abses)
Farmakologis :
- Simtomatik
- Antibiotik : 1st line golongan penisilin, bila alergi gunakan golongan makrolide
A. Dermatofitosis / Tinea
Disebabkan oleh Trichphyton sp., Epidermophyton sp., Microsporum sp.
Gejala Klinis
Patch / Papul eritem dengan skuama halus, berbentuk anular atau
semilunaris, tepi aktif, terdapat central healing, dan gatal terutama bila
berkeringat
Diagnostik
- wood lamp : Blue-green fluorescene
- Direct Microscopy : KOH 10-30% -> hifa panjang, sekat yang jelas
- kultur : Saboraud’s agar
B. Non Dermatofitosis
Candidiasis
Disebabkan oleh Candida sp. Yang menyerang kulit dan mucous membrane
Klinis : makula atau plakat eritematosa (merah terang), dapat ditemukan
maserasi dengan pseudomembran, disekitarnya dikelilingi lesi satelit.
Predisposisi : DM, imunokompromis, penggunaan antibiotik atau steroid
jangka panjang
Predileksi : area lipatan seperti selangkangan, aksila, dan inframamae,
mukosa oral/vaginal, pada bayi didaerah popok
Lab : mikroskopis -> KOH : pseudohifa dengan blastospora; kultur
Terapi : hindari predisposisi, gentian violet untuk daerah mukosa (tidak efektif
untuk candida), krim azol atau azol oral
Pituriasis Versikolor
Disebabkan oleh Pityrosporum ovale (Malassezia furfur). sering ditemukan pada
dewasa muda dengan faktor predisposisi lembab dan produksi sebum tinggi
Klinis : makula hipopigmentasi (dapat hiperpigmentasi) dengan skuama halus
(powdery scale), kronis
Lab : KOH 10-30% -> hifa pendek, spora bergerombol (gambaran spaghetti
and meatball)
Terapi : topikal shampoo (selenium sulfida), azol topikal, jika lesi sangat luas
berikan azol oral.
Terapi Antifungal
Golongan azol : ketokonazol, miconazol, fluconazole
Miconazole
Topikal : tinea cruris, corporis dan cutaneous candidiasis 2x2 ue 2 minggu;
tinea versikolor 1x1ue 2 minggu, tinea pedis 2x2ue 4 minggu
Oral : candidiasis orofaring 1x50mg buccal tab 14 hari
Ketokonazole
Topikal : tinea korporis, tinea kruris 1x1ue 2 minggu; tinea pedis 6 minggu;
tinea versikolor 1x1ue 2 minggu.
A. Varicella
Infeksi akut primer oleh virus varicella zoster yang menyebar melalui direct
contact ataupun droplet.
Gejala Klinis
Dapat diawali dengan gejala prodromal (demam tidak terlalu tinggi, malaise,
nyeri kepala) -> erupsi kulit berupa papul eritematosa dalam beberapa jam
menjadi vesikel berbentuk embun (tear drops) diatas dasar yang eritematosa -
> pustul -> krusta. Sementara proses ini berlangsung timbul lesi baru
sehingga tampak ruam multiform (dalam satu waktu terdapat banyak lesi)
Lab
Tzanc smear (+) tampak multinucleated giant cell
Terapi
Simptomatik -> antipiretik, bedak salisil atau losio kalamin untuk mengurangi
gatal
Acyclovir 5x800mg PO, anak 4x20mg/kgBB/dosis selama 5 hari maksimal
800mg/dosis
B. Herpes Zoster
Reaktivasi dari virus varicella zoster yang dorman. Sebelumnya pernah
terkena varicella. Lesi vesikopapular dan bersifat dermatomal (mengenai
dermatom tertentu)
Terapi
Acyclovir 5x800mg PO selama 7-10 hari
E. Moluskum Contagiosum
Infeksi Poxvirus yang menginfeksi sel epidermal. Transmisi dengan direct
contact. Papul multiple dome shaped dengan morfologi terdapat ‘delle’
(lekukan) ditengah papul (umbilicated), jika dipijat dapat mengeluarkan masa
putih seperti nasi (badan moluscum)
Terapi
Enukleasi isi, alternatif dengan kauter dan bedah beku
A. Skabies
Infestasi Sarcoptes scabiei dengan manifestasi tanda kardinal : gatal malam
hari, ditemukan terowongan, ditemukan tungau, terjadi pada orang
berkelompok. Lesi berupa papul, vesikel eritematosa. Diagnosis ditegakkan
dengan minimal 2 dari 4 tanda cardinal.
Predileksi
Bagian tubuh dengan stratum korneum lunak (lipatan jari jari tangan, lipat
ketiak, genital eksterna.
Pemeriksaan Penunjang
Burrow ink test
Terapi
Permetrin 5% sekali pakai, diulang minggu depan. Jangan berikan pada anak
<2 bulan; alternatif : sulfur presipitatum 6% (gunakan selama 3 hari berturut-
turut)
Pitiriasis rosea
Inflamasi ringan, belum jelas penyebabnya
Manifestasi klinis
Awalnya muncul bercak induk / Herald Patch dilengan atas atau badan
(soliter, oval, anular dengan skuama disekitarnya) kadang disertai rasa gatal,
lalu 4-10 hari kemudian disertai lesi kulit lebih kecil yang tersusun sejajar
dengan lipatan kulit membentuk poa pohon cemara terbalik.
Predileksi : badan, lengan atas proksimal dan paha atas
Terapi
Simptomatis (antihistain oral, kortikosteroid potensi ringan-sedang, losio
kalamin, atau urea sebagai pelembab kulit)
Dermatitis Atopi
Penyakit kulit kronik-residif, terutama onset pada anak.
Terdapat 3 fase :
- bayi / infantil : lesi simetris pipi, kepala, ekstensor ekstremitas
- anak : simetris difleksura ekstremitas, fosa kubiti, fosa poplitea
- remaja/dewasa : simetris dileher, badan, ekstensor tungkai bawah
Terapi
Topikal kortikosteroid potensi ringan - sedang (hidrokortison, mometason)
pelembab (gliserin, propilen, urea), sistemik seperti antihistamin sedatif (atau
non sedatif pada dewasa)
Dermatitis Seboroik
Meningkatnya produksi sebum didaerah kulit kepala dan predileksi kelenjar
sebasea (wajah). dapat terkait faktor psikologis, imunokompromais. Pada bayi
jika skuama melekat pada kepala : cradle cap. Bentuk ringan : pitiriasis sika
(ketombe)
Terapi
Atasi faktor predisposisi (psikologis), kortikosteroid ringan-sedang, sulfur
presipitatum, antijamur golongan azol baik topikal maupun oral.
Acne Vulgaris
Peradangan unit pilosebasea, terutama terkait hormonal dan infeksi bakterial.
Predileksi wajah. Efloresensi tergantung jenisnya : komedo hitam (terbuka),
putih (tertutup), papul, pustul, nodus hingga jaringan parut. Perbedaan
dengan acne lain adalah pada acne vulgaris terdapat komedo.
Terapi
Edukasi makanan rendah lemak, isotretinoin topikal, antibiotik topikal,
antibiotik oral (tetrasiklin 2x250-500mg, doksisiklin 2x100mg, klindamisin 75-
300mg/hari dalam dosis terbagi) dan isotetrinoin oral
Psoriasis Vulgaris
Peradangan kronis dengan manifestasi plak eritematosa dengan skuama
tebal bewarna putih perak seperti mika. Tanda khas : fenomena tetes lilin (jika
digores tampak seperti lilin), tanda auspitz (bintik-bintik perdarahan jika lesi di
gores), fenomena koebner (kulit yang trauma dapat mengalami erupsi lesi
psoriasis)
Terapi
Kortikosteroid topikal poten-superpoten (kecuali lipatan, steroid lemah-
sedang), pelembab kulit, kalsipotriol (analog vitamin D3), tazaroten. Jika lesi
sangat luas memerlukan fisioterapi (PUVA) dan/ sistemik (seperti metotreksat,
siklosporin, antibodi monoklonal)
Miliaria
Kristalina : vesikel kecil, tidak ada keluhan
Rubra : papul eritematosa, gatal, relatif pedih
Profunda : jarang, papul keras tanpa tanda radang
Terapi
Edukasi agar kulit tetap kering, suportif : antihistamin untuk mengrangi gatal,
lotio calamine
Terapi Dermatologi
Bentuk Vehikulum :
A. Kompres : untuk absorbsi eksudat atau pus
B. Bedak : efek mendinginkan, mengurangi gesekan, dapat menyerap cairan.
Tidak untuk lesi basah
C. Salap/unguentum : lengket, penetrasi sangat baik, untuk dermatosis yang
tebal (misal : liken simpleks kroniku). bukan untuk daerah berambut
D. Krim : tidak terlalu lengket, dapat menyebar dengan mudah, penetrasi tidak
sebaik salep. Diperkenankan untuk daerah berambut.
Potensi kortikosteroid
I (super poten)
- Betametason dipropionat 0,05% salep
II-III (poten)
- triamsinolon asetonid 0,1%
- betametason dipropionat 0,05% krim
IV-VI (medium)
- mometason furoat 0,1% krim
- desonide 0,05% krim
VII (lemah)
- hidrokortison 1-2,5% krim
B. Non Gonorrhea
- Disebabkan oleh Chlamydia sp. Harus dipikirkan sebagai penyebab
uretritis jika pada pemeriksaan mikroskopis tidak ditemukan gonokokus
- Terapi :
Azitromisin 1g, dosis tunggal per oral atau
Doksisiklin 2x100mg per oral, 7 hari
*doksisiklin tidak boleh diberikan kepada anak dibawah 12 tahun
B. Kandidiasis Vulvovaginal
- Disebabkan oleh Candida sp. dengan manifestasi klinis duh tubuh khas
berwarna putih kental seperti susu/keju, gatal yang hebat, sehingga dapat
muncul lesi garukan/ekskoriasi. Cari faktor risiko seperti DM
- Pemeriksaan penunjang : pewarnaan KOH -> pseudohifa
- Terapi :
Klotrimazol 200mg intravagina, setiap hari atau
Klotrimazol 500mg intravagina dosis tunggal atau
Flukonazol 150mg per oral dosis tunggal atau
Itrakonazol 200mg per oral dosis tunggal
C. Bakterial Vaginosis
- Disebabkan oleh Gardnella vaginalis dan bakteri lain. Cenderung
menahum dengan sekret putih keabuan, berbau tidak enak. Pada whiff
test (meneteskaskan sekret dengan KOH) tercium bau amis (fishy-like
odor)
- Pemeriksaan penunjang : clue cell, whiff test (+), ph >5
- Terapi :
Metronidazol 2gr per oral dosis tunggal
Metronidazol 2x500mg selama 7 hari
Klindamisin 2x300mg/ hari per oral selama 7 hari
Ulkus Genital
A. Sifilis (Ulkus Durum)
Disebabkan oleh Treponema palidum. Ulkus soliter tidak nyeri dan relatif
bersih. Terbagi menjadi beberapa fase perjalanan, yakni :
- primer : ulkus genitalia eksterna, soliter, perabaan keras, tidak nyeri
- sekunder : ruam multipel pada kulit, mukosa, dan organ tubuh lain
- lanjut : guma, neurosifilis, sifilis kardiovaskuler
Pemeriksaan laboratoris dengan mikroskop lapangan gelap, serologi
(VDRL/RPR/TPHA/FTA ABS)
Terapi :
Lini pertama
- Benzatin benzinpenisilin 2,4IU IM, dosis tunggal
Lini kedua
- Penisilin prokain 600.000 U IM, 10 hari
- Doksisiklin 2x100mg PO, 30 hari
- Eritromisin 4x500mg PO, 30 hari
B. Chancroid
Disebabkan oleh Hemophilus ducreyi. Tampak ulkus multipel, nyeri, dasar
kotor. Pemeriksaan gram : basil kecil gram negatif, berderet seperti rantai.
Terapi :
Lini pertama
- Siprofloksasin 2x500mg PO 3 hari
- Eritromisin 4x500mg PO, 7hari
- Azitromisin 1g PO, dosis tunggal
Lini kedua
- Seftriakson 250mg IM, dosis tunggal
Bubo Inguinalis
Pembesaran kelenjar getah bening setempat di daerah pangkal paha disertai
rasa sangat nyeri dan fluktuasi kelenjar. Sering disebabkan oleh
limfogranuoma benerum dan chancroid. Meskipun chancroid erat
hubungannya dengan ulkus genital, namun dapat menyebabkan pembesaran
kelenjar getah bening.
Bubo yang berfluktuasi sebaiknya diaspirasi lewat kulit sehat didekatnya.
Jangan diincisi dan drainase karena penyembuhan akan lebih lama
Limfogranuloma Venerum
Infeksi menular seksual mengenai sistem pembuluh limfe dan kelenjar limfe
genital dan inguinal. Disebabkan oleh Chlamydia trachomatis serotipe L1,L2
dan L3.
Terapi :
Lini pertama
- Doksisiklin 2x100mg/hari per oral 14 hari atau
- Eritromisin 4x500mg/hari, per oral, selama 14 hari
Lini kedua
- Tetrasiklin 4x500mg/ hari, per oral selama 14 hari
Kondiloma Akuminata
Infeksi HPV (terutama subtipe 5 dan 11) pada area anogenital. Lokasi
predileksi laki-laki (perineum, sekitar anus, sulkus koronarius, glans penis,
muara uretra eksterna, korpus penis dan pangkal penis), perempuan (vulva,
introtus vagina, porsio serviks).
Manifestasi : masa vegetasi bertangkai, warna merah s.d. hiperpigmentasi.
Permukaan papilomatosa.
Terapi :
Diberikan oleh pasien :
- podofilotoksin
- imiquimod
Diberikan oleh dokter :
- lesi tunggal : elektrokauter, eksisi, laser
- lesi banyak : krioterapi, TCA
Kriteria rujuk :
- jumlah kondiloma amat banyak
- pasien imunodefisiensi
- anak
- ibu hamil
PSIKIATRI
Gangguan Mental Organik (F0)
Demensia
Definisi
Suatu sindroma akibat penyakit/gangguan otak yang bersifat kronis-progesif,
dimana terdapat gangguan fungsi luhur kortikal seperti daya oingat, daya
pikir, orientasi, daya tangkap, berhitung, kemampuan belajar, berbahasa dan
daya nilai. Umumnya disertai dan diawali pemerosotan dalam pengendalian
emosi, perilaku sosial atau motivasi hdup.
Skizofrenia = F2
Skizofrenia
Definisi
Adanya gejala psikotik merupakan ciri khas gangguan di kelompok gangguan
mental ini. Manifestasi klinis yang muncul dapat sebagai gejala positif
(halusinasi, waham/delusi) dan gejala negatif (menarik diri, perawatan diri
buruk) yang berlangsung lebih dari 1 bulan
Tatalaksana
A. Antipsikotik generasi I (tipikal) terutama baik untuk gejala positif, namun
dapat memperburuk gejala negatif yang muncul pada pasien.
Contoh : klorpromazin 25 mg 3x1, haloperidol 2-20mg/hari dalam dosis
terbagi. Pada pasien dengan gejala akut yang berat seperti delirium (meronta,
mengamuk, meracau) dapat diberikan injeksi haloperidol IM (ketersediaan
yang lebih luas dibandingkan obat injeksi dan antipsikotik generasi II)
B. Antipsikotik generasi II (atipikal) baik untuk memperbaiki gejala positif
maupun gejala negatif yang muncul pada pasien. Antipsikotik generasi II
adalah first line untuk pasien dengan gejala psikotik.
C. Contoh : risperidon 2-8mg/hari, apiprazole 5-15mg/hari.
Depresi
Definisi
Gangguan suasana perasaan berupa mood yang menurun, minimal
berlangsung selama 2 minggu. Ditandai dengan mood menurun, lelah terus
menerus, hilang minat. Derajat depresi:
- Ringan : gangguan ringan dalam keseharian
- Sedang : gangguan mulai nyata, muncul gejala somatis (gangguan seksual,
keluhan tubuh)
- Berat : umumnya dengan ciri psikotik (waham, halusinasi) atau upaya ide
bunuh diri
Tatalakasana
SSRI -> fluoksetin 1x20mg (pilihan utama)
Apabila disertai ciri psikotik perlu antipsikotik
Apabila ada upaya/ide bunuh diri atau ditemukan perawatan diri yang sangat
buruk -> rawat inap
Mania vs hipomania
mania hipomania
gejala Mood, motorik dan motivasi yang meningkat pada
keseharan pasien. Merasa sangat senang dan
bersemangat dan aktir. Menggunakan pakaian dan
perhiasan yang mencolok, tidak butuh
istirahat(energi berlebih). gejala berat dapat berupa
tidak butuh makan dan minum, sama sekali tidak
tidur hingga berperilaku nekat dan membahayakan
diri sendiri maupun orang lain. Gejala berat dapat
menyebabkan hendaya (gangguan fungsi)
durasi Berlangsung minimal berlangsung minimal 4
satu minggu hari
keparahan Menyebabkan Tidak menyebabkan
gangguan sosial atau gangguan yang berarti
fungsi pekerjaan dalam fungsi keseharian
Dalam menilai antara mania vs hipomania, utamakan dari keparahan gejala.
Apabila terdapat gejala yang menyebabkan gangguan serius dalam fungsi
keseharian pasen -> mania. Apabila gejala sampai menyebabkan gangguan
yang berarti dalam fungsi keseharian pasien -> hipomania
Fobia Sosial
Definisi
Ketakutan di situasi yang mana menjadi perhatian orang (misal : presentasi di
depan umum). ketakutan akan dipermalukan di depan publik. Beda dengan
agorafobia, takut/cemas akan serangan panik di tempat ramai/terbuka.
Tatalaksana
Cognitive behavioral therapy (CBT), biasanya memerlukan farmakoterapi SSRI
(fluoksetin 1x20mg)
Fobia Spesifik
Definisi
Ketakutan terhadao hal yang spesifik (misal : takut kucing, serangga, warna
merah, air dan lain-lain)
Tatalaksana
Terapi paparan (exposure therapy), CBT
Farmakoterapi tidak terlalu bermanfaat pada kondisi fobia spesifik,
bandingkan dengan fobia sosial.
Gangguan Panik
Definisi
Adanya episode serangan singkat, namun berat ditandai dengan gejala
otonom (keringat dingin. Gemetar, nafas cepat, tanpa suatu pemicu yang
dapat menjelaskan gejala pada pasien.
Tatalaksana
Benzodiazepin 0,5mg 3x1 (maks dosis 10mg) dalam serangan, psikoterapi
suportif
Gangguan Penyesuaian
Definisi
Keadaan stress yang subjektif, mengganggu kinerja dan fungsi sosial pada
periode adaptasi terhadap perubahan dalam hidup yang bermakna. Onset
biasanya 1-3 bulan, durasi gejala tidak melebihi 6 bulan. Ciri predominan
dapat berupa reaksi depresi, ansietas, gangguan emosi, hingga gangguan
tingkah laku.
Tatalaksana
Psikoterapi. Medikamentosa tergantung ciri predominan, depresif dengan
SSR (fluoksetim 1x20mg); ansietas dengan SSRI + benzodiazepin alprazolam
0,5mg 3x1 (maksimal dosis 10mg).
Gangguan Somatisasi
Definisi
Banyak keluhan fisik yang tidak dapat dijelaskan atau dibuktikan dari
pemeriksaan oleh dokter. Pasien ‘mengoleksi banyak gejala’. seperti “dok
saya sakit kepala, perut, mual, kesemutan,...” padahal pemeriksaan fisik dan
menunjang seringkali memiliki hasil normal.
Hipokondriasis
Definisi
Yakin menderita suatu penyakit tertentu, walaupun sudah dilakukan
pemeriksaan oleh dokter dan tidak terbukti benar. Pasien tetap meyakini
‘suatu diagnosis’. contoh : “dok saya sakit kanker lambung”
Gangguan Konversi
Definisi
Gangguan psikiatri dalam bentuk gangguan neurologi. Misalnya pasien yang
buta setelah mendapatkan stresor berat. Pasien tidak berpura-pura, dan
benar bahwa ia menjadi buta tanpa penyebab kelainan orgaik. Pemeriksaan
fisik diluar gejala yang dikeluhkan oleh pasien seringkali normal.
Gangguan Psikosomatik
Definisi
Stresor psikis yang turut mempengaruhi atau memperberat suatu penyakit
somatis. Contoh : dispepia. Tergolong psikosomatik karena dipengaruhi oleh
stresor fisik
Gangguan Makan
Anoreksia Nervosa
Definisi
Tidak mau makan karena merasa dirinya masih terlalu gemuk, meskipun
kenyataannya sudah sangat kurus. Tubuh penderita seringkali kurus (sangat
kurus). dapat disertai tanda dan gejala defiseinsi zat.
Bulimia Nervosa
Definisi
Tidak dapat menahan nafsu makan, setelah makan akan merasa bersalah dan
memuntahkan serta minum pencahar. Biasanya pasien dapat makan dalam
jumlah yang sangat banyak (binge eating) sebelum dimuntahkan kembali.
Tubuh dapat normal atau justru gemuk.
PICA
Definisi
memakan sesuatu yang bukan makanan, seperti misalnya tanah, beling, es
batu. Berkaitan dengan anemia defisiensi besi.
Gangguan Tidur
Insomnia
Definisi
Kondisi tidur yang tidak memuaskan secara kuantitas dan atau kualitas
Jenis
- early : sulit memulai tidur
- middle : terbangun berkali-kali saat tidur
- late : bangun sangat awal lalu tidak dapat tidur kembali
Early insomnia terkait dengan gangguan cemas, sementara middle dan late
insomnia terkalit depresi.
Hipersomnia
Definisi
Serangan kantuk mendadak yang dapat terjadi berkali0kali dalam sehari.
Tidak terkait jam tidur. Di luar serangan, pasien tidak merasa ngantuk. Dapat
disertai katapleksi, paralisis tidur, dan halusinasi hipnagogik.
Somnabulisme
Definisi
Berjalan sambil tidur, biasa dapat kembali ke tempat tidur lagi dan tidak
memiliki ingatan apa pun tentang kejadian tersebut
Gangguan Kerpribadian
A. Kluster A = ‘Aneh’
1. Skizoid
Definisi
Kepribadian yang memilih menyendiri dan sama sekali tidak tertarik untuk
berinteraksi secara sosial. Hati-hati tertukar definisi dengan gangguan
kepribadian antisosial.
2. Paranoid
Definisi
Kepribadian yang sulit dan tidak percaya dan selalu menaruh kecurigaan
3. Skizotipal
Definisi
Kepribadian yang memiliki pikiran, persepsi dan kepercayaan yang aneh
seperti percaua dengan UFO yang akan menculik manusia bumi dan hal-hal
supranatural lainnya.
B. Kluster B = Berisik
1. Antisosial
Definisi
Kepribadian melanggar peraturan, berperilaku seperti preman.
Antisosial BUKAN dalam artian tidak ingin berinteraksi, yang mana
merupakan gangguan kepribadian skizoid.
2. Ambang
Definisi
Kepribadian impulsif, hubungan tidak stabil, mudah menilai seseorang baik
atau jahat.
3. Histrionik
Definisi
Kepribadian “drama queen/king” atau ‘lebay’, suka menjadi pusat perhatian,
heboh dan berlebihan dalam pakaian, ucapan dan tindakan.
4. Narsistik
Definisi
Kepribadian melebihkan diri sendiri, suka dipuji, dan sering merendahkan
orang lain. Pernyataannya dan dirinya harus selalu yang paling benar, tidak
menerima kritik.
C. Kluster C = Cemas
1. Cemas menghindar (Avoidant)
Definisi
Kepribadian pemalu, merasa tidak layak dan tidak kompeten untuk bergabung
dengan kelompok lain. Ingin bergabung namun takut ditolak (bandingkan
dengan skizoid yang memang tidak ingin, bukan karena merasa tidak layak)
2. Dependen
Definisi
Kepribadian merasa perlu orang lain terus menerus, tidak dapat bergantung
pada diri sendiri, tidak dapat mengambil keputusan untuk diri sendiri.
3. Obsesif Kompulsif (Anankastik)
Definisi
Kepribadian yang penuh keteraturan dan sikap perfeksionis yang berlebihan.
Gangguan Seksual
1. Transeksual
Definisi
Seseorang yang menginginkan dan atau sudah menjalani transisi dari laki-laki
menjadi perempuan atau perempuan menjadi laki-laki. Dapat melalui transisi
fisik berupa terapi hormonal atau operasi kelamin.
2. Transgender
Definisi
Seseorang yang secara sementara atau permanen mengidentifikasi dirinya
sebagai lawan dari jenis kelamin yang diperolehnya pada saat lahir.
3. Transvestisme
Definisi
Kepuasan seksual dengan menggunakan pakaian lawan jelnis. Contoh : laki-
lak sering menggunakan pakaian dalam istrinya, tetapi sehari-hari tetap
menganggap dirinya laki-laki dan berpakaian secara laki-laki.
4. Ekshibisonis
Definisi
Perilaku menunjukkan alat kelamin kepada orang lain, kepuasan diperoleh
saat melihat orang lain ketakutan atau berterial
5. Voyeurisme
Definisi
Kepuasan didapatkan dari perilaku mengintip (bukan melihat secara
langsung)
6. Sadisme
Definisi
Kepuasan didapatkan dengan cara menyakiti orang lain
7. Masokisme
Definisi
Kepuasan didapatkan dengan cara disakiti (atau menyakiti diri sendiri)
Retardasi Mental
Definisi
Penurunan kemampuan kognitif secara umum, dapat diklasifikasikan
berdasarkan poin IQ :
- ringan : 50-69
- sedang : 35-49
- berat : 20-34
- sangat berat : <20