SATUAN ACARA PEMBELAJARAN ( SAP )

MATA DIKLAT : Sistem Kardiovaskuler

ALOKASI WAKTU : 15 menit.

DESKRIPSI SINGKAT : Membahas tentang proses sistem kardiovaskuler

1. TUJUAN PEMBELAJARAN UMUM (TPU) : Mahasiswa mampu memahami kasus sindroma kardiavaskuler
2. TUJUAN PEMBELAJARAN KHUSUS (TPK) :
Setelah mempelajari materi ini peserta mampu:
1. Memahami pengertian sindroma kardiovaskuler : syok kardiogenik
2. Memahami penyebab syok kardiogenik
3. Memahami tanda dan gejala syok kardiogenik
4. Memahami patofisiologi syok kardiogenik
5. Memahami penanganan syok kardiogenik

POKOK BAHASAN
1. Kasus sindroma kardiavaskuler
 SUB POKOK BAHASAN

1. Pengertian sindroma kardiovaskuler : syok kardiogenik

2. Penyebab syok kardiogenik
3. Tanda dan gejala syok kardiogenik
4. Patofisiologi syok kardiogenik
5. Penanganan syok kardiogenik

6. KEGIATAN BELAJAR MENGAJAR :

TAHAP KEGIATAN METODE ALAT BANTU ESTIMASI
NO. KEGIATAN PESERTA
KEGIATAN FASILITATOR PEMBELAJARAN PEMBELAJARAN WAKTU

1 2 3 4 5 6
1. Salam perkenalan Laptop,proyektor 2 menit

2. Menjelaskan
1. PENDAHULUAN TPU,TPK,PB,dan SPB
 TAHAP KEGIATAN METODE ALAT BANTU ESTIMASI
NO. KEGIATAN PESERTA
KEGIATAN FASILITATOR PEMBELAJARAN PEMBELAJARAN WAKTU

1 2 3 4 5 6
1. Menjelaskan pengertian Peserta mampu melakukan lecture,curah Laptop,proyektor 10 menit
curah pendapat serta diskusi pendapat,diskusi
sindroma kardiovaskuler
: syok kardiogenik
2. Menjelaskan penyebab
2.
syok kardiogenik
3. Menjelaskan panda dan
gejala syok kardiogenik
PENYAJIAN
4. Menjelaskan
patofisiologi syok
kardiogenik
5. Menjelaskan
penanganan syok
kardiogenik
 TAHAP KEGIATAN METODE ALAT BANTU ESTIMASI
NO. KEGIATAN PESERTA
KEGIATAN FASILITATOR PEMBELAJARAN PEMBELAJARAN WAKTU

1 2 3 4 5 6
1. Melakukan evaluasi Peserta mampu menjawab diskusi 3 menit
dari pertanyaan fasilitator
2. Salam penutup
3. PENUTUP

3. EVALUASI PEMBELAJARAN :
1. Peserta mampu menjelaskan pengertian sindroma kardiovaskuler : syok kardiogenik
2. Peserta mampu menjelaskan penyebab syok kardiogenik
3. Peserta mampu menjelaskan tanda dan gejala syok kardiogenik
4. Peserta mampu menjelaskan patofisiologi syok kardiogenik
5. Peserta mampu menjelaskan penanganan syok kardiogenik
4. REFERENSI / DAFTAR PUSTAKA :
1. Alexander R H, Proctor H J. Shock. Dalam buku: Advanced Trauma Life Support Course for Physicians. USA, 1993 ; 75 –
94
2. Atkinson R S, Hamblin J J, Wright J E C. Shock. Dalam buku: Hand book of Intensive Care. London: Chapman and Hall,
1981; 18-29.
3. Bartholomeusz L, Shock, dalam buku: Safe Anaesthesia, 1996; 408-413
4. Franklin C M, Darovic G O, Dan B B. Monitoring the Patient in Shock. Dalam buku: Darovic G O, ed, Hemodynamic
Monitoring: Invasive and Noninvasive Clinical Application. USA : EB. Saunders Co. 1995 ; 441 – 499.
5. Haupt M T, Carlson R W. Anaphylactic and Anaphylactoid Reactions. Dalam buku: Shoemaker W C, Ayres S, Grenvik A
eds, Texbook of Critical Care. Philadelphia, 1989 ; 993 – 1002.
6. Leksana E. Terapi Cairan dan Elektrolit. SMF/Bagian Anestesi dan Terapi Intensif Fakultas Kedokteran Universitas
Diponegoro (FK UNDIP). Semarang. 2004:18.
7. Thijs L G. The Heart in Shock (With Emphasis on Septic Shock). Dalam kumpulan makalah: Indonesian Symposium On
Shock & Critical Care. Jakarta-Indonesia, August 30 – September 1, 1996 ; 1 – 4.
8. Wilson R F, ed. Shock. Dalam buku: Critical Care Manual. 1981; c:1-42.
9. Zimmerman J L, Taylor R W, Dellinger R P, Farmer J C, Diagnosis and Management of Shock, dalam buku: Fundamental
Critical Support. Society of Critical Care Medicine, 1997
Jakarta, 6 Mei 2017
Peserta

Dian Okta N,S.Kep.Ns