You are on page 1of 21

PENGARUH PENGGUNAAN FITUR SHOPEEPAY LATER TERHADAP PERILAKU

KONSUMTIF MASYARAKAT DENGAN SELF-CONTROL SEBAGAI PEMODERASI


( STUDI PADA KAUM MILENIAL DI KOTA BANDAR LAMPUNG )

PROPOSAL
Diajukan untuk melengkapi Tugas-tugas dan Memenuhi Syarat-syarat Guna di
Seminarkan dalam Seminar Proposal

Oleh
Amalia Nurul Rahma
NPM : 1951040230
Program Studi : Manajemen Bisnis Syariah

Pembimbing I : A. ZULIANSYAH, S.SI., M.M


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
UNIVERSUTAS ISLAM NEGERI RADEN INTAN LAMPUNG
1444 H / 2022 M
Daftar Isi
A. Penegasan Judul
Sebelum penulis membahas lebih lanjut dalam menulis skripsi ini, maka penulis
akan menjelaskan beberapa kata yang terdapat pada judul skripsi ini sehingga dapat
menghindari kesalahan dalam pemahaman di kalangan pembaca. Adapun judul skripsi ini
adalah “Peran Moderasi Self-Control Pada Hubungan Pengguna Fitur Shopeepay later
terhadap Prilaku Konsumtif Kaun Milenial ( Studi Pada Mahasiswa UIN Raden Intan
Lampung )”. Adapun beberapa uraian pengertian dari beberapa istilah yang terdapat pada
judul proposal ini terdiri dari :
Peran menurut Syamsir peran merupakan tindakan yang di lakukan oleh seseorang
dalam suatu peristiwa1.
Self-Control atau kontrol diri merupakan kemampuan yang dimiliki seseorang
untuk menekan atau mengendalikan emosi dan perilaku menyimpang agar dapat di terima
secara sosial.2
Penggunaan merupakan sebagai proses , cara perbuatan memakai sesuatu,
pemakaian ( KBBI, 2002:852 ). Penggunaan sebagai aktifitas memakai sesuatu atau
membeli sesuatu berupa barang dan jasa. 3
Fitur adalah sasaran kompetitif untuk mendiferensiasikan produk perusahaan dari
produk pesaing . fitur merupakan karakteristik atau fitur yang mungkin tidak dimiliki oleh
obyek.4
Shopeepay later merupakan jasa pinjam meminjam berbasis inovasi data yang
menyatukan pemberi kredit dan penerima kredit dalam hal pembelian kredit oleh pemberi
kredit kepada peminjam dalam rupiah secara langsung melalui tahapan sebagaimana
tertuang dalam POJK No. 77/2016.5

1 Syamsir, Torang, Organisasi & Manajemen ( Prilaku, struktur, Budaya & Perubahan Organisasi ), (

Bandung : Alfabeta, 2014 ), hlm, 86


2 Putu Sokalia Anjani Dan Dewi Puri Astuti, Hubungan kontrol diri dan konformitas terhadap perilaku

konsumtif remaja penggermar animasi Jepang (anime) di Denpasar, Jurnal Psikologi udayana, 1, 144-155.
3 Ariza Rusni, Elysa Evawani Lubis, Penggunaan Media Online Whatsapp dalam aktivitas Komunitas One

Day One Juz (Odoj) dalam meningkatkan Minat Tilawah Odojer di Kota Pekanbaru, Jurnal Online Mahasiswa
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Riau 4 ( 1 ), 1-15.
4 Siti Hamidah dan Desi Anita, Analisis Persepsi Citra Merek, Desain, Fitur dan Pengaruhnya Terhadap

Keputusan Pembelian Produk Handphone Samsung Berbasis Android ( Studi Kasus STIE Pelita Indonesia), Jurnal
Ekonomi.
5 Otoritas jasa Keuangan, “ Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor : 77/POJK.01/2016 TENTANG

LAYANAN PINJAM MEMINJAM UANG BERBASIS TEKNOLOGI INFORMASI”.


Perilaku konsumtif merupakan prilaku konsumtif sebagai perilaku konsumen
dalam mencari dan membeli barang dan jasa yang dapat menghasilakan status sosial serta
prestige dengan ,mengabaikan penghasilan maupun kelas sosial mereka yang sebenarnya. 6
Berdasarkan dari penjelasan beberapa variabel diatas dapat disimpulkan bahwa
penulis ingin mengetahui Pengaruh Penggunaan Fitur Shopeepay Later Terhadap
Perilaku Konsumtif Kaum Milenial ( Studi Pada Mahasiswa UIN Raden Intan
Lampung ).

B. Latar Belalakng Masalah.

Dalam kehidupan sehari-hari manusia melakukan kegiatan konsumsi untuk


memenuhi kebutuhan hidupnya. Kegiatan konsumsi merupakan suatu pekerjaan atau
kegiatan memakai atau menggunakan suatu produk barang dan jasa yang di produksi oleh
produsen untuk memperoleh kepuasan yang maksimal. Pada zaman yang modern ini
masyarakat saat ini melakukan gaya hidup yang konsumtif. Hal tersebut mengakibatkan
seseorang menjadi kurang realistis dalam berpikir atau mengambil sebuah keputusan dalam
mengkonsumsi sesuatu guna mengikuti gaya hidup tersebut.dengan adanya zaman modern
ini turut memberikan dampak gaya hidup kepada masyarakat yang berbeda antara
masyarakat yang hidup di perkotaan dengan masyarakat yang berada di pedesaan.
Masyarakat yang cenderung memiliki daya beli yang lebih baik di bandingkan masyarakat
yang berada di luar perkotaan ataupun daerah tertentu yang paling terkena dampak
modernisasi. Perilaku konsumerisme yang berada di perkotaan bukan hanya sebagai
“kebiasaan” namun sudah menjadi suatu “budaya” yang sudah tidak dapat di pisahkan dari
kehidupan sehari-hari.

Kemajuan Zaman ini di iringi dengan berkembang pesat pengguanaan internet,


dimana semua orang dapat mengaksesnya. Salah satu penggunaan internet yang sering di
akses saat ini yaitu, sistem belanja online yang biasa di sebut dengan E-Commerce yang
membuat masyarakat lebih mudah untuk melakukan kegiatan konsumsi untuk memenuhi

6 Eva suminar & Tatik Meiyuntari, Konsep Diri dan Prilaku Konsumtif Pada Remaja, Persona, Jurnal
Psikologi Indonesia.
kebutuhan sehari-hari. Dengan menggunakan belanja online masyarakat dapat lebih mudah
untuk memilih barang yang di butuhkan tanpa mengunjungi toko.

Berikut ini adalah diagram penggunaan internet tahun 1998 – 2020. Berdasarkan
survei Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) hingga kuartal II 2020.

Gambar 1.Statistik Penggunaan internet di indonesia

Dari data diatas dapat disimpulkan bahwa penggunaan internet oleh masyarakat
terus meningkat sejak tahun 1998 hingga tahun 2020. Dengan demikian mayoritas
masyarakat sudah dapat mengakses internet. Akan tetapi jika seseorang tidak bisa
mengendalikan dalam menggunakan internet di khawatirkan seseorang tidak bisa
mengendalikan gaya hidup sehingga seseorang mempunyai perilaku konsumtif.

Pada saat ini bisnis dengan berbasis internet telah berubah menjadi belanja online
yang memudahkan para konsumen untuk mendapatkan produk yang diinginkan, pembeli
tidak perlu datang ke toko dalam waktu yang lama menjadi keputusan efektif bagi
konsumen untuk berbelanja online. Menurut Juju dan Maya, keuntungan berbelanja online
adalah hemat biaya, terutama jarak barang yang di perlukan dekat dimana pembeli tidak
perlu merogoh kocek yang lebih dalam untuk menemukan barang-barang di luar kota,
barang bisa dia antar langsung ke rumah, dilakukan dilakukan dengan berbagai cara seperti
cara seperti bayar di tempat (COD), bayar di Alfamart dan Indomaret, transfer via bank
hingga Paylater
( Bayar nanti ), harga lebih murah di bandingkan yang di jual di pasar atau
swalayan hingga mall. 7

Gambar 2. Diagram penggunaan dan Tingkat Penetrasi E-Commerce di


Indonesia

Tren pengguna e-commerce di Indonesia tumbuh cukup besar dalam beberapa


tahun terakhir. Prediksinya, pertumbuhan masih akan terus terjadi dalam beberapa tahun
ke depan. Statista mencatat jumlah pengguna e-commerce di Indonesia pada 2017
mencapai 139 juta pengguna, kemudian naik 10,8% menjadi 154,1 juta pengguna di tahun

7 M Juju D. Dan Maya, Cara Mudah Buka Toko Online Dengan Wordpres+ WP E-Commerce ( Yogyakarta :
Andi Offet, 2010 ), 28.
lalu. Tahun ini diproyeksikan akan mencapai 168,3 juta pengguna dan 212,2 juta pada
2023. Hal yang sama juga terjadi pada tingkat penetrasi e-commerce yang selalu
mengalami peningkatan. Hingga 2023 diproyeksikan mencapai 75,3% dari total populasi
pasar yang dipilih. Adapun sektor e-commerce dengan pendapatan tertinggi terdapat pada
fashion yang pada 2023 diproyeksikan mencapai US$ 11,7 miliar. 8

Berdasarkan data tersebut, dapat di ketahui bahwa penggunaan e- commerce terus


mengalami peningkatan sejak tahun 2017 hingga tahun 2022 dan juga telah di prediksi
bahwasanya penggunaan e- commerce dapat meningkat di tahun 2023. Dengan banyaknya
masyarakat yang menggunakan e-commerce munculah sistem pembayaran secara Online
salah satunya fitur paylater yang berada di salah satu marketplace yaitu aplikasi Shopee.
Dengan hadirnya fitur paylater seseorang memiliki kesempatan untuk berbelanja dengan
layanan cicilan tanpa harus memiliki kredit card dengan syarat pendaftaran atau
pengaktifan fitur yang dapat di bilang sangat mudah menjadikan fitur paylater sebagai
sistem pembayaran. Semakin banyaknya masyarakat dalam menggunakan e-commerce
dapat mempermudah setiap individu dalam memenuhi kebutuhanya. Akan tetapi tidak
semua orang dapat memenuhi kebutuhanya dengan membayar secara tunai. Oleh sebab itu,
salah satu perusahaan yang berada di Indonesia yang membuka layanan paylater untuk
membeli suatu produk dengan cara sistem cicilan. Salah satu di antaranya adalah aplikasi
Shopee.

Shopee adalah salah satu marketplace yang sangat banyak di kunjungi oleh remaja
hingga dewasa. Shopee resmi di umumkan di Indonesia pada Desember 2015 di bawah
naungan PT Shopee Internasional Indonesia. Sejak peluncuranya, shopee mengalami
perkembangan yang sangat pesat, bahkan pada oktober 2017 aplikasinya sudah di unduh
lebih dari 43 juta kali.9

8 DataBooks kata, penggunaan dan Tingkat Penetrasi E-Commerce di Indonesia 2017 – 2023, Statistika
2019, https://databoks.katadata.co.id/datapublish/2019/10/10/tren-pengguna-e-commerce-2017-2023 ( Diakses
Pada Jumat, 25 Maret 2022, Pukul 10.06 WIB )
9 Wardoyo dan Andini, “ Faktor-faktor Yang Berpengaruh Terhadap Keputusan Pembelian Secara Online

Pada Mahasiswa Universitas Gunadarma”, Daya Saing Jurnal Ekonomi Manajemen Sumber Daya 19, No. 1, ( 2017 ),
23.
Gambar 3. 5 Top Marketplace di Indonesia

Data yang diperoleh tim Compas menunjukkan bahwa terdapat 5 top marketplace
yang mendominasi di Indonesia. Pada kuartal kedua tahun 2020, jumlah pengguna untuk
setiap e-commerce adalah sebagai berikut: Shopee (93,4 juta orang), Tokopedia (86,1 juta
orang), Bukalapak (35,2 juta orang), Lazada (22 juta orang), dan Blibli (18,3 juta orang). 10

Dengan data di atas dapat dilihata bahwasanya pengggunaah aplikasi shopee yang
paling banyak di gunakan di Indinesia. Hal tersebut menandakan bahwasanya masyarakat
di Indonesia senang dalam berbelanja dengan menggunakan aplikasi shopee. Tetapi hal
tersebut menyebabkan masyarakat mudah berbelanja sehingga masyarakat susah dalam
mengontrol dirimya untuk tidak melakukan pembelian secara berlebihan.

Shopee paylater adalah jasa pinjam meminjam berbasis inovasi data dalam bentuk
saldo secara langsung melalui tahapan sebagaimana tertuang dalam POJK No. 77/2016.
Jasa ini di berikan oleh Shopee yang di gumakan sebagai strategi pembayaran saat
berbelanja di e- commerce pada aplikasi Shopee. Kehadiran shopee paylater yang
mendasari di rasakan oleh pengguna shopee, namun saat ini juga dapat dirasakan oleh
pengguna shopee tergantung pada perjanjian yang tidak umum. Shopeepay Later

10 Compas.co.id, Data Perkembangan E-Commerce di Indonesia


https://compas.co.id/article/perkembangan-e-commerce/, ( Di akses Pada Jumat, 25 Maret 2022, Pukul 11.04 WIB
)
memberikan kemudahan dengan barang dapat di terima terlebih dahulu namun pembayaran
dapat menyusul di bulan depan dengan tagline “ bayar nanti”.11

Gambar 4. Statistik Total Awarenes and Top Of Mind Paylater

11Otoritas Jasa Keuangan, “ Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor: 77/POJK.01/2016 TENTANG
LAYANAN PINJAM MEMINJAM UANG BERBASIS TEKNOLOGI INFORMASI “, Otoritas Jasa Keuangan, 2016, 1-29,
http:// www.ojk.go.id/id/regulasi/otoritas-jasa-keuangan/peraturan-ojk/Documents/Page/POJk-Nomor-77-
POJK.01-2016/SAL-POJK Fintech.pdf
riset Dailysocial bertajuk Fintech Report 2021: The Convergence of (Digital)
Financial Services menunjukkan, Spaylater atau dikenal Shopee Paylater memimpin.
Persentase jumlah penggunanya 78,4% dari total responden 509. Disusul oleh GoPaylater
(33,8%), Kredivo (23,2%), Akulaku (20,4%), Traveloka Paylater (8,6%), Indodana (3,3%),
Home Credit (2,8%), dan lainnya (0,4%). 12

Pola kehidupan yang konsumtif dapat berdampak dengan adanya kecenderungan


hidup mewah, dan berkecukupan tanpa harus memikirkan bagaimana kehidupan dimasa
datang. Dengan banyaknya barang yang di belanjakan dengan berlebihan maka banyak
pula biaya yang akan di keluarkan hal tersebut dapat mengakibatkan kesulitan ekonomi,
sedangkan yang lebih parah seseorang bisa menjadi bangkrut akibat perilaku konsumtif
yang berlebihan. Dengan demikian seseorang tidak dapat mengontrol dirinya untuk tidak
selalu memenuhi apa yang mereka inginkan bukan memenuhi apa yang mereka butuhkan.

Konsumsi menurut Rosyidi adalah pemenuhan kebutuhan esensial sesuai dengan


apa yang di butuhkan. Konsumsi yang bergantung dengan keinginan mengarah pada
perilaku konsunsumtif. Perilaku konsumtif biasanya menggambarkan keinginan seseorang
untuk menghabiskan barang secara berulang-ulang dan berlebihan yang sebenarnya tidak
di perlukan dan bukan merupakan kebutuhan pokok, sehingga perilaku yang tidak wajar
pada umumnya akan memicu berlebihan ( memboroskan uang ) yang mendahulukan
keinginan dari pada kebutuhan pokok. 13

Engel, Blackwell, dan Miniard (1994) menuliskan bahwa individu yang berperilaku
konsumtif seringkali membeli barang yang tidak di butuhkan hal tersebut sejalan dengan
aspek-aspek perilaku konsumtif yang di kemukakan oleh ketiganya antara lain:

a. Pembelian implusif, aspek ini menunjukkan bahwa individu membeli sesuatu


semata-mata karena disadari oleh hasrat yang tiba-tiba atau keinginan sesaat
dan di lakukan tanpa mempertimbangkanya terlebih dahulu, serta tidak
memikirkan apa yang akan terjadi selanjutnya dan biasanya bersifat emosional.

12 Katadata.co.id dengan judul "Transaksi Paylater Tokopedia Melejit, tapi Shopee Pemimpinnya",
https://katadata.co.id/desysetyowati/digital/61de796484c55/transaksi-paylater-tokopedia-melejit-tapi-shopee-
pemimpinnya ( Diakses Pada Jumat, 25 Maret 2022, Pukul 11.45 WIB )
13 Suherman Rosyidi, Pengantar Teori Pendekatan Kepada teori Ekonomi Mikro & Makro ( Jakarta:

Rajagrafindo Persada, 2011),163.


b. Pembeli tidak rasional, suatu prilaku dimana konsumen membeli sesuatu
semata-mata untuk mencari kesenangan.
c. Pemborosan, perilaku konsumtif sebagai salah satu perilaku yang
menghamburkan banyak dana tanpa disadari dengan kebutuhan yang jelas.14

Dari pembahasan di atas perilaku konsu,tof merupakan perilaku dari konsumen yang
menyimpang dan mengakibatkan berbagai masalah, muali dari masalah psikologis, hubungan
sosial, dan masalah keuangan, hingga masalah dengan hukum.

Tabel 1. Data Pra-riset diolah, 2022

No. Pertanyaan Hasil ( Persentase )


1 Saya senang ketika melakukan belanja di shopee
menggunakan metode pembayaran shopee paylater
2 Terkadang saya sulit untuk bisa menahan ketika meliahat
barang bagus di shopee untuik tidak membelinya
3 Terkadang saya merasa menyesal ketika sudah melakukan
pembelian barang di shopee
4 Produk-produk yang ada di shopee terkadang membuat
saya berkeinginan untuk membelinya

Berdasarkan data pra-riset yang peneliti lakukan terhadap 30 responden mahasiswa


pengguna aplikasi shopee di UIN Raden Intan Lampung menggunakan kuisioner yang di sebar
secra online terdapat % responden yang merasa senang berbelanja di shopee, terdapat suatau
masalah pada variabel perilaku konsumtif yaitu % responden merasakan sulit untuk bisa
menahan ketika melihat poroduk-produk yang ada di aplikasi shopee % bahkan responden merasa
menyesal setelah melakukan pembelian barang di sopee. Hal tersebut terjadi karena % responden
melihat produk-produk yang ada di sopee tersebut sehingga menimbukan keinginan untuk
membeli barang tersebut.

14
Indri Anggraini, Pengaruh Kontrol Diri Terhadap Perilaku Konsumtif Online Shopping Pada Wanita Usia
Dewasa Awal, http://digilib.uinsby.ac.id
perilaku konsumtif di gambarkan sebagai perilaku membeli/mengkonsumsi barang secara
berlebihan hanya untuk memuaskan keinginan sesaat meskipun individu tersebit tahu bahwa
barang tersebut tidak sesuai dengan kebutuhan saat itu. Hal ini sejalan dengan peneliotian Lestari
(2018: 2 ) menyatakan bahwa individu selalu mencari kepuasan dengan cara mengkonsumsi
barang yang bukan kebutuhanya melainkan untuk memenuhi keinginanya. 15

Salah satu faktor yang dapat mempengaruhi perilaku konsumtif adalah kontrol diri ( Self-
control ). Kontrol diri dapat membantu individu dalam mengendalikan perilaku untuk mengambil
keputusan pembelian melalui adanya pertimbangan terhadap barang yangakan di beli. Individu
memiliki kontrol diri yang rendah seringkali mengakami kesulitan dalam menentukan konsekuensi
atas tindakan yang mereka lakukan, sedangkan individu yang memilikinkontrol diri yang tinggi
akan cenderung akan memperhatikan tingkah laku yang tepat untuk di gunakan dalam berbagai
macam situasi /kondisi (Chita et al., 2015 ).pengendalian diri atau self – control akan memberikan
pengaruh positif salah satunya, mahasiswa akan mampu menata keuangan yang dimiliki dengan
membelanjakan untuk sesuatu sesuai kebutuhan serta mereka akan lebih percaya diri terhadap
penampilan apa adanya yang mereka miliki ( Anggraini, 2019 ) 16

15 A. Nooriaah Mujahidah, ANALISIS PERILAKU KONSUMTIF DAN PENANGANANNYA (STUDI KASUS PADA
SATU PESERTA DIDIK DI SMK NEGERI 8
MAKASSAR)/18970/1/Jurnal%20A.%20Nooriah%20Mujahidah%20%201644040021%20-%20BK.pdf )
16 Dewi Arum & Riza Noviana Khoirunnisa, Hubungan antara kontrol Diri Dengan Perilaku Konsumtif Pada

Mahasiswa Psikologi Pengguanaan E-commerce Shopee,


http://ejournal.unesa.ac.id/index.php/character/articel/view/42541
C. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas permasalahan yang di ajukan berdasarkan uraian


di atas, peneliti membatasi permasalahan dengan hanya menggunakan 3 faktor yaitu
Pengaruh Penggunaan Fitur Shopee Paylater terhadap Perilaku Konsumtif dan Peran Self-
Control sebagai variabel moderator.

D. Rumusan Masalah.
1. Apakah penggunaan fitur shopee paylater berpengaruh terhadap perilaku koinsumtif
pada mahasiswa UIN raden Intan Lampung ?
2. Apakah Self-Control mempengaruhi hubungan antara penggunaan Fitur Shopee
Paylater terhadap Perilaku Konsumtif pada Mahasiswa UIn Raden Intan Lampung ?
3. Bagaimana Prespektif Bisnis Syariah dalam perilaku Konsumtif pada Mahasiswa UIN
Raden Intan Lampung ?

E. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah yang di buat, berikut tujuan penelitian yang ingin di capai :
1. Untuk menguji pengaruh penggunaan fitur shopee paylater terhadap perilaku
konsumtif pada mahasiswa UIN Raden Intan Lampung.
2. Untuk menguji pengaruh Self-control pada hubungan penggunaan fitur shopee paylater
terhadap perilaku konsumtif mahasiswa UIN Raden Intan Lampung.
3. Untuk mengetahui prespektif Bisnis syariah terhadap perilaku Konsumtif pada
mahasiswa UIN Raden Intan Lampung.

F. Manfaat Penelitian.
Penelitian ini di harapkan dapat memberikan manfaat, baik iti secara teoritis dan praktis,
yaitu sebagai berikut :

1. Manfaat Secara Teoritis


Penelitian mengenai peran moderasi Self-control pada hubungan penggunaan fitur
shopee paylater terhadap perilaku kinsumtif diharapkan dapat berguna bagi penelitian
– penelitian dengan tema yang sama atau releven sehingga dapat memberikan
kontribusi bagi pengembangan manajemen bisnis syariah.

2. Manfaat Secara Praktis.


a. Bagi peneliti
Melalui penelitian ini, peneliti dapat mengaplikasikan ilmu pengetahuan selama
menempuh studi manajemen bisnis syariah kedalam karya nyata. Selain itu peneliti
dapat mengetahui permasalahan dalam perilaku konsumen yang ada di manajemen
bisnis syariah khususnya di bidang manajemen pemasaran.
b. Bagi Masyarakat
Penelitian ini dapat memberikan pengetahuan baru mengenai manajemen
pemasaran khususnya dalam perilaku konsumen serta saran dan solusi yang tepat
untuk di lakukan.
c. Manajemen Bisnis Syariah
d. Hasil pnelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan atau referensi kepada
manajemen pemasaran pada bidang perilaku konsumen.

G. Kajian Penelitian Terdahulu Yang Releven

Tidak sedikit peneliti di Indonesia yang membahas tentang perilaku konsumtif , tetapi
dalam setiap penelitian terdsapat karakteristik yang berbeda-beda terkait objek, subjek, teori
maupun metode penelitian yang di gunakan. Karena terdapat banyak perbedaan maka hasil
yang di dapatkan juga merupakan suatu data yang baru atau belum pernah ada sebelumnya
karena perbedaan tersebut.

Penelitian ini merupakan replikasi dari penelitian Nadya Anastasya (2020) yang
berjudul “ Pengaruh Penggunaan Shopee Paylater Terhadap Perilaku Konsumtif Mahasiswa
FISIP USU”17. Penelitian yang akan di lakukan berbeda dengan penelitian sebelumnya yaitu
menambahkan variabel self-control sebagai variabel moderasi. Selain itu, objek yang di
gunakan berbeda yaitu pada Mahasiswa UIN Raden Intan Lampung.

17
Nadya Anastasya, (2020). Pengaruh Penggunaan Shopee Paylater Terhadap Perilaku Konsumtif
Mahasiswa FISIP USU (Skripsi, Universitas Sumatera Utara)
Dalam penelitian Vita Hasna Izdi Amelia (2021) yang berjudul “ Faktor-faktor yang
mempengaruhi penggunaan fitur spaylater pada aplikasi shopee dan pengaruhnya terhadap
perilaku konsumtif”18 . Perbedaan dengan penelitian ini adalah memfokuskan variabel
independent pada penggunaaan fitur spylater pada penggunaan fitur shopee dan
mengkhususkan variabel perilaku konsumtif. Selain itu, jika penelitian sebelumnya
menjadikan mahasiswa Indonesia sebagai subjek maka penelitiaan ini akan memfokuskan
terhadap perilaku konsumtif Mahasiswa UIN Raden Intan Lampung.

Dalam penelitian Farah Dilla Wanda Damayanti & Clarashinta Canggih ( 2021 ) yang
berjudul “ Pengaruh penggunaaan pembayaran Shopeepaylater terhadap perilaku konsumsi
generasi milenial di surabaya Fakultas ekonom ika dan bisnis islam, Universitas Negeri
Surabaya19. Untuk sampel penelitian menggunakan rumus lemeshow. Hasil dari penelitian
bahwa shopee paylater berpengaruh signifikan terhadap perilaku konsumsi islam generasi
milenial di surabaya . Hal tersebut menandakan bahwa banyak generasi milenial yang
mengunakan shopee pay later sehinga dapat menyebabkan munculnya perilaku konsumtfi.

Penelitian yang di lakukan oleh Dewi Kumala Sari Yohanes Hadi Soesilo (2019 ) yang
berjudul “ pengaruh literasi keuangan, modernitas individu, uang saku dan kontrol diri
terhadap perilaku konsumtif mahasiswa prodi S1 Pendidikan Ekonomi Angkatan Tahun 2016
Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Malang” 20. Untuk sampel menggunakan propotional
random sampling. Hasil dari penelitian tersebut kontrol diri berpengaruh negatif terhadap
perilaku konsumtif mahasiswa artinya semakin tinggi kontrol diri mahasiswa maka semakin
rendah perilaku konsumtif.

Dalam penelitian tersebut memiliki banyak perbedaan, yaitu terletak pada tujuan
penelitian, objek penelitian, metode penelitian, teknik pengambilan sampel dan analisis data
yang akan di gunakan oleh peneliti. Tujuan penelitian ini untuk menguji “ Pengaruh

18 Vita Hasna Izdi Amelia (2021), Faktor-faktor yang mempengaruhi penggunaan fitur spaylater pada
aplikasi shopee dan pengaruhnya terhadap perilaku konsumtif. Dspace.uii.ac.id Perbedaan dalam penelitian ini adalh
19 F.d.W., Damayanti, C.,Canggih. (2021). Pengaruh Penggunaan Pembayaran Shopeepay Later Terhadap

Perilaku Konsumsi islam Generasi Milenial Di Surabaya. Jurnal Ilmiah Ekonomi


Islam,http://dx.doi.org/10.29040/jiei.v7i3.2872.
20 Kumalasari, D., & Soesilo, Y. H. (2019). Pengaruh Literasi Keuangan, Modernitas Individu, Uang Saku Dan

Kontrol Diri Terhadap Perilaku Konsumtif Mahasiswa Prodi S1 Pendidikan Ekonomi Angkatan Tahun 2016 Fakultas
Ekonomi Universitas Negeri Malang. Jurnal Pendidikan Ekonomi, 12(1), 61-71
Penggunaaan Fitur Shopee Pay Later Terhadap Perilaku Konsumtif Dengan Self-
Control Sebagai Pemoderasi Studi Pada Mahasiswa UIN Raden Intan Lampung yang
menggunakan aplikasi shope dengan metode pembayaran Shopeepay Later. Karena perilaku
konsumtif merupakan perilaku yang tidak bisa di biarkan terus menerus, dengan banyaknya
mahasiswa yang melakukan perilaku konsumtif harus harus menghindari prilaku tersebut
sesegera mungkin . penelitian ini menggunakan metode survei dengan menyebar kuisioner dan
pengambilan sampel menggunakan non probability sampling.

H. Metode Penelitian

Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif. Penelitian mengju peran moderasi self-
control pada hubungan penggunaan fitur shopee paylater terhadap perilaku konsumtif.
Populasi yang di gunakan dalam penelitian ini adalah Mahasiswa UIN Raden Intan Lampung.
Untuk mendapatkan gambaran yang di perlukan serangkaian tahap yang sistematis, adapun
tahapanya sebagai berikut :

a. Jenis penelitian, penelitian menggunakan metode kuantitatif adalah penelitian yang


digunakan untuk meneliti populasi atau sampel tertentu, pengumpulan data
menggunakan instrumen penelitian, analisis data bersifat kuantitatif atau statistik,
dengan tujuan menguji hipotesis yang ditetapkan .
b. Sumber data dalam penelitian ini merupakan data primer dan data sekunder. Data
primer dapat diperoleh secara langsung dari subjek penelitian, dari sumber yang
telah ditemukan, dan data ini disebut dengan data asli. Adapun yang menjadi
sumber primer dalam penelitian ini diantara-Nya riset lapangan. Sedangkan data
sekunder didapatkan dari sumber-sumber buku, penelitian terdahulu, dan jurnal
yang relevan dengan penelitian.
c. Teknik sampel, adapun teknik sampel yang digunakan pada penelitian ini adalah
sampel dipilih menggunakan teknik non-probability sampling yang berbentuk
purposive sampling sesuai dengan kriteria-kriteria, yaitu pengguna internet,
masyarakat yang pernah berbelanja di aplikasi shopee . Data dikumpulkan melalui
penyebaran instrumen berupa kuesioner.
d. Teknik pengumpulan data, data dikumpulkan menggunakan penyebaran kuesioner
dengan skala likert, yaitu digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan
pandangan seseorang atau sekelompok orang tentang keadaan social. Skala likert
yang digunakan pada penelitian ini 5 poin yaitu skor 1 untuk tanggapan sangat tidak
setuju dan skor 5 untuk tanggapan sangat setuju.
e. Definisi operasional variabel, variabel dalam penelitian dijelaskan berikut ini,
dimana variabel indepen yaitu penggunaan fitur shopee paylater atau variael bebas,
Self-Control sebagai variabel moderator, dan variabel dependen penelitian ini yaitu
perilaku konsumtif atau variabel terikat.

Tabel 2. Definisi Operasional Variabel


No. Variabel Definisi Indikator Skala
1 Fitur Shopee Paylater (X) Fitur Sopee paylater adalah
metode pembayaran dimana
kamu akan mendapat pinjaman
instan. Istilahnya, shope akan
meminjamkan uang untuk
membeli barang yang di
butuhkan21
2 Perilaku Konsumtif ( Y ) Perilaku konsumtif adalah
sebagai bagian dari aktivitas atau
kegiatan mengkonsumsi suatu
barang dan jasa yang di lakukan
oleh konsumen (Munandar ,
2011 )22
3 Self-Control (M) Self-control atau kontrol diri
adalah suatu kemampuan

21 Shopee.co.id. Fakta tentang cicilan shopeepalater yang perlu kamu


ketahui.https://shopee.co.id/inspirasi-shopee/fakta-tentang-cicilan-shopeepaylater-yang-perlu-kamu-ketahui/
22 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Perilaku Konsumtif 1. Definisi Perilaku konsumtif. http://dsoace.ac.id
individu dalam memahami
situasi diri dan lingkunganya.23

Metode penelitian ini adalah penelitian kuantitatif yaitu berkaitan erat dengan teknik-
teknik survei sosial termasuk kuisioner yang tersusun eksperimen, observasi tersetruktur dan
analisis statistik. Uji validasi digunakan untuk mengukur valid tidaknya suatu kuisioner. Untuk
menguji apakah masing-masing indikator valid atau tidaknya dapat di lakukan dengan convergent
validity dengan melihat nilai minimum faktor loading indikator = 0,6 (Hai ret al., 2010) 24

Uji realibilitas adalah alat untuk mengukur suatu kuesioner yang merupakan indikator dari
variabel atau konstruk. Suatu kuesioner dikatakan reliabel jika jawaban seseorang terhadap
pertanyaan adalah konsisten atau stabil dari waktu ke waktu. Hal tersebut dapat diukur dengan
internal konsisitensi dengan melihat nilai cronbanch’s alpha minimal 0.6 (Cooper and Schindler,
2014.25

Uji moderasi dilakukan dengan tiga tahap yaitu dengan menguji pengaruh variable
independen terhadap variable dependen yang harus bernilai signifikan, kemudian dilanjutkan
dengan menguji pengaruh variabel moderasi terhadap vaariabel dependen yang harus bernilai
signifikan.26. Jika nilai statistik > (lebih besar dari) nilai t-tabel dengan taraf signifikan sebesar
0,05, atau p-value < (lebih kecil dari) 0,05 maka moderasi tersebut dapat diterima.

Pengujian hipotesis pertama dilakukan bantuan program Smart PLS. Persamaan untuk
pengujian hipotesis pertama adalah:

Y = a + b 1x1+ e

Keterangan :

Y : Perilaku Konsumtif

23
Ghufron, M.N., & Risnawati, R. (2010). Teori-teori Psikologi. Yogyakarta: Ar-Ruzz Media.
24
Hair, Jr et.al. (2010). Multivariate Data Analysis (7th ed). United States :Pearson
25 Cooper, D. R, dan Schindler, P. S. 2014. Business research methods. New York: McGraw-Hill Education.
26 Baron, R. M. And Kenny, D. A. 1986. TheModerator-Mediator Variable Distinction in Social Psychological

Research: Conceptual, Strategic, and Statistical Considerations. Journal of Personality and Social Psychology, 51 (6),
1173-1182
a : Konstanta

b1 : Koefisien regresi

x1 : Penggunaan Fitur Shopee Paylater

e : Error

Pengujian hipotesis kedua dalam penelitian ini melibatkan variabel moderating dengan
persamaan :

xy= a + b1x1+ b2 x2 + b3x1 x2 + e

Keterangan: :

y : Perilaku Konsumtif

a : Konstanta

b1,b1,b3 : Koefisien regresi

x1,x2 : Interaksi antara Perilaku Konsumtif dengan Self-control

I. Kerangka Teori
Berdasarkan kajian teoritis dari penelitian sebelumnya dan tujuan penelithal ian
tersebut. Maka kerangka berfikirnya adalah sebagai berikut :
1. Pengaruh penggunaan fitur Shopee paylater terhadap Perilaku Konsumtif.

Shopee paylater merupakan pemberian pinjaman uang secara elektronik sebagai


bentuk penyesuaian dengan zaman yang modern ini demi memenuhi kebutuhan para
pengguna27. Shopeepay later merupakan jasa pinjam meminjam berbasis inovasi data yang
menyatukan pemberi kredit dan penerima kredit dalam hal pembelian kredit oleh pemberi

27 Marinda Agesthia Monica, (2020), Analisis Hukum Islam Terhadap Pinjaman Uang Elektronik Shopee Pay
Later Pada E-Commerce. UIN Sunan ampel Surabaya.
kredit kepada peminjam dalam rupiah secara langsung melalui tahapan sebagaimana
tertuang dalam POJK No. 77/2016.28

Shope paylater adalah penyedian link pinjaman membeli produk tanpa perlu
langsung membayar platfrom e-commerce Shope. Shope paylater merupakan solusi
finansial tanpa jaminan dan kartu kredit bagi pengguna shopee yang takhanya
meningkatkan perolehan penerima pinjaman , juga menyediakan pinjaman yang
terjangkau bagi seluruh kalangan masyarakat sehingga shopee pay Later dapat memenuhi
kebutuhan konsumtif29. Hal tersebut serupa dengan penelitian Vita Hasna Izdi Amelia
bahwa penggunaan shopee paylater berpengaruh positif dan sigmifikan terhadap perilaku
konsumtif30. Juga di perkuat dengan penelitian Farah Dilla Wanda Damayanti &
Clarashinta Canggih ( 2021 ) yang berjudul “ Pengaruh penggunaaan pembayaran
Shopeepaylater terhadap perilaku konsumsi generasi milenial di surabaya Fakultas ekonom
ika dan bisnis islam, Universitas Negeri Surabaya .Hasil dari penelitian tersebut bahwa
shopee paylater berpengaruh signifikan terhadap perilaku konsumsi islam generasi
milenial di surabaya31. Berbeda dengan penelitian Nadya Anastasya 2021, penelitian
teusebut menghasilakan bahwasanya tidak terdapat hubungan antara penggunaan shopee
paylater terhadap perilaku konsumtif mahasiswa FISIP USU32.

Hipotesis 1: Penggunaan Fitur Shopee Paylater berpengaruh positif dan


signifikan terhadap Perilaku Konsumtif.

Apabila konsumen mampu mengontrol diri mereka Ketika di hadapkan dengan


factor-faktor pemicu perilaku konsumtif, maka resiko berkecenderungan berperilaku
konsumtif juga di hindari . Hal ini di dukung dengan penelitian yang di lakukan oleh Sultan,
Joireman dan Sportt (2011, dalam Chita, David, & Pali, 2015, untuk menguji efek Latihan

28 Otoritas jasa Keuangan, “ Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor : 77/POJK.01/2016 TENTANG

LAYANAN PINJAM MEMINJAM UANG BERBASIS TEKNOLOGI INFORMASI”.


29 Hasanah, Tinjauan Hukum Islam Terhadap Praktik Kredit Shopee Paylater Dari Marketplace Shopee.
30 Vita hasna Izdi Amelia, (2021), Faktor-Faktor yang Mempengaruhi penggunaan fitur Shopee paylater

pada aplikasi shopee dan pengaruhnya terhadap perilaku konsumtif.


31 .d.W., Damayanti, C.,Canggih. (2021). Pengaruh Penggunaan Pembayaran Shopeepay Later Terhadap

Perilaku Konsumsi islam Generasi Milenial Di Surabaya. Jurnal Ilmiah Ekonomi


Islam,http://dx.doi.org/10.29040/jiei.v7i3.2872.
32 Nadya Anastasya 2021, Pengaruh Penggunaan Fitur Shopee Paylater terhadap Perilaku Konsumtif

Mahasiswa FISIP USU.


control diri, memperoleh hasil bahwa Latihan dalam meningkatkan control diri mampu
mengurangi Tindakan impulsive buying 33. Dalam penelitian yang di lakukan oleh
Anggraeni dan Mariyanti 2014 menunjukkan bahwa terdapat hubungan signifikan yang
negartif antara kontrtol diri dengan perilaku konsumtif mahasiswi esa unggul. Berdasarkan
hasil penelitian Dina Amelia, Rinaldi (2020) terdapat korelasi negative yang signifikan
antara self-control pada belanja online rendah perilaku konsumtif belanja online 34.

33 Indri Anggraini, 2019, pengaruh control diri terhadap perilaku konsumtif online Shhoping pada Wanita
usia dewasa awal., Program Studi Psikologi, Universitas Negeri Jakarta, 2019.
34 Dina Amelia, Rinaldi 2019, Hubungan Antara Self-Control dengna perilkau konsumtif Belanja online

pada mahasiswa psikologi, UNP.

You might also like