You are on page 1of 18

LANGKAH-LANGKAH MENYUSUN

TEKS ULASAN YANG BAIK DAN BENAR


UNSUR YANG HARUS DIPERHATIKAN SEBELUM MEMBUAT
TEKS ULASAN

1. Menentukan judul teks ulasan yang selaras dengan isi resensi yang dibuat.

2. Menyusun data dari apa yang kita ulas, judul, pengarang dan penerjemah, penerbit, tahun

terbit, tebal buku, dan harga buku.

3. Membuat pembukuan dengan cara memperkenalkan nama pengarangnya atau membandingkan

dengan karya sejenis.

4. Tubuh dan isi teks ulasan tersebut.

5. Penutup teks ulasan.


• Salah satu hal lain yang harus diperhatikan saat menulis teks ulasan adalah kaidah
kebahasaannya. Kaidah kebahasaan yang dipakai didalam teks ulasan :
1. Banyak menggunakan konjungsi penerang seperti bahwa, yakni, dan yaitu.

2. Banyak menggunakan konjungsi temporal seperti sejak, semenjak, kemudian dan akhirnya.

3. Banyak menggunakan konjungsi penyebab seperti karena dan sebab.


4. Menggunakan pernyataan-pernyataan yang berupa saran atau rekomendasi pada bagian
akhir teks ditandai oleh kata jangan, harus dan hendaknya.
BAGIAN-BAGIAN ATAU UNSUR-UNSUR TEKS ULASAN
1. Identitas buku, berisi judul, nama pengarang, nama penerbit, tempat dan tahun

terbit, cetakan, serta tebal buku


2.Macam atau jenis buku.
3.Keunggulan buku.
4.Kelemahan Buku.
5.Nilai buku.
LANGKAH-LANGKAH MENULIS TEKS ULASAN
• Teks ulasan merupakan suatu bentuk tulisan yang berisi tinjauan terhadap kualitas
suatu karya. Teks ulasan ditulis untuk menarik minat baca masyarakat agar mereka
membaca buku yang diulas. Unsur persuasive sering di tonjolkan dakam teks
ulasan. Unsur ini merupakan cara penulis dalam mendorong timbulnya keinginan
paraa pembaca terhadap buku tersebut. Selain itu, teks ulasana berfungsi sebagai
pengantar apresiasi dari pembaca dalam menikmati sebuah karya.
Hal-hal yang harus diperhatikan dalam membuat teks ulasan:
1.Membaca buku yang akan di buat teks ulasannya.
2.Menceritakan identitas secara lengkap.
3.Memberikan penilaian secara objektif dan kritis.
• Langkah umum dalam membuat teks ulasan:
1. Memilih jenis buku yang akan di ulas.
2. Buku yang dipilih sebaiknya buku yang mutakhir atau terbaru.
3.Membuat anatomi bukunya.
4.Setelah menemukan buku, diikuti dengan membaca secara detil dan mencatat hal-hal penting dan kata-
kata kunci didalamnya.
5. Membuat judul teks ulasan.
6. Membuat ringkasan secara garis besar.
7. Memberikan penilaian buku.
8. Menonjolkan sisi lain dari buku yang diulas.
9.Mengulas manfaat buku tersebut bagi pembaca.
10.Penilaian diberikan dalam segi kelengkapan karya, penggunaan bahasa, serta memperhatikan
sistematika teks ulasan tersebut.
SISTEMATIKA PENULISAN TEKS ULASAN
• A. Pembuka tulisan, berisi:
1.mengenalkan pengarang buku.
2.Membandingkan buku-buku yang pernah ditulisnya atau dibandingkan dengan
pengarang lain.
3.Memaparkan keunikan buku (jika ada) atau sesuatu yang menarik dalam buku tersebut.
4.Merumuskan tema buku yang menjadi sentral pokok dalam buku tersebut.
5.Mengungkapkan ktitik dari isi buku yang dibahas.
• B.Tubuh atau isi teks ulasan
1. Bentuk ringkasan atau synopsis.
2.. Memberikan ulasan singkat dan menampilkan kutipan.
3.Menunjukan kelemahan dan kelebihan buku.
4.Mengulas tentang kerangka atau sistematika buku.
5.Memberikan kumontar tentang bobot buku secara umum.
6.Mengupas tentang kaidah kebahasaan yang dipakai.
7.Mengoreksi mengenai kesalahan cetak.
• C. Penutup
1.Memberi ajakan kepada pembaca untuk membaca dan memiliki buku.
2.Memberi saran kepada pembaca mengenai penting tidaknya buku yang diulas.
3.Memberi tahu tentang harga buku maupun cara memesan dan sebagainya.
Karena sistematika diatas dianggap terlalu kompleks, sebuah teks ulasan biasanya memiliki
sistematika atau urutan-urutan yang lebih sederhana, seperti berikut ini:
1. Bagian Identitas Buku

Tahapan ini berisi judul teks ulasan, judul buku, nama pengarang, nama penerjemah (jika
buku terjemahan), penerbit, tahun terbit, dan jumlah halaman.

2. Bagian Isi
Tahapan ini memuat paragraf-paragraf pengantar, isi buku secara garis besar, kelebihan
dan kekurangan buku.

3. Bagian Penutup

Tahapan ini berisi simpulan dan saran kepada pembaca.


• Tetapi kurikulum 2013 revisi 2016 memperkenalkan sistematika teks ulasan yang terdiri dari:
1.Orientasi

Berisi pengenalan dan identitas karya yang diulas.


2.Tafsiran

Berisi gambaran terperinci krya yang ulas.


3. Rangkuman

Berisi tinjauan keunggulan dan kelemahan karya yang diulas.


4. Evaluasi

Berisi saran dan nilai-niali yang dapat dipetik hikamhnya.


• Contoh teks ulasan:
Judul : Karang Setan
Penulis : Enid Blyton
Jenis Buku :Fiksi
Penerbit : Gramedia PustakaUtama
Cetakan XIV : Desember 2011
• Orientasi:
Karang Setan adalah novel ke-19 dari seri petualangan Lima Sekawan karya Enid Blyton, penulis
berkebangsaan Inggris. Novel ini menceritakan kisah petualangan Lima Sekawan yang berlibur di
sebuah mercusuar milik Si Utik yang berada di atas Karang Setan. Ada dongeng yang menceritakan
bahwa terdapat harta karun yang disembunyikan disana. Lima Sekawan pun memutuskan untuk
menyelidiki sekeliling gua. Lima Sekawan itu adalah Julian, Dick, George, Anne, dan seekor anjing
bernama Timmy. Petualangan mereka kali ini semakin seru dengan ditemani oleh Si Utik dan
monyetnya, Si Iseng.
• Tafsiran:
Pada bab pertama buku ini, Enid Blyton menceritakan bahwa teman Pak Quentin, ayah George, akan
berkunjung ke Pondok Kirrin untuk menyelesaikan pekerjaan. Kedua sarjana itu adalah orang yang
senang akan kesunyian dalam bekerja, padahal disaat yang bersamaan Lima Sekawan juga akan
datang untuk menghabiskan sisa liburan. Tentu Pondok Kirrin akan sangat ramai oleh anak-anak,
ditambah teman Pak Quentin membawa serta anaknya yang bernama Utik dan juga seekor monyetnya
bernama Iseng. Untuk ketentraman bekerja kedua sarjana itu, akhirnya diputuskan Lima Sekawan
ditambah Utik dan Iseng pergi berlibur ke mercusuar milik Si Utik, hadiah ulang tahun dari ayahnya.
Tetapi rupanya mercusuar itu dulu dipakai oleh seorang pencoleng ulung untuk menyesatkan kapal-
kapal. Dua keturunannya sampai sekarang masih mencari tempat persembunyian harta rampasan
pencoleng. Mereka merasa terganggu oleh kedatangan Lima Sekawan dan Si Utik. Jadi kelima anak itu,
dengan Timmy dan Si Iseng juga, dikurung dalam mercusuar. Pada bab-bab berikutnya, pembaca akan
dibuat kagum dengan berbagai petualangan dan tantangan yang dihadapi Lima Sekawan dan Utik di
Karang Setan. Pada setiap bab, mulai awal hingga akhir, buku ini memiliki hubungan yang erat dan
merupakan kesatuan utuh yang saling melengkapi.
• Evaluasi:
Novel yang disajikan dengan bahasa yang sangat apik dan menarik membuat pembaca seakan-akan
seperti ikut berpetualang bersama Lima Sekawan ke Karang Setan. Kekonyolan Iseng si monyet dan
Timmy si anjing membuat cerita yang ada dalam buku ini semakin seru. Hanya satu kekurangan buku
ini yaitu penyelesaiannnya yang kurang mengesankan. Namun, dengan cara penyampaian penulis
yang membuat pembaca terhanyut dalam setiap cerita yang disampaikannya, kekurangan tersebut
dapat dianggap sebagai angin lalu. Meskipun disebut sebagai novel ke-19 dari seri petualangan Lima
Sekawan, di novel ini sama sekali tidak ada hubungannya dengan novel-novel sebelummya. Setiap seri
petualangan Lima Sekawan memiliki cerita yang berbeda-beda dan di tempat yang berbeda juga.
Sehingga, antara novel satu dan lainnya tidak berhubungan. Novel-novel tersebut hanya memiliki
kesamaan dalam tokohnya yaitu Lima Sekawan.
• Rangkuman:
Dengan mengesampingkan beberapa kekurangan yang dimiliki novel tersebut, novel ini merupakan
buku yang sangat menarik dan cocok untuk dibaca saat memiliki waktu luang. Buku ini memberikan
gambaran tentang sebuah petualangan yang dipenuhi banyak rintangan. Buku ini mengajarkan
semangat, kerja keras, dan sifat pantang menyerah dalam menghadapi berbagai rintangan yang
dihadapi.
SESI PERTANYAAN
SEKIAN DARI KAMI
TERIMA KASIH

You might also like