You are on page 1of 29

MAKALAH PENGEMBANGAN ILMU PENGETAHUAN

SOSIAL

“Konsep Dasar Geografi”

Dosen Pengampu:

Dr. Lukita Ningsih,M.Pd.

Disusun Oleh Kelompok 1

Anggota Kelompok 1:

 Muhammad El Fachrurrozi Manurung 3203121015


 Jacky Boris Tamba 3203321012
 Donacia Febriani Sianturi 3203121013
 Rida Amelia 3203121050
 Reni Sarapani Tarigan 3203121062

JURUSAN PENDIDIKAN SEJARAH

FAKULTAS ILMU SOSIAL

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

2021/2022

i
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan karunia-
nya penulis masih diberi kesempatan untuk menyelesaikan tugas makalah ini. Makalah ini
penulis susun untuk memenuhi tugas Mata kuliah Pengembangan Materi Ilmu Pengetahuan
Sosial. Makalah ini dirancang sesuai dengan langkah-langkah yang sudah diberikan oleh Ibu
Dr. Lukitaningsih, M. Pd. selaku dosen pengampu pada mata kuliah Pengembangan Materi
Ilmu Pengetahuan Sosial. Penulis telah menyusun tugas ini dengan sebaik-baiknya tetapi
mungkin masih ada kekurangan-kekurangan untuk mencapai kesempurnaan.

Akhir kata, penulis mengucapakan terima kasih kepada semua pihak yang telah
membantu baik secara langsung maupun tidak langsung sehingga makalah ini dapat selesai
tepat pada waktunya. Selanjutnya, penulis berharap semoga tugas ini bisa memberikan
manfaat serta menambah wawasan bagi para pembaca. Sebelumnya penulis mohon maaf
apabila terdapat kesalahan dan kata-kata yang kurang berkenan. Kami selaku penulis
menerima berbagai kritik yang sifatnya membangun agar tugas ini menjadi lebih baik lagi.

Medan, 13 Maret 2022

Kelompok 1

i
DAFTAR ISI

Kata Pengantar.........................................................................................................................i

Daftar Isi...................................................................................................................................ii

BAB I : PENDAHULUAN......................................................................................................1

1. Latar Belakang.............................................................................................................1
2. Rumusan Masalah........................................................................................................1
3. Tujuan Makalah............................................................................................................2

BAB II : PEMBAHASAN.......................................................................................................3

1. Ruang Lingkup dan Objek Studi Geografi...................................................................3


2. Prinsip dan Konsep Esensial Geografi.........................................................................5
3. Pengaruh Lokasi Terhadap Kondisi Fisik dan Aktivitas Manusia...............................9
4. Pengaruh Letak Terhadap Iklim dan Aktivitas Manusia...........................................11
5. Dinamika Kependudukan...........................................................................................12
6. Negara dan Regional..................................................................................................16
7. Menganalisis Masalah yang Berkaitan dengan Geografi...........................................19

BAB III : PENUTUP.............................................................................................................24

Daftar Pustaka........................................................................................................................26

ii
BAB I

PENDAHULUAN

1. Latar Belakang

Geografi merupakan ilmu yang mempelajari tentang fenomena-fenomena alam dan


manusia yang terjadi di permukaan bumi. Pentingnya mempelajari ilmu geografi
mengharuskan setiap orang mampu memahami lingkungan sekitar, fenomena alam dan
aktivitas manusia. Bagaimanapun juga manusia tidak pernah bisa dipisahkan dengan
lingkungan alam sekitarnya. Hal ini dibuktikan dengan segala kebutuhan manusia yang selalu
bergantung kepada alam, khususnya dalam kebutuhan hidup sehari-hari.

Hal yang demikian mendorong setiap manusia untuk selalu memanfaatkan lingkungan
alam dan juga harus melestarikannya. Kelestarian alam tidak pernah luput dari campur tangan
manusia yang bertanggung jawab. Langkah dalam melestarikan alam dapat dilakukan mulai
dari mempelajarinya sejak usia dini. Pendidikan seperti ini dapat diberikan bukan hanya
dalam sekolah formal tetapi juga dari pendidikan dalam keluarga.

Geografi adalah mata pelajaran yang termasuk dalam Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS)
yang diajarkan dari tingkat sekolah dasar hingga tingkat sekolah menengah. Geografi
bukanlah ilmu yang mengembangkan prinsip, konsep dan teori saja, melainkan mampu
mengkaji dan menganalisis peristiwa yang terjadi di muka bumi. Pemahaman dan rasa ingin
tahu mengenai ilmu geografi dikalangan siswa masih relatif rendah, siswa yang merasa
ngantuk dan bosan saat mengikuti pembelajaran Geografi, siswa beranggapan bahwa dalam
belajar geografi hanya cukup dengan menghafal. Siswa yang mengalami kesulitan belajar,
biasanya akan merasa semakin terbebani. Banyak faktor yang menyebabkan hasil belajar
pada siswa salah satunya adalah kurangnya motivasi untuk belajar Geografi seperti yang
diungkapkan umumnya siswa sangat memerlukan metode yang mudah, praktis, serta dapat
diterapkan untuk dipelajari secara mudah dan mengatasi berbagai kesulitan belajar.

2. Rumusan Masalah
1. Bagaimana ruang lingkup dan objek dari Geografi?
2. Apa saja prinsip dan konsep esensial Geografi?
3. Bagaimana pengaruh lokasi terhadap kondisi fisik dan aktivitas manusia?
4. Bagaimana pengaruh iklim terhadap aktivitas manusia?
5. Apakah itu Dinamika Kependudukan?

1
6. Apa itu negara dan regional?

3. Tujuan Penulisan Makalah


1. Penulisan makalah ini bertujuan untuk memberikan infomasi terhadap pembaca
mengenai konsep dasar dari Geografi.
2. Penulisan makalah ini bertujuan untuk memberikan pemahaman lebih jelas
mengenai apasaja ruang lingkup dalam Geografi.
3. Penulisan makalah ini bertujuan untuk memberikan materi secara keseluruhan
agar yang lain dapat mengerti lebih mendalam.

2
BAB II

PEMBAHASAN

1. Ruang Lingkup dan Objek Studi Geografi

Kata geografi berasal dari bahasa Yunani geo artinya bumi dan graphein artinya
tulisan Istilah geografi diperkenalkan pertama kali oleh Eratosthenes (Yunani/ Bapak
Geografi) melalui bukunya "Geographica" yang artinya tulisan tentang bumi Laporan
perjalanan menjelajahi bumi dan negara-negara yang disebut Logografi dipelopori oleh
Herodotus dan Strabo. Oleh karena itu geografi sering juga disebut ilmu bumu Namun, yang
menjadi kajian geografi tidak hanya mengenai permukaan bumi saja, melainkan juga
berbagai hal yang ada di permukaan bumi, di luar bumi, bahkan benda-benda di ruang
angkasa pun juga merupakan objek kajian geografi..

Geografi sebagai ilmu terus berkembang (expanding environment) perkembangannya


begitu luas sehingga para pakar geografi (geograf) cenderung untuk membagi menjadi
cabang-cabang ilmu pembantu guna menunjang pengetahuan geografi. Dalam
perkembangannya, geografi menguraikan tentang permukaan bumi, iklim, ruang angkasa,
penduduk, flora dan fauna serta hasil-hasil yang diperoleh dari bumi, yaitu hasil interaksi
antara manusia dengan lingkungannya. Jika bumi dipandang dari segi teori lingkungan hidup,
permukaan bumi dapat dikelompokkan menjadi tiga lingkungan, yaitu sebagai berikut.

1. Lingkungan fisik (physical environment) atau abiotik adalah segala sesuatu di sekitar
manusia yang berupa makhluk tak hidup, misalnya tanah, udara, air, dan sinar
matahari.
2. Lingkungan biologis (biological environment) atau biotik adalah sesuatu di sekitar
manusia yang berupa makhluk hidup, seperti binatang, tumbuh-tumbuhan termasuk di
dalamnya adalah manusia segala
3. Lingkungan sosial (social environment) adalah segala sesuatu di sekitar manusia yang
berwujud tindakan atau aktivitas manusia baik dalam hubungannya dengan
lingkungan alam maupun hubungan antarmanusia. Berdasarkan pandangan mengenai
geografi diatas maka ruang lingkup geografi meliputi:
1. Bentang alam permukaan bumi
2. Tempat-tempat di muka bumi
3. Ruang, khususnya permukaan bumi

3
4. Efek-efek partial lingkungan alami atas manusia
5. Pola-pola kovariasi kedaerahan
6. Lokasi, distribusi, saling ketergantungan sedunia dan interaksi dalam
keteraturan
7. Kombinasi fenomena di permukaan bumi
8. Sistem yang luas yang menyangkut manusia dan alam (The vast system of
man and nature)
9. Sistem manusia - bumi 10. Hubungan-hubungan dan pengaruh timbal-balik
dalam ekosistem
10. Ekologi manusia
11. 12. Diferensiasi areal fenomena-fenomena yang bertautan di permukaan bumi
dalam arti pentingnya bagi manusia.

Geografi sebagai suatu cabang ilmu memiliki objek kajian. Objek kajia geografi dapat
diklasifikasikan menjadi objek material dan objek formal. Objek material terdiri atas litosfer
(kajian dalam Geologi, Geomorfolog dan Pedologi), Hidrosfer (kajian dalam Hidrologi dan
Oseanografi). Atmosfer (kajian dalam meteorologi dan klimatologi), Biosfer (kajian dalam
botani dan zoologi) dan Antroposfer (kajian dalam demografi dan kependudukan).
Sedangkan objek formal geografi berupa pendekatan (cara pandang) yang digunakan untuk
mengkaji objek material atau fenomena geosfer. Pendekatan ini terdiri atas:

1. Pendekatan keruangan (spatial approach) merupakan ciri khas yang membedakan


geografi dengan ilmu lainnya. Pendekatan keruangan adalah upaya dalam
mengkaji rangkaian persamaan dari perbedaan fenomena geosfer dalam ruang,
Aspek-aspek ruang muka bumi meliputi faktor lokasi, kondisi alam, dan kondisi
sosial budaya masyarakatnya (Bintarto dan Hadisumarno, 1991). Pendekatan
keruangan ini dapat digunakan dalam menganalisis persebaran penggunaan ruang
dan perencanaan ruang dan lainnya. Contoh pemilihan lokasi untuk pertanian
perlu dianalisis terlebih dahulu faktor fisik seperti kondisi lahan, topografi, iklim,
dan lainnya.
2. Pendekatan kelingkungan (ecological approach) merupakan cara pandang geografi
dalam menelaah dan menganalisis hubungan manusia dengan lingkungan alam
menggunakan prinsip ekologi.
3. Pendekatan kompleks wilayah merupakan cara pandang geografi dalam menelaah
suatu gejala atau masalah dengan kombinasi pendekatan keruangan dan

4
pendekatan kelingkungan. Interaksi antar wilayah merupakan contoh pendekatan
ini. Wilayah perdesaan dan perkotaan memiliki interaksi dan interdependensi
dalam berbagai aspek seperti pemenuhan kebutuhan pangan, tenaga kerja,
pemasaran produk, pendidikan dan lainnya.

Kajian geografi mencakup tiga aspek utama sebagai berikut:

1. Geografi fisik dengan kajian dinamika planet bumi yang terkait aspek fisik pada
geosfer yaitu atmosfer, lithosfer, hidrosfer dan biosfer.
2. Geografi manusia dengan kajian terhadap kehidupan manusia, pengaruh ma
terhadap lingkungan, aspek-aspek social, politik, ekonomi dan budaya. Pada
geosfer, kajian ini sering dinamakan antroposfer.
3. Geografi teknik dengan kajian teknis dalam geografi berupa pemetaan,
penginderaan jauh dan system informasi geografi.
2. Prinsip dan Konsep Esensial Geografi

Prinsip geografi menjadi dasar dalam menelaah dan menganalisis masalah geografi
pada geosfer (atmosfer, hidrosfer, lithosfer, biosfer dan antroposfer). Prinsip itu terdiri atas
prinsip penyebaran, prinsip interelasi, prinsip deskripsi, dan prinsip korologi.

1. Prinsip penyebaran (distribusi)

Prinsip penyebaran digunakan untuk menelaah dan menganalisis suatu gejala yang
tersebar tidak sama dan tidak merata di permukaan bumi. Gejala ini berupa bentang alam,
iklim dan cuaca, flora dan fauna, persebaran penduduk, persebaran SDA, aktivitas manusia
dan lainnya. Contoh penggunaan prinsip distribusi: persebaran sumber daya alam Indonesia
tidak sama dan tidak merata, wilayah Indonesia bagian barat lebih kaya migas sedangkan
Indonesia bagian timur lebih kaya bahan mineral.

2. Prinsip interelasi

Prinsip interelasi menyatakan adanya hubungan antara satu gejala/ fenomena geografi
dengan gejala/fenomena lainnya yang terjadi dimuka bumi. Dengan prinsip interelasi bisa
dianalisis hubungan antara faktor fisik dengan faktor fisik, antara faktor manusia dengan
faktor manusia, dan antara faktor fisik dengan faktor manusia. Hasil analisis tersebut, dapat
menggambarkan karakteristik gejala atau fakta geografi pada suatu wilayah. Contoh prinsip
interelasi: penebangan hutan secara liar di wilayah hulu sungai akan menyebabkan wilayah

5
resapan air berkurang, erosi meningkat, sedimen pada sungai semakin banyak, sehingga saat
musim hujan, potensi terjadinya banjir pada aliran sungai dan sekitarnya semakin besar.

3. Prinsip deskripsi

Prinsip deskripsi merupakan penjelasan lebih mendalam tentang karakteristik gejala


geografi. Penjelasan ini dapat berupa kata kata, diagram, grafik, tabel dan peta. Prinsip ini
digunakan dalam menjelaskan interelasi karakteristik gejala geografi, hubungan antar gejala,
sebab akibat dan distribusi keruangannya. Penggunaan prinsip ini melalui proses
pengumpulan data, klasifikasi data, pengolahan data, penyajian data dalam bentuk tabel,
grafik, gambar, diagram ataupun peta lalu dinarasikan dalam bentuk tulisan.

4. Prinsip korologi

Prinsip korologi merupakan gabungan dari prinsip distribusi, interelasi dan deskripsi.
Jadi pada prinsip korologi ini semua gejala atau permasalahan dalam geografi ditinjau dari
penyebaran, interelasi, interaksi dan integrasi sebagai satu kesatuan yang utuh. Prinsip ini
merupakan ciri dari geografi modern. Contoh penggunaan prinsip korologi: dalam kajian
pertanian kita perlu menelaah sebaran pertanian tersebut pada suatu wilayah (misalnya
tanaman pertanian yang cocok di pegunungan dan tidak akan sama dengan tanaman pertanian
pada dataran rendah), interelasi antara faktor fisik (iklim, tanah, ketersediaan air dan
sebagainya) dan non fisik (SDM, tatanan masyarakat dan faktor nonsosial lainnya) dalam
mendukung pertanian dan kaitannya dengan kehidupan masyarakat pada wilayah tersebut.

Selain prinsip diatas, terdapat juga 10 konsep esensial dalam menelaah gejala
geografi. Konsep ini dirumuskan dalam seminar lokakarya IGI 1989 dan 1990 seperti berikut
ini:

1. Konsep lokasi

Konsep lokasi berkaitan dengan letak suatu objek dan menjadi ciri khusus ilmu
geografi. Konsep ini terbagi dua yaitu lokasi absolute dan lokasi relatif. Lokasi absolut
menunjukkan letak yang mutlak statis/tidak berubah-ubah/ tetap. Contohnya lokasi
berdasarkan letak astronomis (koordinat garis lintang dan garis bujur), letak astronomis
Indonesia 6 derajat lintang utara sampai 11 derajat lintang selatan serta 95 derajat bujur timur
sampai 141 bujur timur (6 LU 11°LS, dan 95°BT-141"BT). lokasi relative yang bersifat
dinamis karena dikaitkan dengan objek yang berada disekitarnya. Lokasi relative ini akan

6
menunjukkan nilai suatu lokasi bersifa strategis atau tidak strategis. Contoh: letak geografis
Indonesia yang berada diantara Samudera Hindia dan Samudera Pasifik dan diantara Benua
Asia dan Benua Australia.

2. Konsep jarak

Konsep jarak sangat berkaitan dengan lokasi, karena nilai lokasi dapat bergantung
pada jarak. Jarak dapat menjadi faktor pembatas alami dalam perkembangan suatu lokasi.
Konsep jarak ini terbagi menjadi jarak absolut dan jarak relatif. Jarak absolut diukur dari
jarak sebenarnya misalnya dalam satuan km atau mil. Contoh jarak absolut yaitu Kota Medan
dengan Kota Padang adalah 776 km. Sedangkan jarak relatif diukur dalam satuan waktu.
Contohnya: Kota Medan ke Kota Padang dapat ditempuh dalam waktu 1 jam dengan naik
pesawat dan 19 jam dengan naik kendaraan darat.

3. Konsep keterjangkauan (accsessibility)

Konsep ini terkait kemudahan suatu lokasi dapat dijangkau atau diakses dari lokasi
lainnya. Dalam hal ini keterjangkauan terkait dengan aspek fisik seprti topografi dan bentang
alam serta ketersediaan sarana dan prasarana transportasi untuk menempuh jarak ke suatu
lokasi. Contohnya: Danau Toba yang menjadi prioritas sektor pariwisata di Sumatera Utara
masih sulit diakses jika hanya mengandalkan sarana dan prasarana transportasi yang ada.
Untuk itu agar jumlah kunjunga meningkat dari wisatawan lokal dan mancanegara, maka
perlu dibangun jalan tol, bandara dan penambahan alat transportasi.

4. Konsep pola

Konsep pola berkaitan dengan struktur, susunan, bentuk serta persebaran suatu obyek
dalam ruang. Tiap obyek memiliki pela pola yang berbeda baik bersifat alami maupun buatan
Cont permukiman disepanajang garis pantal membentuk pola memanjang sesual garis pantal
sedangkan pola permukiman di wilayah perbukitan cenderung menyebar sesuai morfologi

5. Konsep morfologi

Konsep ini berkaitan bentuk muka bumi sebagai hasil proses alam dan aktivitas
manusia. Contoh: bentuk lahan akan terkait erosi, pengendapan, penggunaan lahan, ketebalan
lapisan tanah. ketersediaan air dan lainnya.

6. Konsep aglomerasi

7
Konsep aglomerasi menunjukkan pemusatan aktivitas pada wilayah tertentu yang
memiliki keunggulan spasial maupun non spasial Contoh: pemusatan kawasan ekonomi
misalnya kawasan industri dan kawasan khusus.

7. Konsep differensiasi area

Konsep ini menjelaskan adanya perbedaan antara satu wilayah dengan wilayah
lainnya baik dari segi fisik maupun sosial. Dalam konsep ini kita dapat mengidentifikasi
pembeda suatu wilayah Contoh masyarakat dipinggir pantai cenderung menjadi nelayan
sedangkan masyarakat dataran tinggi menjadi petani. Perbedaan wilayah inilah yang
menimbulkan interaksi dan kerjasasama antar wilayah.

8. Konsep interaksi dan interdependensi

Konsep ini menjelaskan hubungan dan ketergantungan suatu wilayah dengan wilayah
lainnya. Tidak ada wilayah dapat memenuhi kebutuhan masyarakatnya sendiri karena potensi
setiap wilayah berbeda-beda. Contoh: wilayah pedesaan menjadi pemasok bahan pangan dan
tenaga kerja bagi perkotaan, sedangkan daerah perkotaan memasarkan produk-produk dan
teknologi ke pedesaan.

9. Konsep keterkaitan keruangan

Konsep ini menganalisis keterkaitan suatu gejala georafi akibar aktivitas diwilayah
lain dalam bentuk sebab-akibar. Misalnya pembangunan yang semakin pesat pada wilayah
Bogor telah mengakibatkan kerusakan keseimbangan alam, lahan resapan semakin berkurang
sedimen pada sungai semakin tebal sehingga pada saat hujan, sungai yang hulunya dari
Bogor pada umumnya meluap dan membanjiri wilayah sekitarnya termasuk pada bagian hilir
sungai seperti Jakarta. Namun tidak hanya itu penyebabnya, pembangunan dan tatakelola
ruang di Jakarta juga ikut menjadi penyebab banjir.

10. Konsep nilai guna

Konsep nilai guna berkaitan dengan potensi suatu lokasi. Konsep ini juga terkait
dalam perencanaan dan pengembangan wilayah. Nilai guna sangat bergantung pada letak dan
ketersediaan teknologi. Misalnya tanah yang terletak dikampung memiliki nilai jual yang
lebih murah dibandingkan daerah perkotaan, rumah yang terletak dekat kuburan akan
memiliki nilai jual yang lebih rendah dibandingkan rumah yang dekat dengan pusat
perbelanjaan.

8
3. Pengaruh Lokasi terhadap Kondisi Fisik dan Aktivitas Manusia

Beberapa istilah yang perlu dipahami terlebih dahulu meliputi :

a. Lokasi

Dalam kajian geografi, lokasi ini sering juga disebut letak/posisi/situs (site).lokasi terdiri
atas lokasi absolute dan lokasi relatif. Lokasi absolut adalah lokasi yang sudah
pasti/statis/tidak berubah, misal: Lokasi suatu objek di permukaan bumi dengan sistem
koordinat garis lintang dan garis bujur. Lokasi tersebut sudah mutlak tidak akan berubah
angka-angka koordinatnya. Demikian juga lokasi yang ditunjukkan dengan alara misal: Jalan
Willem Iskandar Pasar V Medan, merupakan lokasi mutlak

1. Terjadinya Konsentrasi Produsen/Pedagang dari Berbagai Jenis Barang. Christaller


menyatakan bahwa produsen berbagai jenis barang untuk orde yang sama cenderung
berlokasi pada titik sentral di wilayahnya dan hal ini mendorong terciptanya kota.
2. Terjadinya Konsentrasi Produsen/Pedagang dari Barang. Sejenis Konsep threshold
tidak memungkinkan proodusen/pedagang sejenis berada berdekatan karena pada
satu ruang threshold hanya boleh ada satu produsen/pedagang.
3. Model Von Thunen Johann Heinrich Von Thunen membahas tentang perbedaan
lokasi dari berbagai kegiatan pertanian atas dasar perbedaan sewa tanah. Konsep Von
Thunen bahwa sewa tanah sangat memengaruhi jenis kegiatan yang diambil tempat
pada lokasi tertentu masih tetap berlaku dan hal ini mendorong terjadinya konsentrasi
kegiatan tertentu pada lokasi tertentu.
4. Teori Lokasi Biaya Minimum Weber. Alfred Weber mendasarkan teorinya bahwa
pemilihan lokasi industry didasarkan atas prinsip minimasi biaya. Weber menyatakan
bahwa lokasi setiap industri tergantung pada total biaya transportasi dan tenaga kerja
di mana penjumlahan keeduanya harus minimum.
5. Teori Lokasi Pendekatan Pasar Losch. Losch mengatakan bahwa lokasi penjual
sangat berpengaruh terhadap jumlah konsumen yang digarapnya.Makin jauh dari
tempat penjual, konsumen makin enggan.Sedangkan lokasi relatif bersifat dinamik,
nilai atau peran lokasi relative ini ditentukan oleh objek-objek lain yang ada kaitan
dengan objek pertama yang menjadi titik perhatian.

Demikian pula untuk istilah tersebarnya sesuatu yaitu: sebaran (distribution) dan
susunan (arrangement). Istilah ini berkenaan dengan aspek dari letak sesuatu yang terdapat di

9
pemukaan bumi. Menempatkan sesuatu (melokasikan) mengandung arti merelasikan
(menghubungkan) dengan sesuatu.

b. Jarak

Pengertian jarak erat kaitannya dengan lokasi relatif. Karena nilai sesuatu objek
ditinjau dari lokasi relatifnya ditentukan oleh jarak terhadap objek atau objek lain yang
mempunyai hubungan fungsional Jarak mempunyai 3 (tiga) dimensi ukuran yakni: (1) Jarak
geometrik dengan satuan ukuran kilometer, mil, yard, dan lainnya, (2) Jarak diukur dari
dimensi waktu, yaitu menit, jam, hari, minggu dan lainnya, dan (3) Jarak diukur dari dimensi
ekonomi yaitu biaya yang diperlukan untuk memindahkan barang perkesatuan volume atau
berat.

c. Wilayah

Wilayah (region) dapat diartikan sebagai bagian dari permukaan bumi yang
mempunyai keseragaman atas dasar ciri-ciri tertentu baik yang bersifat fisik maupun sosial.
Ciri yang dimaksud, misal: iklim, topografi, jenis tanah, kebudayaan, bahasa, ras dan lainnya.
Ukuran dari suatu wilayah sangat luwes, dapat hanya merupakan satu dusun ataupun satu
rukun tetangga, hingga meliputi wilayah yang merupakan suatu benua, bahkan gabungan dari
benua misalnya Eropa dan Asia yang disebut Eurasia.

d. Ruang

Dalam arti sempit ruang dapat diartikan sama dengan wilayah yang mempunyai batas-
batas tertentu baik keadaan alam, sosial, pemerintahan dan lainnya. Ruang memuat 2 (dua)
dimensi yaitu Isi dan Jarak. Dimensi isi menyangkut lingkungan alam dan lingkungan sosial
sedangkan dimensi jarak dapat dibedakan menjadi jarak geometric, jarak waktu, dan jarak
ekonomi. Karena itu pengertian ruang dapat pula dibedakan menjadi ruang absolut dan ruang
relatif.

e. Aksesibilitas

Aksesibilitas mempunyai kaitan sangat erat dengan lokasi dan jarak, Aksesibilitas
adalah derajat atau tingkat kemudahan suatu lokasi untuk dapat dicapai dari lokasi atau
tempat lokasi lain. Karena aksesibilitas sangat erat kaitannya dengan lokasi dan jarak,
sehingga derajat atau tingkatnya juga berkaitan erat dengan perbaikan dan pembangunan
prasarana dan sarana perhubungan.

10
4. Pengaruh Letak Terhadap Iklim dan Aktivitas Manusia
Letak suatu wilayah dipermukaan bumi sangat berpengaruh terhadap kondisi iklim.
Iklim adalah keadaan rata- rata cuaca disuatu daerah dalam jangka lama dan tetap. Keadaaan
iklim sangat terlihat di muka bumi ini, karena secara langsung atau tidak langsung iklim
mempengaruhi tatanan global dalam kehidupan manusia, bukan hanya pada alamnya saja tapi
juga dalam sektor ekonomi, sosial dan budaya.walaupun sama-sama tinggal di bumi namun
ada tempat yang lebih hangat dan lebih dingin, dan semua itu dipengaruhi Oleh iklim.
Ditinjau dari letak lintang, maka iklim didunia dapat dikelompokkan seperti berikut:
Pembagian iklim tersebut meliputi:
1. Iklim Tropis
Daerah tropis ini terletak pada garis lintang 23,50 LU - 23,50 LS. Tropika adalah
daerah di permukaan Bumi, yang secara geografis berada di sekitar ekuator, yaitu yang
dibatasi oleh dua garis lintang 23.5 derajat LS dan 23.5 derajat LU: Garis Balik Utara (GBU,
cer di utara dan GarisBalik Selatan (GBS, Tropic ofCapricorn) di selatan. Ciri-ciri iklim
tropis adalah sebagai berikut: 1.) Suhu udara rata-rata tinggi, karena matahari selalu vertikal.
Umumnya suhu udara antara 20- 230C. Bahkan di beberapa tempat rata-rata suhu tahunannya
mencapai 300C; 2) Amplitudo suhu rata- rata tahunan kecil. Di khatulistiwa antara 1—50C,
sedangkan ampitudo hariannya lebih besar; 3) Tekanan udaranya rendah dan perubahannya
secara perlahan dan beraturan; 4) Hujan banyak dan lebih banyak dari daerah-daerah lain di
dunia. Contoh: Negara Indonesia dan ASEAN.
2. Iklim Subtropis
Daerah Subtropis terletak antara 23,50LU-350LU, dan 23,50LS- 3501S Kondisi iklim
subtropis diwarnai dengan gangguan dan rintangan dari alam seperti badai, hujan salju, atau
tornado. Daerah beriklim subtropis memiliki 4 musim yaitu musim semi, musim panas,
musim gugur, dan musim dingin. Keempat musim di atas memiliki karakteristik tersendiri,
dengan suhu maksimal, suhu minimal, kelembaban, maupun kondisi mahluk hidup yang
berbeda. Daerah subtropis di belahan bumi utara meliputi: Sebagian besar Eropa, kecuali
Skandinavia; Kawasan Asia Tengah, Asia Timur, dan Asia Barat sebelah utara; Amerika
Serikat dan sekelilingnya.; Afrika Utara dan Afrika Bagian Selatan.
3. Iklim Sedang
Daerah iklim sedang terletak antara 350 LU - 66,50 LI 23,50 dan 350 LS - 66,50 LS.
Dalam geografi, garis lintang sedang terletak di antara tropika dan lingkaran kutub.
Perubahan di daerah ini antara musim panas dan musim dingin biasa sejuk, daripada terlalu
panas atau dingin. Tapi di wilayah benua, seperti bagian tengah Amerika Utara, variasi antara
11
musim panas dan musim dingin bisa ekstrem. Di daerah yang dianggap tropis, pemukiman di
dataran tinggi (contohnya pegunungan Andes) memiliki iklim sedang.
4. Iklim Dingin
Daerah iklim dingin terletak antara 66,50 LU — 900 LU dan 66,50LS — 900LS.
Iklim kutub adalah iklim dingin yang terdapat di daerah kutub. Di daerah itu musim dingin
berlangsung lama, musim panas yang sejuk berlangsung singkat, udaranya kering, tanahnya
selalu membeku sepanjang tahun, saat musim dingin seluruh tanah ditutupi es, memiliki jenis
vegetasi berupa lumut-lumutan dan semak-semak. Wilayahnya di belahan bumi utara yaitu
Amerika Utara, Greenland' dan pantai utara Siberia, sedangkan di belahan bumi selatan yaitu
antartika.
Iklim sangat mempengaruhi kehidupan manusia. Iklim dapat menjadi faktor
penghambat dan faktor pendukung berbagai aktivitas manusia. Selain pemilihan tempat
tinggal, berbagai aktivitas manusia Iainnya juga dipengaruhi iklim antara Iain pertanian,
perkebunan, perikanan, transportasi dan Iainnya. Namun tak hanya faktor iklim, faktor fisik
dan non fisik Iainnya sering kali berinteraksi dalam menentukan aktivitas manusia. Misalnya
pertanian, sektor ini dipengaruhi Oleh iklim, kesuburan tanah, ketersediaan air, keahlian
petani, kepemilikan lahan dan sebagainya.
5. Dinamika Kependudukan

Masyarakat Indonesia merupakan masyarakat yang majemuk. Persebaran penduduk,


konsentrasi penduduk di setiap permukaan bumi tidaklah sama. Manusia hidup tersebar di
setiap penjuru dunia secara tidak merata bahkan di setiap negara dari hasil sensus yang
dilakukan setelah dipetakan tampak bahwa tempat tinggal penduduk tersebar secara tidak
merata. Fungsi geografi kemudian adalah melakukan analisis mengapa persebaran itu tidak
merata, membandingkan karakteristik geografis wilayah yang padat dan yang jarang
penduduknya, peserta menggali faktor-faktor geografis manakah yang mempengaruhi
persebaran penduduk tidak merata.

Kepadatan penduduk dinyatakan dalam kepadatan aritmatik, kepadatan fisiologis dan


kepadatan agraris. Geografi mengkaji mengapa di suatu wilayah terjadi kepadatan penduduk
sedemikian rupa dan menganalisis faktor-faktor geografis mana yang menjadikan suatu
wilayah pada penduduknya.

1. Kuantitas penduduk Indonesia

a. Jumlah dan pertumbuhan penduduk

12
Jumlah penduduk Indonesia berdasarkan data administrasi kependudukan badan pusat
statistik atau BPS Juni 2021 adalah sebanyak 272248500 jiwa. Jika dibandingkan dengan
sensus penduduk terdahulu maka dapat dilihat bahwa jumlah penduduk Indonesia terus
mengalami peningkatan. jumlah penduduk per Juni 2021 bertambah sebanyak 2.048.500 jiwa
dari hasil sensus penduduk tahun 2020. Dengan membandingkan jumlah penduduk hasil
suatu sensus dengan sensus sebelumnya maka akan didapatkan laju pertumbuhan penduduk
rata-rata per tahun antarkedua sensus.

b. Persebaran penduduk Indonesia

Persebaran penduduk di Indonesia tidak merata baik persebaran antar pulau provinsi
dan kabupaten maupun antar perkotaan dan pedesaan. Akibat dari tidak meratanya penduduk
yaitu luas lahan pertanian di Jawa semakin sempit. Untuk mengatasi masalah masalah
persebaran penduduk yang tidak merata pemerintah melaksanakan beberapa program sebagai
berikut :

1. Transmigrasi ke wilayah yang jarang penduduknya


2. Pemerataan lapangan kerja dengan mengembangkan industri di luar pulau Jawa
3. Pengendalian jumlah penduduk dengan program KB atau penundaan usia menikah.

Persebaran penduduk sangat terkait dengan kepadatan penduduk karena penduduk


yang tersebar tidak merata menunjukkan ada daerah yang merupakan tempat akumulasi
penduduk karena kesuburan atau fasilitas lainnya sehingga menjadi tempat yang menarik
untuk menjadi tempat tinggal dan tempat mencari nafkah dan begitu juga sebaliknya.

Persebaran penduduk sangat terkait dengan kepadatan penduduk karena penduduk


yang tersebar tidak merata menunjukkan ada daerah yang merupakan tempat akumulasi
penduduk karena kesuburan atau fasilitas lainnya sehingga menjadi tempat yang menarik
untuk menjadi tempat tinggal dan tempat mencari nafkah dan begitu juga sebaliknya.

2. Kepadatan penduduk

Kepadatan penduduk kasar atau crude population density (CPD) adalah ukuran yang
menggambarkan jumlah penduduk untuk setiap kilometer persegi luas wilayah. Luas wilayah
yang dimaksud adalah luas seluruh daratan pada suatu wilayah administrasi. Formula yang
digunakan untuk menghitung kepadatan penduduk adalah :

CPD =jumlah penduduk/luas wilayah

13
Kepadatan penduduk fisiologis menunjukkan jumlah penduduk untuk setiap kilometer
persegi wilayah lahan yang ditanami atau lahan pertanian. Angka kepadatan penduduk
menunjukkan rata-rata jumlah penduduk tiap 1 km. Semakin besar angka kepadatan
penduduk maka semakin padat penduduk yang mendiami wilayah tersebut. Angka kepadatan
penduduk bermanfaat untuk hal-hal berikut :

1. Mengetahui konsentrasi penduduk di suatu wilayah


2. Sebagai referensi dalam pelaksanaan pemerataan dan persebaran penduduk atau
program transmigrasi.
3. Komposisi penduduk

Komposisi penduduk merupakan pengelompokan penduduk berdasarkan kriteria


tertentu. Komposisi penduduk dalam arti demografi adalah komposisi penduduk menurut
umur dan jenis kelamin. Kedua variabel ini sangat mempengaruhi pertumbuhan penduduk di
masa yang akan datang. Komposisi penduduk menurut umur dan jenis kelamin merupakan
yang terpenting karena bagi pemerintah sebuah negara untuk menentukan kebijakan
pendudukan untuk beberapa tahun kedepan.

Komposisi penduduk dibagi menjadi beberapa kelompok, yaitu:

1. Berdasarkan aspek biologis, yaitu pengelompokan berdasarkan umur dan jenis


kelamin. Umur penduduk dikelompokkan menjadi 3 yaitu: Umur 0-14 tahun
dinamakan usia muda/usia belum produktif. Umur 15-64 tahun dinamakan usia
dewasa/usia kerja/usia produktif. Umur 65 tahun ke atas dinamakan usia tua/usia tak
produktif/ usia jompo.
2. Berdasarkan aspek social, yaitu pengelompokan berdasarkan tingkat pendidikan dan
status perkawinan. Berdasarkan tingkat atau jenjang pendidikan yang telah ditamatkan
penduduk dapat dikelompokkan dalam tingkat SD, SLTP, SLTA, dan Perguruan
Tinggi. Pengelompokkan ini dapat digunakan untuk menentukan besarnya tingkat
pendidikan penduduk.
3. Berdasarkan aspek ekonomis, yaitu pengelompokan berdasarkan jenis pekerjaan dan
tingkat pendapatan. Komposisi penduduk menurut pekerjaan Penduduk antara lain
pegawai negeri sipil, TNI, POLRI, buruh, pedagang, petani, pengusaha dan sopir.
4. Berdasarkan aspek geografis, yaitu pengelompokan berdasarkan tempat tinggal.
Tempat tinggal yang sering digunakan dalam komposisi ini adalah tempat tinggal
penduduk di desa dan di kota. Ciri khas negara agraris seperti Indonesia adalah

14
sebagian besar penduduk tinggal di desa. Terdapat dua hal yang mempengaruhi
komposisi penduduk, yaitu usia dan jenis kelamin. Dari dua hal ini, bisa ditentukan
rasio beban ketergantungan atau dependency ratio dan jenis kelamin dari suatu
wilayah yang ditempati oleh penduduk.

1. Rasio Jenis Kelamin (Sex Ratio)

Rumus yang digunakan untuk menentukan rasio jenis kelamin adalah sebagai berikut:

SR = Penduduk Laki-laki/ Penduduk Perempuan x 100

2. Rasio Beban Ketergantungan (Dependency Ratio)

Rumus yang digunakan untuk menentukan rasio jenis kelamin adala sebagai berikut:

DR = Jumlah belum produktif = jumlah non produktif/ jumlah produktif x 100

jumlah produktif Komposisi penduduk di suatu wilayah disajikan dalam bentuk


piramida. Jenis piramida yang bisa digunakan terbagi atas tiga yan ekspansif sta oner, dan
konstruktif. Bentuk piramida penduduk dibedakan menjadi tiga macam yaitu:

1. Bentuk Limas (Expansive), menunjukkan jumlah penduduk un muda lebih banyak


dari pada usia dewasa maupun tua, sehingg pertumbuhan penduduk sangat
tinggi.contohnya: Indonesia, Filipina Mesir, Nigeria, Brazil.
2. Bentuk Granat (Stationer), menunjukkan jumlah usia muda hamper sama dengan
usia dewasa, sehingga pertumbuhan penduduk ke sekali, contohnya: Amerika
Serikat, Belanda, Norwegia, Finlandia
3. Bentuk Batu Nisan (Constructive), menunjukkan jumlah penduduk usia tua lebih
besar dari pada usia muda, jumlah penduduk mengalami penurunan, contohnya:
negara-negara yang baru dilanda perang Negara-negara berkembang pada
umumnya memiliki piramida penduduk berbentuk limas, sedangkan negara-negara
maju umumnya berbentuk granat atau batu nisan.

4. Kualitas Penduduk Indonesia

Kualitas penduduk menggambarkan tingkat kemajuan suatu masyarakat atau bangsa.


Indikator utama kualitas penduduk, yaitu: indeks harapan hidup, indeks pendidikan, dan
indek pendapatan. Pengukuran kualitas penduduk seperti ini cocok untuk memperbandingkan
tingkat kemajuan pendidikan negara yang memiliki latar belakang dalam aspek geografis,

15
sosial, budaya, dan kepercayaan. Indikator fisik (kesehatan, pendidikan, dan ekonomi) dapat
dinilai memadai untuk secara cepat mengetahui tingkat kemajuan penduduk di suatu wilayah
atau negara. Rendahnya kualitas penduduk tidak langsung diartikan bahwa "indikator"
tersebutlah yang menjadi penyebabnya. Tingkat kemiskinan merupakan indikator
keterbelakangan suatu penduduk atau negara. Jika tingkat kemiskinan melewati 10 %, dari
keseluruhan jumlah penduduk, maka secara keseluruhan dapat dikatakan bahwa kualitas
penduduk relatif rendah.

6. Negara dan Regional

Kata negara berasal dari kata de staat (Belanda dan Jerman), state (Inggris), dan
Le'etat (Prancis). Negara dalam arti luas adalah kesatuan sosial yang diatur secara
konstitusional untuk mewujudkan kepentingan bersama, dan negara merupakan suatu
organisasi atau badan tertinggyang memiliki kewenangan untuk mengatur perihal yang
berhubungandengan kepentingan masyarakat luas serta memiliki kewajiban
untumensejahterakan, melindungi dan mencerdaskan kehidupan bangsa.

1. Unsur-unsur Negara

a. Penduduk. Penduduk merupakan warga negara yang memiliki dan juga memiliki
kesepakatan diri untuk bersatu. Warga adalah pribumi atau penduduk asli Indonesia
dan penduduk n lain yang sedang berada di Indonesia untuk tujuan tertentu.
b. Wilayah. Wilayah merupakan daerah tertentu yang dikuasai atau menj teritorial dari
sebuah kepemilikan. Wilayah adalah salah satu un pembentuk negara yang paling
utama. Wilaya terdiri dari dara udara dan juga laut.
c. Pemerintah. Pemerintah merupakan unsur yang memegang kekuasaan untu
menjalankan pemerintahan.
d. Pengakuan dari Negara Lain. Negara yang baru merdeka memerlukan pengakuan dari
negan lain karena menyangkut keberadaan suatu negara. Apabila negan merdeka tidak
diakui oleh negara lain maka negara tersebut akan sulit untuk menjalin hubungan
dengan negara lain. Pengakuan dari negara yang lain ada yang bersifat de facto dan
ada yang bersifat de jure. Pengakuan de facto, artinya pengakuan tentang kenyataan
adanya suatu negara merdeka. Pengakuan seperti ini belum bersifat resmi. Sebaliknya,
pengakuan de jure, artinya pengakuan secara resmi berdasarkan hukum oleh negara
lain sehingga terjadi hubungan ekonomi, sosial, budaya, dan diplomatik

16
2. Tujuan dan fungsi Negara

Tujuan negara merupakan harapan atau cita-cita yang dicapai oleh negara, sedangkan
fungsi negara merupakan upaya atau kegiatan negara untuk mengubah harapan menjadi
kenyataan. akan Maka, tujuan negara tanpa fungsi negara adalah sia-sia, dan sebaliknya.
fungsi negara tanpa tujuan negara tidak menentu. Minimal, setiap negara harus melaksanakan
fungsi:

a. Melaksanakan penertiban (law and order) untuk mencapai tujuan bersama dan
mencegah terjadinya konflik, negara harus melaksanakan penertiban, menjadi
stabilisator
b. Mengusahakan kesejahteraan dan kemakmuran rakyat.

Uniform region menggunakan dasar keseragaman. Uniformitas tak pernah sempurna,


karena biasanya variasi tertentu menurut batas-batas yang boleh ber-dasarkan kriteria serta
perbedaan-perbedaan yang tidak relevan dapat diabai-kan. Climatic region adalah contoh
uniform region -dasar penggolongannya me-nurut curah hujan (milimeter setahun) dan suhu
udara (derejat Celsius). Nodal region menunjukkan gambaran homogen dalam hal struktur
internal. Organisasi struktur meliputi suatu pusat (nodal) atau bias juga beberapa pusat
wilayah sekitar yang mempunyai ikatan dengan pusat melalui garis peredaran (sirkulasi)
ataupun kekuasaan.

Suatu wilayah (areal) ditetapkan sebagai region, terutama berdasarkan kriteria adanya:

1. bentuk kesatuan (form unit),

2. kesatuan ruang (spatial unit) dan > Homogenitas

3. kesatuan fungsi (functional unit)

Mencirikan homogenitas sebagai hasil distribusi, interelasi dan in unsur-unsur geografi di


dalamnya, kriteria inilah wajib diperhatia geograf Penentuan suatu areal sebagai suatu region
berdasarkas ( tunggal misal: region kawasan industri (industrial region), regiona kawasan
politik (political region), region atau kawasan bahasa region), region atau kawasan iklim
(climatic region) dan Memperhatikan contoh ini, luas region bisa bervariasi. Region ind
relatif sempit dibanding dengan region bahasa atau region iklim. Kaw Industri Pulau Gadung
(di Jakarta) maupun Kawasan Industri Me (KIM di Medan) jauh lebih sempit dibanding
dengan Kawasan Ba Melayu (Sumatera wilayah Timur) atau Kawasan Iklim Tropik seterus

17
Klasifikasi kawasan (wilayah) seperti daerah perkotaan, perdes wilayah Indonesia
bagian Barat, Indonesia bagian Tengah dan Indone bagian Timur, kriterianya tidak hanya satu
tetapi banyak. Pembeda antara daerah perkotaan dengan daerah perdesaan meliputi keadaan
fis sosial, budaya, ekonomi dan lain lagi. Pembedaan antar Indonesia Wilay Barat, Tengah
dan Timur meliputi keadaan geologi, vegetasi (flora), hewa (fauna), kedalaman laut dan lain
lagi. Di sini meliputi banyak fakte sedang ukuran atau luas wilayah relatif sempit.

Suatu region terhadap region lain sukar ditentukan batasnya kares ada bagian-bagian
yang bertampalan (overlapping).

Telah dikemukakan bahwa suatu region merupakan satu kesatu baik kesatuan ruang
(region), kesatuan fungsi maupun kesatuan bentuk. Suatu region juga merupakan suatu
system keruangan (spatiall system) yang menyatukan komponen fisis dan non-fisis,
komponen ekonomi dengan non-ekonomi, komponen manusia dengan non-manusia dan
kompone lain lagi. Tentu saja pada suatu region ada komponen unsur yang lebih dominan
dari yang lain, sehingga region tersebut seikan faktor dominan tersebut.

Karena unsur ekonomi dan faktor ekonomi lebih menonjol dalam ruang tersebut, maka
dikategorikan ke dalam wilayah ekonomi. Contoh Kawasan Bahasa Melayu, dalam kawasan
ini tidak berarti tidak ada unsur bahasa lain seperti Bahasa Hindu, Bahasa Mongol Bahasa
Batak dan bahasa lain, tetapi karena unsur Melayu lebih dominan di kawasan ini, maka
dikategorikan ke dalam wilayah Bahasa Melayu. Contoh lain, kota Yogyakarta disebut
sebagai kota pendidikan, juga sebagai wilayah budaya. Antara kedua unsur ini berkembang
seiring hingga membentuk wilayah sulit dibedakan karena mana yang lebih dominan
keduanya sama-sama berkembang, dan bukan pula ada unsur lain yang terdapat di wilayah
ini.

18
7. Menganalisis masalah yang berkaitan dengan Geografi

Tsunami Palu

Gempa yang mengguncang Poso beberapa hari lalu sebenarnya tidak mengagetkan.
Wilayah ini dilalui oleh sebuah sesar gempa aktif yang dikenal dengan nama sesar Palu-Koro.
Selama ribuan tahun, berbagai peradaban silih berganti mendiaminya. Kerawanan yang tinggi
terhadap gempa membuat kita mesti menengok kembali wilayah ini sembari menggali
kearifan-kearifan dalam hal penanggulangan bencana dari masa lalu dan memetik hal-hal
baik yang relevan untuk kemaslahatan masa kini. Dan di atas semua itu: menjaga
keselamatan manusia beserta warisan peradaban di sekitarnya.

Fenomena alam berupa Tsunami ini terjadi di Palu dan Donggala, Sulawesi Tengah
pada 28 September 2018. Mulanya pada pukul 17.02 WIB, terjadi gempa bermagnitudo 7,4
yang mengguncang Kota Palu dan Donggala. Pusat Gempa ada pada kedalaman 10 km,
jaraknya ada di 27 km sebelah Timur Laut Donggala. Saking kencangnya getaran itu, orang-
orang di Kabupaten Gowa juga ikut merasakan, padahal Kabupaten Gowa berjarak sekitar
780 km dari Kota Palu.

Gara-gara Sesar Palu-Koro yang menggeliat ini, jembatan di dekat Pantai Talise
patah. Kubah Masjid Baiturrahman yang berwarna hijau juga ikut roboh. Hotel Roa-roa
roboh menimbun orang-orang di dalamnya.

Tsunami Datang

Badan Metereologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengaktivasi peringatan dini


tsunami, status siaga untuk pantai Donggala barat dan waspada untuk Donggala utara,
Mamuju, dan Kota Palu bagian barat.

Tsunami setinggi hampir 6 meter dengan kecepatan 800 km/jam menerjang Pantai
Talise, ketinggian ombak meraih baliho tinggi dekat pantai. Orang-orang kalang-kabut, jerit
kepanikan memekik. Yang berhasil mencapai bangunan tinggi dan cukup kuat bisa selamat,
misalnya di Palu Grand Mall. Bahkan rekaman video dari Palu Grand Mall viral di media
sosial. Namun banyak sekali yang menjadi korban jiwa keganasan gelombang dari laut itu.
Bangunan-bangunan luluh-lantak, listrik mati, saluran telekomunikasi terputus.

19
Air laut naik hingga mencapai Lantai 2 Hotel Mercure, Palu. Hal ini disampaikan
Wali Kota Makassar Muhammad Ramdhan 'Danny' Pomanto lewat percakapannya dengan
Asisten II Pemkot Makassar, Sittiara (Ira).

Kejadian ini disampaikan Wali Kota Makassar Muhammad Ramdhan 'Danny'


Pomanto lewat percakapannya dengan Asisten II Pemkot Makassar Sittiara (Ira), yang saat
ini berada di Palu, Sulteng. Sittiara berada di Palu dan tempat menginapnya di hotel bintang
empat itu rusak. Kawasan pantai Donggala juga kena tsunami. BMKG mengakhiri peringatan
dini tsunami pukul 17.36 WIB.

Bandara Mutiara Sis Al Jufri Palu ditutup gara-gara gempa itu. Menara Air Traffic
Controler (ATC) rusak, lantai empatnya rubuh. Landasan pacu retak 500 meter. Seorang
petugas ATC bernama Anthonius Gunawan Agung bertahan di menara saat gempa
berguncang, demi memandu pesawat Batik Air untuk lepas landas. Seketika tugasnya
ditunaikan, dia melompat dari menara lantai empat. Dia mengalami luka-luka dan nyawanya
tak tertolong saat hendak dilarikan ke rumah sakit.

Karena bandara di Palu lumpuh, maka tim evakuator saat itu bergerak melalui
Balikpapan dan Makassar. Barulah pada Sabtu 29 September sore hari, bandara di Sis Al
Jufri di Palu dibuka namun masih terbatas untuk pesawat Hercules yang mengangkut bantuan
saja.

Hingga 20 Oktober 2018, korban tewas akibat bencana gempa, tsunami, dan likuifaksi
di Sulawesi Tengah itu mencapai 2.113 jiwa, sebanyak 1.703 jiwa di antaranya ada di Kota
Palu. Sebanyak 4.612 orang mengalami luka berat. Ada 223.751 orang mengungsi di 122
titik.

Menurut catatan akhir tahun BNPB Selasa (18/12/2018), angka korban jiwa
diperbaharui. Korban meninggal sebanyak 2.101 jiwa, sebanyak 1.727 jiwa di antaranya ada
di Kota Palu, 188 jiwa di Sigi, 171 jiwa di Donggala, 15 jiwa di Parigi Moutong, 1 jiwa di
Pasangkayu. Adapun korban hilang sebanyak 1.373 jiwa. Korban luka-luka ada 4.438 jiwa.
Sebanyak 221.450 orang mengungsi. Dampak kerugian senilai Rp 2,89 triliun, dampak
kerusakan senilai RP 15,58 triliun.

20
Analisis Masalah Tsunami Palu

Terjadinya Tsunami di Kota Palu dan Donggala, apabila dianalisis melalui beberapa bidang:

 Geografi
Apabila dilihat dari Geografi, Tsunami di Kota Palu pada awalnya dimulai dengan
terjadinya gempa yang terjadi beberapa kali dengan skala yang berbeda dan gempa
dengan berskala besar yaitu 7,4. Gempa dengan skala yang besar itu, merusak
beberapa bangunan besar yang menyebabkan korban jiwa juga. Gempa dengan skala
7,4 ini juga dapat dirasakan oleh orang-orang di Kabupaten Gowa, padahal Kabupaten
Gowa berjarak sekitar 780 km dari Kota Palu. Sehingga akibat dari Gempa ini bukan
hanya dirasakan oleh orang di Palu tetapi juga oleh orang-orang yang masih berada
disekitar Kota Palu dan Donggala.
 Ekonomi
o Pada awalnya, 1 orang tewas dan 10 orang luka-luka dikabarkan akibat gempa
pertama berskala 6,0 pukul 15.00 WITA. Namun begitu, angka begitu cepat
meningkat, sampai diketahuilah jumlah korban telah sampai 420 orang
meninggal. Pada Selasa 2 Oktober, Sutopo mengabarkan bahwa, korban
meninggal telah mencapai 1234 orang. Adapun jumlah orang tertimbun yang
dilaporkan masyarakat telah mencapai 152 orang. Orang yang terluka dibawa
ke rumah sakit untuk cepat mendapatkan perawatan. Korban yang tewas
maupun yang terluka, merupakan korban tertimpa bangunan yang roboh.
BPBD Kabupaten Donggala juga menyatakan bahwa puluhan rumah rusak
karena adanya gempa ini.
o Hingga 20 Oktober 2018, korban tewas akibat bencana gempa, tsunami, dan
likuifaksi di Sulawesi Tengah itu mencapai 2.113 jiwa, sebanyak 1.703 jiwa di
antaranya ada di Kota Palu. Sebanyak 4.612 orang mengalami luka berat. Ada
223.751 orang mengungsi di 122 titik.
o Menurut catatan akhir tahun BNPB Selasa (18/12/2018), angka korban jiwa
diperbaharui. Korban meninggal sebanyak 2.101 jiwa, sebanyak 1.727 jiwa di
antaranya ada di Kota Palu, 188 jiwa di Sigi, 171 jiwa di Donggala, 15 jiwa di
Parigi Moutong, 1 jiwa di Pasangkayu. Adapun korban hilang sebanyak 1.373
jiwa. Korban luka-luka ada 4.438 jiwa. Sebanyak 221.450 orang mengungsi.

21
Dampak kerugian senilai Rp 2,89 triliun, dampak kerusakan senilai RP 15,58
triliun.
o Gara-gara Sesar Palu-Koro yang menggeliat ini, jembatan di dekat Pantai
Talise patah. Kubah Masjid Baiturrahman yang berwarna hijau juga ikut
roboh. Hotel roa-roa roboh menimbun orang-orang di dalamnya.
o Namun banyak sekali yang menjadi korban jiwa keganasan gelombang dari
laut itu. Bangunan-bangunan luluh-lantak, listrik mati, saluran telekomunikasi
terputus.
o Bandara Mutiara Sis Al Jufri Palu ditutup gara-gara gempa itu. Menara Air
Traffic Controler (ATC) rusak, lantai empatnya rubuh. Landasan pacu retak
500 meter. Seorang petugas ATC bernama Anthonius Gunawan Agung
bertahan di menara saat gempa berguncang, demi memandu pesawat Batik Air
untuk lepas landas. Seketika tugasnya ditunaikan, dia melompat dari menara
lantai empat. Dia mengalami luka-luka dan nyawanya tak tertolong saat
hendak dilarikan ke rumah sakit.
o Karena bandara di Palu lumpuh, maka tim evakuator saat itu bergerak melalui
Balikpapan dan Makassar. Barulah pada Sabtu 29 September sore hari,
bandara di Sis Al Jufri di Palu dibuka namun masih terbatas untuk pesawat
Hercules yang mengangkut bantuan saja.
o Jaringan air bersih, listrik, dan bahan bakar minyak menjadi sulit diakses.
o Akibat dari bencana ini 16.000 korban gempa mengungsi
o Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Muhadjir Effendy menyebut bahwa ada
2736 sekolah di Sulawesi Tengah yang rusak, serta 20.000 guru dan 100.000
pelajar yang terdampak karena bencana gempa dan tsunami ini.
 Sosiologi :
o Masyarakat Palu sebelum terjadi Gempa dan Tsunami, masyarakatnya bekerja
sebagai nelayan, pegawai hotel dan juga buruh.
o Banyak masyarakat yang bekerja dengan mengandalkan sektor pariwisata di
Kota Palu dan Donggala.
 Politik :
o Atas kondisi itu, pemerintah kemudian melibatkan Badan Usaha Milik Negara
(BUMN) dan berbagai pihak ikut membantu menyuplai kebutuhan dasar untuk
korban, seperti tenda, hunian sementara, selimut, sembako dan sebagainya.

22
o Pemerintah melibatkan Kementerian PUPR untuk membangun hunian
sementara. Kementerian PUPR ditugasi membangun 699 unit huntara dengan
total bilik sebanyak 8.388 bilik untuk korban bencana Sulteng. Setiap unit
huntara terdiri atas 12 bilik dimana setiap bilik berukuran 18 meter persegi itu
akan dihuni satu keluarga. Huntara-huntara ini dilengkapi dengan sarana, air,
listrik, halaman parkir, dan fasilitas umum lainnya.
o Pemerintah Kota Palu, Sulawesi Tengah tidak mencabut hak perdata
masyarakat atas kepemilikan tanah pribadi di bekas likuefaksi.
o Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho
sebelumnya mengungkapkan enam kebutuhan bantuan untuk menanggulangi
bencana. Di antaranya, transportasi udara, tenda, alat pengolahan air,
generator, field hospital (rumah sakit lapangan), dan fogging. Namun kini,
kebutuhan rumah sakit lapangan, tenaga medis dan fogging, tidak lagi menjadi
prioritas. Bantuan internasional difokuskan pada transportasi, pengelahan air
(water treatment), genset untuk kebutuhan listrik, dan tenda.
 Psikologi : Korban Tsunami banyak mengalami kehilangan. Kehilangan tempat
tinggal, lahan, keluarga, sanak saudara, harta benda, pekerjaan, serta lainnya yang
menyangkut penghidupan dan kebutuhan dasar, sangat berpengaruh terhadap
psikologi korban dan masa depan mereka yang terdampak.
 Sejarah :
o Bencana Tsunami di Kota Palu dan Donggala, Sulawesi Tengah terjadi pada
28 September 2018
o Bencana Tsunami besar seperti ini sebelumnya sudah pernah terjadi juga di
Aceh pada tahun 2004.

23
BAB III

PENUTUP

1. Kesimpulan

Geografi adalah ilmu yang mempelajari persamaan dan perbedaan fenomena geosfer
dengan sudut pandang kelingkungan dan kewilayahan dalam konteks keruangan. Geografi
sebagai suatu cabang ilmu memiliki objek kajian. Objek kajian geografi dapat
diklasifikasikan menjadi objek material dan objek formal. Objek material terdiri atas litosfer
(kajian dalam geologi, geomorfologi dan pedologi), hidrosfer (kajian dalam hidrologi dan
oseanografi), atmosfer (kajian dalam meteorologi dan klimatologi), biosfer (kajian dalam
botani dan zoologi) dan antroposfer (kajian dal demografi dan kependudukan).

Sedangkan objek formal geografi berup pendekatan (cara pandang) yang digunakan
untuk mengkaji obje material atau fenomena geosfer. Ruang lingkup geografi meliputi:
bentan alam permukaan bumi; tempat-tempat di muka bumi; ruang khususn permukaan bumi;
efek-efek partial lingkungan alami atas manusia,; pol pola kovariasi kedaerahan , lokasi,
distribusi, saling ketergantung sedunia dan interaksi dalam keteraturan; kombinasi
fenomenapermukaan bumi; sistem yang luas yang menyangkut manusia dan alam (The vast
system of man and nature); sistem manusia — bumi; hubunganhubungan dan pengaruh
timbal-balik dalam ekosistem; ekologi manusia diferensiasi areal fenomena-fenomena yang
bertautan di permukaan bumi dalam arti pentingnya bagi manusia. Prinsip geografi terdiri
atas prinsip distribusi, interelasi, deskripsi dan korologi. Sedangkan konsep esensial geografi
meliputi konsep lokasi, jarak, keterjangkauan, aglomerasi, pola, morfologi, diffrensiasi area,
interaksi dan interdependensi, keterkaitan keruangan dan nilai guna.

Lokasi sangat erat kaitannya dengan kondisi fisik dan kondisi sosial. Letak Indonesia
yang berada pada khatulistiwa dan lintang rendah menyebabkan Indonesia beriklim tropis.
Secara keseluruhan iklim di Indonesia terdiri atas 3 yaitu iklim tropis dipengaruhi oleh letak
lintang, iklim muson (moonsun) dipengaruhi oleh letak geografis dan iklim maritim yang
dipengaruhi wilayah oleh negara kepulauan yang dipisahkan oleh laut-laut. Ditinjau dari
Iklim matahari yang didasarkan pada letak lintang terdapat 3 pembagian iklim didunia yaitu
iklim tropis (00 - 231/20 LU/LS ), Iklim Iklim Sedang (231/2 0- 661/20 LU/IS), Iklim Kutub
(661/2 0-900LU/LS). Sekitar hampir 40 % dari permukaan bumi beriklim tropis denganCiri-
ciri: (1) Suhu udara rata-rata tinggi, karena matahari selalu vertikal.Umumnya suhu udara

24
antara 20-230C. (2) Amplitudo suhu tahunan kecil (khatulistiwa antara 1 - 5 0C), amplitudo
harian cukup besar; (3) Tekanan udaranya rendah; (4) lebih banyak hujan dibandingkan iklim
lain.

Perbedaan Indonesia memiliki keanekaragaman hayati yang tinggi baik flora maupun
fauna. Persebaran flora dan fauna di Indonesia dipengaruhi oleh sejarah geologi, waktu
dahulunya Indonesia bagian barat pernah menyatu dengan Asia dan Indonesia bagian timur
pernah bersatu dengan Australia. dengan objek Kemudian dikelilingi oleh lautan juga
menjadikan Indonesia kaya dengan galam sumber daya alam kelautan. Secara geologis lokasi
Indonesia memang ogi rawan bencana gempa bumi dan tsunami, namun kondisi geologis
tersebut menyebabkan wilayah Indonesia kaya dengan bahan tambang, mineral dan migas.
Selain itu kondisi geologis dan iklim ini juga menjadikan Indonesia daerah yang subur.
Sehingga hal ini sangat berpengaruh pada mata pencaharian utama masyarakat di berbagai
daerah. Keragaman suku bangsa dan budaya juga menjadi keunikan Indonesia dibandingkan
negara lain. Perbedaan potensi setiap daerah mendorong terjadinya interaksi dalam
pemenuhan kebutuhan baik antar desa-desa, desa-kota, kota-kota dan antar negara.
Perkembangan suatu wilayah juga ditentukan posisinya terhadap wilayah lainnya.

25
DAFTAR PUSTAKA

Damarjati, D. (2018, Desember 27). Sore di Palu dan Donggala: Gempa, Tsunami, dan
Likuifaksi. Retrieved Maret 15, 2022, from Detiknews:
https://news.detik.com/berita/d-4361370/sore-di-palu-dan-donggala-gempa-tsunami-
dan-likuifaksi
Setiawan, D. (2022). Pengembangan Materi IPS. Medan: CV. Merdeka Kreasi Group.

26

You might also like