Professional Documents
Culture Documents
LP BBL-1
LP BBL-1
TINJAUAN TEORI
1.1.2. Fisiologi
1) Perubahan Pernafasan
Berikut adalah tabel mengenai perkembangana sistem pulmonal sesuai dengan
usia kehamilan
Usia kehamilan Perkembangan
24 hari Bakal paru-paru terbentuk
26-28 hari Kedua bronkus terbentuk
6 minggu Lobus ter diferensiasi
12 minggu Lobus ter diferensiasi
24 minggu Alveolus terbentuk
28 minggu Surfaktan terbentuk
34-36 minggu Struktur paru matang
Gejala hipotermia
a. Sejalan dengan menurunnya suhu tubuh, maka bayi menjadi kurang aktif,
letargi hipotonus, tidak kuat menghisap ASI, dan menangis lemah.
b. Pernapasan megap-megap dan lambat serta denyut jantung menurun.
c. Timbul sklerema, kulit mengeras berwarna kemerahan terutama di bagian
punggung, tungkai, dan lengan.
d. Muka bayi berwarna merah terang.
BBL
Perubahan fisiologis
7. Swallowing Reflex
refleks gerakan menelan benda-benda yang didekatkan ke mulut,
memungkinkan bayi memasukkan makanan ada secara permainan tapi
berubah sesuai pengalaman
8. Breathing Reflex
Refleks gerakan seperti menghirup dan menghembuskan nafas secara
berulang-ulang – fungsi : menyediakan O2 dan membuang CO2 – permanen
dalam kehidupan
9. Eyeblink Reflek
Gerakan seperti menutup dan mengejapkan mata – fungsi : melingdungi mata
dari cahaya dan benda-benda asing – permanen dalam kehidupan Jika bayi
terkena sinar atau hembusan angin, matanya akan menutupatau dia akan
mengerjapkan matanya.
10. Puppilary Reflex
Gerakan menyempitkan pupil mata terhadap cahaya terang, membesarkan pupil
mata terhadap lingkungan gelap. – fungsi : melindungi dari cahaya terang,
menyesuaikan terhadap suasana gelap
11. Refleks tonic neck/posisi menengadah,
Muncul pada usia satu bulan danakan menghilang pada sekitar usia lima bulan.
Saat kepala bayi digerakkan kesamping, lengan pada sisi tersebut akan lurus
dan lengan yang berlawananakan menekuk (kadang-kadang pergerakan akan
sangat halus atau lemah).Jika bayi baru lahir tidak mampu untuk melakukan
posisi ini atau jika reflek initerus menetap hingga lewat usia 6 bulan, bayi
dimungkinkan mengalamigangguan pada neuron motorik atas. Berdasarkan
penelitian, reflek tonickneck merupakan suatu tanda awal koordinasi mata dan
kepala bayi yang akanmenyiapkan bayi untuk mencapai gerak sadar.
12. Refleks tonic Labyrinthine / labirin
Pada posisi telentang, reflek ini dapat diamati dengan menggangkattungkai bayi
beberapa saat lalu dilepaskan. Tungkai yang diangkat akanbertahan sesaat,
kemudian jatuh. Hilang pada usia 6 bulan.
13. Refleks merangkak (crawling)
Jika ibu atau seseorang menelungkupkan bayi baru lahir, iamembentuk posisi
merangkak karena saat di dalam rahim kakinya tertekuk kearah tubuhnya.
14. Refleks berjalan dan melangkah (stepping)
Jika ibu atau seseorang menggendong bayi dengan posisi berdiri dantelapak
kakinya menyentuh permukaan yang keras, ibu/orang tersebut akanmelihat
refleks berjalan, yaitu gerakan kaki seperti melangkah ke depan. Jikatulang
keringnya menyentuh sesuatu, ia akan mengangkat kakinya sepertiakan
melangkahi benda tersebut.
15. Refleks yawning
Refleks seperti menjerit kalau ia merasa lapar, biasanyakemudian disertai
dengan tangisan.
16. Reflek Swimming
Reflek ini ditunjukkan pada saat bayi diletakkan di kolam yang berisiiair, ia
akan mulai mengayuh dan menendang seperti gerakan berenang.
BAB II
TINJAUAN ASUHAN KEPERAWATAN
c. Kulit
1) Vernix caseosa
2) Lanugo terutama diwajah, bahu (lebih banyak pada premature)
3) Warna kulit (biasanya bayi akan mengalami akrosianosis, lalu badan akan
semakin merah jika ia menangis), adanya bintik-bintik, deskuamasi,
kering.
4) Pembesaran payudara.
5) Bercak meconium pada kulit, tali pusat, kuku jari.
6) Cairan amnion, bau.
7) Cari adanya jaundice dengan menekan kulit, maka warna kuning akan
lebih jelas.
d. Dada
1) Diameter anteroposterior hampir sama dengan diameter transversa
(diameter diukur sedikit diatas putting), lebih pendek daripada abdomen.
2) Pembesaran payudara, witch’s milk.
3) Palpasi/auskultasi PMI, frekuensi, kualitas HR (120-160 x/menit) dan
murmur.
4) Karakteristik respirasi, cracles, ronchi, suara nafas tiap-tiap sisi dada,
frekuensi 30-60 x/menit (dad dan perut bergerak bersama, hitung 1 menit
penuh), periode apnea.
e. Abdomen
1) Bentuk : simetris/tidak
2) Bising usus : ada/ tidak
3) Kelainan: cekung/cembung
4) Tali Pusat, pembuluh darah, perdarahan, kelainan tali pusat.
f. Neurologik
1) Tonus otot.
2) Reflek : moro reflek, tonik neck reflek, palmar graps reflek, walking
reflek, rooting reflek, sucking reflek.
g. Kelamin
1) Bayi perempuan, labia mayora/minora, sekresi vaginal, kelainan, Anus.
2) Bayi laki-laki, skrotum, testis, penis, kelainan.
h. Punggung
Adanya benjolan atau tidak ( bayi harus ditengkurapkan)
i. Ekstremitas
1) Kelengkapan jari, adanya sindaktili dan polidaktili.
2) Bentuk ekstremitas, bandingkan panjang kedua kaki, tinggi lutut, dan
gerakannya dengan menekuk kedua paha kekanan kiri abdomen.
j. Pemeriksaan APGAR score
APGAR Pemeriksaan 0 1 2
Appearance/ Inspeksi Biru/pucat Badan merah, Semua merah
warna kulit seluruh tubuh ekstremitas biru
Pulse/ Auskultasi Tidak terdengar < 100 x/menit > 100 x/menit
denyut jantung jantung
Grimace/ Menghisap atau Tidak ada Menyeringai Menangis keras
reflek iritabily rangsang lain respon
Activity/ Inspeksi Lemah Fleksi ekstremitas Gerak aktif
tonus otot
Respiration/ Inspeksi Tidak ada Menangis lemah Gerakan
Pernafasan gerakan atau merintih pernafasan kuat/
pernafasan menangis kuat
Total score :
0-3 : Asfiksia berat
4-6 : Asfiksia sedang
7-10 : Asfiksia ringan
Hipotermia berat, suhu inti mendekati Hipotermia suhu inti mendekati 350 C
320 C
Neonatus
NOC
2.1.4 Evaluasi
a. Tidak terjadi hipotermi
b. Hipotermi tidak menjadi aktual
c. Tidak terjadi infeksi pada tali pusat
d. Bayi dalam keadaan baik dan sehat
DAFTAR PUSTAKA
Depkes RI. 2007. Buku Acuan & Panduan Asuhan Persalinan Normal & Inisiasi
Menyusu
Dewi, Vivian Nanny Lia. 2010. Asuhan Neonatus bayi dan anak balita. Jakarta :
Salemba Medika
Prawirohardjo, Sarwono. 2009. Ilmu kebidanan Sarwono Prawirohardjo, Jakarta :
Bina Pustaka