Professional Documents
Culture Documents
Makalah Kep. Jiwa
Makalah Kep. Jiwa
Kep
MAKALAH
PROSES TERJADINYA GANGGUAN JIWA DALAM PERSPEKTIF
KEPERAWATAN JIWA
Disusun Oleh :
Arniati (P202001104) Juni Arsih (P202001087)
Elvian (P202001104) Rochmat Tanzila (P202001061)
Nala Fauziyah (P202001110) Iin Sulasti Amir (P202001080)
Muh. Afdal Firdaus (P202001063) Wa Iya (P202001095)
Lena Sutarmin (P202001066) Owendri Syahrir (P202001057)
Rispayati (P202001069) Aghisna Anis Rahma.A (P202001093)
Adi Risaldi (P202001088) Nining (P202001083)
Wa Ode Serpi (P202001100) Akzabil Nurrahman (P202001106)
Delviyanti (P202001076) Ni Nyoman Sri Rahayu
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan nikmat dan karuniaNya
sehingga kami masih diberi kesempatan untuk menyelesaikan pembuatan makalah Kesehatan
Keperawatan Jiwa I yang berjudul “Proses terjadinya Gangguan Jiwa Dalam Perspektif
Keperawatan Jiwa” ini dengan lancar.
Kami menyadari bahwa makalah ini jauh dari kesempurnaan. Untuk itu dengan
senang hati kami menerima kritik dan saran yang sifatnya membangun demi kesempurnaan
makalah ini. Demikianlah makalah ini dibuat, apabila ada kesalahan kami mohon maaf yang
sebesar-besarnya. Semoga makalah ini dapat memberikan manfaat bagi kita semua.
Penulis
I
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR......................................................................................................... i
DAFTAR ISI........................................................................................................................ ii
BAB I PENDAHULUAN.................................................................................................... 1
A. Latar Belakang ......................................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah .................................................................................................... 1
C. Tujuan Masalah........................................................................................................ 2
BAB II PEMBAHASAN..................................................................................................... 3
A. Definisi Gangguan Jiwa ........................................................................................... 4
B. Perspektif Kesehatan Jiwa ....................................................................................... 4
C. Faktor Yang Menyebabkan Gangguan Jiwa ............................................................ 5
D. Tanda dan Gejala Gangguan Jiwa............................................................................ 6
E. Klasifikasi gangguan jiwa...................................................................................... 8
F. Macam-Macam Program Pengobatan Untuk Pasien Dengan Gangguan Jiwa......... 9
II
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Gangguan jiwa adalah suatu penyakit yang bisa terjadi pada semua orang dan tanpa
mengenal ras, budaya, anak-anak, dewasa, miskin, atau kaya, gangguan iiwa merupakan
salah satu gangguan mental yang disebabkan oleh beragam factor yang berasal dari
dalam maupun luar.Gangguan mental ini dapat dikenali dengan perubahan pola pikir,
tingkah laku dan emosi yang berubah secara mendadak tanpa disertai alasan yang jelas.
Stress yang menjadi pemicu awal terjadinya gangguan jiwa akan membuat seseorang tidak
mampu beraktivitas secara normal. Jika stress ini tidak ditangani secara cepat maka akan
berlanjut pada gejala gangguan kejiwaan. Paa umumnya terdapat beberapa factor yang
mempengaruhi kejiwaan seseorang yakni factor keturunan, jika di dalam silsilah keluarga
tersebut mempunyai riwayat gangguan jiwa maka keturunan-keturunan dari keluarga
tersebut bisa dan sangat mungkin juga akan mengalami gangguan medis tersebut
karena ada hubungan darah dari orang tua mereka yang menyebabkan si anak juga bisa
mengalami gangguan jiwa tersebut. Factor lingkungan, di sini juga bisa berpengaruh
terhadap penyakit medis gangguan jiwa tersebut.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian pada latar belakang di atas, maka rumusan masalah dalam
penyusunan makalah ini adalah:
1. Apa definisi gangguan jiwa ?
2. Bagaimana perspektif gangguan jiwa ?
3. Apa saja factor penyebab gangguan jiwa ?
4. Apa saja tanda dan gejala gangguan jiwa ?
5. Apa saja klasifikasi gangguan jiwa ?
6. Bagaimana macam pengobatan-pengobatan jiwa ?
C. Tujuan Masalah
1. Untuk mengetahui pengertian gangguan jiwa.
2. Untuk mengetahui perspektif gangguan jiwa.
3. Untuk mengetahui factor penyebab gangguan jiwa.
4. Untuk mengetahui tanda dan gejala gangguan jiwa.
5. Untuk mengetahui klasifikasi gangguan jiwa.
6. Untuk mengetahui macam pengobatan pada gangguan jiwa.
2
3
BAB II
PEMBAHASAN
4
n. Hubungan interpersonal dapat menghasilkan perubahan dan pertumbuhan pada
individu.
5
Gejala yang paling utama pada gangguan jiwa terdapat pada unsur kejiwaan,
biasanya tidak terdapat penyebab tunggal, akan tetapi terdapat beberapa penyebab
dari beragai unsur yang saling mempengaruhi atau kebetulan terjadi bersamaan, lalu
muncul gangguan kejiwaan. Menurut Maramis 2010 dalam Buku Ajar Keperawatan
Jiwa, sumber penyebab gangguan jiwa dapat dibedakan atas :
1. Faktor Somatik (Somatogenik),yaitu akibat gangguan pada neuroanatomi,
neurofisiologi,dan nerokimia, termasuk tingkat kematangan dan perkembangan
organik, serta faktorpranatal dan perinatal.
2. Faktor Psikologik (Psikogenik), yaitu keterkaitan interaksi ibu dan anak,
peranan ayah,persaingan antara saudara kandung, hubungan dalam
keluarga,pkerjaan, permintaan masyarakat. Selain itu, faktor intelegensi,
tingkat perkembangan emosi, konsep diri, dan pola adaptasi juga akan
mempengaruhi kemampuan untuk menghadapi masalah. Apabila keadaan
tersebut kurang baik, maka dapat menyebabkan kecemasan, depresi, rasa malu,
dan rasa bersalah yang berlebihan.
3. Faktor Sosial Budaya, yang meliputi faktor kestabilan keluarga, pola
mengasuh anak, tingkat ekonomi, perumahan, dan masalah kelompok
minoritas yang meliputi prasangka, fasilitas kesehatan, dan kesejahteraan yang
tidak memadai, serta pengaruh mengenai keagamaan.
6
inderanya).apabila kesadaran tersebut baik maka orientasi (waktu, tempat, dan
orang) dan pengertian yang baik serta pemakaian informasi yang masuk secara
efektfif (melalui ingatan dan pertimbangan).Kesadaran menurun adalah suatu
keadaan dengan kemampuan persepsi, perhatian dan pemikiran yang berkurang
secara keseluruhan (secara kwantitatif).Kesadaran yang berubah atau tidak normal
merupakan kemampuan dalam mengadakan hubungan dengan dunia luar dan
dirinya sendiri sudah terganggu dalam taraf tidak sesuai kenyataan.
c. Gangguan Ingatan
Ingatan berdasarkan tiga proses yaitu, pencatatan atau regristasi (mencatat atau
meregristasi sesuatu pengalaman didalam susunan saraf pusat); penahanan atau
retensi (menyimpan atau menahan catatan tersebut) ; dan pemanggilan kembali atau
“recall” (mengigat atau mengeluarkan kembali catatan itu). Gangguan ingatan
terjadi apabila terdapat gangguan pada salah satu atau lebih dari ketiga usnsur
diatas.
d. Gangguan Orientasi
Gangguan orientasi atau Disorientasi timbul sebagai akibat gangguan kesadarandan
dapat menyangkut waktu, tempat, atau orang.Gangguan Afek dan Emosi.Afek ialah
nada perasaan, menyenangkan atau tidak (seperti kebanggan, kekecewaan, kasih
sayang) yang menyertai suatu pikiran dan biasanya bermanifestasi afek ke luar dan
disertai oleh banyak komponen fisiologik.Emosi adalah manifestasi fek ke luar dan
dsertai oleh banyak komponen fisiologi dan berlansung relatif tidak lama.Seseorang
dikatakan telah mengalami gangguan afek atau emosi yaitu dapat berupa depresi,
kecemasan, eforia, anhedonia, kesepian, kedangkalan, labil, dan ambivalensi.
e. Gangguan Psikomotor
Psikomotor merupakan gerakan badan yang dipengaruhi oleh keadaan jiwa, gangguan
psikomotor dapat berupa:
a) Hipokinesia atau hipoaktivitas : gerakan atau aktivitas berkurang
b) Stupor Katatonic : reaksi terhadap lingkungan sangat berkurang, gerakan dan
aktivitas menjadi sangat lambat.
c) Katalepsi : mempertahankan posisi tubuh secara kaku posisi badan tertentu.
7
d) Fleksibilitas serea : memetahankan posisi badan yang dibuat padanya oleh
orang lain.
e) Hiperkinesia : pergerakan atau aktivitas yang berlebihan
f) Gaduh gelisah katatonik : aktivtas motorik yang kelihatannya tidak bertujuan,
yang berkali-kali dan seakan-akan tidak dipengaruhi oelh rangsangan dari luar
g) Berisikap aneh : dengan sengaja mengambil sikap atau posisi badan yang tidak
wajar
h) Grimas : mimik yang aneh dan berulang-ulang
i) Stereotype : gerakan salah satu anggota badan yang berkali-kali dan tidak
bertujuan.
f. Gangguan proses berfikir
Proses berfikir meliputi proses pertimbangan, pemahaman, ingatan serta penalaran.
g. Gangguan persepsi.
h. Gangguan intelegensi.
i. Gangguan kepribadian.
8
Secara umum klasifikasi gangguan jiwa menurut hasil riset kesehatan Dasar tahun
2013 dibagi menjadi 2 bagian yaitu gangguan jiwa berat/kelompok psikosa dan gangguan
jiwa ringan meliputi semua gangguan mental emosional yang berupa kecemasan, panik,
gangguan alam perasaan dan sebagainya. Untuk skizofrenia masuk dalam kelompok
gangguan jiwa berat.
9
Terapi aktivitas kelompok (TAK) merupakan terapi yang bertujuan mengubah
perilaku pasien dengan memanfaatkan dinamika kelompok. Cara ini cukup efektif
karena di dalam kelompok akan terjadi interaksi satudengan yang lain, saling
memengaruhi, saling bergantung, dan terjalin satu persetujuan norma yang diakui
bersama, sehingga terbentuk suatu sistem sosial yang khas yang di dalamnya
terdapat interaksi, interelasi, dan interdependensi. Terapi aktivitas kelompok.
(TAK) bertujuan memberikan fungsi terapi bagi anggotanya, yang setiap anggota
berkesempatan untuk menerima dan memberikan umpan balik terhadap anggota
yang lain, mencoba cara baru untuk meningkatkan respons sosial, serta harga diri.
Keuntungan lain yang diperoleh anggota kelompok yaitu adanya dukungan
pendidikan, meningkatkan kemampuan pemecahan masalah, dan meningkatkan
hubungan interpersonal.
d. Terapi Kognitif
Terapi kognitif adalah terapi jangka pendek dan dilakukan secara teratur, yang
memberikan dasar berpikir pada pasien untuk mengekspresikan perasaan
negatifnya, memahami masalahnya, mampu mengatasi perasaan negatifnya, serta
mampu memecahkan masalah tersebut.
e. Terapi Keluarga
Terapi keluarga adalah suatu cara untuk menggali masalah emosi yang timbul
kemudian dibahas atau diselesaikan bersama dengan anggota keluarga, dalam hal
ini setiap anggota keluarga diberi kesempatan yang sama untuk berperan serta
dalam menyelesaikan masalah. Keluarga sebagai suatu sistem sosial merupakan
sebuah kelompok kecil yang terdiri atas beberapa individu yang mempunyai
hubungan erat satu sama lain dan saling bergantung, serta diorganisasi dalam satu
unit tunggal dalam rangka mencapai tujuan tertentu.
f. Terapi Lingkungan
Terapi lingkungan adalah lingkungan fisik dan sosial yang ditata agar dapat
membantu penyembuhan dan atau pemulihan pasien.Milleu berasal dari Bahasa
Prancis, yang dalam Bahasa Inggris diartikan surronding atau environment,
sedangkan dalam Bahasa Indonesia berarti suasana. Jadi, terapi lingkungan adalah
sama dengan terapi suasana lingkungan yang dirancang untuk tujuan terapeutik.
10
Konsep lingkungan yang terapeutik berkembang karena adanya efek negatif
perawatan di rumah sakit berupa penurunankemampuan berpikir, adopsi nilai-nilai
dan kondisi rumah sakit yang tidak baik atau kurang sesuai, serta pasien akan
kehilangan kontak dengan dunia luar.
g. Terapi Perilaku
Perilaku akan dianggap sebagai hal yang maladaptif saat perilaku tersebut dirasa
kurang tepat, mengganggu fungsi adaptif, atau suatu perilaku tidak dapat diterima
oleh budaya setempat karena bertentangan dengan norma yang berlaku. Terapi
dengan pendekatan perilaku adalah suatu terapi yang dapat membuat seseorang
berperilaku sesuai dengan proses belajar yang telah dilaluinya saat dia berinteraksi
dengan lingkungan yang mendukung.
11
spesialistik, sub spesialistik yang dilaksanakan di suatu rumah sakit atau layanan
kesehatan tanpa tinggal rawat inap (Agustiawan & Andri). Salah satu program
dalam rawat jalan adalah rehabilitasi kejiwaan yang mengacu pada layanan yang
dirancang untuk mempromosikan proses pemulihan untuk orang dengan penyait
mental. Program rawat jalan bertujuan untuk mengontrol gejala dan memanajemen
pengobatan untuk pemberdayaan dan pningkatan kualitas hidup.Pelayanan rawat
jalan lebih mengedepankan komunitas yang berbasis masyarakat.
12
13
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Gangguan jiwa atau penyakit kejiwaan adalah pola psikologis atauperilaku
yang pada umumnya terkait dengan stress atau kelainan jiwa yangtidak dianggap
sebagai bagian dari perkembangan normal manusia.Gangguan tersebut didefinisikan
sebagai kombinasi afektif, perilaku, komponen kognitif atau persepsi yang
berhubungan dengan fungsi tertentu pada daerah otak atau sistem saraf yang
menjalankan fungsi sosial manusia.
B. Saran
Calon perawat harus mengetahui cara berkomunikasi dengan baik padapasien
terutama pada pasien yang mengalami gangguan kejiwaan.
DAFTAR PUSTAKA
III