Professional Documents
Culture Documents
Taman Kambang Iwak 3
Taman Kambang Iwak 3
DIKI ARIANSYAH
NRP. 142018006
RAHMADANTI ADMAJA
NRP. 142018009
QOYYIMAH PRIMANISA
NRP. 142018010
PEMBIMBING :
ERFAN KAMIL, ST., MT.
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALEMBANG
2021/2022
BAB I
PENDAHULUAN
2.1 Sejarah
Sejarah mencatat selepas Belanda angkat kaki dari Indonesi pada tahun 1945,
kawasan Taman Wisata Kambang iwak sedikit terlupakan. Daerah ini luput dari
perhatian pemerintah. Taman Wisata Kambang Iwak pernah mengalami
keterpurukan yang sangat parah, pada tahun 1980-1990an kawasan taman ini
menjadi tempat prostitusi massal sehingga bila malam datang banyak warga yang
enggan untuk datang ke tempat ini, selain itu menurut cerita orang tua saat itu pula
sering ditemukan karung berisikan mayat orang.
Pada awal 2000 Kota Palembang berbenah terutama untuk menyambut PON
tahun 2004. Semua sudut Kota Palembang disulap menjadi kawasan elite, Jembatan
Ampera bersolek dengan kemasan warnah cat yang baru, Kawasan Benteng Kuto
Besak dirombak abis-abisan menjadi Plaza BKB yang bersih, pembangunan di Kota
Palembang menjadi marak, semuanya berubah tidak terkecuali Taman Wisata
Kambang Iwak.
Awal 2000an adalah momentum perubahan di Kota Palembang, pemerintah
gencar mempromosikan Kota Palembang sebagai kota wisata yang wajib
dikunjungi, oleh karena itu semua potensi wisata di kota tertua di Indonesia ini
direnovasi habis-habisan, sehabis PON 2004 ada program VISIT MUSI 2008
kemudian hadir pula SEA GAMES 2011. Semua kawasan di Kota Palembang tidak
luput dari pembangunan termasuk Taman Wisata Kambang Iwak. Taman Kambang
Iwak yang dahulu kotor dirubah menjadi tempat yang mewah dan modern hingga
sekarang menjadi tempat berkumpul bagi warga Kota Palembang.
Selain itu, karakter ruang terbuka juga dari berbagai macam bentuk dan
tipe. Meliputi, taman publik, square dan plaza, pasar, jalan, playground, community
open space, greenways dan parkways, atrium, waterfront, dan lain sebagainya.
BAB III
METODE PENELITIAN
Taman kambang iwak berada di Jl. Tasik, Talang Semut, Kec. Bukit Kecil,
Kota Palembang, Sumatera Selatan. Taman ini memiliki luas lahan ± 3 Ha.
d. Bangunan Taman
Bangunan taman merupakan bangunan penunjang yang terdapat pada
taman. Dalam hal ini, bangunan taman yang terdapat pada Taman Kambang Iwak
adalah pos jaga.
5. 1 Kesimpulan
Ruang terbuka publik adalah tempat dimana kegiatan manusia saling terkait
dalam konteks komunal. Dalam setiap kehidupan komunal selalu ada penyeimbang yang
dinamis antara kegiatan privat dan publik.
Taman kota merupakan salah satu bentuk ruang terbuka hijau yang banyak
digunakan oleh masyarakat untuk melakukan berbagai macam aktivitas. Salah satunya
adalah Taman Kambang Iwak yang terdapat di Palembang. Taman ini sudah ada sejak
tahun 1900-an, yaitu sejak Kolonial Belanda masih menguasi Indonesia. Pada awalnya,
taman ini difungsikan sebagai tempat untuk berolahraga orang-orang Belanda. Namun
sekarang, taman ini dapat dikunjungi oleh siapa saja.
Taman Kambang Iwak sendiri merupakan taman terbuka dengan aksesibilitas
yang lengkap, seperti jalur kendaraan, jalur setapak, jalur jogging dan jalur pesepeda.
Taman dilengkapi dengan fasilitas lainnya seperti tempat duduk, tempat sampah, air
kran siap minum, lampu taman, dan elemen-elemen pendukung lainnya seperti danau
dan tanaman hijau. Ada banyak jenis tanaman yang digunakan di taman Kambang Iwak
ini, dan masing-masing tanaman juga memiliki fungsinya tersendiri.
Setiap akhir pekan, Taman Kambang Iwak kerap diramaikan oleh masyarakat,
mulai dari anak-anak hingga dewasa yang berasal dari berbagai komunitas.