You are on page 1of 17

PENGAMATAN TAMAN KAMBANG IWAK

METODE ANALISIS KARAKTER TAMAN KOTA

Program Studi Arsitektur


Dibuat :

DIKI ARIANSYAH
NRP. 142018006
RAHMADANTI ADMAJA
NRP. 142018009
QOYYIMAH PRIMANISA
NRP. 142018010

PEMBIMBING :
ERFAN KAMIL, ST., MT.

FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALEMBANG
2021/2022
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Kawasan perkotaan merupakan sebuah kawasan yang berfungsi sebagai
tempat permukiman perkotaan, pelayanan sosial, pemerintahan, dan kegiatan
ekonomi. Dalam perkembangannya, kawasan perkotaan harus dapat berkembang
dengan memperhatikan keseimbangan lingkungannya. Keseimbangan lingkungan
ini dapat berupa ketersediaan ruang terbuka hijau di area perkotaan, seperti taman
kota.
Taman kota merupakan salah satu bentuk ruang terbuka hijau yang banyak
digunakan oleh masyarakat untuk melakukan berbagai macam aktivitas. Salah
satunya adalah Taman Kambang Iwak yang terdapat di Palembang. Taman ini
keberadaanya sangat sentral bagi masyarakat Palembang dikarenakan terdapat
berbagai elemen yang menunjang keberadaannya, seperti aktivitas masyarakat
didalamnya, sejarah, maupun akses lingkungan dan kondisi sosial.
Taman kambang iwak sudah ada seak tahun 1900-an, yaitu sejak Kolonial
Belanda masih menguasi Indonesia. Pada awalnya, taman ini difungsikan sebagai
tempat untuk berolahraga orang-orang Belanda. Namun sekarang, taman ini dapat
dikunjungi oleh siapa saja.
Nama Kambang Iwak berasal dari bahasa lokal yang dapat diartikan sebagai
kolam ikan. Taman yang memiliki luas sekitar lima hektar ini dilengkapi dengan
berbagai fasilitas yang terus diperbarui. Setiap akhir pekan, Taman Kambang Iwak
kerap diramaikan oleh masyarakat, mulai dari anak-anak hingga dewasa yang
berasal dari berbagai komunitas.

1.2 Rumusan Masalah


Berdasarkan latar belakang, maka rumusan masalah dalam pengamatan ini
adalah :
1. Apa saja tipologi dan karakter ruang terbuka pada Taman Kambang Iwak?
2. Apa saja hardscape pada Taman Kambang Iwak?
3. Apa saja softscape pada Taman Kambang Iwak?
1.3 Tujuan
Tujuan dari pengamantan ini adalah :
1. Untuk mengetahui tipologi dan karakter ruang terbuka pada Taman
Kambang Iwak
2. Mengetahui dan mendeksripsikan hardscape pada Taman Kambang Iwak?
3. Mengetahui dan mendeksripsikan softscape pada Taman Kambang Iwak?
BAB II
KAJIAN PUSTAKA

2.1 Sejarah
Sejarah mencatat selepas Belanda angkat kaki dari Indonesi pada tahun 1945,
kawasan Taman Wisata Kambang iwak sedikit terlupakan. Daerah ini luput dari
perhatian pemerintah. Taman Wisata Kambang Iwak pernah mengalami
keterpurukan yang sangat parah, pada tahun 1980-1990an kawasan taman ini
menjadi tempat prostitusi massal sehingga bila malam datang banyak warga yang
enggan untuk datang ke tempat ini, selain itu menurut cerita orang tua saat itu pula
sering ditemukan karung berisikan mayat orang.
Pada awal 2000 Kota Palembang berbenah terutama untuk menyambut PON
tahun 2004. Semua sudut Kota Palembang disulap menjadi kawasan elite, Jembatan
Ampera bersolek dengan kemasan warnah cat yang baru, Kawasan Benteng Kuto
Besak dirombak abis-abisan menjadi Plaza BKB yang bersih, pembangunan di Kota
Palembang menjadi marak, semuanya berubah tidak terkecuali Taman Wisata
Kambang Iwak.
Awal 2000an adalah momentum perubahan di Kota Palembang, pemerintah
gencar mempromosikan Kota Palembang sebagai kota wisata yang wajib
dikunjungi, oleh karena itu semua potensi wisata di kota tertua di Indonesia ini
direnovasi habis-habisan, sehabis PON 2004 ada program VISIT MUSI 2008
kemudian hadir pula SEA GAMES 2011. Semua kawasan di Kota Palembang tidak
luput dari pembangunan termasuk Taman Wisata Kambang Iwak. Taman Kambang
Iwak yang dahulu kotor dirubah menjadi tempat yang mewah dan modern hingga
sekarang menjadi tempat berkumpul bagi warga Kota Palembang.

2.2 Taman Kota


Menurut Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 05/PRT/M/2008,
dinyatakan bahwa Ruang Terbuka Hijau(RTH) taman kota adalah taman untuk
melayani penduduk kota atau bagian dari wilayah perkotaan. Taman kota ini dapat
melayani minimal 480.000 penduduk dengan standar minimal 144.000 m2.
Taman kota ini merupakan lapangan hijau yang dilengkapi dengan fasilitas
rekreasi, dan olahraga. RTH taman kota dapat dimanfaatkan penduduk untuk
melakukan berbagai kegiatan sosial pada satu kota atau bagian wilayah kota yang
dilengkapi dengan fasilitas olahraga, taman bermain anak dan balita, fasiltas
rekreasi, taman khusus lansia, taman bunga, semua fasilitas ini terbuka untuk
umum. Taman kota umumnya didominasi pohon sehingga kegiatan didalamnya
lebih bersifat rekreatif aktif seperti jogging mengikuti jalur sirkulasi yang ada
dilengkapi dengan fasilitas pendukung.
Ruang terbuka publik adalah tempat dimana kegiatan manusia saling terkait
dalam konteks komunal. Dalam setiap kehidupan komunal selalu ada penyeimbang
yang dinamis antara kegiatan privat dan publik. Berdasarkan teori Carr (1992)
terdapat tiga nilai primer untuk menentukan arah pengembangan ruang terbuka,
yaitu responsive, democratic, dan meaningful.
1. Responsive, yaitu ruang dirancang dan diatur untuk melayani kebutuhan
penggunanya, dimana kebutuhan itu adalah kenyamanan, relaksasi,
pengikat aktif dan pasif, dan petualangan.
2. Democratic, dimana ruang itu sendiri akan melindungi hak dan kebebasan
dari setiap pengguna nya. Akses untuk semua orang dan memberikan
kebebasan berekspresi .
3. Meaningful, memberikan setiap penggunanya koneksi antara ruang,
kehidupan, dan lingkungan yang lebih luas, dalam konteks fisik maupun
sosial.

2.3 Karakter Ruang Terbuka


Berdasarkan teori Carr (1992) dalam buku Public Space, karakter ruang terbuka
dibagi menjadi tiga, yaitu ruang terbuka umum, ruang terbuka umum yang dapat
diakses publik, dan ruang terbuka privat.
1. Ruang terbuka umum (public owned-public accessed), merupakan taman
yang dibuat untuk publik, tidaak dimiliki oleh pihak tertentu karena
merupakan milik umum dan dapat diakses dengan bebas oleh publik.
2. Ruang terbuka privat yang dapat diakses publik (privately owned-public
accessed), merupakan ruang terbuka yang dimiliki oleh pihak tertentu,
namun dapat diakses oleh publik karena didedikasikan untuk kepentingan
publik.
3. Ruang terbuka privat (privately owned-private accessed), merupakan taman
yang dimiliki pleh pihak tertentu dan bersifat tertutup bagi umum, hanya
memiliki akses bagi pemilik.

Selain itu, karakter ruang terbuka juga dari berbagai macam bentuk dan
tipe. Meliputi, taman publik, square dan plaza, pasar, jalan, playground, community
open space, greenways dan parkways, atrium, waterfront, dan lain sebagainya.
BAB III
METODE PENELITIAN

3.1 Pendekatan Penelitian


Pendekatan penelitian yang digunakan adalah pendekatan kualitatif yaitu
pendekatan yang bersifat deskriptif dan cenderung menggunakan analisis. Proses
dan makna (perspektif subjek) lebih ditonjolkan dalam penelitian kualitatif.

3.2 Pengumpulan Data


Dalam penelitian kualitatif data yang didapatkan haruslah jelas, mendalam,
dan spesifik. Dalam penelitian ini, peneliti melakukan pengumpulkan data dengan
teknik wawancara, observasi, dan studi dokumentasi. Pengumpulan data dilakukan
dengan cara survey lapangan di Taman Kambang Iwak.
Alat dan bahan yang digunakan
1. Handphone untuk dokumentasi
2. Kertas dan pulpen untuk mencatat
BAB IV
PEMBAHASAN

4.1 Peta Taman Kambang Iwak

Gambar 4.1 Peta lokasi taman


(Sumber : Maps, 2021)

Taman kambang iwak berada di Jl. Tasik, Talang Semut, Kec. Bukit Kecil,
Kota Palembang, Sumatera Selatan. Taman ini memiliki luas lahan ± 3 Ha.

4.2 Karakteristik Ruang Terbuka


Berdasarkan teori Carr mengenai karakter ruang terbuka, maka Taman
Kambang Iwak merupakan taman publik (public / central park). Taman publik
sendiri merupakan taman untuk publik dan dikelola sebagai ruang terbuka, terletak
di pusat kota, dan lebih besar dari taman lingkungan.

4.3 Elemen Hardsape Taman Kambang Iwak


Elemen Hardscape sendiri meliputi aksebilitas, elemen furnitue, elemen estetika,
dan bangunan taman.
a. Aksebilitas
Aksebilitas merupakan kemudahan dalam pencapaian terhadap suatu ojbek.
Dalam hal ini, Taman Kambang Iwak memiliki aksebilitas berupa jalur kendaraan,
jogging track, jalan setapak, dan jalur pesepeda. Aksebilitas pada taman ini
mengelilingi taman, baik untuk jalur kendaraan, jogging track, jalan setapak,
maupun jalur pesepeda.
Gambar 4.2 Jalur Kendaraan
(Sumber : Penulis, 2021)

Gambar 4.3 Jogging Track


(Sumber : Penulis, 2021)

Gambar 4.4 Jalan Setapak


(Sumber : Penulis, 2021)
Gambar 4.5 Jalur Pesepeda
(Sumber : Penulis, 2021)
b. Elemen Furniture
Elemen furniture merupakan perabot yang terdapat di taman. Elemen
Furniture pada Taman Kambang Iwak meliputi lampu taman, kursi taman, kotak
sampah, dank ran air siap minum. Elemen furniture ini tersebar secara merata di
sekeliling taman. sedangkan untuk kran air siap minum hanya ada dua.

Gambar 4.6 Kursi taman


(Sumber : Penulis, 2021)

Gambar 4.7 Lampu taman


(Sumber : Penulis, 2021)
Gambar 4.8 Tempat Sampah
(Sumber : Penulis, 2021)

Gambar 4.9 Keran Air Siap Minum


(Sumber : Penulis, 2021)
c. Elemen Estetika
Elemen estetika taman merupakan unsur utama dalam membentuk taman
menjadi nyata, indah, dan menarik. Unsur estetika pada Taman Kambang Iwak
meliputi plaza, air mancur, gazebo, outdoor gym, playground, dan jembatan.
Plaza dan air mancur berada pada bagian depan taman, sedangkan gazebo
tersebar secara merata pada taman. Outdoor gym terletak di dekat danau dan
playground terlektak di dekat plaza. Untuk jembatan sendiri berjjumlah satu yang
mana digunakan untuk menghubungkan bagian taman yang dipisahkan oleh kolam.

Gambar 4.10 Plaza


(Sumber : Penulis, 2021)
Gambar 4.11 Air Mancur
(Sumber : Penulis, 2021)

Gambar 4.12 Gazebo


(Sumber : Penulis, 2021)

Gambar 4.13 Outdoor Gym


(Sumber : Penulis, 2021)
Gambar 4.14 Playground
(Sumber : Penulis, 2021)

Gambar 4.15 Jembatan


(Sumber : Penulis, 2021)

d. Bangunan Taman
Bangunan taman merupakan bangunan penunjang yang terdapat pada
taman. Dalam hal ini, bangunan taman yang terdapat pada Taman Kambang Iwak
adalah pos jaga.

Gambar 4.16 Pos jaga


(Sumber : Penulis, 2021)
4.4 Elemen Softscape Taman Kambang Iwak
Softscape (elemen Lunak) merupakan elemen landscape yang terdiri dari
elemen kehidupan dan elemen hortikulutura, yang meliputi bunga, tanaman, semak,
pohon, dan sebagainya. Tujuan adanya elemen softscape adalah untuk memberi
karakteristik pada taman landscape, menciptakan kesan, suasana, dan kepekaan
pada orang sekitar. Selain tanaman, air juga termasuk elemen softscape pada taman.
Dalam hal ini, elemen air pada Taman Kambang Iwak berupa kolam yang
terletak di tengah tengah taman.

Gambar 4.17 Pos jaga


(Sumber : Penulis, 2021)

Pada elemen softscape , untuk tanaman biasanya perpaduan antara tanaman


perdu, tanaman merambat, tanaman peneduh, tanaman berbunga, dan juga tanaman
penutup tanah seperti rumput. Berikut merupakan tabel vegetasi pada Taman
Kambang Iwak.
Nama Nama Spesies Fungsi
Tumbuhan
Kelapa Cocos nucivera Penambah estetika dan
peneduh.
Mahoni Swietenia Peneduh, daunnya dapat
mahagoni menyerap polusi udara
sehingga menetralisir udara
yang tercemar.

Glondongan Polyanthea Peneduh dan mengurangi


Longitolia polusi udara sehingga udara
sekitar menjadi bersih.

Beringin Ficus benjamina Peneduh, menciptakan udara


L segar, menyerap air lebih
banyak dan memberikan
kesan lembab pada
lingkungan.

Bunga Mimusopselengi Pengharum karena memiliki


tanjung bunga yang harum.

Palem Jari Rhapis excelsa Menyerap polusi udara dan


menyerap air lebih banyak
dari tanaman lain.
Bromeliad Bromeliaceae Menyerap benzene (senyawa
beracun dari asap kendaraan)
dan mempercantik taman.

Ketapang Terminalia Sebagai peneduh, penyejuk


kencana mantaly udara sekitar, dan membantu
menyerap polusi udara.

Sengon Syzygium oleina Mampu mengikat nitrogen.

Rumput Penisetum Berperan dalam pengawetan


gajah purpureum tanah dan air.

Pucuk Merah Syzygium Oleina Penyerap karbon, pewangi


alami bagi lingkungan dan
kaya kan antioksidan.
BAB V
PENUTUP

5. 1 Kesimpulan
Ruang terbuka publik adalah tempat dimana kegiatan manusia saling terkait
dalam konteks komunal. Dalam setiap kehidupan komunal selalu ada penyeimbang yang
dinamis antara kegiatan privat dan publik.
Taman kota merupakan salah satu bentuk ruang terbuka hijau yang banyak
digunakan oleh masyarakat untuk melakukan berbagai macam aktivitas. Salah satunya
adalah Taman Kambang Iwak yang terdapat di Palembang. Taman ini sudah ada sejak
tahun 1900-an, yaitu sejak Kolonial Belanda masih menguasi Indonesia. Pada awalnya,
taman ini difungsikan sebagai tempat untuk berolahraga orang-orang Belanda. Namun
sekarang, taman ini dapat dikunjungi oleh siapa saja.
Taman Kambang Iwak sendiri merupakan taman terbuka dengan aksesibilitas
yang lengkap, seperti jalur kendaraan, jalur setapak, jalur jogging dan jalur pesepeda.
Taman dilengkapi dengan fasilitas lainnya seperti tempat duduk, tempat sampah, air
kran siap minum, lampu taman, dan elemen-elemen pendukung lainnya seperti danau
dan tanaman hijau. Ada banyak jenis tanaman yang digunakan di taman Kambang Iwak
ini, dan masing-masing tanaman juga memiliki fungsinya tersendiri.
Setiap akhir pekan, Taman Kambang Iwak kerap diramaikan oleh masyarakat,
mulai dari anak-anak hingga dewasa yang berasal dari berbagai komunitas.

You might also like