Professional Documents
Culture Documents
S
P1A0 UMUR 37 TAHUN DENGAN FLUOR ALBUS PATOLOGIS
DI BPM SITI SOEHARJANI MOJOSONGO
JEBRES SURAKARTA
Disusun oleh :
Merna Ulfa Mustakimah
NIM B14 074
Disusun Oleh :
Merna Ulfa Mustakimah
NIM B14 074
PENGUJI I PENGUJI II
iii
KATA PENGANTAR
iv
Prodi D 3 Kebidanan STIKes Kusuma Husada Surakarta
Karya Tulis Ilmiah, Maret 2017
Merna Ulfa Mustakimah
B14074
INTISARI
v
MOTTO
1. Ilmu itu lebih baik daripada harta.Ilmu menjaga engkau dan engkau menjaga
harta.Ilmu itu penghukum (hakim) dan harta terhukum. Harta itu kurang
apabila dibelanjakan tapi ilmu bertambah bila dibelanjakan (Saidina Ali bin
Abi Talib).
2. Jangan belajar karena kamu membutuhkan itu. Belajar karena pengetahuan
adalah kekuatan. Belajar karena mereka tidak akan pernah meninggalkanmu.
Belajar karena kamu ingin untuk mengetahui lebih. Belajar dapat
meningkatkan. Belajar dapat menumbuhkanmu.
3. Ingatlah waktu seperti sungai, kamu tidak bisa menyentuh air yang sama untuk
kedua kalinya, karena air yang telah mengalir akan terus berlalu dan tidak akan
pernah kembali, untuk itu buat hidupmu lebih berarti.
4. Pendidikan memang tidak menjamin sukses, tapi tanpa pendidikan menjadi
lebih sulit.
5. Orang-orang yang berhenti belajar akan menjadi pemilik masa lalu. Orang-
orang yang masih terus belajar akan menjadi pemilik masa depan.
PERSEMBAHAN
Dengan segala rendah hati, Karya Tulis Ilmiah ini penulis persembahkan :
1. Ayah dan ibuku tercinta, terimakasih untuk segala doa dan dukunganmu
sangatlah berarti bagiku hingga aku dapat melangkah sejauh ini.
2. Om dan Tanteku tercinta, terima kasih untuk segala bentuk supportnya.
3. Ibu Ernawati, SST.,M.Kes terima kasih untuk segala bimbingan dan
nasehatnya.
4. Ibu Yunia Renny Andhikatias, SST.,MPH terima kasih atas bimbingannya.
5. Deni Meivin Alfera teman setia dan teman curhatku.
6. Teman-teman seperjuangan angkatan tahun2014 yang saling menyemangati
dalam pembuatan Karya Tulis Ilmiah ini.
7. Almamater tercinta.
vi
CURICULUM VITAE
Riwayat Pendidikan
1. SD N 001 Sembon, Karangrejo, Tulungagung LULUS TAHUN2008
2. SMP N 006 Tulungagung LULUS TAHUN 2011
3. SMA N 001 Kedungwaru, Tulungagung LULUS TAHUN2014
4. D 3 Kebidanan STIKes Kusuma Husada ANGKATAN TAHUN2014
vii
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL ...................................................................................... i
HALAMAN PERSETUJUAN....................................................................... ii
HALAMAN PENGESAHAN ........................................................................ iii
KATA PENGANTAR .................................................................................... iv
INTISARI........................................................................................................ v
MOTTO DAN PERSEMBAHAN ................................................................. vi
CURICULUM VITAE ................................................................................... vii
DAFTAR ISI ................................................................................................... viii
DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................. x
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang.......................................................................... 1
B. Perumusan Masalah .................................................................. 3
C. Tujuan Studi Kasus................................................................... 3
D. Manfaat Studi Kasus................................................................. 5
E. Keaslian Studi Kasus ................................................................ 6
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Teori Medis .............................................................................. 9
1. Gangguan Sistem Reproduksi ........................................... 9
2. Fluor Albus ........................................................................ 13
B. Teori Manajemen Kebidanan ................................................... 20
C. Landasan Hukum ...................................................................... 39
BAB III METODOLOGI STUDI KASUS
A. Jenis Studi Kasus ...................................................................... 40
B. Lokasi Studi Kasus ................................................................... 40
C. Subyek Studi Kasus .................................................................. 40
D. Waktu Studi Kasus ................................................................... 41
E. Instrumen Studi Kasus .............................................................. 41
viii
F. Teknik Pengumpulan Data ....................................................... 41
G. Alat-alat yang dibutuhkan ........................................................ 44
H. Jadwal Penelitian ...................................................................... 45
BAB IV TINJAUAN KASUS DAN PEMBAHASAN
A. Tinjauan Kasus ......................................................................... 46
1. Pengkajian Data ................................................................... 46
2. Interpretasi Data ................................................................... 55
3. Diagnosa Potensial ............................................................... 56
4. Antisipasi ............................................................................. 56
5. Perencanaan ......................................................................... 56
6. Pelaksanaan.......................................................................... 57
7. Evaluasi................................................................................ 60
B. Pembahasan .............................................................................. 68
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan ............................................................................... 75
B. Saran ......................................................................................... 79
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
ix
DAFTAR LAMPIRAN
x
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
(Manuaba, 2009).
dengan angka kematian ibu (AKI) dan angka kematian anak (AKA)
(Manuaba, 2009).
dan 13% mengalami siklus haid yang tidak teratur (Larasati dkk, 2015).
dengan organ seksual wanita. Hasil dari BKKBN menyebutkan bahwa jumlah
1
2
minimal satu kali dalam hidupnya dan 45% diantaranya bisa mengalami
keputihan sebanyak dua kali atau lebih. Data tersebut menunjukkan bahwa
keputihan pada wanita di Indonesia cukup tinggi (Yanti dkk, 2016). Di Jawa
Tengah sekitar 65% wanita juga mengalami keputihan yang disebabkan oleh
Komplikasi yang terjadi pada fluor albus yaitu infeksi vagina seperti
serta luka di daerah vagina, benda asing yang tidak sengaja atau sengaja
pasien yang periksa dari bulan Desember 2015 sampai bulan Oktober 2016
sebanyak 235 orang, jumlah pasien yang periksa dengan gangguan reproduksi
sebanyak 19 orang (8%) antara lain disminore 2 orang (0,25%), ISK 1 orang
fluor albus patologis 14 orang (1,75%). Pasien dengan fluor albus patologis
patologis yang masih tinggi maka penulis tertarik untuk melakukan studi
P1A0 umur 37 tahun dengan fluor albus patologis di BPM Siti Soeharjani
B. Perumusan Masalah
P1A0 Umur 37 Tahun dengan Fluor Albus Patologis di BPM Siti Soeharjani
1. Tujuan Umum
Langkah Varney.
2. Tujuan Khusus
a. Penulis mampu
Surakarta.
Jebres Surakarta.
Surakarta.
Surakarta.
Jebres Surakarta.
5
Surakarta.
D. ManfaatStudi Kasus
1. Bagi Penulis
2. Bagi Profesi
patologis.
3. Bagi Institusi
a. BPM
b. Pendidikan
Gangguan Reproduksi pada Ny. S P1A0 Umur 37 tahun dengan Fluor Albus
langkah Varney dan data perkembangan SOAP. Hasil dari studi kasus ini
keluar lendir kental, putih keruh, tidak berbau dalam jumlah banyak
sampai ganti celana dalam 3-4 kali sehari dan terasa gatal pada kemaluan
sejak 3 hari yang lalu. Hasil evaluasi yang penulis lakukan selama 2
minggu dimulai pada saat pengkajian tanggal 24 april 2011 sampai saat
olehbidan.
keputihan yang di alami oleh ibu dengan ciri- ciri keluar lendir berlebihan
berwarna putih dari vagina, dan terasa gatal, serta merasa anyang-
dan data perkembangan SOAP. Hasil dari studi kasus ini memperhatikan
adanya keputihan yang dialami oleh pasien dengan ciri-ciri keluar lendir
berlebihan berwarna putih dari vagina, dan terasa gatal, serta merasa
100 mg, Metronidazol 3 x 500 mg, dan Amoxcilin 3 x 500 mg. Evaluasi
penulis adalah terletak pada subjek, waktu, lokasi studi kasus, dan
pemberian terapi yaitu metronidazol yang ditambah obat herbal dan vit c.
Persamaan dari keaslian kasus dengan studi kasus yang dilakukan penulis
TINJAUAN PUSTAKA
A. Teori Medis
a. Pengertian
asam basa. Jika sistem pertahanan ini cukup lemah, maka infeksi
1) Infertilitas
9
10
Andhyantoro, 2012).
3) Gangguan menstruasi
a) Amenore
b) Polimenorea
c) Oligomenorea
d) Menoragia
e) Metroragia
5) Sindrom pramenstruasi
a) Nyeri akut
b) Nyeri kronis
7) Inkontinesia urine
8) Kista ovarium
(Varney, 2007).
2. Fluor Albus
selain darah dari liang vagina di luar kebiasaan, baik berbau ataupun
jernih.
estrogen.
vagina.
mengalami stres.
(2)Tidak berbau
(3)Tidak berlebihan
berbau busuk.
seksual.
berkembangbiak.
16
belakang.
menyebabkan iritasi.
menggunakannya
(1) Infeksi
berlebihan.
(3) Kanker
tersebut.
kanker.
(5) Menopause
yang menusuk.
vagina.
1. Pengertian
dkk, 2013).
a) Identitas
dkk, 2013).
meliputi :
(1) Nama
(2) Agama
(3) Pendidikan
dengan pendidikannya.
22
hari.
(5) Pekerjaan
(6) Alamat
d) Riwayat perkawinan
(Sulistyawati, 2011).
(Sulistyawati, 2011).
24
g) Riwayat penyakit
hepatitis.
(Manuaba, 2009).
(1) Nutrisi
(4) Aktivitas
dkk, 2010).
26
dari :
(2) Kesadaran
meliputi :
kualitas nadi.
27
(b) Pernafasan
(c) Suhu
b) Pemeriksaan sistematis
meliputi :
(a) Rambut
(b) Muka
(c) Mata
(d) Hidung
(e) Telinga
tidak.
(f) Mulut
(2) Leher
atau parotitis.
(4) Ekstremitas
(1) Abdomen
(2) Anogenital
(a) Vagina
(b) Anus
yang benar atas data-data yang telah dikumpulkan. Data dasar yang
1) Diagnosa kebidanan
Data Dasar :
Data Obyektif
umumnya baik
b) TTV
c) Pengeluaran Pervaginam
2) Masalah
2011). Pada kasus fluor albus patologis yaitu cemas dan gelisah
dengan keadaannya.
3) Kebutuhan
yang mungkin terjadi pada kasus fluor albus yaitu infeksi vagina
masalah yang dialami oleh klien, tetapi juga dari kerangka pedoman
rencana asuhan harus disertai oleh klien dan bidan agar dapat
stres berkepanjangan
34
menyebabkan iritasi
menggunakannya
35
metronidazol.
2010).
benar tiap kali buang air yaitu dari arah depan ke belakang
menggunakannya
metronidazol.
berkurang, tidak ada infeksi lanjut, klien merasa tidak cemas dan
nyaman.
38
P (Planning) : Membuat rencana asuhan saat ini dan yang akan datang.
C. Landasan Hukum
keputihan, perdarahan tidak teratur dan penundaan haid (Depkes RI, 2010).
BAB III
yang terjadi pada masa kini. Deskripsi peristiwa dilakukan secara sistematis
dan lebih menekankan pada data faktual dari pada penyimpulan (Nursalam,
2013).
kebidanan gangguan reproduksi pada Ny. S P1A0 umur 37 tahun dengan fluor
dan kondisi latar penelitian (Moleong, 2010). Subjek yang dilakukan dalam
laporan studi kasus ini adalah Ny. S P1A0 umur 37 tahun dengan gangguan
40
41
untuk pelaksanaan studi kasus dan berapa lama studi kasus dilakukan
2017.
1. Data Primer
indeks massa tubuh yaitu dengan membagi berat badan dengan tinggi
a. Wawancara
benar.
b. Observasi
c. Pemeriksaan Fisik
1) Inspeksi
2) Palpasi
3) Perkusi
4) Auskultasi
tekanan darah.
2. Data Sekunder
Data yang diambil dari data jumlah penduduk usia dewasa dari
a. Studi Dokumentasi
2010). Dalam studi kasus ini informasi didapat dari data rekam
b. Studi Kepustakaan
b. Buku tulis
a. Spygnomanometer
b. Stetoskop
c. Termometer
d. Handscoonsteril
f. Kom kecil
g. Bengkok
45
a. Buku tulis
b. Bolpoin
c. Kamera
H. Jadwal Penelitian
A. TINJAUAN KASUS
Ruang : Periksa
No Register :-
I. PENGKAJIAN
46
47
2. Riwayat Menstruasi
hari.
hari.
pembalut 4 kali.
menstruasi.
3. Riwayat Perkawinan
c. Suami ke :1
5. Riwayat KB
6. Riwayat penyakit
nafas.
serta BAK.
mulut.
sakit apapun.
b. Eliminasi
keluhan apapun.
lunak.
keramas 3x seminggu.
f. Seksualitas
keputihan.
ini.
1. Status Generalis
b. Kesadaran : Composmentis
52
S : 36,5ºC
N : 86 x/menit
R : 20 x/menit
d. BB : 55 kg
e. TB : 158 cm
2. Pemeriksaan Sistematis
a. Kepala
berketombe.
3) Mata :
c) Sklera : Putih.
secret.
b. Leher
kelenjar gondok.
kelenjar limfe.
2) Mammae
a) Membesar : Normal
3) Axilla
d. Abdomen
e. Anogenital
1) Vulva Vagina
berwarna kuning
2) Inspeculo
3) Pemeriksaan dalam
a) Porsio / Servik
4) Anus
f. Ekstremitas
3. Pemeriksaan penunjang
A. DIAGNOSA KEBIDANAN
Albus Patologis.
Data Dasar :
Data Subjektif :
keguguran.
Data Objektif :
Kesadaran : Composmentis
S : 36,5ºC
N : 86 x/menit
R : 20 x/menit
BB :55kg
TB : 158 cm
B. MASALAH
C. KEBUTUHAN
Infeksi genetalia
antara lain :
V. PERENCANAAN
11. Beritahu ibu bahwa akan dilakukan kunjungan rumah pada tanggal
9 Maret 2017.
VI. PELAKSANAAN
terdapat erosi.
ganti.
vagina.
akan sembuh.
dari infeksi.
10. Pukul 19.40 WIB : Memberikan terapi obat yaitu : obat herbal
2017.
60
VII. EVALUASI
sehat.
secara berlebihan.
8. Pukul 19.37 WIB : Ibu sudah diberikan dukungan moril dan ibu
10. Pukul 19.44 WIB : Terapi obat sudah diberikan dan ibu
11. Pukul 19.55 WIB : Ibu sudah mengerti bahwa akan dilakukan
2017.
62
DATA PERKEMBANGAN I
(KUNJUNGAN RUMAH)
S : Subjektif
O : Objektif
1. Pemeriksaan umum
a. KU : Baik
b. Kesadaran : Composmentis
S : 36ºC
N : 82 x/menit
R : 20 x/menit
63
A: Asessment
P: Planning
keadaannya.
teratur.
EVALUASI :
DATA PERKEMBANGAN II
(KUNJUNGAN RUMAH)
S : Subjektif
benar.
O : Objektif
1. Pemeriksaan umum
a. KU : Baik
b. Kesadaran : Composmentis
S : 36,5ºC
N : 84 x/menit
R : 22 x/menit
65
A: Asessment
P: Planning
baik.
genitalnya.
teratur.
EVALUASI :
kewanitaannya.
2017.
66
(KUNJUNGAN ULANG I)
S : Subjektif
benar.
O : Objektif
1. Pemeriksaan umum
a. KU : Baik
b. Kesadaran : Composmentis
S : 36ºC
N : 82 x/menit
R : 22 x/menit
67
2. Pemeriksaan fisik
A: Asessment
P: Planning
EVALUASI :
1. Ibu telah mengetahui hasil pemeriksaan dan ibu merasa lebih nyaman.
secara rutin.
B. PEMBAHASAN
68
ada dengan cara membandingkan teori yang ada dengan praktek yang
reproduksi pada Ny. S P1A0 umur 37 tahun dengan Fluor Albus Patologis.
1. PENGKAJIAN
vagina, keluarnya lendir yang kental, rasa panas saat kencing, secret
keputihan sejak 1 bulan yang lalu dan 1 minggu ini sering keluar lendir
kental yang berlebihan, berwarna kuning, berbau, dan gatal pada alat
2. INTERPRETASI DATA
sering muncul yaitu akibat timbul rasa cemas dan gelisah dengan
sesuai.
3. DIAGNOSA POTENSIAL
4. ANTISIPASI
(Sibagariang, 2010).
Patologis ini adalah memberikan terapi obat yaitu Obat Herbal 550mg,
5. PERENCANAAN
jelaskan pola hidup sehat, jelaskan untuk setia kepada pasangan, beri
KIE tentang cara menjaga daerah kewanitaannya agar tetap bersih dan
bedak, talkum, tissue atau sabun dengan pewangi pada daerah vagina,
yaitu pada pemberian terapi yang ditambah dengan obat herbal dan
vitamin C.
6. PELAKSANAAN
IVA Test dan mengoleskan albotyl pada porsio yang terdapat erosi,
olahraga rutin, istirahat cukup, hindari rokok dan alkohol serta hindari
kewanitaannya yaitu dengan cara cebok dengan benar dari arah depan
talkum, tissue atau sabun dengan pewangi pada daerah vagina karena
agar terhindar dari infeksi, memberikan terapi obat yaitu : Obat Herbal
obat di lapangan dan studi kasus. Akan tetapi tidak menghambat untuk
7. EVALUASI
berkurang, tidak ada infeksi lanjut, klien merasa sudah tidak cemas dan
tanggal 2 Maret 2017 sampai tanggal 16 Maret 2017 pada Ny. S P1A0
yang didapat yaitu Fluor Albus Patologis sembuh, ibu bersedia untuk
asuhan.
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
sebagai berikut :
1. Penulis mendapatkan
keputihan sejak 1 bulan yang lalu dan 1 minggu ini sering keluar
Masalah yang timbul adalah Ibu merasa cemas dan tidak nyaman
75
76
diagnosa potensial.
tetap bersih dan kering serta cara mencuci vagina dengan benar,
rutin, istirahat cukup, hindari rokok dan alkohol serta hindari stres
bedak talkum, tissue atau sabun dengan pewangi pada daerah vagina
Metronidazol 500 mg, Vit C 500 mg. Hal ini dikarenakan untuk
menjelaskan pola hidup sehat yaitu diet yang seimbang, olahraga rutin,
cara cebok dengan benar dari arah depan ke belakang agar kuman di anus
talkum, tissue atau sabun dengan pewangi pada daerah vagina karena
pada ibu agar tidak menggaruk apabila alat kelaminnya terasa gatal, hal
infeksi.
B. Saran
1. Bagi Profesi
2. Bagi Institusi
Dewi, M.U.K. 2013. Buku Ajar Kesehatan Reproduksi dan Keluarga Berencana
untuk Mahasiswa Bidan. Jakarta : Trans Info Media.
Hendrik, H. 2006. Problema Haid Tinjauan Syariat Islam dan Medis. Solo : Tiga
Serangkai.
Larasati, E.D. Susanti, H.D. Prasetyo, Y.B. 2015. Efektivitas Penggunaan Media
Promosi Kesehatan Video Yoga Dalam Meningkatkan Motivasi Kesehatan
Wanita Usia Subur Tentang Kesehatan Reproduksinya. Jurnal
Keperawatan. Vol.6, No.2, Juli 2015. Universitas Muhammadiyah Malang.
Malang.
Machfoedz, Ircham. 2008. Metodologi Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif
Bidang Kesehatan, Keperawatan, Kebidanan, Kedokteran. Yogyakarta :
Fitramaya.
Matondang, dkk. 2013. Diagnosis Fisis Pada Anak. Edisi 5. Jakarta : CV : Sagung
Seta.
Setiawan, A, Saryono. 2011. Metodologi Penelitian Kebidanan DIII, DIV, S1, S2.
Yogyakarta : Nuha Medika.
15 Revisi / Perbaikan
KTI
Pendjilidan KTI
Pengumpulan KTI
Lampiran 6
Lampiran 7
Lampiran 8
5. Riwayat KB
a. Metode yang pernah dipakai :
Lama penggunaan :
b. Keluhan selama pemakaian kontrasepsi :
c. Alasan berhenti memakai KB :
6. Riwayat penyakit
f. Riwayat penyakit sekarang :
g. Riwayat penyakit sekarang
10) Jantung :
11) Ginjal :
12) Asma :
13) TBC :
14) Hepatitis :
15) DM :
16) Hipertensi :
17) Epilepsi :
18) Lain-lain :
h. Riwayat penyakit keluarga :
i. Riwayat keturunan kembar :
j. Riwayat operasi :
7. Data Psikologis
C. PEMERIKSAAN FISIK (DATA OBYEKTIF)
4. Status Generalis
f. Keadaan Umum :
g. TTV :
h. BB :
5. PemeriksaanSistematis
g. Kepala
7) Rambut :
8) Muka :
9) Mata :
d) Oedema :
e) Cojungtiva :
f) Sklera :
10) Hidung :
11) Telinga :
12) Mulut / gigi / gusi :
h. Leher
4) Kelenjar Gondok :
5) Benjolan :
6) Pembesaran Kelenjar Limfe :
i. Dada dan Axilla
4) Dada :
5) Mammae
d) Membesar :
e) Benjolan :
f) Simetris :
g) Puting susu :
h) Kolostrum :
6) Axilla
c) Benjolan :
d) Nyeri :
j. Abdomen
5) Pembesaran hati :
6) Benjolan :
7) Nyeri tekan :
8) Luka bekas operasi:
k. Anogenital
5) Vulva Vagina
f) Varices :
g) Luka :
h) Pembekakan :
i) Kemerahan :
j) Nyeri :
k) Pengeluaran pervaginam :
l) Keputihan :
m) Keluhan lain :
6) Inspeculo
b) Servik / Porsio :
7) Pemeriksaan dalam
d) Porsio / Servik
- Keras / lunak :
e) Benjolan :
f) Nyeri :
8) Anus
c) Haemorhoid :
d) Keluhan lain :
l. Ekstremitas
4) Varices :
5) Oedema :
6) Reflek Patella :
6. Pemeriksaanpenunjang
c. Pemeriksaan Laboratorium :
d. Pemeriksaan penunjang lain :
V. PERENCANAAN
VI. PELAKSANAAN
VII. EVALUASI
DATA PERKEMBANGAN
S :
O :
A :
P :
EVALUASI :
Lampiran 9
LEMBAR OBSERVASI
1. Nama : Ny. S
2. Umur : 37 tahun
3. Paritas : P1A0
4. Alamat : Mojosongo RT 03 RW 32 Mojosongo
1. 02- 03-2017 Ada Kuning Bau Gatal ±5cc 110/80 86x/ 20x/ 36,5°C
mmHg menit menit
2. 09-03-2017 Ada Kuning Bau Sedikit ±4cc 110/60 82x/ 20x/ 36°C
Gatal mmHg menit menit
3. 12-03-2017 Ada Kuning Bau Sedikit ±2cc 100/70 84x/ 22x/ 36,5°C
Gatal mmHg menit menit
4. 16-03-2017 Ada Bening Tdk Tidak ±1cc 110/70 82x/ 22x/ 36°C
Bau Gatal mmHg menit menit
Lampiran 10
3. Sasaran : Ny. S
8. Tujuan :
a. Tujuan Umum
b. Tujuan Khusus
2. Ibu dapat mengerti dan memahami tentang jenis dan tanda gejala
patologis
9. Sub Materi
1. Pengertian Keputihan
4. Cara pencegahan
10. Metode
a. Ceramah
b. Tanya jawab
11. Media
Leaflet
12. Evaluasi
1. 5 menit Pembukaan :
Menjelaskan
pengertian keputihan
Menjelaskan jenis dan Menyimak,
ciri keputihan memahami dan
fisiologis dan patologis memperhatikan
Menjelaskan penyebab
keputihan
Menjelaskan cara
mencegah keputihan
3. 5 menit Evaluasi :
4. 2 meni Terminasi :
t
Mengucapkan Mendengarkan
terimakasih atas peran
serta peserta.
Mengucapkan salam Menjawab salam
penutup
Penanggung Jawab
1. Pengertian Keputihan
cairan selain darah dari liang vagina di luar kebiasaan, baik berbau
a. Keputihan Fisiologis
b. Keputihan Patologis
(luka). Adapun tanda dan gejala fluor albus patologis sebagai berikut :
yang menusuk.
(1) Waktu sekitar menarche atau pertama kalinya haid datang, karena
(5) Akseptor kontasepsi pil dan IUD serta seorang wanita yang
stres.
(1) Infeksi
sedap.
(2) Benda asing
(3) Kanker
senggama yang bercampur air seni atau feses, yang terjadi akibat
(5) Menopause
1) Pola hidup sehat yaitu diet yang seimbang, olahraga rutin, istirahat
4) Biasakan membasuh vagina dengan cara yang benar tiap kali buang air
6) Hindari penggunaan bedak talk, tissue atau sabun dengan pewangi pada
sebelum menggunakannya
DAFTAR PUSTAKA
11. Media
Leaflet
12. Evaluasi
a. Menjelaskan kembali pengertian Vulva hygiene
b. Menjelaskan tujuan vulva hygiene
c. Menjelaskan cara membersihkan vulva dan sekitarnya
d. Menjelaskan kembali hal-hal yang perlu diperhatikan pada kebersihan
vulva
e. Menjelaskan kembali akibat tidak menjaga kebersihan diri khususnya
daerah vulva
1. 5 menit Pembukaan :
3. 5 menit Evaluasi :
4. 3 meni Terminasi :
t
Mengucapkan Mendengarkan
terimakasih atas peran
serta peserta.
Mengucapkan salam Menjawab salam
penutup
Penanggung Jawab
Ibu harus tetap bersih, segar dan wangi. Merawat perineum dengan baik
dengan menggunakan antiseptik (PK / Dethol) dan selalu diingat bahwa
membersihkan perineum dari arah depan ke belakang.
1. Pengertian
membersihkan vulva dan daerah sekitarnya pada wanita guna untuk menjaga
kebersihan.
2. Tujuan
a. Untuk mencegah infeksi
b. Untuk penyembuhan luka jahitan perineum
c. Untuk kebersihan perineum, vulva juga memberikan rasa nyaman bagi
klien.
3. Cara membersihkan daerah vulva dan sekitarnya
a. Bersihkan daerah kelamin dengan cara membersihkan daerah di sekitar
vulva terlebih dahulu, dari depan ke belakang, baru kemudian
membersihkan daerah sekitar anus. Bersihkan vulva setiap kali buang air
kecil atau besar. Keringkan dengan handuk setelah dibersihkan.
b. Ganti pembalut atau kain pembalut setidaknya dua kali sehari. Kain dapat
digunakan ulang jika telah dicuci dengan baik dan dikeringkan di bawah
matahari atau disetrika.
c. Posisikan pembalut pada posisi depan kebelakang, pastikan terpasang
denganbenar agar tidak tergeser.
d. Lepaskan pembalut dari posisi depan kebelakang agar tidak terjadi
kontaminasi kuman pada luka episiotomi.
e. Cuci tangan dengan sabun dan air sebelum dan sesudah membersihkan
daerah kelaminnya.
f. Jika ibu mempunyai luka episiotomi atau laserasi, hindari menyentuh
luka, cebok dengan air dingin atau cuci menggunakan sabun. Cebok dari
arah depan ke belakang agar tidak terjadi kontaminasi luka.
4. Hal-hal yang perlu diperhatikan
a. Menjaga agar daerah kemaluan selalu bersih dan kering
b. Menghindari pemberian obat tradisional
c. Menghindari pemakaian air panas untuk berendam
d. Mencuci luka perineum dengan air dan sabun 3-4 kali sehari
5. Akibat tidak mnjaga kebersihan diri, khusunya daerah vulva
a. Ibu Mudah Sakit
b. Ibu terlihat kotor/ kurang bersih
c. Bayi ibu sakit
d. Ibu kurang percaya diri
e. Ibu mengalami infeksi
Lampiran 13
Lampiran 14
DOKUMENTASI
MelakukanPengkajian
MemberikanPendidikanKesehatan
WawancaraTerhadapPasien MengukurTekananDarah