You are on page 1of 15

MAKALAH EKONOMI

PERDAGANGAN INTERNASIONAL

DISUSUN OLEH

NAMA : FIRYAL RIFDAH RACHMAN


KELAS : XII MIA 3
MATA PELAJARAN : EKONOMI
GURU PEMBIMBING : Dra. NURJANNAH

MADRASAH ALIYAH NEGERI 8 JAKARTA


PERIODE 2018/2019
Jl. Balai Rakyat No. 19 Cakung Timur, Kec.Cakung, Jakarta Timur (13910)
Telp/fax. 021-4611845

Website : http://www.man8-jkt.sch.id e-mail : man_delapan@yahoo.com


KATA PENGANTAR

Alhamdulillah saya panjatkan puji dan syukur kehadirat Allah SWT yang telah
melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya, sehingga saya dapat menyelesaikan makalah ini
dengan tepat pada waktunya.
Makalah ini dibuat dari hasil pembelajaran saya terhadap referensi-referensi yang
saya dapatkan, baik berupa buku dan sumber sumber lainnya.
Penyusunan makalah ini, saya banyak mendapatkan bantuan dari berbagai pihak, baik
berupa materi maupun dorongan dan bimbingan. Oleh karena itu, saya mengucapkan terima
kasih yang sebesar-besarnya kepasa rekan-rekan yang ikut serta dan membantu dalam
pembuatan makalah ini.
Meskipun telah berusaha dengan segenap kemampuan, namun saya menyadari
makalah ini masih banyak kekurangan dan jauh dari sempurna. Hal ini disebabkan oleh
beberapa kondisi diantaranya, masih perlu pembelajaran lebih mendalam, keterbatasan
sumber, keterbatasan kemampuan dan pengetahuan saya. Oleh karena itu, dengan
keterbukaan hati saya mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun untuk
kesempurnaan makalah ini.
Akhir kata saya mengucapkan terima kasih dan semoga makalah ini dapat
memberikan manfaat bagi kita semua.

Jakarta, 13 Januari 2019


Penulis

( Firyal Rifdah Rachman )

ii
DAFTAR ISI
Cover......................................................................................................................................i
Kata pengantar.......................................................................................................................ii
Daftar isi.................................................................................................................................iii
BAB PERDAGANGAN INTERNASIONAL.......................................................................1
A. Peta konsep....................................................................................................1
B. Pengertian perdagangan internasional...........................................................2
C. Manfaat perdagangan internasional...............................................................2
D. Faktor pendorong dan penghambat perdagangan internasional.....................3
E. Teori perdagangan internasional ...................................................................4
F. Kebijakan perdagangan internasional............................................................7
G. Tujuan kebijakan perdagangan internasional.................................................8
H. Neraca perdagangan.......................................................................................8
I. Rangkuman ...................................................................................................9
J. Evaluasi .........................................................................................................10

iii
BAB
PERDAGANGAN INTERNASIONAL

A. PETA KONSEP
Pengertian Perdagangan
Internasional

Manfaat Perdagangan
Internasional

Perdagangan Faktor Pendorong dan


membahas Penghambat Perdagangan
Internasional
Internasional

Teori Perdagangan
Internasional

Kebijakan Perdagangan
Internasional

Tujuan Kebijakan
Perdagangan Internasional

Neraca Perdagangan

1
B. Pengertian Perdagangan Internasional

Perdagangan Internasional adalah suatu proses tukar-menukar atau jual beli


barang dan jasa yang terjadi antara dua negara atau lebih. Dalam Perdagangan
Internasional, kita mengenal istilah ekspor dan impor. Ekspor artinya kegiatan
menjual barang dan jasa dari dalam negeri ke luar negeri. Negara yang mengekspor
barang dan jasa disebut Negara Eksportir. Sementara itu, Impor adalah kegiatan
membeli barang dan jasa dari luar negeri. Negara yang mengimpor barang dan jasa
disebuat Negara Eksportir.

C. Manfaat Perdagangan Internasional

Banyak sekali manfaat yang dapat diambil dari Perdagangan Internasional. Negara
kita tidak dapat mendapat devisa jika tidak mengeksporhasil-hasil tambang dan
komoditas lainnya. Kesempatan kerja juga semakin meningkat dengan adanya
perdagangan internasional. Selain itu, perdagangan internasional juga
menstabilitaskan harga-harga,meningatkan kualitas konsumsi,da dapat mempercepat
ahli teknologi. Berikut ini akan diuraikan satu persatu manfaat perdagangan
internasional

1. Memperoleh Devisa
Jika kita mengekspor suatu komoditas,kita mendapat mata uang asing seperti
dolar Amerika,Yen, atau jenis mata uang lainnya. Mata uang asing ini bisa
disebut Devisa. Devisa dapat digunakan untuk mengimpor barang modal dan
konsumsi.

2. Memperluas kesempatan kerja


Perdagangan Internasional, terutama kegiatan ekspor,memberi kesempatan
untuk memperluas kesempatan kerja. Untuk menghasilkan barang ekspor
dibutuhkan tenaga kerja. Coba bayangkan, apakah yang terjadi jika barang
tambang, hasil pertanian, dan hasil kerajinan tidak diekspor? Tentu saja, orang
yang bekerja di sektor itu akan menganggur.

3. Menstabilitaskan harga-harga
Jika harga suatu barang dalam negeri mahal atau jumlahnya kurang dan tidak
memenuhi permintaan pasar, barang tersebut harus diimpor. Dengan adanya
impor, harga barang jenis tersebut akan stabil dan permintaan pun dapat
terpenuhi.

4. Meningkatkan kualitas konsumsi


Melalui perdagangan internasional, penduduk dapt membeli barang-barang
yang belum dapat dihasilkan di dalam negeri atau mutunya belum sebaik
produk luar negeri. Perdagangan internasional dapat memacu industri dalam

2
negeri untuk meningkatkan kualitas pruduk yang dihasilkan agar dapat
bersaing di pasar internasional. Di Indonesia, barang seperti itu beragam,
antara lain televisi, pakaian, sepatu, dan perabot.

5. Mempercepat ahli teknologi


Untuk menggunakan barang-barang yang diimpor dari luar negeri, dibutuhkan
pengetahuan atau keterampilan tertentu. Oleh karena itu, pihak penjual perlu
mengadakan bimbingan atau pelatihan untuk menggunakannya. Hal seperti itu
akan mempercepat ahli teknologi. Ahli teknologi memungkinkan suatu
negeara untuk mempelajari teknik produksi yang lebih modern.

D. Faktor pendorong dan penghambat perdagangan internasional

1. Faktor Pendorong Perdagangan Internasional


Perdagangan internasional dapat terjadi karena beberapa faktor, antara lain :
a. Perbedaan Sumber Daya Alam
Karena beberapa hal, suber daya alam yang dimiliki setiap negara berbeda-
beda. Jarang suaru negara memiliki sumber daya alam yang lengkap untuk
memenuhi konsumsi. Untuk mendapatkan sumber daya alam yang
dibutuhkan dan tidak dimiliki suatu negara itu, diperlukan pertukaran
antarnegara. Pertukaran antar negara tersebut menyebabkan terjadinya
perdagangan internasiona. Misalnya, Indonesia banyak m,engekspor tekstil
ke Amerika Serikat karena sumber daya alam yang kita memiliki
memungkinkan Indonesia memproduksi teksil dengan harga murah.
Sebaliknya, dari Amerika Serikat kita banyak mengimpor mobil, karena
Amerika Serikat dapat memproduksi mobil dengan murah.

b. Selera
Selera juga dapat menjadi faktor penyebab terjadinya perdagangan
internasional. Indoneia mengimpor apel dari Australia, meskipun buah
apel juga ada di Indonesia. Buah apel Indonesia berasal dari Malang dan
tempat lainnya. Tetapi, orang Indonesia banyak menyukai apel dari
Australia sehimgga perlu impor

c. Penghematan Biaya Produksi (Efisiensi)


Perdagangan internasional memungkinkan suatu negara dapat memasarkan
hasil produksinya pada banyak negara. Negara tersebut berproduksi dalam
jumlah besar sehingga dapat menurunkan biaya produksi. Barang yang
diproduksi dalam jumlah besar akan lebih murah daripada barang yang
diproduksi dalam jumlah sedikit. Masalah efisiensi juga menjadi masalah
tidak diproduksinya barang berteknologi tinggi oleh negara berkembang.
Sebenarnya banyak ahli Indonesia mampu membuat mobil yang canggih.
Akan tetapi industri mobil lokal belum berkembang, biaya produksi dan
pemasaran jadi mahal.

3
d. Perbedaan Teknologi
Ada negara yang telah mencapai keunggulan dalam memproduksi barang
berteknologi maju. Sebagian negara masih belum mampu menerapkan
teknologi maju dengan baik. Negara yang menggunakan teknologi maju
dapat menjual barang dengan harga murah pada negara yang teknologinya
sederhana. Misalnya, Indonesia mengimpor mobil dari Jepang, karena
Jepang telah maju dalam teknologi pembuatan mobil.

2. Faktor Penghambat Perdagangan Internasional


Ada beberapa faktor yang dapat menjadi hambatan dalam melakukan perdagangan
internasional,antara lain :
a. Tidak amannya suatu negara, jika suatu negara tidak aman, para
pedagangnya beralih ke negara lain yang lebuh aman. Faktor keamanan
mempengaruhi para pedagang untuk melakukan perdagangan
internasional.
b. Kebijakan ekonomi internasional oleh pemerintah. Ada beberapa
kebijakan ekonomi suatu negara yang menghambat kelancaran
perdagangan internasioanl. Misalnya, pembatasan jumlah impor, pungutan
biaya impor/ekspor yang tinggi, perijinan yang berbelit-belit.

c. Tidak stabilnya kurs mata uang asing. Kurs mata uang asing yang tidak
stabil membuat para eksportir maupun importir mengalami kesulitan untuk
menentukan harga valuta asing. Kesulitan tersebut berdampak pula
terhadap harga penawaran maupun permintaan dalam perdagangan.

E. Teori perdagangan internasional

1. Teori Keunggulan Mutlak (Absolute Advantage Theory)


Suatu negara disebut memiliki keunggulan mutlak dari negara lain jika
negra terebut mampu memproduksi lebih banyk barang daripada
negara lain, denganmenggunakan sumber daya produksi yang sama.
Sebagai ilustrasi, perhatikan peraga 1.1!

Peraga 1.1 Teori keunggulan mutlak


“Menurut teori keunggulan mutlak, dengan melakukan spesialisasi pada produk
barang yang produktivitasnya lebih tinggi dibandingkan negara lain, negara
tersebut akan memperoleh keuntungan dalam perdagangan internasional. Jepang
menikmati keuntungan empat kursi rotan, sedangkan Indonesia menikmati empat
kalkulator.”

4
Tabel A. Keunggulan Mutlak Indonesia atas Jepang dalam produksi kursi rotan
(sebelum spesialisasi)

Hasil/Jenis Barang Dasar Tukar Dalam


Negara Negeri (Harga Relatif)
Kursi Rotan Kalkulator
Indonesia 40 8
1 kalkulator = 5 kursi
(di Indonesia)
Jepang 20 20
1 kalkulator = 1 kursi
Jumlah 60 28 (di Jepang)

Tabel B. Keunggulan Mutlak Indonesia dan Jepang (setalah spesialisasi)

Hasil/Jenis Barang
Negara
Kursi Rotan Kalkulator
Indonesia 80 -

Jepang - 40

Pada tabel A di peraga 1.1 Indonesia memiliki keunggulan mutlak atas Jepang
dalam memproduksi kursi rotan, karena satu unit faktor produksi di Indonesia
mampu memproduksi 40 kursi rotan, sedangkan Jepang hanya mampu
memproduksi 20 kursi rotan. Sebaliknya, Jepang memiliki keunggulan mutlak
atas Indonesia dalam memproduksi kalkulator. Satu unit faktor produksi Jepang
mampu memproduksi 20 kalkulator. Sedangkan Indonesia hanya mampu
memproduksi delapan kalkulator.

Menurut teori keunggulan mutlak, perdagangan internasional terjadi ketika


Indonesia berspesialisasi (mengkhususkan diri) memproduksi kursi rotan,
sementara Jepang berspesialisasi memproduksi kalkulator. Indonesia akan
memproduksi lebih banyak kursi rotan bila faktor produksi yang memproduksi
kalkulatpr dialihkan untuk memproduksi kursi rotan. Hal yang sama terjadi
dengan Jepang, yang memproduksi lebih banyak kalkulator jika mengalihkan
faktor produksinya dari memproduksi kursi rotan. Lihat Tabel B pada praga 1.1

Keunggulan mutlak terjadi jika suatu negara, misalnya Indonesia mampu


memproduksi lebih banyak kursi rotan dari negara lain, misalnya Jepang, dengan
menggunakan sumber daya yang sama jumlahnya. Jepang memiliki keunggulan
mutlak terhadap Indonesia dalam produksi kalkulator, dengan menggunakan
sumber daya yang sama jumlahnya.

5
Perhatikan Tabel A dan B yang menunjukan hasil sebelum dan setelah kedua
negara melakukan spesialisasi. Kursi yang dihasilkan sebelum spesialisasi adalah
60 buah, dan setelah spesialisasi menjadi 80 buah. Berarti ada penambahan 20
kursi yang merupakan keuntungan. Kalkulator yang dihasilkan sebelum
spesialisasi 28 buah. Setelah spesialisasi menjadi 40 buah. Berarti ada
penambahan 12 buah yang merupakan keuntungan.

Sebelum perdagangan internasional, penduduk Indonesia memerlukan lima


kursi untuk mendapatlan satu kalkulator. Setelah perdagangan internasional, lima
kursi dapat ditukar dengan lima kalkulator (lihat dasar tukar Jepang). Keuntungan
dari perdagangan internasional bagi Indonesia adalh empat kalkulator. Penduduk
Jepang sebelum perdagangan internasional dengan menukar satu kalkulator
dengan lima kursi (lihat dasar tukar di Indonesia). Keuntungan perdagangan
internasional bagi Jepang adalah empat kursi rotan.

2. Teori Keunggulan Komparatif ( Comparative Advantage Theory )


Adam Smith, yang mengemukakan teori keunggulan mutlak, menekan bahwa
perdagangan internasional terjadi jika ada keunggulan mutlak. Murid Adam
Smith, David Ricardo, melengkapi teori gurunya dengan mengatakan bahwa
perbedaan keungguln koparatif juga dapat memberikan keuntungan. Dua negara
akan tetap melakukan pertukaran melalui perdagangan internasionl walaupun
salah satu negara mempunyai semua keunggulan. Untuk jelasnya, perhatikan
Peraga 10.2 yang memperlihatkan hasil produksi Indonesia dan Australia dengan
menggunakan satu satuan faktor produksi.

Peraga 10.2 Ilustrasi Teori Keunggulan Komparatif


Meskipun Australia memiliki keunggulan mutlak dalam produksi wol dan
katun, kedua negara tetap akan memperoleh keuntungan jika melakukan
perdagangan setelah berspesialisasi pada produksi barang yang memiliki
keunggulan komparatif ( perbandigan ) lebih besar.

Contoh hasil produksi Indonesia dan Australia

Negara Hasil / Jenis Barang Dasar Tukar Dalam


Negeri ( Harga
Wol Kain katun
Relatif )
Indonesia 5 10 1 m wol = 2 m katun
( di indonesia )
Australia 15 12 1 m wol = 0,8 m katun
Jumlah 20 22 ( di Australia )

Pada tabel tersebut terlihat bahwa Australia memiliki keunggulan mutlak ( dalam
memproduksi wol dan katun ) dibandingkan Indonesia. Keuntungan didapat jika Australia
memilih produksi yang paling unggul, yaitu wol. Mengapa memilih wol ? Karena,
keunggulan produksi wol adalah 3 yaitu 15 : 5 . Jika memilih kain katun, keunggulan
produksinya adalah 1,2 yaitu 12 : 10 . Sebaliknya, Indonesia memilih produksi barang yang

6
kekurangan paling kecil, yaitu katun. Hal ini krena kekurangan 10 dengan 12 lebih kecil
daripada kekurangan wol, yaitu 5 dengan 15. Kesimpulannya, Australia melakukan
spesialisasi untu memproduksi wol dan Indonesia memproduksi kain katun. Setelah
dilakukan perdagangan internsional, kedua negara mendapatkan keuntungsn.
Sebelumperdagngan internasional, Australia dapat menukarkan satu meter wol dengn 0,8
meter kain katun. Setelah perdagangan internasional, satu meter wol dapat ditukar dengan
dua meter katun (dasar tukar Indonesia) . Dengan demikian, keuntungan Australia dalam
perdagangan internasional adalah (2 – 0,8) meter = 1,2 meter katun. Indonesia sebelum
perdagangan nternasonal dapat menukarkan dua meter katun dengan satu meter wol. Setelah
perdagangan internasional dua meter katun dapat ditukarkan dengan 2 × meter = 2,5 meter
wol. Maka, keuntungan Indonesia menukarkan dua meter kain katun adalah 2,5 – 1 = 1,5
meter.

F. Kebijakan Perdagangan Internasional


Kebijakan perdagangan internasional adalah rangkaian tindakan yang akan diambil
untuk mengatasi kesulitan atau masalah hubungan perdagangan internasional guna
melindungi kepentingan nasional. Jenis – jenis kebijakan dapat diberlakukan untuk impor
dan ekspor.

1. Kebijakan perdagangan internasional di bidang impor


Kebijakan perdagangan internasional untuk impor antara lain adalah kuota , tarif ,
subsidi dan larangan impor
a. Kuota. Kuota merupakan jumlah yang ditetapkan untuk suatu kegitan dalam satu
masa atau suatu wilayah tertentu. Jadi, kuota dalam impor adalah total jumlah
barang yang dapat diimpor dalam masa tertentu. Jumlah itu diperkirakan tidak
akan mengganggu industri dalam negeri. Ketika diberlakukan perdagangan bebas
kuota tidak dapat dipakai lagi karena dapat menghambat perdagangan
internasional.
b. Tarif. Kebijakan tarif diambil pemerintah dengan menetapkan tarif tinggi untuk
mengimpor suatu jenis barang. Dengan pengenaan tarif ini, harga barang impor
menjadi mahal, sehingga barang sejenis yang di produksi di dalam negeri akan
memiliki daya saing dan dibeli konsumen. Penganut perdagangan bebas
mengenakan tarif yang rendah atas barang-barang impor. Sebaliknya, negara
proteksionis akan menetapkan tarif yang tinggi untuk barang impor.
c. Subsidi. Karena perbedaan harga antara barang impor dan barang dalam negeri,
ada kemungkinan harga barang impor lebih murah daripada harga barang produksi
dalam negeri. Supaya harga barang produksi dalam negeri dapat ditekan,
pemerintah dapat memberi subsidi pada produsen dalam negeri. Dengan
pemberian subsidi ini, harga barang dalam negeri menjadi murah.
d. Larangan impor. Dengan berbagai alasan, ada barang teertentu yang dilarang
diimpor. Misalnya, barang-barang yang berbahaya untuk masyarakat. Larangan
impor bisa jadi dilakukan untuk membuat tindakan negara lain yang telah terlebih
dahulu melarang impor barang suatu negara. Selain itu, larangan impor dapat pula
dilakukan untuk menghemat devisa.
2. Kebijakan perdagangan internasional dibidang ekspor

7
Beberapa kebijakan perdagangan internasional di bidang ekspor adalah sebagai
berikut.
a. Diskriminasi harga. Diskriminsi harga adalah suatu tindakan penetapan harga
barang yang berbeda untuk suatu negara dengan negara lainnya. Untuk barang
yang sama, harga untuk negara yang satu lebih mahal atau lebih murah daripada
negara lainnya. Hal ini dialkukan atas dasar perjanjian atau dalam rangka perang
tarif.
b. Pemberian premi (subsidi). Kebijakan yang diambil pemerintah untuk memajukan
ekspor dengan memberi premi kepada badan usaha yang melakukan ekspor.
Pemberian premi (subsidi) itu antara lain berupa bantuan biaya produksi serta
pembebasan pajak dan fasilitas lain, dengan tujuan agar barang ekspor memiiki
daya saing di luar negeri.
c. Dumping. Dumping adalah kebijakan yang diambil oleh pemerintah dengan
menetapkan barang ekspor (harga barang di luar negeri) lebih murah daripada
harga di dalam negeri. Cara dumping ini dapat dilakukan jika pasar dalam negeri
dapat dikendalikan atau dikontrol oleh pemerintah.
d. Politik dagang bebas. Politik dagang bebas merupakan suatu kebijakan di mana
masing – masing pemerintah memberi kebebasan dalam ekspor dan impor.
Kebebasan dalam perdagangan ini akan membawa beberapa keuntungan seperti
mutu barang yang tinggi dan harga yang relatif murah.
e. Larangan ekspor. Kebalikan dari larangan impor. Larangan ekspor merupakan
suat kebijakan negara untuk melarang ekspor barang-barang tertentu ke luar
negeri. Penyebabnya bisa karena alasan ekonomi, politik, sosial atau budaya.
Sebagai contoh, pelarangan ekspor kayu gelondongan ke luar negeri merupakan
larangan ekspor karena alasan ekonomi. Ini terkait dengan pendapatan nasional.
Mengekspor kayu gelondongan berarti mengurangi pendapatan nasional dari
produk olahan, yang tentu bernilai tambah bagi negara. Contoh alasan politik
adalah larangan ekspor minyak bumi di Irak. Akan tetapi, larangan ekspor di Irak
ini bukan atas inisiatif pemerintah Irak sendiri. Larangan ini karena campiur
tangan pihak asing, seperti PBB atau Amerika Serikat yang mengenakan embargo
ekonomi terhadap Irak. Contoh alasan sosial dan budaya adalah larangan ekspor
benda-benda sejarah tertetu serta larangan mengekspor hewan-hewan yang
dilindungi.

G. Tujuan Kebijakan Perdagangan Internasional

Kebijakan perdagangan internasional ditetapkan baik dalam kegiatan impor maupun


dalam kegiatan ekspor. Kebijakan perdagangan internasional untuk impor di tujukan
untuk mengatasi dampak buruk dari mengimpor barang. Ada beberapa keburukan
mengimpor suatu barang. Salah satunya adalah perusahaan dalam negeri yang
memproduksi jenis barang yang sama akan gulung tikar karena kalah bersaing dengan
barang impor. Untuk ituah, pemerintah harus melindungi atau bertindak untuk mengatasi
keburukan itu dengan jalan memberi perlindungan (proteksi). Sama halnya dengan
kebijakan perdagangan internasional di bidang impor, kebijakan perdagangan
internasional di bidang ekspor juga ditujukan untuk melindungi produksi dalam negeri di
samping memperoleh keuntungan

8
H. Neraca perdagangan
Dalam neraca perdagangan, dicatat keadaan ekspor dan impor barang atau jasa.
Misalnya, ekspor dari negara kita ke negara lain berupa kayu, garmen, minyak dan gas
bumi, serta barang-barang lainnya. Sedangkan, impor negara kita dari negara lain berupa
suku cadang kendaraan, barang-barang elektronik, dan barang lainnya yang kita butuhkan
untuk pembangunan dan konsumsi.
Negara kita menginginkan agar neraca perdagangan bersfat positif, yang berarti
ekspor lebih besar dari pada impor. Agar neraca perdagangan postif, pemeritah telah
mengambil langkah-langkah yang diperlukan pada sektor perdagangan internasional.
Langkah-langkah itu antara lain membebaskan pajak untuk barang ekspor dan memberi
subsidi pada perusahaan mengekspor barang. Di samping itu, pemerintah melakukan
deregulasi dan debirokratisasi di bidang perdagangan internasional untuk menghilangkan
ekonomi biaya tinggi.
Negara kita berusaha untuk menghindari neraca perdagangan negatif atau defisit
neraca perdagangan. Neraca perdagangan negatif terjadi jika negara kita lebih banyak
melakukan impor daripada ekspor.
Neraca perdagangan mempunyai peran sentral dalam neraca pembayaran (balance of
payment) di mana terlihat aliran uang secara keseluruhan yang masuk dan keluar dari
suatu negara.

I. Rangkuman

 Perdagangan internasional bisa terjadi karena perbedaan sumber daya alam,


penghematan biaya produksi, selera masyarakat, atau perbedaan teknologi.
 Perdagangan internasional bermanfaat untuk mendapatkan devisa,
memperluas kerja, menstabilkan harga-harga, meningkatkan kualitas
konsumsi, dan membantu mempercepat alih teknologi.
 Ada dua teori perdagangan internasional, yaitu teori keunggulan mutlak dan
teori keunggulan komparatif.
 Kebijakan proteksi di bidang impor meliputi kebijakan kuota, politik, tarif,
pemberian subsidi dan larangan impor. Adapun kebijkn proteksi di bidang
ekspor meliputi diskriminasi harga, pemberin premi, dumping, politik dagang
bebas, dan larangan ekspor.
 Dalam neraca perdagangan, di catat keadaan ekspor dan impor barang atau
jasa. Neraca perdagangan bersifat positif berarti bahwa ekspor lebih besar
daripada impor. Neraca perdagangan mempunyai peranan sentral dalam
neraca pembayaran (balance of payment).

J. Evaluasi

9
A. Pilihan ganda
Ⅰ. Pilihlah jawaban yang paling tepat.
1. Perdagangan internasional adalah . . . .
A. Antara dua Negara yang berada pada suatu kawasan dengan tujuan saling
menguntungkan
B. Antara beberapa Negara yang berada pada suatu kawasan yang berbeda produksi
C. Antara dua Negara atau lebih dengan produksi barang yang sama jenis dan
harganya.
D. Yang dilakukan antar Negara untuk mempertukarkan barang dan jasa yang saling
menguntungkan
E. Yang dilakukan oleh dua Negara untuk mempertukarkan barang dan jasa dalam
jangka panjang

2. Tujuan utama dari perdagangan internasional adalah . . . .


A. Untuk mendapatkan devisa
B. Mempererat kesetia kawanan antar Negara yang saling menguntungkan
C. Sarana untuk dapat pinjaman yang bersyarat lunak
D. Dapat membandingkan produk yang dihasilkan dua Negara
E. Menambah pengalaman bagi Negara – negara yang terlibat dalam perdagangan

3. Berikut adalah faktor pendorong perdagangan internasional . . . .


A. Perbedaan sumber daya alam
B. Penerapan teknologi yang sama
C. Usaha saling membantu sesama negara anggota
D. Usaha mendapat pinjaman yang bersyarat lunak
E. Negara yang berada pada suatu kawasan

4. Berikut ini adalah penghambat perdagangan internasional . . . .


A. Saling menutup diri dalam rangka untuk mencapai kemajuan sendiri
B. Perbedaan teknologi negara
C. Persekongkolan untuk menyingkirkan negara yang menjadi lawan politik
D. Karena memproduksi barang yang bahan dasar sama
E. Melindungi industri dalam negeri

5. Teori keunggulan mutlak dalam perdagangan internasional dikemukakan oleh . . . .


A. David Ricardo
B. Adam Smith
C. Alfred Marshall
D. Karl Marx
E. John Maynard Keynes

6. Salah satu penyebab harga barang impor mahal adalah . . . .


A. Pengenaan tarif
B. Barang banyak yang rusak

10
C. Pemberian subsidi
D. Kuota
E. Politik isolasi

7. Salah satu komponen neraca perdagangan adalah . . . .


A. Biaya pengangkutan
B. Belanja turis
C. Ekspor dan impor barang
D. Pinjaman luar negeri
E. Dividen saham

8. Penyebab barang impor mahal adalah . . . .


A. Larangan impor
B. Kuota impor
C. Tarif bea masuk
D. Subsidi
E. Dumping

9. Berapakah keuntungan benang yang didapat Prancis setelah dilakukan Perdagangan


Internasional ....
Negara Jenis Produk Dasar Tukar
Baju Benang
Prancis 60 kg 20 kg 4 Baju : 1 Benang
Indonesia 40 kg 80 kg 1 Baju : 1 Benang

A. 4 kg benang
B. 5 kg benang
C. 3 kg benang
D. 2 kg benang
E. 1 kg benang

10. Neraca yang berisi catatan-catatan perolehan ekspor serta pengeluaran impor barang
dan jasa dinamakan . . . .
A. Neraca pembayaran internasional
B. Neraca modal
C. Neraca jasa
D. Neraca perdagangan
E. Neraca transaksi berjalan

B. Jawablah pertanyaan-pertanyaan dibawah ini dengan tepat.

1. Apa yang dimaksud dengan perdagangan internasional ?

11
2. Jelaskan apa yang dimaksud dengan perdagangan internasional bilateral !
3. Sebut arti perdagangan internasional regional !
4. Hitunglah kg keuntungan yang didapatkan Amerika setelah terjadi Perdagangan
Internasional!

Negara Jenis Produk Dasar Tukar


Beras Kertas
Indonesia 100 kg 25 kg 4 Beras : 1 Kertas
Amerika 50 kg 150 kg 1 Beras : 1 Kertas

5. Hitunglah keuntungan yang didapat Indonesia !


Negara Jenis Produk Dasar Tukar
Beras Kertas
Indonesia 40 kg 40 kg 1 Beras : 1 Kopi
Thailand 20 kg 80 kg 1 Beras : 4 Kopi

6. Suatu hari Dimas memperoleh tugas meliputi berita ke Amerika Serikat. Ia


mendapatkan uang saku dinas perjalanan sebesar Rp. 38.000.000,00 saai itu kurs
yang berlaku adalah kurs jual Rp. 9.500,00 per USS 1, Berapa jumlah uang saku
dalam dolar diterima Dimas? Di Amerika Seriakat Dimas menggunakanuang
sebesar USS 3.000,00 Setelah kembali dari Amerika, Dimas menukar sisa
uangnya dengan Rupiah. Kurs yang berlaku adalah kurs jual Rp. 9.750,00 per
USS 1 dan kurs beli Rp. 9.425,00 per USS 1. Berapa jumlah Rupiah yang diterima
Dimas?

7. Sebutkan 8 macam kebijakan Perdagangan Internasional !


8. Sebutkan 5 macam alat pembayaran Perdagangan Internasional !

12

You might also like