You are on page 1of 8

LAPORAN PRAKTIKUM

PERAWATAN DAN PERBAIKAN


FASILITAS NUKLIR

PERAWATAN SISTEM VENTILIASI


GEDUNG REAKTOR ATOM KARTINI

Disusun oleh:
Nama : Ilham Hafidz Fahry
NIM : 031900022
Prodi/ Angkatan : Elektromekanika/ II
Tgl. Praktikum/ Tugas : 5 April 2022
Asisten Pendamping/ Dosen pengampu: Arga Susila Wicaksana

JURUSAN TEKNO FISIKA NUKLIR


PRODI ELEKTROMEKANIKA
POLITEKNIK TEKNOLOGI NUKLIR
INDONESIA
BADAN RISET DAN INOVASI NASIONAL
YOGYAKARTA
2021
BAB I
PENDAHULUAN

I. Tujuan Praktikum
1. Mengenal dan memahami apa dan bagaiamana sistem ventilasi untuk
gedung reaktor riset nuklir Kartini (100 kW)
2. Mengetahui dan memahami komponen-komponen pada sistem ven-
tilasi untuk gedung reaktor riset nuklir Kartini (100 kW)
3. Mampu melakukan pengoperasian sistem Ventilasi Gedung reaktor
Kartini
4. Mampu melakukan pemeliharan prefentif sistem Ventilasi Gedung
Reaktor Kartini
5. Mampu melakukan analisis setiap komponen dan mampu melakuk-
an perbaikan ringan apa ditemukan kerusakan ringan pada sistem
ventilasi

1
BAB II
METODE PRAKTIKUM

I. Alat dan Bahan


1. APD;
2. kunci pas;
3. timbangan tarik;
4. tachometer;
5. tang ampere meter;
6. sound level meter;
7. anemometer;
8. manometer.

II. Dasar Teori


Ventilasi adalah proses mengubah atau mengganti udara di ruang apa-
pun untuk mengontrol suhu atau menghilangkan perpaduan kelembaban,
bau, asap, panas, debu, bakteri di udara, atau karbon dioksida, dan untuk
mengisi oksigen. Ventilasi meliputi pertukaran udara dengan luar serta
sirkulasi udara di dalam gedung. Ini adalah salah satu faktor paling pen-
ting untuk menjaga kualitas udara dalam ruangan yang dapat diterima
dalam gedung, sedangkan kegunaannya di gedung reaktor juga sebagai pe-
ngatur beda tekanan antara ruangan dan pengungkung pelepasan udara
yang terkontaminasi ke lingkungan. Sistem ventilasi ini memiliki banyak
sekali komponen dengan kondisi berbeda satu dengan yang lainnya.
Untuk mencegah penyebaran gas radioaktif ke lingkungan, maka sis-
tem ventilasi pada Reaktor Kartini (filter, blower, saluran pengaliran uda-
ra, dan cerobong); dipersyaratkan untuk mampu bekerja dengan stabil
pada saat reaktor beroperasi, dan menjaga agar tekanan udara di dalam
ruang reaktor ≤ 0,2 cmH2O terhadap tekanan udara di bagian luar. Gu-
na mencapai kondisi yang dipersyaratkan tersebut maka sistem Ventilasi
sudah semestinya dilakukan pemeliharaan rutin dengan sebaik-baiknya.
Pemeliharaan rutin sistem ventilasi dilakukan secara berkala bisa hari-
an, mingguan, bulanan, tiga (3) bulan, 6 (enam) bulan dan tahunan yang

2
meliputi beberapa unit diantaranya, blower / fan, ducting, filter, dam-
per/katup pengaturan dan lokal panel ataupun pengaturan kendalinya.
Struktur Sistem Komponen (SSK) ventilasi reaktor Kartini ditunjukkan
pada Gambar II.1.

Gambar II.1: Struktur sistem komponen ventilasi gedung reaktor kartini

Sama halnya seperti peralatan mekanik yang lain, sistem ventilasi da-
pat beroperasi secara efisien dan optimal, apabila program perawatan di-
kelola secara baik dan terjadwal. Perawatan yang paling sederhana ter-
hadap sistem ventilasi dilakukan dengan inspeksi secara visual, dengan
interval waktu setiap 1 (satu) tugas gilir (shift) oleh petugas shift reak-
tor. Lingkup kegiatannya mencakup : pemeriksaan visual keadaan sistem
ventilasi seperti pemeriksaan pelumas, suhu motor blower, getaran dan
kekencangan sabuk (v-belt). Kegiatan ini dilakukan pada saat sistem ber-
operasi.

III. Langkah Kerja

IV. Langkah Kerja Perawatan Preventif Sitem Ven-


tilasi Gedung
Pemeriksaan Mesin Sistem Ventilasi gedung Reaktor Kartini sebelum
dioperasikan mencakup :
1. Pemeriksaan kondisi kekencangan V-belt sebagai komponen yang
digunakan untuk mentransmisikan daya dari poros motor peng-
gerak ke poros mesin blower yang akan menghisap udara da-
lam gedung untuk dihembuskan ke luar gedung dengan melalui
stack/cerobong. Jika V-belt kendor harus disetting ulang/diganti
jika perlu.
2. Pemeriksaan kondisi Oli pelumas bantalan pada mesin Blower,
jika terindikasi kurang maka harus ditambahkan

3
3. Pemeriksaan kondisi tegangan listrik 3 fasa pada panel pensuplai
Motor Blower normal 380 volt antar fasa dan 220 fasa-nol.
Pemeriksaan Mesin Ventilasi gedung Reaktor Kartini dalam kon-
disi running mencakup :
1. Pemeriksaan nilai arus start motor penggerak Blower
2. Pemeriksaan jeda waktu starting
3. Pemeriksan arus running motor penggerak Blower.
4. Pemeriksaan getaran mesin Blower dan kebisingan ruangan
5. Pemeriksaan tekanan sisi inlet filter dan outlet filter pada du-
cting.
6. Pemeriksaan debit /aliran udara dalam ducting
7. Pemeriksaan suhu motor dan suhu ruangan

4
BAB III
DATA DAN ANALISIS

I. Data Praktikum

Tabel III.1: form uji fungsi motor penggerak blower

No. Kegiatan Status keterangan


1. Surat Perintah Kerja (SPK) -
2. Koordinasi Teknis ✓
Pengawasan dan pelaksaan ✓
a. Pemakaian APD ✓
b. Kondisi sumber tegangan ”OFF” ✓
3. c. Kondisi puli dengan as normal ✓
d. Kondisi compailer blower normal
e. kondisi pelumas blowe bak as transmisi cukup ✓
f. Kondisi bearing pada bak transmisi normal ✓
4. kriteria keberterimaan:

Tabel III.2: Data hasil inspeksi sistem ventilasi gedung reaktor kartini sebelum
dan sesudah operasional

Putaran Arus (A) Tegangan (V)


No. Komponen Ket
(RPM) R S T R/S S/T T/R
1. Pelumas
2. V-Belt (rerata) pada titik defleksi
3. Motor 1279 27,1 29,5 28,9 370 375 370
4. Blower 1125
5. Soft stater 27,8
0,279 in filter 2,44 out filter
6. Tekanan 1,91 delta INWC
INWC INWC
R. Blower 81,5 dB
7. Kebisingan
R. Filter 68,5 dB
8. Laju udara sebelum filter 3,5 m/s

5
6
BAB IV
PENUTUP

I. Pembahasan
praktikum ini dilakukan di ruangan blower pada mesin blower 2. Pa-
da praktikum yang telah dilakukan didapatkan data dan pengisian form
untuk melakukan inspeksi perawatan ventilasi reaktor nuklir. Sebelum
dimulai praktikum ini diperlukan pengecekan alat serta APD dikarenakan
tempat yang ingin diinspeksi berada pada dearah yang merusak jika tanpa
APD. sesudah pengecek alat diperlukan Surat Perintah Kerja dikarenak-
an objek yang ingin diujikan adalah salah satu bagian vital dari reaktor
sehingga tidak bisa sembarangan melakukan pengujian di luar dari surat
tersebut.

II. Kesimpulan
Berisi Kesimpulan dari praktikum yang dilakukan. Kesimpulan adalah
menyimpulkan dari tujuan praktikum yang telah ada

III. Saran
Pelaksaaan kegiatan praktikum ini lebih dilakukan sesuai dengan SOP
yang berlaku.

You might also like