Professional Documents
Culture Documents
Sopianti - Mps - Teknik Sbar (Bu Dewi)
Sopianti - Mps - Teknik Sbar (Bu Dewi)
DISUSUN OLEH:
NAMA: SOPIANTI
NIM: PO7220121 1734
KELAS: 1A KEPERAWATAN
DOSEN PENGAJAR
Dewi Puspa Rianda, SST.,MPH
1. Situation (S)
Situation adalah kondisi terkini yang terjadi pada pasien. Situation berisi
mengenai data pasien yang meliputi nama pasien, tanggal lahir, tanggal masuk,
hari perawatan, dokter yang bertanggung jawab, perawat yang bertanggung
jawab, nama ruangan, nomor tempat tidur, alasan masuk rumah sakit, diagnosa
medis, masalah keperawatan dan keluhan utama pasien.
Sebutkan:
salam,
identitas pelapor dan asal ruang perawatan,
identitas pasien, dan
alasan untuk melaporkan kondisi pasien, secara subyektif dan obyektif.
2. Background (B)
Background menjelaskan kondisi pasien secara lengkap. Perawat akan
menyebutkan riwayat penyakit dan pengobatan sebelumnya, riwayat alergi, hasil
laboratorium, hasil rontgent, pengobatan dan intervensi keperawatan yang telah
dilakukan dan respon pasien terhadap tindakan perawatan dan pengobatan
Sebutkan:
latar belakang pasien, yaitu Riwayat Penyakit Sekarang (RPS),
alasan pasien dirawat inap (bila rawat inap),
pengelolaan pasien yang sudah berjalan, dan
terapi yang diterima pasien sampai saat itu (yang signifikan).
Sudah dilakukan tindakan …. pengobatan …..”
3. Asessment (A)
Assessment merupakan pengkajian kondisi pasien terkini. Informasi
tersebutmeliputi tanda-tanda vital (suhu, tekanan darah, frekuensi nafas), tingkat
kesadaran, nyeri yang dirasakan, status nutrisi (berat badan, tinggi badan, index
massa tubuh), kemampuan buang air besar dan air kecil, keberadaan luka di tubuh
(khususnya luka dekubitus) dan informasi klinis lain yang mendukung.
4. Recommendation (R)
Recommendation menginformasikan tindakan keperawatan yang seharusnya
berdasarakan data situation, background, dan assessment meliputi rencana
tindakan yang akan dilakukan, rencana tindak lanjut, solusi yang bisa perawat
tawarkan kepada dokter, apa yang perawat butuhkan dari dokter untuk
memperbaiki kondisi pasien, dan waktu yang diharapkan perawat saat tindakan
itu terjadi.
Konfirmasi ulang.
– Catat hasil pembicaraan pada secarik kertas,
– sebutkan ulang kepada pihak yang dilapori,
– bila benar, pihak yang dilapori menyatakan setuju dengan hasil tersebut.
– Pembicaraan selesai.
Unit Terkait :
– Keperawatan.
– Dokter.
– Instalasi Rehabilitasi Medik.
– Laboratorium.
– Radiologi.
– Instalasi Gizi.
– Instalasi Gawat Darurat.
Contoh Komunikasi SBAR :
Contoh komunikasi efektif SBAR antar shift dinas/ serah terima :
1. Situation (S) : Nama : Tn.A umur 35 tahun, tanggal masuk 8 Desember 2017
sudah 3 hari perawatan, DPJP :dr Ria, SpPD, diagnosa medis : Gagal ginjal
kronik.
Masalah keperawatan:
– Gangguan keseimbangan cairan dan elektrolit lebih
– Perubahan kebutuhan nutrisi kurang
2. Background (B) :
– Pasien bedrest total , urine 50 cc/24 jam, balance cairan 1000 cc/ 24 jam.
– Mual tetap ada selama dirawat, ureum 300 mg/dl.
– Pasien program HD 2x seminggu Senin dan Kamis.
– Terpasang infuse NaCl 10 tetes/menit
– Dokter sudah menjelaskan penyakitnya tentang gagal ginjal kronik
– Diet : rendah protein 1 gram
3. Assessment (A) :
– Kesadaran composmentis, TD 150/80 mmHg, Nadi 100x/menit, suhu 37 0C,
RR 20 x/menit, oedema pada ekstremitas bawah, tidak sesak napas, urine
sedikit, eliminasi faeses baik.
– Hasil laboratorium terbaru : Hb 9 mg/dl, albumin 3, ureum 237 mg/dl
– Pasien masil mengeluh mual.
4. Recommendation (R) :
– Awasi balance cairan
– Batasi asupan cairan
– Konsul ke dokter untuk pemasangan dower kateter
– Pertahankan pemberian pemberian deuritik injeksi furosemit 3 x 1 amp
– Bantu pasien memenuhi kebutuhan dasar pasien
– Jaga aseptic dan antiseptic setiap melakukan prosedur