Professional Documents
Culture Documents
16394-Full Text
16394-Full Text
KAMAL
1057 101813 11
i
DAMPAK KENAIKAN BAHAN BAKAR MINYAK (BBM) TERHADAP
SEMBILAN BAHAN POKOK (SEMBAKO) DI KOTA MAKASSAR
KAMAL
1057 101813 11
ii
iii
iv
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT, atas segala rahmat yang di berikan
Skripsi ini merupakan tugas akhir yang diajukan untuk memenuhi syrat dalam
memperoleh gelar sarjana ilmu ekonomi dan stadi pembangunan :fakultas ekonomi
Secara khusus penulis sampaikan rasa terima kasih yang tak terhingga kepada
kedua orang tua tercinta dan terkasih ayahanda kamaruddin dan ibunda malia yang
sampai pada jenjang saat ini, yang tidak pernah,bosan mendoakan,menyemangati dan
memotivasi serta bantuan moril maupun material,dan tak lupa kasih sayang yang tak
hentinya beliau berikan kepada saya sehingga saya dapat menyelesaikan skripsi ini.
Skripsi ini sangatlah jauh dari kesempurnaan tampa adanya bantuan dan
dorongan serta doa dari berbagai pihak. Oleh karena itu pada kesempatan ini penulis
menyampikan ucapan terima kasih kepada yang terhormat ibu Hj. Lilly Ibrahim SE
M.Si selaku pembimbimg I dan ibu asriati SE M.Si selaku pembimbing II yang
v
begitu berharga, baik secara teknis maupun secara konsepsionl dari awal persiapan
Makassar, yang telah memimpin Perguruan tinggi ini dengan sangat baik.
2. Dr. H. Mahmud Nuhung, SE. MA selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis
3. Ibu Hj. Naidah, SE, M.Si selaku ketua jurusan IESP Fakultas Ekonomi dan
Bisnis.
seluruh pengurus HMJ IESP angkatan 2011 dan tak lupa kepada kakanda dan
adinda yang tidak bisa saya sebut satu persatu yang selalu memberikan
7. Buat Teman seideologis yaitu Ahmar vriwil yang selalu mengeluh terhadap
dan adinda Haryanto Dinata yang selalu diskusi tentang mutlaknya, dan
adinda Fajrul, dan terkhusus buat kakanda Muhammad Ridwan yang selalu
memberikan motivasi arahan serta dorongan yang tak bisa saya hitung
banyaknya, kakanda Idhil Adhari yang paling gagah sepanjang masa di era
vi
pengurusan komisariat ekonomi dan kepada seluruh kawan-kawan himpunan
mahasiswa islam (HMI) yang tak bisa saya sebut satu persatu Yakin Usaha
Sampai...
Ilyas,Asri kansap, Kasman jr, Rusli zaza, Alwi sihap, Risal rd, dan Adikku
tersayang Suriani cekong, Ikha rikaya Terima kasih atas semua canda tawa
dalam penyusunan, oleh karena itu penulis sangat mengharapkan saran dan masukan
yang membangun. Dan dengan segala kerendahan hati penulis berharap semoga
Penulis
vii
ABSTRAK
Kata Kunci : Dampak Kenaikan Harga BBM terhadap SEMBAKO di Kota Makassar
viii
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN PENGESAHAN................................................................... ii
KATA PENGANTAR............................................................................... iv
ABSTRAK ................................................................................................. vi
DAFTAR GAMBAR................................................................................. xi
Pokok .............................................................................................. 16
ix
E. Hipotesis................................................................................................ 21
1) Usia Responden...................................................................... 39
x
B. Perkembangan Harga Bahan Bakar Minyak (BBM) di Kota Makassar
................................................................................................... 44
45
1. Kesimpulan ................................................................................ 49
2. Saran ............................................................................................ 49
LAMPIRAN
xi
DAFTAR TABEL
Nomor halaman
4.1. Luas Wilayah dan Presentase Terhadap Luas Wilayah
Tahun 2011-2013 30
Persen) 31
2003-2015 44
xii
DAFTAR GAMBAR
Nomor halaman
2.1 Kerangka Pikir ....................................................................... 20
xiii
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
ekonomi adalah sama. Namun demikian pada dasarnya dalam ilmu ekonomi hal
yang sedang dan akan dilaksanakan. Secara sederhana dapat dikatakan bahwa
konsep pertumbuhan ekonomi sampai saat ini masih merupakan focus utama dan
secara rill, karena pertumbuhan ekonomi yang tinggi di sertai dengan tingginya
1
2
income per kapita masyarakat tanpa diikuti distribusi pendapatan yang lebih
Indonesia merupakan salah satu negara penghasil minyak bumi, akan tetapi
lumbung minyak di tanah air ini banyak dikelola oleh perusahaan asing.
Pertamina sebagai jargon BUMN dalam pengelolaan minyak bumi hanya sebagai
Sejarah ekonomi Indonesia adalah kisah pertarungan gagasan atas dua pokok soal
penting: kepantasan subsidi dan nasib kemakmuran ekonomi seperti Bahan Bakar
Minyak (BBM), diamana bahan bakar minyak ini sangat penting dan berpengaruh
peranan sangat vital dalam semua aktifitas ekonomi., masalah BBM menjadi
masalah besar yang hingga kini menjadi topik utama. Kenaikan harga BBM yang
baru-baru ini terjadi membawa banyak dampak, mulai dari kemarahan rakyat
konsumsinya dan dapat terjadinya inflasi baik dari sisi cost push inflation dan
demand full inflation. Kenaikan harga minyak akan mendongkrak kenaikan biaya
BBM dapat menaikkan biaya (cost), maka setiap negara akan melakukan
penyesuaian agar bias kompetitif dalam menjual barang barang yang dihasilkan di
pasar dunia. Sehingga Inflasi yang diakibatkan cost push inflation biasanya
(Sihono, 2008).
GDP riil, Dari segi output biasanya ada kecenderungan outputnya (GDP Riil)
output ini tergantung pada elastisitas kurva agregat supply, semakin mendekati
output maksimum semakin tidak elastis kurva tersebut. Dalam konteks makro
ekonomi, kondisi ini di gambarkan oleh output riil yang melebihi output
potensialnya atau permintaan total (agregat demand) lebih besar dari pada
untuk melemahkan pertumbuhan GDP. Rasio nilai dari impor minyak terhadap
GDP dapat dijadikan indikator untuk meneliti sejauh mana dampak fluktuasi
harga minyak.Selain itu minyak merupakan sumber energi yang tidak dapat
padahal sebelumnya bahan pokok telah melonjak harganya karena krisis pangan
dunia. Demikian pula dengan situasi Industri nasional yang sangat tergantung
pada pasokan bahan bakar BBM, akan terpukul dan tergilas dengan badai krisis.
Akibatnya adalah Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) massal dan efisiensi. Harga
Jadi kalau BBM naik, maka harga komoditi lainnya pun akan ikut naik.
Kenaikan harga BBM akan selalu di ikuti dengan kenaikan harga-harga bahan
pokok yang kemudian dapat meningkatkan laju inflasi. Selain itu, kenaikan BBM
5
juga akan memicu para spekulan untuk melakukan penimbunan bahan pokok, hal
KOTA MAKASSAR”
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penelitian
D. Manfaat Penelitian
dalam hal dampak kenaikan bahan bakar minyak terhadap sembilan bahan
2. Sebagai bahan referesi untuk kajian yang lebih mendalam sekaligus sebagai
3. Bagi penulis sendiri, sebagai syarat penyelesaian studi pada Jurusan Ilmu
Muhammadiyah Makassar
7
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
1. Pengertian dampak
setiap keputusan yang diambil oleh seorang atasan biasanya mempunyai dampak
tersendiri baik itu dampak positif maupun dampak negatif dampak juga bisa
Seorang pemimpin yang handal sudah selayaknya bisa memprediksi jenis dampak
yang akan terjadi atas sebuah keputusan yang akan diambil. Berikut ini adalah
pengertian dan definisi dampak: Menurut kamus besara bahasa Indonesia (KBBI)
Dampak adalah Pengaruh kuat yang mendatangkan akibat (baik negatif maupun
yang dengan mudah dapat diubah menjadi sesuatu yang dipahami dan ditanggapi
secara serius oleh manajemen . Menurut C. Jotin khisty & b. Kent lall. Dampak
Schemel. Dampak adalah tingkat perusakan terhadap tata-guna tanak lainnya yang
7
8
dapat disimpulkan bahwa Dampak adalah sebuah efek atau pengaruh yang
Pengertian bahan bakar minyak (BBM) Bahan bakar adalah suatu materi
apapun yang bisa diubah menjadi energi. Biasanya bahan bakar mengandung
energi panas yang dapat dilepaskan dan dimanipulasi. Kebanyakan bahan bakar
udara. Proses lain untuk melepaskan energi dari bahan bakar adalah melalui reaksi
eksotermal dan reaksi nuklir (seperti Fisi nuklir atau Fusi nuklir). Hidro karbon
(termasuk di dalamnya bensin dan solar) sejauh ini merupakan jenis bahan bakar
yang paling sering digunakan manusia. Bahan bakar lainnya yang bisa dipakai
adalah logam radioaktif, makanya dari itu bahan bakar minyak terutama solar,
premium dan pertamax menjadi bahan bakar minyak yg sangat diincar masyarakat
luas dan menjadi bhan bakar unggulan yang di beli setiap hari sebagai bahan
bakar kendaraan , maka oleh karena itu kenaikan harga bbm sangat berpengaruh
bakar premium.
tentang Minyak dan gas Bumi (Migas), Pasal 1 ayat (4) yaitu : Bahan bakar yang
Hasil proses alami berupa hidrokarbon yang dalam kondisi tekanan dan
temperatur atmofer berupa fasa cair atau padat, termasuk aspal, lilin mineral, atau
Ozokerit dan Bitumen yang diperoleh dari proses penambangan, tetapi tidak
termasuk batu bara atau endapan Hidrokarbon lain yang berbentuk padat yang
diperoleh dari kegiatan yang tidak berkaitan dengan usaha kegiatan migas”
Istilah minyak bumi berasal dari terjemahan bahasa inggris yaitu Crude
Oil, sedangkan istilah gas bumi berasal dari terjemahan bahasa inggris, yaitu
Natural Gas. Pengertian minyak bumi kita ditemukan dalam pasal 3 huruf i The
Petroleum (Tax Code, 1997) negara India. Pasal 3 Huruf i berbunyi sebagi
berikut :
“Petroleum” means crude oil existing in its natural condition i.e. all kinds of
hydrocarbons and bitumens, both in solid and in liquid form, in their natural state
and condensate (when commingled with the heavier hydrocarbons and delivered
alami, seperti semua jenis hidrokarbon bitumen, keduanya baik dalam bentuk
padat dan cair, yang diperoleh dengan cara kondensasi (pengembunan) atau digali
hidrokarbon yang sangat berat yang direktori sebagai bentuk campuran), tetapi
tetapi juga tentang bentuknya, jenisnya dan cara untuk memperolehnya. Petroleum
10
benda padat dan cair. Jenisnya berupa hidrokarbon dan bitumen. Cara
Definisi gas alam dalam Pasal 3 huruf G The Petroleum Tax Code, 1997
negara India sangat luas karena dalam definisi ini dijelaskan unsur-unsur gas alam
dan proses produksinya. Proses produksi itu meliputi kondensasi dan ekstrak
Definisi yang lain dapat kita baca dalam Pasal 1 ayat (2) UU No 22 Tahun
Gas Bumi adalah Hasil proses alami berupa hidrokarbon yang dalam kondisi
tekanan dan temperatur atmosfer berupa fasa Gas yang diperoleh dari proses
penambangan migas.
Unsur utama minyak dan gas bumi adalah hidrokarbon. Hidrokarbon adanya
karbon dan hidrogen saja. Karbon adalah unsur bukan logam yang banyak
terdapat di alam, sedangkan hidrogen adalah gas tak berwarna, tak berbau, tak ada
minyak bumi dalam kilang minyak dan berpengaruh jelek terhadap mutu produk,
1. Bensin penerbangan
2. Bensin motor
11
4. Kerosin
5. Solar
7. Minyak bakar
Bahan bakar bentuk gas yang biasa digunakan adalah gas petroleum cair
(LPG), gas alam, gas hasil produksi, gasblast furnace, gas dari pembuatan kokas,
dan lain-lain.
oleh pemerintah dengan alasan tidak lepas dari naiknya harga minyak dunia dan
defisit APBN, naiknya minyak dunia dan terjadinya defisist APBN oleh suatu
Negara sehigga hal demikianlah yang dijadikan sebagai alasan mengapa harga
bahan bakar minyak dinaikkan, jika dilihat dari satu sisi, mungkin keputusan
pemerintah untuk menaikkan harga bahan bakar minyak memang tepat. Tetapi
dengan puluhan rakyatnya yang tidak memiliki pekerjaan, olehnya itu semestinya
harusnya bisa mengambil sikap yang lebih tepat dan mempertimbangkan banyak
yang sulit, maka kenaikan BBM bisa kontraproduktif. Kenaikan harga BBM akan
a. Dampak Positif
baru. Yang sudah di kenal oleh masyarakat luas adalah BBG (Bahan Bakar
Gas). Harga juga lebih murah dibandingkan dengan harga BBM bersubsidi.
Ada juga bahan bakar yang terbuat dari kelapa sawit. Tentunya bukan hal
Negara yang kaya akan Sumber Daya Alam. Selain itu, akan muncul juga
mobil listrik, mobil yang berbahan bakar gas, dan kendaraan lainnya.
subsidi BBM, jika harga BBM naik, maka subsidi dicabut dan dialihkan
seluruh daerah.
b. Dampak negatif
2. Harga barang dan jasa akan mengalami kenaikan disebabkan oleh naiknya
terputus.
terjadi PHK.
8. Inflasi akan terjadi jika harga BBM menglami kenaikan. Inflasi yang terjadi
Sembako adalah singkatan dari sembilan bahan pokok yang terdiri atas
2. Jagung
5. Susu
6. Gula Pasir
permintaan produk oleh konsumen selama tidak terlalu signifikan. Jika harga
sembilan bahan pokok tersebut naik secara signifikan, maka sebagian konsumen
membiarkan stok barang dan harganya menjadi liar mengikuti mekanisme pasar.
Apabila harga sembako tidak normal, maka kehidupan rakyat ikut menjadi tidak
normal. Dalam hal ini sudah menjadi tugas dan tanggungjawab dari pemerintah
dengan hajat hidup orang banyak. Pemerintah bisa melakukan operasi pasar,
impor, pematokan harga tertinggi atau terendah, serta penindakan hukum kepada
Pokok
minyak akan berdampak secara otomatis terhadap sembako karena hal demikian
sudah menjadi hukum alam atau dalam mekanisme perekonomian sebuah Negara
dampak kenaikan bahan bakar minyak bukan hanya berdampak pada sembako
saja tetapi hampir semua sector-sektor perekonomian terkena dampak dan akan
November 2014 tentang Harga Jual Eceran dan Konsumen Pengguna Bahan
triliun untuk anggaran 2015. Dengan demikian total anggaran dapat mencapai Rp.
8,14 triliun untuk diberikan kepada masyarakat tidak mampu sebagai dampak atas
laut, dan udara), dll. Sementara gaji yang diterima oleh pekerja atau
1.500 hingga Rp. 2.000 akan menicu tingkat inflasi nasional sebesar 1
kenaikan BBM di kisaran Rp. 500 hingga Rp. 1.500, maka akan
bersubsidi jenis premium naik dari Rp. 6.500 menjadi Rp. 8,500 per liter
dan solar dari Rp. 5,500 menjadi Rp. 7,500. Menteri Keungan Bambang
regional beberapa bulan yang lalu rasanya tidak berarti dengan kenaikan
harga BBM disaat harga minyak dunia turun pada kisaran dibawah US$ 80
per barel dengan anggaran APBN hingga 2015 pada level US $105 per
barel. Hal ini menyebabkan kenaikan harga sandang, pangan, dan papan,
sehingga daya beli dari para buruh semakin rendah akibat kenaikan BBM
upah buruh sesuai dengan kenaikan harga barang pokok dan tarif
dalam menaikan harga barang dan jasa karena BBM merupakan komponen
penting dalam produksi barang dan jasa. Ketika pemerintah menaikan harga
daya beli terhadap barang dan jasa yang terus melambung naik. Akibatnya,
industri turun, omzet turun, pendapatan turun, dan menambah jumlah PHK,
kompor sebagai alat masak, maka dengan kenaikan BBM mereka kembali beralih
ke kayu bakar dan penggunaan minyak terbatas pada malam hari untuk
penerangan. Hal ini tentu sangat mempengaruhi sektor lain dalam kehidupan
golongan ini. Di sisi lain, untuk golongan menengah ke atas, dampak akibat
belanja tinggi dengan naiknya biaya produksi sandang, pangan, dan papan.
dampak kenaikan harga BBM tidak hanya dirasakan oleh masyarakat golongan
miskin, namun seluruh elemen masyarakat terkena imbas akibat kenaikan BBM.
D. Kerangka Pikir
pokok soal penting: kepantasan subsidi dan nasib kemakmuran ekonomi. Kerap
kali kedua ide tersebut bertemu dalan satu komoditas utama yakni minyak. Proses
melonjak harganya karena krisis pangan dunia. Demikian pula dengan situasi
Industri nasional yang sangat tergantung pada pasokan bahan bakar BBM, akan
terpukul dan tergilas dengan badai krisis. Akibatnya adalah Pemutusan Hubungan
Kerja (PHK) massal dan efisiensi. Harga BBM adalah dasar penentuan harga
komoditi lain.
Olehnya itu bahwa peranan bahan bakar minyak begitu sangat berpengaruh
menaikkan harga bahan bakar minyak akan berdampak langsung pada aktivitas
masyarakat, dalam hal ini sebagai objek penelitian dampak kenaikan bahan bakar
minyak terhadap Sembilan bahan pokok. Untuk lebih jelasnya lihat kerangka
HARGA KEBUTUHAN
POKOK
21
E. Hipotesis
BAB III
METODE PENELITIAN
Penelitian ini penulis terfokus pada dampak kenaikan bahan bakar minyak
kurang lebih dua bulan pada bulan Maret dan April 2015 yang berlokasi di Pasar
1. Jenis Data
a. Data Kualitatif adalah data yang terbentuk kata, kalimat, skema dan gambar
b. Data Kuantitatif adalah data yang berbentuk angka yang kemudian diolah
ada.
2. Sumber Data
a. Data Primer adalah data yang diperoleh secara langsung dari objek yang
diteliti. Pengambilan data primer ini melalui observasi dengan objek yang
diteliti
b. Data sekunder adalah data yang berkaitan dengan masalah yang akan
22
23
1. Populasi
terdiri atas objek atau subjek yang memiliki nilai kualitas dan karakteristik
tertentu yang telah ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian akan
ditarik kesimpulan dari penelitian tersebut. Adapun populasi dalam penelitian ini
428.512 orang.
2. Sampel
karakteristik yang dimiliki oleh papulasi tersebut. Bila populasi besar, dan peneliti
tidak mungkin mempelajari semua yang ada pada populasi maka peneliti dapat
menggunakan sampel yang diambil dari populasi itu. Adapun teknik sampel
N = Ukuran Populasi
n= 428.512
1+428.512 (10)2
n= 99
24
mendapatkan data dan informasi yang lengkap sesuai dengan kebutuhan yang
penelitian.
E. Metode Analisis
Data yang diperoleh dari lokasi penelitian pada dasarnya masih merupakan
data mentah. Data tersebut merupakan hasil yang perlu diolah kembali dengan
25
tanggapan masyarakat mengenai apa saja dampak kenaikan BBM pada Sembako
responden. Adapun menurut Singararibun & Effendy dalam Hindar Jaya ( 2013 )
analisis presentase dan rumus perhitungan skor untuk setiap item pernyataan,
yaitu:
𝑓
𝑃 = 𝑛 𝑥 100 %.
Keterangan :
P = Presentase
F = Frekuensi
N = jumlah Responden
skala Likert. Skala Likert dikembangkan oleh Rasis Likert (1932) yang paling
suatu objek, Husain Usman & Purnomo Setiady dalam Hindar Jaya (2013).
∑(𝐹. 𝑥)
𝑋=
𝑁
Keterangan :
X = Rata-rata skor
∑ = Jumlah
X = Skor
F = frekuensi
26
N = Jumlah Responden
𝑅𝑎𝑡𝑎 − 𝑟𝑎𝑡𝑎
𝑅𝐴𝑇𝐴 𝑃𝐸𝑅𝑆𝐸𝑁 = 𝑥 100 %
𝑏𝑎𝑛𝑦𝑎𝑘𝑛𝑦𝑎 𝑘𝑙𝑎𝑠𝑖𝑓𝑖𝑘𝑎𝑠𝑖
indeks dan skala, yang kedua-duanya merupakan adalah ukuran ordinal. Untuk
dampak kenaikan BBM terhadap Sembako di kota Makassar. Oleh karena data
yang diperoleh masih merupakan data kualitatif, maka untuk mengolah data
kategori sangat baik, baik, kurang baik, atau tidak baik harus ditentukan terlebih
2013) berikut :
= 4–1
4
= 0,75
27
BAB IV
Selatan Sulawesi Selatan, pada titik koordinat 119°24’17’38” Bujur Timur dan
Selat Makassar. Topografi pada umumnya berupa daerah pantai. Letak ketinggian
daratan, Kota Makassar juga memiliki wilayah kepulauan yang dapat dilihat
merupakan bagian dari dua Kecamatan yaitu Kecamatan Ujung Pandang dan
27
28
Pulau Samalona, Pulau Lae-Lae, Pulau Gusung dan Pulau Kayangan (terdekat).
Tabel 4.1
Luas Wilayah dan Presentase Terhadap Luas Wilayah Menurut Kecamatan di
Kota Makassar
penduduk Kota Makassar pada tahun 2004 tercatat sebanyak 1 179 023 jiwa dan
meningkat menjadi 1 193 434 jiwa pada tahun 2005. Sementara itu pada tahun
2006 jumlah penduduk Kota Makassar tercatat sebanyak 1 223 540 jiwa dan
angka tersebut meningkat menjadi 1 339 374 jiwa pada tahun 2010. Namun di
29
tahun 2011 mengalami penurunan menjadi sebesar 1 148 312. Pada tahun 2013
jumlah penduduk Kota Makassar tercatat sebanyak 1 408 072 jiwa dengan
komposisi 696 086 laki-laki dan 711 986 perempuan. Sex ratio Kota Makassar
pada tahun 2009 sekitar 94,45 yang berarti terdapat 94 lebih orang laki-laki di
antara 100 orang perempuan, pada tahun 2013 angka tersebut naik menjadi 97,77,
hal ini berarti terdapat 98 lebih orang laki-laki diantara 100 orang perempuan.
Adanya peningkatan sex ratio ini, adalah karena Kota Makassar sebagai salah satu
kota yang menyediakan fasilitas pendidikan yang lebih banyak dikawasan timur
Indonesia dan juga lapangan pekerjaan sehingga menjadi salah satu kota tujuan
satu kota pusat pendidikan dan tempat mencari lapangan pekerjaan di kawasan
timur Indonesia. Pertumbuhan penduduk yang tinggi, merupakan suatu hal yang
ekonomi yang tinggi. Dengan kata lain apabila pertumbuhan penduduk lebih besar
tahun 2013 menjadi 8.011 orang/km2, suatu peningkatan yang cukup besar.
dalam penyediaan berbagai macam fasilitas. Jika hal tersebut diikuti dengan
30
Adapun jumlah penduduk Kota Makassar dari tahun 2004 – 2014 dapat
Tabel 4.2
Jumlah dan Laju Pertumbuhan Penduduk
Kota Makassar Tahun 2011-2013
Jumlah Persentase
Tahun Penduduk Pertumbuhan (%)
2004 1.179.023 -
2005 1.193.434 1,22
2006 1.223.540 2,52
2007 1.235.239 0,96
2008 1.253.656 1,49
2009 1.272.349 1,50
2010 1.339.374 1,65
2011 1.352.136 1,65
2012 1.352.136 1,65
2013 1.369.606 1,78
2014 1.408.072 1,82
Sumber : Badan Pusat Statistik Kota Makassar
Laju pertumbuhan penduduk di Kota Makassar antara lain dipengaruhi oleh
geografis Kota Makassar berada pada posisi yang strategis sebagai pintu gerbang
maupun migrasi masuk dari kabupaten/kota lainnya dan propinsi lain di luar
tersier yang terdiri dari sektor perdagangan, hotel dan restoran, sektor angkutan
dan komunikasi, sektor keuangan, sewa dan jasa perusahaan, dan sektor jasa-jasa
(Badan Pusat Statistik, 2013). Semakin besar peranan sektor tersier dalam
Tabel 4.3
Struktur Ekonomi Kota Makassar Tahun 2004-2013 (Dalam Persen)
4. Listrik, Gas, & Air Bersih 1,94 2,14 2,05 2,00 1,93
8. Keuangan, Sewa & Jasa Prsh 9,97 9,63 10,09 10,37 10,09
4. Listrik, Gas, & Air Bersih 1,79 1,81 1,76 1,71 1,66
8. Keuangan, Sewa & Jasa Prsh 10,17 10,25 10,85 11,23 12,07
bertumpu kepada sektor tersier. Menurut Badan Pusat Statistik (2013) Pergeseran
struktur ekonomi suatu wilayah dapat dilihat dari perubahan peranan masing-
masing sektor kegiatan ekonomi pada kurun waktu tersebut. Apabila kondisi
wilayah yang sudah mapan. Struktur ekonomi Kota Makassar dalam kurun waktu
Kota Makassar.
Pada tahun 2004 sektor kegiatan ekonomi yang paling besar kontribusinya
dan restoran yaitu sebesar 28,95% angka ini mengalami peningkatan sehingga
tahun 2013 dengan kontribusi sebesar 29,38%. Sementara urutan kedua adalah
sektor industri pengolahan yaitu sebesar 23,85% pada tahun 2004 angka ini
17,11% pada tahun 2013. Berikutnya adalah sektor angkutan dan komunikasi
sebesar 15,25% pada tahun 2004 dimana angka ini mengalami peningkatan dan
tahun 2013. Sektor jasa-jasa pada tahun 2004 sebesar 11,23% angka ini
kontribusi sebesar 16,09% pada tahun 2013. Demikian juga sektor keuangan,
periode 2004-2013 dengan kontribusi sebesar 9, 97% pada tahun 2004 dan pada
tahun 2013 sebesar 12,07%. Sektor bangunan dengan kontribusi sebesar 7,65%
pada athun 2004 angka ini juga mengalami peningkatan dan penurunan selama
Berikutnya adaalah sektor listrik, gas & air bersih sebesar dengan kontribusi
sebesar 1,94% pada tahun 2004 angka ini mengalami peningkatan dan penurunan
selama periode 2004-2013 yakni sebesar 1,66% pada tahun 2013. Selanjutnya
sektor pertanian sebesar 1,15% pada tahun 20004 angka ini mengalami
tahun 2013 dan yang terakhir adalah sektor pertambangan dan penggalian sebesar
0,01% pada tahun 2004 angka ini juga mengalami penurunan selama periode
berkembangnya ekonomi dalam skala yang lebih besar serta berdampak pada
suatu wilayah dapat dilihat melalui besarnya perubahan PDRB pada tahun
tertentu. Jika kenaikan produksi barang dan jasa pada tahun tertentu lebih tinggi
dari tahun sebelumnya maka terjadi kenaikan pertumbuhan dan sebaliknya jika
terjadi penurunan produksi barang dan jasa dari tahun sebelumnya dikatakan
konstan karena pengaruh perubahan harga inflasi telah dihilangkan. Tabel 5.1
2013.
35
Tabel 4.4
PDRB Atas Harga Konstan Dan Pertumbuhan Ekonomi
Kota Makassar Tahun 2009-2013
dicapai kota Makassar pada tahun 2004-2013. Pada tahun 2004 pertumbuhan
ekonomi Kota Makassar sebesar 10,17% dan menurun pada tahun 2005 sebesar
7,22%. Pada tahun 2006 mengalami peningkatan sebesar 8,09% dan menurun
pada tahun 2009 sebesar 9,12%. Pada tahun 2011 pertumbuhan ekonomi sebesar
9,65% sedikit melambat dari tahun sebelumnya dan mengalami kenaikan pada
tahun 2012 sebesar 9,88%. Pada tahun 2013 pertumbuhan ekonomi Kota
membaik.
Data tersebut menunjukkan bahwa PDRB atas harga konstan dari tahun ke
tahun terus menerus mengalami peningkatan. Pada tahun 2004 nilai PDRB Kota
Makassar sebesar Rp. 9.785.333,89 dan meningkat pada tahun 2005 sebesar Rp.
11.341.848,21 dan meningkat lagi pada tahun 2007 sebesar Rp. 12.261.538,92.
Demikian juga pada tahun 2008 meningkat sebesar Rp. 13.561.827,18 sampai
dengan tahun 2013 terus mengalami peningkatan sebesar Rp. 21. 327.227,88.
memiliki laju perekonomian yang tumbuh begitu pesat yang terutama di gerakkan
oleh sektor perdagangan. Letaknya yang strategis dan menjadi pintu gerbang
kawasan timur indonesia memberikan keuntungan yang sangat besar bagi kota ini.
Barang-barang yang akan di kirimke kawasan timur indonesia harus singgah dulu
di kota ini sehingga memberikan pendapatan bagi daerah ini. Begitu ketatnya
tradisional.
maka berdatanganlah irang-orang yang berasal dari luar kota makassar untuk
mencari nafkah di kota ini. Akibatnya, banyak orang yang berdatangan di kota
pasar tradisional. Jadi tidak mengherankan bila pasar tradisional tumbuh subur di
kota ini.
di antaranya yang tergolong dalam pasar tidak resmi. Untuk kota makassar, ada 50
dikategorikan sebagai pasar resmi dan 34 pasar yang di kategorikan sebagai pasar
tidak resmi. Banyaknya jumlah pasar tradisional yang tidak resmi dibandingkan
dengan pasar tradisional yang resmi menunjukkan bahwa pemerintah tidak lagi
Tabel 4.5
Nama-Nama Pasar Tradisional di Kota Makassar
Paropo
4 Makassar Kerung-kerung Rimo
5 Mamajang Maricaya Harimau
6 Ujung Pandang Baru Sawah
7 Bontoala Terong Tinumbu
Kalimbu Tette kulantu
8 Tallo Pannampu Galangan
Rappokalling
9 Ujung tanah Pelelangan
10 Wajo Sentral Bonerate
Butung Irian
Sentral jaya
Cidu
11 Mariso Sambung jawa Kokolojia
Senggol
Tanjung
12 Tamalate Pa’baengbaeng Barombong
Hartaco Kanal
Bontomanai
Manuruki
13 Rappocini Jipang Raya
Skarda
Rappocini Raya
14 Manggala Antang
Borong Raya
Kassi
Jumlah 16 34
BAB V
1. Karakteristik Responden
1) Usia Responden
relatif lebih lemah dan terbatas, sebaiknya pedangang yang berusia muda
pada umumnya tidak atau memiliki banyak pengalaman dalam hal berdagang dan
mempunyai tanggun jawab yang relatif rendah . hal ini dapat di lihat dari
pedangang yang berusia relatif lebih muda mempunyai masa berdagang lebeh
cepat sedangkan yg lebih tua lebih fokus dalam berdagang dan lebih banyak
Tabel 5.1
Distribusi Responden Menurut Usia
30-50 56 56,57
( Usia sangat produktif )
Jumlah 99 100
Dari tabel 5.1 untuk profil responden berdasarkan usia dapat di lihat
bahwa mayoritas responden berada pada kelompok usia yang sangat produktif
39
40
yaitu usia antara 30-50 tahun dengan persentase 56,57% rata-rata pedagang
dengan usia 30-50 tahun adalah pedangang yang sudah berkeluarga sehingga
tangung jawab untuk menghidupi keluarganya. Dengan usia yang seperti itu pula,
belum berkeluarga sehingga mereka masih belum terlalu serius dalam berdagang
karena mereka juga belum tanggungan tetapi pedangan ini memiliki banyak
tenaga atau kekuatan dalam berjualan, misalnya pedangang seperti ini kuat dalam
hal mengangkat barang sedangkan untuk pedangang yang berusia di atas 50 tahun,
biasanya pedangan tersebut sudah tidak punya tenaga dalam melakukan kerja-
pembeli.
2) Jenis kelamin
Dari tabel di bawah ini menunjukkan bahwa dari hasil penelitian diperoleh
maka perempuan lah yang di pasang sebagai penjual. Hal ini dilihat pada tabel di
bawah ini.
41
Tabel 5.2
Distribusi Responden menurut Jenis Kelamin
Laki-laki 37 37,38
Perempuan 62 62,62
Jumlah 99 100
3) Pendidikan Responden
dan urutan berikutnya SLTP dan SLTA yaitu sebanyak 29 responden (29,29%)
responden (2,02%) hal ini menunjukkan bahwa profesi sebagai pedagang pasar
Tabel 5.3
Distribusi Responden menurut pendidikan
SLTP 29 29,29
SLTA 29 29,29
Jumlah 99 100
Tabel 5.4
Rata-Rata Pendapatan Pedagang di Tiap-tiap Pasar.
lokasi pasar tempat pedagang tersebut menjual. Tapi pasar memiliki lokasi dan
daya tarik tersendiri dalam menarik pembeli. Untuk pasar yang terletak
berdekatan dengan perumahan pasti ramai dikunjungi pembeli. Dari tabel di atas
makassar adalah Rp. 423.125 perharinya. Rata-rata pendapan ini sebenarnya tidak
bisa menjadi gambaran secara umum bagi pendapatan pedagang oasar tradisional
memiliki rata-rata pendapatan tertinggi ada pada pasar toddopuli, hal ini mugkin
disebabkan karena letak pasar ini yang berada di daerah perumahan sehingga
pasar ini sering lama di kunjungi oleh para pembeli terutama pada hari libur.
memiliki dampak terhadap harga akhir sebuah produk baik itu berupa barang
Tabel 6.1
Perkembangan harga BBM Di Kota Makassar Tahun 2003-2015
Berdasarkan Tabel di atas dapat kita lihat bahwa untuk harga BBM jenis
harga BBM menjadi Rp. 7.600,00, berselang beberapa bulan mengalami kenaikan
harga lagi sebesar Rp.8.500,00 pada tanggal 18 November 2014. Kemudian pada
Untuk BBM jenis solar, pada tahun 2014 tepatnya pada tanggal 1 januari
pada tahun yang sama terjadi lagi kenaikan sebesar Rp.7.500,00. Dan terakhir
pada tahun 2015 pemerintah menaikkan harga BBM dari harga Rp.6.400,00
menjadi Rp.6.900,00.
Untuk BBM jenis Minyak Tanah, sampai sekarang pada tahun 2015 sering
terjadi perubahan harga BBM akan tetapi BBM jenis minyak tanah tidak terjadi
Tabel 6.2
Perkembangan Harga sembako tahun 2014-2015
Tabel 6.3
Tanggapan responden terhadap kenaikan Harga BBM
Skor
No Tanggapan F X.F Persentase
(X)
1 Setuju 1 36 36 36%
2 Tidak setuju 2 64 128 64%
Total 100 164 100%
𝟏𝟔𝟒
Rata-rata skor = 𝟏, 𝟔𝟒
𝟏𝟎𝟎
𝟏, 𝟔𝟒
Rata-rata persen 𝒙𝟏𝟎𝟎 = 𝟖𝟐%
𝟐
46
kenaikan harga BBM, Hal ini dapat dilihat jumlah responden dari 100 terdapat 36
setuju dengan kenaikan harga BBM. Dengan melihat rata-rata skor dan rata-rata
Tabel 6.4
Tanggapan Responden terhadap Dampak penjualan Sembako semenjak terjadi
kenaikan BBM.
Skor
No Tanggapan F X.F Persentase
(X)
1 Positif 1 28 28 72%
2 Negatif 2 72 144 28%
Total 100 172 100%
𝟏𝟕𝟐
Rata-rata skor = 𝟏, 𝟕𝟐
𝟏𝟎𝟎
𝟏, 𝟕𝟐
Rata-rata persen 𝒙𝟏𝟎𝟎 = 𝟖𝟔%
𝟐
Sumber : Data Primer yang telah di Olah
dampak penjualan sembako semenjak terjadi kenaikan harga BBM, Hal ini dapat
penjualan sembako sejak kenaikan harga BBM. Dengan melihat rata-rata skor dan
Tabel 6.7
Rata-rata Persentase dari keempat indikator Dampak Kenaikan BBM terhadap
Sembilan Bahan Pokok di Kota Makassar
Sembilan Bahan Pokok di Kota Makassar Hal ini dapat dilihat dari rata-rata
setuju dengan adanya kenaikan harga BBM dengan persentase 36% dan sikap
apatis masyarakat dengan tidak menyetujui adanya kenaikan harga BBM dengan
persentase 64%. Hal ini dapat Disimpulkan bahwa kenaikan harga BBM
BAB VI
PENUTUP
1. Kesimpulan
sangat berdampak negatif hal ini dapat di lihat dari rata-rata skor dan rata-
terhadap kenaikan Harga BBM dapat di liat rata-rata skor dan rata-rata
2. Saran
48
49
Lestari, Etsa. 2004. Efektivitas Konpensasi Subsidi Dan Dampak Subsidi BBM
di Indonesi. Jurnal Ekonomi dan Pembangunan (JEP).
Mubarok, Ali. 2013. Menakar Dampak Kenaikan BBM. Pustaka pelajar. Surabaya
Oktaviani, Rina Sahra. 2007. Dampak Kenaikan Bahan Bakar Minyak Terhadap
Masyarakat. Bumi aksara ;jakarta
Soelema, M. Munandar. 2000. Ilmu Sosial Dasar; Teori dan Konsep Ilmu Sosial,
Jakarta: Refika.
KOESIONER PENELITIAN
“DAMPAK Kenaikan BBM terhadap Sembilan Bahan Pokok
( SEMBAKO ) di Kota Makassar ( Studi Kasus Pasar Tradisional ) “
1. Identitas Responden :
1) Nama :
2) Jenis Kelamin :
3) Umur :
4) Tingkat Pendidikan :
5) Nama Pasar :
1 BERAS
2 Jagung
3 Sayuran
4 Daging
5 susu
6 Gula Pasir
7 Garam
8 Minyak Goreng
Jumlah penghasilan/hr:
PERTANYAAN JAWABAN/SKOR
1. Tanggapan Bapak/Ibu
terhadap kebijakan SETUJU :1
Pemerintah TIDAK SETUJU : 2
menaikkan Harga
BBM
2. Dampak Penjualan
Sembako semenjak POSITIF :1
adanya kenaikan NEGATIF :2
harga BBM?
LAMPIRAN 2
Tabulasi Koesioner
No Nama Responden Umur Tingkat Pendidikan Jumlah Nama Pasar
Penghasila
n / hari
(Rp)
1 Lia 36 Tamat SD 400 ribu Terong
2 Dg. Pati 27 Tamat SD 300 ribu Terong
3 Sarifah 40 Tamat SLTP 300 ribu Terong
4 Tasmin 34 Tamat SLTP 700 ribu Terong
5 Saniasah 30 Tamat SLTA 200 ribu Terong
6 Nurhayati 50 Tamat SD 100 ribu Terong
7 Hasnah 26 Tamat SLTP 20 ribu Terong
8 Hj. Nurliah 42 Tamat SLTP 8 juta Terong
9 Ria 23 Tamat SLTA 600 ribu Terong
10 Andi 27 Tamat SLTA 150 ribu Terong
11 Muchtar 30 Tamat SLTP 600 ribu Terong
12 Ansar 27 Tamat SLTP 200 ribu Terong
13 Anca 20 Tamat SLTP 300 ribu Terong
14 Diana 21 Tamat SLTA 400 ribu Terong
15 Jumg 28 Tamat SLTP 300 ribu Terong
16 Andi 31 Tamat SLTA 400 ribu Terong
17 Nurliah 52 Tamat SD 500 ribu Terong
18 Rusli 29 Tamat SLTA 1 juta Terong
19 Nia 32 Tamat SLTA 500 ribu Terong
20 Iccang 40 Tamat SLTP 100 ribu Terong
21 Ardiansyah 28 Tamat SD 200 ribu Pa’baengbaeng
22 Abd. Muis dg 53 Tamat SD 700 ribu Pa’baengbaeng
serang
23 Dg alli 60 Tidak sekolah 75 ribu Pa’baengbaeng
24 Ranggong 54 Tamat SD 50 ribu Pa’baengbaeng
25 Ruslan 29 Tamat SLTP 500 ribu Pa’baengbaeng
26 Ian 24 Tamat SLTA 500 ribu Pa’baengbaeng
27 Dg ngai 51 Tidak sekolah 400 ribu Pa’baengbaeng
28 Dg mangka 35 Tidak sekolah 400 ribu Pa’baengbaeng
29 Tola 55 Tamat SD 50 ribu Pa’baengbaeng
30 Cia 50 Tamat SD 50 ribu Pa’baengbaeng
31 Dg. Sila 41 Tamat SLTP 500 ribu Pa’baengbaeng
32 Maika 57 Tidak sekolah 200 ribu Pa’baengbaeng
33 Yusri 38 Tamat SD 2 juta Pa’baengbaeng
34 H. Mursalim 45 Tamat SLTP 2 juta Pa’baengbaeng
35 Yuni 32 Tamat SLTA 300 ribu Pa’baengbaeng
36 Mia 36 Tamat SLTP 100 ribu Pa’baengbaeng
37 Lada’ 62 Tidak sekolah 2 juta Pa’baengbaeng
38 Megawati 38 Tamat SD 500 ribu Pa’baengbaeng
39 Hj. Tia 51 Tidak sekolah 300 ribu Pa’baengbaeng
40 Dg. Ngemba 42 Tamat SLTA 500 ribu Pa’baengbaeng
41 Mursalim 40 Tamat SLTA 50 ribu Toddopuli
42 Waspa 31 Tamat SLTA 500 ribu Toddopuli
43 Erni 37 Tamat SLTA 1 juta Toddopuli
44 A Sukmawati 39 Tamat SLTP 1 juta Toddopuli
45 Hj. Saenang 46 Tamat SD 500 ribu Toddopuli
46 Alam 31 Tamat SD 500 ribu Toddopuli
47 Sunariah 28 Tamat SLTA 600 ribu Toddopuli
48 Dg. Ngai 38 Tamat SLTA 1,2 juta Toddopuli
49 Sumarni 38 Tamat SLTA 700 ribu Toddopuli
50 Nurhayati 28 Tamat SLTP 700 ribu Toddopuli
51 Hj. Ratna 53 Tamat SD 200 ribu Kerung-kerung
52 Kusnadi 41 Tamat SLTP 500 ribu Kerung-kerung
53 Rahmah 23 Tamat SLTP 200 ribu Kerung-kerung
54 Ita 38 Tamat SLTP 1 juta Kerung-kerung
55 Hasniah 45 Tamat SLTP 100 ribu Kerung-kerung
56 Sarifuddin 39 Tamat SLTP 50 ribu Tamalate
57 M tija 29 Tamat SD 100 ribu Tamalate
58 Hj. Najmiah 47 Tamat SD 500 ribu Tamalate
59 Agus 55 Tamat SD 200 ribu Tamalate
60 Hj. Hadmah 32 Tamat SD 300 ribu Tamalate
61 Sampe 38 Tamat SD 300 ribu Tamalate
62 Ayu 26 Tamat SD 100 ribu Tamalate
63 Dg. Mira 31 Tamat SD 60 ribu Tamalate
64 Muslimin 47 Tamat SLTP 1,5 juta Tamalate
65 Candra 28 Tamat SLTA 1 juta Tamalate
66 Darma 42 Tamat SLTA 3 juta Tamalate
67 Andi 25 Tamat SLTA 300 ribu Tamalate
68 Adri 28 Tamat SD 300 ribu Tamalate
69 Ramla 24 Tamat SLTA 300 ribu Tamalate
70 Erna 28 Tamat SLTP 1 juta Tamalate
71 Tutiati astuti 45 Tamat SLTA 1,5 juta Tamalate
72 Drs. Darwis 49 Tamat Sarjana 500 ribu Tamalate
73 Hunu 47 Tamat SLTP 2 juta Tamalate
74 Arabiah 41 Tamat SD 300 ribu Tamalate
75 Ardi 38 Tamat SLTA 3 juta Tamalate
76 Edo 35 Tamat SLTP 400 ribu Pannampu
77 Uni 32 Tamat SD 2,5 juta Pannampu
78 Musdalifah 41 Tamat SLTA 300 ribu Pannampu
79 Hj. Irma 51 Tamat SD 500 ribu Pannampu
80 Maderiah 48 Tidak sekolah 40 ribu Pannampu
81 Muchlis 45 Tamat SLTA 500 ribu Pannampu
82 Mardiyana 42 Tamat SLTA 1,5 juta Pannampu
83 Hj. Paisah 55 Tamat SLTP 1 juta Terong
84 Rohani 22 Tamat SLTP 250 ribu Terong
85 Dg. Ngapa 29 Tidak sekolah 300 ribu Terong
86 Kebo 39 Tamat SD 1 juta Terong
87 Ani 40 Tamat SD 500 ribu Terong
88 Abdul Bahari 56 Tamat SLTP 1,5 juta Terong
89 Rosmawati 25 Tamat SD 400 ribu Terong
90 Rosy 20 Tamat SD 200 ribu Terong
91 Dinda 21 Tamat SLTP 500 ribu Terong
92 Syaifuddin 27 Tamat SLTA 200 ribu Terong
93 Hj. Lia 55 Tamat Sarjana 200 ribu Terong
94 Firman 22 Tamat SLTA 1 juta Terong
95 Hendri 22 Tamat SLTA 400 ribu Terong
96 Hj. Nurbaya 43 Tamat SLTP 500 ribu Terong
97 Hadaeng 52 Tamat SD 300 ribu Terong
98 Fatma 25 Tamat SLTA 300 ribu Terong
99 Sera 27 Tamat SD 100 ribu Terong