Professional Documents
Culture Documents
362-Article Text-1500-1-10-20190222
362-Article Text-1500-1-10-20190222
SEMBADHA 2018
Seminar Hasil Pengabdian Kepada Masyarakat
DALAM MEMANDU Visi dan misi merupakan komponen stratejik dalam mendukung formulasi
strategi perusahaan. Ketiadaan visi dan misi membuat perusahaan tidak
ARAH STRATEGIS mampu untuk melihat potensi masa depan dan cenderung mendorong
pemikiran jangka pendek. Bagi UMKM, pemikiran stratejik belum menjadi
UMKM LEBON kebutuhan utama. Ketiadaan visi dan misi dianggap hal biasa sebelum
munculnya masalah-masalah yang mengancam keberlanjutan usaha. UMKM
Lebon yang terletak di Kecamatan Cisauk menghadapi hal serupa. Eksistensi
melalui pengolahan ikan lele dan kemudian melakukan diversifikasi produk
M. Setiawan Kusmulyono, MM1,
yang beragam ternyata bukan merupakan strategi jitu bertahan di pasar.
Teguh Endaryono, MM2 Berkat dukungan Program Hibah Kemitraan Masyarakat Kementerian Riset
dan Pendidikan Tinggi, UMKM Lebon sedang berupaya menentukan ulang
arah strategis melalui perumusan visi dan misi usaha secara terstruktur untuk
1)Universitas Prasetiya Mulya bertahan dan bertumbuh di masa depan.
2)Universitas Prasetiya Mulya
Kata Kunci: visi, misi, stratejik, UMKM, keberlanjutan
© 2018 Segala bentuk plagiarisme dan penyalahgunaan hak kekayaan intelektual akibat diterbitkannya paper pengabdian
masyarakat ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis.
139
karena itu, pernyataan Wheelen dan Hunger ini b) Produk dan layanan (sesuatu bernilai yang
memberi penegasan bahwa visi memiliki peran ditawarkan kepada pasar)
penting dalam penetapan strategi perusahaan dan c) Segmen geografis
merupakan hal yang harus dimiliki oleh setiap d) Teknologi yang dipergunakan
perusahaan, termasuk UMKM. e) Perhatian terhadap keberlanjutan dan
pertumbuhan perusahaan dari kacamata
Menurut Papula dan Papulova (2009) visi, misi,
keuangan
dan strategi memiliki hubungan yang positif. Strategi
f) Filosofi dan nilai dari perusahaan
memiliki tugas untuk membawa perusahaan kepada
g) Citra perusahaan yang ingin dibangun di mata
posisi yang stratejik sesuai dengan tujuan yang telah
pasar
ditetapkan sebelumnya. Visi dan misi memiliki untuk
h) Pentingnya pegawai
menggambarkan apa yang harus dituju di masa
i) Kompetensi yang unik dan lebih baik daripada
depan. Penetapan visi dan misi akan menjadi latar
pesaing.
belakang utama mengapa suatu langkah strategi
dipilih oleh perusahaan. Komponen yang ditegaskan oleh David (2011)
tersebut ditegaskan oleh penelitian Alwi (2006)
Namun, menurut Papulova (2014), sebagian
dimana visi dan misi yang akan diwujudkan dalam
besar visi perusahaan sulit terlukiskan dalam
suatu perusahaan perlu didukung oleh kompetensi
pernyataan visi. Hal ini dikarenakan makna yang
dan komitmen yang tinggi dari seluruh pemangku
cukup mendalam sehingga pernyataan yang hanya
kepentingan. Tanpa adanya kompetensi dan
terdiri atas beberapa kata cukup sulit untuk
komitmen, visi dan misi yang ada hanya akan
menggambarkan makna visi sebenarnya. Oleh
menjadi tulisan manis penghias dinding perusahaan.
karena itu, Henry (2008) dalam artikelnya
merumuskan hal-hal yang secara minimum harus
terdapat dalam sebuah pernyataan visi perusahaan, Metode Penelitian
yaitu antara lain: Pelaksanaan kegiatan Hibah PPM-PKM Dikti
pada usaha Lebon dimulai sejak Bulan Maret 2018.
a) Mudah dipahami
Model pelaksanaan kegiatan yang dilakukan
b) Mudah diingat
adalah dengan melakukan pendampingan usaha,
c) Bermakna positif
baik secara intensif maupun melalui komunikasi
d) Motivasional
dalam jejaring. Pendampingan intensif dapat
e) Menginspirasi
dilakukan karena lokasi mitra hanya berjarak 4
f) Memberikan daya tarik
kilometer dari kampus peneliti.
g) Memberikan tantangan
h) Berorientasi masa depan Pasca pelaksanaan identifikasi masalah, maka
pendekatan kualitatif mulai dilakukan dengan
Perumusan visi sendiri pun memiliki berbagai
wawancara mendalam terhadap Bapak Riyan dan
metode. Menurut Papula dan Papulova (2009)
istrinya sebagai pemilik usaha Lebon. Wawancara
setidaknya terdapat 4 metode yang dapat
mendalam ini dibuat tidak terstruktur dan tidak
dipergunakan untuk merumuskan pernyataan visi:
formal menyesuaikan dengan aktivitas pekerjaan
a) Merumuskan visi berdasarkan pada intuisi visioner yang sedang dilakukan oleh Bapak Riyan dan
pendiri istrinya. Pendekatan kualitatif dipilih karena area
b) Merumuskan visi dengan menggunakan masalah merupakan area yang perlu dieksplorasi
pendekatan kerjasama internal lebih lanjut sehingga membutuhkan analisis yang
c) Merumuskan visi dengan pendekatan rasional cukup mendalam terhadap suatu topik bahasan.
berbasiskan sintesis dan analisis
Di dalam pelaksanaan penelitian dan
d) Merumuskan visi dengan berpijak pada visi yang
pendampingan, peneliti juga melakukan intervensi
dimiliki subyek lain
dengan mengambil peran sebagai fasilitator. Peran
Keseluruhan metode tersebut dapat dijalankan fasilitator ini dipilih untuk tetap menjaga netralitas
secara simultan untuk meraih pernyataan visi yang peneliti terhadap bisnis yang didampingi, namun
paling sesuai dengan visi pendiri perusahaan. Selain bagi pemilik usaha, hal ini dapat membantu dalam
visi yang memiliki persyaratan minimun, misi merumuskan visi dan misi yang sudah ditargetkan
perusahaan pun memiliki syarat yang serupa. sejak awal kesepakatan dengan peneliti. Oleh
Menurut Henry (2008) misi perusahaan setidaknya karena itu, dalam setiap pertemuan, peneliti
harus mampu menyampaikan alasan utama mencoba untuk bertanya dan mengkonfirmasi
mengapa perusahaan tersebut berdiri. David (2011) jawaban-jawaban yang dimunculkan oleh Bapak
dalam penelitiannya menyatakan bahwa Riyan dan istri. Jawaban-jawaban ini pun
setidaknya diperlukan sembilan komponen yang didokumentasikan dan dikonfirmasi kembali ketika
perlu dimasukkan dalam suatu pernyataan misi sudah terangkai menjadi sebuah makna yang lebih
perusahaan. realistis.
a) Pelanggan (target pasar)
141
tidak ramah pada penderita diabetes, ataupun No Komponen Pendapat Mitra Usaha
menggunakan tepung terigu yang kurang lebih 4 Teknologi yang Teknologi masih
memiliki gluten yang dapat menstimulasi lemak di dipergunakan sederhana
tubuh. Namun, walaupun kondisi produk lama Lebon mempergunakan
sangat bervariasi, kedua unsur yaitu sehat dan teknologi tepat guna
mengenyangkan selalu dapat terkait, walaupun 5 Keberlanjutan Memiliki arah yang jelas
Bapak Riyan tidak menyadarinya. untuk membangun
suatu industri
Pada pendekatan keempat dalam perumusan
pengolahan. Saat ini
visi yaitu dengan berpijak pada visi perusahaan lain,
sudah mencicil
hal ini tentunya hal yang paling akhir dilakukan.
membangun desain mini
Kegiatan benchmarking ini membantu memberi
pabrik di rumah mitra
gambaran terhadap Bapak Riyan terkait makna
usaha.
sehat seutuhnya. Peneliti memberikan contoh Javara
Indonesia sebagai salah satu produk lokal yang 6 Filosofi nilai Selalu ingin bermanfaat,
mampu secara total menyampaikan makna sehat perusahaan baik bagi konsumen
dan mengangkat warisan alam Indonesia. Melalui maupun lingkungan
panduan ini, Bapak Riyan mulai menyadari arah visi 7 Citra Perusahaan yang baik
dari Lebon ke depan. perusahaan dan inovatif
8 Pentingnya Ingin meningkatkan
Pada saat artikel ini ditulis, belum diperoleh pegawai kesejahteraan
kesepakatan mengenai teknis kalimat dari
pegawai dan mitra
pernyataan visi perusahaan dari Lebon. Namun, hasil
diskusi terakhir mengerucut kepada slogan, yaitu kerja
“ngemil lezat, ngemil sehat”. Munculnya tiga kata ini, 9 Kompetensi unik Produk-produk harus
yaitu ngemil, lezat, dan sehat sebenarnya tidak segar dan bebas
mengejutkan. Namun, peneliti masih berupaya pengawet.
mencerna makna ngemil dan mengambil benang
merah dengan pendekatan-pendekatan Perumusan misi perusahaan Lebon belum tuntas
sebelumnya. Namun, sesuai dengan metodologi dikarenakan masih banyak pertimbangan mitra
penelitian yang dibuat di awal, peran peneliti adalah usaha dan diskusi yang perlu dilaksanakan lebih
fasilitator yang berupaya membantu mitra usaha intensif. Namun, satu hal yang pasti, arahan visi
menyelesaikan tugas-tugasnya tanpa berupaya perusahaan sudah mulai menunjukkan titik terang
mengintervensi keputusan maupun filosofi dasar dari yang dapat menjadi suar awal panduan usaha
usaha yang dijalankan mitra. Lebon di masa mendatang.
Perumusan misi pun dilaksanakan dengan
pendekatan yang kurang lebih sama. Peneliti
KESIMPULAN
berupaya untuk menempatkan sembilan komponen
Dinamika persaingan dan kehidupan UMKM
yang menjadi arahan dari penelitian David (2011)
mendorong UMKM untuk terus berinovasi. Namun,
terhadap materi dari suatu pernyataan misi
tanpa inovasi yang terarah, hasil yang diperoleh
perusahaan. Secara garis besar berikut hasil diskusi
adalah seperti jalan di tempat. Kompetensi unggul
terakhir terkait perumusan misi.
dan pengalaman mumpuni dari Bapak Riyan dalam
menjalankan Lebon membuktikan bahwa usaha
Tabel 1. Aspek Pernyataan Misi yang cukup menjanjikan pun ternyata jalan
ditempat karena tidak memiliki visi dan misi usaha
No Komponen Pendapat Mitra Usaha yang jelas. Situasi ini menunjukkan bahwa visi dan misi
1 Pelanggan Belum terdefinisikan menjadi suatu hal yang tidak dapat dilepaskan dari
secara jelas karena upaya stratejik UMKM untuk bertahan dan tumbuh di
belum pasti akan masuk masa depan.
ke jenis pasar yang
mana dan memiliki Konsep visi dan misi pun sudah cukup jelas
produk dengan tersedia dalam berbagai literatur. Namun,
berbagai macam tantangan yang paling berat adalah
segmentasi menterjemahkan makna visi dan misi tersebut ke
dalam bahasa yang sederhana dan dapat diterima
2 Produk dan Produk-produk olahan
oleh para pengusaha UMKM. Tidak hanya itu, makna
layanan non daging sapi yang
tersebut harus dapat diimplementasikan menjadi
unik dan sehat
suatu visi yang kuat dalam perusahaan. Kata kunci
(mengarah ke cumi-
dalam perbaikan positif usaha Lebon milik Bapak
cumi, ikan, dan udang)
Riyan ini adalah kesediaannya untuk terbuka dan
3 Segmen Wilayah masih sekitar
menerima pendapat dari pihak lain, dalam hal ini
geografis Tangerang
peneliti. Peneliti pun melihat pentingnya mentor dan
143
fasilitator bagi para UMKM ini untuk membantu T. L. Wheelen and J. D. Hunger, Strategic
mendampingi mereka menjalankan usahanya. Management and Business Policy, 3rd ed., MA:
UMKM ini diandakan seperti anak kecil yang baru Addison-Wesley Publishing Company, 1989,
belajar untuk berjalan, namun seringkali sudah ch. 1, pp. 10-17.
diminta dan dibebankan target dalam suatu lomba
lari maraton jarak jauh.
Oleh karena itu, peneliti juga menyarankan
bahwa Program Hibah PPM-PKM Dikti ini untuk terus
dapat diperluas manfaatnya. Hal ini sangat positif
mengingat hanya melalui hibah inilah hubungan
antar peneliti, dosen, dan pengusaha UMKM dapat
terjalin baik. Disatu sisi, pengusaha UMKM
memperoleh teman diskusi yang baru dan penuh
kesegaran, disisi lain, dosen dapat menumpahkan
segala keunggulan teoretika akademiknya dalam
dunia lapangan secara langsung. Hasil kerjasama ini
pun memberi manfaat berganda bagi mahasiswa
yang kemudian memperoleh pengalaman dari
kuliah yang dibawakan oleh dosen dengan kasus-
kasus nyata di lapangan.
DAFTAR PUSTAKA
Alwi, Syafaruddin (2006). Penguasaan terhadap Visi,
Misi dan Nilai-nilai Organisasi serta Implikasinya
terhadap Kinerja Individu: Diagnosis Organisasi
Kelompok Restoran Pringsewu. Jurnal Sinergi
Kajian Bisnis dan Manajemen. Vol 8 No 2, Hal
99-112.
David, Fred R. 2011. Strategic Management;
Concept and Cases 13th ed. Prentice Hall.
Fassin, Yves; Rossem, Annick Van, dan Buelens, Marc
(2011). Small-Business Owner-Managers’
Perceptions of Business Ethics and CSR-related
Concepts. Journal of Business Ethics. 98; 425-
453.
Gunawan, Sandy dan Kusmulyono, MS (2016).
Aksesibilitas dan Modal Sosial dalam
Menunjang Kinerja Individual Pengusaha Mikro
Pedesaan. Jurnal Kewirausahaan dan Usaha
Kecil Menengah. Vol 1 No 2, Hal 68 – 77.
Henry, A. Understanding Strategic Management,
Oxford, UK: Oxford University Press, 2008, ch. 1,
pp. 11-12.
Papula, J dan Papulova, Z. StrategickýManažment.
Teoretické Východiská Alebo Jadro
Vedomostí, 1st. ed. Bratislava, SR: Kartprint,
2009, ch. 4, pp. 50-51
Papulova, Z. 2014. The Significance of Vision and
Mission Development for Enterprises in Slovak
Republic. Journal of Economics, Business and
Management. Vol 2 No 1. 12 - 16
Profil Bisnis Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah. 2015.
Lembaga Pengembangan Perbankan
Indonesia.
Ritson, Neil. Strategic Management. Bookboon.com.
2013.