You are on page 1of 3

Contoh Surat Gugatan

Makassar, 11 November 2020

Kepada
Yth. Ketua Pengadilan
Tata Usaha Negara Makassar.
di-.
Jl. Raya Pendidikan No.1 Makassar.

Dengan hormat,

Yang bertanda tangan di bawah ini saya :


Nama : Dwi Maharani S.Pd
Kewarganegaraan : Indonesia
Tempat tinggal :Jl. Kerta Jaya No. 50 Rt06/Rw002, Kota
Waringin Timur, Kalteng
Pekerjaan : Pegawai Negeri Sipil (Guru)

Berdasarkan surat kuasa khusus Nomor 18/SKK.TUN/XII/2020 tanggal 8 November


2020 memberikan kuasa kepada :
Nama : Alex Setiawan, S.H.,M.Hum
Kewarganegaraan : Indonesia
Pekerjaan : Advokat, berkantor di Jl. Kuci Tjaya No. 12 Kotim,
Kalteng, selanjutnya disebut sebagai
PENGGUGAT ;

Dengan ini Penggugat mengajukan gugatan terhadap Bupati Kotim Supian


Hadi berkedudukan di Jl. Tugu Emas No. 68/88 Kotim, Kalteng , untuk
selanjutnya disebut sebagai TERGUGAT ;

I. Objek Sengketa :
Surat Keputusan Bupati dengan SK No. : 10/X/2020/Kalteng, Tanggal 7
November 2020 tentang pemecatan secara tidak hormat melalui pengadilan
TUN Palangkaraya sebagai Peawai Negeri Sipil yang diterbitkan oleh
Tergugat, selanjutnya disebut Objek Sengketa
(pasal 1 angka 9 UU Peradilan TUN).

II. Tenggang Waktu Gugatan :


- Bahwa Objek Sengketa diterbitkan Tergugat tanggal 7 November 2020.
- Bahwa Objek Sengketa tersebut diterima /diketahui Penggugat pada
tanggal 8 November 2020.
- Bahwa gugatan a quo diajukan pada tanggal 11 November 2020.
- Bahwa oleh karenanya Gugatan a quo diajukan masih dalam tenggang
waktu untuk mengajukan gugatan TUN sesuai dengan pasal 55
Undang-undang No. 5 Tahun 1986 jo Undang-undang No. 9 Tahun
2004 tentang perubahan Atas Undang-undang No. 5 Tahun 1986
tentan Peradilan Tata Usaha Negara (PTUN).

III. Kepentingan Penggugat Yang Dirugikan :


- Bahwa dengan dikeluarkannya Surat Keputusan Bupati dengan SK
No. : 10/X/2020/Kalteng, Tanggal 7 November 2020 oleh Tergugat,
menimbulkan akibat hukum terhadap Penggugat dengan tidak lagi
diterimanya hak-hak Penggugat sebagai Pegawai Negeri Sipil, yaitu
tidak diterimanaya gaji sejak ditahannya Penggugat sampai pada hari
diajukannya gugatan ini.
- Bahwa dengana dikeluarkannya Surat Keputusan tersebut oleh
Tergugat, kepentingan Pengugat sangat dirugikan karena tidak lagi
dapat menjalankan perannya sebagai kepala rumah tangga dengan
memberikan nafkah kepada keluarga yang menjadi kewajibannya.
- Bahwa dengan dikeluarkannya Surat Keputusan tersebut oleh
Tergugat, Penggugat merasa diperlakukan tidak adil dan sewenang-
wenangnya karena Tergugat menggunakan wewenang yang dimilikinya
untuk tujuan yan berbeda dari yang telah ditetapkan oleh Peraturan
Perundang-undangan (detourment de pouvoir).
- Bahwa Surat Keputusan TUN yang menjadi objek gugatan sengketa
TUN dalam perkara ini terbukti melanggar Peraturan Perundang-
undangan yang berlaku sebagaimana diatur dalam Pasal 53 ayat (2a)
Undang-undang No. 5 Tahun 1986 jo Undang-undang No. 9 Tahun
2004, sehingga Surat Keputusan tersebut mengandung cacat hukum
dan haruslah dinyatakan batal atau tidak sah demi hukum.

IV. Posita/Alasan Gugatan :


- Bahwa dengan dikeluarkannya Surat Keputusan Bupati dengan SK
No. : 10/X/2020/Kalteng, Tanggal 7 November 2020 yang diterbitkan
oleh Tergugat tersebut diterima /diketahui Penggugat pada hari
tanggal 8 November 2020. Oleh sebab itu, gugatan sengketa TUN
yang diajukan masih dalam tenggang waktu untuk mengajukan
gugatan TUN sesuai dengan pasal 55 Undang-undang No. 5 Tahun
1986 jo Undang-undang No. 9 Tahun 2004 tentang perubahan Atas
Undang-undang No. 5 Tahun 1986 tentan Peradilan Tata Usaha
Negara (PTUN).
- Bahwa setelah menerima Surat Keputusan Bupati dengan SK No. :
10/X/2020/Kalteng, Tanggal 7 November 2020. Penggugat
mengajukan keberatan kepada Bupati Kotim, namun belum
mendapat jawaban sampai saat ini. Oleh karena itu, Surat
Keputusan TUN yang diterbitkan oleh Tergugat termasuk sebagai
objek gugatan sengketa yang bersifat konkrit, individual, dan final
serta menimbulkan akibat hukum bagi Penggugat sebagaimana
yang diatur dalam ketentuan Pasal 1 ayat (3) Undang-undang No. 5
Tahun 1986 jo Undang-undang No. 9 Tahun 2004.
- Bahwa
- Bahwa

V. Permohonan Penundaan :
- Bahwa Objek sengketa ternyata akan dilaksanakan pada
tanggal…., sehingga terdapat keadaan mendesak .
- Bahwa apabila Surat Objek Sengketa dilaksanakan maka
Penggugat akan sangat dirugikan/terdapat keadaan yang sulit
untuk dikembalikan/dipulihkan seperti keadaan semula.
- Bahwa fakta fakta diatas telah memenuhi ketentuan pasal 67 UU
Peradilan TUN.
- Bahwa oleh karenanya Penggugat mohon agar diterbitkan
Penetapan yang berisi perintah kepada Tergugat agar menunda
Pelaksanaan Objek Sengketa, sampai perkara a quo berkekuatan
hukum tetap.
(pasal 67 UU Peradilan TUN).

VI. Petitum/Tuntutan :
A. Dalam Penundaan.
- Mengabulkan Permohonan Penundaan yang diajukan Penggugat.

B. Dalam Pokok Perkara/Sengketa.


1. Mengabulkan gugatan penggugat seluruhnya ;
2. Menyatakan batal atau tidak sah Surat …….. No…….
tertanggal……………….
3. Mewajibkan Tergugat untuk mencabut Surat……. No………
4. Menghukum Tergugat membayar biaya perkara ;

Hormat Kami,
Penggugat/ Kuasa Hukum Penggugat,
……………………………......

You might also like