Professional Documents
Culture Documents
Latar Belakang
Derajat kesehatan yang optimal merupakan suatu hal yang penting, tetapi banyak
masyarakat yang kurang menyadari akan hal itu. Banyak penyakit yang mengancam sejak usia
muda antara lain hipertensi, diabetes, kanker dan penyakit paru. Hipertensi merupakan faktor
beresiko yang menyebabkan kematian dini, penyakit ini dapat dipengaruhi oleh kebiasaan dan
gaya hidup seseorang. Menurut (Dipiro,dkk,2011) hipertensi merupakan penyakit yang dapat
didefinisikan sebagai peningkatan tekanan darah secara menetap. Umumnya seseorang dapat
dikatan mengidap penyakit hipertensi jika tekanan darah berada di atas 140/90 mmHg.
Hipertensi dapat dibedakan menjadi dua yaitu hipertensi primer (esensial) dan hipertensi
sekunder. Penyakit ini mematikan dikarenakan penderita tidak mengetahui bahwa dirinya
mengidap penyakit hipertensi. Hal tersebut mengakibatkan penderita datang untuk berobat pada
saat setelah timbulnya gejala atau kelainan organ akibat hipertensi. Maka diagnose keperawatan
sangat mempengaruhi terhadap pemberian asuhan keperawatan pada pasien.
Metode
Metode yang digunakan pada penulisan ini menggunakan metode literature review
dengan menggunakan pendekatan jurnal, buku dan ebook yang akurat dan berfokus pada
diagnose keperawatan pada pasien hipertensi. Adapun juga jurnal ataupun ebook yang digunakan
pada literature review dapat diakses melalui Google Scholar, Google Book, dan Jurnal
Keperawatan Indonesia.
Hasil
Hasil dari penelitian jurnal Sugiyati, S. (2014). Hubungan Pengetahuan Perawat dalam
Dokumentasi Keperawatan dengan Pelaksanaannya di Rawat Inap RSI Kendal. In PROSIDING
SEMINAR NASIONAL & INTERNASIONAL (Vol. 2, No. 1) menyatakan bahwa Perawat di
Rumah Sakit Islam Kendal berpengetahuan baik 24 orang (80%) dan pelaksanaan dokumentasi
keperawatan dari jumlah rekam medik 90 pasien rata – rata baik (84,9). Dokumentasi
keperawatan tidak lengkap pada pengkajian 20%, diagnosa 12.6%, perencanaan keperawatan
28%, tindakan keperawatan 3%, evaluasi 8%, dan catatan keperawatan 16.4%. Catatan
keperawatan paling banyak ditemukan tidak ada pengesahan atau nama dan keduanya, serta
tulisan kurang dapat dibaca. Untuk menjaga mutu dan kelengkapan dokumentasi keperawatan
maka perlu adanya supervisi atau audit dokumentasi asuhan keperawatan secara kontinyu,
terjadwal serta tertib. Agar mengetahui secara obyektif hasil catatan asuhan keperawatan sesuai
dengan target dan standar yang dibakukan
Pembahasan
Diagnose keperawatan adalah penilaian klinik tentang respon individu, keluarga atau
komunitas terhadap masalah kesehatan/proses kehidupan yang actual atau potensial. Diagnose
keperawatan memberikan dasar untuk pemilihan intervensi keperawatan untuk mencapai hasil
yang merupakan tanggung jawab perawat. Diagnose keperawatan merupakan pernyataan yang
menggambarkan perubahan status kesehatan kline, perubahan-perubahan tersebut menyebabkan
masalah dan tidak menguntungkan pada kemampuan kline untuk berfungsi. Diagnose
keperawatan dapat diterapkan untuk semua area keperawatan seperti medical bedah, kesehatan
ibu dan anak, pediatric, kesehatan komunitas. Diagnose keperawatan untuk orang dewasa
contohnya imobilitas, kelemahan umum, ketidakseimbangan antara kebutuhan dan suplai
oksigen. Batasan karakteristik (tanda dan gejala) merupakan kelompok petunjuk klinik yang
menggambarkan tingkah laku, tanda dan gejala yang menggambarkan diagnose keperawatan.
Batasan karakteristik diperoleh selama tahap pengkajian, memberikan bukti bahwa ada masalah
dalam kesehatan seseorang. Gejala (data subjek) adalah perubahan-perubahan yang dapat
dirasakan oleh pasien dan diekspresikan secara verbal kepada perawat. Hindari membuat
diagnose keperawatan berdasarkan sepotong data, identifikasikan minimal tiga tanda dan gejala
yang bertujuan untuk memberikan bukti yang cukup dan mendukung untuk pemilihan diagnose
keperawatan. Diagnose keperawatan mencerminkan actual atau potensial (risiko tinggi) yang
memerlukan penanganan. Maka harus mengambil data secara benar dan konkrit agar dapat
memberikan asuhan keperawatan yang maksimal. Perawat selalu di tuntut untuk memberikan
asuhan keperawatan yang benar atua rasional.
Proses asuhan keperawatan merupakan tugas dan kewajiban seorang perawat dari pasien
datang sampai pasien pulang, dimulai dengan pengkajian secara menyeluruh, kemudian
menegakkan diagnosa keperawatan dari data pengkajian tersebut, serta melaksanakan intervensi,
implementasi dan evaluasi keefektifan diagnosa awal yang sudah ditegakkan. Pendokumentasian
asuhan keperawatan adalah proses pelaksanaan pencatatan asuhan keperawatan yakni dari
pengkajian saat masuk sampai pasien dinyatakan sehat. Diagnosis yang diangkat berdasarkan
masalah yang ditemukan, perencanaan keperawatan, tindakan yang dilakukan serta evaluasi dari
proses asuhan keperawatan yang diberikan.
Intervensi keperawatan :
Evaluasi Keperawatan:
Penutup
Setelah dipaparkan seperti diatas maka dapat disimpulkan bahwa diagnose keperawatan
merupakan penilaian klinik yang dilakukan oleh perawat secara sistematis dan konkrit. Diagnose
keperawatan melalui proses pengkajian objektif dan subjektif, apabila data yang dikaji kurang
atau bermasalah maka perawat harus mengkaji ulang secara teliti kembali. Apabila diagnose
keperawatn sudah diputuskan maka perawat mengetahui asuhan keperawatan apa yang dapat
diberikan kepada pasien.
Saran
Penulis menyarankan para pembaca untuk tetap meningkatkan derajat kesehatan individu.
Meningkatkan derajat kesehatan indvidu dimulai dari diri sendiri, seperti pergerakan badan
dilakukan, memakan makanan yang sehat, dan mengontrol emosi atau stress seseorang.
Referensi
Asmi, A. S., Husaeni, H. (2019). Keperawatan Home Care Pada Keluarga dengan Masalah
Kesehatan Hipertensi. Jurnal Ilmiah Kesehatan Sandi Husada (10)2
Astar, F., Tamsah, H., & Kadir, I. (2018). Pengaruh Pelayanan Asuhan Keperawatan terhadap
Kepuasan Pasien di Puskesmas Takalala Kabupaten Soppeng. YUME: Journal of
Management, 1(2).
Simamora, R. H., Bukit, E., Purba, J. M., & Siahaan, J. (2017). Penguatan kinerja perawat dalam
pemberian asuhan keperawatan melalui pelatihan ronde keperawatan di rumah sakit royal prima
medan. Jurnal pengabdian kepada masyarakat, 23(2), 300-304.
Simamora, R. H. (2019). Socialization of Information Technology Utilization and Knowledge of
Information System Effectiveness at Hospital Nurses in Medan, North Sumatra. Editorial
Preface From the Desk of Managing Editor…, 10(9).
Sudarsono, E. K. R., Sasmita, J. F. A., Handyasto, A. B., Kuswantiningsih, N., & Arissaputra, S.
S. (2017). Peningkatan Pengetahuan Terkait Hipertensi Guna Perbaikan Tekanan Darah pada
Pemuda di Dusun Japanan, Margodadi, Seyegan, Sleman, Yogyakarta. Jurnal Pengabdian
kepada Masyarakat (Indonesian Journal of Community Engagement), 3(1), 26-38.
Sumaryati, M. (2018). Studi Kasus Asuhan Keperawatan Gerontik Pada Keluarga Ny” M”
Dengan Hipertensi Dikelurahan Barombong Kecamatan Tamalate Kota Makassar. Jurnal Ilmiah
Kesehatan Sandi Husada, 205-209.