You are on page 1of 3

Pengertian evaluasi

Secara garis besar dapat dikatakan bahwa evaluasi adalah pemberian nilai terhadap kualitas
sesuatu. Selain dari itu, evaluasi juga dapat dipandang sebagai proses merencanakan,
memperoleh, dan menyediakan informasi yang sangat diperlukan untuk membuat alternatif-
alternatif keputusan. Dengan demikian, Evaluasi merupakan suatu proses yang sistematis untuk
menentukan atau membuat keputusan sampai sejauhmana tujuan-tujuan pengajaran telah
dicapai oleh siswa (Purwanto, 2002). Cronbach (Harris, 1985) menyatakan bahwa evaluasi
merupakan pemeriksaan yang sistematis terhadap segala peristiwa yang terjadi sebagai akibat
dilaksanakannya suatu program.

Fungsi evaluasi

Dalam konteks pelaksanaan pendidikan, evaluasi memiliki beberapa fungsi, antara lain sebagai
berikut:

1).Untuk mengetahui kemajuan belajar siswa setelah mengikuti kegiatan pembelajaran dalam
jangka waktu tertentu

.2).Untuk mengetahui efektivitas metode pembelajaran.

3).Untuk mengetahui kedudukan siswa dalam kelompoknya.

4).Untuk memperoleh masukan atau umpan balik bagi guru dan siswa dalam rangka perbaikan

Selain fungsi di atas, penilaian juga dapat berfungsi sebagai alat seleksi, penempatan,
dandiagnostik,guna mengetahui keberhasilan suatu proses dan hasil pembelajaran.
Penjelasandari setiap fungsi tersebut adalah

1. Fungsi seleksi. Evaluasi berfungsi atau dilaksanakan untuk keperluan seleksi, yaitu menyeleksi
calon peserta suatu lembaga pendidikan kursus berdasarkan kriteria tertentu.

b).fungsi Penempatan. /valuasi berfungsi atau dilaksanakan untuk keperluan penempatanagar


setiap orang !peserta pendidikan) mengikuti pendidikan pada jenis danatau jenjangpendidikan
yang sesuai dengan bakat dan kemampuannya masing$masing.

c).fungsi diagnostik. /valuasi diagnostik berfungsi atau dilaksanakan untuk mengidentifkasi


kesulitan belajar yang dialami peserta didik, menentukan faktor faktor yang menyebabkan
terjadinya kesulitan belajar, dan menetapkan cara mengatasi kesulitan belajar tersebut
tujuan evaluasi adalah untuk memperbaiki cara, pembelajaran, mengadakan perbaikan dan
pengayaan bagi peserta didik, serta menempatkan peserta didik pada situasi pembelajaran
yang lebih tepat sesuai dengan tingkat kemampuan yang dimilikinya. Tujuan lainnya adalah
untuk memperbaiki dan mendalami dan memperluas pelajaran, dan yang terakhir adalah untuk
memberitahukan atau melaporkan kepada para orang tua/ wali peserta didik mengenai
penentuan kenaikan kelas atau penentuan kelulusan peserta didik.

Manfaat evaluasi

1. Memperoleh pemahaman pelaksanaan dan hasil pembelajaran yang telah


berlangsung/dilaksanakan pendidik,

2. Membuat keputusan berkenaan dengan pelaksanaan dan hasil pembelajaran, dan

3. Meningkatkan kualitas proses dan hasil pembelajaran dalam rangka upaya meningkatkan
kualitas keluaran.

Prinsip evaluasi

Prinsip dalam Evaluasi Pembelajaran

1. Kontinuitas

Evaluasi dalam pembelajaran bukan hanya dilakukan saat ujian tengah semester atau akhir
semester saja. Lebih dari itu, jika Bapak/Ibu Guru ingin melihat perubahan nilai dari siswa harus
dilakukan secara berkesinambungan. Artinya, sejak dari tahap penyusunan rencana
pembelajaran hingga pelaporannya tetap harus dipantau secara kontinyu.

2. Komprehensif

Tidak jarang beberapa guru hanya fokus pada aspek kognitif dari siswanya. Padahal, dua aspek
lainnya yakni kognitif dan afektif turut berperan besar dalam proses evaluasi pembelajaran.
Sebagai guru memang tidak hanya dituntut bagaimana siswa bisa paham sebuah materi. Guru
juga dituntut bagaimana bisa membentuk karakter siswa yang baik hingga bisa memiliki
dampak positif di kehidupannya. Oleh karena itu evaluasi pembelajaran yang baik dilakukan
dari proses belajar hingga hasil belajar dari siswa.

3. Kooperatif
Sejatinya, proses evaluasi pembelajaran yang dilakukan harus berkoordinasi dengan berbagai
elemen yang turut andil dalam perkembangan siswa. Mulai dari kepalasekolah, guru mata
pelajaran, wali kelas, orang tua, hingga petugas administrasi. Bahkan, sangat dianjurkan juga
bekerjasama dengan siswa itu sendiri. Mengapa? Karena ini bertujuan supaya seluruh elemen
yang terlibat dalam evaluasi pembelajaran merasa dihargai atas kerjasama yang dilakukan.

4. Objektif

Penilaian hasil dalam evaluasi belajar haruslah bersifat objektif. Artinya, faktor-faktor subyektif
seperti hubungan guru dengan siswa dan faktor perasaan karena merasa tidak tega atau yang
lainnya tidak boleh dimasukkan ke dalam evaluasi. Jika siswa tersebut mendapat nilai yang
kurang baik, berarti harus dimasukkan nilai tersebut dengan pemberian catatan untuk
memotivasi siswa dan pemberitahuan kepada orang tua.

5. Praktis

Prinsip evaluasi pembelajaran harus bersifat praktis. Artinya, kegiatan tersebut harus
menghemat biaya, waktu, dan tenaga. Pada prinsip ini sangat menekankan kemudahan guru
untuk menyusun instrumen penilaian yang mudah digunakan tidak hanya untuk dirinya sendiri,
tapi juga memungkinkan digunakan oleh guru lain. Seiring dengan kepraktisan tersebut, jangan
sampai menghilangkan esensi evaluasi pembelajaran itu sendiri yakni mencapai keoptimalan
dari tujuan belajar.Telah disampaikan sebelumnya bahwa model pembelajaran yang inovatif
harus dinilai secara inovatif pula. Penilaian tersebut biasa dikenal dengan asesmen. Alasan
mengapa pengajar menggunakan asesmen, karena asesmen dapat :

1.Mendiagnosis kelebihan dan kelemahan peserta didik

2.Memonitor kemajuan belajar peserta didik

3.Memberikan grade pada peserta didik

4.Memberikan batasan bagi efektivitas pengajaran

5.Mengevaluasi guru

6.Meningkatkan kualitas pengajaranBerhubung penilaian/asesmen banyak ragamnya, maka


penjabarannya dibatasi hanya pada asesmen autentik dan asesmen portofolio.

You might also like