You are on page 1of 3

Nama : Anggi Gusti Dewi

NIM : 200106016
Kelas : 4D Anestesiologi

SOP pembidaian fraktur terbuka dan perawatan luka oref

 SOP Pembidaian fraktur terbuka

A. Tahap Pre-Interaksi
1. Menyiapkan alat-alat dan di dekatkan pada klien
2. Mencuci tangan
3. Memakai sarung tangan jika diperlukan
B. Tahap Orientasi
1. Memberi salam dan senyum kepada klien (BHSP).
2. Menjelaskan kegiatan dan tujuan yang akan dilakukan.
3. Menjelaskan waktu yang akan dibutuhkan.
4. Menjelaskan kerahasiaan bila perlu pasang tirai.
5. Mengatur posisi klien.
C. Tahap Kerja
1. Melihat bagian tubuh mana yang akan dibidai.
2. Melepaskan pakaian atau perhiasan yang menutupi tempat untuk mengambil tindakan
3. Memperhatikan tempat yang akan dibidai dengan menjawab pertanyaan berikut:
a. Bagian dari tubuh yang mana.
b. Apakah ada luka terbuka atau tidak.
c. Bagaimana luas luka tersebut.
d. Apakah perlu membatasi gerak bagian tubuh tertentu atau tidak.
4. Melakukan pembidaian dengan melewati dua sendi.
5. Hasil pembidaian
:a. Harus cukup jumlahnya, dimulai dari bagian bawah tempat yang patah.
b. Tidak kendor dan keras.
D. Tahap Terminasi
1. Merapikan klien dan alat-alat.
2. Mencuci tangan.
3. Memperhatikan keadaan umum klien.
4. Mendokumentasikan tindakan.

 SOP Perawatan luka Oref :

Untuk mencegah infeksi, diperlukan penatalaksanaan untuk mencegah infeksi dan injury
pada oref, pada fraktur dengan cara perawatan luka merupakan tindakan keperawatan yaitu
berupa mengganti balutan dan membrsihkan luka baik luka yang bersih maupun luka yang
kotor.
 Pakai sarung tangan sekali pakai, singkirkan selang, benang, ataupun balutan.
 Angkat plester, Tarik balutan searah paralel pada kulit menuju balutan.
 Dengan tangan yang masih memakai sarung tangan sekali pakai, singkirkan balutan
dalam satu waktu, Pastikan untuk tidak menarik selang drainase. Hal yang harus
diperhatikan yaitu jika balutan menempel pada balutan basah kering, jangan lembabkan
balutan tapi tarik secara perlahan, ingatkan klien bahwa akan terasa tidak nyaman.
sedangkan jika balutannya menempel pada balutan kering, baru kita bisa lembabkan
balutan dengan cairan NaCl terlebih dahulu.
 Kaji bentuk luka, Jumlah drainase dalam balutan, warna luka, dan karakteristik luka
lainnnya.
 Gulung balutan yang mengandung drainase, Buka sarung tangan sekali pakai. Dengan
balutan kecil, buka sarung tangan dengan bagian dalam di luar. Intinya, Usahakan jangan
sampai tangan kita menyentuh drainase atau bekas luka pasien. buang balutan dan sarung
tangan pada kantung sekali pakai.
 Pemasangan Balutan
 Lakukan pembersihan luka dimulai dari area luka yang terkontaminasinya sedikit ke
bagian luka yang terkontaminasi luas.
 Keringkan area luka dengan kasa
 Tutup area luka dengan balutan kasa steril yang kering.
 Melakukan Fiksasi pada balutan

You might also like