You are on page 1of 14

Contoh modul pencatatan dan pelaporan kesehatan

masyarakat

Disusun oleh:

Anggi Gusti Dewi 200106016

PROGRAM STUDI D4 KEPERAWATAN ANESTESIOLOGI


UNIVERSITAS HARAPAN BANGSA
2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur atas segala nikmat yang telah diberikan Allah SWT sehingga penulis
bisamenyelesaikan pembuatan makalah ini tanpa hambatan yang berarti. Makalah ini
merupakan tugas dari salah satu mata kuliah yang harus dipenuhi dalam semester
ini.Pembuatan makalah ini tidak lepas dari bantuan berbagai pihak sehingga penulis
bisamenyelesaikan makalah ini tepat waktu. Untuk itu dalam kesempatan kali ini tidak
lupa penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang berperan dalam
pembuatan makalah ini.Seperti kata pepatah, tidak ada gading yang tak retak, demikian
juga dengan makalah ini tidak luput dari banyak kekurangan, sehingga diperlukan
masukan dari para pembaca untuk kesempurnaan makalah ini. Penulis berharap semoga
makalah ini dapat bermanfaat bagi para pembacanya.

Purwokerto, 6 april 2022

ANGGI GUSTI DEWI


DAFTAR ISI

COVER…………………………………………………………………………

KATAPENGANTAR………………………………………………………….

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar belakang ……………………………………………………………..

B. Rumusan masalah ………………………………………………………….

C. Manfaat modul……………………………………………………………...

D. Tujuan……………………………………………………………………….

BAB II PEMBAHASAN

A. Pengertian…………………………………………………………………...

B. Fungsi puskesmas…………………………………………………………...

C. Kegiatan pokok puskesmas ………………………………………………..

D. Tujuan SP2TP………………………………………………………………

E. Pelaksanaan pencatatan……………………………………………………

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan…………………………………………………………………

B.Saran…………………………………………………………………………

C. Daftar pustaka……………………………………………………………...
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Sistem Pencatatan dan Pelaporan Puskesmas (SP3) merupakan instrumen vital dalam

sistem kesehatan. Informasi tentang kesakitan, penggunaan pelayanan kesehatan di

puskesmas, kematian, dan berbagai informasi kesehatan lainnya berguna untuk pengambilan

keputusan dan pembuatan kebijakan di tingkat kabupaten atau kota maupun

kecamatan.Pencatatan dan pelaporan adalah indikator keberhasilan suatu kegiatan. Tanpa ada

pencatatan dan pelaporan, kegiatan atau program apapun yang dilaksanakan tidak akan

terlihat wujudnya. Output dari pencatatan dan pelaporan ini adalah sebuah data dan informasi

yang berharga dan bernilai bila menggunakan metode yang tepat dan benar. Jadi, data dan

informasi merupakan sebuah unsur terpenting dalam sebuah organisasi, karena data dan

informasilah yang berbicara tentang keberhasilan atau perkembangan organisasi tersebut.

Puskesmas merupakan ujung tombak sumber data kesehatan khususnya bagi dinas

kesehatan kota dan Sitem Pencatatan dan Pelaporan Terpadi Puskesmas juga merupakan

fondasi dari data kesehatan. Sehingga diharapakan terciptanya sebuah informasi yang akurat,

representatif dan reliable yang dapat dijadikan pedoman dalam penyusunan perencanaan

kesehatan. Setiap program akan menghasilkan data. Data yang dihasilkan perlu dicatat,

dianalisis dan dibuat laporan. Data yang disajikan adalah informasi tentang pelaksanaan

progam dan perkembangan masalah kesehatan masyarakat. Informasi yang ada perlu dibahas,

dikoordinasikan, diintegrasikan agar menjadi pengetahuan bagi semua staf puskesmas.

Pencatatan harian masing-masing progam Puskesmas dikombinasi menjadi laporan terpadu

puskesmas atau yang disbut dengan system pencatatan dan pelaporan terpadu Puskesmas

(SP2TP).Sesuai dengan sistem kesehatan nasional, upaya kesehatan diselenggarakan melalui

upaya kesehatan puskesmas, peran serta masyarakat dan rujukan upaya kesehatan. Puskesmas

mempunyai fungsi sebagai penembangnya peran serta masyarakat, pusat pembinaan


kesehatan masyarakat dan pusat pelayanan kesehatan masyarakat. Dalam rangka membina

petugas puskesmas untuk bekerjasama dalam tim sehingga dapat melaksanakan fungsi

puskesmas dengan baik, telah dikembangkan Lokakarya Mini Puskesmas.

A. Rumusan Masalah

1. Adapun yang menjad perumusan masalah dalam MODUL ini adalah “bagaimana sistem
pencatatan pelaporan terpadu puskesmas dan lokakarya mini puskesmas”

B. Manfaat modul

1. Untuk menambah wawasan mahasiswa akademi kebidanan dalam kesehatan masyarakat.

2. Untuk menambah wawasan pada kelompok dan mahasiswa yang membaca modul

tentang SP2TP dan lokakarya mini

C. Tujuan

1. Untuk mengetahui bagaimana sistem pencatatan dan pelaporan terpadu puskesmas

2. Untuk mengetahui bagaimana lokakaryamini puskesmas

3. Untuk mengetahui macam-macam tujuan dalam pencatatan di kesehatan masyarakat?


BAB II

PEMBAHASAN

A. PENGERTIAN

SP2TP adalah kegiatan pencatatan dan pelaporan data umum, sarana, tenaga dan

upaya pelayanan kesehatan di Puskesmas yang bertujuan agar didapatnya semua data

hasil kegiatan Puskesmas (termasuk Puskesmas dengan tempat tidur, Puskesmas

Pembantu, Puskesmas keliling, bidan di Desa dan Posyandu) dan data yang berkaitan,

serta dilaporkannya data tersebut kepada jenjang administrasi diatasnya sesuai kebutuhan

secara benar, berkala dan teratur, guna menunjang pengelolaan upaya kesehatan

masyarakatSistem Pencatatan dan Pelaporan Terpadu Puskesmas adalah kegiatan

pencatatan dan pelaporan data umum, sarana, tenaga dan upaya pelayanan kesehatan di

Puskesmas yang ditetapkan melalui SK MENKES/SK/II/1981. Data SP2PT berupa

Umum dan demografi, Ketenagaan, Sarana, Kegiatan pokok Puskesmas. Menurut Yusran

Sistem Pencatatan dan Pelaporan Terpadu Puskesmas (SP2TP) merupakan kegiatan

pencatatan dan pelaporan puskesmas secara menyeluruh (terpadu) dengan konsep wilayah

kerja puskesmas. Sistem pelaporan ini ini diharapkan mampu memberikan informasi baik

bagi puskesmas maupun untuk jenjang administrasi yang lebih tinggi, guna mendukung

manajemen kesehatan.

Sistem Pencatatan dan Pelaporan Terpadu Puskesmas merupakan sumber

pengumpulan data dan informasi ditingkat puskesmas. Segala data dan informasi baik

faktor utama dan tenaga pendukung lain yang menyangkut puskesmas untuk dikirim ke

pusat serta sebagai bahan laporan untuk kebutuhan. Menurut Bukhari Lapau data yang

dikumpul oleh puskesmas dan dirangkum kelengkapan dan kebenaranya. Sistem

Pencatatan dan Pelaporan Terpadu Puskesmas (SP2TP) ialah laporan yang dibuat semua

puskesmas pembantu, posyandu, puskesmas keliling bidan-bidan desa dan lain-lain yang
termasuk dalam wilayah kerja puskesmas.Sedangkan lokakarya mini puskesmas adalah upaya
untuk menggalang kerja sama tim untuk penggerakan dan pelaksanaan upaya kesehatan
puskesmas sesuai dengan perencanaan yang telah disusun dari tiap-tiap upaya kesehatan pokok
puskesmas sehingga dapat di hindarkan terjadinya tumpang tindih dalam pelaksanaan
kegiatannya.

B. FUNGSI PUSKESMAS

Ada tiga fungsi puskesmas yaitu :

1. .Sebagai pusat pembangunan kesehatan masyarakat di wilayahnya

2. .Membina peran serta masyarakat di wilayah kerjanya dalam rangka meningkatkan


kemampuan untuk hidup sehat

3. .Memberikan pelayanan kesehatan secara menyeluruh dan terpadu kepada masyarakat di


ilayah kerjanya.

Proses dalam melaksanakan fungsinya dilakukan dengan cara:

1. Merangsang masyarakat termasuk swasta untuk melaksanakan kegiatandalam

rangkamenolong dirinya sendiri

2. .Memberikan petunjuk kepada masyarakat tentang bagaimana menggali

danmenggunakan sumber daya yang ada secara efektif dan efisien

3. Memberikan bantuan yang bersifat bimbingan teknis materi dan rujukan medis

maupun rujukan kesehatan kepada masyarakat dengan ketentuan bantuan tersebut

tidak menimbulkan ketergantungan

4. Memberi pelayanan kesehatan langsung kepada masyarakat

5. .Bekerja sama dengan sector-sektor yang bersangkutan dalam melaksanankan

program puskesmas

C. KEGIATAN POKOK PUSKESMAS

Berdasarkan buku pedoman kerja puskesmas yang terbaru ada 20 usaha pokok

kesehatan yang dapat dilakukan oleh puskesmas, itu pun sangat tergantung kepada

faktortenaga, sarana, dan prasarana serta biaya yang tersedia berikut kemampuan
manajemen dari tiap-tiap puskesmas.

Kegiatan pokok puskesmas diantaranya adalah :

1. Upaya kesehatan ibu dan anak

a) Pemeliharaan kesehatan ibu hamil , melahirkan dan menyusui serta bayi anak

balitadan anak prasekolah.

b) Memberikan nasehat tentang makanan guna mencegah gizi buruk

c) Pemberian nasehat tentang perkembangan anak dan cara stimulasinya.

d) Imunisasi tetanus toksoid dua kali pada ibu hamil dan BCG, DPT 3 kali, polio3 kali

dan campak 1 kali pada bayi

e) Penyuluhan kesehatan dalam mencapai program KIA

f) pelayanan keluarga berencana

g) Pengobatan bagi ibu, bayi anak balita dan anak prasekolah untuk macam-macam

penyakit ringan

h) Kunjungan rumah untuk mencari ibu dan anak yang memerlukan pemeliharaan,

penerangan dan pendidikan tentang kesehatan

i) Pengawasan dan bimbingan kepada taman kanak-kanak dan para dukun bayi

2. Upaya keluarga berencana

a) Mengadakan kursus keluarga berencana unutk para ibu dan calon ibu yang

mengunjungi KIA

b) Mengadakan kursus keluarga berencana kepada dukun yang kemudian akanbekerja

sebagai penggerak calon peserta keluarga berencana

c) Mengadakan pembicaraan-pembicaraan tentang keluarga berencana kapansaja ada

kesempatan

3. Upaya peningkatan gizi

a) Mengenali penderita-penderita kekurangan gizi dan mengobati mereka


b) Mempelajari keadaan gizi masyarakat dan mengembangkan programperbaikan gizi

c) Memberikan pendidikan gizi kepada masyarakat terutama dalam rangkaprogram

d) KIA Melaksanakan program-program :

1) Program perbaikan gizi keluarga melalui posyandu protein dan

2) Memberikan makanan tambahan yang mengandung kalorikepada balita danmenyusui

3) Memberikan vitamin A kepada balita umur dibawah 5 tahun

4) Upaya kesehatan lingkungan Kegiatan

4. Kegiatan utamam kesehatan lingkungan yang dilakukan staf puskesmas adalah:

a) Penyehatan air bersih

b) Penyehatan pembuangan kotoran

c) Penyehatan lingkungan perumahan

d) Penyehatan limbah

e) Pengawasan sanitasi tempat umum

f) Penyehatan makanan dan minuman

g) Pelaksanaan peraturan perundang-undangan.

5. Upaya pencegahan dan pemberantasan penyakit menular. Mengumpulkan dan menganalisa


data penyakit

a) Melaporkan kasus penyakit menular

b) Menyelidiki di lapangan untuk melihat benar atau tidaknya laporan yang

masuk, untuk menemukan kasus-kasus baru dan untuk mengetahui sumberpenularan.

c) Tindakan permulaan untuk menahan penularan penyakit

d) Menyembuhkan penderita, hingga ia tidak lagi menjadi sumber infeksi

e) Pemberian imunisasi

f) Pemberantasan vektorh.

g) Pendidikan kesehatan kepada masyarakat

D. TUJUAN SP2TP

a. Tujuan umum
Tersedianya data dan informasi yang akurat tepat waktu dan mutakhir secara periodik dan
teratur pengolahan program kesehatan masyarakat melalui puskesmas di berbagai tingkat
administrasi

b. Tujuan khusus

a) Tersedianya data secara akurat yang meliputi segala aspek.

b) Terlaksananya pelaporan yang secara teratur diberbagai jenjang administrasi sesuai

dengan prosedur yang berlaku.

c) Digunakan data tersebut sebagai alat pengambilan keputusan dalam

rangka pengelolaan rencana dalam bidang program kesehatan.

c. .Ruang Lingkup

a) SP2TP dilakukan oleh semua puskesmas termasuk puskesmas pembantu

(PUSTU) dan puskesmas keliling.

b) pencatatan dan pelaporan mencakup:

c) Data umum dan demografi wilayah kerja puskesmas

d) Data ketenagaan di puskesmas

e) Data sasaran yang dimiliki puskesmas

f) Data kegiatan pokok puskesmas

E. PELAKSANAAN PENCATATAN

A. Pencatatan

pencatatan dengan nenggunakan pormat

a. Family folder

b. Buku register yang berisi:

1. Rawat jalan dan rawat inap

2. Penimbangan

3. Kohort ibu

4. Kohort anak

5. Persalinan

6. Laboratorium
7. Pengamatan penyakit memar

8. Imunisasi

9. Pkm

10. Kartu indeks penyakit (kelompok penyakit)

11. Kartu perusahaan

12. Kartu murid

13. Sensus harian (penyakit dan kegiatan puskesmas mempermudah

pembuatan laporan)

14. Pelapor

B. Jenis dan periode laporan

Laporan bulanan yang berisi:

1.Data kesakitan

2.Data kematian

3.Data operasional (gizi, imunisasi, KIA, KB, dan sebagainya)

4.Data managemen obat

5.Laporan setiap semester

6. Data kegiatan puskesmas Alur Pengiriman SP2TP

C. Aturan pengiriman sampai saat ini:

1. Dikiri kedinas kesehatan tingkat II, diteruskan kedinas kesehatan tingkat I,

kemudian diteruskan ke departemen kesehatan (bagian informasi Ditjen pembinanaan


kesehatan masyarakat)

2. Umpan balik dikirim ke kanwil ke departemen kesehatan provinsi Alur pengiriman


jangka panjang

3. Mengikuti alur jenjang administrasi organisasi. Departemen kesehatan

menerima laporan dari kanwil departemen kesehatan provinsi

D. Pengolahan Analisa Dan Pemanfaatan

1. Dilaksanakan pada setiap jenjang administrasi

2. Pemanfaatan diseseuaikan dengan tugas dan fungsi dalam pengambilan keputusan


3. Dipuskesmas digunakan untuk pemantauan dan pelaksanaan program operasionalisasi
early warning system.

4. Pada dati tk ii digunakan untuk pemntauan, pengendalian dan pengambilan

tindak koreksi
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Program pencatatan dan Pelaporan Terpadu Puskesmas (SP2TP) didalam

pelaksanaannya masih terbatas pada data yang merupakan hasil dari interaksi

antara masyarakat dengan fasilitas kesehatan. SP2TP dapat juga membantu

dalam perencanaan program-program kesehatan di puskesmas. Namun dalam

kenyataannya belum berjalan seperti yang harapkan, bahkan kehadiran sistem

pencatatan dan pelaporan di puskesmas dilihat sebagai suatu hal yang cukup

membebani petugas puskesmas. Evaluasi dilakukan untuk mengkaji pelaksanaan

sistem pencatatan dan pelaporan di Puskesmas, menemukan masalah-masalah

yang dihadapi baik dari aspek teknis dan non teknis.

B. Saran

Diharapkan kepada seluruh tenaga kesehatan(terutama bidan yang

ditempatkan di puskesmas) agar lebih memperhatikan pembuatan laporan

puskesmas. Sehingga dapat diperoleh data yang akurat untuk memantau kesehatan

masyarakat.
DAFTAR PUSTAKA

Syaffrudin,dkk.2009.Ilmu Kesehatan Masyarakat.jakarta:buku


kesehatan.
Notoatmojo,soekidjo.2007.Kesehatan Masyarakat Ilmu Dan
Seni.jakarta:rineka cipta.
Estiwidani, Meilani, Widyasih, Widyastuti, Konsep Kebidanan.
Yogyakarta, 2008.
Theresia,2009.Ilmu Kesehatan Masyarakat.jakarta:buku
kesehatan

You might also like