Professional Documents
Culture Documents
Bab 1
Bab 1
Jadi dapat disimpulkan bahwa bisnis ritel adalah segala aktivitas bisnis yang terkait dengan
penjualan dan pemberian layanan kepada konsumen untuk penggunaan yang sifatnya individu, baik
pribadi maupun keluarga.
3. Jenis-jenis bisnis ritel berdasarkan Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 112
Tahun 2007 tentang “Penataan dan pembinaan pasar tradisional, pusat perbelanjaan, dan
toko modern” yaitu:
a. Hypermarket/Superstore, jenis usaha ini menjaual segala jenis produk baik primer, sekunder
dan tersier dengan area penjualan lebih dari 5.000 M2 . Contohnya adalah Giant Supermarket,
Carefour, dan Hypermart.
b. Supermarket, jenis usaha ritel ini menjual produk primer atau pokok, seperti makanan,
daging dan produk makanan lainya, serta melakukan pembatasan penjualan terhadap produk-
produk non makanan, seperti produk kesehatan dan kecantikan. Contoh; Superindo, Giant
Supermarket, dan Alfamidi. Luas area yang digunakan adalah 1.000 – 5.000 M2
Gambar 2 Superindo
c. Minimarket, jenis usaha ini menjual produk-produk kebutuhan pokok dengan area penjualan
relatif lebih kecil dengan luas are 100 – 1.000 M2 . Minimarket menjual barang beraneka
ragam dan makanan, transaksi dilakukan dengan menggunakan mesin kasir dengan
menerapkan sistem swalayan. Contohnya alfamart, indomart dan ceria mart.
Gambar 3 Alfamart
d. Departement Store, jenis usaha ritel ini menjual berbagai variasi produk dan menyediakan
beberapa layanan, seperti layanan pelanggan dan tenaga sales counter. Pembelian dilakukan
pada masing-masing bagian (departemen) suatu area belanja. Derpartemen store fokus pada
penyediaan produk produk produk kebutuhan sandang dan konsumen. Seperti: sendal ,
pakaian, celana, sepatu, tas, topi dsb. Contohnya: Matahari, pasaraya dan Ramayana.
Gambar 4 Matahari
e. Convenience store, jenis usaha ritel ini buka 24 jam dan menjual barang ready to eat. Seperti
snack, roti dan beverage. Contoh: lawson, family mart, circle K
f. Speciality store, jenis usaha ritel ini menjual produk-produk khusus. Contohnya: apotek,
peralatan olahraga, optik, dan software.
FUNGSI BISNIS RITEL
1. Menyediakan Berbagai Macam Produk Dan Jasa (Providing Assortment), yaitu pelaku bisnis
ritel selau berusaha menyediakan berbagai macam kebutuhan konsumen berupa produk dan jasa.
2. Memecah (Breaking Bulk), yaitu memecahkan beberapa ukuran produk menjadi lebih kecil yang
akhirnya menguntungkan produsen dna konsumen.
3. Sebagai Perusahaan Penyimpan Persediaan (Holding Inventory) yaitu ritel mempertahankan
inventaris yang sudah ada sehingga produk akan tersedia saat para konsumen menginginkanya.
4. Menyediakan Jasa (Providing Services), yaitu ritel memberikan jasa yang memudahkan
konsumen seperti; menawarkan sistem kredit sehingga konsumen dapat memiliki produknya
terlebih dahulu dan melakukan pembayaran pada waktu yang telah disepakati.
5. Meningkatakan Nilai Produk Dan Jasa (Increasing Product And Service Value), yaitu
pembelian terhadap suatu barang ke ritel akan menambah nilai barang tersebut terhadap
kebutuhan konsumen.