You are on page 1of 11

See discussions, stats, and author profiles for this publication at: https://www.researchgate.

net/publication/335257659

PENGEMBANGAN MODEL CREATING SHARED VALUE MELALUI PEMBINAAN


PETANI KECIL SWADAYA DALAM INDUSTRI KELAPA SAWIT

Conference Paper · August 2019

CITATIONS READS

0 2,347

1 author:

Wanti Fitrianti
Tanjungpura University
6 PUBLICATIONS   4 CITATIONS   

SEE PROFILE

All content following this page was uploaded by Wanti Fitrianti on 20 August 2019.

The user has requested enhancement of the downloaded file.


PENGEMBANGAN MODEL CREATING SHARED VALUE MELALUI
PEMBINAAN PETANI KECIL SWADAYA
DALAM INDUSTRI KELAPA SAWIT

Wanti Fitrianti1
1
Jurusan Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas Tanjungpura

Email korespondensi : fitriewantie@gmail.com

Abstrak

Creating Shared Value merupakan strategi bisnis dalam menciptakan nilai ekonomi dan nilai sosial
secara bersama dengan memasukkan kebutuhan dan tantangan sosial dalam perancangan strategi
perusahaan untuk memberikan keuntungan bagi masyarakat dan membangun keunggulan bersaing
jangka panjang perusahaan. Di Indonesia, model Creating Shared Value mulai dikembangkan
sebagai bagian strategi menghadapi tantangan dan hambatan menuju industri kelapa sawit yang
berkelanjutan. Pengembangan model Creating Shared Value dilakukan perusahaan kelapa sawit
melalui pembinaan petani kecil swadaya berdasarkan hubungan kerjasama saling menguntungkan
untuk menjamin rantai pasok kelapa sawit yang berkualitas tinggi bagi perusahaan, peningkatan
produktivitas dan pendapatan petani serta pengembangan ekonomi daerah. Namun, beberapa
ekonom meragukan kekuatan model Creating Shared Value dalam memadukan nilai sosial dan
ekonomi secara bersamaan dan menganggap hanya bagian dari inovasi sosial yang lebih berpihak
pada kepentingan perusahaan. Tujuan tulisan ini mereview berbagai konsep teoritis dan studi
empiris terkait kekuatan dan kelemahan model Creating Shared Value dalam kerangka membangun
industri kelapa sawit yang berkelanjutan. Hasil kajian menunjukkan Creating Shared Value
memiliki potensi menjadi model yang cukup ideal untuk meningkatkan penciptaan nilai bersama
pada hubungan bisnis dan masyarakat. Model Creating Shared Value melalui strategi pembinaan
petani kecil swadaya terbukti memberikan kontribusi positif dalam meningkatkan daya saing rantai
nilai industri kelapa sawit.

Kata kunci: Creating Shared Value, Kelapa Sawit, Petani

PENDAHULUAN usaha. Penerapan konsep ini bisa diterapkan


Creating shared value (CSV) merupakan untuk semua jenis perusahaan tanpa terkecuali
ide baru dalam kebijakan dan praktik bisnis baik produk maupun jasa. Porter dan Kramer
yang dapat menunjang keberlanjutan, mengasumsikan dalam konsep CSV bahwa
penguatan dunia usaha dan kemandirian nilai sosial didefinisikan relatif terhadap biaya
lingkungan sekitar yang sifatnya saling yang akan membawa inisiatif penciptaan nilai
menguntungkan sama lain. Konsep CSV bersama lebih dekat pada pendekatan filantropi
didasari pada ide adanya hubungan strategis yang berkaitan dengan efisiensi dan
interdependen antara bisnis dan kesejahteraan efektivitas hasil-hasil sosial relatif terhadap
sosial masyarakat. Hal yang menarik dari investasi ( Porter dan Kramer, 2006; 2007;
konsep CSV adalah bagaimana perusahaan 2011).
tetap dapat menghasilkan keuntungan sambil
memecahkan isu-isu lingkungan dan sosial ISU PENELITIAN
yang dihadapi masyarakat dengan cara Saat ini semakin banyak perusahaan mulai
membangun keunggulan kompetitif perusahaan mengembangkan konsep CSV. Di Indonesia,
dengan memasukan masalah sosial sebagai model CSV mulai dikembangkan untuk
bahan pertimbangan utama dalam merancang membangun industri kelapa sawit
strategi perusahaan. Perusahaan tidak lagi berkelanjutan. Selama ini model kemitraan
berorientasi pada citra positif, tetapi lebih yang dikembangkan dalam industri kelapa
berorientasi secara strategis mengenai isu sawit sering menimbulkan konflik akibat
utama yang menjamin keberlangsungan dunia adanya unfair partnership yang cenderung
memposisikan petani sebagai ‘’obyek’’. terhadap fasilitas produksi dan implementasi
Dampaknya adalah mudahnya terjadi konflik. praktik-praktik berkelanjutan.
Hasil kajian Sumardjo et al. (2014) sedikitnya Berdasarkan kondisi tersebut makalah ini
ada tiga permasalahn pemicu konflik yang bertujuan mereview potensi model CSV dalam
terjadi pada masyarkat di sekitar perkebunan upaya peningkatan yang berkelanjutan
kelapa sawit seperti permasalahan lahan, pertumbuhan industri kelapa sawit di Indonesia.
praktik usahatani yang kurang memadai, Makalah ini secara khusus membahas secara
banyaknya angka pengangguran serta teoritis dan empiris kelebihan dan kelemahan
keterbatasan fasilitas dasar di beberapa desa. model CSV berdasarkan strategi pencapaian
Ketiga permasalahan tersebut apabila tidak nilai bersama oleh Porter dan Kramer (2006,
ditangani dengan tepat berpotensi 2007;2011) dalam hubungan antara strategi
memunculkan konflik, baik antar warga CSV dan keberhasilan meningkatkan daya
masyarakat dengan pihak perusahaan maupun saing bisnis menuju industri kelapa sawit yang
antara sesama warga masyarakat itu sendiri. berkelanjutan.
Tercatat konflik disektor perkebunan sawit
antara perusahaan dan masyarakat pada tahun HASIL DAN PEMBAHASAN
2014 melibatkan 730 komunitas dan sebanyak Konsep Creating Shared Value (CSV)
578 koperasi petani plasma berkonflik dengan CSV merupakan evolusi strategi baru dalam
perusahaan dalam skema kemitraan (Bussiness konsep pengembangan usaha yang melengkapi
News, 2015). strategi filantropi, CSR dan keberlanjutan
Konsep CSV selaras dengan strategi perusahaan (Bockstette dan Stamp, 2011;Leth
berkelanjutan dalam mencapai industri kelapa and Hems 2013). Konsep CSV pertama kali
sawit yang berdaya saing dimana dapat diperkenalkan oleh Porter dan Kramer (2006)
memadukan kepentingan perusahaan dan yang menberikan penjelasan mengenai
masyarakat serta menempatkan masyarakat pengembangan hubungan mendalam antara
sebagai mitra atau subyek. Implementasi CSV strategi perusahaan dengan tanggung jawab
dilakukan perusahaan kelapa sawit melalui sosial (Corporate Social Responsibility, CSR).
pembinaan petani kecil swadaya sekitar Ide dasarnya untuk memperluas hubungan
perusahaan berdasarkan hubungan kerjasama diantara perusahaan dan masyarakat dalam
saling menguntungkan untuk menjamin rantai membantu terciptanya kesempatan baru
pasok kelapa sawit yang berkualitas tinggi bagi peningkatan keunggulan kompetitif dan
perusahaan, peningkatan produktivitas dan keberlanjutan perusahaan (Crane et al. 2014).
pendapatan petani serta pengembangan CSV adalah transformasi pengembangan
ekonomi daerah (Rusli, 2015; SIMP, 2014; dari Corporate Social Responsibility (CSR).
Ganlian, 2012). Pentingnya pembinaan petani Pendekatan CSR selama ini terputus dari bisnis
swadaya dikarenakan saat ini total luas lahan dan mengaburkan banyak peluang besar
petani swadaya masih cukup signifikan, yaitu perusahaan dan sering tidak disesuaikan dengan
40% atau sekitar 3,8 juta hektare dari luas lahan kebutuhan strategis perusahaan ketika
sawit secara keseluruhan. Capaian melakukan kegiatan tanggung jawab sosial
produktivitas 30%-40% di bawah produktivitas pada masyarakat (William dan Hayes, 2013).
petani plasma dan kebun inti milik perusahaan Ditambahakan Porter dan Kramer (2011) yang
(IFC, 2013) Selain itu, petani swadaya juga menegaskan bahwa implementasi CSV jauh di
menghadapi tantangan dalam menghasilkan atas CSR yang umumnya berfokus pada
produk-produk yang berkelanjutan. Dengan reputasi. Konsep CSV menempatkan
keterbatasan dana yang dimiliki, akan sulit bagi masyarakat termasuk pemangku kepentingan
petani swadaya memiliki sertifikat produksi (pemasok) sebagai mitra, sesama ‘’subyek’’.
berkelanjutan.Petani swadaya memerlukan Sedangkan konsep CSR cenderung
pendampingan dari seluruh stakeholder menempatkan pemangku kepentingan sebagai
dikarenakan masih terbatasnya informasi terkait ‘’obyek “. Menurut Porter dan Kramer CSV
pengembangan kelapa sawit seperti akses tidak sama dengan CSR walaupun keduanya
mempunyai landasan yang sama yaitu doing mengubah masalah sosial menjadi peluang
well by doing good. Perbedaan utama antara bisnis. Dengan demikian dapat disimpulkan
keduanya adalah bahwa CSR berbicara tentang bahwa CSV memberikan kontribusi bagi
responsibility, sedangkan CSV sudah berada penyelesaian tantangan masyarakat dan secara
pada penciptaan nilai bersama atau creating bersamaan mendapatkan peluang untuk
value. Kegiatan CSR lebih bersifat charity atau mendapatkan profitabilitas yang lebih besar.
bantuan tunai (amal). Dalam jangka
pendek,charity sangat efektif karena Faktor Kunci Keberhasilan Creating Shared
perusahaan dapat melaksanakan kegiatannya Value (CSV)
tanpa ada gangguan dari masyarakat. Namun Perusahaan dapat mengejar peluang
ternyata dalam jangka panjang, hubungan penciptaan nilai bersama pada tiga tingkatan
menjadi tidak sehat. Ada dua aspek penting strategi (Porter dan Kramer, 2011) :
dalam strategi penciptaan nilai bersama Porter 1. Reconceiving Produk dan Pasar
dan Kramer. Pertama, inisiatif harus mampu Menawarkan produk dan layanan yang inovatif
menciptakan nilai bagi perusahaan dengan dan menciptakan pasar baru. Perusahaan harus
meningkatkan daya saing. Kedua, inisiatif terus mengidentifikasi kebutuhan masyarakat
harus menciptakan nilai bagi masyarakat yang mungkin dimasukkan dalam portofolio
dengan memajukan kondisi sosial dalam produk atau jasa perusahaan, mengidentifikasi
masyarakat di mana perusahaan beroperasi. apakah produk, layanan, inovasi pasar yang
Sisi lain dari artikel The Big Idea: CSV dihasilkan benar-benar bermanfaat, diperlukan,
Porter dan Kramer (2011) menegaskan kembali bernilai dan bisa diakses oleh mayoritas
upaya untuk memperluas konsep CSV di luar masyarakat. Dalam hal ini perusahaan berfokus
CSR dengan fokus yang lebih besar terhadap pada pertumbuhan pendapatan, pangsa pasar,
sifat kapitalisme dan pasar. Selama ini sistem dan profitabilitas yang timbul dari manfaat
kapitalise telah dikritik sebagai penyebab pembangunan lingkungan, sosial, dan ekonomi
utama masalah sosial, lingkungan, dan yang dilakukan oleh produk dan jasa
ekonomi. Padahal kapitalisme adalah media perusahaan.
untuk memenuhi kebutuhan manusia, 2. Mendefinisikan Kembali Produktivitas
meningkatkan efisiensi, menciptakan lapangan Dalam Rantai Nilai
kerja, dan membangun kekayaan.
Mengidentifikasi apakah usaha yang dijalankan
Porter dan Kramer (2011) berpendapat
benar-benar bermanfaat untuk produktivitas
kapitalisme dapat diciptakan kembali untuk
dan secara simultan dapat meningkatkan
meraih nilai bersama guna memajukan kondisi
kemampuan sosial, lingkungan dan ekonomi
ekonomi dan sosial di mana perusahaan
dari segi value chain perusahaan. Strategi CSV
beroperasi sekaligus meningkatkan daya saing
dapat membuka jalan bagi penciptaan
perusahaan. Inti dari pendekatan ini adalah
terobosan-terobosan baru untuk mengatasi
perusahaan mengkaitkan keunggulan
persoalan sosial yang sekaligus memberikan
kompetitif dengan tanggung jawab sosial
pengaruh yang positif terhadap produktivitas
perusahaan (CSR) dengan mencari titik-titik
perusahaan.
yang menguntungkan dari persimpangan antara
3. Pengembangan Kluster Lokal
peluang bisnis dan nilai-nilai sosial.
Diperkuat dengan kajian William dan Perusahaan tidak dapat berdiri sendiri
Hayes ( 2013) dan Crane et al. (2014) yang disebabkan produktivitas dan inovasi dari suatu
menyatakan bahwa ‘’The Big Idea: CSV ‘’ oleh perusahaan bergantung kepada tempat dimana
Porter dan Kramer (2011) menimbulkan perusahaan tersebut berada, suppliernya,
transformasi pemikiran dari strategi bisnis, penyedia jasa, dan lokasi infrastruktur
mendorong gelombang inovasi dan logistiknya.Perkembangan perusahaan dapat
pertumbuhan produktivitas dalam ekonomi dicapai dalam hubungan kerjasama dengan
global dan menyusun kembali kapitalisme dan pemasok dan lembaga lokal sehingga
hubungannya dengan masyarakat untuk berkurangnya biaya untuk bisnis dari
meningkatnya keamanan rantai pasok atau
pendapatan dari jaminan lisensi untuk Porter dan Kramer menawarkan CSV
beroperasi dan berkembang. Dengan demikian, sebagai payung untuk membangun dan
memperbaiki lingkungan eksternal bagi menanamkan kapitalisme dalam masyarakat
perusahaan melalui investasi masyarakat dan dengan dampak positif ganda (Crane et al.
memperkuat pemasok lokal, institusi lokal, dan 2014). Pengembangan bisnis yang mengacu
infrastruktur lokal merupakan cara yang dapat kembali pada kapitalisme perlu langkah lebih
meningkatkan produktivitas bisnis. berupa lanjut dimasyarakat. Dibutuhkan perusahaan
pengembangan klaster industri pendukung di yang dapat mengembangkan kemampuan moral
sekitar lokasiperusahaan. dan keterampilan khusus dalam spektrum yang
lebih luas pada tata kelola masyarakat dalam
Kelebihan Konsep Creating Share Value rangka memberikan kontribusi untuk konteks
(CSV) sosial baru yang menuntut praktik bisnis yang
Dalam perspektif strategis, CSV sah (Beschoner (2013).
menawarkan kerangka holistik untuk Dalam konteks akademik, strategi CSV
menyatukan sebagian besar perdebatan atas merupakan irisan dari studi pembangunan,
CSR, strategi nonpasar,kewirausahaan sosial, strategi, teori pemangku kepentingan, inovasi,
dan inovasi sosial. CSV adalah strategi penting dan menjadi ukuran pencapian dari triple-
dalam bisnis untuk mendapatkan keuntungan bottom-line. Peluang penciptaan nilai bersama
kompetitif melalui kegiatan masyarakat yang di setiap tingkat akan berbeda menurut industri,
dapat menciptkanan keberlanjutan perusahaan perusahaan, dan geografi, tergantung pada
dalam jangka panjang (Porter dan Kramer, bagaimana karakter bisnis perusahaan dan
2011) dan kesejahteraan masyarakat (Kenter, strategi bersinggungan dengan isu-isu sosial.
et al. 2014; Font et al. 2016). Peningkatan Bahkan, konsep nilai bersama juga telah
minat yang besar untuk aplikasi CSV membuat kemajuan besar dalam literatur
disebabkan pentingnya nilai-nilai bersama manajemen. Inovasi adalah mesin yang
dibangun antara perusahaan dan masyarakat menggerakkan keberhasilan penerapan CSV.
telah mendapat pengakuan untuk mencapai Elemen penting untuk menciptakan nilai
keunggulan kompetitif dan kesuksesan bisnis. bersama adalah kemampuan perusahaan untuk
Kelebihan pengembangan konsep CSV berinovasi. inovasi menjadi suatu keharusan
adalah menjadikan tantangan sosial sebagai dan prasyarat bagi perusahaan yang bertujuan
jantung strategi serta peluang bisnis dengan untuk mencapai kinerja jangka panjang (Porter
menciptakan nilai bagi masyarakat. CSV dan Kramer (2011) karena struktur inovasi
membuka banyak cara untuk melayani yang baik, memilki hubungan yang kuat
kebutuhan baru, mendapatkan efisiensi, dengan penciptaan manfaat bersama (Pfitzer et
menciptakan diferensiasi dan memperluas pasar al. 2013).
(Porter dan Kramer, 2011). Sejalan dengan Konsep pertama yakni reconceiving
pemikiran (Bockstette dan Stamp (2013); produk dan pasar dalam penciptaan nilai
Awale dan Rowlinson (2015; Wojcik, 2016) bersama dapat berkontribusi menciptakan daya
yang menyatakan bahwa konsep CSV dapat saing perusahaan yang berkelanjutan. Porter
mengkonversi isu masalah sosial dan dan Karmar (2011) menunjukkan bahwa
lingkungan menjadi peluang besar produk yang baik bagi pelanggan adalah
pertumbuhan bisnis dan mencapai daya saing peluang besar untuk meraih keuntungan
jangka panjang Perusahaan harus perusahaan melalui menciptakan manfaat
mengintegrasikan perspektif sosial ke dalam sosial, seperti makanan sehat atau produk
kerangka kerja yang kompetitif dalam ramah lingkungan. Doorn dan Verhoef (2011)
mengembangkan strategi bisnis seperti menunjukkan contohnya untuk pengembangan
tantangan globalisasi, lingkungan dan produk organik merupakan bagian dari produk
perubahan sosial merupakan peluang untuk sosial yang dapat menghasilkan inisiatif
menciptakan inovasi. (Porter dan Kramer, tanggung jawab sosial perusahaan. Bahkan,
2011; Wojcik, 2016) produk dan kualitas layanan membuat dampak
positif yang kuat pada kinerja perusahaan antara lain: (1) Model mental yang baru (New
(Cretu dan Brodie, 2007). Konsep CSV dapat mental model) merupakan inovasi dalam
dimanfaatkan dalam strategi pemasaran konsep CSV yang memungkinkan perusahaan
perusahaan khususnya dengan strategi untuk mengembangkan budaya belajar dan
positioning produk dengan misi sosial yang beradaptasi terhadap dunia luar yang
dirancang untuk mengukur pendekatan menghasilkan inovasi dan keunggulan
konsumen (Kryzanowska dan Tkacyk, 2015). kompetitif. (2) Kepemimpinan dan budaya
Konsep kedua yakni kemampuan (Leadership and culture), berperan penting
menciptakan produktivitas dalam penciptaan terhadap keberhasilan inovasi dalam aplikasi
nilai bersama dapat berkontribusi menciptakan konsep CSV. Membangun dan memberdayakan
daya saing perusahaan yang berkelanjutan individu untuk membantu sehingga mendorong
menciptakan produktivitas mengacu pada budaya pemimpin yang terlibat dan berkinerja
kemampuan organisasi untuk menciptakan tinggi. (3) Customer and stakeholder insights,
operasi baru dan teknologi termasuk penekanan pentingnya keterlibatan jangka
konfigurasi ulang kegiatan rantai nilai untuk panjang dari para stakeholders terutama yang
mendorong sumber daya dan produktivitas mempengaruhi dalam siklus hidup produk
tenaga kerja yang dapat menciptakan manfaat untuk penciptaan manfaat/nilai bersama.
bagi masyarakat (Font et al. 2016). (Spitzek dan Chapman (2012). Stakeholder
Selanjutnya, Ketchen dan Hult (2007) memiliki informasi yang unik dan pengetahuan
berpendapat bahwa berbagi manfaat dalam yang diperlukan untuk "mengidentifikasi semua
rantai pasokan sebagai kekuatan strategis untuk dimensi masalah" (Pfitzer et al. 2013,). (4)
mendapatkan keuntungan. ability to measure total value creation,
Konsep ketiga yakni kemampuan menekankan pentingnya mengukur nilai sosial
menciptakan potensial collaboration dalam dan ekonomi dihasilkan dari upaya nilai
penciptaan nilai bersama dapat berkontribusi bersama. Porter et al. (2012) dan Pfitzer et al.
menciptakan daya saing perusahaan yang (2013) mengidentifikasi tantangan dalam
berkelanjutan. Kemampuan membina dan mengukur nilai sosial. Balance Net (2013) telah
mengembangkan cluster lokal merupakan mengembangkan kerangka mengukur Nilai
kunci keberhasilan perusahaan untuk meraih total Penciptaan yang bertujuan untuk
keunggulan kompetitif dalam jangka panjang. membantu perusahaan mengukur dan
Model CSV banyak diadopsi perusahaan melaporkan total nilai ekonomi, sosial dan
menggunakan desain kolaboratif (Du dan Liu, lingkungan dari produk dan layanan yang
2012), yang berfungsi secara progresif dihasilkan (5) collaboration and partnerships,
memajukan petani, mengurangi dampak Porter dan Kramer (2011) menunjukkan bahwa
eksternalitas negatif lingkungan dalam praktek inovasi, dalam CSV dipengaruhi oleh
usahatani dan terjalinnya hubungan kerjasama kemampuan perusahaan untuk berkolaborasi
saling menguntungkan sepanjang rantai pasok dengan partisipan cluster. Kolaborasi akan
(Bowe dan Horst 2015) serta pengembangan meningkatkan produktivitas perusahaan,
layanan produk baru yang sesuai dengan mengatasi kesenjangan atau kegagalan dalam
kebutuhan masyarakat dan (Porter dan Kramer, hubungan kemitraan baik secara internal dan
2011). Oleh karena itu, kemampuan menjalin eksternal untuk mengakses pengetahuan
kolabarasi dengan mitra dari kluster lokal (Schmitt & Renken, 2012; Maltz & Schein,
merupakan jalan menuju sukses pada 2012). (6) Integration and execution (Porter
pertumbuhan bisnis dan manfaat jangka dan Kramer (2011); Pfitzer et al (2013))
panjang yang berkelanjutan. mengemukakan konsep penciptaan nilai
Menurut Leth dan Hems (2013) enam bersama harus diintegrasikan ke dalam tujuan
kunci dasar yang mendukung kemampuan dan strategi perusahaan untuk memberdayakan
perusahaan untuk menciptakan solusi inovatif karyawan, pemasok dan mitra untuk
yang menjawab kebutuhan bisnis dan sosial berpartisipasi dalam mencapai tujuan bersama.
dalam menciptakan nilai untuk jangka panjang
Kelemahan Konsep Creating Shared Value Mengacu pada konsep CSV
(CSV) mendefinisikan kembali produktivitas dalam
Kelayakan model CSV untuk mengatasi rantai nilai, menurut Dahl Benum dan Gjærum,
trade-off antara tujuan sosial dan ekonomi telah 2015 Identifikasi ulang kemungkinan produk
banyak dipertanyakan. Konsep CSV telah dan pasar baru yang akan dijual akan mungkin
mengabaikan ketegangan yang dapat muncul terealisasi, dimana produk memiliki nilai
antara tujuan sosial dan ekonomi dan dampak ekonomi karena kesediaan pelanggan untuk
negatif pada stakeholder. Aakhus dan Bzdak mengubah atau membayar nilai sosial yang
(2012) menunjukkan bahwa CSV bertumpu ditawarkan memerlukan biaya yang mahal
pada potensi kepentingan ekonomi dan sosial (Eccles, 2013). Keberhasilan dan kegagalan
dapat diintegrasikan secara eksplisit menangani dari perusahaan seperti Nike, Gap, dan
bagaimana menghadapi ketegangan mendasar Walmart dalam menjamin nilai sosial dan
antara bisnis dan masyarakat. Namun, menurut lingkungan global value chain adalah penuh
Aakhus dan Bzdak (2012) akan ada trade off dengan tantangan. Dengan demikian menjamin
pencapaian tujuan sosial dan ekonomi yang keberlanjutan rantai pasok yang dapat
bertentangan dengan konsep Porter dan menciptakan keuntungan sosial dan lingkungan
Kramer. Semua masalah sosial tidak merupakan hal yang tidak mudah (Harney,
menguntungkan peluang bisnis, yang berarti 2008).
bahwa perusahaan kadang-kadang harus Aakhus dan Bzdak (2012) berpendapat
memilih antara memecahkan masalah sosial bahwa konsep penciptaan nilai bersama adalah
dan membuat keuntungan. Dengan demikian, "model inovasi sosial yang condong ke arah
Porter dan Kramer (2006; 2007;2011) kepentingan perusahaan. Porter dan Kramer
cenderung menyederhanakan kompleksitas melihat organisasi sebagai pusat jaringan
sosial dan isu lingkungan yang mengarah pada pemangku kepentingan dan bahwa "setiap nilai
dimungkinkan penggambaran yang keliru dari bagi orang lain pada dasarnya spillover dari
hasil investasi yang relevan. kesuksesan perusahaan". Diperkuat pendapat
Pada dasarnya, Porter dan Kramer Crane et al. (2014) penciptaan nilai bersama
mencoba untuk menutupi masalah trade-off didasarkan pada pandangan sempit peran
menggunakan konsep CSV melalui tiga korporasi dalam masyarakat. Porter dan Kramer
dimensi konsep yakni reconceiving produk dan hanya bisa memunculkan inovasi dengan
pasar, mendefinisikan kembali produktivitas, mengabaikan semua keadaan dan kendala yang
dan pengembangan cluster lokal (Crane et al. menghambat mengejar "bersama" nilai dengan
2014). Ide reconceiving produk dan pasar dan mengorbankan ekonomi penciptaan nilai. CSV
dorongan untuk menciptakan kemitraan dan sebagai "solusi" didominasi kompatibel dengan
organisasi hibrida (seperti keuangan mikro atau set ekonomi ini tujuan perusahaan. Akibatnya,
perusahaan sosial) hanya mengaburkan profit / solusi yang diusulkan hanya dapat
batas nirlaba, Jika "Creating Shared Value" dipertahankan dengan mengabaikan bagian-
adalah benar-benar sebuah novelty maka harus bagian penting dari realitas sosial. Dembek et
mengatakan sesuatu yang baru. Crane et al. al. (2015) berpendapat bahwa "konseptualisasi
(2014) dan Aakhus dan Bzdak (2012) CSV saat ini tidak jelas, dan menyajikan
menunjukkan bahwa CSV disajikan sebagai perbedaan penting dalam definisi dan
model baru untuk menggantikan konsep CSR, operasional.
tetapi masih sangat terhubung erat dan sulit Ambisi besar Porter dan Kramer untuk
mencari perbedaannya, dan tumpang tindih "menyusun kembali kapitalisme, berusaha
dengan konsep-konsep dengan teori yang lain. untuk mengembalikan legitimasi bisnis tanpa
Menurut Porter dan Kramer, CSV hadir mempertimbangkan kepatuhan peraturan dan
sebagai kontribusi baru, namun fondasi CSV peran pasar keuangan "tidak dapat dicapai
memiliki kemiripan yang sama dengan konsep sepenuhnya melalui CSV. CSV hanya konsep
yang ada dari CSR, manajemen stakeholder, yang berusaha mengubah pemikiran bisnis
dan inovasi sosial (Crane et al. 2014) untuk memecahkan masalah sistemik
kapitalisme di tingkat makro dengan mengubah baik sehingga meningkatkan pendapatan
perilaku perusahaan pada tingkat mikro (Crane petani. (Nestle CSV Report, 2013).
et al. (2014). PT Badak LNG menggunakan stategi CSV
Untuk kesuksesannya, konsep CSV hanya untuk meningkatkan kapasitas anggota IWB
dibangun atas asumsi sesuai dengan standar- melaui program sertifikasi dan pembuatan
standar hukum dan moral yang ditetapkan. workshop atau bengkel las. Pendekatan CSV
Regulasi diperlukan untuk membatasi praktik Badak LNG tidak saja berhasil mengatasi
eksploitatif dan tidak adil perusahaan pada persoalan sosial berupa sulitnya para welder
masyarakat. Porter dan Kramer menekankan Bontang mencari pekerjaan tapi dalam waktu
peran penting pemerintah di dalam inisiatif yang sama juga menyelesaikan masalah
sosial perusahaan. Porter dan Kramer perusahaan berupa jaminan ketersediaan tenaga
mengartikulasikan peran pemerintah sebagai welder yang memenuhi standar migas dan
bagian stakeholder dalam membangun peningkatan kualitas hasil pengelasan(output).
peraturan yang dapat meningkatkan nilai Sunaryo et al. (2015)
bersama, tujuan dan merangsang inovasi untuk Khusus penelitian empiris terkait
memastikan keberhasilan CSV. penerapan CSV pada industri kelapa sawit
antara lain dilakukan Rusli (2015). Hasil
Kajian Empiris Empiris Terkait Penerapan penelitian menunjukkan bahwa upaya yang
Konsep Creating Shared Value (CSV) dilakukan perusahaan dalam menerapkan
CSV bukanlah tentang filantropi, strategi penciptaan nilai bersama melalui
melainkan bagian dari strategi bisnis yang strategi pembinaan petani swadaya memberikan
mencari optimasi keterlibatan pemangku kontribusi positif bagi perusahaan dan masih
kepentingan lain mata rantai usaha, sebagai efektif untuk menghadapi persaingan dalam
upaya penciptaan nilai bagi para pemangku industri hulu minyak kelapa sawit namun
kepentingan dan perusahaan. Melalui CSV strategi ini belum optimal. Perusahaan
perusahaan dapat membuktikan dirinya memerlukan beberapa strategi penyesuaian agar
bermanfaat secara ekonomi, sosial dan strategi pembinaan petani swadaya dapat
lingkungan untuk masyarakat luas, dan memberikan hasil yang lebih optimal. Strategi
membantu memecahkan masalah yang penyesuaian pada strategi pembinaan petani
dihadapi. swadaya dapat dilakukan dengan cara
Perusahaan Nestle merupakan contoh mempererat engagement dengan petani
perusahaan yang telah lama dan berhasil swadaya, mengelola tim planter,
menerapkan konsep CSV dalam sejumlah mengembangkan sustainable control know-
kegiatan yang terpadu dalam proses bisnis. PT how, meningkatkan investasi aset dan
Nestle Indonesia mampu mencapai mendefinisikan kembali keterkaitan blok dalam
keberhasilan ekonomi dengan konsep CSV kanvas shared value.
yang diadopsinya. Alokasi dana PT. Nestle Ditambahkan oleh Ganlian (2012) juga
Indonesia untuk program CSV ini diambil 1% menganalisis penerapan konsep CSV pada
dari laba bersih perusahaan yang kemudian perusahaan sawit Musim Mas Group
dimasukkan ke dalam anggaran dasar Plantations. Pengembangan konsep CSV untuk
perusahaan untuk menjalankan program CSV. memastikan bahwa masyarakat setempat
Nestle, salah satu produsen kopi instan, dengan berkembang bersaman dengan Musim Mas
aktif membantu petani kopi yang menjadi Group. Kegiatan yang dilakukan dengan
pemasoknya untuk meningkatkan kualitas memberikan pendidikan, peningkatan
produk. Nestlé memberikan penyuluhan pada kesehatan dan penciptaan pengembangan
praktek pertanian; membantu petani dalam masyarakat dalam proyek kelapa sawit dan
penanaman, pemupukan dan pemberian hutan tanaman rakyat. Musim Mas Group
pestisida; dan membayar langsung hasil Plantations sukses membangun perkebunan
produksi yang dihasilkan dengan harga yang rakyat dengan praktek pertanian terbaik dan
produktivitas yang meningkat yang didukung
lembaga koperasi dan menjalin kerjasama atas
dasar saling kepercayaan yang tinggi. DAFTAR PUSTAKA
Perusahaan kelapa sawit besar lainnya, Aakhus M, Bzdak M. (2012). Revisiting the Role
SIMP (PT. Salim Ivoma Pratama, Tbk) juga of Shared Value in Bussiness Society
melakukan progam pengembangan konsep Relationship. Bussiness and Propessional
CSV. Pada tahun 2014, SIMP Group mampu Ethic Journal 31 (2) 231-246
mengelola 86.890 hektar kebun plasma,di mana
separuhnya dikelola oleh petani, dan selebihnya Awale R, Rowlinson S. (2015). A Creating
dikelola langsung oleh Grup SIMP. Pada akhir Shared Value’ (CSV) Concept for
tahun 2014,sebanyak 73% petani plasma telah Achieving Firm Competitiveness in the
melunasi kredit pinjaman awal mereka dan Hong Kong Construction Industry.
menjadi petani mandiri. Program Petani yang Working paper Proceedings. Engineering
dilakukan berfokus pada petani plasma untuk Project Organization Conference. The
mendukung dan melakukan sertifikasi kegiatan University of Edinburgh, Scotland, UK
produksi hulu,yang menghasilkan manfaat June 24-26, 2015
seperti hasil panen yang lebih besar dan
produsen yang lebih banyak terlibat. Tercatat Beschoner T. (2013). Creating Shared Value:
Desember 2014, sebanyak 332.000 ton (35% The One-Trick Pony Approach.
dari total produksi CPO Grup SIMP) telah Bussiness Ethic Journal Review 17 (1):
mendapatkan sertifikat sesuai standar RSPO. 106-112
Program petani lainnya juga memberikan
panduan praktis mengenai pembinaan Bowe C, Horst, D. (2015). Positive Externalities,
hubungan baik dan pelibatan masyarakat Knowledge Exchange And Corporate
lokal.Untuk mengurangi konflik terkait hak atas Farm Extension Services; A Cased
tanah dan membina hubungan sosial yang kuat, Study On Creating Shared Value In
yang melibatkan secara aktif para pemilik tanah Water Scarce Area. Ecosystem Services
dan tokoh masyarakat. 15 (1):1-10.

KESIMPULAN Bussiness News. (2015). Banyak Perusahaan


Perkebunan Belum Melakukan
Konsep CSV didasari pada ide adanya
Kemitraan.
hubungan interdependen antara bisnis dan
kesejahteraan sosial. CSV menekankan adanya http://www.businessnews.co.id/ekonomi-
bisnis/banyak-perusahaan-perkebunan-
peluang untuk membangun keunggulan
belumlakukan-kemitraan.php
kompetitif dengan cara memasukan masalah
sosial sebagai bahan pertimbangan utama
Crane A, Pallazo G, Spence J, Matten D. (2014).
dalam merancang strategi perusahaan. Hasil
Contesting The Value Of ‘’Creating
kajian menunjukkan Creating Shared Value
Shared Value’’. California Management
memiliki potensi menjadi model yang cukup
Review 56 (2): 130-153
ideal untuk meningkatkan penciptaan nilai
bersama pada hubungan bisnis di dalam
Cretu AE, Brodie RJ (2007). The Influence Of
masyarakat. Model Creating Shared Value
Brand Image And Company Reputation
melalui strategi pembinaan petani kecil
Where Manufacturers Market To Small
swadaya terbukti memberikan kontribusi positif
Firms: A Customer Value Perspective.
dalam meningkatkan daya saing rantai nilai
Industrial Marketing Management 36 (1):
industri kelapa sawit. Walaupun konsep CSV
230-240.
memiliki kekurangan. Namun, CSV memiliki
potensi sebagai template untuk peningkatan
Dahl BJ, Gjaerum I. (2015). Exploring Problem
hubungan bisnis diantara perusahaan kelapa
Setting Methods As Enablers of Shared
sawit dan masyarakat sekitar khususnya petani
Value Creation. NTNU. Trondheim
swadaya.
Krzyzanowska M, Tkaczyk J. (2014). Shared
Dembek K, Singh P, Bhakoo V. (2015). Value Creation and Marketing. Journal
Literature Review Of Shared Value: A Management and Business
Theoritical Concept Or A Management Administration. Central Europe, 22 (4)
Buzzword? Journal of Bussiness Ethics. 153-167
1-37
Leth M,Hems L. (2013). The Potential for
Doorn JV, Verhoef PC.(2011). Willingness to Creating Shared Value in Australia How
Pay for Organic Products: Differences Australian companies co-create long-term
between Virtue and Vice Foods. commercial and social value Draft
International Journal of Research in Insights for a Green Paper Presented at
Marketing 28 (1):167-180 the Creating Shared Value Forum,
Melbourne 26 November 2013
Du S, Liu J. (2012). Creating Shared Design
Thinking Process For Collaborative Maltz E, Schein S. (2012). Cultivating Share
Design. Journal Of Network And Value Initiatives: A three Cs Aprroach.
Computer Applications 35 (1):111-120. Journal of Corporate Citizenship, 47(20):
55-74
Eccless RG. Serafeim G. 2013. The Performance
Frontier: Innovation for a Sustainable Nestle. (2013). Creating Shared Value and
Strategy. Harvard Bussiness Review 91 Meeting our Commitments 2013.
(5): 50-60
Pfitzer, M, Bockstette, V, Stamp M. (2013).
Font X, Guix, M Bonilla M.J. (2016). Corporate Innovating for Shared Value. Harvard
social responsibility in cruising: Using Bussiness Review, 91 (9):100-107
materiality analysis to create shared
value. Tourism Management 53 (1): 175- Porter ME, Kramer MR. (2006). Strategy and
186. Society: The Link Between Competitive
Advantage And Corporate Responsibility.
Ganlian T. (2012). Creating Shared Value in Oil Harvard Bussiness Review 84(2): 78-92
Palm Smallholder Scheme in Indonesia
Experiences From Musim Mas Group. Porter ME, Kramer MR. (2007). The Link
Journal Planter 88 (1031): 109-118 Between Competitiveness And Corporate
Harney S. (2008). The China Price: The True Social Responsibility. Harvard Business
Cost of Chinese Competitive Advantage. Review, 84 (1) 78-92
Newyork Penguins Book.
Porter ME,Kramer, MR. (2011). The Big Idea:
IFC [ International Finance Coporation]. (2013). Creating Shared Value How To Reinvent
Diagnostic Study on Indonesian Oil Palm Capitalism And Unleash A Wave Of
Smallholders]. Develoving a better Innovation And Growth. Harvard
understanding of their performance and Business Review, January-February.
potential. The World Bank Group.
Porter, ME, and Kramer MR (2011). Creating
Kenter JO,O'Brien, L., ockley, N., Rabenscroft, Shared Value: How To Re-Invent
N., Fazey, I., and Irvine, K.N. et Capitalism And Unleash A Innovation
al.(2015). What are shared and social And Growth. Harvard Business Review
values of ecosystems?, Ecological 89 (1): 2-17
Economics, 111 (1); 86-99.
Rusli (2015). Evaluasi Strategi Creating Shared Berbasis Sumber Daya Pangan di
Value Pada Asian Agri Grup.[Tesis]. Wilayah Perkebunan Sawit. Jurnal Ilmu
Yogyakarta (ID): Universiatas Gadjah Pertanian Indonesia (JIPI) 19 (3): 189-
Mada. 196

Schmitt J, Renken U. (2012). How to Earn Sunaryo B, Nugroho, FS, Irkham A. (2015)
Money Doing Good. Shared Value in the Implementasi Creating Shared Value
Appareal Industry. Journal of Corporate Badak Lng Dalam Program Peningkatan
Citizenship 1 (45): 79-103 Kapasitas Tukang Las (Welder) Di Kota
Bontang. Jurnal Studi Manajemen &
SIMP [PT SALIM IVOMAS PRATAMA,Tbk]. Organisasi 12 (1): 1-10
(2014). Sustainability Report Sharing
Value Growing A Sustainable Future. William R, Hayes J. (2013).Literature Review:
Seminal Papers on Shared Value. Oxford
Spitzect H, Chapman S. (2012). Creating Shared Policy Management.
Value as a Differentiation Strategy the
Example of BASF in Brazil. Corporate Wojcik P. 2016. (2016). How Creating Shared
Governance 12 (4): 499-513 Value Differs From Corporate Social
Responsibility. Journal of Management
Sumardjo, Riyanto S, Saleh A, Dahri, and Bussiness Administration Central
Firmansyah A. 2014. Tipologi Konflik Europe 24(2): 32-35.

View publication stats

You might also like