You are on page 1of 4

RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER (RPS)

MK. PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN GANJIL


UPT MATA KULIAH UMUM 2021-2022
UNIVESITAS NEGERI MEDAN

Pertemuan : 14 SKS: 2
Hari/Tanggal : LEMBAR KERJA X Kode:
Senin/ 22 November MK. PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN Waktu:
2021 08.000 – 09.45
Materi : Ketahanan Nasional

Soal:
1. Sebutkan unsur-unsur ketahanan nasional di Indonesia
2. Uraikan bagaimanakah menerapkan pendekatan astra gatra dalam pemecahan
masalah!
3. Menurut analisis anda, potensi ancaman bagi ketahanan bangsa di era global meliputi
apa saja? Bagaimana cara menghadapinya.
4. Apa yang dapat anda lakukan untuk memperkuat ketahanan nasional?
5. Carilah pada media massa terbaru masalah-masalah yang terkait dengan ketahanan
nasional?

Jawaban:
1. Gatra Ketahanan Nasional Indonesia disebut Asta Gatra (delapan gatra), yang terdiri
atas Tri Gatra (tiga gatra) dan Panca Gatra (lima gatra).Unsur atau gatra dalam
Ketahanan Nasional Indonesia tersebut adalah sebagai berikut; Tiga aspek kehidupan
alamiah (tri gatra), yaitu :
a. Gatra letak dan kedudukan geografi
b. Gatra keadaan dan kekayaan alam
c. Gatra keadaan dan kemampuan penduduk
Lima aspek kehidupan sosial (panca gatra) yaitu :
a. Gatra ideologi
b. Gatra politik
c. Gatra ekonomi
d. Gatra sosial budaya (sosbud)
e. Gatra pertahanan dan keamanan (hankam)
2. Pendekatan astra gatra dalam ketahanan nasional adalah sebagai acuan untuk
mempertahankan ketahanan suatu negara. Pendekatan Asta Gatra yaitu sebuah
pendekatan yang melihat kehidupan nasional sebagai sebuah sistem yang terdiri dari
8 (delapan) gatra yang saling mempengaruhi satu sama lain. Terpenuhinya kebutuhan
hidup sehari-hari tidak menjadikan seseorang menjadi bahagia apalagi keamanannya
tidak terjamin. Sebaliknya seseorang tidak cukup hanya terjamin keamanannya, tanpa
disertai pemenuhan kebutuhan hidup sehari-hari secara baik. Atas dasar itu maka
upaya mewujudkan ketahanan nasional dilakukan dengan menyerasikan pendekatan
kesejahteraan (prosperity approach) dan pendekatan keamanan (security approach)
3. Globalisasi adalah sebuah istilah yang memiliki hubungan dengan
peningkatanketerkaitan dan ketergantungan antar bangsa dan antar manusia di seluruh
dunia melalui perdagangan, investasi, perjalanan, budaya populer, dan bentuk-bentuk
interaksi yang lainsehingga batas-batas suatu negara menjadi biasa. Globalisasi dapat
mempengaruhi ketahanan Nasional suatu negara, dikarenakan adanya keterkaitan dan
ketergantungan antar bangsa diseluruh dunia tidak menutup kemungkinan akan ada
campur tangan bangsa maupun pengaruhasing dalam sistem ketahanan nasional
bangsa. Pengaruh asing ini dapat dianalogikan sebagai virus yang menakutkan,
namun selama ketahanan nasional sebagai sistem kekebalan tubuhcukup kuat, virus
tersebut seharusnya tidak menjadi kekuatan yang mengancam. Namun demikian tidak
selamanya globalisasi memiliki dampak negatif, globalisasi juga memiliki dampak
positif bagi Bangsa Indonesia. Beberapa bentuk ancaman tersebut menurut doktrin
hankamnas (catur dharma eka karma)meliputi :
1. Ancaman di Dalam Negeri
Internal kebangsaan, ancaman dalam negeri menjadi tantangan tersendiri bagi bangsa
Indonesia dalam mengukuhkan ketahanan nasional bangsa Indonesia dalam berbagai
kondisi ancaman yang berasal dari dalam negeri. Ancaman ini bisa berupa
pemberontakan, subversi, kudeta, atau apa pun namanya yang berasal atau terbentuk
darimasyarakat Indonesia.
2. Ancaman dari luar
Dalam bentuk fisiknya, ancaman seperti ini dapat kita jumpai dalam beberapaistilah
di bawah ini yang sangat akrab di telinga kita, antara lain: infiltrasi, subversi
danintervensi dari kekuatan kolonialisme dan imperialisme serta invasi dari darat,
udara danlaut oleh musuh dari luar negri. Namun, dalam bentuk non-fisiknya
ancaman seperti ini jauh lebih berbahaya dari sekedar perang fisik. Ia bisa berwujusd
perang pemikiran, propaganda global, pelemehan sistem sistem kehidupan yang
bersentuhan dengansensitifitas agama, ras, budaya, dll. Hal ini jika tidak disadari dan
dibiarkan berlarut larut akan memicu kemerosotan suatu bangsa. Dimulai dsari
kemerosotan finansial,hingga kemerosotan moral. Akhirnya, jatah sebuah peradaban
tersebut untuk tetap eksis dalam kancah dunia tinggal menghitung hari saja
Langkah-langkah untuk menghadapi dampak globalisasi terhadap ketahanan nasional
yaitu :
- Menumbuhkan semangat nasionalisme yang tangguh, misal semangat mencintai
produkdalam negeri
- Menanamkan dan mengamalkan nilai-nilai Pancasila dengan sebaik- baiknya.
- Menanamkan dan melaksanakan ajaran agama dengan sebaik- baiknya.
- Mewujudkan supremasi hukum, menerapkan dan menegakkan hukum dalam arti
sebenar- benarnya dan seadil- adilnya.
- Selektif terhadap pengaruh globalisasi di bidang politik, ideologi, ekonomi, sosial
budaya bangsa.
4. Upaya yang dapat kita lakukan untuk memperkuat ketahanan nasional, ialah :
- Pembekalan mental spiritual di kalangan masyarakat. Ini dilakukan agar dapat
menangkal pengaruh budaya asing yang tidak sesuai dengan norma-norma
kehidupan bangsa Indonesia.
- Upaya peningkatan rasa cinta tanah air (patriotisme) melalui pemahaman dan
penghayatan sejarah perjuangan bangsa.
- Kegiatan-kegiatan lain yang bersifat kecintaan terhadap tanah air serta
menanamkan semangat juang untuk membela negara, bangsa dan tanah air. Di
samping itu, untuk mempertahankan Pancasila sebagai ideology nasional dan
UUD 1945 sebagai landasan berbangsa dan bernegara.
- Untuk menghadapi potensi agresi bersenjata dari luar, selain menggunakan unsur
kekuatan TNI, tentu saja kita dapat menggunakan unsur rakyat terlatih sesuai
dengan sistem pertahanan nasional. Dengan doktrin ini, diharapkan bangsa
Indonesia mampu mengidentifikasi berbagai masalah nasional. Hal ini termasuk
ancaman, gangguan, hambatan dan tantangan terhadap keamanan negara guna
menghadapinya dengan tindakan yang perlu dilakukan.
- Meningkatkan rasa persatuan dan kesatuan dalam berbagai aspek kehidupan baik
ekonomi, sosial, budaya, pertahanan dan keamanan
5. Pada masa pandemi ini ketahanan nasional mengalami penurunan terutama terkait
masalah toleransi, solidaritas, sosial, kebebasan hukum, konsensus, hingga
penghormatan terhadap hak dan tanggung jawab. Hal ini terjadi karena perbedaan
lapisan masyarakat yang mengganggap bahwa corona hanyalah sekadar konspirasi.
Seharunya seluruh masyarakat Indonesia harus melihat dan memandang bahwa
pandemi Covid-19 adalah musuh bersama. Agar pemerintah dan masyrakat bisa
bersatu melawan masa pandemi dan hidup bebas.
Nama : Dandi Rifa’I Tarigan Nilai:
NIM : 4203230005
Prodi/Jurusan/Fakultas : Matematika Non-dik/Matematika/FMIPA Paraf Dosen
Kelas : PSM A 2020

You might also like