You are on page 1of 71

LAPORAN KELUARGA BINAAN (KELBIN) TENTANG KB SUNTIK

DALAM PRAKTEK BELAJAR LAPANGAN (PBL) KEBIDANAN


KOMUNITAS MAHASISWA ANGKATAN XIII AKBID
MADINA HUSADA PANYABUNGAN DI DESAPASAR
HUTABARGOTKECAMATAN HUTABARGOT
KABUPATEN MANDAILING
NATALTAHUN 2022
Disusun Guna Memenuhi Persyaratan
Praktek Belajar Lapangan
D

OLEH :

SEMI HARAHAP
19141753014

DOSEN PEMBIMBING

RAHMENI S.Tr.Keb

AKADEMI KEBIDANAN MADINA HUSADA

PANYABUNGAN

TAHUN 2022
LEMBAR PENGESAHAN

LAPORAN KELUARGA BINAAN (KELBIN) TENTANG KB SUNTIK


DALAM PRAKTEK BELAJAR LAPANGAN (PBL) KEBIDANAN
KOMUNITAS MAHASISWA ANGKATAN XIII AKADEMI

KEBIDANAN MADINAHUSADA PANYABUNGAN

DI DESA PASAR HUTABARGOT KECAMATAN

HUTABARGOTKABUPATEN

MANDAILING NATAL

TAHUN 2022

Disusun Guna Memenuhi Persyaratan


Praktek Belajar Lapangan

TELAH DI SETUJUI
DOSEN PEMBIMBING

RAHMENI S.Tr,Keb

DIKETAHUI
DIREKTRIS
AKBID MADINA HUSADA PANYABUNGAN

HELMI WARDAH NASUTION, SST. M.Kes


KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan keselamatan dan

kesempatan, sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan praktek belajar

lapangan di Desar Pasar Hutabargot kecamatan Hutabargot, Kabupaten

Mandailing Natal, guna untuk memenuhi persyaratan untuk menyelesaikan tugas

Praktek Belajar Lapangan di Desa Pasar Hutabargot.

Dalam penulisan laporan ini penulis banyak mendapat bantuan, bimbingan

dan masukan dari berbagai pihak secara langsung maupun tidak langsung, oleh

karena itu pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-

besarnya kepada :

1. Keluarga Besar Yayasan Madina Husada Panyabungan.

2 Bapak Sutan Sakti Nasution, M.K.M, M.Kes selaku Ketua Yayasan

Akademi Kebidanan Madina Husada Panyabungan.

3 Ibu Helmi Wardah Nasution, SST. M.Kes selaku Direktris Akbid Madina

Husada

4 Ibu Raisah Dewi, S.Tr.Keb,M.K.M selaku Koordinator PBL Desa.

5 Ibu Rahmeni S. Tr, Keb selaku Pembiming PBL di Desa.

6 Bapak Camat Kecamatan Panyabungan Kota yang telah memberi izin

untuk melaksanakan PBL di Desa Pasar Hutabargot Kepada Akademi

Kebidanan Madina Husada Panyabungan.

7 Ibu Kepala Puskesmas yang telah bersedia memberikan izin untuk

melaksanakan PBL di Desa Pasar Hutabargot kepada Akademi Kebidanan

Madina Husada Panyabungan dalam pelaksanaan PBL di Desa Pasar

Hutabargot.
8 Bapak Kepala Desa Pasar Hutabargot yang telah mengizinkan mahasiswi

Akademi Kebidanan Madina Husada Panyabungan melaksanakan PBL di

Pasar Hutabargot

9 Kepada seluruh pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu yang

telah membantu penulis dalam menyusun laporan ini.

10 Penulis menyadari bahwa laporan ini masih jauh dari kesempurnaan, maka

dari itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun

dari semua pihak untuk perbaikan laporan selanjutnya

Panyabungan, 15 Februari 2022


penulis
DAFTAR ISI

LEMBAR PERSETUJUAN

KATA PENGANTAR……………………………………………………………

DAFTAR ISI……………………………………………………………………….

BAB I PENDAHULUAN

1.1 LatarBelakang

1.2 Tujuan

1.2.1 Tujuan Umum

1.2.2 Tujuan Khusus

1.3 Sasaran

1.4 Manfaat

1.5 Metode Pengumpulan Data

1.6 Lokasi dan Jadwal Kerja

BAB II URAIAN TEORI PBLKEBIDANAN KOMUNITAS

2.1........................................................................................................................

Pengertian Kebidanan Komunitas

2.2........................................................................................................................

Pengertian Manajemen Kebidanan

2.3........................................................................................................................

Pengertian Masyarakat dan Ciri-Ciri Masyarakat

2.4........................................................................................................................

Pengertian Sehat

2.5........................................................................................................................

Pengertian Sakit
2.6........................................................................................................................

Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kesehatan

2.7........................................................................................................................

Peningkatan dan Pemantapan Upaya Kesehatan Masyarakat

2.8........................................................................................................................

Masalah Kesehatan Lingkungan

2.9........................................................................................................................

Penyebab Masalah

BAB III GAMBARAN UMUM LOKASI

3.1. Pengkajian

3.1 Pengolahan Data

3.2 Perencanaan

3.3 Pelaksanaan

3.4 Evaluasi

BAB IV KELUARGA BINAAN

4.1.Kegiatan Pembinaan

BAB V PENUTUP

5.1.....................................................................................................................

Kesimpulan

5.2.....................................................................................................................

Saran

DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………………..
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Sasaran pembangunan Millenium atau Millenium Development Goals

(MDG’S) adalah delapan tujuan yang diupayakan untuk dicapai pada tahun 2015

merupakan tantangan-tantangan utama dalam pembangunan diseluruh dunia.

Maka seluruh petugas kesehatan secara terpadu, menyeluruh dan

berkesinambungan mendorong peran serta masyarakat dalam mewujudkan dan

meningkatkan pertumbuhan dan perkembangan kesehatan bagi seluruh

masyarakat. Maka sebagai realisasi untuk mewujudkan Sasaran Pembangunan

Millenium tahun 2015 dan khususnya pengikut Praktek Belajar Lapangan (PBL)

bagi setiap Mahasiswi Akademi Kebidanan Madina Husada Panyabungan tingkat


tiga yang dilaksanakan mulai tanggal 17 Januari 2022 sampai dengan 29 Januari

2022 di Desa Pasar Hutabargot.

Kegiatan yang dilakukan Mahasiswi dalam praktek kerja lapangan

dikhususkan untuk peningkatan dan pelayanan kesehatan ibu dan anak beserta KB

mengingat tingginya AKI dan kematian perinatal di Indonesia khususnya daerah

pedesaan.

Dalam rangka menurunkan angka jumlah kelahiran bayi di Indonesia perlu

mendekatkan dan memperluas jangkauan pelayanan kesehatan kepada masyarakat

dengan menempatkan tenaga bidan terutama di desa yang belum terjangkau oleh

semua pelayanan kesehatan dalam bentuk pelayanan yang bersifat

promotif,preventif dengan tidak mengabaikan pelayanan kuratif dan rehabilitatif

serta mampu menggerakkan peran serta masyarakat untuk meningkatkan upaya

kesehatan sesuai dengan kebijakan SAFE MOTHER HOOD” dan prinsip PHC.

Untuk menghasilkan tenaga bidan sebagaimana harapan tersebut di atas maka

mahasiswi Akademi Kebidanan Madina HusadaPanyabungan sebagai calon bidan

harus memiliki kompetensi yang cukup sesuai dengan peran, tugas dan tanggung

jawab.

Program Akademi Kebidanan Madina Husada Panyabungan sebagai salah

satu institusi pendidikan memandang perlu untuk memberikan pengalaman belajar

secara nyata kepada mahasiswi di Puskesmas dan wilayah kerjanya dan juga

untuk mengaplikasikan ilmu yang telah di dapat penulis selama mengikuti

pendidikan di Akbid Madina Husada Panyabungan.


Untuk menghasilkan tenaga bidan yang profesional sebagaimana yang

diharapkan di atas, maka Akademi Kebidanan Madina Husada Panyabungan

sebagai salah satu institusi pendidikan yang akan melahirkan calon-calon bidan

mengadakan satu program yaitu Penyuluhan tentang KB sebagai pelatihan untuk

menetapkan ilmu kebidanan di komunitas yang dikalangan masyarakat

sehubungan dengan hal tersebut maka yang menjadi lokasi penyuluhan tentang

KB MahasiswiAkademi Kebidanan Madina Husada Panyabungan adalah Desa

Pasar Hutabargot

Berdasarkan survey yang telah dilakukan di desa maka ditemukan masalah-

masalah kesehatan dalam masyarakat seperti : masih ada PUS yang belum

manjadi akseptor KB di desa Pasar Hutabargotlayak untuk dijadikan lahan

Penyuluhan tentang KB.

1.2 Tujuan

1.2.1 Tujuan Umum

Setelah mengikuti kegiatan Penyuluhan tentang KB selama 2

minggu peserta didik diharapkan mampu menggambarkan secara jelas

tentang :

1. Kegiatan dan tanggung jawab bidan komunitas yang bekerja sebagai

penanggung jawab di desa.

2. Menyusun rencana, melaksanakan, dan memantau program KIA

wilayah kerjanya.

3. Memberikan pelayanan kebidanan dasar di wilayah kerjanya.


4. Mendokumentasikan kemampuan dalam mengelola kasus-kasus

kebidanan yang gawat darurat di masayarakat / puskesmas.

5. Menggerakkan dan membina peran seta masyarakat dalam upaya

meningkatkan kesehatan masyarakat khususnya ibu dan anak.

1.2.2 Tujuan Khusus

Setelah mengikuti kegiatan Penyuluhan tentang KB selama 2

minggu diharapkan peserta didik mampu :

1. Pendekatan pada masyarakat

2. Pengenalan wilayah binaan

3. Pengumpulan data yang berkaitan dengan KB

4. Pengolahan data yang berkaitan dengan KB

5. Analisa dan prioritas masalah dan rencana pemecahannya dengan

masyarakat melalui Musyawarah Masyarakat Desa (MMD)

6. Melaksanakan intervensi sesuai dengan prioritas masalah dengan

melibatkan Peran Serta Masyarakat (PSM).

7. Melaksanakaan evaluasi dan memantau pelaksanaan kegiatan

bersama masyarakat.

8. Melakukan pencatatan dan pelaporan.

1.3Sasaran

Sasaran utama kegiatan Penyuluhan tentang KB yaitu : Pasangan Usia Subur

(PUS)

Penyuluhan diarahkan kepada 1 jenis kontrasepsi, yaitu :

a. KB SUNTIK

1.4 Manfaat
a. Memperoleh pengalaman nyata dalam melakukan penerapan manajemen

asuhan kebidanan secara utuh dan komprehensif.

b. Meningkatkan pengetahuan dan keterampilan klinik sehingga dapat lebih

siap dan percaya diri untuk melakukan pelayanan KB dengan peran

mandiri, kolaborasi dan rujukan.

c. Bekerja dalam tim untuk memecahkan masalah-masalah dalam kebidanan

komunitas manyangkut masalah Keluarga Berencana.

d. Memberikan asuhan yang efektif dan efesien dengan menggunakan

pendekatan manajemen proses kebidanan dengan tepat dalam mengelola

dan mengatasi masalah Keluarga Berencana khususnya.

1.5 Metode Pengumpulan Data

Dalam rangka Penyuluhan kesehatan Keluarga Berencana digunakan

beberapa metode sebagai berikut:

a. Wawancara

Mengadakan tanya jawab langsung kepada masyarakat secara langsung

b. Observasi

Mengamati secara langsung keadaan masyarakat dan potensi masyarakat

yang ada.

c. Studi Dokumenter

Pengumpulan data dari kantor Kepala Desa, Kantor Camat, Puskesmas

dan Bidan Desa.

1.6 Lokasi dan Jadwal Kerja

Lokasi Penyuluhan tentang KB yaitu di Desa Aek Banir Kecamatan

Panyabungan Kota Kabupaten Mandailing Natal.


1. Tanggal 17 Januari 2022

Pembukaan dan penetaan wilayah desa pasar hutabargot.

2. Tanggal 18-21 Januari 2022

Pengumpulan data

3. Tanggal 22-23 Januari 2022

Pengolahan data dan bimbingan

4. Tanggal 24 Januari 2022

Pengobatan gratis

5. Tanggal 25 Januari 2022

Gotong royong

6. Tanggal 26 Januari 2022

Melakukan musyawarah masyarakat desa (MMD)

7. Tanggal 27 Januari 2022

Bimbingan laporan

8. Tanggal 28 Januari 2022

Pengesahan laporan

9. Tanggal 29 Januari 2022

Penutupan
BAB II

URAIAN TEORI PRAKTIK BELAJAR LAPANGAN

KEBIDANAN KOMUNITAS

2.1. Pengertian Kebidanan Komunitas

a. Kebidanan adalah ilmu yang mempelajari tentang kehamilan, persalinan,

dan kala nifas serta kembalinya alat reproduksi ke keadaan normal (Ida

Gde, 2010).

b. Kebidanan adalah subsistem pelayanan kesehatan hasil pendidikan dan

penelitian yang melandasi praktik (Safruddin & Hamidah, 2010).


c. Kebidanan adalah ilmu yang mempelajari tentang berbagai aspek alat

reproduksi yang sedang hamil, sejak saat konsepsi, bersalin sampai masa

kala nifas berakhir (Manuaba, 2010).

d. Kebidanan adalah bagian integral dari sistem kesehatan dan berkaitan

dengan segala sesuatu yang menyangkut pendidikan, praktik dan kode

etik bidan dimana dalam ia proses fisiologi normal dan bukan merupakan

penyakit, walaupun pada beberapa kasus mungkin berkomplikasi sejak

awal karena kondisi tertentu atau komplikasi bisa timbul kemudian

(Abisefer, 2011).

e. Komunitas adalah masyarakat terbatas yang mempunyai persamaan nilai,

perhatian yang merupakan kelompok khusus dengan batas-batas geografis

yang jelas, dengan norma dan nilai yang telah melembaga (Rita, 2009).

Secara menyeluruh, pengertian kebidanan komunitas adalah:

Kebidanan komunitas adalah ilmu yang terbentuk dari sintesa

berbagai ilmu disiplin ilmu (multi disiplin) yang terkait dengan pelayanan

kebidanan untuk memberikan pelayanan pendeteksian keadaan abnormal

pada ibu dan anak, dan melaksanakan konseling dan pendidikan

kesehatan terhadap individu, keluarga dan sekelompok orang yang berada

disituasi konstitusi.

2.2 Pengertian Manajemen Kebidanan

Manajemen menurut Dr. J. Syahlan, SKM adalah metode yang digunakan

oleh bidan dalam menentukan dan mencari langkah-langkah pemecahan

masalah serta melakukan tindakan untuk menyelamatkan pasiennya dari

gangguan kesehatan.
Manajemen kebidanan adalah proses pemecahan masalah yang digunakan

sebagai metodeuntuk mengorganisasi pikiran tindakan berdasarkan teori

ilmiah temuan, serta keterampilan dalam rangkaian atau tahapan yang logis

untuk mengambil suatu keputusan yang terfokus pada pasien (Susistyawati,

2009).

2.2. Pengertian Masyarakat dan Ciri-ciri Masyarakat

Pengertian masyarakat menurut beberapa ahli:

a. Gillin & GILLIN

Masyarakat adalah kelompok manusia yang mempunyai kebiasaan,

tradisi, sikap, dan perasaan persatuan yang diikat oleh kesamaan.

b. Harold J. Laski

Suatu kelompok manusia yang hidup dan bekerja sama untuk mencapai

terkabulnya keinginan-keinginan mereka bersama.

c. Selo Soemardjan

Masyarakat adalah orang-orang yang hidup bersama dan menghasilkan

kebudayaan.

d. Mansur Fakih

Masyarakat adalah sebuah sistem yang terdiri atas bagian-bagian yang

saling berkaitan dan masing-masing bagian secara terus menerus mencari

keseimbangan dan harmoni.

e. Koendjaraningrat

Masyarakat adalah sekumpulan manusia yang saling berintekrasi menurut

suatu sistem adat istiadat tertentu yang bersifat kontiniu dan terkait oleh

suatu rasa dan identitas bersama.


2.2.1. Masyarakat Desa

a. Hubungan keluarga dan masyarakat sangat kuat.

b. Hubungan didasarkan kepada adat istiadat yang sangat kuat

sebagai organisasi sosial.

c. Percaya pada kekuatan-kekuatan gaib.

d. Tingkat buta huruf relatif tinggi.

e. Berlaku hukum tidak tertulis yang intinya diketahui dan dipahami

oleh setiap orang.

f. Tidak ada lembaga khusus di bidang teknologi dan keterampilan

diwariskan oleh orang tua langsung kepada keturunannya.

g. Sistem ekonomi sebagian besar ditujukan untuk memenuhi

kebutuhan lainnya dan uang berperan sangat terbatas.

h. Semangat gotong royong dalam bidang sosial dan ekonomi sangat

kecil.

2.2.2. Masyarakat Madya

a. Hubungan keluarga masih tetap kuat, dan hubungan

kemasyarakatan mulai mengendor.

b. Adat istiadat masih dihormati dan sikap masyarakat mulai terbuka

dari pengaruh luar.

c. Timbul rasionalitas pada cara berfikir, sehingga kepercayaan

terhadap kekuatan-kekuatan gaibmulai berkurang dan akan timbul

kembali apabila telah kehabisan akal.

d. Timbul lembaga pendidikan normal dalam masyarakat terutama

pendidikan dasar dan menengah.


e. Tingkat buta huruf sudah mulai berkurang.

f. Hukum tertulis mulai mendampingi hukum yang tidak tertulis.

g. Ekonomi masyarakat lebih banyak mengarah kepada produksi

pasaran, sehingga menimbulkan differensiasi dalam srtuktur

masyarakat karena utang semakin meningkat.

h. Gotong royong tradisional tinggal untuk keperluan sosial

dikalangan keluarga dan tetangga. Dan kegiatan-kegiatan umum

lainnya berdasarkan upah.

2.2.3. Masyarakat Modern

a. Hubungan antara manusia didasarkan atas kepentingan-

kepentingan pribadi.

b. Hubungan antara masyarakat dilakukan secara terbuka dalam

suasana saling mempengaruhi.

c. Kepercayaan masyarakat yang kuat terhadap manfaat ilmu

pengetahuan dan teknologi sebagi sarana untuk meningkatakan

kesejahteraan masyarakat.

d. Strata masyarakat yang kuat terhadap manfaat.

Ciri-ciri masyarakat berdasarkan pengertiannya dapat disimpulkan

sebagai berikut :

- Interaksi antara sesama masyarakat anggota masyarakat

- Menempati wilayah sebagai batas-batas tertentu

- Saling tergantung satu dengan yang lain

- Memiliki adat-istiadat tertentu/kebudayaan

- Memiliki identitas bersama


2.3. Pengertian Sehat

a. Menurut Kamus bahasa indonesia

Sehat adalah suatu keadaan/kondisi seluruh badan serta bagian-bagiannya

terbebas dari sakit.

b. Undang-Undang Kesehatan No. 23 tahun 1992

Sehat adalah keadaan sejahtera dari badan, jiwa dan sosial yang

memungkinkan seseorang dapat hidup secara sosial dan ekonomis.

c. World Health Organization (WHO)

Sehat adalah keadaan yang sempurna baik fisik, mental maupun sosial,

tidak hanya terbebas dari penyakit atau kelemahan/cacat.

2.4. Pengertian Sakit

a. Sakit adalah suatu keadaan yang tidak menyenangkan yang menimpa

seseorang sehingga menimbulkan gangguan aktivitas sehari-hari baik itu

dalam aktivitas jasmani, rohani dan sosial (Perkins, 1992).

b. Sakit adalah gangguan dalam fungsi normal individu sebagi totalitas

termasuk keadaan organisme sebagai sistem biologis dan penyesuaian

sosialnya (Permons, 1972).

c. Sakit adalah suatu keadaan dari badan atau sebagian dari organ badan

dimana fungsinya terganggu atau menyimpang (Oxford English

Dictionary)

2.6 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kesehatan

a. Lingkungan

Lingkungan sangat bervariasi umumnya digolongkan menjadi 3 kategori

yang hubungan aspek fisik, misalnya sampah, air, udara, tanah, iklim,
perumahan dan sebagainya. Sedangkan lingkungan sosial merupakan hasil

interaksi antara manusia dengan manusia lainnya, seperti : kebudayaan,

pendidikan, ekonomi dan sebagainya.

b. Pelayanan kesehatan

Pelayanan kesehatan merupakan faktor ketiga yang mempengaruhi

derajatkesehatan masyarakat, karena keberadaan fasilitas kesehatan

sangatmenentukan dalam upaya pemulihan kesehatan, pencegahan

terhadappenyakit, pengobatan dan keperawatan, serta kelompok dan

masyarakat yang memerlukan pelayanan kesehatan.

Ketersediaan fasilitas kesehatan di pengaruhi oleh :

1. Lokasi, apakah dapat dijangkau masyarakat atau tidak

2. Tenaga kesehatan yang memberikan pelayanan

3. Informasi dan motivasi masyarakat untuk mendatangi fasilitas dalam

memperoleh pelayanan kesehatan itu sendiri apakah sesuai dengan

kebutuhan masyarakat yang memerlukannya.

c. Keturunan

Faktor keturunan merupakan faktor yang telah ada dalam diri manusia

yang dibawa sejak lahir.

d. Perilaku

Perilaku merupakan faktor kedua mempengaruhi derajat kesehatan

masyarakat seperti olahraga, keadaan emosi, dan istirahat. Disamping itu

juga dipengaruhi oleh kebiasaan, adat istiadat, kepercayaan, pendidikan,

sosial ekonomi dan perilaku-perilaku lainnya yang melekat pada dirinya.

2.7 Peningkatan Dan Pemantapan Upaya Kesehatan Masyarakat


Tujuan dari peningkatan dan pemantapan upaya kesehatan adalah

penyelenggaraan yang bermutu, merata dan terjangkau oleh masyarakat

secara merata. Upaya pelaksanaan kesehatan masyarakat dimantapkan upaya

penyelenggaraan, upaya menyeluruh dan terpadu.

Fungsi puskesmas selalu ditingkatkan sebagai pusat pembangunan

kesehatan yang mengembangkan dan membina kesehatan masyarakat serta

menyelenggarakan pelayanan kesehatan kepada masyarakat.

1. Dalam melaksanakan dan mengembangkan upaya kesehatan masyarakat di

utamakan upaya peningkatan kesehatan ibu dan anak serta

penanggulangan diare dan gangguan kesehatan yang banyak diderita.

2. Masyarakat mempunyai peran penting dalam penyelenggaraan upaya

kesehatan, pembinaan upaya untuk meningkatkan kemampuan masyarakat

menolong dirinya sendiri, berpartisipasi dan berswasembada dibidang

pendekatan, pembangunan kesehatan masyarakat desa yang merupakan

kegiatan komunikasi informasi dan edukasi yang dikenal sebagai

pendekatan edukatif yang diselenggaakan terutama melalui puskesmas.

3. Rujukan upaya kesehatan bersifat vertikal dan horizontal serta timbal balik

dan ditingkatkan melalui :

Sarana fasilitas pelayanan kesehatan masyarakat :

1. Rumah sakit

Rumah sakit adalah suatu lembaga yang menyelenggarakan dan

memberikan pelayanan umumnya terhadap penyelenggaraan kegiatan

kesehatan secara preventif, promotif, kuratif, dan rehabilitatif.

2. Puskesmas
Puskesmas adalah suatu satuan organisasi kesehatan fungsional yang

merupakan pusat pengembangan kesehatan masyarakat yang juga

membina peran serta masyarakat disamping memberikan pelayanan

secara menyeluruh dan terpadu kepada masyarakat diwilayah kerjanya

dalam kegiatan pokok.

3. Poli klinik

Poli klinik merupakan sarana pelayanan kesehatan yang biasanya

dilakukan di rumah sakit dan pada zaman sekarang dalam rangka

pencapaian / mencakup kesehatan, pemerintah menggalakkan suatu

program pos pelayanan terpadu yaitu dari rakyat untuk rakyat.

4. Posyandu

Posyandu adalah suatu forum komunikasi ahli teknologi dan pelayanan

strategi dalam mengembangkan sumber daya sejak dini. Posyandu

adalah pusat pelayanan KB dan kesehatan yang dikelola dan

diselenggarakan untuk dan oleh masyarakat dengan dukungan teknis

dan petugas kesehatan dalam rangka pencapaian NKKBS.

2.8. Masalah Kesehatan Lingkungan

1. Keadaan lingkungan fisik dan biologi yang belum memadai.

2. Sebagai penduduk yang menikmati air bersih dan fasilitas kesehatan

lingkungan.

3. Pembinaan programpeningkatan lingkungan belum belajar seperti yang

diharapkan.
BAB III

GAMBARAN UMUM LOKASI

3.1. Pengkajian

3.1.1. Keadaan Geografis dan Demografi

Dilihat dari keadaan geografis letak wilayah Desa pasar hutabargot

berada pada dataran rendah.

A. Data Geografis Desa pasar hutabargot

a. Kepala Desa : H. Syarif Husin

b. Batas Wilayah Desa Pasar Hutabargot

1. SebelahTimur:Berbatasan dengan Desa Adianjior, dan

gunung manaon

2. Sebelah Selatan:Berbatasan dengan Desa Barbaran

(kecamatan panyabungan barat)


3. Sebelah Barat : Beratasan dengan Desa Hutabargot

lombang

4. Sebelah Utara :Berbatasan dengan Desa Huta naingkan,

dan hutarimbaru

5.Kondisi Tanah : Dataran Rendah

6.Transportasi

1. Jaringan Transportasi : Darat

2. Sarana Transportasi

a. Roda dua/ sepeda motor : Ada

b. Mobil : Ada

c. Mobil angkutan umum : Ada

B. Data Demografi Desa Pasar Hutabargot

a. Jumlah Penduduk : 602

b. Jumlahkepala Keluarga :151 KK

c. Tipe Masyarakat :Agraria

d. Derajat Kesehatan Masyarakat

1. Fasilitas kesehatan

a. Pustu : 1 buah

1. Tenaga kesehatan

a. Bidan : 1 orang

b. Perawat :-

c. Kader : 5 orang
e. Faktor sosial budaya

1. Fasilitas Sosial/Pendidikan

a. TK : 1 buah

b. SD : 1 buah

c. Madrasah : 1 buah

2. Fasilitas Umum

a. Pasar : 1 buah (Non aktif)

b. Mesjid : 2 buah

c. Mushalla : 3 buah

d. LapanganOlahraga : 1 buah

3. Organisasi/Lembaga Sosial Masyarakat

a. LKMD/Wirid : Ada

b. Karang Taruna/Remaja Mesjid : Ada

4. Agama : 100% Islam

5. Suku Bangsa : 100 % Mandailing

3.1.2 Pengumpulan Data

Pengumpulan data adalah kegiatan yang dilakukan untuk

mengumpulkan data yang dibutuhkan. Adapun tujuan pengumpulan data

adalah:

1. Untuk mengetahui prioritas masalah dalam Desa.

2. Untuk memperolah data yang nyata dari Desa.

3. Untuk menciptakan hubungan baik antara kelurga dan masyarakat.

4. Untuk mencari solusi dari masalah yang ditemukan dalam Desa.


5. Untuk menciptakan komunikasi yang baik dan mampu

mengembangkan/ menerapkan teori yang telah diterima dalam Desa

3.2 Pengolahan Data

Setelah dilakukan pengumpulan data selama 4 hari, kemudian penulis melakukan

pengolahan data dengan hasil sebagai berikut :

I. DATA UMUM PENDUDUK

1) Tabel Distribusi Frekwensi Penduduk Berdasarkan Umur

No Usia Laki-laki Perempuan N %

n % N %

1. < 1 Tahun 4 1 5 2 9 1

2. 1 – 5 Tahun 38 13 13 4 51 8

3. 6 – 11 Tahun 37 12 49 16 86 14

4. 12 – 19 Tahun 57 19 50 17 107 18

5. 20 – 45 Tahun 103 34 110 36 213 35

6. > 45 Tahun 61 20 75 25 136 23

Total 300 100% 302 100% 602 100%

Analisa Data : Dari tabel diatas diketahui mayoritas penduduk Desa Pasar

Hutabargot adalah laki-laki berusia 20-45 tahun sebanyak 103 orang (34%) dan

perempuan berusia 20-45 tahun sebanyak 110 orang (36%), sedangkan minoritas

laki-laki berusia < 1 tahun sebanyak 4 orang (1%) dan perempuan berusia <1

tahun sebanyak 5 orang (2%).

2). Tabel Distribusi Frekwensi Penduduk Berdasarkan Agama

No Agama N %

1. Islam 602 100


2. Katolik

3. Protestan

4. Hindu

5. Budha

Total 602 100

Analisa Data : Dari tabel diatas diketahui seluruh penduduk Desa Pasar

Hutabargot beragama islam berjumlah orang (100%).

1.Tabel Distribusi Frekwensi Penduduk Berdasarkan Suku

No Suku N %

1. Mandailing 602 100

2. Batak

3. Jawa

4. Melayu

5. Minang

6. Nias

Total 602 100

Analisa Data : Dari tabel diatas diketahui seluruh penduduk Desa Pasar

Hutabargot bersuku Mandailing berjumlah 602orang (100%).

2) Tabel Distribusi Frekwensi Penduduk Berdasarkan Pendidikan

No Pendidikan N %

1. Belum Sekolah 106 18

2. TK 15 2

3. SD 85 14
4. SMP 56 9

5. SMA 40 8

6. Perguruan Tinggi 26 4

7. Tidak Sekolah - -

8 Lulus SD 108 18

9.. Lulus SMP 51 8

10. Lulus SMA 115 19

Total 602 100

Analisa Data : Dari tabel diatas diketahui mayoritas tingkat pendidikan

penduduk Desa Pasar Hutabargot adalah SMA sebanyak 115 orang (19 %),

sedangkan minoritas adalah TK sebanyak15 orang (2%).

3) Tabel Distribusi Frekwensi Penduduk Berdasarkan Pekerjaan

No Pekerjaan N %

1. Petani 139 66

2. Wiraswasta 55 26

3. PNS 4 2

4. Pegawai Swasta 13 6

Total 211 100

Analisa Data : Dari tabel diatas mayoritas penduduk Desa Pasar Hutabargot

bekerja sebagai petani sebanyak 139 orang (66%), sedangkan minoritasnya

adalah PNS sebanyak4 orang (2%).

4) Tabel Distribusi Frekwensi Penduduk Berdasarkan Penghasilan


No Pekerjaan N %

1. < Rp. 1.000.000 85 56

2. Rp. 1.000.000 s/d Rp. 2.000.000 54 36

3. >Rp. 2.000.000 12 8

Total 151 100

Analisa Data : Dari tabel diatas mayoritas penduduk Desa Pasar Hutabargot

berdasarkan tingkat penghasilan adalah <Rp. 1.000.000 sebanyak 85 KK

(56%), sedangkan minoritasnya yaituRp. 2.000.000 sebanyak 12 KK (8%).

II. STATUS KESEHATAN PENDUDUK

1. Tabel Distribusi Frekwensi Penduduk Berdasarkan Jumlah Kematian

No Umur N %

1. < 1 tahun - -

2. 1-5 tahun - -

3. 6-11 tahun - -

4. 12-19 tahun - -

5. 20-45 tahun - -

6. > 45 tahun 1 100

Total 1 100
Analisa Data : Dari tabel diatasmayoritas frekuensi penduduk Desa Pasar

Hutabargot berdasarkan jumlah kematian<45 tahun yaitu 1 orang(100%).

Tabel Distribusi Frekwensi Penduduk Berdasarkan Angka Kesakitan

No Jenis Penyakit N %

1. ISPA 5 11

2. Diare 1 2

3. Hepatitis 2 4

4. Disentri - -

5. Malaria 1 2

6. Hipertensi 1 2

7. Cacingan 1 2

8. Jantung - -

9. TBC - -

10. Polio - -

11. Campak - -

12. Tetanus - -

13. Anemia -

14. Penyakit Kulit - -

15. Demam 20 43

16. Diabetes Melitus 1 2

17. Lainnya 14 3

Total 46 100
Analisa Data : Dari tabel diatas mayoritas penduduk Desa Pasar Hutabargot

berdasarkan jumlah kesakitan yang mengalamipenyakitDemam sebanyak

20orang (43%), sedangkan minoritasnya adalah diare, malaria, hipertensi,

cacingan, dan diabetes melitus sebanyak 1 orang (2%).

III. KEADAAN LINGKUNGAN/PERUMAHAN PENDUDUK

1. Tabel Distribusi Frekwensi Sumber Air Yang Digunakan

No Sumber Air Yang Digunakan N %

1. PDAM - -

2. Air Hujan - -

3. Sungai 32 21

4. Sumur Gali 102 68

5. Sumur Pompa 14 9

6. Lain-lain 3 2

Total 151 100

Analisa Data : Dari tabel diatas penduduk Desa Pasar Hutabargot mayoritas

menggunakan sumber air yang bersumber dari sumur gali sebanyak 102 KK

(68%), minoritas menggunakansumber air dari lain-lain sebanyak 3 KK (2%)

2. Tabel Distribusi Frekwensi Kondisi Air Yang Digunakan

No Pekerjaan N %

1. Baik (tidak berwarna, tidak 109 72

berbau, tidak berasa, tidak

2. keruh)

Jelek (berwarna, berbau, berasa, 42 28


keruh)

Total 151 100

Analisa Data : Dari tabel diatas mayoritas penduduk Desa Pasar Hutabargot

dengan kondisi air yang digunakan adalah baik sebanyak 109 KK (72%),

sedangkan minoritasnya kondisi air yang digunakan adalah jelek sebanyak 42

KK (28%).

3. Tabel Distribusi Frekwensi Tempat BAB

No Tempat BAB N %

1. Sungai 57 38

2. WC Cemplung Terbuka 20 13

3. WC Cemplung Tertutup 74 49

4. WC Umum - -

5. Sembarangan Tempat - -

Total 151 100

Analisa Data : Dari tabel diatas mayoritas penduduk Desa Pasar Hutabargot

yang BAB di WC cemplung tertutupsebanyak 74 KK (49%), sedangkan

minoritasnya yang di wc cemplung terbuka sebanyak 20KK (13%).

4. Tabel Distribusi Frekwensi Jarak Sumber Air Dengan Septic Tank

No Jarak Sumber Air N %

1. < 10 cm

2. > 10 cm

3. Sama dengan 15 meter

4. Sama dengan 10 meter


Total

Analisa Data : Dari tabel diatas mayoritas penduduk Desa Pasar Hutabargot

memiliki jarak antara sumber air dengan septic tank yaitu samadengan 15meter

sebanyak KK (%), sedangkan minoritasnya adalah sama dengan ≤ 10 Meter

dengan jumlah KK (%).

5. Tabel Distribusi Frekwensi Tempat Penampungan Air

No Tempat Penampungan Air N %

1. Ada

2. Tidak ada

Total

Analisa Data : Dari tabel diatas mayoritas penduduk Desa Pasar Hutabargot

yaitu mempunyai tempat penampungan air sebanyak KK (%),

sedangkanpendudukdesa Hutabargot yang

tidakmempunyaitempatpenanpungan air yaitu sebanyak kk (%)

6. Tabel Distribusi Frekwensi Menguras/Membersihkan Tempat

Penampungan Air

No Menguras/Membersihkan Tempat N %

Penampungan Air

1. Setiap hari

2. 3 x seminggu

3. 1 x seminggu

4. Bila Perlu
Total

Analisa Data : Dari tabel diatas mayoritas penduduk Desa Pasar Hutabargot

yaitu menguras / membersihkan tempat penampungan air Bilaperlu sebanyak

KK ( %), sedangkan minoritasnya yaitu setiaphari sebanyak KK (%).

7. Tabel Distribusi Frekwensi Tempat Penampungan Sampah

No Tempat Penampungan Sampah N %

1. Selokan/Sungai 34 23

2. Tempat Sampah 15 10

3. Dibiarkan di tempat terbuka 1 1

4. Dibakar 101 67

5. Lain-lain - -

Total 151 100

Analisa Data :Dari tabel diatas mayoritas penduduk Desa Pasar Hutabargot

tempat pembuangan sampahnya dibakar sebanyak 101 KK (67%), sedangkan

minoritasnya tempat pembuangan sampahnya dibiarkan ditempat terbuka

sebanyak 1 KK (1%)

8. Tabel Distribusi Frekwensi Tempat Penampungan Air Limbah

No Tempat Penampungan Air Limbah N %

1. Selokan/sungai di sekitar rumah 131 87

2. SPAL tertutup 20 13

3. SPAL terbuka - -

Total 151 100


Analisa Data : Dari tabel diatas mayoritas penduduk Desa Pasar Hutabargot

tempat pembuangan Air Limbahnya yaitu di selokan/sungai di sekitar rumah

sebanyak 131 KK (87%), sedangkan minoritasnya yaitu SPAL

Terbukasebanyak 20KK (13%).

9. Tabel Distribusi Frekwensi Pencahayaan Di Siang Hari

No Pencahayaan Rumah Di Siang Hari N %

1. Gelap

2. Terang

3. Remang-remang

4. Lain-lain

Total

Analisa Data : Dari tabel diatas mayoritas penduduk Desa Pasar Hutabargot

Pencahayaan rumah di Siang Hari yaitu Terang sebanyak KK (%),

sedangkanminoritaspendudukdesapasar hutabargot pencahayaanrumahgelap di

sianghari KK (%)

10. Tabel Distribusi Frekwensi Sumber Pencahayaan

No Sumber Penerangan n %

1. PLN 151 100

2. Lampu Teplok - -

3. Lilin - -

4. Lain-lain - -

Total 151 100

Analisa Data : Dari tabel diatas mayoritas penduduk Desa Pasar Hutabargot

sumberPeneranganberasaldari PLN151KK (100%),


11. Tabel Distribusi Frekwensi Jarak Rumah Ke Fasilitas Kesehatan

No Jarak Rumah Ke Fasilitas Kesehatan N %

1. < 3 km 151 100

2. > 3 km - -

Total 151 100

Analisadata : Dari table di atasmayoritaspenduduk Desa Pasar Hutabargot

jarakrumahkefasilitas kesehatansekitar≤ 3 km sebanyak 151 KK (100%)

12. Tabel Distribusi Frekwensi Informasi Kesehatan Yang Didapatkan

No Informasi Kesehatan Yang Didapatkan N %

1. Petugas Kesehatan 151 100

2. Koran/Majalah -- -

3. Radio - -

4. Televisi - -

5. Lain-lain - -

Total 151 100

Analisa Data :Berdasarkantabel di atasmayoritaspenduduk Desa Pasar

Hutabargot informasikesehatan yang di dapatkandaripetugaskesehatan

sebanyak 151 KK (100%)

IV. KESEHATAN REPRODUKSI

A. IBU HAMIL

1. Tabel Distribusi Frekwensi Jumlah Kehamilan

No Jumlah Kehamilan N %
1. Ya 6 100

2. Tidak - -

Total 6 100

Analisa Data :berdasarkantabel di atasmayoritaspenduduk Desa Pasar

Hutabargot yang sedanghamil sebanyak 6 jiwa (100%)

2. Tabel Distribusi Frekwensi Kehamilan Yang Keberapa

No Kehamilan Ke N %

1. 1 2 33

2. 2 - -

3. 3-5 3 50

4. >5 1 17

Total 6 100

Analisa Data :berdasarkantabel di atasmayoritaspendudukDesa Pasar

Hutabargot yang frekuensikehamilan ke 3-5 sebanyak 3 jiwa (50%),

sedangakan minoritasnya kehamilan ke >5 sebanyak 1 orang (50%).

3. Tabel Distribusi Frekwensi Usia Kehamilan

No Usia Kehamilan Ibu N %

1. Trimester I - -

2. Trimester II 3 50

3. Trimester III 3 50

Total 6 100
Analisa Data :Berdasarkan tabeldiatasmayoritaspenduduk Desa Pasar

Hutabargot frekuensi usiakehamilan ibu trimester II sebanyak 3 orang (50%)

dan trimester ke III sebanyak 3 orang (50%)

4. Tabel Distribusi Frekwensi Sudah Memeriksakan Kehamilan

No Ibu Sudah Memeriksakan Kehamilan N %

1. Belum

2. Sudah (Tidak Sesuai Standar)

3. Sudah (Sesuai Standar)

Total

Analisa Data :berdasarkan tabel di atasmayoritaspenduduk Desa Pasar

Hutabargot ibuhamil yang sudahmemeriksakankehamilannya sebanyak orang

(100%)

5. Tabel Distribusi Frekwensi Tempat Memeriksakan Kehamilan

No Tempat Memeriksakan Kehamilan N %

1. Klinik Bidan 4 67

2. Puskesmas 2 33

3. Rumah Sakit - -

4. Dukun - -

Total 6 100

Analisa Data :Berdasarkan tabele di atasmayoritaspendudukDesa Pasar

Hutabargot yang tempatmemeriksakankehamilannya di klinikbidan sebanyak 4

orang (67%), sedangkan minoritasnya di puskesmas sebanyak 2 orang (33%).


6. Tabel Distribusi Frekwensi Riwayat Kehamilan

No Riwayat Kehamilan N %

1. Bermasalah dengan muntah-muntah - -

2. Bermasalah dengan pendarahan - -

3. Bermasalah dengan anorexia - -

4. Tanpa masalah 6 100

Total 6 100

Analisa Data :Berdasarkan tabel di atasmayoritaspenduduk Desa Pasar

Hutabargot yang riwayatkehamilannyatanpamasalah sebanyak 6 orang (100%).

7. Tabel Distribusi Frekwensi Pelayanan Didapatkan Ketika Memeriksa

Kehamilan

No Pelayanan Didapatkan Ketika Memeriksa N %

Kehamilan

1. Belum

2. Sudah (Tidak sesuai standar)

3. Sudah (Sesuai standar)

Total

Analisa Data: Berdasarkan tabel di atasmayoritaspenduduk Desa Pasar

Hutabargot yang
sudahsesuaistandarpelayanankesehatanketikamemeriksakehamilansebanyak

orang (100%

8. Tabel Distribusi Frekwensi Yang Direncanakan Untuk Menolong

Persalinan

No Siapa Yang Direncanakan Untuk N %

Menolong Persalinan

1. Dokter - -

2. Bidan 6 100

3. Perawat - -

4. Dukun - -

Total 6 100

Analisa Data: Berdasarkan tabel di atasmayoritaspenduduk Desa Pasar

Hutabargot mayoritassemua di tolong oleh Bidan pada saat persalinan 6 orang

(100%)

9. Tabel Distribusi Frekwensi Waktu Ibu Memeriksakan Kehamilan

No Ibu Memeriksakan Kehamilan N %

1. Tidak Tahu - -

2. Menjelang Persalinan - -

3. Sesering Mungkin 6 100

4. Trimester I 1x, Trimester II 1x, Trimester III - -


2x, dan bila ada keluhan

5. Sedini mungkin sejak ada tanda kehamilan - -

Total 6 100

Analisa Data: Berdasarkantabel di atas ibu memeriksakankehamilannya

sesering mungkin sebanyak6 orang (100%).

10. Tabel Distribusi Frekwensi Tujuan Pemeriksaan Kehamilan

No Tujuan Pemeriksaan Kehamilan N %

1. Untuk menjalin hubungan baik dengan

2. penolong

3. Mengatasi masalah/keluhan

Mengetahui keadaan kesehatan ibu dan janin

Total

Analisa Data: Berdasarkantabel di atas yang mengetahuikeadaankesehatanibu

dan janinsebanyak orang (100%).

11. Tabel Distribusi Frekwensi Tujuan Pengetahuan Ibu Mengenai

Tanda-Tanda Bahaya Kehamilan

No Tanda-Tanda Bahaya Dalam Kehamilan N %

1. Tidak tahu

2. Kurang tahu

3. Tahu

Total
Analisa Data: Berdasarkantabel di atastentangpengetahuanibumengenaitanda-

tandabahayakehamilan yang tahusebanyak orang (100%).

12. Tabel Distribusi Frekwensi Kebiasaan Tertentu Yang Dilakukan Ibu

Selama Kehamilan

No Kebiasaan Tertentu Yang Dilakukan Ibu N %

Selama Kehamilan

1. Merokok - -

2. Minum-minuman keras - -

3. Makan sirih - -

4. Dan lain-lain - -

Total - -

13. Tabel Distribusi Frekwensi Makanan Yang Dikonsumsi Setiap Hari

No Makanan Yang Dikonsumsi Setiap Hari N %

1. 4 sehat 5 sempurna - -

2. 1 sehat - -

3. Makanan pokok, lauk, dan sayur 2 100

4. Makanan pokok dan lauk - -

5. Makanan pokok dan sayur - -

Total 2 100

Analisa Data; Berdasarkantabel di atasmakanan yang di

konsumsisetiapharimakananpokok, lauk dan sayur sebanyak 2 orang (100%)


14. Tabel Distribusi Frekwensi Jumlah Makanan Ibu Setiap Hari

No Frekwensi Jumlah Makanan Ibu N %

1. 1 kali sehari - -

2. 1 kali sehari - -

3. 3kali sehari 2 100

4. > 3 kali sehari - -

Total

Analisa data: Berdasarkanjumlahmakananibusetiapharimakan 3 kali

seharisebanyak 2orang (100%).

B. IBU BERSALIN

1. Tabel Distribusi Frekwensi Penolong Persalinan Terakhir

No Penolong Persalinan Terakhir N %

1. Dokter - -

2. Bidan 2 100

3. Perawat - -

4. Dukun - -

Total 2 100

Analisa data: Berdasarkanpenolongpersalinanterakhir di tolong oleh

Bidansebanyak 2orang (100%).

2. Tabel Distribusi Frekwensi Pengetahuan Ibu Tentang Tanda-Tanda

Mulainya Persalinan
No Tanda-Tanda Mulainya Persalinan N %

1. Tidak tahu - -

2. Kurang tahu - -

3. Tahu 2 100

Total 2 100

Analisa data: Berdasarkan data di atasibu yang tahutentangtanda-

tandamulainyabersalin ada 2 orang (100%).

3. Tabel Distribusi Frekwensi Keluhan Yang Dialami Ibu Saat Persalinan

No Kapan Pertama Kali Ibu Menyusui Bayi N %

1. Setelah ASI keluar - -

2. > 30 menit setelah bayi lahir - -

3. Segera setelah bayi lahir 2 100

Total 2 100

Analisa data: Berdasarkan data di ataskeluhan yang dialamiibusaatpersalinan

ada 2 orang (100%)

4. Tabel Distribusi Frekwensi Keluhan Yang Dialami Ibu Saat Persalinan

No Keluhan Yang Dialami Ibu Saat N %

Persalinan

1. PPH - -

2. Partus lama - -

3. Partus dengan letak sungsang - -

4. Plasenta test - -
Total - -

C. IBU NIFAS

1. Tabel Distribusi Frekwensi Pemeriksaan Kesehatan Setelah

Melahirkan

No Pernah Memeriksakan Kesehatan Setelah N %

Melahirkan

1. Tidak pernah - -

2. Pernah (tidak sesuai standar) - -

3. Pernah (sesuai standar) - -

Total - -

2. Tabel Distribusi Frekwensi Kapan Ibu Membersihkan Daerah

Kemaluan

No Kapan Ibu Membersihkan Daerah N %

Kemaluan

1. Setiap mandi - -

2. Setiap BAK - -

3. Kapan perlu - -

Total - -

3. Tabel Distribusi Frekwensi Lama Ibu Beristirahat Setiap Harinya


No Lama Ibu Beristirahat Setiap Harinya N %

1. < 8 jam - -

2. > 8 jam - -

Total - -

4. Tabel Distribusi Frekwensi Penambahan Makanan Selama Masa Nifas

No Penambahan Makanan Selama Masa N %

Nifas

1. Tidak ada - -

2. Ada penambahan porsi - -

3. Ada penambahan jenis makanan - -

4. Ada penambahan porsi dan jenis makanan - -

Total - -

5. Tabel Distribusi Frekwensi Keluhan Ibu Selama Masa Nifas

No Keluhan Ibu Selama Masa Nifas N %

1. Pendarahan - -

2. Demam tinggi - -

3. Pembengkakan payudara - -

4. Tidak ada keluhan - -

Total - -
6. Tabel Distribusi Frekwensi Tempat Ibu Memeriksakan Diri Ketika

Ada Kesulitan Masa Nifas

No Tempat Ibu Memeriksakan Diri Ketika N %

Ada Kesulitan Masa Nifas

1. Klinik Bidan - -

2. Puskesmas - -

3. Rumah Sakit - -

4. Dukun - -

Total - -

D. IBU MENYUSUI (Umur bayi 0-2 Tahun)

1. Tabel Distribusi Frekwensi Menyusui Bayi

No Menyusui Bayi N %

1. Tidak - -

2. Ya, 2 kali sehari - -

3. Ya, 1 kali sehari - -

4. Ya, Kapan saja bayi ingin 4 100

Total 4 100

Analisa data berdasarkan data diatasibu yang menyusuibayinya

kapansajabayiingin sebanyak 2 orang (100%)


2. Tabel Distribusi Frekwensi Waktu Yang Diperlukan Setiap Kali

Menyusui Bayi

No Waktu Yang Diperlukan Setiap Kali N %

Menyusui Bayi

1. 10-15 menit - -

2. Sesuka bayi 4 100

Total 4 100

Analisa data berdasarkan data diataswaktu yang diperlukansetiap kali

menyusuibayi, sesukabayi sebanyak4 orang (100%)

3. Tabel Distribusi Frekwensi Perawatan Payudara Selama Menyusui

No Perawatan Payudara Selama Menyusui N %

1. Tidak Pernah - -

2. Tidak Teratur - -

3. Teratur - -

Total - -

4. Tabel Distribusi Frekwensi Pengetahuan Ibu Tentang Keuntungan ASI

No Keuntungan ASI N %
1. Tidak Ada - -

2. Kurang Tahu - -

3. Tahu - -

Total

5. Tabel Distribusi Frekwensi Kesulitan Yang Dialami Saat Menyusui

No Kesulitan ASI N %

1. Tidak keluar ASI - -

2. Payudara bengkak - -

3. Bayi tidak mau menyusui - -

4. Putting susu masuk kedalam - -

5. Luka Pada Putting susu - -

Total - -

E. IBU DALAM MASA INTERVAL (Ibu Yang Berada Pada Masa Setelah

Nifas Sampai Dengan Sebelum Hamil Berikutnya)

1. Tabel Distribusi Frekwensi Anak Hidup Yang Dimiliki

No Anak Hidup Yang Dimiliki N %

1. 1 Orang - -

2. 2-3 Orang - -

3. > 3 Orang - -

Total - -

2. Tabel Distribusi Frekwensi Jumlah Anak Yang Diinginkan


No Jumlah Anak Yang Diinginkan N %

1. 1 Orang - -

2. 1 Orang - -

3. > 2 Orang - -

4. Tidak Ada - -

Total - -

3. Tabel Distribusi Frekwensi Penggunaan Cara/Alat Mencegah

Kehamilan

No Cara/Alat Untuk Mencegah Kehamilan N %

1. Tidak 44 49

2. Ya, Menggunakan Metode Ilmiah 1 1

3. Ya, Menggunakan Kondom 2 2

4. Ya, Menggunakan Pil 24 27

5. Ya, Menggunakan AKDR - -


6. Ya, Menggunakan MOP 18 21

7. Ya, Menggunakan MOW

Total 89 100

Analisa Data : Dari tabel diatas diketahui Mayoritas penduduk Desa Pasar

Hutabargot yang tidak menggunakan cara/alat pencegah kehamilan sebanyak

44 orang (49%), sedangkan Minoritasnya menggunakan metode ilmiah

sebanyak 1 orang (1%).

4. Tabel Distribusi Frekwensi Keluhan Selama Menggunakan Cara/Alat

Kontrasepsi

No Keluhan Selama Menggunakan Cara/Alat N %

Kontrasepsi

1. Ada - -

2. Tidak - -

Total - -

5. Tabel Distribusi Frekwensi Upaya Yang Dilakukan Untuk Mengatasi

Keluhan

No Upaya Yang Dilakukan Untuk Mengatasi N %

Keluhan

1. Mengatasi dengan cara sendiri - -


2. Memeriksakan diri ketenaga kesehatan - -

Total - -

6. Tabel Distribusi Frekwensi Alasan Tidak Menggunakan Cara/Alat

Untuk Mencegah Kehamilan

No Tidak Menggunakan Cara/Alat Untuk N %

Mencegah Kehamilan

1. Dilarang - -

2. Takut akan efek samping - -

3. Tidak terjangkau karena mahal - -

4. Ingin punya anak lagi - -

Total - -

F. BAYI

1. Tabel Distribusi Frekwensi Usia Bayi

No Usia Bayi N %

1. 0 – 28 hari 2 17

2. > 28 hari – 12 bulan 10 83

Total 12 100

Analisa Data : Dari tabel diatas diketahui Mayoritas penduduk Desa Pasar

Hutabargot usia bayi >28 hari – 12 bulan sebanyak 10 orang (83%),

sedangkan minoritasnya usia bayi 0-28 hari sebanyak 2 orang (17%).


2. Tabel Distribusi Frekwensi Hasil Pengukuran Antropometri BBL, (BB,

TB, LIKA)

No Hasil Pengukuran Antropometri BBL, N %

(BB, TB, LIKA)

1. Normal - -

2. Abnormal - -

Total - -

3. Tabel Distribusi Frekwensi Makanan Dan Minuman Bayi Sebelum

Umur 6 Bulan

No Makanan Dan Minuman Bayi Sebelum N %

Umur 6 Bulan

1. ASI - -

2. PASI - -

3. Air Tajin - -

Total - -

4. Tabel Distribusi Frekwensi Kapan Ibu Memberikan Makanan

Tambahan Selain ASI Kepada Bayi

No Kapan Ibu Memberikan Makanan N %

Tambahan Selain ASI Kepada Bayi

1. Sejak Lahir - -

2. Usia 6 Bulan - -

3. Tidak Diberikan - -
Total - -

5. Tabel Distribusi Frekwensi Makanan Tambahan Yang Pertama Kali

Ibu Berikan

No Makanan Tambahan Yang Pertama Kali N %

Ibu Berikan

1. Bubur Saring - -

2. Air Buah - -

3. Bubur Susu - -

Total - -

G. BALITA

1. Tabel Distribusi Frekwensi Sampai Usia Berapakan Ibu Perlu

Mengetahui Perkembangan Dan Pertumbuhan Anak

No Sampai Usia Berapakah Ibu Perlu N %

Mengetahui Perkembangan Dan

Pertumbuhan Anak

1. Sampai 1 tahun - -

2. Sampai 3 tahun - -

3. Sampai 5 tahun - -

Total - -

2. Tabel Distribusi Frekwensi Membawa Anak Ke Posyandu

No Ibu Pernah Membawa Anak Ke N %


Posyandu

1. Ya, Teratur 22 46

2. Ya, Tidak Teratur 22 46

3. Tidak Pernah 4 8

Total 48 100

Analisa Data : Dari tabel diatas diketahui Mayoritas penduduk Desa Pasar

Hutabargot ibu yang membawa anak ke posyandu secarata teratur sebanyak 22

orang (46%) dan tidak teratur sebanyak 22 orang (46%), sedangkan

minoritasnya ibu tidak pernah membawa anak ke posyandu sebanyak 4 orang

(8%).

3. Tabel Distribusi Frekwensi Anak Ibu Memiliki KMS

No Anak Memiliki KMS N %

1. Ya - -

2. Tidak - -

Total - -

4. Tabel Distribusi Frekwensi Keluhan Yang Sering Dirasakan Anak

No Keluhan Yang Sering Dirasakan Anak N %

1. Demam - -

2. Diare - -

3. Batuk-batuk - -

4. Dan lain-lain - -
Total - -

H. Imunisasi (BCG, DPT, POLIO, HEPATITIS, CAMPAK)

1. Tabel Distribusi Frekwensi Pengetahuan Ibu Tentang Gunanya

Mendapatkan Imunisasi

No Pengetahuan Ibu Tentang Gunanya N %

Mendapatkan Imunisasi

1. Tidak Tahu - -

2. Kurang Tahu - -

3. Tahu - -

Total - -

2. Tabel Distribusi Frekwensi Pengetahuan Ibu Tentang Penyakit Yang

Dapat Dicegah Dengan Pemberian Imunisasi

No Penyakit Yang Dapat Dicegah Dengan N %

Pemberian Imunisasi

1. TidakTtahu - -
2. Kurang Tahu - -

3. Tahu - -

Total - -

3. Tabel Distribusi Frekwensi Imunisasi Yang Diberikan Pada Balita

No Imunisasi Yang Diberikan Pada Balita N %

1. Tidak tahu - -

2. Kurang tahu - -

3. Tahu - -

Total - -

I. REMAJA (12-19 Tahun)

1. Tabel Distribusi Frekwensi Pengetahuan Remaja Tentang Usia

Menikah Yang Sehat

No Rentang Usia Menikah Yang Sehat N %

1. Mengetahui - -

2. Tidak Mengetahui - -

Total - -
2. Tabel Distribusi Frekwensi Pengetahuan Remaja Tentang Bahaya

Wanita Hamil Dengan Usia Kurang Dari 20 Tahun

No Rentang Usia Menikah Yang Sehat N %

1. Tidak Tahu - -

2. Kurang Tahu - -

3. Tahu -
-

Total - -

3. Tabel Distribusi Frekwensi Pengetahuan Remaja Tentang Bahaya Bila

Wanita Menggugurkan Kandungan

No Bahaya Bila Wanita Menggugurkan N %

Kandungan

1. Tidak Tahu - -

2. Kurang Tahu - -

3. Tahu - -

Total - -

4. Tabel Distribusi Frekwensi Pengetahuan Remaja Tentang Penyakit

Kelamin Termasuk HIV/AIDS Dapat Menular

No Penyakit Kelamin Termasuk HIV/AIDS N %

Dapat Menular

1. Tidak Tahu - -
2. Kurang Tahu - -

3. Tahu - -

Total - -

5. Tabel Distribusi Frekwensi Pengetahuan Remaja Tentang Cara

Mencegah PMS

No Cara Mencegah PMS N %

1. Tidak Tahu - -

2. Kurang Tahu - -

3. Tahu - -

Total - -

6. Tabel Distribusi Frekwensi Mempunyai Masalah Pada Alat Kelamin

No Mempunyai Masalah Pada Alat Kelamin N %

1. Tidak Pernah - -

2. Pernah - -

Total - -

7. Tabel Distribusi Frekwensi Usaha Untuk Mengatasi Masalah Tersebut

No Usaha Untuk Mengatasi Masalah Alat N %

Kelamin
1. Berobat Ke Tenaga Kesehatan - -

2. Minum Obat Yang Dibeli Sendiri - -

3. Dibiarkan Saja - -

Total - -

J. MENOPAUSE/KLIMAKTERIUM

1. Tabel Distribusi Frekwensi Pengetahuan Ibu Tentang Tanda-Tanda

Menopause

No Tanda-Tanda Menopause N %

1. Tidak Tahu 29 56

2. Kurang Tahu 17 33

3. Tahu 6 12

Total 52 100

Analisa Data : Dari tabel diatas diketahui Mayoritas penduduk Desa Pasar

Hutabargot tidak mengetahui tentang tanda-tanda menopause sebanyak 29

orang (56%), sedangkan minoritasnya ibu mengetahui tanda-tanda menopause

sebanyak 6 orang (12%).

2. Tabel Distribusi Frekwensi Keluhan Yang Dialami Ibu Setelah

Menopause

No Keluhan Yang Dialami Ibu Setelah N %

Menopause

1. Tidak Ada - -
-

2. Ada -

Total - -

3. Tabel Distribusi Frekwensi Upaya Yang Dilakukan Untuk Mengatasi

Keluhan Tersebut

No Upaya Yang Dilakukan Untuk N %

Mengatasi Keluhan Tersebut

1. Berobat Ke Tenaga Kesehatan - -

2. Minum Obat Yang Dibeli Sendiri - -

3. Dibiarkan Saja - -

Total - -

4. Tabel Distribusi Frekwensi Penambahan Makanan Yang Mengandung

Kalsium

No Adanya Penambahan Makanan Yang N %

Mengandung Kalsium

1. Tidak Ada - -

2. Ada - -

Total - -

5. Tabel Distribusi Frekwensi Penambahan Kegiatan Olahraga

No Adanya Penambahan Kegiatan Olahraga N %


1. Tidak Ada - -

2. Ada - -

Total - -

6. Tabel Distribusi Frekwensi Penambahan Kegiatan Sosial/Keagamaan

Yang Dilakukan

No Adanya Penambahan Kegiatan N %

Sosial/Keagamaan Yang Dilakukan

1. Tidak Ada - -

2. Ada - -

Total - -

1.2 Perencanaan

a. PelaksanaanMusyawarahanggota PBL dengan Masyarakat desa dan NNB

Pasar Hutabargot

b. Penyuluhantentang

1. PHBS tentangcucitangan

2. Ostrheatritis pada lansia

3. Kespro pada remaja

4. PelaksanaanMusyawarah Masyarakat Desa (MMD)

5. PelaksanaanPengobatan Gratis

6. Pelaksanaan PHBS/ Gotong Royong

1.3 Pelaksanaan
a. Melaksanakan Musyawarah anggota PBL dengan Masyarakat desa dan

NNB

b. MemberikanPenyuluhan tentang:

1. PHBS tentang cuci tangan

2. Ostrheartritis pada lansia

3. Kespro pada remaja

4. MelaksanakanMusyawarah Masyarakat Desa (MMD)

5. MelaksanakanPengobatan Gratis

6. Melaksanakan PHBS / Gotong Rotong

3.1 Evaluasi

a. Musyawarah anggota PBL denga NNB terlaksana dengan baik.

b. Kegiatan penyuluhan terlaksanan dengan baik dan dengan respon yang

baik dari masyarakat.

c. Musyawarah masyarakat des aterlaksana dengan baik.

d. Pengobatan gratis dan gotong royong terlaksana dengan baik.


BAB IV

PEMBINAAN KESEHATAN PADA KELUARGA

BINAAN KONTRASEPSI KB SUNTIK

1. Kegiatan Pembinaan

1.1 Secara Umum


Salah satu kegiatan yang dilakukan adalah Musyawarah Masyarakat

Desa (MMD) di MDA Desa Pasar Hutabargot Kecamatan Huta Bargot

Kabupaten Mandailing Natal, didalam disajikan hasil pendapat dan

masalah yang ditemukan di masyarakat. Dengan adanya MMD ini

penulis lebih mudah melakukan kegiatan selanjutnya, termasuk

penyuluhan pada keluarga binaan.

1.2 Secara Khusus

Pelaksanaan secara khusus dilakukan dengan pembinaaan kesetiap

binaan yang dilakukan mulai tanggal 26 Januari s/d 28 Januari 2022.

Adapun pembinaan yang dilakukan secara umum adalah :

A. Keluarga Satu

a. Masalah KB Suntik

1. Memberikan penyuluhan tentang KB Suntik

b. Menjelaskan tentang efek samping dan kerugian KB Suntik.

Data Keluarga

NO NAMA UMUR JENIS HUBUNGAN

ANGGOTA KELAMIN

KELUARGA

1. Karim 28 tahun Laki-Laki Suami

2. Sangkot 25 tahun Perempuan Istri


3. Dijah 5 tahun Perempuan Anak

I. PENGKAJIAN

1. Data Subjektif

a. Ibu mengatakan memakai KB Suntik

2. Data Objektif

a. Keadaan umum : Sedang

b. TD :120/70 mmHg

c. HR :80x/i

d. RR :20x/i

e. Suhu :36,50c

II. Interpretasi Data

Diagnosa : Ibu mengatakan berat badan naik

Dasar : Berat badan ibu naik saat mengonsumsi KB Suntik

Kebutuhan : Ibu membutuhkan konseling tentang KB Suntik

III. Antisipasi Masalah

Remaja dengan berat badan naik

IV. Tindakan Segera


Periksa keaadaan umum ibu dan lakukan penanganan tentang KB Suntik

V. Perencanaan

1. Jelaskan pengertian KB Suntik ?

2. Jelaskan kelebihan KB Suntik

3. Jelaskan kekurangan KB Suntik

4. Jelaskan siapa saja yang diperbolehkan menggunakan KB Suntik

VI. Pelaksanaan

1. Ibu sudah mengetahui tentang keadaan umum dirinya

a. Keadaan umum : Sedang

b. Tekanan darah : 120/70mmHg

c. Nadi : 80x/i

d. Pernapasan : 20x/i

e. Suhu Tubuh : 36,50c

2. Menjelaskan pada ibu tentang pengertian KB Suntik

Kontrasepsi suntikan adalah cara untuk mencegah terjadinya

kehamilan denga melalui suntikan hormonal. Kontrasespsi hormonal

jenis KB suntikan ini di Indonesia semakin banyak dipakai karena

kerjanya yang efektuf, pemakaiannya yang praktis. Harganya relatif,


murah dan aman. Sebelum disuntik, kesehatan ibu harus diperiksa dulu

untuk memastikan kecocokannya.

3. Kelebihan

 Dapat bertahan selama 8-13 minggu,tergantung jenisnya

 Tidak perlu menghitung masa subur atau memasang alat

kontrasepsi dulu sebelum berhubungan intim

 Bisa menjadi pilihan bagi wanita yang alergi terhadap bahan

estrogen dalam alat kontrasepsi lain

 Tidak perlu minum pil setiap hari sebelum berhubungan

seksual

 Aman untuk ibu menyusui

 Tidak berintraksi dengan obat-obatan lainnya

 Bisa mengurangi nyeri saat haid

4. Kekurangan

 Haid menjadi tidak teratur, bisa lebih banyak atau berhenti

sama sekali

 Kenaikan berat badan

 Berkurangnya kepadatan tulang, tetapi kondisi ini akan

berhenti setelah suntikan dihentikan

 Mengalami sakit kepala, kembung, payudara sakit, dan

perubahan suasana hati (moodswing)


 Tidak melindungi anda dari infeksi menular seksual. Penyebab

pastinya belum diketahui, tetapi kontrasepsi suntik ini diduga

menurunkan kadar estrogen sehingga wanita lebih rentan

terhadap infeksi vagina maupun infeksi leher lahir (serviks)

 Setelah suntik dihentikan, anda kemungkinan membutuhkan

waktu hingga hingga setahun agar bisa hamil lagi

 Mengalami iritasi dan bengkak pada area suntikan

 Meski jarang, kontrasepsi suntik dapat menyebabkan alergi.

5. Cara Pemakaian KB suntik

 Suntikan pertama dapat di berikan dalam waktu 7 hari siklus

haid. tidak diperlukan kontrasepsi tambahan

 Bila suntikan pertama diberikan setelah hari ke- 7 siklus haid,

klien tidak boleh melakukan hubungan seksual selama 7 hari

atau menggunakan kontrasepsi lain untuk 7 hari.

 Bila klien tidak haid, suntikan pertama dapat diberikan setiap

saat, asal saja dapat di pastikan ibu tersebut tidak hamil.

 Bila klien pasca persalinan 6 bulan, menyusui, serta belum

haid, suntikan pertama dapat diberikan, asal saja dapat di

pastikan tidak hamil.

 Bila pasca persalinan lebih dari 6 bulan, menyusui, serta telah

mendapat haid, maka suntikan pertama diberikan, asal saja di

pastikan tidak hamil.

 Bila pasca persalinan kurang dari 6 bulan dan menyusui, jangan

beri suntik kombinasi.


 Bila pasca persalinan 3 minggu, dan tidak menyusui, suntikan

kombinasi dapat diberi.

 Ibu yang sedang menggunakan kontrasepsi hormonal yang lain

dan ingin menggantinya dengan kontrasepsi hormonal

kombinasi. Selama ibu tersebut

 Menggunakan kontrasepsi sebelumnya secara benar, suntikan

kombinasi dapat diberikan tanpa perlu menunggu haid.

 Bila kontrasepsi sebelunya juga kontrasepsi hormonal, dan ibu

tersebut ingin menggantinya dengan suntikan kombinasi, maka

suntikan kombinasi tersebut dapat diberikan sesuai jadwal

kontrasepsi sebelumnya.

BAB IV

KESIMPULAN

4.1 Kesimpulan

 Ibu kurang mengerti tentang KB Suntik dan telah diberikan penjelasan

tentang KB Suntik.
 Ibu ingin mengerti kelebihan dan kekurangan tentang KB Suntik dan

kelebihan dan kekurangannya telah diberikan penjelasan tentang KB

Suntik.

 Ibu kurang tahu cara pemakaian tentang KB Suntik dan telah dijelaskan

tentang cara pemakaian KB Suntik.

4.2 Saran

 Diharapkan pada ibu agar tetap kunjungan ulang apabila KB Suntik sudah

habis.

 Diharapkan pada ibu agar mengosumsi sayur-sayuran dan buah-buahan.

DAFTAR PUSTAKA

Arjoso,S, 2005. Rencana Strategis BKKBN. Jakarta


BKKBN. 2005. http// www. Ceria-bkkbn go. Id/ referensi/ subtansi/detail/7.

(dikutip tgl 3/1/2013)

Hartanto Hanafi, 2003. Keluarga Berencana Dan Kontrasepsi, EGC, Jakarta.

Llemellyn, 2005. Setiap Wanita. Arca. Jakarta.

Mansjoer, Arief, 2005. Kapita Selekta Kedokteran. Jilid I Media Aesculapius,

FKUI. Jakarta

Manuaba, 2005. Ilmu Kebidanan Penyakit Kandungan Dan Keluarga Berencana

Untuk Pendidikan Bidan. EGC. Yogyakarta.

Meilani, 2010. Pelayanan KB. Fitramaya, Yogyakarta

Niken, DKK, 2010. Pelayanan Keluarga Berencana, Fitramaya. Yogyakarta.

Notoatmodjo, Soekidjo, 2003. Pendidikan Dan Perilaku Kesehatan. Rineka Cipta.

Jakarta. 2007. Pengembangan Sumber Daya Manusia. Rineka Cipta. Jakarta.

You might also like