You are on page 1of 12

PAPER

TEKNIK DALAM BIMBINGAN KELOMPOK : PROBLEM SOLVING


Tugas ini dikerjakan untuk memenuhi tugas mata kuliah Bimbingan Kelompok
Dosen Pengampu : Dian Ari Widyastuti, S.Pd., M.Pd

Disusun oleh kelompok 2 :

Resti Diah Silviani 1900001148


Handono Lakstianto 1900001149
Aisya Noorrahma 1900001164
Afilia Nuryani 1900001166
Daffa Rizal Al Ihsan 1900001179
Asifa Rizky Al Banat 1900001180

PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS AHMAD DAHLAN
YOGYAKARTA
2020

KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang, kami
panjatkan puji dan syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-
Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan paperyang berjudul “Teknik Dalam
Bimbingan Kelompok : Problem Solving”.

Disusunnya makalah ini bertujuan agar pembaca mengetahui tentang teknik


bimbingan kelompok problem solving. Kami menyadari bahwa dalam penulisan paper ini
masih banyak kekurangan. Oleh karena itu, kami sangat mengharapkan adanya kritik, saran,
dan masukan yang bersifat positif demi penulisan paper yang lebih baik lagi di masa yang
akan datang.

Akhir kata, kami ucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah berperan serta
dalam penyusunan makalah ini dari awal sampai akhir. Semoga Allah SWT senantiasa
membantu segala usaha yang telah dilakukan. Aamiin.

Magelang, 26 November 2020

Penyusun

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.........................................................................................................................2
DAFTAR ISI........................................................................................................................................3
BAB I PENDAHULUAN....................................................................................................................4
A. Latar Belakang........................................................................................................................4
B. Rumusan Masalah...................................................................................................................4
C. Tujuan......................................................................................................................................4
BAB II PEMBAHASAN.....................................................................................................................5
A. Pengertian Teknik Problem Solving.......................................................................................5
B. Langkah-Langkah Problem Solving......................................................................................5
C. Macam-Macam Latihan Pemecahan Masalah (Problem Solving).......................................6
D. Kelebihan dan Kekurangan Pemecahan Masalah (Problem Solving).................................8
BAB III PENUTUP...........................................................................................................................10
A. Kesimpulan............................................................................................................................10
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................................................11

3
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Problem Solving merupakan suatu metode pemecahan masalah yang menuntut peserta
didik untuk dapat memecahkan berbagai masalah yang ada baik secara perorangan
maupun secara kelompok. Dalam teknik problem solving, terdapat langkah-langkah yang
harus ditempuh agar pemecahan masalah dapat sesuai dengan kebutuhan, di dalam teknik
ini juga ada beberapa macam latihan pemecahan masalah, diantaranya: dikeluarkan dari
sekolah dan latihan “brainstorming”. Teknik Problem solving juga memiliki kekurangan
dan kelebihan dalam pengaplikasiannya
Problem solving sama artinya dengan pemecahan masalah. Problem solving adalah suatu
pendekatan dalam menghadapi masalah. Problem solving juga merupakan suatu prosedur
yang di dalamnya terdapat langkah-langkah yang harus diikuti dalam memecahkan
sebuah masalah yang dihadapi seseorang sebagai perorangan atau seseorang sebagai
pemimpin organisasi atau anggota organisasi. Bimbingan dan konseling merupakan suatu
wadah yang memberikan layanan-layanannya untuk membantu siswa yang
membutuhkan layanan tersebut. Layanan bimbingan dan konseling meliputi beberapa
aspek yaitu aspek pribadi, sosial, belajar dan karier. Dalam setiap layanan yang diberikan
terdapat fungsi bimbingan antara lain : fungsi pencegahan, fungsi pemeliharaan, fungsi
pengembangan dan masih banyak lagi.
Untuk mewujudkan tujuan bimbingan dan konseling yaitu perkembangan siswa optimal,
maka diperlukan suatu kerjasama dari berbagai pihak baik konselor (guru BK), siswa
pihak sekolah, orangtua siswa dan semua pihak yang bersangkutan.
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan teknik problem solving?
2. Bagaimana langkah-langkah dalam teknik problem solving?
3. Bagaimana macam latihan teknik problem solving?
4. Apa kelebihan dan kekurangan teknik problem solving?
C. Tujuan
1. Mengetahui yang dimaksud dengan teknik problem solving.
2. Mengetahui langkah-langkah dalam teknik problem solving.
3. Mengetahui macam latihan dalam teknik problem solving.
4. Mengetahui kelebihan dan kekurangan teknik problem solving.

4
5
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Teknik Problem Solving
Secara Bahasa, problem solving berasal dari dua kata yaitu problem dan solves.
Makna bahasa dari problem yaitu “a thing that is difficult to deal with or understand”
(suatu hal yang sulit untuk melakukannya atau memahaminya), dapat jika diartikan “a
question to be answered or solved” (pertanyaan yang butuh jawaban atau jalan keluar),
sedangkan solve dapat diartikan “to find an answer to problem” (mencari jawaban suatu
masalah). Jadi problem solving adalah aktifitas mendefinisikan masalah, menentukan
penyebab masalah, menentukan prioritas, menyeleksi berbagai pilihan solusi dan
mengimplementasikan solusi tersebut.
Problem solving membutuhkan strategi untuk mengidentifikasi masalah yang
menghambat pencapaian tujuan. Strategi problem solving seringkali disebut juga sebagai
siklus problem solving sebab bentuknya memang menyerupai daur. Ini dikarenakan
ketika suatu masalah terselesaikan, seringkali akan timbul masalah baru sehingga
langkah-langkahnya terulang kembali. Teknik problem solving adalah suatu proses
melatih siswa untuk berpikir ilmiah, siswa diajak untuk menilai perubahan-perubahan
yang ada pada diri dan lingkungannya, dan membuat pilihan-pilihan baru, keputusan-
keputusan atau penyesuaian yang selaras dengan tujuan-tujuan dan nilai hidupnya.
Teknik problem solving dalam penelitian akan digunakan sebagai treatment yang
diberikan kepada kelompok eksperimen. Penggunaan metode eksperimen digunakan
dalam penelitian dengan dikombinasikan bersama dengan layanan bimbingan konseling.
B. Langkah-Langkah Problem Solving
Teknik pemecahan masalah mengajarkan pada individu bagaimana memecahkan
masalah secara sistematis. Langkah-langkah pemecahan masalah secara sistematis
adalah:
1. Mengidentifikasi dan merumuskan masalah.
Dalam langkah ini individu yang bersangkutan harus menyadari bahwa dia
mempunyai masalah dan mempeunyai kebutuhan untuk memecahkannya. Setelah
masalahnnya diketahui kemudian di rumuskan. Makin tepat masalah di rumuskan
makin mudah di cari proses pemecahannya. Kemudian masalah harus memuat
kesulitan yang dihadapi sekarang dan perubahan atau pemecahan yang diinginkan.
2. Mencari sumber dan memperkirakan sebab-sebab masalah.

6
Setelah masalah dirumuskan dengan jelas, langkah selanjutnnya adalah
mengidentifikasi sebab-sebab masalah. Untuk menentukan luasnnya masalah,
pertannyaan-pertanyaan berikut dapat membantu: berapa oarang yang terlibat dalam
masalah itu? sejauh mana masalah itu mempengaruhi orang-orang tersebut? data
yang terkumpul kemudian dipilah-pilihkan mana yang mendorong dan mana yang
menghambat pemecahan masalah.
3. Mencari alternatif pemecahan masalah.
Setelah sumber dan sebab-sebab masalah sudah ditemukan, data yang dapat
mendorong pemecahan masalah sudah terkumpul, langkah selanjutnnya adalah
menemukan berbagai alternatif pemecahan masalah. Masing-masing anggota diberi
kesempatan untuk mengemukakan pendapatnnya. Dari pendapat yang bermacam-
macam itu dibuat dua atau tiga alternatif pemecahan masalah.
4. Menguji kekuatan-kekuatan dan kelemahan-kelemahan masing-masing
alternatif.
Memilih alternatif pemecahan yang tepat dan melaksanakannya tahap pertama
dalam langkah memilih alternatif  yang tepat adalah mengambil keputusan mana
dari alternatif-alternatif ini yang dipilih kelompok. Pemilihan alternatif itu dibuat
dengan cara menguji keuntungan-keuntungan dan kelemahan-kelemahan masing-
masing alternatif. Setelah alternatif yang dipandang tepat yaitu alternatif yang
dipandang sedikit mempunyai kelemahan dipilih, pilihan itu kemudian dilaksanakan.
a. Memilik dan melaksanakan alternatif yang paling menguntungkan, dan
b. Mengadakan penilaian terhadap hasil yang di dapat.
Dalam pelaksanaan langkah-langkah pemecahan masalah tersebut kadang-
kadang mengalami kesulitan. Hal-hal yang dapat menghambat pelaksaan metode
pemecahan masalah adalah sebagai berikut:
a. Masalahnya belum dipahami dengan benar.
b. Tidak mengikuti langkah pemecahan masalah tahap demi tahap, tetapi lebih
mengikuti intuisi dan emosinya.
c. Kurang percaya diri, tidak mempertimbangkan keputusan secara mendalam,
dan mempunyai prasangka pribadi.
C. Macam-Macam Latihan Pemecahan Masalah (Problem Solving)
Beberapa macam latihan pemecahan masalah yaitu :
1. Dikeluarkan sementara dari sekolah dengan tujuan agar belajar menggunakan cara-
cara pemecahan masalah dalam suatu kelompok.

7
a. Langkah 1 yang harus diambil adalah pemimpin kelompok menjelskan setiap
tahap-tahap dalam pemecahan masalah, yaitu :
1) Mengenali dan merumuskan suatu masalah.
2) Meneliti seberapa luas masalah dan sebab-sebab munculnya masalah.
3) Menemukan alternatif dan rencana dalam pemecahan masalah
4) Menguji keuntungan serta kelemahan masing-masing alternatif masalah
yang telah dikemukakan.
5) Memilih dan melaksanakan alternatif yang paling tepat dari beberapa
alternatif yang ada.
6) Menilai keberhasilan pelaksanaan alternatif yang telah dipilih.
b. Langkah 2 yaitu kelas dibagi dalam kelompok-kelompok kecil yang terdiri dari
empat atau lima orang. Tugas dari masing-masing kelompok adalah
memecahkan masalah dengan menggunakan langkah-langkah yang telah
ditentukan.
c. Langkah 3 setiap kelompok diminta melaporkan hasil diskusinya kepada
kelompok kalin, dan mendiskusikan perbedaan-perbedaan yang ada di masing-
masing kelompok dalam memecahkan masalah tersebut.
2. Melakukan latihan Brainstorming dengan tujuan melatih bagaimana menggunakan
cara “Brainstorming” dalam memecahkan masalah.
a. Langkah 1 yang harus diambil adalah setiap pemimpin kelompok memberikan
penjelasan mengenai tujuan latihan brainstorming dan menjelaskan aturan-aturan
dasar Brainstorming. Aturan-aturan dasarnya sebagai berikut :
1) Tidak boleh memberikan komentar negatif terhadap pendapat orang lain.
2) Perhatikan anggota yang memberikan masukan pendapat, tidak hanya pada
mutu pendapatnya saja tetapi pada kesediaannya mengemukakan pendapat,
karena semakin banyak yang berpendapat akan semakin baik.
3) Perluas pendapat dari pemikiran anggota lain.
4) Beri dorongan pada ide-ide yang positif.
5) Catatlah inti dari setiap masukan pendapat orang lain.
6) Tentukan batas waktu untuk memberikan masukan atau pendapat pikiran.
b. Langkah 2 Setiap pemimpin kelompok mengajukan suatu masalah untuk dibahas.
Bila kelas terlalu besar, dapat dibentuk menjadi beberapa kelompom dengan
anggota masing-masing 5-10 siswa. Masalah yang diajukan hendaknya dirasakan
atau pernah dialami oleh sebagian besar siswa. Misalnya: Apakah yang menjadi

8
masalah utama siswa mengalami kesukaran dalam bidang studi matematika?
Bagaimana cara mengatasinya? Masing-masing anggota kelompom diberi
kesempatan secara bebas mengemukakan pendapatnya. Semua pendapat dalam
bentuk apapun tidak boleh dinilai tetapi ditampung. Dari pendapat yang masuk
itu kemudian dipilih beberapa pendapat yang paling tepat untuk dapat
dilaksanakan dan didiskusikan lebih lanjut lagi.
c. Langkah 3 setelah beberapa sebab dan beberapa kemungkinan pemecahan
masalah telah dipilih, maka langkah selanjutnya adalah mendiskusikan dari
masing-masing kemungkinan pemecahan masalah dan memilih kemungkinan
pemecahan masalah yang paling tepat.
d. Langkah 4 yaitu mendiskusikan hasil yang telah dicapai dalam kegiatan
“brainstorming” dan meminta setiap anggota kelompom untuk memberikan
kesan dan pesan selama mengikuti kegiataan tersebut.
D. Kelebihan dan Kekurangan Pemecahan Masalah (Problem Solving)
Dalam pembelajaran, teknik problem solving memiliki kelebihan dan kekurangan.
Adapun kelebihan dan kelemahan yang disampaikan menurut ahli, yaitu:
1. Djamarah (2010:92), menjelaskan kelebihan dan kekurangan metode Problem
Solving antara lain adalah :
a. Kelebihan:
1) Metode ini dapat membuat pendidikan di sekolah menjadi lebih relevan
dengan kehidupan, khususnya dengan dunia kerja.
2) Proses belajar mengajar melalui pemecahan masalah dapat membiasakan
siswa menghadapi dan memecahkan masalah secara terampil, hal ini
merupakan kemampuan yang sangat bermakna bagi kehidupan manusia.
3) Metode ini merangsang pengembangan kemampuan berpikir siswa secara
kreatif dan menyeluruh, karena dalam proses belajarnya,siswa banyak
melakukan proses runtut dengan menyoroti permasalahan dari berbagai
segi dalam rangka mencapai pemecahannya.
b. Kekurangan :
1) Kesulitan dalam menentukan tingkat kesulitan masalah.Solusi yang dapat
diterapkan adalah menentukan suatu masalah yang tingkat kesulitannya
sesuai dengan tingkat berpikir siswa,tingkat sekolah dan kelasnya serta
pengetahuan dan pengalaman yang telah dimiliki siswa.

9
2) Membutuhkan alokasi waktu yang relative lebih lama dibandingkan
model pembelajaran lain.Solusi yang dapat digunakan adalah dengan
membagi pokok bahasan menjadi bagian-bagian kecil yang masih tetap
saling berhubungan sehingga membutuhkan waktu yang relatif lebih
sedikit untuk menyelesaikannya.
3) Kebiasaan belajar siswa yang tidak sesuai dengan proses pembelajaran
Problem Solving. Solusi yang dapat digunakan adalah mengubah
kebiasaan siswa belajar dengan mendengarkan dan menerima informasi
dari guru menjadi belajar dengan banyak berpikir memecahkan
permasalahan sendiri atau kelompok melalui berbagai sumber belajar.
2. Menurut Hamiyah dan Jauhar (2014: 130-131) ada beberapa kelebihan dan
kekurangan metode Problem Solving sebagai berikut.
a. Kelebihan metode problem solving:
1) Membuat pendidikan di sekolah menjadi relevan dengan
kehidupan,khususnya dengan dunia kerja.
2) Dapat berpikir dan bertindak kreatif.
3) Dapat mengembangkan rasa tanggung jawab.
4) Para siswa dapat diajak untuk lebih menghargai orang lain.
5) Dapat memecahkan masalah yang dihadapi secara realistis.
6) Dapat merangsang perkembangan kemajuan berpikir siswa untuk
menyelesaikan masalah yang dihadapi dengan tepat.
b. Kekurangan metode problem solving
1) Memerlukan alokasi waktu yang lebih panjang dibandingkan dengan
metode pembelajaran lain.
2) Menentukan suatu masalah yang tingkat kesulitannya sesuai dengan
pengetahuan dan pengalaman siswa memerlukan kemampuan dan
keterampilan guru.
3) Bagi siswa yang kurang memahami pelajaran tertentu, maka pengajaran
dengan metode ini sangat membosankan dan menghilangkan semangat
belajarnya.

10
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Metode problem solving adalah salah satu dari kegiatan metode ingkuiri ynag paling
sering di gunakan, metode ingkuiri juga disebut metode penyelesaiaan masalah atau
discovery. Ingkuiri lebih memberi tekanan pada keyakinan atas dirinya sendiri terhadap
apa yang ditrmukan, metode problem solving lebih menekankan pada terselesaikannya
masalah itu sendiri, dan discovery pada penemuan itu sendiri.
Kelebihan dan kekurangan metode problem soving
a. Kelebihan metode problem solving:
1) Membuat pendidikan di sekolah menjadi relevan dengan kehidupan,khususnya
dengan dunia kerja.
2) Dapat berpikir dan bertindak kreatif.
3) Dapat mengembangkan rasa tanggung jawab.
4) Para siswa dapat diajak untuk lebih menghargai orang lain.
5) Dapat memecahkan masalah yang dihadapi secara realistis.
6) Dapat merangsang perkembangan kemajuan berpikir siswa untuk menyelesaikan
masalah yang dihadapi dengan tepat.
b. Kekurangan metode problem solving
1) Memerlukan alokasi waktu yang lebih panjang dibandingkan dengan metode
pembelajaran lain.
2) Menentukan suatu masalah yang tingkat kesulitannya sesuai dengan pengetahuan dan
pengalaman siswa memerlukan kemampuan dan keterampilan guru.
3) Bagi siswa yang kurang memahami pelajaran tertentu, maka pengajaran dengan
metode ini sangat membosankan dan menghilangkan semangat belajarnya.

11
DAFTAR PUSTAKA

Gök, T., & Sılay. 2010. The Effects of Problem Solving Strategies on Students’
Achievement, Attitude and Motivation. Jurnal Phsy.Education (online). Diakses 24 Maret
2016.
Syaiful, Bahri Djamara, & Aswan Zain . (2006) Strategi Belajar Mengajar, Jakarta :
Rineka cipta.
Romlah, Tatiek. 2006. Teori dan Praktek Bimbingan Kelompok. Malang: Universitas
Negeri Malang.
Rene, Victor Valqui Vidal. 2009. Creative Problem Solving: An Applied University
Course. Jurnal (online). Diakses 24 Maret 2016

Samadi, Mozhdeh., & Nadereh, Sohrabi. 2016. Mediating Role of the Social Problem Solving
for Family Process, Family Content, and Adjustment. Jurnal Social and Behavioral Science
(online). Diakses 24 Maret 2016.

http://jurnal.um-palembang.ac.id/jpmatematika/article/download/686/620

https://eprints.uny.ac.id/62643/2/BAB%20II.pdf

12

You might also like