You are on page 1of 5

STRATEGI PELAKSANAAN

TINDAKAN KEPERAWATAN KOMUNIKASI TERAPEUTIK


PADA USIA SEKOLAH (MELAKUKAN KOMPRES HANGAT)

A. PROSES KEPERAWATAN
1. Kondisi Klien
a. Data Subjektif (DS) : klien mengatakan kepalanya pusing dan badannya panas
b. Data Objektif (DO) : klien tampak lemah, pucat, suhu tubuh 39C, dan
kulitnya terlihat kemerahan
2. Diagnosa Keperawatan : Hipertemia berhubungan dengan Aktivitas Berlebihan
3. Tujuan Khusus
a. Meningkatkan rasa nyaman klien
4. Tindakan Keperawatan Melakukan Kompres Hangat

B. STRATEGI KOMUNIKASI DALAM PELAKSANAAN TINDAKAN


KEPERAWATAN SP 1
1. Fase Perkenalan
a. Salam Terapeutik
P : “assalamualaikum, selamat pagi, Adek”
K : “waalaikumsalam, selamat pagi juga,”
b. Perkenalan diri perawat dan Klien
P : “Perkenalkan nama saya Brilliant Surya, Adek bisa memanggil saya kakak
Billy, kalau boleh tau nama adek siapa?”
K : “Namaku Putri”
P : “ Oh, dengan adek Putri, sukanya adek dipanggil siapa?”
K : “ Panggil Putri aja”
c. Menyepakati pertemuan
P : “ Kalau begitu, boleh gak kakak Billy mau cerita-cerita?”
K : “iya, boleh kak”
P : “Putri ingin kita cerita-cerita dimana?
K : “disini saja kak Billy”
d. Melengkapi identitas
P : “Baiklah Putri, kan Billy adalah mahasiswa Poltekkes Keperawatan
Surabaya yang bertugas diruangan ini. Kak Billy perawat yang akan
membantu merawat Putri. Hari ini sampai 2 hari yang akan datang, saya
shif pagi mulai dari jam 07.00 sampai jam 14.00 WIB. Kalau boleh tahu,
Putri sekolah dimana? Udah kelas berapa?”
K : “Putri sekolah di SD Karang Rejo 1, masih kelas 3 SD kak Billy”
e. Mejelaskan peran perawat dan klien
P : “putri, kak Billy yang akan merawat Putri selama disini tentunya dengan
orang tua Putri juga. Kak Billy harap Putri mau nurut ya sama kak Billy?
K : “iya kak”
f. Menjelaskan tanggun jawab perawat dan klien
P : “Putri pengen cepet sembuh kan?
K : “iya kak Billy”
P : “nah, maka dari itu adek nurut ya kalo disuruh minum obat, biar cepet
sembuh dan bisa main lagi sama teman-teman”
K : “ iya kak Billy”
g. Harapan perawat dan klien
P : “Putri, kak Billy kan pengennya Putri cepat sembuh jadi kalau Putri ada
merasa sakit, Putri bilang saja sama kak Billy ya?”
K : “iya kak”
h. Kebiasaan
P : “Putri tidak usah khawatir, kalau Putri mau cerita-cerita, nanti Putri bisa
memanggil kak Billy di Ruang perawat ya?”
K : “iya kak Billy”
i. Tujuan hubungan
P : “Putri, misalnya kakak melakukan suatu tindakan pengobatan ke Putri,
Putri harus percaya bahwa apa yang kakak lakukan untuk kesembuhan
Putri. Jadi putri harus percaya ya sama kakak Billy?”
K:”iya kak Billy”
j. Pengkajian keluhan utama
P : “kalau boleh tau, apa yang dirasakan sama Putri sekarang?”
K : “kepala putri pusing kak, terus badan Putri juga panas”
P : “memangnya sebelum sakit Putri ngapain aja? Waktu disekolah Putri jajan
apa aja ?”
K : “Putri habis ada olahraga, terus habis itu Putri langsung minum es.”
P : “oh begitu, jadi Putri Kecapean ya habis ada pelajaran Olahraga?”
K : “iya kak”
k. Kontrak yang akan datang
1) Topik
P : “baik Putri, karena badan Putri masih panas, nanti kakak kompres ya,
biar badannya gak panas lagi?”
K : “iya kak Billy”
2) Waktu
P : “Putri maunya di kompres jam berapa? Bagaimana kalau jam 09.00
WIB?”
K : “iya boleh kak”
3) Tempat
P : “nanti Putri maunya di kompres dimana? Bagaimana kalau disini saja?
Biar Putri tidak perlu keluar dari kamar?”
K : “iya kak “
4) Validasi Kontrak
P : “baik kalu begitu, kakak permisi dulu ya. Kakak akan menyiapkan alat-
alat untuk mengompres Putri. Kakak akan kembali 30 menit lagi
karena sekarang sudah pukul 08.30 WIB”
K : “iya kak, putri tunggu”
2. Fase Orientasi
a. Salam terapeutik
P : “ Pagi Putri ketemunlagi sama kakak?”
K :” iya kak pagi juga kakak Billy ?”
b. Validasi data
P : “ ada yang sakit tidak selama kakak tinggal tadi “
K :”enggak kak Billy, biasa aja kak”
P :”tadi waktu di tinggal kak Billy,Putri ngapain aja”
K :”tadi maenan HP sama mama”
c. Mengingatkan kontrak topic
P :”bagaimana masih ingat tidak kita tadi ngomongin apa?”
K :”ingat, tadi kakak mau ngompres Putri”
P :”tadi jam berapa janjian mengompres?”
K :”jam 09.00 WIB”
P :”terus tadi dimana kita mau mengompresnya?”
K :”disini kak soalnya biar enggak keluar-keluar dari kamar”
P :”wah Putri hebat ya ingat semua”
K :”terima kasih kak”

3. Fase Kerja
a. Persiapan alat
1) Kom kecil berisi air hangat
2) Perlak pengalas
3) Beberapa buah waslap/kain kasa dengan ukuran tertentu
4) Sampiran bila perlu
5) Selimut bila perlu
b. Langkah kerja
1) Dekatkan alat-alat ke klien
2) Pasang sampiran bila perlu
3) Cuci tangan
4) Pasang pengalas pada area yang akan dikompres
P:”Putri, kak Billy pasang pengalasnya dulunya, biar nanti kalau ada air
yang menetes tidak mengenai bantal Putri,”
K:” iya kak Billy”
5) Masukkan waslap/kain kasa kedalam air hangat lalu diperas sampai
lembab
6) Letakkan waslap/kain kasa tersebut pada area yang akan dikompres
P:” permisi ya Putri, waslapnya kak Billy taruh di dahinya Putri ya biar
badannya Putri tidak panas lagi”
K:”iya kak”
7) Celupkan waslap kedalam air lagi jika waslap sudah mulai kering
P:”waslapnya ini harus dicelupkan lagi ke air biar waslapnya tidak kering
Putri”
8) Diulang-ulang sampai suhu tubuh turun
9) Rapikan klien dan bereskan alat-alat bila sudah selesai
10) Cuci tangan
11) Dokumentasikan
4. Fase Terminasi
a. Evaluasi hasil dan evaluasi subjektif
P :”Putri , bagaimana keadaannya setelah di kompres?”
K :” enakkan aja kak badan Putri”
P :” Putri juga tampak lebih enakan ya badannya, oleh sebab itu Putri masih
inget tidak yang kakak ajarkan?”
K :”ingat kak, kalau badan Putri panas lagi, Putri harus minta tolong mama
untuk membantu mengompres putri”
P :”betul, Putri pinter deh”

b. Rencana tindak lanjut


P :” begini ya putri ? mengompres ini di lakukan untuk menurunkan suhu
tubuh Putri biar tidak panas lagi.”
K :”jadi kalau aku panas minta mama untuk mengompres saja ya kak Billy.”

c. Salam terapeutik
P :”baiklah Putri, karena kakak Billy sudah selesai merawat dan memberi
kompres Putri, kak Billy permisi dulu ya, terima kasih sudah mau nurut
sama kakak Billy untuk minum obatnya, cepat sembuh ya Putri “
K :” iya kakak makasih juga”

You might also like