You are on page 1of 6

DISKUSI REFLEKSI KASUS

I. DISKRIPSI SINGKAT
Diskusi Refleksi Kasus (DRK) merupakan suatu metoda pembelajaran yang
dapat digunakan di suatu unit pelayanan keperawatan untuk membahas pengalaman
keberhasilan dalam pemberian asuhan keperawatan yang actual dan menarik maupun
ketidakberhasilan dalam mengelola asuhan keperawatan yang perlu diinformasikan dan
diatasi baik pengalaman terkini maupun yang sudah lalu melalui suatu diskusi
kelompok yang mengacu pada standart. Melalui DRK diharapkan dapat meningkatkan
mutu pelayanan keperawatan maupun profesionalisme perawat.

II. TUJUAN PEMBELAJARAN


A. Tujuan Pembelajaran Umum
Setelah mengikuti sesi ini peserta mampu melaksanakan kegiatan DRK di unit
pelayanan keperawatan.
B. Tujuan Pembelajaran Khusus
Pada akhir sesi ini peserta latih mampu :
1. Menjelaskan pengertian DRK
2. Menjelaskan tujuan DRK
3. Menjelaskan langkah – langkah kegiatan DRK
4. Melakukan Kegiatan DRK

III. POKOK BAHASAN DAN SUB POKOK BAHASAN


A. Pokok Bahasan
Konsep Diskusi Refleksi Kasus
B. Sub Pokok Bahasan
1. Pengertian Diskusi Refleksi Kasus
2. Tujuan Diskusi Refleksi Kasus
3. Manfaat Diskusi Refleksi Kasus
4. Langkah – langkah dalam Diskusi Refleksi Kasus
5. Peran personal dalam Diskusi Refleksi Kasus
6. Membuat laporan Diskusi Refleksi Kasus

IV. BAHAN BELAJAR


Bahan ajar yang diperlukan adalah Modul Pelatihan Manajemen Bangsal
V. LANGKAH-LANGKAH KEGIATAN PEMBELAJARAN

NO WAKTU PROSES PEMBELAJARAN METODE MEDIA


Kegiatan Pengampu Kegiatan Peserta
1 5 menit Pembukaan: CDTJ Slide
1. Salam 1. Menjawab
2. Penjelasan mata ajar salam
2. Mendengarkan
dan
memperhatikan
3. Bertanya
2 35 1. Pengertian DRK 1. Menganalisis CDTJ Slide
menit 2. Tujuan DRK 2. Menjawab
3. Manfaat DRK 3. Mencatat.
4. Langkah – langkah 4. Bertanya.
dalam DRK
5. Peran personal dalam
DRK
4 5 menit Penutup: CDTJ Slide
1. Menyimpulkan 1. Memperhatikan
pertemuan
2. Menanyakan konsep 2. Menjawab.
Diskusi Refleksi Kasus
VI. URAIAN MATERI
1. Pengertian Diskusi Refleksi Kasus
Diskusi refleksi kasus (DRK) adalah suatu metode pembelajaran dalam
merefleksikan pengalaman perawat yang aktual dan menarik dalam mengelola dan
memberikan asuhan keperawatan melalui suatu diskusi kelompok yang mengacu
pada pemahaman terhadap standar asuhan keperawatan dan standar pelayanan
keperawatan yang telah ditetapkan

2. Tujuan Diskusi Refleksi Kasus


a. Mengembangkan profesionalisme perawat
b. Meningkatkan aktualisasi diri perawat
c. Membangkitkan motivasi belajar
d. Wahana untuk menyelesaikan masalah dengan mengacu pada standar
keperawatan yang telah di tetapkan
e. Belajar menghargai kolega untuk lebih sabar, lebih banyak mendengarkan,
tidak menyalahkan, tidak memojokkan dan meningkatkan kerjasama

3. Manfaat Diskusi Refleksi Kasus


a. Sebagai Metode Pembelajaran
b. Dapat Digunakan sarana pelayanan kesehatan . Contoh Di Rumah sakit /
Puskesmas
c. Membahas Permasalahan Aktual , Masa Lalu Maupun yang Sedang
Berlangsung
d. Memaparkan Pengalaman Keberhasilan dalam Pelaksanaan Tugas dengan
Pemanfaatan Sumber Daya
e. Meningkatkan Profesionalisme perawat

4. Langkah – langkah dalam Diskusi Refleksi Kasus


Langkah awal sebelum melakukan kegiatan DRK melalui suatu diskusi
kelompok setiap peserta diberi kesempatan untuk mengemukakan pengalaman
yang actual. menarik , terkini maupun yang lalu , dan penting untuk di
informasikan dan ditindaklanjuti guna meningkatkan mutu pelayanan keperawatan
maupun prrofesionalisme perawat .

a. Memilih dan menetapkan kasus didiskusikan:


Topik topic bahasan yang didiskusikan dan ditetapkan dalam DRK antara lain,
Pengalaman Pribadi perawat yang menarik dalam menangani kasus pasien di
Rumah sakit yakni pengalaman dalam mengelola pelayanan keperawatan dan isu
isu strategis,Pengalaman yang masih relevan untuk di bahas yang memberikan
informasi berharga untuk meningkatkan mutu pelayanan. Proses diskusi ini akan
memberikan ruang waktu bagi setiap peserta untuk merefleksikan pengalaman,
pengetahuan, serta kemampuannya dan mengarahkan maupun meningkatkan
pemahaman perawat terhadap standar yang akan memacu mereka untuk melakukan
kinerja yang bermutu tinggi.

b. Jadwal Kegiatan :
Jadwal kegiatan DRK adalah daftar kegiatan yang harus dilaksanakan dalam
kurun waktu yang telah di tetapkan dan di sepakati bersama . Kegiatan DRK dalam
kelompok kerja di rumah sakit (unit ruangan). dilakukan minimal sekali dalam satu
bulan dan sebaiknya jadwal kegiatan disusun untuk waktu enam bulan atau satu
tahun, agar peserta yang telah di tetapkan mempunyai waktu yang cukup untuk
mempersiapakannya. Untuk mempermudah menentukan tangal pelaksanakan
kegiatan DRK dapat disesuaikan dengan jadwal rutin bulanan yang sudah ada .
misalnya pada kegiatan pertemuan perawatan , arisan , dan lain –lain kegiatan .
Setiap bulan di tetapkan dua orang yang bertugas sebagai penyaji dan
fasilitator/moderator selebihnya sebagai peserta demikian seterusnya sehingga
seluruh anggota kelompok akan mempunyai kesempatan yang sama berperan
sebagai penyaji, fasilitator/moderator maupun sebagai peserta. Peserta dalam satu
kelompok diupayakan 5 – 8 orang.

c. Waktu Pelaksanaan DRK


Waktu yang dibutuhkan untuk melakukan kegiatan tersebut minimal 60 menit
Pembukaan : 5 menit
Penyajian : 15 menit
Tanya Jawab : 30 menit
Penutup/rangkuman : 10 menit

5. Peran personal dalam Diskusi Refleksi Kasus


Agar kegiatan Diskusi Refleksi Kasus (DRK) dapat terlaksana dengan tertib ada 3
macam peran dalam elaksanaannya, yaitu :
a. Peran penyaji
 Menyiapkan kasus klinis yang pernah dialami atau terlibat didalamnya
baik kasus yang lalu maupun terkini
 Menyimak pertanyaan yang disampaikan
 Memberikan jawaban sesuai pengetahuan dan pengalaman nyata
dengan merujuk SOP yang berlaku
 Mencatat hal hal penting selama proses DRK
b. Peran peserta
 Setiap peserta mempunyai hak untuk mengajukan pertanyaan
 Dalam mengajukan pertanyaan agar merujuk pada standart
 Tidak dibenarkan mengajukan pertanyaan yang sifatnya menyalahkan
atau memojokkkan
 Tidak dibenarkan mendominasi pertanyaan
 Pertanyaan berupa klarifikasi dan tidak menggurui
c. Peran fasilitator
 Mempersiapkan ruang diskusi dengan mengatur posisi melingkar agar
peserta saling berhadapan
 Membuka pertemuan :
 Mengucapkan selamat dating
 Menyampaikan tujuan pertemuan
 Membuat komitmen dan kontrak waktu
 Menyampaikan tata tertib diskusi
 Mempersiapkan penyajian
 Memberikan kesempatan pada peserta untuk bertanya selama DRK
6. Membuat Laporan Diskusi Refleksi Kasus
Langkah berikutnya adalah menyusun laporan DRK. Penyusunan laporan
dilakukan agar kegiatan dapat diketahui dan dibaca oleh pimpinan, anggota
kelompok maupaun teman sejawat lainnya. Proses pelaksanaan kegiatan DRK dari
awal hingga selesai didokumentasikan dalam bentuk laporan dengan format antara
lain berisi :
 Nama peserta yang hadir
 Tanggal dan tempat pelaksanaan
 Isu/masalah yang muncul selama diskusi
 Rencana tindak lanjut berdasarkan masalah

VII. REFERENSI
Dep Kes RI, Modul SP2KP-PMK menuju WCH
VIII. LAMPIRAN

FORMAT LAPORAN DISKUSI REFLEKSI KASUS


Ruang Rawat...............................................

Tempat :
Tanggal Pelaksanaan :
Topik Diskusi Kasus :

A. Masalah/isu yang muncul


1. ……………………………………………………………………
2. ……………………………………………………………………
3. …………………………………………………………………….
4. DST
B. Pembahasan
……………………………………………………………………….
C. Rencana Tindak Lanjut
NO Isu Kegiatan Indikator
1
2
3

Peserta DRK
1. ----------------------------------------
2. ----------------------------------------
3. ----------------------------------------

…………….,………………….
Kepala Ruang

(………………………………..)

You might also like